ABSTRAK
Perkembangbiakan vegetatif adalah suatu cara perbanyakan tanaman yang terjadi karena adanya bantuan
manusia dengan tidak melalui perkawinan tetapi menggunakan bagian tumbuh induknya sehingga sifat
anakannya sama dengan induknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk perbanyakan vegetatif adalah
menggunakan teknik stek dan teknik cangkok. Mencangkok berarti kita memperbanyak tumbuhan dengan cara
memotong dahan tumbuhan induknya. Sedangkan stek batang yang berarti memotong bagian batang tumbuhan
untuk ditanam menjadi tumbuhan yang baru. Praktikum dilaksanakan di taman depan GKB 1, Universitas
Muhammadiyah Malang.Praktikum dilakukan pada tanggal 3 Desember 2020. Alat yang digunakan dalam
praktikum adalah pisau, gunting kebun dan gembor. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman
puring nuri (Codiaeum variegatum), tanaman rosemary (Salvia rosmarinum), polybag, tanah, pupuk kandang,
moss, air, larutan atonik, plastik, tali rafia, dan label. Metode kerja pada tanaman puring nuri (Codiaeum
variegatum) dilakukan sebanyak dua kali pada batang yang berbeda. Pada perlakuan pertama menggunakan
moss yang direndam pada air biasa, pada perlakuan kedua menggunakan moss yang direndam pada larutan
atonik. Sedangkan pada tanaman rosemary (Salvia rosmarinum) juga dilakukan sebanyak dua kali. Pada
perlakuan pertama menggunakan tanah tanpa campuran pupuk kandang, pada perlakuan kedua menggunakan
tanah dengan campuran pupuk kandang. Hasil praktikum menunjukan metode stek Perlakuan 2 dapat tumbuh
lebih baik dari pada perlakuan 1, karena dengan penambahan pupuk kandang dapat menambah unsur hara tanah
sehingga menjadi lebih subur. Sedangkan pada metode cangkok kedua perlakuan cenderung sama, hal ini
dikarenakan atonik tidak dapat mempengaruhi peakaran pada tanaman, serta jika pemberian antonik terlalu
tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman
Kata Kunci: perkembangbiakan, atonik, pupuk Kandang
P1 (Kontrol)
P2 (Atonik)
P1 (Kontrol)
P2 (Atonik)
P1 (Kontrol)
Tanaman mati
Tanaman mati
P2 (Atonik)
Tanaman mati
Tanaman mati
P1 (Kontrol)
P2 (Atonik)
P1 (Kontrol)
P2 (Atonik)
P1 (Kontrol)
P2 (Atonik)
P1 (Kontrol)
Herlina Dwi
Rahayu
1. Keadaan cangkok minggu 1 Belum tumbuh akar
P2 (Pupuk
Kandang)
P1 (Kontrol)
P2 (Pupuk
Kandang)
P1 (Kontrol)
M. Romy
3.
Maulana
P2 (Pupuk
Kandang)
Keadaan cangkok minggu 1 Belum tumbuh akar
P2 (Pupuk
Kandang)
Belum tumbuh akar
Keadaan cangkok minggu 1
P1 (Kontrol)
P2 (Atonik)
P1 (Kontrol)
P2 (Pupuk
Kandang)
Tabel 1 merupakan Hasil praktikum yang tanah, dan kompos dengan perbandingan
dilakukan perbanyakan tanaman vegetatif seimbang. Sebanding dengan hasil praktikum ini
menggunakan teknik stek, hasil pengamatan perbanyakan tanaman menggunakkan metode
menunjukkan media berpengaruh secara nyata stek pada tanaman rosemary (Salvia rosmarinus)
terhadap pertumbuhan akar dan bentuk fisik pada lebih baik menggunakkan campuran pupuk
tanaman rosemary (Salvia rosmarinus). kandang daripada tanpa campuran pupuk
Karakteristik media dapat mempengaruhi kandang. Dalam tabel tersebut dapat dilihat
perakaran stek pada tanaman, akar merupakan bahwa tanaman dengan menggunakkan media
faktor penting karena dapat menyerap unsur hara tanam tanpa pupuk minim keberhasilan, ada
dari dalam tanah yang akan mendukung beberapa tanaman yang mengalami kekeringan,
kelangsungan hidupnya. Berdasarkan pendapat busuk, dan mati. Berdasarkan teori yang
Balittro (2011), stekan dapat ditanam pada media diungkap Amir (2017), pupuk kandang dapat
dengan campuran sekam bakar, sekam mentah, menambah kandungan unsur hara dalam tanah,
perana pupuk kandang dalam meningkatkan dan organik dapat membantu pertumbuhan akar
mempertinggi humus dapat mendorong dengan baik.
