FISIOLOGI TUMBUHAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1 / KELAS 2 B
LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok / Kelas: 1 / 2 B
Laboratorium Agroteknologi
Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 16 Juni 2021
Menyetujui
Instruktur Asisten
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Agronomi
2
3
ANALISIS UJI PERGERAKAN KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP
KECEPATAN PERISTIWA DIFUSI-OSMOSIS DAN UJI GEJALA POTENSIAL
JARINGAN PADA KENTANG (Solanum tuberosum) dan WORTEL (Daucus carota)
Nindya Azzalia Putri1, Tiara Sandy Nur Pridayanti 2
202010200311046, 202010200311066
Putridheaa9@gmail.com
Program Study Agroteknologi
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang) Jl Raya Tlogomas No 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkungannya dan mengubahnya di dalam
sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari sel-sel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut
mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu kepada lingkungannya Praktikum difusi-osmosis bertujuan
agar praktikan dapat menemukan fakta mengenai gejala difusi dan osmosis. Praktikum ini dilaksanakan
dilaboratorium agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang dengan menggunakan metode penambahan
larutan sukrosa dan aquadest. Hasil dari praktikum ini aadalah osmosis merupakan difusi air melintasi membran
semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah degan air yang lebih sedikit.. Tekanan osmosis
ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi zat terlarut, konstanta ionisasi, konstanta gas, dan
temperatur absolut larutan. Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kentang yang mengalami
penambahan berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap kentang. Sedangkan jika terjadi
pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis terhadap kentang. Keras lunaknya kentang bergantung pada
konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak
pengurangan beratnya. Dalam praktikum difusi-osmosis alat yang digunakan adalah cawan petri, pelubang
gabus, pipa kaca, penggaris, alat tulis dan alat dokumentasi. Bahan yang digunakan adalah sukrosa, aquadest,
kentang (Solanum tuberosum) dan wortel (Daucus carotu subsp.sativus).
Kata kunci: Difusi-osmosis, Larutan
1
Berdasarkan pendapat Tanzyah, (2015) carotusubsp.sativus), larutan sukrosa, dan larutan
proses difusi sederhana tidak memerlukan aquades
adanya energi karena pada proses ini pergerakan
METODE KERJA
terjadi berdasarkan gradien konsentrasi, yaitu
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi-Osmosis
Faktor yang mempengaruhi laju difusi Metode kerja yang diguanakan dalam
yaitu,konsentrasi, temperatur, luas permukaan zat praktikum ini adalah menyiapkan alat dan bahan,
terlarut dan tekanan. kemudian menyiapkan larutan sukrosa dengan
Osmosis adalah difusi air melalui membran konsentrasi 25%, 50%, dan 100%, langkah
semi-permeabel, dari larutan yang banyak air ke selanjutnya mengupas kentang kemudian
larutan yang sedikit air.Terdapat 2 faktor memotong dengan ukuran 3cm ⨯ 4 cm. setelah
penyerapan secara osmosis yaitu, perbedaan dipotong dadu , lubangi kentang dan
gradien potensial air antara cairan sel penyerapan memasukkan pipa kaca ke dalam potongan
dengan larutan tanah diluarnya dan faktor
kentang dan wortel. Setelah terpasang, langkah
permeabilitas membran. selanjutnya memasukkan larutan sukrosa
Tujuan dari praktikum ini agar praktikn berurutan sampai batas 0,5 cm dari permukaan
dapat menemukan fakta mengenai gejala difusi pipa, langkah ini juga dilakukan untuk larutan
dan osmosis, mengamati efek konsentrasi larutan aquades. Setelah menambahkan larutan sukrosa
terhadap kecepatan difusi, dan arah gerakan air dan aquades kemudian melabeli setiap perlakuan.
pada peristiwa difusi osmosis. Langkat terakhir mengamati setiap perubahan
volume air setiap 6 jam sekali selama 3 kali.
BAHAN DAN METODE
Potensial-jaringan
Tempat dan Waktu Praktikum
Metode yang digunakan dalam
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorum 1
pelaksanaan kegiatan praktikum adalah pertama-
Jurusan Agroteknologi Universitas
tama menyiapkan alat dan bahan yang akan
Muhammadiyah Malang Praktikum difusi-
digunakan. Mengupas kulit kentang (Solanum
osmosis dilakukan pada pukul 09.30 sampai
tuberosum ), kemudian memotong kentang
dengan pukul 11.00 WIB.
dengan berbentuk kubus, ukuran 3x3cm
Alat dan Bahan
sebanyak 5 buah. Memasukan potongan kentang
Alat yang digunakan dalam praktikum ini kedalam larutan sukrosa 30ml dengan perlakuan
adalah cawan petri, pelubang gabus, pipa kaca 0,4 M; 0,8 M ; 1,2 M ; 1,6 M; dan 2 M. Menutup
berskala, pisau, penggaris, alat tulis dan alat botol / wadah selama 40 menit. Mengambil
dokumentasi. kentang dan menimbang berat setelah
Bahan yang digunakan adalah kentang dimasukkan dalam larutan sukrosa. Mencatat
(Solanum tuberosum), wortel (Daucus hasil dalam tabel dan membuat grafik.
