Anda di halaman 1dari 15

PAPER

PERBEDAAN BAKTERI HETEROTROF DAN AUTOTROF

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Mikrobiologi laut

Dosen Pengampu : Dr. Dessy Yoswati, S.Pi, M.Si

Oleh : Kelompok 1

1. Adzra Ariesta Fahmi 1804110208


2. Andika Saputra 1804112354
3. Anggi Lestari 1804111148
4. Anugerah Ramadhan Harahap 1804112650
5. Cut Intan Zahara 1804124450
6. Dinda Pertika 1804112500
7. Fania Suffy Mulyani 1804112214
8. Febriyanti Kasmira 1804111302
9. Hugo Stevan 1804110320
10. Indri Wahyuni 1804113014
11. Muhammad Rinaldo 1804112542
12. Nesyantika Melani 1804111024
13. Sidiq Malik Akbar 1804112254

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
DAFTAR ISI

Isi Halaman

DAFTAR ISI …….......………………………………………………... . i

ABSTRAK ..…………………………………………………………… ii

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. RumusanMasalah ...................................................................... 3
1.3. Tujuan ....................................................................................... 3

II. ISI
2.1. Autotrof. ................................................................................... 4
2.2. Heterotrof .................................................................................. 4
2.3. Jenis-Jenis Bakteri Autotrof. .................................................... 5
2.4. Jenis-Jenis Bakteri Heterotrof................................................... 7

III. KESIMPULAN ............................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak mempunyai membrane inti

sel, Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil

(mikroskopik) serta mempunyai peran sangat besar di kehidupan di bumi. Beberapa

kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan

kelompok yang lainnya bisa memberikan manfaat di bidang pangan, pengobatan dan

industri.

Untuk struktur pada sel bakteri ini terbilang relatif sederhana yakni tanpa

nukleus/inti sel, kerangka sel dan organel-organel lain seperti mitokondria dan

kloroplas. Hal demikianlah yang menjadi dasar perbedaan antara selprokariot dengan

sel eukariot yang lebih kompleks.

Bakteri ada dimana-mana dan sudah menjadi bagian dari kehidupan.

Berdasarkan cara memperolah makanannya, bakteri dapat digolongkan menjadi dua

golongan yaitu bakteri heterortof dan bakteri autotrof.


1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada ekosistem laut selalu terjadi interaksi antara organisme laut yang

merupakan komponen biotik, dengan lingkungan laut sebagai komponen abiotik

yang merupakan habitatnya. Hal ini disebabkan dalam air laut banyak terkandung

unsur-unsur esensial yang sangat diperlukan oleh organisme laut, untuk berbagai

aktifitas kehidupannya, Unsur-unsur esensial yang merupakan sumber nutrisi,

selain berasal dari lingkungan laut tersebut dapat pula berasal dari organisme laut

itu sendiri sebagai hasil aktifitasnya. Sehingga saling berinteraksinya antara

organisme dan lingkungan, dalam hal penyediaan sumber nutrisi pada ekosistem

laut tersebut akan selalu tersedia terus menerus.

Salah satu penyedia sumber nutrisi pada ekosistem laut yang sangat

penting ialah bakteri heterotrofik dan autotrofik. Seperti yang diungkapkan oleh

Ellenberg (dalam Rheinheimer 1980) bahwa bakteri heterotrofik, merupakan

komponen biotik pada ekosistem laut yang berfungsi sebagai dekomposer untuk

menghasilkan mineralmineral sebagai nutrien. Jadi peranan bakteri heterotrofik

selain sebagai penyedia sumber nutrisi, juga sebagai penjaga keseimbangan

terhadap kehidupan organisme air (aquatik life) dan ekosistem di laut.

Resosoedarmo et al. (1984) menjelaskan proses dekomposisi adalah reaksi

penguraian bahan-bahan organik oleh bakteri heterotrofik untuk memperoleh

energi yang diperlukan bagi kehidupannya.

Bakteri Autotrof Yaitu Bakteri Yang Menggunakan Co2 Dan H2o Untuk

Membentuk Materiorganik Dengan Bantuan Energi Yang Berasal Dari Matahari


2

(Photoautotrof) Ataupun Energi Yang Berasal Dari Reaksikimia (Chemoautotrof).

Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan

energi yang berasal dari reaksi-reaksi kimia, misalnya, proses oksidasi senyawa

tertentu. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan

bantuan energi yang berasal dari cahaya matahari.

Pada dasarnya reaksi yang terjadi dalam proses dekomposisi oleh bakteri

heterotrofik ialah reaksi katabolisme, yaitu suatu reaksi perombakan bahan

makanan menjadi konstituen-konstituen yang sederhana dengan disertai

pembebasan energi (Pelczar & Reid 1958 : Ryadi 1981). Akan tetapi pada

ekosistem laut proses dekomposisi ini tidaklah dilakukan sendiri oleh bakteri

heterotrofik, melainkan bersama-sama mikroorganisme laut lainnya seperti jamur,

khamir, algae dan protozoa (Rheinheimer 1980 : Ryadi 198l).Walaupun reaksi

tersebut sangat rumit dan komplek, proses dekomposisi oleh bakteri heterotrofik

harus berjalan terus. Sehingga hasil reaksi dari proses tersebut yaitu mineralisasi

dari bahan-bahan organik oleh bakteri heterotrofik, dapat berfungsi sebagai

pendaur zat-zat hara dalam ekosistem laut.

Bakteri heterotrofik dan autotrofik di lingkungan laut merupakan

komponen biotik yang penting, tetapi aktivitas yang dilakukan pada proses

dekomposisi sebagai sumber penyedia zat hara masih belum banyak diketahui.

Meskipun demikian beberapa peneliti sebelumnya telah banyak memberikan

informasi ilmiah dari hasil penelitian-penelitiannya dan eksperimen yang

berkaitan dengan peranan bakteri heterotrofik dan autotrofik dalam ekosistem

laut. Stevenson et al. (dalam Colwell & Morita 1974) yang melakukan penelitian
3

terhadap kandungan populasi bakteri heterotrofik pada contoh air laut dan

sedimen di perairan estuaria.

1.2. RumusanMasalah

1. Apa perbedaan dari bakteri autotrofik dan hetetrofik

2. apa saja jenis-jenis dari bakteri autotrofik dan hetetrofik

1.3. Tujuan

1. Mengetahui perbedaan anatara bakteri autotrofik dan hetetrofik

2. Mengetahui jenis-jenis bakteri autotrofik dan hetetrofik


4

II. ISI

2.1. Autotrof

Autotrof adalah bakteri yang mampu menyediakan/mensintesis makanan

sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi

seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen.

Autotrof mampu mensintesis semua komponen molekuler dari hara anorganik

yang berasal dari lingkungan di sekitarnya untuk pertumbuhannya.(Permatawati,

2010).Autotrof menyediakan sumber nutrisi berkualitas tinggi untukkonsumen

utama, sebuah faktor yang semakin diteliti semakin mengarahdi aliran hulu yang

didominasi oleh detritus (Halvorson et al., 2020).

Contoh mekanisme autotrof dalam kolam budidaya didominasi oleh alga

(fitoplankton) dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi

sehingga pertumbuhannya tergantung pada ketersediaan sinar matahari.

Fitoplankton mampu hidup dengan baik dan dominan di kolam dengan kandungan

bahan organik rendah. Sumber karbon berasal dari karbon anorganik, yaitu CO2.

Fitoplankton melakukan fotosintesa pada siang hari dengan menghasilkan oksigen

tetapi pada malam hari hanya melakukan respirasi (Boyd, 1990).

2.2. Heterotrof

Heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan memperoleh makanan berupa

zat organik dari lingkungan karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang

dibutuhkannya. Zat-zat organik diperoleh dari sisa organisme lain, sampah, atau

zat-zat yang terdapat di dalam tubuh organisme lain (Supriharyono, 2009).C

organik labil dengan mudahdigunakan oleh heterotrof untuk meningkatkan


5

pertumbuhan, aktivitas enzimatik, dan akuisisi C organik yang belum terikat

(Halvorson et al., 2020). Salah satu organisme heterotrof adalah bakteri.