berkembangnya jasad reknik, sehingga mampu Tabel 2 merupakan hasil dari perbanyakan
memperbaiki kesuburan tanah serta sifat fisik, tanaman puring nuri (Codiaeum variegatum)
kimia, dan biologi tanah. Pada tanaman dengan dengan teknik cangkok. Dalam tabel tersebut
media tanaman pupuk dapat menghasilkan menunjukan sebagian besar sampel hasil
pertumbuhan dengan baik, meskipun ada perlakuan 1 dengan perlakuan 2 sama, tanaman
beberapa tanaman yang tidak tumbuh akar tetapi tidak dapat membentuk perakaran. Berdasarkan
kondisi tanaman tetap sehat. Menurut teori yang pendapat Nyoman (2019), menyatakan bahwa
diungkapkan oleh Sari (2019), menjelaskan atonik tidak mempengaruhi pertumbuhan
bahwa rosemary membutuhkan waktu 3 sampai 4 tanaman, suatu tanaman dapat tumbuh dengan
minggu untuk berkecambah, perkecambahan baik apabila cocok dengan pemberian atonik.
dapat dilakukan pada suhu 18 celcius. Tetapi pada sampel 2 dan sampel 5 perlakuan 2,
Pengamatan kami menunjukan media tanam menunjukkan larutan atonik dapat merespon
tanpa pupuk kurang baik untuk perakaran karena pertumbuhan akar tanaman puring nuri. Atonik
kurangnya hara dalam tanaman sehingga nutrisi merupakan ZPT yang dapat membantu
tanaman rosemary (salvia rosmarinus) tidak mempercepat pertumbuhan tanaman.
dapat terpenuhi. Menurut Darwo (2018) apabila Berdasarkan pendapat Lestari (2011), atonik
hara tersedia dalam jumlah yang cukup tanaman merupakan jenis ZPT yang mudah berdifusi serta
dapat membentuk sistem akar yang dangkal, efektif untuk proses munculnya tunas dan
sebaliknya apabila media tanam yang minim hara perakaran. Namun jika konsentrasinya berlebihan
cenderung memperluas akar untuk mendapatkan dapat menghambat proses pertumbuhan.
hara. Kondisi ini sebanding dengan hasil stek Sehingga jika dilihat dari penjabaran diatas
dengan media tanam menggunakkan pupuk kemungkinan atonik bisa merespon pertumbuhan
organik, sampel 4 menunjukkan perakaran yang akar tanamanpuring nuri (Codiaeum variegatum)
dangkal pada tanaman rosemary. Sementara pada tetapi dengan konsentrasi yang tepat. Pakphahan
sampel kontrol tidak menunjukkan keberhasilan. (2018), menyatakan atonik yang diberikan pada
Umumnya tanaman membutuhkan unsur hara tanaman menimbulkan berbagai macam efek
makro seperti N, P, K Mg, S, yang dapat bagi pertumbuhan tanaman, karena perbedaan
membantu pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hormon atau enzim dan keadaan morfologi
pendapat Syakir (2012), unsur K memegang tanaman. sebanding dengan hasil praktikum ini,
perana penting dalam metabolisme tanaman dan meskipun pencangkoan dilakukan pada jenis
terlibat dalam beberapa proses fisiologis seperti tanaman yang sama tetapi tidak dilakukan pada
pengendalian tekanan osmotik, turgor sel, satu indukan. Dari penjelasan ini dapat diketahui
stabilitas ph, dan pengaturan air melalui stomata. bahwa kerja hormon pada tanaman tergantung
Selain itu unsur K berperan dalam sintesis dengan induknya, meskipun berasal dari gen
protein dan karbohidrat serta memperkuat yang sama.
