Anda di halaman 1dari 6

ALAT MULUT DAN ANTENA SERANGGA

Oleh :
Inas Fahira Ramadani B1A018135
Luluk Wijayanti Z1B021008
Ahmad Migi Fatoni Z1B021022

Kelompok :6
Asisten : Muna Tia Nihayatun Zen

LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di muka bumi dengan jumlah
spesies hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi. Dari 751.000 spesies
golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapatdi Indonesia. Serangga di bidang
pertanian banyak dikenal sebagai hama. Sebagian bersifat sebagai predator, parasitoid,
atau musuh alami (Purnomo, 2006).
Serangga adalah hewan yang teramsuk kedalam kelompok utama hewan beruas
Arthopoda yang memiliki tungkai enam atau tiga pasang. Dalam bahasa Yunani disebut
Hexapoda yang artinya berkaki enam. Kajian ilmu yang mempelajari tentang kehidupan
serangga disebut Entomologi. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat
adaptasi yang sangat tinggi. Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan.
Sebanyak 500 spesies bangsa capung (Ordata), 20.000 spesies bangsa belalang
(Orthopetra), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera). 120.000
bangsa lalat dan jenis lainnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hempitera).
360.000 spesies bangsa kumbang (Coleptera), dan 110.000 bangsa lebah dan semut
(Hymenoptera) (Nurhayati & Anwar. 2015).
Ciri-ciri umum serangga adalah mempunyai appendage atau alat tambahan yang
beruas, tubuhnya bilateral simetri yang terdiri dari sejumlah ruas, tubuh terbungkus oleh
zat khitin sehingga merupakan eksoskeleton. Biasanya ruas-ruas tersebut ada bagian
yang tidak berkhitin, sehingga mudah untuk digerakkan. System syaraf tangga tali,
coclom pada serangga dewasa bentuknya kecil dan merupakan suatu rongga yang berisi
darah (Hadi et al., 2009). Serangga menyusun sekitar 64 % (950.000 spesies) dari total
spesies flora dan fauna yang diperkirakan ada dibumi ini (Jumar, 2000). Dengan jumlah
10 spesies dan individu yang begitu besar maka serangga memegang peranan yang
sangat penting dalam suatu ekosistem. Diantara peran tersebut adalah: herbivori, predasi.
Parasitisme, dekomposisi, penyerbukan, dan sebagainya.
Serangga memiliki tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran tubuh serangga
relatif kecil. Pada umunya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus
hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago. Ordo
Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera adalah tipe ordo yang mengalami
metamorphosis secara sempurna. Adapula yang disebut dengan metamorphosis tidak
sempurna. Siklus tumbuh metamorfosis tidak sempurna dengan tahapan: telur, nimfa,
dan imago. Pada siklus ini tidak terjadi tahapan larva (Wigena, 1994).
Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian mulut
serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas, sepasang rahang, satul hipofaring,
sepasang maksila dan satu bibir bawah.
Jenis alat mulut serangga menentukan jenis makanan dan dampak kerusakan yang
ditimbulkan Alat mulut pada serangga dapat digolongkan menjadi menggigit
mengunyah, menusuk-mengisap, mengisap dan menjilat-mengisap. Bagian-bagian alat
mulut serangga secara umum terdiri atas labrum atau bibir atas adalah gelambir yang
lebar yang terletak di bawah pada sisi anterior kepala di depan bagian-bagian alat mulut
lainnya, labrum dapat digerakkan dan digunakan untuk membantu meme dan
memasukkan makanan kedalaman rahang. Labrum terdapat pada daerah yang
membengkak yang dinamakan epifaring. Sepasang mandible adalah rahang yang
jumlahnya sepasang, sangat bersklerotisasi dan tidak beruas. Mandibel terletak tepat
dibelakang labrum, pangkal mandibel berbentuk segitiga dan secara bertahap memipih
kearah luar, pada bidang untuk menggigit ada daerah insisor (gigi seri) pada daerah
molar (geraham). Maksila adalah struktur yang berpasangan dan terletak di belakang.
mandible dan digunakan untuk memegang dan mengunyah makanan, maksila terdiri dari
beberapa bagian yaitu kardo (pangkal maksila yang berbentuk segitiga, tempat maksila
melekat pada kepala), stipes (adalah ruas kedua), palpifer (gelambir stipes tempat
timbulnya palpus), lasinia (struktur yang memanjang seperti geraham dan golea (struktur
seperti gelambir) adalah dua julur yang keluar pada ujung stipes) dan palpus maksila
adalah bagian yang berfungsi sebagai organ perangsang. Labium terletak pada bagian
belakang alat mulut dan membentuk bibir bawah. Labium terbentuk dari sepasang
embelan yang bersatu. Labium terdiri dari bagian-bagian yaitu submentum, mentum dan
ligula (Pedigo. 1989).
Menurut Pedigo (1989) mulut serangga dibagi menjadi lima tipe, yaitu

