1.
Nama
Peristiwa
Maklumat
Wakil
Presiden
No.X tanggal
16 Oktober
1945
Latar Belakang
Tujuan
Tokoh
pemerintah berharap
supaya partai-partai
politik telah dapat
terbentuk sebelum
penyelenggaraan
pemilu anggota
badan-badan
perwakilan rakyat
pada Januari 1946.
Maklumat ini juga
melegitimasi partaipartai politik yang
telah terbentuk
sebelumnya sejak
zaman Belanda dan
Jepang serta
mendorong terus
lahirnya partai-partai
politik baru.
Wapres Hatta
Sekretaris
Negara
Mr.Gafar
2.
Maklumat
pemerintah
03
November
1945
3.
Maklumat
pemerintah
14
November
1945
Pengumuman pemerintah
RI yang memuat anjuran
pembentukan partai-partai
politik dengan ketentuan
bahwa partai-partai tersebut
harus turut serta
memperhebat perjuangan
RI. Maklumat dikeluarkan
sebagai tanggapan atas usul
Badan Pekerja KNIP kepada
pemerintah.
Sejak permulaan bulan
Oktober, beberapa tokoh
seperti Supeno, Sukarni, Ir.
Sakirman dan
Mangunsarkoro bersama
anggota KNIP lainnya,
mempunyai rencana untuk
mengubah sistem
pemerintahan presidentil itu
menjadi sistem parlementer.
Para kabinet
bertanggungjawab langsung
kepada KNIP dengan
kekuasaan legislatif yang
pemerintah
menginginkan
timbulnya
partaipartai politik
akan dapat dipimpin
kerja sama yang
teratur dengan
segala aliran yang
ada dalam
masyarakat.
Wakil
Presiden
Mohammad
Hatta
menunjukkan
kepada dunia luar
bahwa Indonesia
adalah negara
demokrasi,
kendatipun
sebenarnya dengan
maklumat ini justru
menjauhi asas-asas
demokrasi.
Presiden
Sukarno
4.
Pinjaman
Nasional
Untuk penyaluran
Menteri
pinjaman nasional
Keuangan
untuk meningkatkan (Surachman)
kepercayaan
masyarakat
Indonesia kepada
pemerintahan. Selain
itu, pemerintah juga
menunjuk rumah
gadai untuk
memberikan
pinjaman kepada
masyarakat dengan
jangka waktu
pengembalian
selama 40 tahun.
Tujuannya untuk
mengumpulkan dana
masyarakat bagi
kepentingan
perjuangan,
sekaligus untuk
menanamkan
kepercayaan rakyat
5.
Kasimo Plan
6.
Pertempuran
Mempengaruhi dan
Menteri
Urusan bahan
Makanan Mr.
Ignatius
Joseph
Kasimo
Hendrowahyo
no
Positif
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
karena setiap program pembangunan
pemerintah terencana dengan baik dan
hasilnya pun dapat dilihat secara konkrit
Indonesia mengubah status dari negara
pengimpor beras terbesar menjadi bangsa
yang memenuhi kebutuhan beras sendiri
(swasembada beras/pangan)
Penurunan angka kemiskinan yang
diikuti dengan perbaikan kesejahteraan
rakyat
Negative
Kerusakan serta pencemaran
lingkungan hidup dan sumber daya alam
Menimbulkan konglomerasi dan bisnis
yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme)
Pembangunan yang dilakukan hasilnya
hanya dapat dinikmati oleh sebagian
kecil kalangan masyarakat, pembangunan
cenderung terpusat dan tidak merata
Meskipun pertumbuhan ekonomi
meningkat, tetapi secara fundamental
pembangunan ekonomi sangat rapuh.
Letkol
7.
Ambarawa
melemahkan
kekuatan Belanda,
sehingga Belanda
kesulitan dalam
melakukan
pertempuran di
wilayah lainnya
Isdiman,
gugur di
pertempuran
- Kolonel
Sudirman,
pemimpin
pasukan
Indonesia
menggantikan
Isdiman yang
gugur
- Brigadir
Bethel,
Pemimpin
tentara sekutu
- M Sarbini,
Pemimpin
TKR Resimen
magelang
Bandung
Lautan Api
untuk mencegah
tentara Sekutu dan
tentara NICA
Belanda untuk dapat
menggunakan kota
Aruji
Kertawinata,
Sutoko,
Nawawi Alib,
Kolonel
8.
Pertempuran
Medan Area
bandung
-tentara sekutu memberikan
ultimatum agar bandung
selatan segera dikosongkan
selambat lambatnya tanggal
29 november 1945 dengan
dalih keamanan.
-pihak sekutu membatasi
wilayah di tanah bandung
yang jelas jelas bukan
miliknya
1. Bekas tawanan yang
menjadi arogan dan
sewenang-wenang.
2. Ulah seorang penghuni
hotel yang merampas dan
menginjak-injak lencana
merah putih.
3. Ultimatum agar pemuda
Medan menyerahkan senjata
kepada Sekutu.