dinding sel. Selain dilihat dari perlakuan, keberhasilan
Perakaran pada tanaman rosemary (salvia cangkok dapat dipengaruhi oleh pemilihan
rosmarinus) juga dapat dipemngaruhi oleh faktor tanaman, ukuran batang, usia, suhu, kelembaban,
gen dan hormon. Meskipun dari indukan yang dan media pencangkoan. Berdasarkan pendapat
sama kemungkinan kerja hormon pada tanama Prameswari (2018), menyatakan makin besar
berbeda karena sudah dibagi menjadi beberapa diameter batang akar yang terbentuk akan lebih
bagian sebelum distek. Hormon dapat bekerja banyak karena permukaan bidang perakaran
secara optimal apabila kandungan hara dalam lebih luas. Disambung dengan pernyataa
tanaman tercukupi. Salah satu cara untuk Kuswandi (2013), yang menyatakan umur batang
meningkatatkan kandungan hara tanaman dapat sebaiknya tidak terlalu tua. Serta penyataan
dilakukan dengan menambahkan campuran Fatmawati (2013) yang menyatakan wadah yang
pupuk organik dalam tanah. Menurut pendapat baik dalam melakukan pencangkoan adalah
Admaja (2014), pupuk organik cair memiliki cocopeat atau sabut kelapa (moss). Dalam
kandungan unsur hara makro dan mikro sehingga sampel 3 ditunjukkan diameter batang yang
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. dipilih untuk pencangkoan lebih besar daripada
meskipun dalam praktikum ini menggunakan batang lainnya, tetapi tidak menunjukan
pupuk organik dalam bentuk padat namun hasil keberhasilan pada setiap perlakuan. Hal tersebut
dari pengamatan membuktikan bahwa pupuk
menunjukan kemungkinan batang yang dipilih Beberapa Varietas Bibit Tanaman Tebu
usianya terlalu tua. (Saccharum officinarum L.) Di Polybag.
Hasil praktikum menunjukan perkembangan Jurnal Klorofil. No 12(2). Hal: 69-72.
vegetatif metode stek dapat menghasilkan Auri, Amilda dan Diamara, Petrus, 2016. Respon
perakaran dengan baik daripada menggunakan Pertumbuha Stek Gyrinops Vestegi
metode cangkok. Hal ini dapat terjadi karena Terhadap Pemberian Berbagai Tingkat
beberapa faktor seperti teknik perbanyakan, Konsentrasi Hormon IBA (Indole
media yang digunakan, serta kondisi tanaman. Butyric Acid. Jurnal Silvikultur Tropika.
Perbanyakan stek lebih baik karena lebih mudah Vol 6(2). Hal: 133-136.
dilakukan, sesuai dengan teori yang diungkap Balittro, Tri.L.M, 2011. Warta Penelitian Dan
Andriana (2014), penggunaan stek batang atau Pengembangan Tanaman Industri.
cabang lebih praktis dan mempunyai banyak Jurnal Litbag. Volume 17(1). Hal 22-23.
keuntungan yang menjajikan karena dapat Darwo dan Yeni, Irma, 2015. Penggunaan
tersedia lebih banyak, mudah diperoleh dan Media, Bahan Stek, Dan Zat Pengatur
murah, tidak merusak rumpun asal, waktu Tumbuh Terhadap Keberhasilan Stek
pengambilan lebih cepat dan pembentukan Masoyi (Cryptocarya massoy (Oken)
rumpun lebih banyak. Kosterm). Jurnal Penelitian Hutan
Tanaman. Vol 15(1). Hal 1-66.
