Anda di halaman 1dari 15

Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia.

Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = "hidup [pada tempat] berbeda-beda"). Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru. Amfibia mempunyai ciri-ciri: vTubuh diselubungi kulit yang berlendir. vMerupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm). vMempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik. vMempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang. vMatanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam. vPernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam. vBerkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal). (anonim a . 2010). Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.

Lapisan terluar arteri disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Beberapa jenis pembuluh nadi (arteri) adalah: a. Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paruparu. b. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. c. Aorta Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen. d. Arteriol Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler. e. Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis. (anonim b . 2010). Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paruparu. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. (anonim c . 2010).

Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 m, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik. (anonim. 2009). Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = hidup [pada tempat] berbeda-beda). Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). (anonim d . 2010). Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan CO2 dan O2 diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung O2 dengan darah yang mengandung CO2, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru. Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah. (Ickeyz 2009)

Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. Kartolo (1993). V. Alat dan Bahan Alat : Cawan Petri Mikroskop Bahan : Kecebong Air Alkohol 70 % VI. Prosedur Kerja

Dimasukkan 2-3 ekor kecebong ke dalam gelas berisi Alkohol 2%. Dipindahkan 1 ekor kecebong yang telah terbius ke dalam cawan petri yang berisi sedikit air. Diamati bagian ekor kecebong di bawah mikroskop. Digambar dan dicatat hasil pengamatan.

VII. Hasil dan Pembahasan Gambar Hasil pengamatan Pembuluh darah terbagi menjadi 3 jenis: 1. Pembuluh darah arteri atau nadi Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal dan kaku. - Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh. - Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru. 2. Pembuluh darah vena atau balik Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang bersifat tipis dan elastis.

- Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian atas tubuh. - Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian bawah tubuh. 3. Pembuluh darah kapiler Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap mili meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah. (anonim. 2006) Menurut Kartolo (1993) arteri memiliki tekanan yang besar sehingga memungkinkan darah mengalir hingga kapiler. Pada pengamatan dilakukan, terlihat pembuluh darah yang memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan praktikan menyimpulkan itu adalah arteri. Terlihat juga pembuluh yang terdapat darah mengalir dengan kecepatan rendah (namun tetap lebih cepat dari pada aliran pada pembuluh kapiler), pembuluh tersebut adalah vena yang memiliki tekanan yang lebih kecil dibandingkan arteri. Sedangkan pembuluh kapiler adalah pembuluh kecil yang menghubungkan antara arteri dan vena dan memiliki kecepatan paling rendah.

VIII. Kesimpulan

Pembuluh yang aliran darahnya paling cepat adalah arteri. Pembuluh yang aliran darahnya lambat adalah vena. Pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler. Sistem peredaran darah katak adalah peredaran darah ganda, yaitu darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.

IX. Daftar Pustaka anonim. 2006. Pembuluh Darah Arteri / Nadi, Vena / Balik dan Kapiler. http://organisasi.org/pembuluh_darah_arteri_nadi_vena_balik_dan_kapiler_ilmu_biologi diakses 30 April 2010 anonim. 2009. Pembuluh Darah Kapiler. http://id.wikipedia.org/wiki/ Pembuluh_darah_kapiler diakses 30 April 2010 anonim a. 2010. Amfibia. http://id.wikipedia.org/wiki/Amfibia

diakses 30 April 2010 anonim b. 2010. Pembuluh Nadi. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_nadi diakses 30 April 2010 anonim c. 2010. Pembuluh Balik. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_balik diakses 30 April 2010 anonim d. 2010. Berudu. http://id.wikipedia.org/wiki/Berudu diakses 30 April 2010 Ickeyz. 2009. Katak. http://riezkiy.blogspot.com/2009/06/katak.html diakses 30 April 2010 Wulangi,kartolo.S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: Jurusan Biologi ITB

Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus

arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dank e otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru. Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah (Rizki,2009) Jantung katak mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik. Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung (Anonim,2008). Sistem peredaran darah katak adalah tipe tertutup. Namun, jantung katak memiliki hanya 3 kamar. Ada 2 atrium dan satu ventrikel. Ada di jantung katup disebut katup spiral yang mengarahkan aliran darah. Ini berfungsi untuk mencegah terdeoksigenasi oksigen dan darah dari pencampuran. Darah dari paru-paru dan kulit kembali ke atrium kiri, sementara darah dari tubuh masuk ke atrium lain. Sebuah faktor yang menarik dalam katak adalah bahwa kulit juga berperan dalam pertukaran gas. Jadi, atrium kiri menerima darah yang mengandung oksigen, sedangkan yang kanan terdeoksigenasi menerima darah. Dari sana, darah dilewatkan ke dalam ventrikel tunggal. Darah dari ventrikel dipompa ke aorta bercabang. Untuk lebih spesifik, darah dari atrium kiri dikirim ke kepala dan otak melalui arteri karotis. Darah ini relatif murni dan oksigen. Arteri yang coeliacomesenteric perpecahan ke celiac arteri, yang membawa darah ke lambung dan pankreas, dan mesenterika arteri, yang membawa darah ke usus dan limpa. Iliaka arteri mengirim darah ke kaki. Terdeoksigenasi darah dari atrium kanan dikirim ke kulit dan paru-paru menjadi oksigen melalui pulmocutaneous arteri. Meskipun darah yang melewati lengkungan aorta akan dicampur, itu masih cukup untuk memasok oksigen ke