1. Mulut Penghisap
Merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila
palpusnya berkembang tidak sempurna. Labium mempunyai palpus labial
yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen. Bagian alat mulut ini yang
dianggap penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh
maksila dan galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan
menggulung. Contohnya: Ordo Lepidoptera, yaitu ngengat dan kupu-kupu
dewasa.
2. Mulut Penusuk Penghisap
Gejala serangan pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan silet
yang akan menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk
pada bagian tanaman yang diserang.
3. Mulut Penggigit Pengunyah
Terdiri dari sepasang bibir, organ penggiling untuk menyobek dan
menghancur serta organ tipis sebagai penyobek. Makanan disobek kemudian
dikunyah lalu ditelan. Secara struktural alat makan jenis ini terdiri dari:
a. Labrum, fungsinya untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
b. Epifaring, fungsinya sebagai pengecap.
c. Mandibel, fungsinya untuk mengunyah, memotong dan melunakkan
makanan
d. Maksila, alat bantu untuk mengambil makanan 5. Labium, fungsinya untuk
menutup/membuka mulut.
4. Mulut Penjilat Penghisap
Pada mulut lalat (diptera), bahan pangan padat menjadi lembek dan buruk
akibat saliva yang dikeluarkan hama ini untuk melunakkan makanan,
kemudian baru dihisap. 5. Mulut Penggigit penghisap
Tipe mulut ini memiliki tiga bagian yaitu mandibula, maksila dan labium
mengalami modifikasi seperti sendok. Maksila terdiri dari kardo kecil, stipes
agak membesar, serta galea dan palpus maksilaris membentuk tonjolan kecil
labium memanjang.

Dan selanjutnya adalah serangga memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai antenna.


Semua serangga dewasa dan nimfa kecuali protura memiliki sepasang antena yang
terletak pada bagian anterior kepala, dekat dengan mata majemuk. Beberapa serangga
pada bentuk larva, antenanya ada yang tereduksi. Fungsi utama antena adalah sebagai
indera dan pembau. Berabagai tipe rambut yang terletak pada antena bertindak sebagai
rangsangan fisik, pembau, suhu, kelembaban dan penerima suara. Antena sering menjadi
bagian dari proses birahi (mating) pada banyak serangga, contohnya antena yang
menyerupai sisir pada ngengat jantan, merasakan bau (feromon) yang dipancarkan oleh
ngegat betina pada spesies yang sama. Dimorfisme seksual serangga di antena
merupakan hal umum, antena jantan lebih kompleks dibandingkan dengan betina. Antena
digunakan sebagai suatu ciri taksonomi dalam identifikasi serangga karena variasi yang
dapat dibedakan dalam ukuran mapun bentuknya. Tipe-tipe antena diantaranya adalah
setaseus, moniliform, filiform. clavatus, geniculatus, pectinatus (Hadi et al., 2009).

Antena pada serangga bervariasi bentuknya dengan fungsi sebagai alat sensor.
Borror (1992) menyatakan bahwa fungsi antena pada serangga merupakan alat perasa
dan bertindak sebagai organ-organ pengecap, organ pembau, serta organ untuk
mendengar. Antena memiliki segmen scape pada segmen pertama yang langsung
berhubungan dengan kepala, pedisel pada segmen kedua dan flagella pada segmen
berikutnya. Bervariasinya bentuk antena ini juga merupakan satu karakteristik pembeda
yang penting dalam serangga (Arora & Dhaliwal, 1999). Antena serangga sangat
berperan penting dalam menerima sinyal dari serangga lainnya dalam komunikasi
elektromagnetik (Abdolali et al., 2013).
II. MATERI DAN METODE

A. Materi

B. Metode
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai