Anda di halaman 1dari 8

Bab 1

Latar Belakang

Darah dapat diibaratkan sebagai sungai kehidupan dalam tubuh. Jika kehilangan
banyak darah, tentu dapat membahayakan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Dalam
hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme.
Selain menghasilkan zat-zat yang berguna, proses metabolisme juga menghasilkan zat sisa
yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makan dan
oksigen serta hasil metabolisme dan sisa-sisanya, diangkut dan diedarkan di darah. Hasil
pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Sebaliknya, sisa sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju
organ-organ pembuangan. Selain fungsi-fungsi diatas, darah juga berfungsi untuk mengatur
suhu tubuh, melakukan mekanisme pembekuan darah, melawan bibit penyakit, mengatur pH
tubuh,dan lain-lain.

Sistem sirkulasi pada vertebrata dapat dilakukan melalui sistem sirkulasi tertutup,
yang juga disebut sebagai sistem kardiovaskuler. Pada vertebrata, masing-masing kelas
seperti pisces, amphibi, reptil, aves, dan mamalia tentu memiliki perbedaan dalam sistem
sirkulasinya. Misalnya jantung ikan yang peredarannya tunggal, katak dengan peredaran
darah ganda, jantung pada reptil yang terdapat sekat tidak sempurna, dan lain-lain.

Oleh karena itu, diharapkan mampu mengetahui sistem sirkulasi pada masing-masing
kelas vertebrata yaitu pisces, amphibi, reptil, aves, dan mamalia.

Bab 2
Kajian Pustaka

Sistem peredaran atau sistem sirkulasi adalah sistem organ yang memungkinkan darah
beredar ke seluruh tubuh serta membawa nutrisi (seperti asam amino dan elektrolit), oksigen,
karbon dioksida, dan hormon ke tiap-tiap sel tubuh untuk memberikan makanan kepada sel
tubuh. Selain itu fungsi sistem ini adalah untuk melawan penyakit, menstabilkan suhu dan
pH, membuang zat sisa dan mempertahankan homeostasis. Sistem peredaran darah terdiri
dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk mendistribusikan darah dan sistem limfatik
yang mengedarkan getah bening. Kedua sistem tersebut terpisah satu sama lain. Peredaran
getah bening memakan waktu yang lebih lama dari peredaran darah. Darah adalah cairan
yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang
diedarkan oleh jantung melalui sistem vaskuler vertebrata. Darah membawa oksigen dan
nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut limbah buangan dari jaringan tersebut.
Getah bening pada dasarnya adalah hasil daur ulang plasma darah yang berlebih setelah
disaring dan dibawa kesistem limfatik. Sistem kardiovaskular (berasal dari bahasa latin yang
berarti “jantung” dan “pembuluh”) terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah.
Sedangkan getah bening, kelenjar getah bening, dan pembuluh darah bening membentuk
sistem limfatik. (Tenzer, dkk., 2014).

Ada dua jenis sistem peredaran darah kardiovaskular, yaitu 6 sistem peredaran darah
terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah tertutup merupakan
sistem kardiovaskular dengan karakter yang khas yaitu selalu berupa cairan darah pada
manusia, yang berarti darah tidak pernah keluar dari jaringan pembuluh darah. Sebaliknya,
sistem peredaran terbuka yaitu peredaran yang membawa oksigen dan nutrisi sehingga dapat
berdifusi keluar dari lapisan pembuluh darah dan memasuki cairan interstitial. Cairan tersebut
kemudian membawa oksigen dan nutrisi ke sel serta membawa karbondioksida dan hasil
ekskresi keluar dari sel dan masuk ke pembuluh darah. Sistem kardiovaskular sendiri
meliputi tiga bagian besar yakni darah, jantung dan pembuluh darah. (Wijaya, 2015)

Tenzer, Lestari, A., Gofur, U., dkk. 2014. Struktur Perkembangan Hewan (SPH 1). Malang:
Jurusan Biologi FMIPA UM.

Wijaya, Nyoman. 2015. Biologi Dasar. Yogyakarta: Hak Cipta

Pembahasan
Sistem Peredaran Darah Pisces

Ikan adalah vertebrata air yang termasuk hewan berdarah dingin yang dapat
ditemukan baik pada air garam dan air tawar (Adrim,2010). Seperti manusia, mereka
memiliki sistem peredaran darah tertutup, di mana darah selalu terkandung dalam rangkaian
pembuluh darah. Dengan kata lain, darah tidak pernah meninggalkan pembuluh darah dan
tidak mengisi rongga tubuh.
Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati jantung hanya sekali
selama setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan tubuh datang
ke jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam insang, dan darah
beroksigen dari insang yang beredar ke seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah ikan cukup sederhana, terdiri dari pembuluh jantung, darah,
dan pembuluh darah. Jantung ikan adalah struktur otot sederhana yang terletak di belakang
(dan di bawah) insang. Jantung tertutup oleh membran perikardial atau perikardium. Jantung
terdiri dari atrium, ventrikel, struktur berdinding tipis yang dikenal sebagai sinus venosus,
dan tabung yang disebut bulbus arteriosus. Meskipun memiliki empat bagian, jantung ikan
dianggap dua bilik. Tidak seperti manusia, empat bagian dari jantung ikan tidak membentuk
organ tunggal. Biasanya, mereka menemukan satu di belakang yang lain.
Pembuluh darah pada ikan membawa darah ke seluruh tubuh. Sementara arteri
membawa darah beroksigen dari insang ke seluruh tubuh, pembuluh darah terdeoksigenasi
kembali dari berbagai bagian tubuh ke jantung. Arteriol adalah arteri kecil, berdinding tipis
yang berakhir di kapiler, sementara venula adalah vena kecil yang berlanjut dengan kapiler.
Kapiler adalah pembuluh mikroskopis yang membentuk jaringan disebut kapiler bed, dimana
darah arteri dan vena saling terkait. Kapiler memiliki dinding tipis yang memfasilitasi difusi,
suatu proses dimana oksigen dan nutrisi lain dari darah arteri yang ditransfer ke dalam sel.
Pada saat yang sama, karbon dioksida dan limbah bahan pindah ke kapiler.
Kapiler mengandung darah terdeoksigenasi (mengandung karbon dioksida) yang
mengalir ke vena kecil yang disebut venula, yang pada gilirannya mengalir ke vena yang
lebih besar. Vena membawa darah terdeoksigenasi ke sinus venosus, yang seperti ruang
koleksi kecil. Sinus venosus memiliki sel-sel alat pacu jantung yang bertanggung jawab
untuk memulai kontraksi, sehingga darah tersebut akan dipindahkan ke dalam atrium
berdinding tipis, yang memiliki sangat sedikit otot. Atrium menghasilkan kontraksi lemah
sehingga mendorong darah ke ventrikel. Ventrikel adalah struktur berdinding tebal dengan
banyak otot jantung. Ini menghasilkan tekanan yang cukup untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Ventrikel memompa darah di dalamnya menjadi bulbus arteriosus, ruang kecil dengan
komponen elastis. Sementara bulbus arteriosus adalah nama ruang pada teleost (rayfinned,
ikan bertulang), struktur ini dikenal sebagai konus arteriosus pada elasmobranch (ikan dengan
kerangka tulang rawan dan sisik placoid). Konus arteriosus memiliki banyak katup dan otot,
sedangkan bulbus arteriosus tidak memiliki katup. Fungsi utama dari struktur ini adalah
untuk mengurangi tekanan nadi yang dihasilkan oleh ventrikel, untuk menghindari kerusakan
pada insang yang berdinding tipis.
Insang adalah organ pernapasan utama ikan. Mereka memfasilitasi pertukaran gas,
yaitu penyerapan oksigen dari air dan penghapusan karbon dioksida. Arteri membawa darah
beroksigen (dari insang) ke seluruh tubuh. Arteri bercabang ke arteriol, yang mengalir ke
kapiler, di mana darah arteri menjadi darah vena, karena pasokan oksigen dan nutrisi lainnya
ke sel dan menyerap karbon dioksida dan bahan limbah. Darah dari vena diteruskan ke
jantung, yang memompa ke insang, di mana karbon dioksida akan diganti dengan oksigen.
Darah beroksigen dipasok ke sel-sel dalam tubuh, dan siklus terus berulang (Purnamasari,
2017)

Adrim,2010. Ciri-Ciri dan Analisis Morfologi Ikan. Jurnal Akuatik. 22: 1212-1322.
Purnamasari, 2017. Fisiologi Hewan

Sistem Peredaran Darah Amphibi


Salah satu contoh amphibi merupakan katak. Jantung katak mempunyai sistem
peredaran darah ganda, dimana jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi
kiri,serambi kanan dan bilik. Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik, darah yang
banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.
Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah
(korpuskula), yakni sel-sel darah merah, sel darah putih dan keping sel darah (Arsih,2012).
Sistem peredaran darah katak termasuk sistem peredaran darah tertutup dan ganda.
Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri dan kanan serta satu bilik. Darah dari
seluruh tubuh yang telah banyak mengambil CO2 dari jaringan mengalir ke sinus venosus
dan kemudian masuk ke serambi kanan. Dari serambi kanan, darah mengalir ke bilik,
kemudian darah dipompa ke luar melalui arteri pulmonalis. Selanjutnya darah mengalir
melalui, arteri pulmonalis ke paru-paru (di paru-paru terjadi pertukaran CO2 dan O2) menuju
vena pulmonalis kemudian ke serambi kiri. Lintasan peredaran darah disebut peredaran darah
kecil. Kemudian, darah masuk ke bilik dan mengalir melalui bilik ke konus arteriosus
kemudian aorta ventralis lalu ke seluruh tubuh. Dengan demikian, peredaran darah katak
merupakan peredaran darah ganda, yaitu pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru
kemudian ke jantung lagi, dan kedua darah dari tubuh menuju dan diedarkan ke seluruh tubuh
lagi (Setiadi, 2007).

Setiadi. 2007. Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Arsih, Fitri. 2012. Fisiologi Hewan. Padang : UNP Press.

Sistem Peredaran Darah Reptil

Reptilia merupakan kelas vertebra pertama yang hidup di darat (terestrial). Sistem
peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan sistem peredaran
amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam
jantung. Reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmoner
yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran-gas dalam paru-paru dan
kembali ke jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan ventral. Jantung
reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1 ventrikulus, kecuali pada crocodilia dan
aligator. Ventrikel dipisahkan oleh septum intrevertikuler yang tidak sempurna mulai
dari bagian apeks cordis sampai bagian tengah sehingga masih ada pencampuran darah
antara bagian dekster (kanan) dan sinister (kiri). Pada buaya dan alligator, ventrikel
terbagi oleh septum intertrialis secara sempurna menjadi bagian kiri dan kanan, sehingga
jatungnya terdiri dari empat ruangan dan tidak terjadi pencampuran antara darah venosa
dan darah arteriol (Tenzer, dkk. 2014).
Darah dari seluruh tubuh masuk ke dalam jantung reptilian melalui atrium kanan,
menuju ventrikel kanan. Darah dari paru-paru memasuki jantung melalui atrium kiri
menuju ke ventrikel kiri. Konus arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari
ventrikulus. Dari ventrikulus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis
yang menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister yang akan
bercabang-cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari ventrikel dekster
sedang arcus aorta dekster keluar dari ventrikel sinister. Pada crocodilia, arcus aorta dekster
dan arcus aorta sinister bersilangan dan bersinggungan dimana tempat persinggungan ini
akan berfusi sedemikian rupa sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen Parizzae
yang dapat menyebabkan adanya percampuran darah (Tenzer, dkk. 2014).

Proses peredaran darah dimulai dengan darah dari vena masuk ke jantung melalui
sinus venosus menuju ke serambi kanan, kemudian bilik kanan. Darah yang berasal dari
paru-paru, melalui arteri pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik
kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus ini
lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplai
darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang. Dari seluruh jaringan tubuh,
darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.
Sistem Peredaran Darah Reptil

Tenzer, A. Lestari, U. Gofur, A. dkk. 2014. Struktur Perkembangan Hewan. Malang: Jurusan
Biologi FMIPA UM .

Sistem peredaran darah aves

Sistem peredaran darah pada aves sama dengan mamalia baik secara alat atau
peredarannya. Tersusun dari jantung sebagai pusatnya, serta termasuk kedalam peredaran
tertutup dan sistem peredaran ganda ( 2 atrium dan 2 ventricel). Empat ruang peredaran
tersebut memiliki sekat yang sempurna sehingga tidak terjadi pencampuran darah yang penuh
dengan oksigen (O2) dan penuh dengan karbon dioksida (CO2) (Ibid, 2013). Sistem
peredaran darah ganda adalah beredarnya darah dalam satu kali dan melalui jantung dua kali.
Sistem peredaran darah tertutup merupakan peredaran darah yang selalu berada di dalam
pembuluh darah. Darah yang penuh dengan oksigen akan diedarkan dari bilik kiri menuju
seluruh tubuh melalui aorta. Setelah sel tubuh yang penuh oksigen diedarkan, oksigen
tersebut dibebaskan didalam tubuh dan karbon dioksida akan diikat oleh sel tubuh.
Selanjutnya darah akan kekurangan oksigen atau dengan kata lain penuh dengan karbon
dioksida akan mengalir melalui vena menuju serambi kanan dan akan masuk kembali masuk
bilik kanan. Dari bilik kanan, darah yang kekurangan oksigen akan dipompa mengalir ke
paru-paru, dan karbondioksida (CO2) dilepaskan tergantikan dengan oksigen (O2) yang
diikat. Darah dari paru-paru yang penuh oksigen (O2) akan masuk kembali ke jantung
melalui atrium kiri. Dari atrium kiri darah masuk ke ventrikel kiri (Dani 2013).

Pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar melalui ventrikel
kiri terdiri dari tiga bagian yaitu, dua arteri anonim bercabang dan aorta. Arteri anonim
bercabang merupakan arteri yang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan bagian
anggota depan. Sedangkan aorta merupakan sisa dari arcus aorticus yang menuju kekanan
untuk meningkatkan dan yang kekiri untuk menurunkan. Lalu, pembuluh nadi akan
melingkari bronkus sebelah kanan dan akan membelok ke arah ekor menjadi dorsalis
(pembuluh nadi punggung). pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yaitu
arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru
kanan dan kiri (Dani 2013).

