ABSTRAK
Pestisida dikenal sebagai bahan kimia yang digunakan dalam bidang pertanian untuk membambantu mengurangi,
membunuh, dan membasmi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). pada umumnya petani menggunakan
pestisida dengan kadar yang berlebihan sehingga dapat meninmbulkan dampak negatif seperti pencemaran
lingkungan. Untuk itu dilakukan praktikum pengenalan jenis-jenis pestisida serta kandungan didalamnya.
Sehingga bisa diamplikasikan terhadap tanaman sesuai dengan kebutuhannya serta dengan dosis yang tepat.
Pengenalan pestisida dilakukan menggunakan metode diskriptif kuantitatif dengan cara mengidentifikasi jenis-
jenis pestisida, formulasi pestisida, bahan aktif, cara kerja, dan fungsi pestisida. Berdsarkan jenisnya pestisida
dikemlompokkan menjadi insektisida, herbisida, fungisida, akarisida, rodentisida, dan nematisida. Bila dilahat
dari formulasinya dibedakan menjadi cair atau dituliskan dengan liquid (L) dan padat atau ditulis powder (W).
pestisida dapat bekerja melalui racun kontak, racun lambung, racun pernapasan, dan racun sistematik. Fungsi
pestisida digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman buah,sayur, tanaman perkebunan, tanaman panga,
dll sesuai dengan jenis-jenisnya. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang,
Pada Hari kamis 03 Desember 2020. Dengan menggunakan alat tulis dan alat dokumentasi, bahan berupa
Gramaxone, Indafol 476F, Prosid, Norodox, Rumpas, Dithane M-45, Topsin M-70 WP, Curacron, Marshal,
Samite 135EC, Petrokum, Decis, Amistartop, Roundup, Rambo, dan Furadan. Hasil dari praktikum menunjukkan
beberapa pestisidan termasuk kedalam golongan akarisida, fungisida, herbisida, insektisida, dan rodentisida
dengan formula BB (Block Bait), EC (Emulsion Fiable Consentrate), EW (Emulsioan In Water), F(floable),
GR(Granula), SL (Soluble Liquit), WP (Wettable Powder) yang dapat bekerja dengan cara racun kontak, racun
lambung, racun pernapasan, dan racun sistematik. Hasil analisa kami menunjukkan setiap pestisida mengandung
fungsi yang berbeda tergantung berdasarkan kelompok jenisnya.
Kata kunci : racun, petani, OPT
Sumber
:https://Primatani.com
Sumber :
dokumentasi pribadi
Sumber :
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fshopee.co.id
Sumber:
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fwww.facebook.co
m
Sumber
:https://www.google.c
om/url?
sa=i&url=https%3A
%2F
%2Fwww.seedworldus
a.com
Sumber
:https://www.google.c
om/url?
sa=i&url=https%3A
%2F%2Fe-
katalog.lkpp.go.id
Sumber :
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fwww.kisanpark.c
om
9. Marshal Insektisida EC Karbosul Racun Mengendalika hama
(emulsifiab fan kontak serangga pada
le 200,11 dan tanaman bawang,
concretrate g/l lambung cabai, jeruk, kapas,
) kakao, kedelai, kelapa,
sawi, tomat, timun,
lada, dan semangka.
Sumber :
https://www.google.com/url?
sa=i&url=https%3A%2F
%2Fwww.tokopedia.com
10. Samite 135EC Akarisida EC Piridabe Racun Mengendalikan hama
(emulsifiab n 135 g/l kontak tungau pana tanaman
le cabai, jeruk, dan teh.
concretrate
)
Sumber :
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fshopee.co.id
Sumber :
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fwww.tokopedia.c
om
Sumber :
https://ecs7.tokopedia.