seluruh tubuh. Kava posterior mendapat darah dari ginjal, hati dan organ reproduksi. Terdeoksigenasi darah dari tungkai belakang mengalir ke pembuluh darah panggul. Vena abdomen ventral terdeoksigenasi mendapat darah dari dinding tubuh dan kandung kemih (Anonim a,2009). Sistem transportasi pada katak terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang cair (plasma darah) dan sel-sel darah. Adapun komponen utama dari plasma darah adalah air yang didalamnya terlarut protein dan garam-garam mineral. Sedangkan fungsi darah adalah untuk mengangkut zat-zat yang terlarut didalamnya untuk disebarkan ke seluruh jaringan dan sel-sel yang ada didalam tubuh katak. Sedangkan sel-sel darah pada katak terdiri atas sel darah merah (eritrosit), dan sel-sel darah putih (leukosit). Ciri-ciri eritrosit adalah:

Selnya berinti. Berbentuk bulat panjang. Pipih. Mengandung hemoglobin yang berguna dalam transportasi O2. Sedangkan ciri-ciri leukosit adalah: Selnya tidak berwarna (bening). Memiliki inti sel. Dapat bergerak bebas secara ameboid.

Dan alat peredaran darah pada katak terdiri dari:


Jantung. Pembuluh nadi. Kapiler. Pembuluh balik. Darah yang masuk ke atrium kiri yang berasal dari vena paru-paru dan kulit akan

masuk menuju atrium kiri dan kanan dan masuk lagi ke ventrikel untuk menyalurkan O2. Jadi, O2 dan CO2 akan bercampur di dalam vetrikel. Kemudian dari vetrikel, darah akan keluar melalui batang nadi (trunkus atrerius). Batang nadi ini bercabang-cabang menjadi 2 aorta (nadi besar) yang melengkung ke kiri dan

kanan. Setiap lengkungan aorta akan bercabang lagi menjadi 2 cabangan yaitu: Arteria karotis yang tugasnya mengalirkan darah ke kepala. Arteria pulmokutanea yang bercabang menjadi 2 dimana masing-masing darah akan mengangkut ke paru-paru melalui arteri pulmonalis dan yang ke kulit melalui arteria kutanea. Didalam kapiler paru-paru dan kulit akan membebaskan CO2 dan mengikat O2. Lengkung aorta juga bercabangkan arteria yang menuju ke tungkai depan. Dan aorta yang menjadi lanjutan dari lengkungan aorta kiri dan kanan yang bergabung menjadi nadi punggung yang pada akhirnya bercabang menjadi nadi kecil yang akan mengalirkan darah ke semua organ tubuh katak. Didalam jaringan tubuh, nadi halus akan menyalurkan sebagai kapiler. Didalam kapiler inilah terjadi pertukaran zat. Selanjutnya darah yang berasal dari kapiler akan kembali kejantung melalui pembuluh balik atau vena. Pada katak terdapat 3 macam sistem vena yaitu:

Sistem vena kava yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan kepala dan vena kava yang berasal dari alat tubuh bagian belakang.

Sistem vena pulmo kutaneus yaitu vena dari paru-paru dan juga kulit yang mengangkut darah.

Sistem vena porta yaitu vena yang berasal dari organ tubuh sebelum kembali ke jantung tetapi mampir dulu ke organ lain. Misalnya adalah vena yang meninggalkan usus tetapi mampir dulu ke hati yang dinamakan dengan vena hepatis, vena dari alatalat tungkai belakang dan ekor yang mampir ke ginjal dahulu yang disebut dengan vena porta renalis. (Akin,2009) Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai

sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik.

Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar O2 yang rendah dan CO2 yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, CO2 dibebaskan dan O2 diikat. Darah yang kaya O2 disebut darah arteri. Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin O2 masuk ke dalam vena dan dibawa kembali ke jantung (Asti,2009) Sistem sirkulasinya yang serupa ikan berupa system peredaran darah tertutup atau peredaran darah tunggal. Pada sisitem peredaran darah tunggal darah melalui jantung hanya satu kali peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak diantara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian menumju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta bercabangcabang menjadi kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang. Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian tubuh. Selain darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalaui vena kava dan sinus venosus (Anonim b,2010) V. ALAT DAN BAHAN A. Alat B. Bahan 1. Kaca objek 1. kecebong 2. mikroskop 2. alkohol 70% VI. PROSEDUR KERJA Dimasukan kecebong kedalam gelas beker (diganti dengan botol gelass aquades).

Ditambahkan sedikit alkohol 70%. Didiamkan beberapa menit hingga kecebong terbius. Diletakan kecebong diatas kaca objek. Diamati aliran darahnya dan ditentukan arteri, vena anteriol venula dan kapiler. Digambarkan struktur tubuh kecebong beserta aliaran darah yang tampak (arteri, vena anteriol venula dan kapiler). VII. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL B. PEMBAHASAN Jantung katak terdiri dari 1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah pasterior. 2. Dua buah serambi kanan (atrium deksters) dan serambi kiri (atrium sinister). 3. Sinusvenosus yanhg berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari jantung. 4. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulatyang keluar dari bagian dasa ranterior bilik (Zaif,2009) Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrkel kanan bercabangcabang menjadi dua aorta,tiap aorta membelok ke kiri dan ke kanan. Pada tiap-tiap pangkal arteri yang bercabang Sebagai berikut: a. Arteri karotis yang mengalirkan darah ke kepala b. Arteripulmokutaneus yang bercabang dua; cabang yang menuju keparu-paru disebut arteri pulmonalis, dan yang menuju kekulit disebut arteri kutanea. Pada katak terdapat tiga sistem pembuluh yang baik

Sistem vena cava yang terdiri dari dua vena cava yang berasal dari kepala dan tungkai depan dan fena kava yang berasal dari Sistem vena pulmo kutaneus yang berasal dari para-paru dan kunyit. Sistem vena porta, vena-vena yang belum masuk kedalam jantung lebih dulu melalui alat-alat tubuh yang biasanya berupa kelenjar-kelenjar dan membuat anyaman kapiler dalam alat-alat tersbut (Amien,1994) Sistem peredaran darah pada katak yaitu dimulai dari-darah vena dari seluruh tubuh mengalr masuk kesinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan.dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel yang kemudian dipompa menuju arteri pulmonalis paruparu vena pulmonalis atrium kiri. Selain peredaran darah paru-paru pada katak juga terdapat peredaran darah sistemik yang lintasan nya adalah dimulai dari ventrikel conus anteriosu aorta ventralis menuju keseluruh tumbuhan.sinus venosus dan menuju atrium kanan. Pengamatan aliran darah pada katak dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong setelah ekor kehebong yang diamati dibawah mikroskop terlihat pembuiluh darah pada ekor kcebong yang nampak transparan dengan aliran darah .aliran darah tersebut. Kemudian darah dari arteri ini mengalir agak lambat kecabang-cabang arteri yang disebut arteriol.darah dari arteriol tersebut akan terus mengalir kekapiler dan menuju kebagian ekor.dari pembuluh kapiler ini darah mengalir agak lambat menuju venula,darah akan terus mengalir ke pembuluh vena dan mengalir cepat ke arah kepala. Pembuluh arteri dan vena menglirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior,venula dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteridan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh arterior,vena dankapiler sehingga darah mengalir lebih cepat. Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat.

Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik. Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar O2 yang rendah dan CO2 yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, CO2 dibebaskan dan O2 diikat. Darah yang kaya O2 disebut darah arteri. Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin O2 masuk ke dalam vena dan dibawa kembali ke jantung (Asti,2009) VIII. KESIMPULAN Pembuluh darah yang membawa darah dari kepala keekor kecebong adalah pembuluh darah arteri. Pembuluh darah yang membawa darah dari ekor ke kepala adalah pembuluh vena. Aliran darah pada pembuluh darah arteri dan vena lebih cepat daripada aliran darah pada venula, arteriol, kapiler. Perbedaan kecepatan aliran darahini disebabkan oleh ukuran pembuluh darah. DAFTAR PUSTAKA Anonim.2008. Sistem Transportasi Hewan. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-transportasi-hewan/Diakses 25 April 2010 Anonim a.2009. Anatomy Circulatory. http://www.scumdoctor.com/Indonesian/anatomy/circulatory-system/Do-Frogs-Have-OpenOr-Closed-Circulatory-Systems.html. Diakses 25 April 2010 Anonim b. 2010. Sistem Sirkulasi Pisces. http://Biologicrew.Blogspot.Com/2009/05/SistemSirkulasi-Pisces.Html. Diakses @5 Aprl 2010

Akin. 2009. Peredaran Darah Amfibi. http://akinngeblog.blogspot.com/2009/12/peredarandarah-amphibia.html. Diakses 25 April 2010 Amin, Moh. 1994. Biologi 2. Cv. Bintang Berlian Palembang: Depdikbud Asti. 2009. Sirkulasi Amfibi. http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/05/07/91/. Diakses 25 April 2010 Rizki,2009.Katak. http://riezkiy.blogspot.com/2009/06/katak.html.Diakses 25 April 2009 Zaif. 2009. Sistem Distribusi Peredaran Darah Hewan. Zaifbio.wordpress.com. Diakses 25 April 2010

Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernafas dengan paru-paru. Amfibia mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh diselubungi kulit yang berlendir, merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm), mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang, matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam, pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam, dan berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal). Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander. Amfibia dari daerah bermusim empat ini bertubuh serupa kadal, namun berkulit licin tanpa sisik. Adapun Ciri-ciri amphibia adalah sebagai berikut : Penutup tubuh kulit yang berlendir Alat gerak Alat dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang. pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat

pernafasan Habitat Suhu tubuh Peredaran darahnya Alat penglihatan Berkembang biak Jantung

pernafasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam. air dan darat tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm) tertutup Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal) terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

Anda mungkin juga menyukai