Sistem Peredaran Darah Aves

Dani, I. 2013. Sistem Peredaran Darah Pada Burung.


Ibid W. 2013. Fisiologi Hewan. Jakarta : Kanisius

Sistem Peredaran Darah Mamalia

Sistem peredaran darah mamalia sama dengan sistem peredaran darah aves. Jantung pada
mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu:
a. 2 atrium : atrium dekster (serambi kanan) dan atrium sinister (serambi kiri)
b. 2 ventrikel : ventrikel dekster (bilik kanan) dan ventrikel sinister (bilik kiri)
Empat ruang peredaran tersebut memiliki sekat yang sempurna sehingga tidak terjadi
pencampuran darah yang penuh dengan oksigen (O2) dan penuh dengan karbon dioksida
(CO2) (Ibid, 2013).
Proses sirkulasi pada mamalia, atrium kanan menerima darah miskin akan oksigen
(darah deoksi) dari badan melalui vena, dan ventrikel kanan memompa darah dengan kuat ke
paru-paru untuk melepaskan karbon dioksida dan mengambil persediaan oksigen yang segar.
Darah oksigen kemudian kembali ke atrium kiri, dan dipompa keluar dengan kuat ke semua
organ-organ dan jaringan tubuh. Dari pernyataan tersebut, maka mamalia termasuk golongan
berdarah panas.
Pada mamalia, mekanisme pemompaan tersebut terdiri dari 2 sistem pompa. Dari
ventrikel kiri, darah dipompa melalui arteri dan arteriola menuju kapiler. Dari kapiler darah
dikembalikan melalui venula dan vena kedalam atrium kanan. Sirkulasi darah yang demikian
merupakan sirkulasi darah utama (sistemik). Dari atrium kanan, darah mengalir ke atrium
kanan darah mengalir ke ventrikel kanan, yang akan memompa darah melalui pembuluh
darah paru (sirkulasi kecil/pulmonal) kembali ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri. Di
dalam kapiler pulmonal (paru paru), darah mencapai keseimbangan dengan O2 dan CO2.
Sebagian cairan jaringan akan masuk ke sistem pembuluh tertutup yaitu sistem limfatik, yang
akan mengirimkan cairan limfe ke system vena (sirkulasi limfatik). Sistem sirkulasi atau
peredaran darah dikendalikan oleh sistem pengaturan umum yaitu jantung dan otak
(Maulidasari, 2020).

Dani, I. 2013. Sistem Peredaran Darah pada Mamalia.

Maulidasari. 2020. Modul Digital Konsep Dasar Sains I Berbasis Qurani Program Studi
PGSD 2020.

Kesimpulan
1. Sistem peredaran darah pada pisces merupakan sistem peredaran tertutup yang
memiliki pola sirkulasi tunggal dan sistem peredaran pada pisces sangat sederhana
yang terdiri dari jantung (2 bilik), darah, dan pembuluh darah. Dimulai dari jantung
menuju ke insang dan diedarkan keseluruh tubuh.
2. Sistem peredaran darah pada Amphibi merupakan sistem peredaran darah tertutup dan
ganda. Jantung amphibi terdiri dari 3 bagian (serambi kiri, serambi kanan dan bilik).
Pertama dimulai dari darah di jantung menuju ke paru-paru kemudian ke jantung lagi,
dan kedua darah dari tubuh menuju dan diedarkan ke seluruh tubuh lagi.
3. Sistem peredaran darah pada reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmoner yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan
pertukaran-gas dalam paru-paru dan kembali ke jantung. Jantung reptilia terdiri atas
tiga ruang yaitu 2 atria dan 1 ventrikulus.
4. Sistem peredaran darah pada aves mempunyai peredaran tertutup dan sistem
peredaran ganda dengan jantung memiliki 4 ruang ( 2 atrium dan 2 ventricel). Darah
kotor dari seluruh tubuh akan masuk serambi kanan, kemudian menuju bilik kanan
dan dipompa menuju paru-paru. Dari paru-paru, darah bersih akan masuk serambi
kiri, kemudian bilik kiri untuk selanjutnya dipompa menuju seluruh tubuh.
5. Sistem peredaran darah pada mamalia mempunyai peredaran darah tertutup dan ganda
dengan jantung memiliki 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel). Darah kotor akan masuk
serambi kanan, menuju bilik kanan, menuju paru-paru, menuju serambi kiri,
kemudian bilik kiri untuk akhirnya dipompa menuju seluruh bagian tubuh.

Anda mungkin juga menyukai