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
20 18
17
16.5 16.4 16.2
15 14 13.7
11.5 12
11 11.9
11.3
10 8.5
5
2
0
0
Jam ke-1 Jam ke 2 Jam Ke-3
25
21.3 20.2
19.4 18.7 19.3
18.2
2017.5
18 17.5
17
16.3 16.5
15
15
10
10
5
0 0 0
0 3
Jam ke-1 Jam ke 2 Jam Ke-3
Hasil percobaan menunjukkan rata-rata data yang diperoleh dari percobaan ini tidak
berat kentang (Solanum tuberosum) mengalami stabil. menurut pendapat Arlita (2013), faktor
penurunan, namun pada konsentrasi 0,4M yang mempengaruhi besarnya serapn air kedalam
kelompok 1 tidak mengalami perubahan dan bahan adalah luas permukaan, kandunga amilosa,
beberapa sampel mengalami kenaikan. Sehingga protein, dan suhu yang digunakan pada saat
4
perendaman. Mengacu pada teori tersebut, masuk ke sel melalui membrane semipermiabel
kemukinan ukuran kentang pada saat dan sel akan membengkak (turgud), sehingga
pemotongan kurang sesuai sehingga kamdunga menyebabkan kenaikan berat umbi kentang.
protein dan amilosa pada setiap sampel tidak Pergerakan molekul air dari potensial
sama. tinggi ke potensial rendah disebut dengan
Perubahan berat kentang (Solanum potensial osmotic. Potensial osmotic disebabkan
tuberosum), terjadi karena adanya penyusutan oleh zat-zat terlarut dari tekanan hidrostatik.
jaringan karena air dalam umbi keluar. Hal ini Penambahan tekanan menyebabkan tekanan
menunjukkan adanya peristiwa plasmolisis sel menjadi positif sehingga bersifat isotonis. Pada
oleh umbi kentang, dimana caira dalam sel percobaan ini terdapat sampel yang tidak
berhasil keluar. Keluarnya cairan dalam umbi mengalami perubahan berat saat dimasukkan
kentang dapat menambah total gula dari larutan kedalam larutan sukrosa, sehingga dapat
sukrosa yang berperan sebagai gula reduksi. dikatakan bahwa sampel tersebut bersifat
Sesuai dengan teori yang diungkap Kartika isotonos. Namun hasil percobaan kami
(2015), semakin lama proses osmosis maka berbanding terbalik dengan pendapat (Yusti),
sukrosa banyak yang kontak dan masuk kedalam dimana dalam percobaannya menunjukkan
jaringan buah untuk mencari keseimbangan. bahwa semakin pekat atau tinggi kandungan
Dimana air yang keluar dari dalam jaringan buah molal, maka semakin berkurang panjang sampel
akan bergantian dengan gula yang masuk umbi kentang. Didukun oleh pendapat Ni’mah
kedalam buah. (2012) mengatakan bahwa media sengan sukrosa
Kenaikan berat umbi kentang (Solanum banyak akan lebih pekat disbanding media
tuberosum), diakibatkan oleh penyerapan larutan dengan sedikit sukrosa, sehingga kandungan
oleh umbi kentang. Menurut pendapat Yahya molekulnya lebih banyak. Mengacu pada teori
(2015), dalam proses osmosis kentang berperan tersebut seharusnya konsentrasi yang memiliki
sebagai membran atau selaput. Sehingga air yang molekul lebih banyak akan bergerak ke
berada diluar meresap melalui kentang dan konsentrasi yang kekurangan molekul.
melewati membrane semipermiabel. Membrane Sementara percobaan yang dilakukan
semipermiabel menghalangi zat terlarut masuk menunjukkan bahwa jumlah molal berbanding
kedalam jaringan, sehingga hanya air yang lurus dengan berat kentang. Hal ini dapat
masuk dan meningkatkan jumlah air didalam disebabkan oleh pengukuran sampel umbi
umbi kentang. Peristiwa ini menunjukkan kentang yang kurang tepat atau tidak sama antar
keseimbangan yang akan terjadi antar umbi sampel.
kentang dengan larutan, karena tidak akan terjadi
KESIMPULAN
difusi gula ke air. Sejalan denga pendapat Ulfa
(2020), yang menyatakan bahwa konsentrasi air Hasil dari praktikum ini dapat
yang rendah dapat masuk ke sel kentang dan disimpulkan bahwa osmosis merupakan proses
menyebabkan sel mengembang. Larutan air perpindahan molekul-molekul pelarut dari
5
konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut Dan Doucus Carota. Jurnal Biologi
rendah melalui membran selektif permiabel. Education. Vol. 4 No.1: 160. Aceh:
Sedangkan zat pelarut akan berpindah yang Universitas Jabal Ghofur
mengakibatkan plasmolisis. Kentang dengan Sumadi, R., 2011 Studi Transfer Massa pada
larutan sukrosa 25% lebih banyak dibanding Proses Dehridasi Osmosis Kentang. Jurnal
kentang dengan larutan 100% Forum Teknik. Vol. 30 No. 2: 104.
Yogyakarta: Universias Gadjah Mada
DAFTAR PUSTAKA
Sunarjo, H., 2018 Kunci Bercocok Tanam Sayur-
Arlita, Malyan Afri., dkk. 2013. Pengaruh Suhu Sayuran Penting di Indonesia. Bandung: PT.
dan Konsentrasi Terhadap Penyerapan Sinar Baru
Larutan Gula Pada Bengkuang Tanzyah, Lia L dkk. 2015. Profil Miskonsepsi
(Pachyrihizus erosus). Jurnal Teknik Siswa Pada Subtopik Difusi Kelas XI.
Pertanian Lampung. Vol 2(1). Hal: 85-94. Jurnal Biologi Education. Vol. 4 No. 3:
Dwijosepuro, D. 2013 Pengantar Fisologi 1004-1006. Surabaya: Universitas Negeri
Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia Surabaya
Kartika, Priskan Nur dan Nisa, Fitri C. 2015. Ulfa., dkk. 2020. Uji Osmosis pada Kentang dan
Studi Pembuatan Osmodehidrat Buah Nanas Wortel Menggunakan Larutan NaCl. Jurnal
(Ananas comosus L. Marr): Kajian Sainsmath. Vol 1(2). Hal: 110-11.
Konsentrasi Gula Dalam Larutan Osmosis Yahya. 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis
Dan Lama Perendaman. Jurnal Pangan Dan Antara Umbi Solanun tuberosum dan
Agroindustri. Vol 3(4). Hal: 1345-1355. Daucus carota. Jurnal Biologi Education.
Ni’mah, Fatriyatum., dkk 2012. Pengaruh Vol 4(1). Hal: 196-208.
Pemberian Berbagai Konsentrasi dan Kinetin Yustin., dkk. 2012. Potensial Osmotik Fisiologi
Induksi Umbi Mikro Kentang (solanum Tumbuhan. Laporan Praktikum Fisiologi
tuberosum) Kultivatur Granda Kembang Tumbuhan. Jurusan Biologi. Fakultas Sains
Secara in-vitro Jurnal Letera. Vol 1 (1). Hal: Dan Teknologi. Universitas Airlangga.
41-48 Surabaya.
Rukmana, 2014 Perbedaan Tingkat Laju
Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum
6
ABSTRAK
Tanaman adalah organisme outotrof yang dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis sebagai
sumber energi untuk kebutuhan hidupnya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fotosintesis salah
satunya adalah cahaya matahari serta klorofil yang terkandung dalam tanaman. Praktikum ini ditujukan untuk
mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap laju fotosintesis. Selain itu, agar dapat mengetahui jumlah
klorofil pada tanaman dengan menggunakan perhitungan nilai absorbansi pada panjang gelombang 649 dan 665
dengan menggunakan beberapa sampel tanaman yang berbeda. Praktikum dilakukan di Laboratorium
Agroteknologi UMM, pada bulan April tanggal 07 dan 16 2021. Terdapat 3 percobaan dalam pelaksanaan
praktikum ini. Percobaan pertama dengan menggunakan perlakuan daun terbuka dan daun yang ditutupi plastik
hitam pada tanaman Pacar air (Impatiens balsamina) sebelum diuji. Percobaan kedua yaitu pengamatan laju
fotosintesis menggunakan tanaman Hydrila (Hydrilla vercillata) dengan mengunakan substrat NaHCO3 dan
tanpa substrat dalam ruang terbuka dan tertutup. Serta percobaan ketiga yaitu perhitungan nilai absorbansi pada
daun Pepaya (Carica papaya), Pucuk Merah (Syzygium paniculatum), Puring Nuri (Codiaeum variegatum), dan
Bayam Merah (Amaranthus gangeticus) untuk mengetahui jumlah klorofil pada setiap sampel daun tanaman.
Berdasarkan hasil percobaan cahaya matahari mempengaruhi laju fotosintesis pada tanaman Pacar air, tetapi
pada tanaman Hydrilla tidak berpengaruh. Hal ini bisa dikarenakan faktor lain pada hydrila tidak mendukung,
sehingga cahaya matahari tidak bekerja optimal. Pada pengukuran absorbansi daun pepaya memiliki nilai paling
tinggi, sehingga mengandung klorofil lebih banyak dibandingkan sampel lainnya. Dari hasil percobaan tersebut
diketahui bahwa cahaya dapat berkerja dengan baik saat fotosintesis apabila faktor lainnya mendukung, serta
kandungan klorofil tinggi dapat membantu fotosintesis berjalan optimal.
Kata Kunci: Absorbansi, Autotrof, Klorofil
7
dalam melakukan penyerapan cahaya dan foil, kertas timah, kertas saring, dan substrat
photoprotective pigmen di laut, yaitu klorofil, NaHCO 31%.
karotenoid dan phycobiliproteins. Klorofil dan Pelaksanaa Praktikum
karotenoid pada umumnya digunakan sebagai Fotosintesis dan Klorofil
biomarker kuantitatif untuk mengetahui Sehari sebelum praktikum dilakukan daun
komposisi dan biomassa. pacar air (Impatiens balsamina) diberikan
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui perlakuan yang berbeda, yaitu perlakuan pertama
perana fotosintesis bagi tanaman. Dapat ditutupi dengan plastic hitam dan perlakuan
menganalisis pengaruh intensitas cahaya kedua dibiarkan terbuka. Untuk menguji klorofil
matahari terhadap laju fotosintesis. Selain itu setiap sampel dipanaskan terlebih dahulu
untuk memahami sifat pigmen warna pada didalam air yang mendidih, kemudian dipotong
fotosintesis dan mengetahui spectrum warna menjadi dua bagian. Setelah itu daun dimasukkan
terhadap pembentukan klorofil. Serta dapat kedalam petridish dan diberi alcohol dengan
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan konsentrasi 96%. Untuk menguji kandungan
O2. klorofil daun ditetesi menggunakan iodin
BAHAN DAN METODE sebanyak 2-3 tetes, kemudian diamati warnanya
Tempat dan Waktu serta dicari perbedaan perubahan warna pada
Praktikum dilaksanaka di Laboratorium setiap perlakuan yang diberikan.
Agroteknologi Universitas Muhammadiyah
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap
Malang. Praktikum dilaksanakan pada 07 April
Fotosintesis
dan 16 April 2021.