4. Pemberian batas daerah
Medan secara sepihak oleh
Sekutu dengan memasang
papan pembatas yang
bertuliskan Fixed
Boundaries Medan Area
(Batas Resmi Medan Area)
di sudut-sudut pinggiran
Bandung sebagai
markas strategis
militer dalam Perang
Kemerdekaan
Indonesia
Hidayat, Oto
Iskandardinat
a, dan
Kolonel A.H.
Nasution
(Panglima
Divisi Jawa
Barat).
Peristiwa Medan
Area bermula dari
kedatangan tentara
Inggris (Sekutu)
yang membonceng
NICA dengan tujuan
meninjau tawanan
perang Jepang,
namun kemudian
beralih untuk
membebaskan
tawanan. Selanjutny
a tentara sekutu juga
membangun
kekuatan untuk
mengembalikan
kekuasaannya yang
pernah dirampas
Brigjen
T.E.D. Kelly
dan Achmad
Tahir
9.
Pertempuran
Surabaya
Kota Medan.
Perang Surabaya yang
nantinya akan menuliskan
sejarah Hari Pahlawan
Nasional 10 November
1945 sudah menyalakan api
kecilnya ketika seorang
Komandan senior Jepang di
Surabaya yang bernama
Shibata Yaichiro
memutuskan untuk
mendukung Republik dan
menyatakan bahwa ia siap
membantu Indonesia
dengan suplai persenjataan.
Sayangnya pada tanggal 3
Oktober Shibata menyerah
kepada kapten AL Belanda,
dimana ia kemudian
memerintahkan tentaranya
untuk memberikan senjata
mereka yang tersisa kepada
rakyat Indonesia.
Seharusnya, rakyat
Indonesia memberikan
senjata-senjata mereka
kepada sekutu, tapi mereka
menolak melakukan hal
tersebut.
oleh Jepang.
Mempengaruhi dan
melemahkan
kekuatan Belanda,
sehingga Belanda
kesulitan dalam
melakukan
pertempuran di
wilayah lainnya
A.W.S
Mallaby
10.
Agresi
Militer
Belanda I
Tujuan Politik
Mengepung ibukota
Republik Indonesia
dan Menghapus
kedaulatan Republik
Indonesia.
Tujuan ekonomi
Merebut pusat-pusat
penghasil makanan
dan bahan ekspor.
Tujuan Militer
Menghancurkan
Tentara Nasional
Indonesia.
H.J. van
Mook. Van
Mook
Perjanjian
Linggarjati
Mr.Moh.
Roem
Mr.Susanto
Tirtoprojo
A.K. Gani
12.
Perjanjian
Renville
untuk menunjukkan
kepada dunia
internasional bahwa
Republik Indonesia
hanyalah salah satu
negara keciI yang
terdapat di wilayah
Indonesia
Perdana
menteri Amir
Syarifuddin
(Ketua,
Indonesia)
Ali
Sastroamidjoj
o (wakil
ketua,
Indonesia)
Sutan Sjahrir,
M.r.Nasroen,
Ir.Djuanda,
Dr.Tjoa Siek
Ren (anggota)
Abdulkadir
Witjoyo
Atmodjo
H.K.L.F.Van
Vredenburgh
13.
Konferensi
Meja Bundar
Untuk mengakhiri
perselisihan
Indonesia
Belanda dengan
jalan melaksanakan
perjanjian-perjanjian
yang telah diadakan
antara Republik
Indonesiadengan
Belanda,terutama
mengenai
pembentukanNegara
Serikat. Dengan
tercapainya
kesepakatan Meja
Bundar, maka
kedudukan
Indonesia telah
diakui sebagai
Negara yang
R.A.
Roebiyadi
Poespitasari
Indonesia secara
keseluruhan telah siap
menghadapi Konferensi
Meja Bundar (KMB).
14.
Pemberontak
an PKI
Madiun
Pemberontakan PKI di
Madiun tidak bisa lepas dari
jatuhnya Kabinet AMIR
Syarifuddin tahun 1948,
yaitu tertanda-tanganinya
perundingan Renville yang
merugikan Indonesia
sehingga Amir Syarifuddin
turun dari Kabinetnya dan
digantikan oleh Kabinet
Hatta. Sejak saat itu ia
merasa kecewa kemudian ia
membentuk Front
Demokrasi Rakyat (FDR)
tanggal 28 Juni 1948. FDR
ini didukung oleh Partai
Sosialis Indonesia, PKI,
SOBSI. Pada tanggal 11
Agustus 1948, Muso tiba
dari Moskow. Semenjak
kedatangan Muso bersatulah
berdaulat penuh
walaupun Irian Barat
masih belum
termasuk di
dalamnya.
1. Mendirikan
Negara Republik
Soviet Indonesia
yang berhaluan
Komunis
2. Menghancurkan
dan menggulingkan
kebinet Hatta
1. Musso
(Tokoh utama
dan Pemimpin
pemberontaka
n PKI Madiun
tahun 1948
2. Amir
Syarifuddin
(Pemimpin
FDR)
15.
Nasionbalisa
si De
Javasche
Bank
16.
Gerakan
Ekonomi
Banteng
Tujuan nasionalisasi
ini adalah untuk
menaikkan
pendapatan dan
menurunkan biaya
ekspor, serta
melakukan
penghematan secara
drastic.
