Anda di halaman 1dari 64

PENGGOLONGAN DAN PEMILIHAN PESTISIDA

Laporan Praktikum
Sebagai salah satu syarat penilaian
Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi

Oleh:

Pini Komalasari 150510150005

Lathifah Azizah 150510150042

Rizky Fauzi 150510150043

Rizka Andriani 150510150133

Randi Saputra 150510150204

Putri Erli Dwi Y 150510150255

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berkat karunia dan nikmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan
praktikum Penggolongan dan Pemilihan Pestisida dalam rangka memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi di Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran. Laporan praktikum ini penyusun susun juga dengan
maksud untuk memberikan wawasan bagi para mahasiswa.
Penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari
sempurna sehingga mungkin terdapat beberapa kesalahan yang tidak terduga.
Oleh karena itu, penyusun menerima dengan tangan terbuka seluruh kritikan dari
para pembaca untuk meningkatkan kemampuan penyusun dalam menulis.
Penyusun berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan khususnya
bagi penyusun sendiri.

Jatinangor, 26 September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................v
I. PENDAHULUAN ............................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ................................................................................................. 2
II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM ....................................................................3
2.1. Tempat dan Waktu................................................................................................ 3
2.2. Bahan dan Alat ...................................................................................................... 3
2.3. Cara Praktikum ..................................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................4
3.1. Hasil ........................................................................................................................ 4
3.2. Pembahasan ......................................................................................................... 11
IV. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................18
4.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 18
4.2. Saran ..................................................................................................................... 18
PUSTAKA .............................................................................................................19
LAMPIRAN ...........................................................................................................20

ii
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Penggolongan Pestisida ....................................................................................... 4


2. Cara Penggunaan Pestisida ................................................................................. 5
3. Keamanan Penggunaan Pestisida ........................................................................ 7

iii
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Callicron 500 EC ............................................................................................... 11


2. Cymoxan 15 WP ............................................................................................... 12
3. Anvil 50 SC ....................................................................................................... 13
4. Golongan fungisida penghambat sterol ............................................................. 14
5. Rizotin 100 EC .................................................................................................. 14
6. Cepha 40 PGR ................................................................................................... 15
7. Abolis 865 SL ................................................................................................... 16
8. Regent 50 SC dan Rancob 80 GW .................................................................... 21

iv
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Latihan Soal Praktikum Pestisida...................................................................... 20


2. Data Kelompok Penggolongan Pestisida .......................................................... 22

v
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk membunuh
atau mengendalikan berbagai hama. Pestisida yang digunakan di bidang
pertanian secara spesifik sering disebut produk perlindungan tanaman (crop
protection products) untuk membedakannya dari produk-produk yang
digunakan dibidang lain.
Pengelolaan pestisida adalah kegiatan meliputi pembuatan,
pengangkutan, penyimpanan, peragaan, penggunaan dan pembuangan/
pemusnahan pestisida. Selain efektifitasnya yang tinggi, pestisida banyak
menimbulkan efek negatif yang merugikan. Dalam pengendalian pestisida
sebaiknya pengguna mengetahui sifat kimia dan sifat fisik pestisida, biologi
dan ekologi organisme pengganggu tanaman.
Berdasarkan karakteristik dan efikasinya pestisida dibagi menjadi ;
Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang bisa
mematikan semua jenis serangga.
Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan
bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungsi/cendawan.
Bakterisida. Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan
aktif beracun yang bisa membunuh bakteri.
Nermatisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda.
Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia
yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba.
Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun
yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat,
misalnya tikus.
Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu : siput,
bekicot serta tripisan yang banyak dijumpai di tambak.

1
Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan untuk
membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.

Berdasarkan sifat dan cara kerja racun pestisida digolongkan menjadi;


Racun KontakPestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh
serangga sasaran lewat kulit (kutikula) dan di transportasikan ke bagian
tubuh serangga tempat pestisida aktif bekerja.
Racun Pernafasan (Fumigan) Pestisida jenis ini dapat membunuh
serangga dengan bekerja lewat sistem pernapasan.
Racun LambungJenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika
termakan serta masuk ke dalam organ pencernaannya.
Formulasi pestisida yang dipasarkan terdiri atas bahan pokok yang disebut bahan
aktif (active ingredient) yang merupakan bahan utama pembunuh organisme
pengganggu dan bahan ramuan (inert ingredient).

1.2. Tujuan Praktikum


1. Untuk mengenali berbagai macam jenis pestisida
2. Untuk menggolongkan pestisida berdasarkan karakteristik dan efikasinya
3. Untuk menentukan berbagai jenis pestisida yang sesuai untuk
mengendalikan hama tertentu pada komoditi tertentu
4. Untuk memilih dan menentukan pestisida yabg paling tepat untuk
mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman yang akan
dibudidayakan

2
II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1. Tempat dan Waktu


Tempat : Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
Waktu : Rabu, 20 September 2017

2.2. Bahan dan Alat


Bahan : Berbagai macam contoh pestisida
Alat : Alat tulis, sarung tangan karet, masker, alat dokumentasi

2.3. Cara Praktikum


1. Praktikum dilaksanakan secara berkelompok
2. Melakukan pengamatan terhadap label pada kemasan sampel pestisida yang
tersedia
3. Mencatat hasil pengamatan di jurnal praktikum
4. Menggolongkan pestisida tersebut berdasarkan karakteristik pestisida
5. Setelah melakukan pengamatan, menyimpan kembali sampel pestisida di
ruang penyimpanan

3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

4
5
6
7
8
9
10
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum (Tabel 2) dapat diketahui bahwa terdapat lima macam
merk dagang pestisida yaitu ; Callicron 500 EC, Cymoxan 15 WP, Anvil 50 SC,
Rizotin 100 EC dan Abolisi 865 SL serta terdapat satu merk zat pengatur tumbuh
yaitu; Cepha 40 PGR. penjelasan masing-masing merk dagang sebagai berikut;
1. Callicron 500 EC

Gambar 1. Callicron 500 EC

Callicron 500 EC mengandung bahan aktif profenofos merupakan racun


kontak dan racun perut. Saluran pencernaan serangga memiliki tiga bagian,
yaitu usus bagian depan (stomodeum), usus bagian tengah (mesenteron) dan
usus bagian belakang (proctodeum), bagian usus yang berperan penting dalam
pencernaan makanan adalah usus bagian tengah yang biasanya bersifat basa,
pH insektisida dengan mode of action racun perut sangat berperan dalam
mengganggu saluran pencernaan serangga, pH insektisida dapat merubah pH
saluran pencernaan serangga sehingga serangga menjadi tidak nafsu makan,
iritasi dan akhirnya mengalami kematian. Serangga memiliki bermacam-
macam enzim penceraan yang berperan penting dalam metabolisme serangga,
diantaranya adalah amylase, maltase, invertase, peptidase, triptase dan lipase.
Secara umum pH insektisida dapat mendegradasi enzim-enzim dalam saluran
pencernaan serangga sehingga merusak fungsi enzim-enzim tersebut dan
mengganggu metabolisme pencernaan serangga. Oleh sebab itu, pengamatan
terhadap pH pada penelitian ini perlu dilakukan.

11
Profenofos merupakan salah satu jenis insektisida organofosfat. Menurut
Achmadi (2008) dan Sartono (2002). Golongan organofosfat merupakan
jumlah pestisida terbesar yang beredar di pasar dan banyak digunakan dalam
bidang pertanian. Dengan takaran yang rendah sudah memberikan efek yang
memuaskan, selain kerjanya cepat dan mudah terurai. Keracunan organofosfat
dapat terjadi melalui mulut, inhalasi, dan kulit. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian ini bahwa nilai LC50 yang didapatkan dari insektisida profenofos
dan surfaktan DEA olein sawit sangat rendah yaitu hanya 574 ppm bahan aktif
dalam air.
Mekanisme kerja profenofos yaitu menghambat kerja enzim
asetilkolinesterase sehingga neurotransmitter asetilkolin yang berikatan dengan
reseptornya di daerah pasca sinapsis saraf pusat tidak terurai dan menimbulkan
impuls saraf secara terus menerus. Gejala yang ditimbulkan berturut-turut
eksitasi (kegelisahan), konvulsi (kekejangan), paralisis (kelumpuhan), dan
akhirnya kematian (Matsumura 1985; Seigefried dan Scharf 2001;
Djojosumarto 2008).
2. Cymoxan 15 WP

Gambar 2. Cymoxan 15 WP

Pestisida ini termasuk kedalam kelompok fungisida. Fungisida ini mempunyai


nama dagang Cymoxan 15 Wp dan mempunyai bahan aktif berupa simoksanil dengan
konsentrasi sebesar 15%. Berdasarkan golongan senyawa kimianya Cymoxan 15 WP
termasuk kedalam organofosfat. Fungisida ini digunakan untuk mengendalikan
penyakit bususk daun (Phytopthtora infestans) pada tanaman kentang. Cymoxan 15
WP merupakan fungisida sistemik berbentuk tepung berwarna putih keabu-abuan.

