Anda di halaman 1dari 10

NAMA : YURI RAHMADANI

KELAS : VIII 4

SISTEM PEREDARAN DARAH

A. Pengertian Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat

ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari

homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem

peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran

darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah

(sistem kardiovaskuler) dibentuk.Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme,

didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan

fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan

karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari

nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan

dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,

diproses atau disimpan.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan)

tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh

jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai

pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah

diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang

berarti darah. Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan

atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari

sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah (trombosit).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem

peredaran darah tertutup.

1. Sistem Peredaran Darah Terbuka

Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan

lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju

jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh

darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke

dalam tubuh. Sitem Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan

pusat peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak

dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung

yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari

jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke

jantung.

Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:

a. Arteri Optalmik (mata)

b. Dua arteri antena

c. Dua arteri hati

d. Arteri dorsal abdominalis

2. Sistem Peredaran Darah Tertutup

Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui

pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan

melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Jantung dan saluran darahnva

memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah

disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran

darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas
terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal

tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke

jantung.

Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan

jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin

kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh

dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

a. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida

dalam arah yang berlawanan .

b. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan

protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk

mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.

Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang

kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar).

Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-

bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

a. Pembuluh Nadi ( Arteri )

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa

darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik

yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam

mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan

nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada

negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark

miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.

1) Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada

sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada

pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah

masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat

jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur

dengan tensimeter atau sfigmomanometer.

2) Anatomi

Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan

penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas

otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang

tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen.

3) Jenis pembuluh nadi

Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:

a) Arteri pulmonaris

b) Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja

dialirkan dari paru-paru.

c) Arteri sistemik

d) Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke

pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.

4) Aorta

Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari

ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.

5) Arteriol

Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan

pembuluh kapiler.
6) Pembuluh kapiler

Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah

terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi.

Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang

pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-

sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan

ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil.

Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.

b. Pembuluh Balik (Vena)

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju

jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat

permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak

elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai

katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu

arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.

Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.

Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung,

yang umumnya mengandung karbondioksida.Pada saat jantung berelaksasi

(Diastol), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke jantung melalalui

vena.Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula

Semilunaris.

Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :

a. Vena Kava

Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena.

Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior
b. Vena kava superior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas

tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung.

c. Vena kava inferior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh

lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.

d. Vena Pulmonalis

Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri

jantung.

c. Jantung

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang

memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.

Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk

jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem

peredaran darah.

B. FUNGSI DARAH

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan

oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan

melalui ginjal

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang

dilakukan oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

C. SEL – SEL DARAH

Sel – sel darah adalah sel darah yang hidup , sel – sel darah yang tidak tebelah

melaikan langsung diganti oleh sel – sel baru dari sum – sum tulang belakang.

Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :

1. Eritrosit (Sel darah merah)

Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian

tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti. (Istamar syamsuri,dkk.2006).Warna eritrosit

tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen (O2), jika

hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di

lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan. Proses Pembentukan eritrosit di

sebut eritropoiesis.

Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloid)

yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit

bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah.

Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa (lien) dan hati.

Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat

tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta

permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter kubik darah

2. Leukosit ( sel darah Putih)

Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil

monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-

granula sehingga sering disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut
agranulasit (tidak bergranula).Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk

leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.

Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah,

terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 %

limfosit. Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit

dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan,

limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.

3. Trombosit (keping-keping darah)

a. Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah.

b. Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti.

c. Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah

kelimpa untuk di hancurkan.

d. Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.

4. Susunan Darah, serum darah atau plasma terdiri atas:

a. Air: 91,0%

b. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen).

c. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,

magnesium dan zat besi, dll).

d. Garam

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :

a. Albumin

b. Bahan pembeku darah

c. Immunoglobin (antibodi)

d. Hormon

e. Berbagai jenis protein


D. KELAINAN / GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

1. Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku

2. Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang

mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah

3. Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat

kemasukan aglutinin dari luar.

4. Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali.

5. Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri

koronaria.

6. Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu

aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan

oleh endapan zat kapur).

7. Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.

E. CARA UNTUK MENJAGA KELANCARAN SIRKULASI DARAH

1. Konsumsi suplemen yang bisa melancarkan sirkulasi darah salah satunya ace maxs

Selagi berupaya menyeimbangkan pola hidup, tubuh membutuhkan suplemen

yang dapat membantu menunjang kelancaran sirkulasi darah. Yang tergolong aman

adalah suplemen herbal, karena mengandung bahan-bahan dari alam.

2. Hindari rokok, minuman keras dan polusi

Rokok mengandung begitu banyak bahan kimia berbahaya. Merokok 4 batang

per hari saja bisa meningkatkan resiko serangan jantung hingga 50%. Asap

pembakaran dari kendaraan bermotor juga berperan dalam menghambat kelancaran

aliran darah.

3. Terapkan pola makanan sehat


Kebiasaan menyantap makanan berlemak dapat menyebabk tubuh menimbun

kolesterol dan memicu aterosklerosis. Hindari makanan tinggi lemak trans dan lemak

jenuh. Tingkatkan asupan makanan berserat, sayuran dan buah-buahan.

4. Kelola stres

Terbukti, stres erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular, gangguan tidur,

serta sakit sistem otot. Pada sebuah studi di Universitas Milan yang dimuat pada

jurnal Hypertension, penderita stres banyak mengalami ketidakteraturan denyut

jantung, serupa dengan yang dialami pasien hipertensi dan penyakit kardiovaskular

lainnya.

5. Jaga berat badan ideal

Orang yang kegemukan beresiko tinggi mengalami gangguan sirkulasi darah.

Banyak kondisi medis telah dihubungkan dengan kegemukan, termasuk diabetes tipe

2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke serta beberapa jenis kanker.

6. Berolahraga rutin

Mulailah dengan berolahraga selama 30 menit secar rutin setiap hari, minimal

tiga sampai empat kali seminggu. Bertahap, tingkatkan frekwensi. Yang ringan,

misalnya berjalan kaki, sudah cukup untuk menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi

darah.

Anda mungkin juga menyukai