Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI

ACARA 2
TIPE ALAT MULUT SERANGGA

OLEH:
Nama :Ika Indayati
Nim :18/436647/PBI/01585
Asisten :Manap Trianto

LABORATORIUM ENTOMOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
ACARA 1
TIPE ALAT MULUT SERANGGA

1. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal serta mempelajari
bermacam-macam tipe alat mulut insecta.
2. Dasar Teori
Jenis alat mulut serangga menentukan jenis makanan dan dampak kerusakan
yang ditimbulkan. Alat mulut pada serangga dapat digolongkan menjadi menggigit-
mengunyah, menusuk-mengisap, mengisap dan menjilat-mengisap. Bagian-bagian
alat mulut serangga secara umum terdiri atas labrum atau bibir atas adalah gelambir
yang lebar yang terletak di bawah pada sisi anterior kepala di depan bagian-bagian
alat mulut lainnya, labrum dapat digerakkan dan digunakan untuk membantu
memegang dan memasukkan makanan kedalaman rahang. Labrum terdapat pada
daerah yang membengkak yang dinamakan epifaring. Sepasang mandible adalah
rahang yang jumlahnya sepasang, sangat bersklerotisasi dan tidak beruas. Mandibel
terletak tepat dibelakang labrum, pangkal mandibel berbentuk segitiga dan secara
bertahap memipih kearah luar, pada bidang untuk menggigit ada daerah insisor (gigi
seri) pada daerah molar (geraham) (Capinera, 2008).
Maksila adalah struktur yang berpasangan dan terletak di belakang mandible
dan digunakan untuk memegang dan mengunyah makanan, maksila terdiri dari
beberapa bagian yaitu kardo (pangkal maksila yang berbentuk segitiga, tempat
maksila melekat pada kepala), stipes (adalah ruas kedua), palpifer (gelambir stipes
tempat timbulnya palpus), lasinia (struktur yang memanjang seperti geraham dan
galea (struktur seperti gelambir) adalah dua julur yang keluar pada ujung stipes) dan
palpus maksila adalah bagian yang berfungsi sebagai organ perangsang. Labium
terletak pada bagian belakang alat mulut dan membentuk bibir bawah. Labium
terbentuk dari sepasang embelan yang bersatu. Labium terdiri dari bagian-bagian
yaitu submentum, mentum dan ligula (Gillot, 1980).
Menurut Rueda (2004) mulut serangga dibagi menjadi lima tipe, yaitu:
1. Mulut Penghisap
Merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila
palpusnya berkembang tidak sempurna. Labium mempunyai palpus labial yang
berambut lebat dan memiliki tiga segmen. Bagian alat mulut ini yang dianggap
penting dalam tipe alat mulut ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan
galea menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung. Contohnya:
Ordo Lepidoptera, yaitu ngengat dan kupu-kupu dewasa.
2. Mulut Penusuk Penghisap
Gejala serangan pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan silet
yang akan menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk pada
bagian tanaman yang diserang.
3. Mulut Penggigit Pengunyah
Terdiri dari sepasang bibir, organ penggiling untuk menyobek dan menghancur
serta organ tipis sebagai penyobek. Makanan disobek kemudian dikunyah lalu
ditelan. Secara struktural alat makan jenis ini terdiri dari :
 Labrum, fungsinya untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
 Epifaring, fungsinya sebagai pengecap.
 Mandibel, fungsinya untuk mengunyah, memotong dan melunakkan makanan
 Maksila, alat bantu untuk mengambil makanan.
 Labium, fungsinya untuk menutup/membuka mulut.
 Mulut Penjilat Penghisap
Pada mulut lalat (diptera), bahan pangan padat menjadi lembek dan
buruk akibat saliva yang dikeluarkan hama ini untuk melunakkan makanan,
kemudian baru dihisap.
4. Mulut Penggigit penghisap
Tipe mulut ini memiliki tiga bagian yaitu mandibula, maksila dan labium
mengalami modifikasi seperti sendok. Maksila terdiri dari kardo kecil, stipes agak
membesar, serta galea dan palpus maksilaris membentuk tonjolan kecil labium
memanjang.
3. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Tipe menggigit - mengunyah / Chewing.

Keterangan :
12. Sub mentum
1. Hypopharynx
13. Mentum
2. Clypeus
14. Prementum
3. Labrum
15. Paraglossa
4. Grinding Region
16. Glossa
5. Incising Region
17. Palpus Labialis
6. Cardo
7. Stipes
8. Palpifer
9. Lacinia
10. Galea
11. Palpus maksilaris
b. Tipe mengunyah-menghisap/ Chewing Lapping type
Keterangan :
1) Bucula
2) Anticlypeus
3) Clypeus
4) Stylet
5) Rostrum
6) Food channel
7) Mandibula
8) Maksila
9) Salivary channel

c. Tipe menjilat- menghisap


Keterangan :
1. Mata ocelli
2. Antena
3. Mata facet
4. Lorum
5. Clypeus
6. Cardo
7. Stypes
8. Palpus
9. Glossa
10. Flabellum

d. tipe menusuk- menghisap / piercing & sucking type


Keterangan :
1. Antena
2. Mata majemuk
3. Labrum
4. Anticlypeus
5. Mandible
6. Maxilla
7. Labium
e. Tipe menghisap / siphoning type
Keterangan:
1. Antena
2. Kepala
3. Mata majemuk
4. Labial palpus
5. Proboscis
6. Labrum
7. Maxillaris palpus

Klasifikasi
Klasifikasi Valanga nigricornis adalah sebagai berikut :
Phylum : Arthropoda
Klassis : Insecta
Ordo : Orthoptera
Familia : Acrididae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga nigricornis

Klasifikasi Leptocorisa oratorius adalah sebagai berikut:


Phylum : Arthropoda
Klassis : Insecta
Ordo : Hemiptera
Familia : Alydidae
Genus : Leptocorisa
Spesies : Leptocorisa oratorius

Klasifikasi Eurema sp. Adalah sebagai betrikut:


Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Sub Classis : Pterygota
Ordo : Lepidoptera
Family : Pieridae
Genus : Eurema
Species : Eurema sp

Klasifikasi Musca domestica adalah sebagai berikut:


Phylum : Arthropoda
Klassis : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Muscidae
Genus : Musca
Spesies : Musca domestica
Klasifikasi Heterotrigona itama adalah sebagai berikut :
Phylum : Arthropoda
Klassis : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Familia : Apidae
Genus : Heterotrigona
Spesies : Heterotrigona itama
Sumber: Capinera, 2008

4. Pembahasan
Dalam pengamatan ini digunakan lima awetan serangga yaitu Valanga nigricornis,
Leptocorisa oratorius, Eurema Sp., Musca domestica dan Heterotrigona itama.
A. Valanga nigricornis (Tipe menggigit – mengunyah / chewing).
Belalang dimasukkan ke dalam ordo Orthoptera karena memilki sayap dua pasang.
Sayap depan lebih sempit dari pada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan
disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan venavena yang teratur.
Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan. Tipe alat mulutnya
adalah penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula,
sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillaris, dan labium dengan
palpus labialis. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam famili Acrididae karena serangga ini
memiliki sungut yang pendek, umumnya terdapat di padang rumput, organ pendengaran
(timpana) terletak pada ruas sisi abdomen pertama, femur kaki belakang membesar, tarsi 3
ruas dan alat perteluran pendek.
Valanga nigricornis atau belalang merupakan serangga dengan tipe mulut menggigit
dan mengunyah atau chewing. Serangga dengan tipe mulut ini terdiri dari sepasang bibir,
organ penggiling untuk menyobek dan menghancur serta organ tipis sebagai penyobek.
Makanan disobek kemudian dikunyah lalu ditelan. Selain itu juga, berdasarkan posisi alat
mulutnya belalang termasuk jenis hypognathous yaitu posisi alat mulut menghadap ke bawah.
Struktural tipe alat mulut serangga jenis ini terdiri dari cardo (pangkal yang berbentuk
triangulair yang menyendikan maxilla dengan dinding kepala), stipes (ruas kedua atau
pembagian dari sebuah maksilla, yang mengandung palpus, galea dan lasinia; gelambir-
gelambir lateral dari gnathokhilarium kaki seribu), palpifer (gelambir stipes maksilla yang
mengandung palpus), palpus maksilaris (satu struktur kecil seperti perasa yang timbul dari
maksilla), galea (sebuah gelambir bagian luar dari maksilla, bersal dari stipes), lacinia, sub
mentum (bagian dasar labium), mentum (bagian distal labium yang mengandung palpus dan
ligua), pre mentum (bagian distal dari labium, disebelah distal dari sutura labialis, dimana
semua urat-urat daging labium mempunyai penyelipan-penyelipan mereka), paraglossa (satu
dari sepasang gelambir pada ujung labium, disebelah lateral glossae), glossa (satu dari
sepasang gelambir-gelambir pada ujung labium antara paraglossae), palpus labialis (satu dari
sepasang struktur seperti peraba kecil yang timbul dari labium), clypeus (sklerit yang terletak
di bawah sutura epistomal), grinding region (bagian untuk melumatkan makanan) dan
incising region (bagian untuk memotong makanan).