Bakteri menggunakan bahan organik sebagai sumber energi dan karbon.

Sinar matahari tidak memiliki peran yang dominan dalam budidaya dengan sistem

heterotrof dibandingkan dengan sistem autotrof sehingga aktivitas bakteri dapat

berlangsung dengan baik selama 24 jam. Perkembangan bakteri tergantung pada

sumber karbon organik yang tersedia serta suplai oksigen (Avnimelech,

2009).Karakteristik kelompok bakteri heterotrofik ialah tidak berklorofil, motil,

tidak berspora, bersifat aerob dan umumnya termasuk bakteri gram negatif. Untuk

kelangsungan hidupnya bakteri heterotrofik mendapatkan sumber makanan,

oksigen serta energi berasal dari hasil proses dekomposisi (Achmad, 2004).

Umumnya bakteri laut termasuk kelompok bakteri heterotrof yang bersifat

saprofit (bahan makanan berasal dari sisa-sisa jasad hidup). Pada ekosistem laut,

bakteri heterotrof berperan sangat penting sebagai decomposer serta juga berperan

dalam transformasi aliran energi pada ekosistem mangrove, estuaria, laut dangkal

dan badan-badan air lainnya (Notowinarto dan Agustina, 2016).

2.3. Jenis-Jenis Bakteri Autotrof

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis bakteri autotrof , terdiri atas :

1. Bakteri Fotoautotrof
6

Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang dapat membuat

makanannya sendiri dengan menggunakan energy berasal dari cahaya

matahari atau dengan proses fotosintetis. Bakteri fotoautotrof mempunyai

pigmen-pigmen fotosintetik antara lain :

1. Pigmenhijau yang disebutdenganbakterioklorofil( bakterioviridin ).

2. Pigmenungu ( bakteriorhodopsin )

3. Pigmenkuning ( karoten )

4. Pigmenmerah yang disebutdenganbakteriopurpurin.

Contohbakterifotoautotrofantara lain:

 RhodopseudomonasdanRhodospirillum

(berwarnakemerahandantidakmenghasilkanbelerang)

 ThiocystisdanThiospirillum

(berwarnaungukemerahandanmenghasilkanbelerang)

 Chlorobium (berwarnahijau, berfotosintetisbilaada hydrogen

sulfidadanmenghasilkanbelerang).

2. Bakteri Kemoautotrof
7

Bakteri kemoautotrof ialah bakteri yang dapat membuat

makanannya sendiri dengan menggunakan energy kimia. Energi kimia

berasal dari reaksi oksida senyawa organic seperti ammonia (NH3),

FeCO3, nitrit (HNO2), Belerang (S).

Contoh bakteri kemoautotrof antara lain:

1. Cladothrix dan Leptothrixa characea (mengoksidasi ion besi)

2. Thibacillus ferrooxidans, Nitrosomonas dan Nitrosococcus

(mengoksidas amonia)

3. Nitrobacter (mengoksidasinitrit)

4. Hydrogenomonas (mengoksidasi gas hydrogen)

5. Methanomonas (menghasilkan gas metana)

6. Dan Thibacillus thiooxidans (mengoksidasi belerang)

2.4. Jenis-Jenis Bakteri Heterotrof

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis bakteri heterotrof, terdiriatas:

1. Bakteri Saproba (Pengurai)


8

Bakteri saprobe ialah bakteri yang memperoleh makanan dengan

cara menguraikan organisme yang sudah mati atau bahan organic lainnya.

Bakteri saprobe yaitu organism pengurai (dekomposer) bangkai, tumbuhan

yang sudah mati dan sampah. Bakteri saprobe ada yang sifatnya

menguntungkan dan ada juga yang merugikan manusia.

Contohnya bakteri saprobe antara lain:

 Cellvibrio dan Cellfacicula (pengurai selulosa di dalam tanah)

 Beggiatoa alba (bakteri yang terdapat di tanah tergenang air)

 Escherichia coli (penguraiselulosa yang ada di dalam tanah)

 Alcaligenes (saprobe di dalam usus besar vertebrata dan dapat susu)

 Leucothrix (saprobe di air laut yang mengandung sisa-sisa zat organic

dari ganging)

2. BakteriParasit

Bakteri parasit merupakan bakteri yang mendapatkan makanan

dari tubuh organisme lain yang ditumpanginya. Bakteri parasit umumnya

bersifat pathogen (menimbulkan penyakit) bagi tubuh inangnya. Beberapa


9

dari bakteri pathogen ialah bersifat oportunis yang artinya bakteri yang

hidup di dalam tubuh inang dan dapat menyebabkan penyakit system

pertahanan tubuh inang melemah akibat berbagai faktor.

Contohnya bakteri parasit antara lain :

1. Francisellatularensisi (menyebabkan penyakit tularemia pada hewan

dan dapat menularkan kepada manusia).

2. Chlamydia trachomatis (penyebab kebutaan).

3. Dan Corynebacterium diphtheria (menyebabkan penyakit difteri).

3. Bakteri Yang BersimbiosisMutualisme

Bakteri yang bersimbiosis mutualisme adalah bakteri yang

makanannya terdapat pada organisme lain yang juga memberikan

keuntungan bagi organism tersebut. Contoh bakteri yang bersimbiosis

mutualisme ialah bakteri Rhizobium leguminosarum yang hidup di akar

tanaman kacang-kacangan (Leguminosae) dan Bakteri Escherichia coli

yang hidup di usus besar manusia yang dapat dikatakan bersimbiosis

mutualisme karena bakteri memperoleh makanan dari sisa pencernaan,


10

sedangkan dari manusia memiliki keuntungan dari fungsi bakteri yang

membantu menguraikan sisa-sisa makanan dan menghasilkan vitamin K.


11

III. KESIMPULAN

Bakteri autotrof adalah bakteri yang mampu menyediakan/mensintesis

makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan

energi seperti matahari dan kimia. Contoh mekanisme autotrof dalam kolam

budidaya didominasi oleh alga (fitoplankton) dengan memanfaatkan sinar

matahari sebagai sumber energi sehingga pertumbuhannya tergantung pada

ketersediaan sinar matahari. Jenis-Jenis Bakteri Autotrof antara lain yaitu Bakteri

Fotoautotrof dan Bakteri Kemoautotrof

Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan memperoleh makanan

berupa zat organik dari lingkungan karena tidak dapat menyusun sendiri zat

organik yang dibutuhkannya. Karakteristik kelompok bakteri heterotrofik ialah

tidak berklorofil, motil, tidak berspora, bersifat aerob dan umumnya termasuk

bakteri gram negatif. Untuk kelangsungan hidupnya bakteri heterotrofik

mendapatkan sumber makanan, oksigen serta energi berasal dari hasil proses

dekomposisi Jenis-Jenis Bakteri Heterotrof Bakteri Saproba (Pengurai), Bakteri

Parasit, Bakteri Yang Bersimbiosis Mutualisme.


12

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Penerbit Andi Jogjakarta. 171 hal.

Avnimelech, Y. 2009. Biofloc Technology-A Practical Guide Book. The World


Aquaculture Society, Baton Rouge, Louisiana, United States. 182 Pp.

Boyd. C.E. 1990. Water Quality In Pond For Aquacuture. Alabama:Alabama


Aquaculture Station. Auburn University.

Halvorson, H. M., Wyatt, K. H., & Kuehn, K. A. 2020. Ecological significance of


autotroph–heterotroph microbial interactions in freshwaters. Freshwater
Biology, 65(7), 1183-1188.

Notowinarto, N., & Agustina, F. 2016. Populasi Bakteri Heterotrof di Perairan


Pulau Bulang Batam. JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), 1(3).

Pertamawati, P. 2010. Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman


Kentang (Solanum Tuberosum L.) Dalam Lingkungan Fotoautotrof Secara
Invitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 12(1).

Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati, Di Wilayah


Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar, Jogjakarta

https://www.dosenpendidikan.co.id/bakteri-autotrof-dan-heterotrof/ diakses
28september2020

Anda mungkin juga menyukai