12
Oleh karena fungisida ini bersifat sistemik maka bekerja bersamaan dengan
metabolisme tanaman. Fungisida sistemik mampu bekerja dengan cara menembus
dinding sel dan membran sel jamur, kemudian masuk ke dalam sitoplasma dan
selanjutnya merusak sel tersebut.
Fungisida ini berbahan aktif simoksanil. Simoksanil merupakan senyawa
asetimida yang berfungsi untuk fungisida pembunuh dan pelindung. Simoksanil
bekerja secara sistemik dengan cara terserap cepat ke dalam jaringan tanaman
sehingga apabila musim hujan tidak mudah tercuci oleh air hujan. Setelah simoksanil
masuk ke dalam jaringan tanaman kemudian akan bergabung dengan aktivitas
metabolisme tanaman yang membuat simoksanil tersebar keseluruh bagian tanaman
sehingga mampu menyembuhkan tanaman yang sudah terinfeksi.
Berdasarkan tanda yang dicantumkan pada kemasan pestisida ini terdapat tanda
lingkaran berwarna biru muda yang berarti mempunyai tingkat toksisitas yang cukup
berbahaya. Apabila digunakan dalam dosis yang berlebihan akan menjadi sangat
berbahaya. Toksisitas dari simoksanil tergolong rendah namun apabila terkena kulit
secara langsung akan menimbulkan gatal-gatal. Dalam pengaplikasiannya fungisida
ini disuspensikan dengan air dan berkonsentrasi sekitar 0,5 sampai 1,0 g/L.
3. Anvil 50 SC

Gambar 3. Anvil 50 SC

Pestisida Anvil 50 SC (nama dagang) adalah pestisida sistemik berbahan


aktif heksakonazol (golongan Triazol) yang memiliki daya eradikasi dan
protektan. Target sasaran dari jenis pestisida ini yaitu jamur dari golongan
Basidiomycetes dan Ascomycetes. Fungisida ini bekerja dengan menghambat
biosintesa ergosterol dari jamur golongan Basidiomycetes dan Ascomycetes
(Aini, 2010).

13
Gambar 4. Golongan fungisida penghambat biosintesa sterol

Sasaran hama atau penyakit yang biasa dikendalikan menggunakan bahan aktif
heksakonazol yaitu; bercak daun pada kacang-kacangan, bercak ungu atau trotol pada
bawang, bercak daun pada cabai, antraknosa pada cabai, hawah pelepah pada padi dan
masih banyak lagi. Pada masing-masing jenis tanaman tersebut konsentrasi fungisida
yang digunakannya berbeda-beda.
Anvil 50 SC tidak meninggalkan residu yang berbahaya bagi tanaman. Toksistas
yang dimiliki merk dagang ini rendah (termasuk WHO kelas III), tanda toksisitas pada
kemasan pestisida ini yaitu dengan adanya lingkaran berwarna kuning. Selain
toksisitas, label pada kemasan pestisida juga mencantumkan mengenai keamanan
penggunaan pestisida.
4. Rizotiin 100 EC

Gambar 5. Rizotin 100 EC

Pestisida saat ini memiliki banyak nama dagang dengan bahan aktif dan
sasaran yang berbeda-beda. Rizotin 100 EC (nama dagang di pasaran)
memiliki bahan aktif sipermetrin dengan konsentrasi 100 g/l yang termasuk
14
kedalam golongan kimia piretroid dengan target sasaran Crocidolomia
binotalis dan Plutella xilostella -
Sipermetrin merupakan pestisida non-sistemik, berspektrum luas dalam
mengendalikan hama, mempunyai aktivitas insektisidal yang dapat
menyebabkan knock down pada serangga dengan cepat. Menurut Narwanti,
et all (2012) sipermetrin ini mempunyai sifat sebagai iritan, tidak mudah
teradsorbsi ke kulit, tetapi mudah teradsorbsi melalui membran pencernaan dan
pernafasan. Toksisitas sistemik piretroid setelah paparan melalui kulit adalah
rendah, tetapi dampak paparan jangka pendek piretroid ternyata
memperlihatkan efek yang terlokalisasi pada kulit. Piretroid ini dapat berasal
dari piretrum yang diperoleh dari bunga Chrysanthemum cinerariaefolium
yang bekerja pada susunan saraf (Raini, 2007). Piretrum ini telah digunakan
selama lebih dari 50 tahun untuk pengendalian hama di tempat penyimpanan
dan protektan pada biji, sangat kuat untuk membunuh berbagai spesies
serangga dan tidak berbahaya untuk mamalia dalam keadaan normal
Pada kemasan pestisida Rizotin 100 EC ini diketahui bahwa memiliki
toksisitas yang sedang tetapi cukup berbahaya karena ternyata apabila residu
pestisida ini masuk ke perairan dapat membunuh ikan. Pada saat diaplikasikan
di lapangan dosis yang dianjurkan 1-2 ml/l air dan hanya digunakan apabila
atau intensitas serangga hama sudah mencapai ambang pengendalian. Pestisida
ini harus diguanakan secara hati-hati sesuai dengan petunjuk penggunaan dan
pemakaian yang tertera pada label.
5. Cepha 40 PGR (Zat pengatur tumbuh)

Gambar 6. Cepha 40 PGR

15
Cepha 40 PGR memiliki bahan aktif etefon dengan konsentrasi 480 g/l.
Etefon yang berbahan aktif etilen, dapat digunakan untuk menyerempakkan
kemasakan buah sehingga pemanenan dapat dilakukan sekaligus terutama
untuk sistem pemanenan mekanis (Kartika et al.,2012). Menurut Wilde, (1971)
zat tumbuh Etilen bersifat gas dan mudah menguap, maka etilen banyak dijual
dalam bentuk Etefon atau Ethrel. Zat ini masuk pada tumbuhan dengan cara
sistemik. Cepha 40 PGR merupakan zat pengatur tumbuh untuk tanaman kopi,
apel, dan padi. Berdasarkan tanda toksisitas yang terdapat pada kemasan Cepha
480 ini memiliki tanda lingkaran biru yang menandakan pestisida ini cukup
berbahaya bilka terkena kulit, termakan, atau tehirup langsung. Dosis yang
dianjurkan untuk setiap tanaman berbeda seperti pada kopi yang digunakan
sebanyak 0,5-0,75 cc/l diberikan apabila buah yang masak (masak) mencapai
10%, untuk tanaman apel digunakan sebanyak 1-1,5 cc/l diberikan saat 2-2,5
minggu sebelum panen normal, sedangkan untuk padi digunakan sebanyak 0,5-
1 cc/l digunakan saat satu minggu setelah malai keluar.
6. Abolisi 865 SL

Gambar 7. Abolisi 865 SL


Pestisida dengan nama dagang Abolisi 865 SL ini termasuk kedalam
kelompok herbisida. Herbisida ini memiliki mode of entry sistemik dengan
mode of action merusak jaringan gulma yang diserang. Herbisida ini berbentuk
liquid/cairan berwarna kuning kecoklatan. Herbisida ini diaplikasikan pada
tanaman padi dan tebu. Dalam pengaplikasiannya herbisida inidicampurkan
dengan air hingga volumenya mencapai 500 L / ha atau dengan konsentrasi
0,75 1,5 L / ha.

16
Fungisida ini berbahan aktif 2,4 D Dimetil amina.bahan aktif ini
termasuk pada golongan fenoksi. Bahan aktif ini sangat beracun bagi ikan dan
organisme aquatik lainnya. Herbisida ini termasuk kedalam kelas toksisitas ke
II yang mana berarti termasuk berbahaya. Gejala yang terjadi apabila terkena
paparan ataupun terjadi beberapa kecelakaan lainnya dapat berupa muntah
muntah, sakit di bagian dada, mencret, dll. Kelihatan gejalanya sama dengan
pestisida lain, namun bila dibiarkan akan menjadi parah dan dapat
menyebabkan kematian.

17
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Setiap pestisida mempunyai nama dagang serta mempunyai kandungan bahan aktif
maupun bentuk formulasi yang berbeda. Bahan aktif yang dimiliki setiap pestisida erat
kaitannya dengan sasaran yang akan dikendalikan maupun dari target tanamannya.
Bentuk formulasi pada setiap pestisida karena teknik pengaplikasiannya berbeda sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dari penggunaannya. Cara aplikasi, dosis atau konsentrasi
dari pestisida, cara penanggunlangan keracunan dapat diketahui dari label yang terdapat
pada setiap kemasan pestisida.

4.2. Saran
Setiap pestisida mempunyai nama dagang serta mempunyai kandungan bahan aktif
maupun bentuk formulasi yang berbeda. Bahan aktif yang dimiliki setiap pestisida erat
kaitannya dengan sasaran yang akan dikendalikan maupun dari target tanamannya.
Bentuk formulasi pada setiap pestisida karena teknik pengaplikasiannya berbeda sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dari penggunaannya. Cara aplikasi, dosis atau konsentrasi
dari pestisida, cara penanggunlangan keracunan dapat diketahui dari label yang terdapat
pada setiap kemasan pestisida.