Praktikum ini menggunakan tanaman
Alat dan Bahan
hydrila (Hydrilla vercillata) sebagai bahan yang
Alat yang digunakan dalam praktikum ini
diuji untuk mengetahui pengaruh intensitas
terdiri dari cawan petri, corong kaca, erlemeyer,
cahaya dalam proses fotosintesis. Terdapat 4
gelas beker ukuran 250ml dan 500ml, gelas ukur,
perlakuan yang digunakan, yaitu P1 tanpa cahaya
mortal-martil, pemanas, pinset, pipet ukur,
dan ada substrat, P2 Tanpa cahaya dan tanpa
sentrifuhe, spektofotometer, tabung reaksi, alat
substrat, P3 terdapat cahaya dan substrat, P4
tulis, dan alat dokumentasi.
terdapat cahaya dan tanpa substrat. Tabung
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
erlemeyer pada setiap perlakuan diisi air sekitar
diantaranya daun tanaman pacar air (Impatiens
250-500 ml, setelah itu ditambahkan substrat
balsamina), tanaman hydrilla (Hydrilla
NaHCO 31% kedalam tabung yang diberikan
vercillata), daun papaya (Carica papaya), daun
perlakuan dengan substrat. Tanaman Hydryla
pucuk merah (Syzygium paniculatum), daun
dimasukkan kedalam tabung erlemeyer dan
puring nuri (Codiaeum variegatum), daun bayam
ditaruh di tempat gelap untuk perlakuan tanpa
merah (Amarotithus gangeticus), air, alkohol
cahaya, serta ditempat terang pada perlakuan
70%, alkohol 96%, aquadest, iodin, alumunium
yang menggunakan cahaya. Pengujian dilakukan
8
dengan menghitung gas oksigen (O 2) pada setiap potongan daun ditimbang sebanyak 2g dan
perlakuan selama 20 menit, selanjutnya hasilnya dihaluskan di dalam mortal-martil. Setelah itu,
dapat dibandingkan atara setiap perlakuan. ditambahkan alcohol dengan konsentrasi 70%
sebanyak 10 ml. campuran daun dengan alkohol
Fungsi Pigmen Mengabsorbsi Cahaya dan
dipindahkan ke dalam tabung reasi melalui
Panjang Gelombang
penyaringan menggunakan kertas saring. Tabung
Sampel yang digunakan terdiri dari daun
reaksi ditutupi kertas alumunium dan supernatant
papaya (Carica papaya), daun pucuk merah
dimasukkan kedalam spektofotometer. Panjang
(Syzygium paniculatum), daun puring nuri
gelombang untuk absorbansi yang digunakan
(Codiaeum variegatum), daun bayam merah
dalam spektofotometer adalah 649nm dan
(Amaranthus gangeticus). Setiap sampel
665nm. Hasil dari absorbansi masing-masing
dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil dan
sampel ditulis dalam bentuk tabel dan
dipisahkan dari tulangnya. Masing-masing
dibandingkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fotosintesis dan Klorofil
Tabel 1. Pengaruh intensitas cahaya dan klorofil pada saat fotosintesis
Kelompok Daun Dokumentasi Daun Terbuka Dokumentasi
Tertutup
1 15% 20%
2 10% 20%
3 10% 15%
9
4 10% 15%
10
3 Cahaya + Substrat *
4 Cahaya + Tanpa substrat *
Keterangan:
1-50 :*
51-100 : **
101-150: ***
>151 : ****
Berdasarkan hasil praktikum yang mempengaruhi fotosintesis yaitu faktor internal
dilakukan cahaya belum tentu mempengaruhi dan faktor eksternal. Menurut pendapat Fauziah
laju fotosintesis pada tanaman Hydrilla (Hydrilla (2019), menambahkan bahwa faktor eksternal
vercillata). Pada tabel 2 menunjukkan bahwa yang berpengaruh adalah cahaya, karbondoksida
gelembung yang dihasilkan lebih banyak (CO2), air, suhu, dan mineral. Sedangkan faktor
perlakuan tanpa cahaya dibangdingkan perlakuan internal yang dapat mempengaruhi fotosintesis
menggunakan cahaya. Dalam perlakuan pertama terdiri dari struktur sel, kondisi klorofil, produk
gelembung yang dihasilkan sekitar 12, perlakuan fotosintesis, serta enzim-enzim dalam
kesuan menghasilkan gelembung sekitar 55, fotosintesis. Dari teori-teori tersebut dapat
perlakuan ketiga diperoleh 12 gelembung, serta diketahui bahwa meskipun cahaya berperan
perlakuan keempat menghasilkan sekitar 4 penting dalam fotosintesis tetapi jika faktor
gelembung. Namun, sebagaimana yang kita lainnya kurang mendukung, maka cahaya tidak
ketahui bahwa cahaya berperran penting dalam bisa bekerja dengan optimal sehingga
proses fotosintesis, sehingga gelembung yang fotosintesis berjalan lambat. Faktor lain yang
dihasilkan seharusnya lebih banyak perlakuan dimaksud berupa kondisi tanaman hydrilla
dengan cahaya daripada tanpa cahaya. Sesuai (Hydrilla vercillata) sebagai produk fotosintesis,
dengan pendapat Lupitasari (2020), yang terperatur suhu, dan jumlah air yang diberikan.