B. Leptocorisa oratorius (Tipe menusuk – menghisap / piercing and sucking).


Walang sangit dimasukkan ke dalam ordo Hemiptera karena pada bagian pangkal sayap
menebal sedang ujungnya membraneus. Tubuh pipih, ukuran tubuh sangat kecil hingga besar.
Antena panjang, alat mulut bertipe cucuk-hisap yang muncul dari depan kepala, tidak
mempunyai cerci. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam famili Alydidae karena serangga ini
memiliki kepala yag lebar dan hampr sama panjangnya dengan pronotum dan tubuh biasanya
panjang dan sempit.
Leptocorisa oratorius atau walang sangit merupakan serangga dengan tipe mulut
menusuk – menghisap / piercing and sucking. Serangga dengan tipe mulut ini mempunyai
rahang atas yang panjang dan runcing untuk menusuk bagian yang dimangsa. Selain itu juga,
berdasarkan posisi alat mulutnya walang sangit termasuk jenis ophistognathous yaitu posisi
alat mulut menghadap ke bawah dan belakang.
Struktural tipe alat mulut serangga jenis ini terdiri dari antena (sepasang embelan-
embelan beruas yang terletak di kepala di bagian atas bagian mulut dan berfungsi sebagai
sensoris atau alat peraba), mata majemuk (sebuah mata yang terdiri dari ommatidia), labrum
(bibir atas pada serangga), anticlypeus, mandibula (sepasang alat yang digunakan untuk
mengunyah), maksila (satu dari pasangan bagian mulut pada bagian posterior ke mandibula)
dan labium (salah satu bagian mulut, bibir bagian bawah).

C. Eurema Sp.
Kupu-kupu dimasukkan ke dalam ordo Lepidoptera karena sayap terdiri dari dua
pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai
adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada
serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut pro-boscis, palpus maxillaris dan
mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna. Selanjutnya,
dimasukkan ke dalam famili Papilionidae karena serangga ini memiliki radius pada sayap
depan lima cabang dan biasanya mempunyai satu atau lebih perpanjangan seperti ekor pada
sisi belakang pada sayap belakang, parnassia berukuran sedang dan biasanya putih atau abu-
abu dengan tanda-tanda yang gelap, radius pada sayap depan bercabang empat dan tidak ada
perpanjangan seperti ekor pada sayap-sayap belakang.
Eurema Sp. atau kupu-kupu merupakan serangga dengan tipe mulut menghisap /
siponing type. Serangga dengan tipe mulut ini mempunyai alat seperti belalai panjang yang
dapat digulung untuk mempermudah serangga mencari nektar. Selain itu juga, berdasarkan
posisi alat mulutnya kupu-kupu termasuk jenis prognatous yaitu posisi alat mulut menghadap
ke depan.
Struktural tipe alat mulut serangga jenis ini terdiri dari antena (sepasang embelan-
embelan beruas yang terletak di kepala di bagian atas bagian mulut dan berfungsi sebagai
sensoris atau alat peraba), kepala (tiga bagian utama pada serangga), mata majemuk (sebuah
mata yang terdiri dari ommatidia), labrum (bibir atas pada serangga), proboscis (bagian
memanjang yang terdapat pada bagian kepala untuk menghisap), palpus maxilaris (satu
struktur kecil seperti prasa yang timbul dari maksilla) dan palpus labialis (satu dari sepasang
struktur seperti peraba kecil yang timbul dari labium).

