Kelompok 1:
Latar Belakang
Banyuasin III merupakan salah satu kecamatan dari kabupaten Banyuasin provinsi
Sumatera Selatan yang memiliki suhu rata-rata 24-33
24 oC. Luas Kabupaten Banyuasin
sekitar 11.875 KM2 dengan jumlah penduduk kabupaten Banyuasin pada tahun 2021
yaitu dengan total 836.914 jiwa
Banyuasin dapat dikatakan sebagai wilayah penyangga ibu kota provinsi Sumatera
Selatan. Banyuasin memiliki kelimpahan sumber daya alam yang memumpuni sebagai
sumber mata pencaharian diantaranya yaitu sawah, perkebunan karet dan juga perkebunan
kelapa sawit.
Perkebunan karet sangat mudah ditemui hampir diseluruh wilayah Banyuasin, tepat
dibelakang rumah warga rata-rata memiliki kebun karet yang merupakan sumber
pencaharian sehari-hari warga setempat. Perkebunan kelapa sawit di kabupaten Banyuasin
terbilang banyak, karena hampir di seluruh kecamatan memiliki kawasan perkebunan
kelapa sawit sebagai sumber mata pencaharian setelah karet.
BAB I PENDAHULUAN
Semut mudah dijumpai hampir disemua tempat, tergantung kondisi lingkungan di suatu
tempat. Semut merupakan salah satu kelompok hewan yang dikatakan sebagai indikator
hayati dan sebagai alat monitoring perubahan kualitas lingkungan. Hal ini didukung oleh
sifat semut yang dapat hidup di berbagai tempat.
Habitat yang ditempati semut sangat bervariasi termasuklah ditempat kawasan kebun
sawit yang memiliki tanah yang kering juga lembab.
lembab keberadaanya yang melimpah, tidak
terlepas dari pengaruh ketersediaan makanan dan kesesuaiannya dengan kondisi
lingkungan
Semut berkembang di sebagian besar ekosistem dan dapat membentuk 15-25% dari
biomassa hewan terrestrial. Kisaran suhu antara 25-32
25 0C yang merupakan suhu optimal
dan toleran bagi aktifitas semut didaerah tropis. Maka dari itu, dalam penelitian ini untuk
mengetahui keragaman jenis-jenis semut yang hidup di kawasan perkebunan kelapa sawit
dan perkebunan karet yang ada di kecamatan Banyuasin III.
BAB I PENDAHULUAN
Batasan Masalah
Adapun pembatas masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini dibatasi pada pengidentifikasian pada macam-macam spesies semut di
kawasan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet di kecamatan Banyuasin III
2. Penelitian ini dibatasi pada kawasan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet di
kecamatan banyuasin III
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apa saja keragaman jenis semut yang di identifikasi di kawasan perkebunan kelapa sawit
dan perkebunan karet di kecamatan Banyuasin III?”
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui keragaman jenis-
jenis spesies semut yang ditemukan di kawasan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan
karet di kecamatan Banyuasin III.
BAB I PENDAHULUAN
Manfaat Penelitan
Bagian Dada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Semut Dalam Al-Qur’an
Solenopsis molesta
Solenopsis molesta), memiliki karakterisrtik
Hasil pengamatan pada semut merah (Solenopsis
untuk ukuran tubuhnya sekitar 1,6 mm, warna tubuhnya kuning kemerahan dengan
bagian abdomennya yang berwarna hitam kecoklatan, memiliki pedicel dengan dua
node (petiol dan postpetiol) dengan alat penyengatnya.
penyengatnya memiliki antena di bagian
kepala, pada belakang thorax tanpa duri diatasnya, tubuhnya terdiri atas kepala, dada
dan perut dengan jumlah kaki 3 pasang.
Componotus pennsylvanicus
Componotus pennsylvanicus), memiliki
Hasil pengamatan pada semut kayu (Componotus
karakteristik dengan ukuran tubuh sekitar 1,5 mm dengan warna seluruh tubuhnya
berwarna hitam dengan antena dikepala yang sedikit lebih panjang, tubuh terdiri atas
kepala, dada dan perut, memiliki 3 pasang kaki, kepala nya bulat dan nodusnya
berbentuk kerucut.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data
Oecophylla smaragnida
Hasil pengamatan pada semut rang-rang rang (Oecophylla
smaragnida), memiliki karakteristik dengan ukuran tubuh yang lebih
besar dari semut biasanya sekitar 2 cm, dengan 3 pasang kaki dengan
gerigi dibagian ujung, dan tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut,
bentuk mulutnya yang runcing dan bentuk ekornya yang bulat
tumpul, terdapat antena di kepalanya dan warna tubuhnya yang
merah kecoklatan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi 2
Spesies Semut Yang Ditemukan Nama Ilmiah Famili Hasil Pengamatan
Perkebunan Semut Rang-rang Oecophylla Formicidae
Karet
smaragnida
Oecophylla smaragdina
Oecophylla smaragnida) tidak berbeda
Hasil pengamatan pada semut rang-rang (Oecophylla
dengan semut rang-rang yang di temukan di lokasi perkebunan kelapa sawit, memiliki
karakteristik dengan terdapat antena di kepalanya dan warna tubuhnya yang merah
kecoklatan, ukuran tubuh yang lebih besar dari semut biasanya sekitar 2 cm, dengan 3
pasang kaki dengan gerigi dibagian ujung dan tubuh terdiri atas kepala, badan dan kaki,
bentuk mulutnya yang runcing dan bentuk ekornya yang bulat tumpul.