menyatakan semakin tinggi intensitas cahaya Meskipun demikian, penambahan substrat
maka semakin banyak ATP yang terbentuk, NaHCO3 berpengaruh nyata terhadap laju
sehingga dapat mempercepat fotosintesis dengan fotosintesis. Jumlah gelembung yang dihasilkan
menghasilkan gelembung yang paling banyak. lebih banyak dengan penambahan NaHCO 3
Tetapi hasil dari praktikum kami berbanding daripada tanpa cahaya. Hal tersebut
terbalik dengan teori tersebut. Hal ini membuktikan bahwa NaHCO3 sebagai substrat
dikarenakan pada saat pelaksanaan praktikum dapat mempercepat laju fotosintesis. Sesuai
fotosintesis cahaya matahari tidak terlalu terik, dengan pendapat Aryanti (2016), yang
sehingga dapat mempengaruhi proses mengungkapkan bahwa NaHCO3 merupakan
fotosintesis. konsentrasi penambahan terbaik sehingga
Selain cahaya, fotosintesis juga mampu menghasilkan klorofil dalam skala besar.
dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Menurut Mengacu pada teori tersebut dapat disimpulkan
pendapat Jenssen (2014), ada dua faktor yang bahwa perana NaHCO3 sebagai substrat untuk
11
menghasilkan klorofil, sehingga laju fotosintesis terlarut berasal dari difusi oksigen yang terdapat
meningkat. Peningkatan laju fotosintesis dapat di atmosfer dan aktivitas fotosintesis oleh
dilihat dari gelembung oksigen (O2) yang tanaman air. Tumbuhan air yang digunakan pada
dihasilkan. Menurut pendapat Puspitaningrum praktikum ini adalah hydrilla (Hydrilla
(2012), menyatakan bahwa sumber oksigen vercillata).
Fungsi Pigmen Mengabsorbsi Cahaya Pada Panjang Gelombang
Tabel 3. Hail absorbansi Daun Pepaya (Carica papaya), Pucuk Merah (Syzygium paniculatum), Puring Nuri
(Codiaeum variegatum), dan Bayam Merah (Amaranthus gangeticus)
Kelompok Sampel Nilai Absorbansi
649 nm 665 nm
Tabel 4. Perhitungan nilai absorbansi Daun Pepaya (Carica papaya), Pucuk Merah (Syzygium paniculatum),
Puring Nuri (Codiaeum variegatum), dan Bayam Merah (Amaranthus gangeticus)
Kelompok Sampel Nilai Absorbansi Total
A B
12
gangeticus)
Hasil praktikum ditunjukkan pada tabel 3 menjadi jaringan palisane dan jaringan spons
dan 4, tabel 3 hasil absorbansi pada gelombang memiliki kandungan klorofil lebih tinggi
649 nm dan 665 nm sedangkan tabel 4 adalah dibandingkan daerah dengan area putih dan
hasil perhitungan absorbansi dari klorofil A, merah yang struktur mesofilnya tidak
klorofil B, dan klorofil total. Berdasarkan data berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan
pada tabel 2, diperoleh bahwa daun papaya spons. Jadi perbedaan struktur daun pada setiap
(Carica papaya) memiliki nilai absorbansi yang sampel tanaman yang berbeda-beda, dapat
paling tinggi dibandingkan sampel daun tanaman mempengaruhi jumlah klorofil pada tanaman.
lainnya. Nilai absorbansi menunjukkan Kandungan klorofil A dan klorofil B pada
kandungan klorofil yang terdapat pada tanaman. tanaman merupakan indicator untuk mengetahui
Menurut pendapar Haqiqi (2018), absorbansi potensi tanaman dalam memproduksi hasil yang
dilakukan untuk mengetahui jenis pigmen pada dapat dimanfaatkan manusia, (Kamagi.,2017).
tanaman, absorbansi terjadi saat foton masuk Menurut pendapat Sukendro (2012),
bertumbukan langsung dengan atom-atom mengungkapkan bahwa klorofil dalam jumlah
material dan menyerahkan energinya pada atom. yang banyak mampu menangkap cahaya
Semakin besar massa daun, maka warna yang matahari dalam jumlah yang besar sehingga laju
dihasilkan semakin pekat sehingga kandungan fotosintesis lebih cepat. Kandungan klorofil pada
klorofilnya semakin banyak. Dari teori tersebut tanaman dapat ditingkatkan dengan penambahan
dapat diketahui bahwa daun papaya memiliki zat hara pada tanaman. kandungan hara yang
jumlah klorofil paling banyak dibandingkan daun cukup dapat digunakan untuk mensintesis
lainnya. klorofil pada daun. menurut pendapat Manurung
Menurut pendapat Gogahu (2016), (2020), mengungkapkan bahwa salah satu unsur
perbedaan morfologi daun dapat mempengaruhi hara yang berperan penting dalam pembentukan
kandungan klorofil a pada daun. Selain itu daun adalah unsur hara nitrogen. Sehingga pada
klorofil juga dipengaruhi oleh usia tanaman, tanaman yang kekurangan klorofil dapat
tanaman yang berusia sekitar 3 bulan dengan diberikan unsur hara yang mengandung nitrogen,
daun yang lebar umumnya memiliki jumlah agar kandungan klorofil tercukupi. Salah satu
klorofil lebih banyak. Sebagaimana pendapat upaya yang dapat dilakukan ialah dengan
Hendriyani (2018), yang mengungkapkan bahwa memberikan pupuk daun karena mengandung
klorofil dan kartenoid pada suatu tanaman nitrogen yang mampu meningkatkan fotosintesis,
dipengaruhi oleh usia tanaman. Dilanjutkan (Isnaini.,2014).
dengan pendapat Hasidah (2017), yang KESIMPULAN
mengungkapkan daun bercorak serta memiliki Cahaya matahari dapat mempengaruhi
jaringan mesofil area hijau yang berdiferensiasi fotosintesis pada tanaman Pacar air (Ipatiens
13
balsamina). Daun yang tidak ditutupi oleh lebar umumnya memiliki jumlah klorofil lebih
plastik hitam dapat menghasilkan warna biru banyak.
setelah ditetesi reagen iodium. Dari warna DAFTAR PUSTAKA
tersebut dapat diketahui bahwa kandungan Anni, Ismi Alfi.,dkk. 2013. Pengaruh Naungan
klorofil pada daun terbuka lebih banyak 5% Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
dibandingkan daun yang tertutup. Namun hasil Tanaman Bawang Daun (Allium
percobaan fotosintesis pada tanaman Hydrilla Fistulosum L.) Di Bandungan, Jawa
(Hydrilla vercillata) berbanding terbalik dengan Tengah. Jurnal Biologi. V0l 2(3).
