Anda di halaman 1dari 5

ALIRAN DARAH PADA EKOR

KECEBONG)/IKAN KEPALA TIMAH

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau
menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang
dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah
beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa,
yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas
dengan paru-paru.
Amfibia mempunyai ciri-ciri:
Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang
terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.
Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat
berfungsi waktu menyelam.
Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya
berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke
dalam rongga mulut ketika menyelam.
Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar
tubuh induknya (pembuahan eksternal). (anonim a . 2010).
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari
jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah
menuju jantung.
Lapisan terluar arteri disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan
penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan
jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial.
Darah mengalir di dalam pada lumen.
Beberapa jenis pembuluh nadi (arteri) adalah:
a. Arteri pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-
paru.
b. Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana
zat nutrisi dan gas ditukarkan.
c. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan
membawa banyak oksigen.
d. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
e. Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran
zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan
ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh
kapiler sangat halus dan berdinding tipis. (anonim b . 2010).
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh
dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut
jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah
tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah
balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi
kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui
vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam
semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
(anonim c . 2010).
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil
di tubuh, berdiameter 5-10 m, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan
memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah
antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola,
dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan,
kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen,
air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik
dan hidrostatik. (anonim. 2009).
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia.
Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap
akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia =
hidup [pada tempat] berbeda-beda).
Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa
spesies merupakan omnivora (pemakan segala). (anonim d . 2010).
Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu
kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke
jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke
seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri)
dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah
di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ organ tubuh mengalir ke
sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel,
kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan
CO2 dan O2 diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju
atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya,
dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah
yang mengandung O2dengan darah yang mengandung CO2, meskipun dalam jumlah yang
sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang
bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga
arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta
mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan
darah ke kulit dan paru-paru.
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung
air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah
merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung
hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki
sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran
limfatik berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.
(Ickeyz 2009)
Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk
menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan
setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. Kartolo (1993)

B.Tujuan
Adapun Tujuan dalam praktikum ini adalah:
.Untuk membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor kecebong/ikan kepala timah

C.Rumusan Masalah
a.Mengetahui perbedaan antara arteri,vena,arteriol,kapiler dan venula
b.Mengetahui kecepatan aliran darah dalam arteriol,kapiler dan venula
c.Mengetahui perbedaan antara pembuluh arteri dan pembuluh vena
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penelitian kami terhadap ALIRAN
DARAH PADA EKOR KECEBONG/IKAN KEPALA TIMAH sehingga kami dapat
membuat serta menyelesaikan laporan ini.Pada laporan ini kami tampilkan hasil data
praktikum serta analisanya, dan juga mengambil beberapa kesimpulan dari hasil analisa yang
kami lakukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini, diantaranya:

1. Yang terhormat Ibunda Dra.Melva Silitonga,M.S selaku dosen pengampu mata kuliah
Praktikum Fisologi Hewan,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,UNIMED.

2. Abang-abang Asisten yang menbantu kami dalam proses praktikum ini.

3.Dan orang-orang yang telah berpartisipasi dalam pembuatan laporan ini.

Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun
pembahasan hasil percobaan dalam laporan ini sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
kekurangan- kekurangan tersebut.

Semoga laporan yang kami buat ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat
dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya dan bermanfaat bagi para
pembaca pada khususnya. Akhir kata,kami ucapkan Terima kasih.

Medan,01 Maret 2015

Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai