Di Susun Oleh : 1. Said Naufan Huda P0713118003 2. Dwiyan Maharani M.F P0713118020 3. Eka Amalia Ramadhani P0713118043 4. Muhammadin Ikhsan P0713118044 5. Annisa Maharani P0713118053 Latar belakang
Parasit merupakan animalia yang sangat
merugikan bagi hewan, dimana dia akan menginfeksi hospesnya. Salah satu jenis parasit yaitu pinjal atau Siphonaptera, yang termasuk ke dalam kelas insekta dan phylum arthropoda. Siphonaptera adalah serangga lateral, tidak bersayap, dan holometabola. Pengertian Ordo Siphonaptera Siphonaptera adalah serangga lateral, tidak bersayap, dan holometabola. Terdapat hampir 2.575 spesies. Semua spesies parasit dalam tahap dewasa memiliki mulut yang dirancang untuk menusuk dan mengisap, sisir dirancang hampir di seluruh tubuh mereka termasuk kaki, serta kaki yang dirancang untuk melompat. Beberapa spesies vektor penyakit, dan penelitian saat ini memberikan wawasan penting dalam evolusi. Ordo Siphonoptera mempunyai ciri- ciri tidak bersayap, termasuk endopterygota, bermata tunggal, metamorfosisnya sempurna, dan mempunyai alat mulut menusuk dan menghisap. Contohnya adalah Ctenocephalus cannis (kutu anjing), Ctenocephalus felis (kutu kucing), Pulex irritan (pinjal manusia), Xenopsylla cheopsis (kutu tikus), Echidnophaga. Ciri – ciri morfologi • Pinjal merupakan insekta yang tidak memiliki sayap dengan tubuh berbentuk pipih bilateral dengan panjang 1,5-4,0 mm, yang jantan biasanya lebih kecil dari yang betina. Kedua jenis kelamin yang dewasa menghisap darah. Pinjal mempunyai kritin yang tebal. Tiga segmen thoraks dikenal sebagai pronotum, mesonotum dan metanotum (metathoraks). Segmen yang terakhir tersebut berkembang, baik untuk menunjang kaki belakang yang mendorong pinjal tersebut saat meloncat. Di belakang pronotum pada beberapa jenis terdapat sebaris duri yang kuat berbentuk sisir, yaitu ktenedium pronotal. Sedangkan tepat diatas alat mulut pada beberapa jenis terdapat sebaris duri kuat berbentuk sisir lainnya, yaitu ktenedium genal. • Pinjal betina mempunyai sebuah spermateka seperti kantung dekat ujung posterior abdomen sebagai tempat untuk menyimpan sperma, dan yang jantan mempunyai alat seperti per melengkung , yaitu aedagus atau penis berkitin di lokasi yang sama. Kedua jenis kelamin memiliki struktur seperti jarum kasur yang terletak di sebelah dorsal , yaitu pigidium pada tergit yang kesembilan. Fungsinya tidak diketahui, tetapi barangkali sebagai alat sensorik. • Mulut pinjal bertipe penghisap dengan tiga stilet penusuk (epifaring dan stilet maksila). Pinjal memiliki antenna yang pendek, terdiri atas tiga ruas yang tersembunyi ke dalam lekuk kepala (Susanti, 2001) Ciri – ciri ekologi Ordo Siphonapter
Ordo siphonaptera yang sering dijumpai yaitu hewan pinjal. Pinjal
merupakan hewan parasit yang umumnya ditemukan pada hewan, namun terkadang juga pada manusia. Pinjal menghisap darah dari inang yang ditumpanginya. Perilkaku pinjal secara umum merupakan parasit temporal, berada dalam tubuh saat membutuhkan makanan dan tidak permanen. Pinjal tidak dapat hidup lama ditempat yang kering, melainkan di tempat yang lembab. Bila ada tempat reruntuhan yang bisa menjadi tempat persembunyian, maka pinjal dapat hidup sekitar 1-4 bulan. Pada intinya pinjal hidup di hampir semua jenis habitat selama itu hangat dan lembab. TERIMA KASIH