Disusun Oleh:
Kelompok C2 PPDH Semester Ganjil 2019/2020
Dosen Pembimbing:
Prof Dr Drh Umi Cahyaningsih, MS
Dr Drh Susi Soviana, MSi
Latar Belakang
Tujuan
Bagian Ektoparasit
Koleksi Spesimen
Ektoparasit pada domba diambil menggunakan alat dan bahan, seperti
gunting dan KOH 10%. Ektoparasit yang ditemukan pada domba adalah kutu.
Bagian Endoparasit
TTGT/OTGT
Keterangan :
n : jumlah telur atau ookista yang ditemukan
w : berat feses (2 gram)
V total : volume larutan pengapung dan feses (60 ml)
V hitung : volume cairan yang dimasukkan ke dalam kamar hitung
McMaster (2 x 0.5 ml= 3 ml)
Pemupukan Feses
Proses pemupukan dilakukan untuk mengubah telur menjadi larva,
sehingga dapat mengidentifikasi genus hingga spesies cacing dari telur yang
didapatkan. Sampel feses dipupuk dengan mencampurkan feses terlebih dahulu
dengan vermiculite dengan perbandingan 1:1, kemudian disemprotkan sedikit
akuades dan diaduk hingga homogen. Campuran tersebut kemudian ditempatkan
pada cawan petri. Pupukan diinkubasi pada suhu ruang selama 7 hari dan
dilakukan pengadukan setiap hari satu hari sekali, serta dipastikan pupukan tetap
dalam kondisi lembab. Setelah tujuh hari, pupukan dipanen dan pengamatan
dilanjutkan menggunakan metode Baermann.
Metode Baermann
Pemisahan larva dari feses dilakukan dengan metode ini sehingga
diperoleh suspensi larva yang bersih. Campuran feses dan vermiculite yang sudah
dipanen dibungkus dalam kain saring, kemudian disangga dengan potongan gelas
plastik dan diletakkan pada permukaan gelas Baermann. Setelah ditunggu selama
kurang lebih satu jam, larva dipanen dari bagian dasar gelas, dan diamati
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10. Larva tersebut kemudian
diidentifikasi menggunakan kunci identifikasi.
Ektoparasit
Damalinia ovis
Kutu merupakan ektoparasit yang kulit yang memiliki host specificity yang
tinggi. Kutu juga merupakan parasit obligat yang tidak dapat menyelesaikan
siklus hidup, dan tidak bisa bertahan hidup di luar tubuh inangnya
(Crawford 2001). Keberadaan kutu di dalam tubuh inang sangat dipengaruhi oleh
kebersihan individu, suhu, dan kelembapan. Kebersihan individu seperti
membersihkan rambut dan badan dapat mengurangi angka infestasi D. ovis. Suhu
optimum untuk perkembangan D. ovis berada diantara 37-39 ◦C. Paparan suhu
48 ◦C (60 menit) dan 50◦C (30 menit), 55◦C (5 menit) dapat membunuh semua
telur, nimfa, dan seluruh tahap perkembangan kutu dewasa. Kelembapan menjadi
suatu critical factor bagi pertumbuhan hidup kutu. Kutu dapat bertahan hidup
pada kondisi kelembapan 70-90% (Murray 1968). Kutu merupakan ordo
phtiraphtera yang terdiri atas Anoplura (kutu pengisap) dan Mallophaga (kutu
penggigit). Keberadaan kutu penggigit lebih bervariasi dan tersebar luas jika
dibandingkan dengan kutu pengisap dengan perkiraan persebaranya di seluruh
dunia sekitar 2600 spesies (Marshall 1981). Damalinia ovis merupakan bagian
dari Mallophaga, dengan klasifikasi sebgai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub filum : Chelicerrata
Kelas : Insecta
Ordo : Phtiraphtera
Sub ordo : Mallophaga
Famili : Trichodectidae
Genus : Damalinia
Spesies : Damalinia ovis
Damalinia ovis (D. ovis) memiliki morfologi tubuh berwarna kuning pucat,
dengan garis cokelat transversal di bagian abdomen, dan kepala yang berwarna
merah kecokelatan. D. ovis memiliki panjang tubuh sekitar 1.5 – 2 mm. D. ovis
jantan berukuran lebih kecil dibandingkan dengan betina, serta memiliki ujung
abdomen yang lebih runcing. D. ovis hidup dengan memakan lapisan kulit, lemak,
kelenjar keringat, dan bakteri di kulit inang (Sinclair dan Picton 1989).
Endoparasit
Anamnesa, Sinyalement dan Status Present
Sampel feses dan darah diambil dari domba yang dipelihara di Unit
Rehabilitasi dan Reproduksi (URR) FKH IPB. Domba berwarna putih dan hitam,
berjenis kelamin betina dengan kondisi badan yang kurus dan feses yang relatif
lembek.
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan endoparasit dilakukan dengan mengamati sampel feses dan
darah. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan hasil yang negatif sedangkan hasil
pemeriksaan sampel feses ditemukan dua jenis telur nematoda yaitu tipe telur
strongiloid. Kedua tipe telur tersebut ditemukan pada setiap pemeriksaan kualitatif
maupun kuantitatif.
Tipe telur strongiloid ditemukan pada setiap pengulangan pemeriksaan
sampel feses dengan metode kualtitatif maupun kuantitatif pada domba tersebut.
Perhitungan dengan metode McMaster didapatkan TTGT telur strongiloid
sejumlah 800. Berdasarkan standar infeksi menurut Levine (1990), infeksi dapat
dikategorikan ringan jika jumlah telur yang dihitung sejumlah 1-499 butir tiap
gram, infeksi sedang ditunjukkan jika jumlah telur 500-5000 butir tiap gram dan
infeksi berat ditunjukkan jika telur yang dihasilkan >5000 butir tiap gram feses
ternak. Berdasarkan standar tersebut, domba tersebut dikategorikan menderita
kecacingan derajat sedang.
Gambar 6 Telur tipe strongiloid
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada domba ditemukan
adanya endoparasit berupa Haemonchus contortus dari golongan cacing
nematoda, dan pada pemeriksaan ektoparasit dijumpai adanya Damalinia ovis.
DAFTAR PUSTAKA
Britt AG, Cotton CL, Pitman IH, Sinchlair N. 1986. Effect of the sheep-chewing
louse (Damalinia ovis) on the epidermis of the Australian merino. Journal of
Biology Science. 39(1):137-143.
Crawford S, James PJ, Maddocks S. 2011. Survival away from sheep and
alternative methods of transmission of sheep lice (Bovicola ovis). Veterinary
Parasitology. 94(1): 205-216.
Fourie LJ, Kok DJ, Allan MJ, Oberem PT. The efficacy of Diflubenzuron against
the body louse (Damalinia limbata) of Angora Goats. Veterinary Parasitology.
59(1):257-256.
Hadi UK, Soviana S. 2010. Ektoparasit; Pengenalan, Identifikasi, dan
Pengendaliannya. Bogor (ID): IPB Press.
Hadi UK, Soviana S. 2011. Bioekologi berbagai jenis serangga pengganggu pad a
hewan ternak di Indonesia dan pengendaliannya [Makalah]. Bagian
Parasitologi dan Entomologi Kesehatan FKH IPB.
Hadi UK, Soviana S. 2013. Ektoparasit: Pengenalan, Identifikasi, dan
Pengendaliannya. Bogor (ID): IPB Press.
Hennesy DR, Darwish A, Maxwell CA. 2000. Increased control of the sheep
bitting louse Bovicola (Damalinia) ovis with deltamethrin formulated in a
fractionated wool grease carrier. Veterinary parasitology. 89(1):117-127
Hernasari PR. 2011. Identifikasi Endoparasit pada Sampel Feses Nasalis larvatus,
Presbytis comata, dan Presbytis siamensis dalam Penangkaran
Menggunakan Metode Natif dan Pengapungan dengan Sentrifugasi.
[skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
James PJ. 1999. Do sheep regulate the size of their mallophagan louse
populations?. International Journal for Parasitology. 29(1):869-875.
James PJ, Cramp AP, Hook SE. 2008. Resistance to insect growth regulator
incecticides in populations of sheep lice as assessed by a moulting disruption
assay. Medical and Veterinary Entomology. 22 (1):326-330.
Jin ZH, Xu B, Lin SZ, Jin PL. 2009. Enhanced production of Spinosad in
Saccharopolyspora spinosa by genome shuffling. Application Biochemical
Biotechnology. 159(1):655-663.
Johnson PW, Boray JW, Dawson KL. 1992. Resistance to syntetic pyrethroid
pour on insecticides in strains of the sheep body louse Bovicola (Damalinia)
ovis. Australia Veterinary Journal. 69(1):213-217.
Marshall AG. 1981. The Ecology of Ectoparasitic Insects. London (GB):
Academic Press.
Murray MD. 1968. Ecology of lice on sheep. VI. The influence of shearing and
solar radiation on populations and transmission of Damalinia ovis. Australian
Journal of Zoology. 16(1): 725-738.
Rahmadani, S. 2015. Evaluasi Helmintiasis Pada Anjing Penderita Diare di Klinik
Hewan Makasar [Skripsi]. Makasar (ID): Fakultas Kedokteran Hewan.
Universitas Hasanuddin
Sinclair AR, Picton J. 1989. Feeding of the chewing louse Damalinia ovis
(Schrank) (Phtiraptera:Trichodectidae) on sheep. Veterinary Parasitology.
30(3): 233-251.
Wafiatiningsih, Barrioh NR. 2008. Optimalisasi Penggunaan Pkana Berbasis
Limbah Sawit Melalui Manajemen Pengendalian Nematodiasis di
Kalimantan Timur. Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan
Kelapa Sawit dan Industri Olahannya sebagai Pakan Terrnak 60-64
Whittier, W.D., A. M. Zajac, and S.M. Umberger. 2003. Control of Internal
Parasities in Sheep. Blackburg, VA (US): Virginia Tech.
Wiliams, J. C., dan A. F. Loyacano. 2001. Internal Parasites of Cattle in
Lousiana and others Southern States. United State (US): LSU Agricultural
Center Research Studies
Zibaei, M. and S.M. Sadjadi. 2017. Trend of toxocariasis in Iran : a review on
human and animal dimensions. Iranian J Vet Res. 18(4): 233-242.