Lupitasari (2020). Intensitas cahaya matahari Hal: 31-40.
yang semakin tinggi dapat meningkatkan laju Aryanti, Nita.,dkk. 2016. Ekstraksi dan
fotosintesis. Namun pada hasil praktikum kami Karakterisasi Klorofil dari Daun Suji
menunjukkan bahwa pada ruangan terbuka (Pleomele angustifiola) sebagai
gelembung yang dihasilkan lebih sedikit yaitu 5- Pewarna Pangan Alami. Jurnal
7 gelembung daripada di ruangan tertutup. Faktor Apikasi Teknologi Pangan. Vol 5(4).
internal dan eksternal yang tidak optimal Hal: 129-135.
membuat cahaya matahari tidak bekerja dengan Fauziah, Ana.,dkk. 2019. Hubungan Antar
baik saat proses fotosintesis. Tetapi pemberian Ketersediaan Cahaya Matahari dan
substrat NaHCO3 berpengaruh nyata terhadap Konsentrasi Pigmen Fotosintetik di
fotosintesis, karena data yang dihasilkan dengan Perairan Selat Bali. Jurnal Ilmu dan
pemberian substrat dapat menghasilkan Teknologi Kelautan Tropis. Vol
gelembung lebih banyak yaitu mencapai 9-17 11(7). Hal: 1-22.
gelembung dibandingkan tanpa pemberian Gogahu, Yeini.,dkk. 2016. Konsentrasi Klorofil
substrat. Perlakuan dengan substrat Pada Beberapa Varietas Tanaman
menghasilkan 5 gelembung lebih banyak Puring (Codiaeum variegatum L.).
dibandingkan tanpa substrat. Pada uji klorofil Jurnal MIPA Unstrat Online. Vol
dau Sampel daun Pepaya (Carica papaya) 5(2). Hal: 76-80.
memiliki nilai absorbansi paling tinggi Gunawan. 2012. Respon Pertumbuhan Mikroalga
dibandingkan sampel daun Pucuk Merah (Tetraselmis sp.) dengan Intensitas
(Syzygium paniculatum), Puring Nuri (Codiaeum Cahaya yang Berbeda. Jurnal
variegatum), dan Bayam Merah (Amaranthus Bioscientia. Vol 9(10. Hal: 55-59.
gangeticus). Semakin banyak nilai absorbansi Hasidah.,dkk. 2017. Kandungan Pigmen
maka kandungan klorofil semakin tinggi. Klorofil, Karotenoid dan Antosianin
Sehingga daun papaya memiliki jumlah klorofil Daun Caladium. Jurnal Protobiont.
lebih tinggi dibandingkan sampel lainnya. Vol 6(20. Hal: 29-37.
Jumlah klorofil daun dipengaruhi oleh morfologi Haqiqi, Arghob Khofyah.,dkk. 2018. Ektraksi
tanaman, usia, dan struktur daun. tanaman Daun Pepaya (Carica papaya)
dengan usia sekitar 3 bulan dan berukuran lebih Sebagai Zat Pewarna Alami Pada
14
Kain Batik. Indonesia Journal Of Muchmmad, Amalia.,dkk. Pengaruh Intensitas
Natural Science Education. Vol 1(1). Cahaya Terhadap Penyerapan Gas
Hal: 13-17. Karbondioksida Oleh Mikroalga
Hedriyani.,dkk. 2018. Kandungan Klorofil dan Tropis Ankisrtodesmus Sp. Dalam
Kartenoid Kacang Tunggak (Vigna Fotobioreeaktor. Jurnal Teknik
ungulculeta L walp) Pada Umur Lingkungan. Vol 9(2). Hal: 103-106.
Tanaman Yang Berbeda. Jurnal Puspitaningrum, Mawar.,dkk. 2012. Produksi
Biologi Tropika. Vol 1(2). Hal: 38-43. dan Konsumsi Oksigen Terlarut Oleh
Beberapa Tumbuhan Air. Jurnal
Isnaini.,dkk. 2014. Pengaruh Jenis Konsentrasi Anatomi dan Fisiologi. Vol 20(1).
Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Hal:47-55.
dan Hasil Tanaman Terong (Solanum Roswanti. 2013. Isolasi Kapang Pendegradasi
melingena L.) Varietas Mustang FL. Amilum Pada Ampas Sagu
Jurnal Agrifor. Vol 3(1). Hal: 53-58. (Metroxylon sago) Secara In Vitro.
Jansen.,dkk. 2014. Fotosintesis di Garis Depan Jurnal Biologi Science dan Edukasi.
Kehidupan Berkelanjutan. Jurnal Vol 2(1). Hal: 20-17.
Perbatasan Kimia. Vol 2(36). Hal: 1- Sukendro, A.,dkk. 2012. Respon Pertumbuhan
22. Anakan (Shorea leprosula naiq),
Kamogi, Lidya.,dkk. 2017. Analisis Kandungan (Sherea selanica ridlex), (Sharea
Klorofil Pada Beberapa Posisi Anak ovali (korth) blume), dan (Sharea
Daun Aren (Arenga pinnata) Dengan selania (DC) blume) Terhadap
Spektofotometer UV-Vis. Jurnal Tingkat Intensitas Cahaya. Jurnal
MIPA Unstrat Online. Vol 6(2). Hal: Silvikultur Tropika. Vol 3(1). Hal: 22-
49-54. 24.
Lupitasari, Diana.,dkk. 2020. Pengaruh Cahaya Yustiningsih, Maria. 2019. Intensitas Cahaya dan
dan Suhu Berdasarka Karakter Efisiensi Fotosintesis Pada Tanaman
Fotosintesis Ceratophyllum Naungan dan Tanaman Terpapar
demersum Sebagain Agen Cahaya Langsung. Jurnal Pendidikan
Fitoremediasi. Jurnal Kartika Kimia. Biologi. Vol 4(2). Hal: 44-49.
Vol 3(1). Hal: 33-38.
Manurung, Fetriyani Soni.,dkk. 2020. Pengaruh
Pupuk Gandafil D Terhadap
Pertumbuhan, Kandungan Klorofil,
dan kartenoid Tanaman Bayam
Merah (Altemanthera amocna vass).
Jurnal Biologi Tropika. Vol 3(1).
Hal: 24-32.
15
PERBANDINGAN RESISTENSI DIFUSI GAS DAN TRANSPIRASI ANTARA DAUN
KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) DAN DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrinx)
Ahmad Naufal Kamil1, Toriq Andry Yulianto2
202010200311076, 202010200311060
naufalahmad045@gmail.com
Program Study Agroteknologi
Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl. Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Daun kacang panjang juga dikonsumsi dalam bentuk sayur dengan sebutan lembayung Kami menggunakan
daun kacang panjang dikarenakan daun tersebut cenderung lebar dan tipis sehingga lebih mudah dalam
melakukan pengamatan perubahan bentuk daun maupun berat daun.pratikum ini bertujuan agar pratikan dapat
mempelajari peranan resistensi stomata dan lapis batas terhadap difusi uap air agar meningkatkanpemahaman
akan.pratikum ini dilaksanakan di laboratorim Universitas Muhammdiyah Malang di laksanakan pada hari
Rabu, 28 April 2021 pada pukul 09:00-selesai Alat yang digunakan pada praktikum resistensi difusi gas dan
transpirasi adalah kertas milimeter, timbangan, kertas saring, gelas ukur, pipet, cawan petri, sprayer, alat tulis,
alat dokumentasi. bahan yang kami gunakan antara lain daun jeruk (Citrus hystrix), daun kacang panjang
(Vigna sinensis L), dan air bebas ion.dan Metode kerja dalam praktikum resistensi difusi gas dan transpirasi,
pertama menyiapkan alat dan bahan, kemudian dilanjutkan membuat replika daun kacang panjang dan daun
jeruk purut menggunakan kertas saring. mengukur luas daun menggunakan kertas millimeter, mencatat hasil
perhitungan luas daun. menimbang berat daun dan repilika daun, dan juga diberi label nomor pada sampel.
meletakkan daun kacang panjang dan daun jeruk purut pada wadah yang berisi aquades bebas ion, pada daun
replika diletakkan pada cawan petri kemudian disemprot menggunakan sprayer sampai merata. Setelah itu
16
mengamati berat daun dan berat replika juga suhu air setiap 15 menit sekali, sampai 30 menit. Hasil dari
pratikum ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan pada berat daun dan berat daun repilika itu terjadi karena
adanya penyerapan terhadap air atau difusi
Kata kunci :Difusi, Resistensi, dan Transpirasi
17
Dilanjutkan dengan meletakkan daun kacang menggunakan sprayer sampai merata atau tidak
panjang (Vigna sinensis L) dan daun jeruk purut boleh sampai menggenang. Setelah itu
(Citrus hystrix) ke dalam wadah yang berisi mengamati berat daun dan berat replika juga
aquades bebas ion, sedangkan pada daun replika suhu air setiap 15 menit sekali, sampai rentan
diletakkan pada cawan petri kemudian disemprot waktu 30 menit.
Grafik 1.
Berat daun asli dan replika daun kacang panjang (Vigna unguiculata spp.)
18
Tabel 1 menunjukkan berat daun asli ataupun Pada hasil percobaan berat daun terlihat
replika pada kacang panjang (Vigna unguiculata terdapat kenaikan dari menit 0, 15, sampai 30.
spp.) dan daun jeruk purut (Citrus hystrix) Berat daun hanya berubah sadikit, ini artinya
bertambah setiap waktu sehingga dalam grafik 1 daun telah jenuh, sehingga air yang berada diluar
dan 2 meningkat 1,3g. Peningkatan tersebut lingkungan daun tidak dapat masuk/tertolak
terjadi karena adanya perpindahan molekul atau untuk masuk ke dalam daun (wulandari 2014)
ion akibat gerakan acak pada tanaman dari Disisi lain, daun replika memiliki kemampuan
daerah konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. menyerap air lebih tinggi daripada daun asli,
Menurut pendapat Taluta (2017), stomata dengan tetapi daun asli mempunyai kemampuan untuk
pori lebar dapat menghasilkan produksi yang melakukan penguapan yang lebih besar daripada
tinggi, serta berkorelasi dengan bobot polong isi daun replika. Menurut Riska (2015), hal tersebut
dan bobot biji yang makin tinggi. diakibatkan karena kertas whatmann memiliki
pori-pori lebih banyak daripada daun.