Anoplolepis gracilipes
Hasil pengamatan pada semut kuning gila (Anoplolepis
( gracilipe), memiliki
karakteristik dengan kaki 3 pasang, tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut, tubuhnya
mengkilat berwarna kuning kecoklatan dengan abdomen berwarna hitam, perut bulat
sedikit memanjang, memiliki antena yang panjang dikepala, kakinya terdapat cakar.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data
Lasius niger
Lasius niger), memiliki karakteristik
Hasil pengamatan pada semut kebun hitam (Lasius
dengan tubuh berwarna hitam, panjang tubuhnya sekitar 4 mm dan terdiri atas kepala,
dada dan perut dengan 3 pasang kaki, bentuk kepala yang oval, pedicelnya kecil,
abdomennya besar dan oval, kulitnya keras dan memiliki antena.
Dolichoderus thoracicus
Dolichoderus thoracicu), memiliki
Hasil pengamatan pada semut hitam (Dolichoderus
karakteristik dengan tubuh yang berwarna hitam sedangkan pada kakinya berwarna
kemerahan, tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut dengan 3 pasang kaki, kulitnya
yang keras dan licin kepalanya pendek dengan antena yang lebih panjang, dan
abdomen berbentuk oval.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Solenopsis molesta
• Klasifikasi Solenopsis molesta
• Morfologi Soleonepsis molesta
Kingdom : Animalia
Menurut Westwood (1840), Soleonepsis molesta
Filum : Antropoda memiliki karakteristik morfologi diantaranya kaki
dengan 3 pasang, memiliki antena yang bersegmen,
Kelas : Insekta tubuh berbuku-buku, memiliki dua nodus (petiol dan
postpetiol), tubuh berwarna kuning kemerahan,
matanya relatif kecil, memiliki rahang atau mandibula
Ordo : Hymenoptera yang ditumbuhi gigi, pada propodium terdapat duri
kecil dan tubuh berukuran kecil (Sari dkk, 2014).
Famili : Formicidae
Genus : Soleonepsis
Genus : Anoplolpis
Semut kuning gila (Anoplolepis
Spesies : Anoplolepis gracilipes gracilipe) mampu menyerang lawan
dengan menggunakan senyawa kimia
berupa asam format yang dimilikinya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Lasius niger
• Klasifikasi Lasius niger
• Morfologi Lasius niger
Kingdom : Animalia Menurut Borror (1992), Lasius niger memiliki
tubuh berwarna hitam, bentuk tubuh kecil dan tidak
mempunyai sayap. Bentuk kepala oval, mata oval
Filum : Antropoda dan terletak agak ke samping dengan tipe mulut
menggigit, dasar abdomen kelihatan menyempit.
Kelas : Insekta Bagian perut kedua berhubungan ke tangkai
membentuk pinggang sempit di antara metasoma.
Ordo : Hymenoptera Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node.
Berdasarkan literatur Lasius niger memiliki tubuh 4-
Famili : Formicidae 5 mm, daerah pedicel 1 segmen. Genus Lasius
mengandung sejumlah semut-semut kecil lapangan
yang membuat sarang-sarang gundukan kecil dan
Genus : Lasius
makan sebagian besar embun madu. Pada umumnya
semut kebun ini sering dijumpai di pohon, tempat
Spesies : Lasius niger yang teduh yang dekat dengan sumber makanannya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dolichoderus thoracicus
• Klasifikasi Dolichoderus thoracicus
• Morfologi Dolichoderus thoracicus
Kingdom : Animalia Menurut Wijaya (2007), Dolichoderus
thoracicus mempunyai tubuh hitam dan kaki
Filum : Antropoda kemerahan, pada kaki terdapat cakar yang tajam,
kulit keras, kuat dan licin, pada tubuh terdapat buku-
Kelas : Insekta buku yang halus, nodus berbentuk kerucut, kepala
pendek dan antena panjang. Berdasarkan literatur,
Dolichoderus thoracicus mempunyai ukuran 3- 4
Ordo : Hymenoptera mm, dengan tubuh berwarna hitam dan kaki
kemerah, torak mereduksi, abdomen bagian depan
Famili : Formicidae mengecil dengan satu atau dua tonjolan ke arah
dorsal, antena berwarna cokelat dan bertipe
Genus : Dolichoderus geniculate atau ruas pertama memanjang dan ruas
berikutnya pendek membentuk sudut dengan ruas
Spesies : Dolichoderus thoracicus yang pertama.