KESIMPULAN Nosiani. T, 2015. Pengaruh Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan Puring
Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat
(Cocodium variagetum). Jurnal Pena
dilakukan menggunakan teknik stek dan teknik Sains. Vol 2(2). Hal: 97
cangkok. Perbanyakan stek dapat dilakukan Lestari. L, 2011. Kajian ZPT Atonik Dalam
pada tanaman berbatang keras sedangkan Berbagai Konsentrasi dan Interval
cangkok dapat dilakukan pada tanaman yang Penyemprotan Terhadap Produktivitas
mengandung kambium. Perbanyakan tanaman Tanaman Bawang Merah (Allium
dengan metode stek pada tanaman rosemary ascolanicum l.). Jurnal Rekayasa. Vol
(Saliva rosmarinus) menunjukan bahwa media 4(1). Hal 33-37.
tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan Pakpahan, Febry. E., dkk, 2018. Pengaruh
perakaran tanaman. Perlakuan 2 dapat Berbagai Konsentrasi ZPT Atonik Pada
menghasilkan perakaran yang baik daripada Pertumbuhan Berbagai Asal Batang Stek
perlakuan 1. Sedangkan pada perbanyakan Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and
tanaman teknik cangkok pada tanaman puring Pav). Jurnal Produksi Tanaman. Vol
nuri (Condiaeum variegatum), menunjukkan 6(6). Hal: 1080-1086.
pada perlakuan 1 dan perlakuan 2 cenderung Prameswari Kumala. Z., dkk, 2014. Pengaruh
sama. Perakaran tanaman tidak dapat tumbuh Macam Media Dan Zat Pengatur
dengan maksimal pada perlakuan 2, sendangkan Tumbuh Terhadap Keberhasilan
perlakuan 1 perakaran tidak dapat tumbuh. Cangkok Sawo (Manikara Zapota (L.)
van Royen) Pada Musim Penghujan.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Vegetalika. Vol 3(4). Hal: 107-
Admaja, Wirahadi.,dkk, 2014. Pengaruh 118
Campuran Hormon Organik Dan Pupuk Sari, Indah. L, 2019. Skripsi: Respon
Organik Cair Terhadap Peningkatan Pertumbuhan Stek Tanaman Rosemary
Daya Tumbuh Bibit Stum Mata Tidur (Rosemarinus offcinalis l.) Akibat
Tanam Karet. Jurnal Perkebunan Dan Penggunaan Mikroriza Vesikular
Lahan Tropika. Vol 4(2). Hal: 18-25. Arbuskular Dan Media Tanam. Program
Aeni, Nurul., dkk, 2017. Cara Perbanyakan Studi Agroteknologi Fakultas Pertania-
Vegetatif Dan Pemberian Zat Pengatur Peternakan. Universitas Muhammadiyah
Tubuh Terhadap Pertumbuhan Tunas Malang.
Pada Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Septiani, Tri, 2019. Pengaruh Berbagai
aurantifolia swingle). Jurnal Ilmu Konsentrasi Atonik Terhadap
Pertanian dan Peternakan. Vol 5(2). Pertumbuhan Stek Lada (Piper ningrum
Hal: 180-189. l.). Jurnal Perbal. Vol 7(1). Hal: 46-51.
Amir, Nurbaiti., dkk, 2017. Pengaruh Pupuk Syakir. M dan Gusmani, 2012. Pengaruh
Kandang terhadap Pertumbuhan Pengunaan Sumber Pupuk Kalium
Terhadap Produksi Dan Mutu Minyak
Tanaman Nilam. Jurnal Littri. Vol 18(2).
Hal: 60-65.