D. Musca domestica (Tipe menjilat – menghisap / sponging type).


Lalat rumah dimasukkan ke dalam ordo Diptera karena mempunyai ciri tubuh
berukuran sangat kecil sampai sedang, sayap satu pasang yang merupakan sayap depan,
sayap belakang mereduksi menjadi hal-hal yang berfungsi sebagai keseimbangan, mulut tipe
penusuk dan mengalami metamorfosis sempurna. Selain itu juga, sebagian tidak mempunyai
sayap tetapi halter selalu ada sebagai alat keseimbangan. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam
famili Muscidae karena serangga ini berkembang biak dalam kotoran dari semua jenis dan
seringkali sangat banyak serta dikenal sebagai serangga vektor.
Musca domestica atau lalat rumah merupakan serangga dengan tipe mulut menjilat dan
menghisap atau sponging type. Serangga dengan tipe mulut ini memiliki bentuk menonjol ke
bawah dari kepala dan membentuk proboscis yang kuat. Selain itu juga, berdasarkan posisi
alat mulutnya lalat rumah termasuk jenis hypognathous yaitu posisi alat mulut menghadap ke
bawah.
Struktural tipe alat mulut serangga jenis ini terdiri dari mata ocelli (mata untuk
mendeteksi perbedaan objek berdasarkan intensitas cahaya), antena (sepasang embelan-
embelan beruas yang terletak di kepala di bagian atas bagian mulut dan berfungsi sebagai
sensoris atau alat peraba), mata facet (sebagai reseptor warna), lorum (sebuah sklerit pada sisi
kepala), clypeus (sklerit yang terletak di bawah sutura epistomal), cardo (pangkal yang
berbentuk triangulair yang menyendikan maxilla dengan dinding kepala), stylet (sebuah
struktur seperti jarum, salah satu struktur-struktur penusuk pada bagian-bagian mulut
penghisap), palpus (sebuah juluran beruas yang terletak pada maksilla atau labium), glossa
(satu dari sepasang gelambir-gelambir pada ujung labium antara paraglossae) dan flabellum
(sebuah juluran seperti kipas atau seperti daun).

E. Heterotrigona itama (Tipe mengunyah – menghisap / chewing lapping type).


Heterotrigona itama atau lebah tak bersengat merupakan serangga yang berasal dari
ordo Hymenoptera dan famili Apidae. Lebah madu dimasukkan ke dalam ordo Hymenoptera
karena mempunyai ciri sayap dua pasang seperti selaput, bervena sedikit, sayap depan lebih
besar dari sayap belakang, mempunyai sederetan kait-kait kecil yang terletak di margin
anterior yag digunakan yang digunakan pada waktu terbang. Antenanya mempunyai 10 ruas
atau lebih. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam famili Apidae karena serangga ini mempunyai
palpus-palpus maksilla yang menyusut, daerah gena yang lebar, terdapat korbikulae pada
tungkai-tungkai belakang dan tidak ada keping pigidium.
Heterotrigona itama atau lebah merupakan serangga dengan tipe mulut mengunyah dan
menghisap atau chewing lapping type. Serangga dengan tipe mulut ini termodifikasi untuk
menyerang jaringan tanaman dan memindahkan cairan tanaman yang ada dalam jaringan
tanaman ke dalam mulutnya. Selain itu juga, berdasarkan posisi alat mulutnya lebah termasuk
jenis hypognathous yaitu posisi alat mulut menghadap ke bawah.
Struktural tipe alat mulut serangga jenis ini terdiri dari bucula (satu atau dua buah gligi
pada sisi kepala), anticlypeus, clypeus (sklerit yang terletak di bawah sutura epistomal), stylet
(sebuah struktur seperti jarum, salah satu struktur-struktur penusuk pada bagian-bagian mulut
penghisap), rostrum (bagian pangkal yang besar), food channel, mandibula (sepasang alat
yang digunakan untuk mengunyah), maksila (satu dari pasangan bagian mulut pada bagian
posterior ke mandibula), salivary channel.