Tabel 2. Pengamatan Luas Daun dan Suhu Air Kacang Panjang ( Vigna unguiculate sinensis) dan Daun Jeruk
Purut (Citrus hystrix)
Sampel Daun Kacang Daun Jeruk
Luas Daun 1 17,5cm 22cm
2 13cm 20cm
3 15,5cm 22cm
Grafik luas daun kacang panjang (Vigna unguiculata spp.) dan jeruk purut
(Citrus hystrix)
25 22
20
20
17.5
15.5
1513
10
5 2 3
1
0
kacang panjang Jeruk purut
Grafik 3.
Grafik luas daun kacang panjang (Vigna unguiculata spp.) dan jeruk purut (Citrus hystrix)
Berat yang dihasilkan oleh sampel daun semakin meningkat. Berdasarkan pendapat
juga dipengaruhi oleh luas daun. Dilihat dari Papuangan (2014), menyatakan bahwa daun
tabel 2 dapat diketahui bahwa semakin luas yang luas memiliki stomata yang banyak, dan
ukuran daun, maka berat daun pada tabel 1 membuat laju transpirasi meningkat, sejalan
19
dengan pendapat Elina (2012), bahwa Djama, Nuzliati, 2018. Pengaruh Konsumsi
peningkatan laju transpirasi dapat dilakukan Daun Kacang Panjang Terhadap
dengan memperbesar celah atau jumlah stomata. Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu
Hasil tabel suhu juga memperlihatkan tidak ada Menyusui. Jurnal Riset Kesehatan. Vol.1
perubahan sama sekali pada kedua daun, baik No.14 Hal: 5-10
daun kacang panjang (Vigna unguiculata spp.) Khasanah, Lia Umi, 2015. Pengaruh Perlakuan
maupun Daun Jeruk (Citrus hystrix). Hal tersebut Pendahuluan Terhadap Karateristik Mutu
terjadi karena faktor eksternal yaitu pengaruh Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus
dari suhu ruangan, mengingat gelas ukur yang hystrix). Jurnal Aplikasi Teknologi
dipakai untuk merendam daun sangat terbuka Pangan. Vol.2 No.4 Hal: 48-55
sehingga suhu air di dalam gelas ukur akan Merdekawati, Riska P. 2015. Jumlah dan Ukuran
tercampur dengan suhu ruangan (Nur shofia Stomata pada Daun Glodokan (Polythia
2016). longifolia) di Jalan Tun Abdul Razak dan
KESIMPULAN di Area Kampus UIN Alauddin Makasar.
Berdasarkan data yang kami peroleh hasil Skripsi Fakultas Sains dab Teknologi. UIN
perlakuan di atas dapat disimpulkan bahwa daun Alauddin Makasar.
jeruk purut (Citrus hystrix) dan daun kacang Merdekawati, Riska P. 2015. Jumlah dan Ukuran
panjang (Vigna ungviculata) mengalami proses Stomata pada Daun Glodokan (Polythia
transpirasi yang sempurna karena selama longifolia) di Jalan Tun Abdul Razak dan
perendaman dalam aquades menunjukkan di Area Kampus UIN Alauddin Makasar.
pengurangan kadar air sekitar 1.3g. Dalam proses Skripsi Fakultas Sains dab Teknologi. UIN
fotosintesis, karbondioksida (CO2) direduksi Alauddin Makasar.
menjadi karbohidrat atas bantuan beberapa enzim Nur shofia. 2016. Pengemasan Produk Sayuran
tertentu dengan menggunakan energi Dengan Bahan Kemas Plastik Pada
metabolisme yang berasal dari radiasi matahari Penyimpanan Suhu Ruang Dan Suhu
pada kondisi alami. Banyaknya jumlah stomata Dingin. Jurnal Pemasaran. Vol.1 No.4
akan meningkatkan transparasi yang berfungsi Hal: 27-40
untuk menjaga stabilitas suhu daun, menjaga
turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi Papuangan, Nurmayana., dkk. 2014. Jumlah Dan
optimal dan mempercepat laju pengangkutan Distribusi Stomata Pada Tanaman
unsur hara melalui pembuluh xylem. Penghijauan Di Kota Ternate. Jurnal Bio-
Dengan transpirasi, penguapan air tetap edukasi.Vol.3 No.1 Hal: 287-292
berlangsung dan turgor yang berlebih dapat Prijono, Sugeng, 2016. Studi Laju Transpirasi
dicegah. Transpirasi dapat menurunkan potensial Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia
air di dalam sel sehingga turgor menjadi tidak sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman
terlalu tinggi, namun penutupan stomata penting Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap
untuk mencegah kehilangan air pada waktu Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh. J-
persediaan air terbatas sekaligus membatasi PAL. Vol. 7 No. 1 Hal: 15-24
pengambilan CO2 untuk fotosintesis. Taluta, Hesty., dkk, 2017. Pengukuran Panjang
Peningkatan laju transpirasi varietas lebih rendah dan Lebar Pori Stomata Daun Beberapa
dibandingkan dengan varietas lokal. Varietas Tanaman Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L.) Jurnal Mipa Unsrat Online.
DAFTAR PUSTAKA Vol.2 No.6 Hal: 1-5
Elina, R.M, dkk., 2012. Karakterisasi Anatomi Wulandari, ririn, 2014. Isolasi Identifikasi Dan
Stomata Daun Sagu (Metroxyion sugu Uji Aktifitas Antibakteri Minyak Atsiri
rotth) pada tahap anakan dan nyorong. Daun Inggu (Ruta graveolens linn).
Skripsi. Fakultas MIPA Universitas Riau Skripsi. Universitas Sebelas Maret
Surakarta
20
21