18
PUSTAKA

Aini, Wan,. W. I. 2010. Complex Formation And Enantioselectivity Studies Of


Triazole Fungicide Enantiomers Using Capillary Electrophoresis. Universiti
Teknologi Malaysia
Azzamy. 2016. Jenis-Jenis Insektisida dan Hama Sasaran. Tersedia di
http://mitalom.com/jenis-jenis-insektisida-dan-hama-sasaran-page-1/.
Diakses pada tanggal 26 September 2017
Chen, Zong., and Yun, Wang. 1996. Chromatographic methods pyrethroid
pesticide residues in crops, foods samples. Journal of Chromatography A,
754:367-395
Djojosumarto, P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta Selatan: PT Agromedia
Pustaka.
Kartika E.R. P dan M. Surachman. 2012. Aplikasi Zat Tumbuh Untuk
Menyerempakkan Kemasakan Buah Jarak Pagar (Jatropha curcasL.).
Jurnal Agrotropika17 (2) : 74 80.
Narwanti, Iin et all. 2012 . Pyrethroid Pesticide Residue In Onion From Srigading
Village Sanden District Bantul Regency. Journal of Pharmacy Vol. 2(2),:
119 128
Noor, E.Sutisna. 1997. Pengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Paramita, Niken Rasmi., Christanti Sumardiyono dan Sudarmadi. 2014. Pengendalian


Colletotrichum spp. Terhadap Fungisida Simoksanil Pada Cabai Merah. Jurnal
Perlindungan Tanaman Indonesia 18 (1) : 41-46.
Raini, Mariana. 2007. Toksikologi Pestisida Dan Penanganan Akibat Keracunan
Pestisida. Media Litbang Kesehatan 17(3)
Sharma, Pranamika dan M.K.Saikia. 2013. Management of late blight of potato through
chemicals. Journal of Agriculture and Veterinary Science 2 (2) : 23-26
Wang, Y-S., J-H. Yen, Y-N. Hsieh, and Y-L. Chen. 1994a. Dissipation of 2,4-D,
glyphosate, and paraquat in river water. Water Air Soil Pollut. 72:1-7.

Wilde, R. C. 1971. Practical Aplication of 2-Chloroethyl phosponic acid in


Agricultural Production. Horticultural Science 6 (4) : 364 370

19
LAMPIRAN

Latihan Soal Praktikum Pestisida


1. Mengapa satu nama bahan aktif (b.a) dapat diedarkan dalam beberapa nama
dagang (n.d). Berikan contohnya masing-masing minimal 2 b.a dan 2 n.d.
Jawab :
Hal tersebut dikarenakan dari satu bahan aktif dapat dibuat formulasi untuk
setiap nama dagang yang berbeda. Disamping itu, bahan aktif yang sama
namun nama dagang yang berbeda-beda disebabkan oleh perusahaan yang
memproduksinya itu berbeda, maka dari itu nama dagang pun akan
tergantung pada perusahaan yang mendaftarkan pestisida dengan nama
dagang perusahaan dari perusahaan tersebut. Jadi pestisida yang telah
diproduksi oleh suatu perusahaan dapat diedarkan meskipun komposisi bahan
aktifnya sama dengan nama dagang yang lainnya.
Contoh :
Merk Dagang Bahan Aktif
Abacel 18EC Abamectin
Aragon 36EC
Alfamex 18EC
Avidor 25WP Imidakloprid
Besvidor 25WP

2. Mengapa satu nama b.a dapat dibuat dan diedarkan dalam beberapa bentuk
formulasi. Berikan contohnya
Jawab :
Bahan aktif yang sama namun dengan bentuk formulasi yang berbeda, maka
bahan pembantu (adjuvant) dan bahan pembawa (carrier) dalam formulasi
tersebut berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap keefektifan dan
efisiensi (kualitas) dari produk itu sendiri.
Contohnya ;

20
Gambar 8. Regent 50 SC dan Regent 80 WG

3. Mengapa satu b.a dengan n.d yang berbeda seringkali tidak diperuntukan bagi
jenis organisme sasaran (tanaman dan OPT) yang sama. Berikan contohnya
Jawab :
Karena meskipun satu satu b.a dengan n.d yang berbeda, biasanya memiliki
perbedaan pada formulasi, konsentrasi, dan dosis yang digunakan dan itu
berpengaruh terhadap jenis sasaran dan toksisitas suatu bahan aktif terhadap
sasarannya. Contohnya bahan aktif imidakloprid dengan nama dagang:
- WinGran 0.5 G (%b.a 0.5%, konsentrasi dosis 6-12 kg/ha) dengan jenis
sasaran wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan penggerek batang
(Tryporuza innotata ) pada tanaman padi
- Confidor 200 SL (%b.a 200 g/l, konsentrasi dosis 6-12 kg/ha) dengan
jenis sasaran kutu daun, ulat, dan thrips pada tanaman kacang panjang,
kapas, teh, tembakau, dan tomat.
4. Mengapa tidak semua bahan aktif pestisida diedarkan dalam beberapa nama
dagang yang berbeda?
Jawab :
Karena setiap bahan aktif pestisida hanya diberi satu nama dagang yang
terdiri dari 3 unsur, yaitu nama diri yang tidak berkaitan dengan nama umum
dan atau nama bahan aktif, angka yang menunjukan kadar bahan aktif dan
kode huruf yang menunjukan bentuk formulasi.

21
Data Kelas Penggolongan Pestisida

Tabel 1. Penggolongan Pestisida

Nama Golongan
No Nama b.a % b.a
Dagang Kimia Jenis Sasaran Cara masuk Cara kerja Toksisitas Selektivitas Kompatibilitas

1. Callicron Profenofos 500 g/l Organofosfat Hama Racun kontak Mengganggu Sedang, tidak Rendah
500 EC (Serangga) dan Sistemik kerja saraf terlalu
(lambung) (Acetylcholinest berbahaya
erase (AChE)
inhibitors)

2. Cymoxan Simoksanil 15 % Organofosfat Kentang Sistemik, Masuk kedalam Lingkaran biru Selektif Dapat dicampur
15 WP melalui metabolisme (cukup dengan
Phytopthora jaringan tanaman dan berbahaya) mankozeb untuk
infestans tanaman merusak sel menghindari
jamur penyakit ketahanan jamur
terhadap
simoksanil

3. Anvil 50 Heksakonazo 50g/l Triazol Jamur Sistemik Menghambat Lingkaran Selektif


SC l golongan biosintesa kuning
Basidiomycet Ergosterol dari (toksisitas
es dan jamur golongan

22
Ascomycetes Basidiomycetes rendah)
dan
Ascomycetes Termasuk
WHO kelas III

4. Rizotin Sipermetrin 100 g/l Piretroid Kubis Racun kontak Kontak dan Sedang, dapat Rendah Dapat di campur
100 EC dan sistemik racun lambung membunuh dengan metomil
Crocidolomia ikan apabila dan akan
binotalis masuk ke menambah dosis
Plutella perairan menjadi lebih
xilostella tinggi

5. Cepha 40 etefon 480 g/l Kopi, apel, sistemik mengaktifkan Lingkaran biru
PGR padi metabolisme (cukup
tanaman dalam berbahaya)
fungsi
pemasakan buah

6. Abolisi 2,4 D 865 g/l Fenoksi Gulma pada Sistemik Masuk kedalam Termasuk Selektiif Dapat dicampur
865 SL Dimetil padi jaringan gulma kedalam kelas dengan
Amina sawahdan II (Berbahaya) herbisida lain
tebu untuk
memperluas
spektrum
pengendalian

23
7. Mengganggu
Sistemik kerja saraf
Matador Lambda Hama Kategori II
25 g/l Piretroid (lambung) & (Sodium Tidak
25CS sihalotrin (Serangga) (Berbahaya)
kontak Channel
Modulator)

8. OPT
penyebab Aktivitas kontak
Champion Tembaga penyakit langsung pada Biru (Cukup
77% Anorganik Sistemik Rendah
77WP hidroksida antraknosa inang (Multi site Berbahaya)
dan cacar contact activity)
daun

9. Mengganggu
Sistemik kerja saraf
Curacron Hama Kategori II
Profenofos 500 g/l Organofosfat (lambung) & (Acetylcholinest Sedang
500EC (Serangga) (Berbahaya)
kontak erase (AChE)
inhibitors)

10. Sistemik
2,4 D Gulma Systemic
Aladin selektif purna Kategori II
dimetilamina 865 g/l Synthetic auxins berdaun lebar selective pre- Tidak
865AS tumbuh (pre- (Berbahaya)
865 dan teki emergence
emergence)

11. Fenvalerate 44,5 g/l Piretroid Sistemik Mengganggu Tidak


Sumicidin Hama Kuning
(lambung) & kerja saraf

24
5EC (Serangga) kontak (Sodium (Berbahaya)
Channel
Modulator)

12. Mengganggu
Sistemik kerja saraf
Callicron Hama Kategori II
Profenofos 500 g/l Organofosfat (lambung) & (Acetylcholinest Rendah
500EC (Serangga) (Berbahaya)
kontak erase (AChE)
inhibitors)

13. Dapat dicampur


Chemical with dengan pestisida
Nitan 80 Fungsida
Mankozeb 80% Ditio-karbamat Fungisida multi-site Bahan Iritasi Rendah lain kecuali basa
WP sistemik
activity kuat dan asam
kuat

14. Sangat
Akodani Racun Racun kontak
Endosulfan 200 g/l Organochlor Insektisida Berbahaya - - -
200 EC Kontak dan lambung
Beracun

15. Dapat dicampur


Lingkaran dengan
Racun
Perfekthion Racun kontak kuning herbisida
Dimetoat 400 g/l Organosfosfat Insektisida Kontak dan Rendah
400 EC dan lambung Bahan berbahan aktif
Sistemik
Berbahaya glifosat salah
satunya yaitu

25
Wynca
Glyphosate 450

16. Klorant
Klorantraniliprol
ranilipr
= Golongan
Klorantranili ol 100 Racun
Virtako Diamida Racun kontak
prol dan g/l Insektisida Kontak dan
300 SC Tiametoksam = dan lambung
tiametoksam Tiamet Sistemik
Golongan
oksam
Neonicotinoid
200 g/l