Soemitro
Djojohadikus
umo
Meningkatkan
kegiatan ekspor dan
impor di bidang
pertanian
Menambah dan
meningkatkan
Sumitro
Djajahadi
Kusumo
17.
Sistem
Ekonomi Ali
Baba
devisa
negara setinggi
-tingginya
Menciptakan
lapangan pekerjaan
bagi masyarakat
Indonesia
Meningkatkan
kemampuan
pengusaha
Indonesia agar
mampu bersaing
dengan negara lain
Memberikan
pinjaman kepada
para
pengusaha besar
untuk modal usaha
Pengusaha-pengusaha yang
masuk dalam Program
Benteng mulai
menyalahgunakan maksud
pemerintah. Mereka
mencari keuntungan dengan
cepat dengan menjual
lisensi impor yang
dimilikinya kepada
pengusaha impor yang
sesungguhnya merupakam
Iskaq
Untuk memajukan
Tjokrohadisur
pengusaha pribumi. jo (menteri
perekonomian
Agar para pengusaha kabinet Ali
pribumi bekerjasama Baba)
memajukan ekonomi
nasional.
Dampak positif :
1. berkembangnya peranan pengusaha
pribumi dalam usaha membangun
perekonomian Indonesia.
2. Bank swasta nasional dan perusahaan
perkapalan swasta nasional mulai tumbuh
karena kemudahan kredit yang diberikan
oleh Bank Indonesia.
Dampak negatif :
1. penjualan lisensi secara ilegal yang
berakibat pada berkembangnya
Pertumbuhan dan
perkembangan
pengusaha swasta
18.
Gerakan
DI/TII
Jawa Barat
Kekecewaan Kartosuwiryo
terhadap isi Perjanjian
Renville yang
mengharuskan wilayah
Jawa Barat dikosongkan
oleh tentara RI. Adanya
kekosongan kekuasaan
militer di Jawa Barat (Divisi
Siliwangi) kemudian
dimanfaatkan Kartosuwiryo
untuk memproklamasikan
berdirinya Negara Islam
Indonesia (NII). Perjuangan
Kartosuwiryo bermula dari
nasional pribumi
dalam rangka
merombak ekonomi
kolonial menjadi
ekonomi nasional.
perusahaan Ali-Baba
2. Penjualan lisensi secara ilegal dari
pengusaha pribumi (importir nasional)
kepada pengusaha asing (Cina)
membuktikan bahwa mentalitas
pengusaha pribumi sangat lemah.
Memajukan
ekonomi Indonesia
perlu adanya
kerjasama antara
pengusaha pribumi
dan non pribumi.
Tujuannya adalah
ingin mendirikan
sebuah negara yang
berdasarkan agama
islam seperti
kebanyakan negara
timur tengah lainnya
dan lepas dari
NKRI.
Selatan)
Amir Fatah
(Jawa Tengah)
19.
APRA
ketidakpuasan Kahar
Muzakar terhadap kebijakan
pemerintah mengenai
rasionalisasi militer. Kahar
Muzakar menginginkan
agar Komando Gerilya
Sulawesi Selatan (KGSS)
yang dipimpinnya diangkat
tanpa melalui seleksi
menjadi tentara Angkatan
Perang Republik Indonesia
Serikat (APRIS).
Kalimantan Selatan
Pembentukan gerakan
Kesatuan Rakyat Yang
Tertindas (KRYT) oleh Ibnu
Hajar
Angkatan Perang Ratu Adil
(APRA) dibawah pimpinan
Kapten Raymond
Westerling merupakan
gerakan yang didalangi oleh
golongan kolonialis
Belanda. Salah satu
landasan bagi gerakan
APRA ini adalah
kepercayaan rakyat
Indonesia akan datangnya
Ratu Adil. Westerling
Tujuan
pemberontakan
APRA adalah
mempertahankan
bentuk federal,
berdirinya negara
federal, dan adanya
tentara sendiri di
setiap negara bagian.
dipimpin oleh
Kapten
Raymond
Westerling,
dan didalangi
oleh Sultan
Hamid II.
20.
Gerakan
RMS
didalangi oleh
Mr. Dr.
Christian
Robert Steven
Soumokil,
bekas Jaksa
Agung NIT.
21.
Gerakan
Andi Aziz
mempertahankan
keberadaan Negara
Indonesia Timur.
Kapten Andi
Azis
Penolakan terhadap
kehadiran TNI ke Sulawesi
Selatan.
22.
mendorong
pemerintah supaya
memperhatikan
pembangunan negeri
secara menyeluruh,
sebab pada saat itu
pemerintah hanya
fokus pada
pembangunan yang
berada di daerah
Letnan
Kolonel
Ahmad
Husein,
Mayor Eddy
Gagola,
Kolonel
Alexander
Evert
Kawilarang,
Kolonel D.J
Somba,
Kapten Wim
Najoan,
Mayor Dolf
Runturambi,
Letkol Ventje
Sumual, dan
PejabatPejabat
Kabinet PRRI
lainnya