pertama
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Oecophylla smaragnida
Semut rangrang hidup di pohon, membangun sarang dari daun. Dengan mengombinasikan daun, mereka mampu
membentuk satu sarang di beberapa pohon, sehingga bisa mendukung populasi yang jauh lebih besar.
Pertama, pekerja mencari sendiri-sendiri lokasi di wilayah koloni yang cocok untuk perluasan. Kalau
menemukan batang yang cocok, mereka menyebar ke dedaunan batang tersebut dan menarik dedaunan itu
dari samping.
Setelah berhasil membengkokkan sebagian daun, para pekerja di dekatnya bergerak menghampiri dan
menarik daun itu bersama-sama. Jika daunnya lebih lebar daripada ukuran semut, atau jika perlu menarik dua
daun sekaligus, para pekerja membentuk jembatan hidup di antara dua titik yang akan disatukan.
Setelah itu, sebagian semut dalam rantai ini menaiki punggung semut di sebelahnya, sehingga memendekkan
rantai, dan ujung-ujung daun pun disatukan. Ketika daun sudah berbentuk tenda, sebagian semut terus
memegang daun dengan kaki dan rahang, sementara yang lain kembali ke sarang lama dan membawa ke situ
larva yang dibesarkan secara khusus.
Semut rang-rang berkembang biak dengan cara bertelur, para pekerja menggosokkan larva maju-mundur pada
penyatuan daun, dengan menggunakan larva sebagai sumber sutra. Dengan sutra yang disekresikan dari
lubang di bawah mulut larva, daun-daun pun menempel di tempat yang diperlukan. Artinya, larva digunakan
sebagai mesin jahit (Yahya, 1999).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Anatomi Semut
• Anatomi
Memiliki eksoskeleton atau kerangka luar Pada kepala terdapat banyak organ sensor.
yang memberikan perlindungan dan juga Memiliki mata majemuk yang terdiri dari
sebagai tempat menempelnya otot kumpulan lensa mata yang lebih kecil
Tidak memiliki paru-paru, tetapi memiliki Mempunyai tigaoselus di bagian puncak
lubang-lubang pernapasan di bidang dada kepalanya untuk mendeteksi perubahan
bernama spirakel untuk sirkulasi udara cahaya dan polarisasi.
dalam sistem respirasi. Pada kepalanya juga terdapat sepasang
Tidak memiliki sistem peredaran darah antena yang membantu semut mendeteksi
tertutup. Sebagai gantinya, mereka rangsangan kimiawi.
memiliki arus bermodel panjang dan tipis Pada bagian depan kepala semut juga
di sepanjang bidang atas tubuhnya yang terdapat sepasang rahang atau mandibula
disebut “aorta punggung” yang digunakan untuk membawa makanan,
Sistem saraf semut terdiri dari sebuah memanipulasi objek, membangun sarang,
semacam otot saraf ventral yang berada di dan untuk pertahanan.
sepanjang tubuhnya
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Fisiologi Semut
Saluran pencernaan semut sama seperti serangga Sistem pencernaan pada semut yaitu
lainnya, dibedakan menjadi tiga daerah pokok: saluran diawali makanan dari mulut semut masuk
pencernaan depan yaitu di bagian usus depan atau ke esofagus kemudian ke lambung atau
stomodeum (foregut) berfungsi sebagai penyimpanan ventrikulu, dari lambung makanan dibawa
makanan dan melalukan pencernaan sederhana, saluran ke usus dan sisa makanan dikeluarkan
pencernaan tengah di bagian usus tengah atau mesenteron lewat anus yang terletak di posterior tubuh.
(midgut) berfungsi sebagai tempat penyerapan makanan, semut memiliki bagian yang unik di
perutnya yang disebut crop. Crop adalah
dan saluran pencernaan belakang di bagian usus belakang tempat penyimpanan makanan yang
atau proktodaeum (hindgut) berfungsi sebagai tempat terpisah dari bagian perut yang mencerna
pengeluaran sisa-sisa makanan yang tidak dibutuhkan oleh makanan.
serangga atau dalam kata lain makanan yang tidak terserap
dengan baik pada saluran pencernaan tengah akan
diteruskan ke saluran pencernaan belakang untuk
dikeluarkan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Fisologi Semut