17. Saluran natrium


Racun kontak terbuka sehingga
Naichi 25 Piratroid dan
Deltametrin 25 g/l Insektisida dan racun menyebabkan Berbahaya
EC Piretrin
lambung reaksi berlebihan
pada syaraf

18. Dimacide Dimetoat 400 g/l Organofosfat Insektisida Racun kontak Racun kontak Berbahaya Selektif
400EC dan lambung dan sistemik (lingkaran
kuning)

19. Applaud Buprofezin 400 g/l Tiadiazin Insektisida Racun Racun kontak Cukup
400 F sistemik berbahaya
(lingkaran biru

26
20. Ammate Indoxacarb 150 g/l, Karbamat Insektisida Racun kontak Sistemik dan Cukup Tidak
150 EC 15.84 dan lambung kontak berbahaya selektif
% (lingkaran
biru)

21. Starlet 400 Dimehipo/bis 400 g/l Neristoksin Insektisida Racun kontak Racun kontak Berbahaya
SL ultap dan lambung dan sistemik (lingkaran
kuning)

22. Curzate 8/ Simoksanil : Simoks Organomangan fungisida Kontak dan oral Cukup selektif
64 WP 8,36% anil : sistemik berbahaya
8,36%
Mankozeb :
64,64% Manko
zeb :
64,64%

Tabel 2. Cara Penggunaan Pestisida

Cara Penggunaan
No. Nama dagang
Jenis Tanaman Jenis OPT Konsentrasi Dosis Cara/frekuensi aplikasi

1. Callicron 500 EC Cabai dan Cabai : Spodoptera 1-2 ml/l air Jangan menggunakan insektisida ini dalam jangka waktu 14
Kentang litura hari sebelum hasil tanaman dipanen

27
Kentang :

Thrips sp. , Myzus


persicae, Phtorimae
sp.

2. Cymoxan 15 WP Kentang Phytopthora infestans 0,5 1,0 g/l Jangan menggunakan fungisida ini dalam jangka waktu 14
hari sebelum hasil tanaman dipanen. Penggunaan dilakukan
dengan cara disuspensikan dengan air, pengaplikasian saat
terjadi gejaala serangan dan interval aplikasi sesuai dengan
rekomendasi dari instansi teknis yang terkait.

3. Anvil 50 SC Apel, bawang Jamur golongan Apel : 0,25-0,5 ml/l Disemprotkan, volume semprot 500 L/Ha. Khusus untuk
merah, bawang Basidiomycetes dan tanaman bawang dianjurkan ditambahkan bahan perekat pada
putih, cabai, Ascomycetes Bawang merah : 0,25-0,5 konsentrasi yang dianjurkan.
jambu mete, ml/l
kacang tanah, Bawang putih : 0,5-1 ml/l
karet, kedelai,
kopi, padi, Cabai : 0,25-0,5 ml/l (bercak
pisang, semangka daun) atau 0,5-1 ml/l
dan tomat. (antraknosa)

Jambu mete : 5-10 ml/l

Kacang tanah : 1-2 ml/l

28
Karet : 2,5-5 ml/l

Kedelai : 0,5-1 ml/l

Kopi : 1-2 ml/l

Padi : 0,5-1 l/Ha

Pisang : 1-2 l/Ha

Semangka : 0,25-0,5 ml/l

Tomat : 0,5-1 ml/l

4. Rizotin 100 EC Kubis Kubis 1-2 ml/l air -penyemprotan dengan volume tinggi

-Crocidolomia -apabila populasi atau intensitas serangga hama sudah


binotalis mencapai ambang pengendalian sesuai dengan rekomendasi
setempat.
-Plutella xilostella
-apabila belum jelas, hubungi petugas pertanian yang
berwenang

5. Cepha 40 PGR Kopi, apel, padi Kopi : 0.5-0,75 cc/l Kopi : bila buah yang masak (merah) mencapai 10%

Apel : 1-1,5 cc/l Apel : 2-1,5 minggu setelah panen normal

29
Padi : 0,5-1 cc/l Padi : satu minggu setelah malai keluar

6. Abolisi 865 SL Padi dan Tebu Padi 0,75 1,5 l/ha Volume semprot per hektarnya adalah 500 l

-Cyperus iria

-Althernantera sessilis

-Fymbristilis lytoralis

Tebu

-Ipomea triloba

-Croton hirtus

-Euphorbia geniculata

-Asystasia gagetica

-Richardia brasiliensis

7. Cabai
Cabai, Kedelai, Penggerek buah Penyemprotan volume tinggi, apabila populasi atau intensitas
Matador 25CS Tomat, Padi Heliothis sp. 0,5 - 1 ml/l serangan hama sudah mencapai ambang pengendalian sesuai
Gogo Kedelai rekomendasi setempat
Penggerek polong

30
Heliothis armigera
Etiella sp.
Tomat
Heliothis armigera
Padi gogo
Leptocorisa oratorieus

8. Cabai
Penyakit antraknosa :
Colletotrichum
capsici
Colletotrichum
gloespoinodes

Cabai ,Teh, Teh


Champion 77WP Buncis, Penyakit cacar daun : 1,5-3 g/l Segera setelah ada gejala serangan
Semangka Exobasidium vexans

Buncis
Penyakit antraknosa :
Colletotrichum
lindemuthianum

Semangka
Penyakit antraknosa :

31
Colletotrichum sp.

9. Cabai : Kutu daun,


lalat buah, ulat
grayak, ulat tanah,
trhips, jangkrik.

Bawang merah : Ulat


grayak (Spodoptera
litura)

Tomat : Ulat buah


(Heliothis armigera)
Curacron 500EC
Semangka : Kutu
daun, thrips,
penggerek daun,
penggerek batang,
penggerek buah, lalat
buah

Kubis : Ulat grayak,


Perusak daun
(Crocidolomia
binotalis dan Plutella

32
xylostella)

Kacang hijau :
Perusak daun, ulat
grayak

Kapas : Penggerek
buah (Earias sp.),
penggerek pucuk
(Heliothis sp.)

Tembakau :
Penggerek pucuk
(Heliothis sp.) dan
Ulat grayak
(Spodoptera litura)

Tebu : Penggerek
batang (Chilo
auricilius dan
C.saccharipagus)

Jeruk : Diaphorina
citri

33
10. Gulma berdaun lebar
(Monochoria
0,5 - 1,0 l/ha dan volume air 14 - 21 hari setelah tanam pada saat gulma sedang tumbuh
Aladin 865AS Padi sawah vaginalis, Spenochlea
250-400 l/ha aktif
zeylanica), dan teki
(Cyperus difformis)

11. Perusak daun


Crocidolomia
Sumicidin 5EC Kubis 1-2 ml/l Disemprotkan pada 2-3-4-5-6-7-8-9 mst
binotalis dan Plutella
xylostella

12. Penggerek buah


Tomat 3 ml/l Disemprotkan pada 2-3-4-5-6-7-8 mst
Heliothis sp.

13. Nitan 80 WP Kentang Phytophtora infestans 0.375-0.750 gr/l Segera diberikan setelah terlihat adanya gejala serangga.

14. Bawang merah Ulat grayak 1.5 3 ml/l air Bila ada serangan
(Spodoptera litura)
Kapas 1.5 3 ml/l air Bila ada serangan
Penggerek pucuk
Kedelai (Heliothis sp.) 1.5 3 ml/l air Penyemprotan 8 hari setelah tanam apabila ditemukan
Akodani 200 EC intensitas serangan rata-rata lebih dari 1%
Lalat bibit (Agromyza
sp.) Penyemprotan dilakukan apabila ditemukan populasi rata-rata
Kubis 1.5 3 ml/l air lebih dari 1 larva/10 tanaman atau pada intensitas serangan
rata-rata lebih dari 40%
Perusak daun (Plutella

34
xylostella) Bila serangan pada batang daun muda lebih dari 5%
tergantung umur tanaman
Tebu 2 ml/l air
Bila ada serangan
Penggerek batang
Bila ada serangan
Teh 0.5-2.5 ml/l air

Tembakau Penghisap daun 1.5 3 ml/l air

Penggerek pucuk

15. Cabai Thrips, kutu daun 0.25-0.5 ml/l Penyemprotan volume tinggi, waktu aplikasi apabila populasi
atau intensitas serangan hama telah mencapai ambang
Semangka Thrips, kutu daun 0.25-0.5 ml/l pengendaliannya sesuai rekomendasi setempat.
Kacang panjang Kutu daun 0.25-0.5 ml/l
Perfekthion 400
EC Jeruk Perusak daun 2 ml/l
(Diaphorina sp.), kutu
daun
Teh Penghisap daun 2 ml/l

16. Bawang merah Ulat grayak 0.4-0.8 ml/l Penyemprotan volume tinggi
(Spodoptera exigua)
Virtako 300 SC Cabai 0.1-0.2 ml/l
Ulat grayak
Padi sawah 150-200 ml/ha

35
(Spodoptera litura) 100-150 ml/ha

Wereng coklat
(Nilaparvata lugens)

Penggerek batang
(Scirpophaga
interculas)

17. Kubis Ulat perusak daun 0.2 0.4 ml/l air Volume semprot 500 l/ha, penyemprotan volume tinggi,
Naichi 25 EC
(Plutella xylostella) waktu aplikasi segera setelah terlihat adanya serangan

18. Dimacide 400EC Cabai, kedelai, Cabai: Aphis sp., Aphis sp., Myzus persicae, Pada tanaman cabai : 1 minggu sekali apabila populasi hama
kopi Myzus persicae, Thrips sp.: 1-2 ml/l, 400-800 rata rata lebih dari 10 nimfa atau 35 daun
Thrips sp. l larutan/ha

Kedelai: Etiella Etiella zinckenella,


zinckenella, Lamprosema indicate: 1-2
Lamprosema indicata ml/l, 400-800 l larutan/ha

Kopi: Pseudococcus Pseudococcus citri: 2 ml/l,


citri 1000-2000 l larutan/ha

19. Applaud 400 F Padi Nimfa wereg coklat 0,25 l/ha


Penyemprotan dengan hand sprayer (volume tinggi)
dan wereng hijau

20. Ammate 150 EC Bawang merah, Bawang merah: Plutella xylostella : 0,3 - 0,5 Penyemprotan volume tinggi

36
cabai, kacang Spodoptera exigua m/l air
hijau, kacang
panjang, Cabai: Spodoptera Spodoptera litura : 0,2 0,4
kubis,padi Litura m/l air

Kacang Hijau: Spodoptera exigua : 0,3 - 0,5


Maruca testulalis m/l air

Kacang panjang:
Liriomyza spp.,
Thrips sp.

