1.Menanalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya orde baru.
Kompetensi Dasar
1.4 Menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta perubahan masyarakat di Indonesia di tengah-tengah usaha mengisi kemerdekaan
Tujuan Pembelajaran
1.Membandingkan sistem dan struktur politik pada masa demokrasi liberal dengan demokrasi terpimpin. 2.Mendeskripsikan perkembangan ekonomi pada masa demokrasi liberal. 3.Mendeskripsikan perkembangan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin.
PETA KONSEP
Kehidupan Politik
Demokrasi Liberal
Kehidupan Ekonomi
Kehidupan Politik
Demokrasi Terpimpin
Kehidupan Ekonomi
Perkembangan politik dan perubahan masyarakat di Indonesia dalam upaya mengisi
kemerdekaan.
Dengan disetujuinya KMB pada tanggal 2 November 1949, di Indonesia terbentuklah satu negara federal yang
bernama Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari negara-negara bagian yaitu Republik Indonesia, negara
Sumatera Timur, negara Sumatera Selatan, Negara Pasundan, negara Jawa Timur, negara Madura, negara
Indonesia Timur, Kalimantan Tenggara, Banjar, Dayak Besar, Biliton, Riau, dan Jawa Tengah. Masing-masing
Negara bagian mempunyai luas daerah dan penduduk yang berbeda. ( lihat Atlas Sejarah, hal. 24 )
Setelah berdirinya negara RIS, segera muncul usaha-usaha untuk membentuk kembali Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Rakyat di daerah-daerah melakukan kegiatan kegiatan seperti demonstrasi dan
pemogokan untuk menyatakan keinginannya agar bergabung dengan Republik Indonesia di Yogyakarta.
Bentuk nyata dari adanya pertentangan tersebut yaitu muncullah dua golongan berikut.
a. Golongan unitaris, yaitu golongan yang menghendaki negara kesatuan, dipimpin oleh Moh. Yamin
b. Golongan federalis, adalah golongan yang tetap menghendaki adanya negara serikat, dipimpin oleh
Sahetapy Engel.
Pertentangan ini dimenangkan oleh golongan unitaris. Pada tanggal 8 Maret 1950, pemerintah RIS dengan
persetujuan Parlemen dan Senat RIS mengeluarkan Undang Undang Darurat No. 11 tahun 1950 tentang “Tata
Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS”. Berdasarkan Undang-Undang Darurat tersebut berturut-turut
negara-negara bagian menggabungkan diri dengan Republik Indonesia, sehingga sampai tanggal 5 April 1950
negara RIS tinggal terdiri dari tiga negara bagian, yaitu:
a. Republik Indonesia (RI)
b. Negara Sumatra Timur (NST)
c. Negara Indonesia Timur (NIT)
Sementara itu pada tanggal 19 Mei 1950 dicapai kesepakatan antara Pemerintah Republik
Indonesia dengan Pemerintah Republik Indonesia Serikat (NST dan NIT). Kesepakatan tersebut
dinamakan “Piagam Persetujuan” yang berisi sebagai berikut.
a. Kedua pemerintah sepakat untuk membentuk negara kesatuan sebagai penjelmaan Republik
Indonesia berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945.
b. Undang-Undang Dasar yang diperoleh dengan mengubah konstitusi RIS sedemikian rupa
sehingga prinsip-prinsip pokok UUD 1945 dan bagian-bagian yang baik dari konstitusi RIS
termasuk di dalamnya.
c. Dewan menteri harus bersifat parlementer.
d. Presiden adalah Presiden Sukarno, sedangkan jabatan wakil presiden akan dibicarakan lebih
lanjut.
e. Membentuk sebuah panitia yang bertugas menyelenggarakan persetujuan tersebut.
Sesuai dengan Piagam Persetujuan tersebut pemerintah Republik Indonesia dan RIS akan
membentuk panitia bersama. Panitia ini diketuai oleh Menteri Kehakiman RIS yaitu Prof. Dr. Mr.
Supomo dan Abdul Hamid dari pihak Republik Indonesia. Tugas pokoknya yaitu merancang
Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan. Rancangan tersebut berhasil disusun pada
tanggal 20 Juli 1950 untuk selanjutnya diserahkan kepada dewan perwakilan negara-negara
bagian untuk disempurnakan.
Akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1950 Rancangan UUD itu diterima baik oleh senat, parlemen
RIS, dan KNIP. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Sukarno menandatangani Rancangan UUD
tersebut menjadi UUD Sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia atau lebih dikenal sebagai
UUDS 1950. Pada tanggal 17 Agustus 1950 negara RIS secara resmi dibubarkan dan kita kembali
ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rakyat Indonesia merayakan tanggal 17 Agustus 1950 itu
dengan meriah sebagai ulang tahun kemerdekaan yang ke-5.
Kondisi Politik
Masa demokrasi liberal ditandai
dengan persaingan antar elit politik.
Akibat sering berganti maka keadaan
pemerintahan tidak stabil sama sekali
dan jatuhnya kabinet yang di ganti
kabinet baru dan rata-rata kabinet
hanya berumur satu tahun yang
pernah terdiri pada masa demokrasi
liberal.
Macam-macam kondisi politik :
• KABINET NATSIR (6 September 1950 - 21 Maret 1951)
•