Oleh :
Nama
Arif Hermanto
NIM
0910480021
Kelompok :
Asisten
Mbak Mia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hama merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang umumnya
berupa binatang ataupun sekelompok binatang yang dapat menyebabkan kerusakan
pada tanaman budidaya dan menimbulkan terjadinya kerugian secara ekonomis.
Akibat serangan hama produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun
kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu
kehadirannya perlu dikendalikan, apabila populasinya di lahan telah melebihi batas
ambang ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenisjenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik), inang yang diserang, gejala
serangan, mekanisme penyerangan termasuk tipe alat makan serta gejala kerusakan
tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil
langkah/tindakan pengendalian.
Dengan demikian, pada praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap
beberapa hal diatas terkait dengan hama termasuk tipe alat makan, gejala, kerusakan
serta tanda tanda yang timbul dan terjadi akibat adanya serangan hama. Agar
pemahaman mengenai persoalan tersebut bisa diperoleh dengan baik.
1.2. Tujuan
a. Mendapatkan pemahaman tentang hama, gejala, kerusakan dan tanda yang
diakibatkan oleh serangan hama.
b. Mengetahui macam macam alat makan dari beberapa jenis hama.
c. Mampu mencari hubungan antara tipe mulut hama dengan gejala kerusakan yang
ditimbulkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Hama, Gejala, Kerusakan dan Tanda
a. Hama
Hama adalah binatang atau sekelompok binatang yang menyebabkan kerusakan
(Raharjo,2012)
b. Gejala
Gejala adalah adanya suatu perubahan yang terjadi pada suatu tanaman akibat
serangan hama.
(Anonymous, 2012)
Gejala adalah adanya tanda tanda ketika hama menyerang tanaman budidaya.
(Anonymous, 2012)
c. Kerusakan
Kerusakan adalah kehilangan yang dirasakan oleh tanaman akibat serangan OPT
(Anonymous, 2012)
d. Tanda
Tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (gejala),
misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, bledeok, lendir dan
sebagainya.
(Anonymous, 2012)
Tanda adalah bekas atau jejak yang ditinggalkan oleh hama pada bagian tanaman.
(Anonymous, 2012)
Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana
(Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan
mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan
labiumnya memanjang dan menyatu. Glosa merupakan bagian dari labium yang
berbentuk memanjang sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut
flabelum yang dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar
yang ada di dalam bunga.
Hama ini meraut jaringan hingga keluar cairan , cairan ini kemudian dihisap paruh
konikal. Jaringan yang terserang cenderung berwarna putih atau belang yang
kemudian tampak mengerut.
Scotinophara
(Heteroptera). Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang berfungsi
menjadi selongsong stilet. Ada empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi
sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. Keempat stilet berasal dari
sepasang maksila dan mandibel ini merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut
serangga pengunyah.
Serangga hama dengan tipe alat mulutnya menusuk dan mengisap gejala serangan
yang ditimbulkan yaitu pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan stilet
yang akan menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk pada
bagian tanaman yang diserangnya.
(Gendroyono, 2006)
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Petridish sebagai wadah untuk melakukan pengamatan terhadap spesimen.
2. Lup sebagai alat untuk memperbesar dan mempermudah pengamatan.
3. Pensil digunakan untuk menggambar spesimen hama.
4. Kertas sebagai tempat untuk menggambar spesimen yang diamati.
5. Plastik sebagai tempat sementara untuk menyimpan spesimen hama.
b. Bahan
1. Klorofom digunakan untuk membius hama
2. Etyl Asetat digunakan untuk membius hama
4. Kapas bahan untuk menempelkan bahan pembius
5. Spesimen hama serta tanaman dan komoditas yang terserang hama
3.2. Cara Kerja
Mempersiapkan alat
dan bahan
Amati spesimen
dengan Lup
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil (Gambar Tangan dan Literatur)
No
.
1.
Valanga nigricornis
(Anonymous, 2012)
Tanaman inang
(Anonymous, 2012)
2.
Sithopilus oryzae
(Anonymous, 2012)
Komoditas yang diserang
(A
nonymous, 2012)
3.
Tribolium castaneum
(Anonymous, 2012)
Komoditas yang diserang
(Anony
mous, 2012)
4.
Spodoptera litura
(Anonymous, 2012)
Tanaman inang
(Ano
nymous, 2012)
5.
Erionata thrax
(Anonymous, 2012)
Tanaman inang
(Anonymous, 2012)
4.2. Pembahasan (Bandingkan dengan literatur)
Pada praktikum ilmu hama tanaman ada lima spesies hama yang diamati terkait
dengan morfologi, gejala serangan dan tipe mulut hama. Kelima jenis hama tersebut
antara lain adalah belalang kayu (Valanga nigricornis), Sithopilus oryzae, Tribolium
castaneum, Spodoptera litura dan Erionata thrax.
Berdasarkan hasil identifikasi, dapat diketahui bahwa dari kelima hama tersebut
menimbulkan gejala serangan yang sama yaitu ada bagian tanaman yang hilang dan
berlubang, serta terdapat bekas gigitan. Kondisi tersebut menunjukan bahwa bagian
bagian tanaman tersebut telah dirusak dengan cara digigit dan dikunyah karena selain
terdapat bekas gigitan, pada bahan simpan yang diamati juga terdapat semacam tepung
bekas kunyahan. Gejala serangan seperti demikian, menunjukkan bahwa tipe mulut dari
hama tersebut adalah menggigit mengunyah.
Ciri morfologi yang merupakan pembeda seperti metamorfosis, tipe alat mulut,
bentuk kepala, sifat antena, sifat kaki (letak koksa, rumus tarsi, kuku, bantalan), venasi
sayap, sifat abdomen, dan sebagainya. Gejala serangan hama pada tanaman sangat
ditentukan oleh tipe alat mulutnya.. Pada umumnya metode identifikasi dilakukan yaitu
dengan menggunakan kunci determinasi, mencocokkan dengan gambar, mencocokkan
dengan spesimen yang sudahdiketahui namanya dan menanyakan kepada ahlinya
(taksonom).(Agus, 2008)
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan yaitu melalui identifikasi terhadap
morfologi, gejala serangan dikaitkan dengan tipe mulut pada lima spesimen, menunjukkan
bahwa Valanga nigricornis, Sithopilus oryzae, Tribolium castaneum, Spodoptera litura dan
Erionta thrax memiliki tipe mulut menggigit mengunyah.
ditimbulkan adalah terdapat bekas gigitan, lubang dan bagian tanaman yang hilang karena
sudah dimakan oleh hama.
Identifikasi semacam ini sebenarnya digunakan sebagai pemahaman untuk memahami
karakteristik hama secara menyeluruh dengan harapan dapat melakukan upaya pengendalian
yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Nurariaty. 2008. Identifikasi Hama Tanaman. Jurusan hama dan penyakit tanaman
Fakultas Pertanian-Universitas Hasanuddin. Makassar
Anonymousa,
2012.
Pengertian
Hama,
gejala
Kerusakan
dan
Tanda.
2012.
Tipe
mulut
serangga.
http://majalahserangga.wordpress.com/2011/08/05/mengenal-alat-mulut-serangga/
diunduh 26 Maret 2012
Anonymousc, 2012. Gambar serangga hama dan inang. http://google.image.com/ Diunduh 26
Maret 2012
Gendroyono, Heru. 2006. Perlindungan Tanaman. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura. Kalimantan Timur
Raharjo, B. T. 2012. Ilmu Hama Tanaman. Kuliah Ilmu Hama Tanaman. FP-UB. Malang