Kubis: Plutella
xylostella

Padi: Cnaphalocrosis
medinalis

Tembakau:
Spodoptera litura,
Helicorvepa armigera.

21. Starlet 400 SL Kedelai Kedelai : hama ulat 2 ml/l Aplikasi dilakukan apabila populasi atau intensitas serangan
grayak Spodoptera hama telah mencapai ambang pengendaliannya sesuai dengan
litura rekomendasi setempat

22. Curzate 8/ 64 WP Anggur, bawang Anggur : Plasmophara Anggur: Plasmophara Penyemprotan volume tinggi

37
merah, kentang viticola viticola 1 - 2 g/l
dan tomat, Bawang merah: Alternaria
semangka, melon, Bawang porri 20 - 40 g/10 l
mentimun merah: Alternaria Kentang: Phytophthora
porri infestans 2 - 4 g/l
Kentang dan Tomat : Melon: Pseudoperonospora
Pythopthora infestans cubensis 2 - 4 g/l
Mentimun: Psedoperenospora
Semangka, Melon, cubensis 4 g/l
Mentimun : Semangka:
Pseudoperospora Pseudoperonospora cubensis
cubensis 1 - 2 g/l
Tomat: Phytophthora
infestans 2 - 4 g/l

38
Tabel 3. Keamanan Penggunaan Pestisida

No Nama Keamanan Penggunaan


. dagang Peringatan bahaya Petunjuk keamanan Gejala dini keracunan P3K

1. Callicron Menyebabkan Saat menggunakan, jangan makan, minum, Sakit kepala, pusing, mata Tanggalkan pakaian yang terkena
500 EC keracunan melalui merokok. Cucilah tangan dan kulit yang terkena berkunang-kunang, insektisida dan cucilah kulit yang
mulut, kulit, mata (setelah bekerja) dengan sabun, sebelum makan, mabuk, kejang, diare, terkena dengan air dan sabun
dan pernafasan. minum, atau merokok. Pada waktu bekerja. Pakai gugup, berkeringat dan
Berbahaya sarung tangan, topeng muka, pakaian berlengan sakit paru-paru Apabila insektisida mengenai mata,
terhadap hewan panjang, dan celana panjang. Jangan menyemprot cucilah segera mata yang terkena
peliharaan , melawan arah angin. Setelah digunakan dengan air bersih yang mengalir
ternak, binatang bersihkanlah semua alat untuk menakar dan selama kurang lebih 15 menit
buruan dan mengencerkan insektisida ini, alat penyemprot Bila tertelan dan penderita masih
burung liar serta pakaian pelindung dengan air yang banyak. sadar, segera usahakan permuntahan
Simpanlah tertutup rapat di tempat sejuk, kering dengan cara menggelitik tenggorokan
dan terkunci serta jauh dari jangkauan anak-anak, dengan jari tangan yang bersih sampai
jauh dari bahan makanan, minuman, dan jauh dari cairan muntah menjadi jernih
api. Jangan mengotori kolam, perairan, dan saluran
air dengan insektisida ini atau wadah bekasnya. Jangan diberi sesuatu melalui mulut
Jangan membawa ternak masuk ke daerah yang pada penderita yang tidak sadar atau
diperlakukan dengan insektisida ini. Jangan pingsan
menggunakan insektisida ini dalam jangka waktu
Bila terhisap, bawalah penderita ke
14 hari sebelum hasil tanaman dipanen.
ruangan yang berudara segar dan bila
Rusakkanlah wadah bekas dan tanamlah sekurang-

39
kurangnya 0,5 meter dalam tanah yang jauh dari perlu berikan pernafasan buatan
sumber air dan pemukiman melalui mulut atau dengan pemberian
oksigen

2. Cymoxan Menyebabkan Ketika menggunakan jangan makan, minum atau Gatal-gatal pada Tanggalkan pakaian yang terkena
15 WP iritasi pada mata merokok. Pada saat membuka wadah, tenggorokan, bersin- fungisida dan mencuci kulit yang
memindahkan, mencampur dan menyemprotkan bersin, radang hidung atau terkena dengan air dan sabun, cuci
pakailah sarung tangan, masker, pakaian berlengan tenggorokan dan pakaian yang terkontaminasi sebekum
panjang dan celana panjang bronchitis. digunakan

Ketika menggunakan hindarkan dari debu, asap, Apabila terkena mata, cucilah segera
uap kabut semprot gas, kontak dengan mulut, kulit, mata yang terkena dengan air bersih
dan mata yang mengalir selama 15 menit

Sebelum makan, minum, atau merokok, cucilah Apabila tertelan dan penderita masih
tangan terlebih dahulu menggunakan air dan sadar, segera berikan sejumlah besar
sabun. Bersihkan semua alat dan pakaian susu, putih telur, dan gelatin. JIka
pelindung dengan air yang banyak pada saat tidak ada maka berikan minum 1-2
selesai bekerja. gelas air matang, usahakan untuk
muntah dengan cara menggelitik
tenggorokan dengan jari yang bersih

Apabila terhisap, bawalah penderita ke


ruangan yang berudara segar dan bila
perlu berikan pernapasan buatan.
Bawalah segera penderita ke dokter

40
dengan membawa wadah fungisida
yang berlabel ini.

3. Anvil 50 SC Dapat Waktu menggunakan, jangan makan, minum atau Dosis yang berlebihan Tinggalkan pakaian yang terkena
menyebabkan merokok dan pakailah pakaian pelindung. Sebelum dapat mengakibatkan fungisida ini dan cucilah kulit yang
keracunan melalui makan, minum, merokok dan setelah bekerja, keseimbangan badan terkena dengan air dan sabun. Bila
mulut, kulit dan cucilah tangan dan kulit yang terkena dan hilang, pusing dan mual. fungisida ini mengenai mata, cucilah
pernapasan. bersihkan semua alat dan pakaian pelindung. Apabila satu atau lebih segera dengan air bersih yang
Dapat Jangan mengotori kolam, perairan dan saluran air. gejala tersebut timbul, mengalir selama 15 menit. Bila
menyebabkan Simpanlah dalam wadah aslinya, tertutup rapat, di segera berhenti bekerja, fungisida tertelan dan penderita masih
iritasi pada mata tempat yang sejuk, terkunci serta di luar jangkauan lakuka tindakan sadar, cuci rongga mulutnya. Jangan
anak-anak, jauh dari bahan makanan dan api. pertolongan pertama dan dirangsang untuk muntah guna
Rusakkan wadah bekasnya dan tanam 0,5 meter pergilah ke dokter. menghindarkan masuknya cairan ke
dalam tanah di tempat yang jauh dari sumber air. paru-paru. Hubungilah dokter yang
terdekat secepatnya dengan membawa
wadah yang berlabel dari fungisida ini.

4. Rizotin 100 Dapat -Pada waktu menggunakan jangan makan, minum Muntah dan diare. Apabila Bila insektisida ini mengenai mata
EC menyebabkan dan merokok salah satu dari gejala segeralah cuci mata dengan ir
keracunan melalui tersebut timbul maka mengalir paling kurang 15 menit. bila
mulut, kulit dan -Pada waktu membuka wadah, memindahkan, dan berhentilah bekerja. tertelan usahakan pemuntahan dengan
dapat menyemprotkan pakailah sarung tangan, topeng Lakukanlah tindakan menggelitik tenggorokan dengan jari
menyebabkan muka, pakaian berlengan panjang dan celana pertolongan pertama dan tangan yang bersih, atau berilah
iritasi ringan panjang pergilah ke dokter. segelas air yang dicampur dengan
-Sebelum makan, minum, atau merokok dan garam dapur. Bila terhisap bawalah

41
setelah bekerja bersihkan tangan dan kulit yang penderita keruangan yang segar. Bila
terkena, dengan air dan sabun. kulit yang terkena segeralah cuci
dengan air yang banyak.
-Setelah digunakan, bersihkan semua alat serta
pakaian pelindung yang digunakan dengan air

-Usahakan insektisida ini tidak menngenai mata,


kulit, dan pakaian.

-Jangan mengotori kolam, dan saluran iar dengan


insektisida ini atau wadah bekasnya

-Rusaklah wadah bekas dan kemudian kuburkan


ke dalam tanah di tempat yang jauh dari sumber
air dan pemukiman.

5. Cepha 40 Menyebabkan Saat menggunakan, jangan makan, minum, Otot perut menjadi tegang, Tanggalkan pakaian yang terkena
PGR keracunan melalui merokok. Cucilah tangan dan kulit yang terkena buang-buang air besar, air insektisida dan cucilah kulit yang
mulut, kulit, mata (setelah bekerja) dengan sabun, sebelum makan, seni bertambah banyak. terkena dengan air dan sabun
dan pernafasan. minum, atau merokok. Pada waktu bekerja. Pakai Gatal bila terkene kulit dan
Berbahaya sarung tangan, topeng muka, pakaian berlengan mata. Apabila insektisida mengenai mata,
terhadap hewan panjang, dan celana panjang. Jangan menyemprot cucilah segera mata yang terkena
peliharaan , melawan arah angin. Setelah digunakan dengan air bersih yang mengalir
ternak, binatang bersihkanlah semua alat untuk menakar dan selama kurang lebih 15 menit
buruan dan mengencerkan insektisida ini, alat penyemprot Bila tertelan dan penderita masih
burung liar serta pakaian pelindung dengan air yang banyak. sadar, segera usahakan permuntahan

42
Simpanlah tertutup rapat di tempat sejuk, kering dengan cara menggelitik tenggorokan
dan terkunci serta jauh dari jangkauan anak-anak, dengan jari tangan yang bersih sampai
jauh dari bahan makanan, minuman, dan jauh dari cairan muntah menjadi jernih
api. Jangan mengotori kolam, perairan, dan saluran
air dengan insektisida ini atau wadah bekasnya. Jangan diberi sesuatu melalui mulut
Jangan membawa ternak masuk ke daerah yang pada penderita yang tidak sadar atau
diperlakukan dengan insektisida ini. Jangan pingsan
menggunakan insektisida ini dalam jangka waktu Bila terhisap, bawalah penderita ke
14 hari sebelum hasil tanaman dipanen. ruangan yang berudara segar dan bila
Rusakkanlah wadah bekas dan tanamlah sekurang- perlu berikan pernafasan buatan
kurangnya 0,5 meter dalam tanah yang jauh dari melalui mulut atau dengan pemberian
sumber air dan pemukiman oksigen

6. Abolisi 865 Menyebabkan Pada waktu aplikasi dilarang makan, minum atau Muntah muntah, sakit di Lepaskan pakaian yang dikenakan lalu
SL keracunan dari merokok bagian dada, mencret, dan cuci kulit yang terkena dengan air dan
mulut, kulit, dan rasa pedas di sabun
pernapasan Memakai pakaian berlengan panjang, bercelana kerongkongan
panjang, memakai sepatu boot dan pelindung Cucilah mata yang terkena dengan air
Dapat mematikan muka bersih selama 15 menit
jika tertelan
Setelah selesai cuci tangan dan kulit yang terkena Apabila tertelan dan masih sadar,
Berbahaya pada dengan air dan sabun segera gelitik tenggorokan dengan jari
ikan dan agar terjadi pemuntahan, lakukan terus
organisme akuatik Setelah selesai bersihkan alat yang digunakan hingga warna muntahan menjadi
jernih. Jangan berikan sesuatu pada

43
Simpan diluar jangkauan anak anak penderita yang pingsan

Jauhkan dari makanan dan api Segera bawa ke dokter

Jangan mengotori daerah perairan dengan


herbisida atau wadahnya

Jangan membawa ternak dan hewan peliharaan

Rusakkan bekas wadah dan kubur minimal 0,5


meter dari perairan

7. Pada waktu menggunakan jangan makan, minum Tanggalkan pakaian yang terkena
Dapat atau merokok. Cucilah tangan yang terkena insektisida ini dan cucilah kulit yang
menyebabkan (setelah bekerja) dengan sabun, sebelum makan, terkena dengan air dan sabun. Apabila
keracunan melalui minum atau merokok. Pada waktu bekerja dengan insektisida ini mengenai mata, cucilah
mulut, kulit, mata insektisida ini, pakailah sarung tangan, topeng segera mata yang terkena dengan air
muka, pakaian berlengan panjang, dan celana Pusing, keringat berlebih,
dan pernapasan. bersih yang mengalir selama15 menit.
Matador panjang. jangan menyemprot melawan arah angin. lemah, sulit tidur, rasa
Berbahaya Apabila insektisida ini tertelan jangan
25CS Setelah digunakan bersihkanlah semua alat untuk mual, muntah, kurang
terhadap hewan diransang untuk muntah. Apabila
menakar dan mengencerkan insektisida ini, alat nafsu makan, dan diare.
peliharaan, terhisap bawalah penderita keruangan
ternak, binatang penyemprot serta pakaian pelindung dengan air yang berudara segar. bawa segera
buruan dan yang banyak. Simpanlah tertutup rapat di tempat penderita ke dokter (rumah sakit)
burung liar. yang sejuk, kering dan terkunci serta berikut wadah yang berlabel dari
"SIMPANLAH DI TEMPAT YANG AMAN insektisida ini.
DAN JAUH DARI JANGKAUAN ANAK-

44
ANAK", jauh dari bahan makanan, minuman, dan
jauh dari api. Jangan mengotori kolam, perairan
dan saluran air dengan insektisida ini atau wadah
bekasnya.

8. Pada waktu penggunaan, jangan makan, minum Tanggalkan pakaian yang terkena
atau merokok. Pada waktu membuka wadah, fungisida dan cucilah kulit yang
memindahkan, mengencerkan dan menyemprot terkena dengan air dan sabun. Apabila
pakailah sarung tangan, topeng muka dan celana bahan ini mengenai mata, basuhlah
Dapat panjang serta baju berlengan panjang. Cucilah dengan air bersih yang mengalir
menyebabkan tangan sebelum makan dan minum atau merokok Berkeringat dingin, mual, selama 15menit. Apabila bahan
Champion
keracunan melalui dan setelah bekerja. Jangan mengotori kolam, muntah dan denyut nadi tertelan segera minum susu yang
77WP
mulut, kulit dan perairan dan saluran air dengan bahan ini atau melemah banyak, larutan gelatin dan putih telur
mata wadah bekasnya. Simpanlah produk ini tertutup atau berikan air yang banyak atau
rapat di tempat yang sejuk, terkunci serta diluar hindarilah alkohol. Apabila bahan ini
jangkauan anak-anak. Musnahkanlah wadah bekas terhisap, bawalah penderita ke tempat
dan kemudian tanamlah kedalam tanah sekurang- yang berudara segar. Cepatlah bawa
kurangnya 0,5 m yang jauh dari sumber air. ke dokter terdekat.

9. Dapat Jangan makan, minum atau merokok selama Tanggalkan pakaian yang terkena
Mual, diare, berair liur
menyebabkan mencampur, menyemprot. Waktu mencampur atau insektisida dan cucilah kulit dengan air
Curacron banyak, kejang perut,
keracunan melalui menyemprot pakailah pakaian pelindung lengkap. dan sabun. Apabila mengenai mata,
500EC keringat berlebihan,
mulut, kulit dan Jangan menyemprot melawan arah angin. Cucilah cucilah segera mata dengan air bersih
denyut nadi lebih cepat,
pernafasan. badan dengan air dan sabun sesudah yang mengalir selama15 menit.
batuk-batuk, kurang
Berbahaya menyemprot/terkena larutan semprot. Simpan di Apabila tertelan dan penderita masih

45
terhadap hewan tempat aman, jauh dari api, jauh dari jangkauan koordinasi sadar segera usahakan untuk muntah
peliharaan, anak-anak dan binatang peliharaan. Jangan dengan cara menggelitik tenggorokan
ternak, ikan, mengotori kolam atau saluran air denganlarutan dengan jari tangan yang bersih, segera
binatang buruan, atau wadah bekasnya. Rusakkanlah wadah bekas bawa ke dokter.
burung liar dan dan pendamlah sekurang-kurangnya 0,5 m dalam
lebah. Sangat tanah, jauh dari sumber air.
beracun terhadap
ikan. Jangan
digunakan pada
padi sawah atau
lingkungan
perairan. Bahan
mudah terbakar.
Jauhkan dari
jangkauan anak-
anak, orang-orang
yang tidak
berkepentingan
dan hewan
peliharaan.

10. Dapat Pada waktu menggunakan jangan makan, minum Pusing, lemah, sulit tidur, Tanggalkan pakaian yang terkena
Aladin menyebabkan atau merokok. sebelum makan, minum atau herbisida dan cucilah kulit yang
rasa mual, muntah, kurang
865AS keracunan melalui merokok dan setelah bekerja, cucilah dengan terkena dengan air dan sabun. Apabila
nafsu makan, dan diare.
mulut dan sabun, tangan dan kulit yang terkena. Pada waktu herbisida mengenai mata, cucilah

46
pernafasan serta bekerja dengan herbisida ini, pakailah pakaian segera mata yang terkena dengan air
iritasi pada mata berlengan panjang dan celana panjang. Setelah bersih selama 15 menit. Apabila
dan kulit. digunakan, bersihkan semua alat untuk menakar herbisida tertelan dan penderita masih
Berbahaya dan mengencerkan herbisida ini, alat penyemprot sadar, segera usahakan pemuntahan
terhadap biota air serta pakaian pelindung dengan air yang banyak. sampai cairan muntahan menjadi
selain ikan. Jangan menggunakan herbisida ini selama 10 hari jernih. Jangan diberi sesuatu melalui
Jerami tidak sebelum panen. Simpanlah tertutup rapat di tempat mulut pada penderita yang tidak sadar
boleh dibakar. sejuk terkunci serta "Simpan di tempat aman dan / pingsan. Apabila herbisida terhisap,
jauhkan dari jangkauan anak-anak" jauh dari bawalah penderita ke ruangan yang
bahan makanan, minuman dan jauh dari api. berudara segar dan bila perlu berikan
Jangan mengotori kolam, perairan dan saluran air pernafasan buatan melalui mulut atau
dengan herbisida ini atau wadah bekasnya. dengan pemberian oksigen.

11. Dapat Pada waktu menggunakan jangan makan, minum Tanggalkanlah pakaian yang terkena
menyebabkan atau merokok. Pada waktu membuka wadah, insektisida dan cucilah kulit yang
keracunan melalui memindahkan, mengencerkan dan menyemprot, terkena dengan air dan sabun. Apabila
mulut, kulit, mata pakailah sarung tangan, topeng muka dan pakaian Pening kepala, perut insektisida mengenai mata cucilah
dan pernafasan. yang berlengan dan berkaki panjang. Jangan mulas, kejang perut, segera dengan air yang mengalir
Sumicidin
Berbahaya membawa ternak masuk ke daerah yang mencret, gemetar, mulut selama 15 menit. Apabila insektisida
5EC
terhadap hewan diperlakukan dengan insektisida ini. Simpanlah mengeluarkan buih dan tertelan dan penderita masih sadar
peliharaan, tertutup rapat di tempat yang sejuk, terkunci serta penglihatan kabur. segera usahakan dengan memeberi
ternak, ikan, diluar jangkauan anak-anak, jauhkan dari bahan segelas air hangat yang diberi 1
binatang buruan, makanan dan api. Rusakkanlah wadah bekas dan sendok garam dapur atau dimuntahkan
burung liar dan tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 m dalam tanah dengan menggelitik tenggorokan

47
lebah. di tempat yang jauh dari sumber air. menggunakan jari yang bersih. apabila

12. Pada waktu menggunakan jangan makan, minum


atau merokok. Cucilah tangan yang terkena (1) Tanggalkanlah pakaian yang
(setelah bekerja) dnegan sabun, sebelum makan, terkena insektisida dan cucilah kulit
minum atau merokok. Pada waktu bekerja dengan yang terkena dengan sabun, (2)
insektisida ini, pakailah sarung tangan, topeng Apabila insektisida mengenai mata,
muka, pakaian berlengan panjang, dan celana Sakit kepala, pusing, mata cucilah segera mata yang terkena
Dapat panjang. jangan menyemprot melawan arah angin. berkunang-kunang, dengan air bersih yang mengalir
menyebabkan Setelah digunakan bersihkanlah semua alat untuk mabuk, kejang, diare, selama kurang lebih 15 menit, (3)
keracunan melalui menakar dan mengencerkan insektisida ini, alat
gugup, berkeringat dan Apabila insektisida tertelan dan
mulut, kulit, mata penyemprot serta pakaian pelindung dengan air
sakit paru-paru. Apabila penderita masih sadar, segera
dan pernapasan. yang banyak. Simpanlah tertutup rapat di tempat
Callicron satu atau lebih usahakan untuk pemuntahan dengan
Berbahaya yang sejuk, kering dan terkunci serta
500EC gejalatersebut timbul, cara menggelitik tenggorokan dengan
terhadap hewan "SIMPANLAH DI TEMPAT YANG AMAN segeralah berheti bekerja jari tangan yang bersih sampai cairan
peliharaan, DAN JAUH DARI JANGKAUAN ANAK- dan lakukan tindakan muntah menjadi jernih, (4) Jangan
ternak, binatang ANAK", jauh dari bahan makanan, minuman, dan pertolongan pertma dan diberis seuatu memalui mulut pada
buruan dan jauh dari api. Jangan mengotori kolam, perairan pergi ke dokter atau penderita yag tidak sadar atau pingsan,
burung liar. dan saluranair dengan insektisida ini atau wadah Puskesmas terdekat. (5) Apabila insektisida terhisap,
bekasnya. Jangan membawa ternak masuk ke bawalah penderita ke ruangan yang
daerah yang diperlakukan dengan insektisida ini. berudara segar dan bila perlu berikan
Jangan menggunakan insektisida ini dalam jangka pernafasan buatan melalui mulut atau
waktu 14 hari sebelum hasil tanaman dipanen. dengan pemberian oksigen.
Rusakkanlah wadah bekas dan tanamlah sekurang-
kurangnya 0.5 meter dalam yang jauh dari sumber

48
air dari pemukiman.

13. Pada saat menggunakan jangan makan, minum


atau merokok. Cuci tangan dan kulit yang terkena
(setelah bekerja) dengan sabun, sebelum makan,
minum atau merokok. Pada waktu bekerja dengan
fungisida ini, pakailh sarung tangan, topeng mika,
pakaian berlengan panjang. Jangan menyemprot
melawan arah angin. Setelah digunakan
Dapat bersihkanlah semua alat untuk menakar dan
menyebabkan mencampur fungisida ini, alat penyemprot serta
keracunan melalui pakaian pelindung dengan air yang banyak.
Dapat menyebabkan keracunan
mulut, kulit, mata Simpanlah tertutup rapat ditempat yang sejuk,
Nitan 80 melalui mulut, kulit, mata dan
dan pernafasan. kering dan terkunci serta SIMPANLAH DI Nitan 80 WP
WP pernafasan. Berbahaya terhadap
Berbahaya TEMPAT YANG AMAN DAN JAUH DARI hewan peliharaaan, ternak
terhadap hewan JANGKAUAN ANAK_ANAK, jauh dari bahan
peliharaaan, makanan, minuman dan jauh dari api. Jangan
ternak mengotori kolam, perairan dan saluran air dengan
fungisida ini atau wadah bekasnya. Jangan
membawa ternak masuk ke daerah yang
diperlakukan dengan fungisida ini. Jangan
menggunakan fungisida ini dalam jangka waktu 14
hari sebelum hasil tanaman dipanen. Rusakkanlah
wadah bekas dan tanamilah sekurang-kuranngnya
0,5 meter dalam tanah yang jauh dari sumber air

49
dan pemukiman.

14. Pada waktu menggunakan jangan makan, minum,


atau merokok. Pada waktu membuka wadah,
Dapat memindahkan, mengencerkan, dan menyemprot,
menyebabkan pakailah sarung tangan, topeng muka, dan pakaian
keracunan melalui berlengan dan berkaki panjang. Sebelum makan
mulut, kulit, dan minum atau merokok dan setelah bekerja, cucilah
pernapasan. dengan air dan sabun tangan dan kulit yang
Berbahaya terkena. Sesudah digunakan bersihkanlah dengan Dapat menyebabkan keracunan
terhadap hewan, banyak air semua alat untuk menakar dan melalui mulut, kulit, dan pernapasan.
burung liar, ikan, mengencerkan insektisida ini, alat penyemprot dan
Berbahaya terhadap hewan, burung
Akodani ternak, binatang semua alat serta pakaian pelindung. Jangan Akodani 200 EC liar, ikan, ternak, binatang buruan, dan
200 EC buruan, dan membawa ternak ke daerah yang diperlakukan lebah. Sangat beracun untuk ikan,
lebah. Sangat dengan insektisida ini. Jangan menggunakan jangan digunakan pada tanaman padi
beracun untuk insektisida ini dalam jangka waktu 20 hari sawah atau lingkungan perairan.
ikan, jangan sebelum hasil tanaman dipanen. Jangan mengotori
digunakan pada kolam perairan dan saluran air dengan insektisida
tanaman padi atau wadah bekasnya. Simpanlah tertutup rapat
sawah atau ditempat sejuk, terkunci, serta diluar jangkauan
lingkungan anak-anak, jauh dari bahan makanan dan
perairan. minuman, jauh dari ternak, jauh dari panas dan
api. Rusakkanlah wadah bekas dengan baik dan
kemudian tanamlah sekurang-kurangnya 0.5 meter

50
dalam tanah di tempat yang jauh dari sumber air.

15. Jangan makan, minum, atau merokok pada saat


menggunakan insektisida ini. pakailah pakaian
pelindung berupa sarung tangan, penutup muka
(masker), pakaian berlengan panjang dan sepatu
boot pada saat membuka wadah, memindahkan,
mengencerkan dan menyemprot insektisida ini.
cucilah semua peralatan semprot dan pakaian
pelindung setelah digunakan. Cucilah tangan dan
Dapat
bagian yang terkena insektisida ini dnegan air dan
menyebabkan
sabun yang banyak sebelum makan, minum, atau
iritasi pada kulit Dapat menyebabkan iritasi pada kulit
Perfekthion merokok. Setelah selesai penyemprotan mandi,
dan mata, Perfekthion 400 EC dan mata, berbahaya terhadap hewan
400 EC keramas, dan gantilah dengan baju yang bersih.
berbahaya piaraan
Jangan mencemari kolam perairan atau sumber air
terhadap hewan
lainnya dengan insektisida ini atau wadah
piaraan
bekasnya. Jangan masuk ke arean yang lagi
disemprot atau membawa ternak masuk ke areal
penyemprotan. Simpanlah insektisida ini tertutup
rapat ditempat yang sejuk kering, jauh dari bahan
makanan, makanan, api, sumber air, dan jangkauan
anak-anak. Rusakkan wadah bekasnya kemudian
ranamlah sekurang-kurangnya 0.5 m di dalam
tanah yang jauh dari sumber air.

