Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak kemerdekaan berhasil diraih, bangsa Indonesia mulai melakukan
berbagai macam usaha demi kesejahteraan dan kemajuan rakyat. Bidang
politik, ekonomi, sosial, dan budaya menjadi objek yang terus diperbaiki dan
diperbarui. Para tokoh percya bahwa kebijakan yang pas, cocok, dan sesuai
dengan kultur bangsa Indonesia, maka akan membuat indonesia dengan cepat
sejajar dengan bangsa-bangsa yang lebih dahulu merdeka.
Indonesia pernah melalui berbagai macam bentuk pemerintahan salah
satunya ialah pada masa demokrasi liberal. Pada masa itu bangsa indonesia
lebih memuaskan perhatiannya untuk mengisi kemerdekaan. Bangsa Indonesia
dapat lebih leluasa menata kehidupannya, baik di bidang politik, bidang
ekonomi, maupun bidang sosial.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditemukan suatu rumusan
masalah berikut ini:
1. Bagaimana perkembangan kebijakan politik pada Masa Awal Kemerdekaan
dan pada Masa Demokrasi Liberal ?
2. Bagaimana kehidupan sosial pada Masa Awal Kemerdekaan dan pada Masa
Demokrasi Liberal?
3. Bagaimana perkembangan ekonomi pada Masa Awal Kemerdekaan dan
pada Masa Demokrasi Liberal?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui perkembangan kebijakan politik pada Masa Awal
Kemerdekaan dan pada Masa Demokrasi Liberal
2. Mengetahui kehidupan sosial pada Masa Awal Kemerdekaan dan pada
Masa Demokrasi Liberal
3. Mengetahui perkembangan ekonomi pada Masa Awal Kemerdekaan dan
pada Masa Demokrasi Liberal

Makalah Sejarah Indonesia| 1


BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan dan pada Masa


Demokrasi Liberal
1. Pada Masa Awal Kemerdekaan
a. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat
Komite Nasional Indonesia Pusat (sering disingkat dengan
KNIP) dibentuk berdasarkan Pasal IV, Aturan Peralihan, Undang-
Undang Dasar 1945 dan dilantik serta mulai bertugas sejak tanggal 29
Agustus 1945 sampai dengan 15 Februari 1950. ]KNIP merupakan Badan
Pembantu Presiden, yang keanggotaannya terdiri dari pemuka-pemuka
masyarakat dari berbagai golongan dan daerah-daerah termasuk mantan
Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
KNIP ini diakui sebagai cikal bakal badan legislatif di Indonesia,
sehingga tanggal pembentukannya diresmikan menjadi Hari Jadi Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Atas usulan KNIP, dalam
sidangnya pada tanggal 16-17 Oktober 1945 di Balai Muslimin, Jakarta,
diterbitkan Maklumat Wakil Presiden Nomor X (dibaca: eks) Tanggal 16
Oktober 1945, yang menetapkan bahwa :
1) Sebelum terbentuk MPR dan DPR, KNIP diserahi tugas sebagai
lembaga legislatif
2) KNIP berhak untuk menetapkan garis besar haluan negara (GBHN)
3) Keseharian pekerja KNIP akan dilakukan oleh sebuah badan pekerja
yang dipilih diantara anggota.

b. Pendirian Partai-Partai Politik


Cara menampung atau menyalurkan harapan, keinginan, dan
dorongan merupakan suatu hal yang terus dipikirkan oleh para tokoh
setelah bangasa Indonesia. Mulanya, para tokoh sepakat untuk
membentuk sebuah partai politik sebagai wadah tunggal bagi rakyat

Makalah Sejarah Indonesia| 2


dengan nama Partai Nasiaonal Indonesia. Namun, rencana ini gagal.
Kemudian keluarlah Maklumat Pemerintah pada 3 November 1945.
Yang berisi sebagai berikut:
1) Pemerintah mendorong timbulnya partai-partai politik
2) Pemerintah berharap partai-partai itu telah disusun sebelum pemilihan
angggota-anggota badan peerwakilan rakyat.

c. Dimulainya Sistem Parlementer


Pada Masa Awal Kemerdekaan Indonesia, sistem pemerintahan
yang diterapkan pertama kali adalah presidensil (2 September 1945-14
November 1945). Akan tetapi, setelah dikeluarkannya Maklumat Wakil
Presiden 14 November 1945, penerapan sistem pemerintahan berganti
dari presidensil menjadi parlementer di mana presiden bertanggung
jawab kepada (parlemen) yakni Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
yang berfungsi sebagai badan legislatif.
Adapun beberapa hal yang mendorong adanya perubahan sistem
pemerintahan ini adalah veto tidak percaya BP-KNIP kepada pemerintah
dalam pengumuman BP-KNIP No. 5 tahun 1945 pada tanggal 11
November, dan mengurangi kekuasaan presiden sebagai satu-satunya
pemegang otoritas tertinggi.Dengan demikian, alasan perubahan sistem
pemerintahan dari presidensil menjadi parlementer

d. Pemindahan Ibukota Republik Indonesia


Sejak Kemerdekaan RI, kota Jakarta dipilih sebagai ibukota negara
Republik Indonesia. Namun, setelah tentara sekutu dan Belanda
kembali datang,keamanan dan ketertiban ibukota Jakarta menjadi
terganggu. Presiden Sukarno memutuskan pindah ke Yogyakarta dan
sekaligus menjadikan Kota tersebut sebagai ibukota Negara Republik
Indonesia.

Makalah Sejarah Indonesia| 3


e. Pembentukan Tentara Nasional
Presiden Sukarno menyatakan pembentukan Badan Keamanan
Rakyat (BKR). Pembentukan BKR kemudian berlanjut di daerah- daerah
sebgai wadah perjuangan. Tentara inggris datang ke Jakarta .Kedatangan
tentara itu ternyata diboncengi tentara belanda NICA.

2. Pada Masa Demokrasi Liberal


a. Kabinet Natsir
Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang diwujudkan setelah
pembubaran negara Republik Indonesia Serikat, dan kembali menjadi
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabinet ini bertugas sejak tanggal
6 September 1950 sampai 20 Maret 1951.
Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan nyaris di seluruh
wilayah Indonesia, masalah dalam keamanan negeri, seperti gerakan
DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS. Perundingan
masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi merasakan jalan buntu.
Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak
percaya dan mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret
1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya untuk
Presiden.

b. Kabinet Sukiman
Kabinet Natsir merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh
Masyumi. PNI sebagai partai kedua terbesar lebih memilih kedudukan
sebagai oposisi.
Penyebab jatuhnya kabinet pertama yaitu kabinet Natsir diduga
karena munculnya mosi tidak percaya terhadap Kabinet Natsir. Hal itu
dilatari oleh terjadinya pemberontakan hampir di seluruh wilayah
Indonesia.
Masalah dalam keamanan negeri, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan
Andi Azis, Gerakan APRA, dan Gerakan RMS. Perundingan-

Makalah Sejarah Indonesia| 4


perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, namun mengalami
jalan buntu.
Mosi itu disampaikan kepada parlemen tanggal 22 Januari 1951
dan memperoleh kemenangan, sehingga pada tanggal 21 Maret 1951
Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya kepada presiden.

c. Kabinet Wilopo
Kabinet Wilopo adalah kabinet ketiga setelah pembubaran negara
Republik Indonesia Serikat yang bertugas pada masa bakti 3 April 1952
hingga 30 Juli 1953. Kabinet Wilopo didemisionerkan berdasarkan
Keputusan Presiden RI Nomor 99 Tahun 1953 tertanggal 3 Juni
1953.Kabinet ini termasuk kabinet zaken yang artinya kabinet yang
jajarannya diisi oleh para tokoh ahli di dalam bidangnya dan bukan
merupakan representatif dari partai politik tertentu

d. Kabinet Ali Sastroamijoyo I


Kabinet pertama Ali Sastroamidjojo[, sering disebut juga sebagai
Kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro atau Kabinet Ali
Sastroamidjojo-Wongsonegoro-Zainul Arifin, adalah kabinet keempat
setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat yang memerintah
pada masa bakti 31 Juli 1953 hingga 24 Juli 1955, sesuai dengan
Keputusan Presiden RI Nomor 132 Tahun 1953 tertanggal 31 Juli 1953.

e. Kabinet Burhanuddin Harahap


Kabinet Burhanuddin Harahap merupakan kabinet koalisi yang
terdiri dari beberapa partai dan hampir merupakan kabinet Nasional,
karena jumlah partai yang tergabung dalam koalisi kabinet ini semua
berjumlah 13 partai. Kabinet ini didominasi oleh partai Masyumi
walaupun terdapat banyak partai dalam kabinet ini, tetapi seakan-akan
hanya menjadi pelengkap saja. Selain itu, ada pihak yang menyebut
kabinet ini sebagai kabinet Masyumi karena Masyum yang mendominasi

Makalah Sejarah Indonesia| 5


kabinet ini. PNI tidak duduk kabinet ini, tetapi PNI bersama-sama PIR
Wongsonegoro, SKI, PKI dan Progresif bertindak sebagai oposisi.
Seakan-akan kabinet ini sebagai ganti kabinet Ali-Wongso-Arifin, karena
pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I sebagai partai yang besar
Masyumi untuk pertama kali tidak duduk dalam kabinet tersebut dan
bertindak sebagai oposisi. Kabinet ini bertugas pada tanggal 12 Agustus
1955 sampai 24 Maret 1956. Pada tanggal 1 Maret 1956, Perdana
Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur kabinet menyerahkan
mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi
dinyatakan demisioner.

f. Kabinet Ali Sastromijoyo II


Kabinet Ali Sastroamidjojo II,sering pula disebut Kabinet Ali-
Roem-Idham, bertugas pada periode 24 Maret 1956–14 Maret 1957.
Kabinet Ali kembali diserahi mandat pada tanggal 20 Maret 1956 yang
merupakan koalisi antara PNI, Masyumi, dan NU. Pada tanggal 14 Maret
1957 Kabinet Ali Sastroamidjojo II menyerahkan mandatnya kepada
presiden. Akhirnya kabinet ini jatuh dan presiden menunjuk dirinya
menjadi pembentuk kabinet yang bernama kabinet Karya dan Djuanda
sebagai perdana menteri
g. Kabinet Djuanda
Kabinet Djuanda adalah kabinet yang bertugas dari periode 9
April 1957 hingga 10 Juli 1959. Kabinet ini dipimpin oleh Ir. H.
Djuanda Kartawijaya bersama dengan tiga wakilnya, Mr. Hardi, Idham
Chalid, dan Dr. Leimana. Kabinet Djuanda juga dikenal sebagai Kabinet
Karya dan Zaken Kabinet
B. Kehidupan Sosial pada Masa Awal Kemerdekaan dan Masa Demokrasi
Liberal
1. Pada Masa Awal Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan membawa banyak perubahan sosial dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan sebelum

Makalah Sejarah Indonesia| 6


diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, masyarakat Indonesia dibagi
dalam kelas-kelas masyarakat tertentu atau terjadinya diskriminasi rasial
dalam kehidupan rakyat Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka, posisi
terhormat dan tertinggi dalam masyarakat didominasi oleh warga Eropa dan
Jepang dan warga pribumi hanya merupakan masyarakat rendahan dan
kebanyakan hanya dijadikan budak dari bangsawan atau penguasa. Setelah
proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 segala bentuk
diskriminasi rasial dihapuskan sehingga semua warga negara Indonesia
memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala bidang.
2. Pada Masa Demokrasi Liberal
Pada masa ini taraf hidup masyarakat semakin naik daripada di
masa revolusi. Indikatornya adalah jumlah penduduk bertambah,
kesejahteraan meningkat, dan kota-kota semakin berkembang. Salah satu
indikator kemajuan pada masa demokrasi liberal adalah pertambahan
penduduk.
➤Pertumbuhan penduduk nasional :
→Tahun 1950 : 77 juta jiwa
→Tahun 1955 : 85,4 juta jiwa
➤Pertumbuhan penduduk perkotaan (Jakarta)
→Tahun 1950 : 1.8 juta jiwa
→Tahun 1960 : 2.9 juta jiwa
C. Perkembangan Ekonomi pada Masa Awal Kemerdekaan dan Masa
Demokrasi Liberal
1. Pada Masa Awal Kemerdekaan
Inflasi Pada masa pasca kemerdekaan antara tahun 1945 sampai 1950,
kondisi ekonomi Indonesia sangat buruk. Terjadi hiperinflasi atau kenaikan
harga-harga barang secara ekstrem. Salah satu penyebab inflasi yakni
beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Saat itu,
pemerintah RI menyatakan terdapat tiga mata uang yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia. Mata uang De Javasche Bank (DJB), mata uang
pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang diakui dan

Makalah Sejarah Indonesia| 7


digunakan bersamaan. Belum selesai di situ, pada tanggal 6 Maret 1946,
panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford
mengumumkan berlakunya mata uang NICA di daerah yang ditempati
Sekutu. Munculnya uang NICA ini sebagai pengganti uang Jepang yang
nilainya sudah sangat merosot. Begitu pemerintah RI mengetahui hal
tersebut, melalui Perdana Menteri Syahrir, mereka memproses tindakan
Jepang yang dianggap sudah melanggar persetujuan. Persetujuan tersebut
berisikan bahwa tidak akan muncul mata uang baru apabila belum ada
penyelesaian politik mengenai status Indonesia. Kebijakan yang diambil
adalah dengan: Konferensi Ekonomi Indonesia, Pembentukan Badan
Perancang Ekonomi, Rencana Kasimo (Kasimo Plan), Kedudukan Oeang
Republik Indonesia (ORI), Progam Pinjaman Nasional, dan Pengurangan
Defisit Pinjaman.

2. Pada Masa Demokrasi Liberal


Indonesia mengalami berbagai permasalahan ekonomi yang diantara
penyebabnya adalah hasil dari Koferensi Meja Bundar. Indonesia memiliki
hutang yang sangat tinggi. Permasalahan ekonomi yang terjadi diantaranya :
a. Masalah jangka pendek : pemerintah harus mengurangi jumlah uang yang
beredar dan mengatasi kenaikan biaya hidup.
b. Masalah jangka panjang : pertambahan penduduk tidak terkendali dan
kesejahteraan penduduk rendah.
Indonesia mengalami defisit dalam anggarannya karena pengeluaran
yang semakin membengkak akibat situasi politik yang tidak stabil. Defisit
yang dialami pemerintah dipengaruhi oleh :
a. Tidak adanya kontinuitas dalam penerimaan karena hanya bergantung
pada pajak.
b. Penerimaan yang sedang berjalan meningkat akibat perluasan program
pemerintah, perluasan birokrasi, dan pekerjaan yang tidak efisien.
Untuk permasalahan yang terjadi, maka pemerintah mengambil
kebijakan Kebijakan sebagai berikut:

Makalah Sejarah Indonesia| 8


a. Gerakan Benteng
Kebijakan ini dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo.
Kebijakan ini dimulai pada bulan April 1950 dengan tujuan mengubah
sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional. Inti kebijakan
ini adalah memberikan bantuan kepada kalangan pengusaha pribumi agar
ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
b. Gunting Syafrudin
Pencetus gerakan ini adalah Syafrudin Prawiranegara yang
menjabat sebagai menteri keuangan. Kebijakan ini dilakukan dengan
memotong nilai uang yang bernilai Rp 2,5 ke atas hingga setengahnya.
Kebijakan ini bertujuan mengatasi defisit anggaran sebesar Rp 5,1 miliar.
c. Nasionalisasi De Javasche Bank
De Javasche Bank pada masa kini adalah Bank Indonesia. Pada
mulanya bank ini berada dibawah kekuasaan modal asing. Oleh karena
itu, bank tersebut dinasionalisasi dengan tujuan untuk membantu lapisan
masyarakat bawah untuk mendapat pinjaman modal.
d. Pembentukan Biro Perancang Negara
Biro Perancang Negara dibentuk pada masa kabinet Ali
Sastroamidjojo I dengan tugas merancang pembangunan negara jangka
pendek yang diketuai oleh Djuanda. Karena masa kerja kabinet yang
terlalu singkat biro ini tidak dapat bekerja maksimal.
e. Sistem Ekonomi Ali-Baba
Sistem ini dicetuskan oleh Iskaq Tjokroadisurjo yang menjabat
sebagai menteri perekonomian pada kabinet Ali Sastroamidjojo I. Tujuan
sistem ini adalah mencitakan kerja sama antara pengusaha pribumi(Ali)
dan pengusaha asing (Baba). Namun Sistem ekonomi ALi-Baba tidak
dapat berjalan dengan baik.
f. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
RPLT menrupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan Biro
Perencanaan Negara. Kebijakan ini direncanakan akan terlaksana pada
tahun 1956-1961.

Makalah Sejarah Indonesia| 9


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa Indonesia pada Awal
Masa Kemerdekaan dan Pada Masa Demokrasi Liberal memiliki banyak
perbedaan baik dalam segi politik, ekononi,dan sosial. Pada masa itu juga
banyak kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam menangani
permasalahan. Untuk kemudian diambil pelajaran agar Indonesia lebih baik
disetiap masanya.

B. Saran
Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat menambah
pengetahuan teman-teman mengenai Masa Awal Kemerdekaan dan Masa
Demokrasi Liberal Indonesia. Kami juga berharap agar makalah ini dapat
diambil hikmah untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Makalah Sejarah Indonesia| 10


DAFTAR PUSTAKA

Mustopo Habib, Hermawan dan Agus Suprijoo. 2022. Sejarah Indonesia, Bogor:
Yudhistira.
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/13/153532379/perekonomian-
indonesia-di-awal-kemerdekaan?page=all. Diakses pada tanggal 3
September 2022 pukul 13.16 WIB.
https://www.synaoo.com/perkembangan-politik-ekonomi-dan-sosial-demokrasi-
liberal/. Diakses pada tanggal 3 September 2022 pukul 13.17 WIB.
https://brainly.co.id/tugas/14318793. Diakses pada tanggal 3 September 2022
pukul 13.16 WIB..
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Ali_Sastroamidjojo_II. Diakses pada
tanggal 3 September 2022 pukul 13.19 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Burhanuddin_Harahap. Diakses pada
tanggal 3 September 2022 pukul 13.45 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Wilopo. Diakses pada tanggal 3 September
2022 pukul 13.50 WIB.
https://www.merdeka.com/sumut/penyebab-jatuhnya-kabinet-sukiman-pada-
masa-demokrasi-liberal-simak-latarnya-kln.html. Diakses pada tanggal 3
September 2022 pukul 13.55 WIB.
http://p2k.utn.ac.id/ind/2-3069-2966/Natsir_41518_utn_p2k-utn.html. Diakses
pada tanggal 3 September 2022 pukul 14.15 WIB.

Makalah Sejarah Indonesia| 11

Anda mungkin juga menyukai