F. Tugas evaluasi
(1) Sebutkan atau terangkan perbedaan antara proboscis pada specimen yang digunakan!
Jawaban:
Adapun perbedaan antara proboscis pada spesimen yang digunakan yaitu:
- Valanga nigricornis memiliki tipe mulut menggigit dan mengunyah atau chewing.
Serangga dengan tipe mulut ini terdiri dari sepasang bibir, organ penggiling untuk
menyobek dan menghancur serta organ tipis sebagai penyobek. Makanan disobek
kemudian dikunyah lalu ditelan. Selain itu juga, berdasarkan posisi alat mulutnya
belalang termasuk jenis hypognathous yaitu posisi alat mulut menghadap ke bawah.
- Heterotrigona itama memiliki tipe mulut mengunyah dan menghisap atau chewing
lapping type. Serangga dengan tipe mulut ini termodifikasi untuk menyerang jaringan
tanaman dan memindahkan cairan tanaman yang ada dalam jaringan tanaman ke
dalam mulutnya. Selain itu juga, berdasarkan posisi alat mulutnya lebah termasuk
jenis hypognathous yaitu posisi alat mulut menghadap ke bawah.
- Musca domestica memiliki tipe mulut menjilat dan menghisap atau sponging type.
Serangga dengan tipe mulut ini memiliki bentuk menonjol ke bawah dari kepala dan
membentuk proboscis yang kuat. Selain itu juga, berdasarkan posisi alat mulutnya
lalat rumah termasuk jenis hypognathous yaitu posisi alat mulut menghadap ke bawah
- Leptocorisa oratorius memiliki tipe mulut menusuk – menghisap / piercing and
sucking. Serangga dengan tipe mulut ini mempunyai rahang atas yang panjang dan
runcing untuk menusuk bagian yang dimangsa. Selain itu juga, berdasarkan posisi alat
mulutnya walang sangit termasuk jenis ophistognathous yaitu posisi alat mulut
menghadap ke bawah dan belakang.
- Eurema Sp. memiliki tipe mulut menghisap / siponing type. Serangga dengan tipe
mulut ini mempunyai alat seperti belalai panjang yang dapat digulung untuk
mempermudah serangga mencari nektar. Selain itu juga, berdasarkan posisi alat
mulutnya kupu-kupu termasuk jenis prognatous yaitu posisi alat mulut menghadap ke
depan.

DAFTAR PUSTAKA

Capinera, J.L. 2008. Encyclopedia of Entomology 2nd Edition. Springer. Heidelbeg. Pp: 625-
637.

Engel, M.S.& D.A. Grimaldi. 2004. New Light Shed on the Oldest Insect. Nature. 427: 627-
630.

Gillot, C. 1980. Entomology. Plenum Press. London. Pp: 171-182.


Rueda, L. M. 2004. Pictorial Keys for the Identification of Mosquitoes (Diptera: Culicidae)
Associated with Dengue Virus Transmission. Zootaxa. 586: 1-60

Stork, N. E., J. McBrom, C. Gely, A. J. Hamilton. 2015. New Approaches Narrow Global
Species Estimates for Beetles, Insect and Terrestrial Arthropods. PNAS. 112 (24)
7519-7523

Anda mungkin juga menyukai