51
16. Pada waktu bekerja dengan produk ini, jangan
makan, minum atau merokok, pakailah pakaian
pelindung. Jangan menyemprot melawan angin.
Sebelum makan, minum atau merokok setelah
bekerja, cucilah tangan dan kulit yang terkena
Jauhkan dari produk ini dengan air dan sabun, cuci dan
jangkauan anak- bersihkan semua peralatan dan pakaian pelindung
anak, orang-orang yang telah digunakan. Simpan produk ini dalam Jauhkan dari jangkauan anak-anak,
Virtako 300
yang tidak wadah aslinya, tertutup rapat, di tempat yang Virtako 300 SC orang-orang yang tidak
SC
berkepentingan sejuk, terkunci, jauh dari bahan makanan dan api. berkepentingan dan hewan peliharaan
dan hewan Jangan mengotori kolam atau saluran air dengan
peliharaan produk ini atau wadah bekasnya. Jangan
memasuki areal pertanaman yang baru disemprot
sebelum butiran semprot mengering, kecuali
memakai pakaian pelindung. Rusak wadah bekas
dan tanamnlah sekurang-kurangnya 0.5 meter
dalam tanah di tempat yang jauh dari sumber air.

17. Dapat Pada waktu menggunakan, jangan makan, minum,


menyebabkan atau merokok. Cucilah tangan dan kulit yang Dapat menyebabkan keracunan
Nitan keracunan melalui terkena (setelah bekerja) dengan sabun, sebelum Nitan melalui mulut, kulit, mata, dan
mulut, kulit, mata, makan, minum, atau merkok. Pada waktu bekerja pernapasan. Berbahaya terhadap
dan pernapasan. dengan insektisida ini, pakailah sarung tangan, hewan piaraan, ternak, binatang
Berbahaya topeng muka, pakaian berlengan panjang, dan buruan, dan burung liar
terhadap hewan celana panjang. Jangan menyemprot melawan arah

52
piaraan, ternak, angin, setelah digunakan bersihkanlah semua alat
binatang buruan, untuk menakar dan mengencerkan insektisida ini,
dan burung liar alat penyemprotan serta pakaian pelindung dengan
air yang banyak. Simpanlah tertutup rapat di
tempat yang sejuk, kering, dna terkunci, serta
SIMPANLAH DI TEMPAT YANG AMAN
DAN JAUH DARI JANGKAUAN ANAK-
ANAK, jauh dari bahan makanan, minuman, dan
jauh dari api. Jangan mengotori kolam, perairan,
dan saluran air dengan insektisida ini atau wadah
bekasnya. Jangan membawa ternak masuk ke
daerah yang diperlakukan dengan insektisida ini.
jangan menggunakan insektisida ini dalam jangka
waktu 14 hari sebelum hasil tanaman dipanen.
Rusakkanlah wadah bekas dan tanamlah sekurang-
kurangnya 0.5 meter dalam tanah yang jauh dari
sumber air dan pemukiman.

18. Dimacide Gambar Tidak makan, minum, dan merokok saat Pusing, sakit kepala, sakit Tanggalkan pakaian yang terkena
400EC tengkorak pada pengaplikasian pestisida perut, penglihatan kabur, fungisida ini dan cuci kulit yang
botol pestisida muntah, berkeringat dingin terkena dengan air dan sabun.

Apabila fungisida mengenai mata,


cucilah segera mata anda dengan air
bersih selama 15 menit.

53
Apabila terhisap, bawalah penderita ke
ruangan yang berudara segar dan bila
perlu berikan pernafasan buatan
dengan pemberian oksigen.

19. Applaud Dapat Saat menyemprot jangan makan, minum atau Pusing, kurang enak Tanggalah pakaian yang terkena
400 F menyebabkan merokok badan, letih atau lelah. insektisida ini dan cucilah kulit yang
keracunan melalui terkena dengan air dan sabun.
mulut, kulit, dan Pakailah sarungg tangan, penutup muka, pakaian
pernafasan. lengan panjang dan celana panjang Jika insektisida ini mengenai mata,
cucilah segera dengan air bersih
Dapat Setelah bekerja, cuci tangan atau kulit yang selama 15 menit dan bawalah ke
menimbulkan terkena dengan air dan sabun dokter.
iritasi terhadap
mata, hidung, Jika insektisida tertelan dan penderita
tenggorokan dan masih sadar, segera usahakanlah
kulit. pemuntahan dengan memberi air
hangat yang diberi satu sendok garam
Berbahaya dapur atau dengan cara menggelitik
terhadap hewan tenggorokannya dengan jari tangan
peliharaan, yang bersih. Usahakan terus
ternak, binatang pemuntahan sampai cairan muntah
buruan, burung menjadi jernih, kemudian bawa ke
liar dan lebah. dokter.

Jika insektisida terhisap, bawalah

54
penderita ke ruangan yang berudara
segar. Apabila perlu berikan
pernafasan buatan melalui mulut atau
dengan pemberian oksigen.

20. Ammate Dapat Tidak makan, minum, dan merokok saat Badan lemah, pusing, Saran umum
150 EC menyebabkan pengaplikasian pestisida iritasi kulit, mata pedih
iritasi pada mata, dan perut mual. Bawa kemasan produk atau label
hidung, bersama anda ketika menghubungi
tenggorokan dan Sentra Informasi Keracunan Nasional
kulit. (SIKer Nas) . Badan POM atau dokter,
atau untuk mendapatkan perawatan

Penghirupan

Pindahkan korban ke daerah dengan


udara segar. Jika tanda-tanda/gejala
berlanjut, tangani segera secara medis.
Pernapasan buatan dan/atau oksigen
mungkin diperlukan

Kena kulit

Segera lepaskan semua pakaian yang


tercemar. Segera bilas kulit dengan
banyak air selama 15 - 20 menit.
Hubungi Sentra Informasi Keracunan

55
Badan POM atau dokter untuk
mendapatkan saran penanganan

Kena mata

Biarkan mata terbuka guyur dengan air


secara perlahan dan hati-hati selama
15-20 menit. Lepas lensa kontak, jika
ada, setelah 5 menit pertama, lalu
dilanjutkan membilas mata. Hubungi
Sentra Informasi Keracunan Badan
POM atau dokter untuk mendapatkan
saran penanganan.

Tertelan

Suruh orang minum air satu gelas


seteguk-seteguk jika mampu menelan.
JANGAN memicu muntah kecuali jika
diperintahkan oleh dokter atau Sentra
Informasi Keracunan Badan POM.
Jangan sekali-kali memberikan apa
pun lewat mulut kepada orang yang
tidak sadar. Hubungi Sentra Informasi
Keracunan Badan POM atau dokter

56
untuk mendapatkan saran penanganan.

21. Starlet 400 Keracunan Tidak makan, minum, dan merokok saat Pusing, sakit kepala, Tanggalkan pakaian yang terkena
SL melalui pengaplikasian pestisida penglihatan kabur,depresi fungisida ini dan cuci kulit yang
mulut,kulit dan terkena dengan air dan sabun.
pernafasan
Apabila tertelan dan penderita masih
sadar, segera usahakan pemuntahan
dengan menggelitik tenggorokan
dengan jari yang bersih atau diberi
minum air hangat diberi 1 sendok
garam dapur, usahakan terus
pemuntahan sampai cairan muntahan
menjadi jernih, jangan berikan
sesuatu melalui mulut jika penderita
tidak sadar/pingsan.

Apabila terhisap, bawalah penderita ke


ruangan yang berudara segar dan bila
perlu berikan pernafasan buatan
dengan pemberian oksigen

22. Curzate 8/ Dapat Jangan menghirup debu. Badan lemah, pusing, Tanggalkan pakaian yang terkena
64 WP menimbulkan iritasi kulit, mata pedih fungisida ini dan cuci kulit yang
keracunan melalui Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan yang dan perut mual. . terkena dengan air dan sabun.
mulut, kulit, dan sesuai.

57
tenggorokan. Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak Apabila fungisida mengenai mata,
badan, segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan cucilah segera mata anda dengan air
Dapat label jika mungkin). bersih selama 15 menit.
merangsang mata,
kulit, hidung, dan Gunakan wadah yang sesuai untuk menghindari Apabila tertelan dan penderita masih
tenggorokan. pencemaran lingkungan. Bahan ini dan atau sadar, segera usahakan pemuntahan
wadahnya harus dibuang sebagai limbah dengan menggelitik tenggorokan
berbahaya. dengan jari yang bersih atau diberi
minum air hangat diberi 1 sendok
garam dapur, usahakan terus
pemuntahan sampai cairan muntahan
menjadi jernih, jangan berikan
sesuatu melalui mulut jika penderita
tidak sadar/pingsan.

Apabila terhisap, bawalah penderita ke


ruangan yang berudara segar dan bila
perlu berikan pernafasan buatan
dengan pemberian oksigen

58

Anda mungkin juga menyukai