net
Sumber :
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fwww.amazon.com
Sumber :
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fjagungbisi.com
Sumber :
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fwww.ruparupa.co
m
Sumber :
https://www.google.co
m/url?sa=i&url=https
%3A%2F
%2Fwebshop.karobv.n
l
Hasil analisa pada praktikum ini jenis fungisida, insektisida, akarisida, dan
pestisida yang ditemukan diantaranya herbisida, rodentisida. Herbisida adalah pestisida yang
digunakan untuk membasmi tumbuhan liar atau digunakan dalam pestisida berbentuk suspensi
gulma penggangu tanaman, contohnya ketika dicampurkan air. Formulasi pestisida
gramaxone, rumpas, roundoup, dan . Insektisida merupakan campuran bahan aktif dengan bahan
adalah pestisida yang digunakan untuk tambahan dengan kadar tertentu untuk
membasmi serangga seperti belalang, kecoa, mendukung daya kerja pestisida.
nyamuk, semut, ulat, dll. Hasil analisa pestisida Bahan aktif adalah bahan kimia yang
jenis insektisida diantaranya curacron, decis, digunakan untuk membuat pestisida. Hasil dari
furadon, marshal, dan prosid. Fungisida analisa praktikum ini ada beberapa kandungan
digunakan untuk membrantas jamur dan bahan aktif pestisida diantaranya parakuat
bakteri, yang terdiri dari Amistratop, Dithane- diklorida yaitu bahan aktif yang dapat bekerja
45M, indafol 478F, norodox, dan Topsin- melalui kontak pada OPT. Pestisida
70WP. Akarisida pembasmi tungau contohnya digolongkan menjadi pestisida sitetik yang
Samite 135EC. Rodentisida adalah pestisida tersusun dari bahan organik dan pestisida hasil
pembasmi tikus, terdiri dari Klerat 0,005BB alam (biopestisida) seperti nikotionida,
dan Petrokum. Eko (2014) menjelaskan bahwa direktroida, dan rotenoida. Menurut Adiba
pestisida jenis fungisida dan insektisida sering (2015), penggunaan pestisida dengan bahan
digunakan pada tanaman buah-buahan. aktif berlebih akan menimbulkan pencemaran
Ditinjau dari formulasinya pestisida lingkungan, sehingga dapat digunakan dengan
dengan formulasi cair (l) yang terdiri dari takaran dosis yang tepat.
AC/AS (Aquous concentrate/Aeous solusion), Dilihat dari cara kerjanya hasil analisa dari
beberebtuk garam dengan kelarutan yang tinggi praktikum ini menunjukkan bahwa pestisida
jika dilarutkan dalam air. EC (emulsifiable dapat bekerja dengan racun lambung, racun
concretrate) berbentuk emulsi apabila dicampur kontak, racun pernapasan, dan racun sistematik.
air dan memiliki bahan aktif yang tinggi, Racun lambung dapat bekerja dengan ketika
contohnya pada Curacron terdapat 500g/l.F tanaman yang telah disemprot dimakan oleh
(flowable) atau FW (Flowable in water) dapat hama, dan bereksi di lambung dapat bekerja
membentuk emulsi apabila dicampur air dengan secara sistematis. Racun kontak dapat bekerja
konsentrasi air yang pekat. SL (Soluble liquit), melalui jaringan tubuh OPT sehingga ketika
dapat membentuk larutan apabila dicampurkan disemprotkan ke tanaman harus bisa mengenai
dalam air. ULV (Ultra low volume), biasanya fisik OPT. Racun pernapasan dapat membunuh
pestisida siap pakai dan jika disemprotkan OPT ketika terhisap
volumenya rendah 1-5l/ha, umumnya oleh saluran pernapasan, racun ini juga disebut
berbentuk minyak dan disemprotkan sebagai racun fumigan. Racun sistematik dapat
dengan penyemprotan yang halus. WCS membunuh serangga secara cepat, sehingga
(Water soluble consentrate), formulasinya bisa digunakan untuk mengendalikan hama
seperti EC tetapi karena ada sistem solvent dengan mobilitas yang tinggi. Dilihat dari
berbasis air maka akan membentuk larutan jenisnya pestisida dapat mengendalikan
homogen ketika dilarutkan dalam air. Pada organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti
formulasi Padat (P) terdiri dari BB (Block serangga, gulma, bakteri, hama tikus, dan
bait)/RMB (Ready Mix Bait), merupakan tungau. Sehingga dapat membantu
formulasi siap pakai biasanya digunakan dalam pertumbuhan tanaman lebih cepat dan subur.
pestisida golongan rodentisida. D (Dust), Penggunaan pestisida yang bijaksana dapat
pestisida siap pakai dengan konsentrasi rendah menguntungkan manusia, seperti meningkatkan
digunakan dengan cara dihembuskan. EW produksi tanaman karena gangguan hama
(Emulsion in Water), berbentuk emulsi apabila menurun, sehingga dapat menjamin pasokan
dilarutkan dalam air.GR (Granula) yang dapat makanan yang bermutu untuk kesehatan
diaplikasikan secara langsung dengan cara manusia (Supriadi, 2017).
ditaburkan, formulasi ini juga dikenal dengan
SG (Sand granular). SD (Seed dressing)/ST KESIMPULAN
(Seed treatment), pestisida khusus untuk Pestisida merupakan bahan aktif yang
perawatan benih dengan berbentuk tepung. dapat mengendalikan hama pada tanaman.
WDG/WG (Water dispersible granule), Terdapat jenis pestisida herbisida, insektisida,
berbentuk butiran seperti G tetapi harus fungisida, rodentisida, nematisida, dan akarisida
diencerkan dahulu sebelum digunakan. WP yang memiliki fungsi masing-masing.
(Wettable Powder),formulasi yang banyak
Formulasi pestisida bisa berbentuk cairan dan
padat dengan bahan aktif yang dapat bekerja
melalui racun kontak, racun lambung, racun
pernapasan, dan racun sistematik.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Amir, dkk., 2016.\Pembuatan Pestisida dari Penggunaan APB pada Petani
Daun Kering dan Menggunakan Penyemprot di Kecamatan Ngatru,
Sabun Colek dan Minyak Tanah Kabupaten Tulungagung. Jurnal
sebagai Bahan Pencampur (Active Wiyata. Vol 3(1). Hal: 100-105.
Ingredients). Jurnal Teknologi Hartini, Eko, 2014. Kontaminasi Residu
Pangan. Vol 5(2) Hal: 8-13. Pestisida dalam Buah Melon (Studi
Arif, Adiba, 2015. Pengaruh Bahan Kimia Kasus Pada Petani di Kecamatan
Terhadap Penggunaan Pestisida Penawangan). Jurnal
Lingkungan. Jurnal Farmasi. Vol Kesehatan Masyarakat. Vol 10(1).
3(4). Hal: 13-19. Hal: 96-102.
Damayanti, Regita., dkk., 2016. Hubungan Supriadi, 2013. Optimasi Pemanfaatan
Penggunaan dan Penanganan Beragam Jenis Pestisida untuk
Pestisida Pada Petani Bawang Mengendalikan Hama dan Penyakit
Merah Terhadap Residu Pestisida Tanaman. Jurnal Litbag Pertanian.
Dalam Tanah di Lahan Pertanian Vol 32(1). Hal: 1-9.
Desa Wanasari Kecamatan Wanasari Yuantari, Catur M.G., dkk., 2013. Tingkat
Kabupaten Brebes. Jurnal Pengetahuan Petani dalam
Kesehatan Masyarakat. Vol 4(3). menggunakan Pestisida (Studi Kasus
Hal: 880-887. di Desa Curut Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan).
Prosiding Seminar Nasional
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan 2013.
Endah, Restani dan Oktaviani, Dianti, 2016.
Identifikasi Jenis Pestisida dan