Anda di halaman 1dari 16

Bab 2

Sistem Pemerintahan
Awal Kemerdekaan
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
Peserta didik mampu:

2. Menganalisis ketidakstabilan politik


1. Menjabarkan kehidupan politik dan
dan pemerintahan pada masa
pemerintahan Indonesia pada masa
Demokrasi Liberal secara kritis
awal kemerdekaan secara kronologis
setelah mengetahui fakta mengenai
setelah membaca teks tentang
sering terjadinya pergantian kabinet
kondisi politik di Indonesia pada
pada periode 1950-1959
periode 1945-1949
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahan yang
berlaku pada awal
kemerdekaan adalah sistem
presidensial. Presiden Sistem parlementer
Soekarno berperan sebagai Berdasarkan maklumat
pemerintah 14 November 1945,
kepala negara & kepala
menyatakan kabinet terdiri atas
pemerintahan. menteri yang bekerja kolektif dan
dipimpin seorang perdana
menteri. Perdana menteri ditunjuk
oleh kepala negara.
Pada Aturan Peralihan Pasal IV UUD 1945
dinyatakan bahwa : “Sebelum Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, dan Dewan Pertimbangan
Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar
ini, segala kekuasaannya
dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah
Komite Nasional”. Dari pasal ini
menunjukkan bahwa pada awal terbentuknya
pemerintahan, lembaga– lembaga
negara dijalankan oleh Presiden.
KNIP
Komite Nasional Indonesia Pusat atau
disingkat KNIP adalah Badan
Pembantu Presiden yang dibentuk
pada awal kemerdekaan.
Pembentukan KNIP didasarkan pada
keputusan Sidang Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada
29 Agustus 1945, di Gedung Kesenian,
Pasar Baru, Jakarta
Perubahan Fungsi KNIP
Moh Hatta mengeluarkan maklumat
Nomor X tanggal 16 Oktober 1945
tentang perubahan fungsi KNIP
menjadi fungsi parlemen, fungsi KNIP
berubah menjadi majelis legislatif.
Fungsi tersebut berlangsung selama
MPR dan DPR belum terbentuk.
Bidang Pertahanan & Keamanan Negara

Kebijakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi


Angkatan Perang (RERA) pada masa
pemerintahan Kabinet Amir Syarifudin.
Diterapkan secara kolektif pada masa
pemerintahan Kabinet Moh. Hatta (29
Januari 1948 - 20 Desember 1949).
Bertujuan untuk mengurangi pengaruh
golongan kiri dalam tubuh Angkatan
Perang. Permasalahan ekonomi sbg acuan
menyederhanakan Angkatan Perang.
Pemilu 1955
Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu
pertama yang bersifat nasional di
Indonesia. Sebelum pemilu yang bersifat
nasional tersebut, Indonesia pernah
melaksanakan pemilu yang bersifat lokal.
Pemilu yang bersifat lokal tersebut pernah
dilaksanakan di dua daerah di Indonesia,
yaitu daerah Minahasa dan Yogyakarta
pada tahun 1951.
Pemilu Pertama 1955
Penyelenggaraan pemilu tahun 1955
banyak kalangan menyebut sebagai
pemilu yang paling ideal dan paling
demokratis.

Kabinet Wilopo mempersiapkan rencana


undang-undang dan mengesahkan undang-
undang pemilu. Kabinet Ali Sastroamidjojo
melaksanakan pemilu sampai tahap kampanye
kemudian diganti Kabinet Burhanuddin Harahap
yang melaksanakan tahapan selanjutnya yaitu
hari-H pencoblosan sampai pemilu selesai.
Dewan Konstituante
Dewan Konstituante dibentuk dari
hasil Pemilu tahun 1955. Tugas
Konstituante adalah membuat
Undang-Undang Dasar (UUD) untuk
menggantikan UUD Sementara (UUDS)
tahun 1950 yang berlaku sejak 17
Agustus 1950. Konstituante juga
memiliki tugas menyempurnakan
sistem pemerintahan di Indonesia.
Kegagalan konstituante Menyusun
Undang-Undang Dasar

Kegagalan konstituante disebabkan oleh faktor-faktor.


a. Perdebatan berlarut-larut dalam Konstituante.
b. Adanya perselisihan antatpartai.
c. Munculnya desakan untuk memberlakukan kembali
Undang-undang Dasar 1945.
Soal-soal USBN Sejarah Indonesia
1. Sebelum terbentuknya MPR, dalam menjalankan
pekerjaannya presiden dibantu oleh ....

a. komite nasional
b. wakil presiden
c. perdana menteri
d. dewan meteri
e. kabinet
Soal-soal USBN Sejarah Indonesia
2. KNIP dibentuk pada tanggal ....

a. 18 Agustus 1945
b. 19 Agustus 1945
c. 21 Agustus 1945
d. 22 Agustus 1945
e. 29 Agustus 1945
Soal-soal USBN Sejarah Indonesia
3. Tiga partai besar pendukung Kabinet Ali
Sastriamidjojo II adalah ....

a. PNI, Masyumi, dan NU


b. PNI, Parkindo, dan Masyumi
c. NU, Muhammadiyah, dan PKI
d. Masyumi, Gerindo, dan PKI
e. PNI, Masyumi, dan Muhammadiyah
Soal-soal USBN Sejarah Indonesia
4. Partai-partai pada masa Demokrasi Liberal lebih
cenderung untuk ....

a. mementingkan kepentingan bangsa daripada


kepentingan partainya
b. meningkatkan kerja sama antarpartai politik
c. secara bersama-sama mendukung program
pemerintah
d. memenitingkan kepentingkan partainya daripada
kepentingan bangsa
e. mengutamakan pembangunan fisik
Soal-soal USBN Sejarah Indonesia
5. Kabinet Ali Sastroamidjojo I merupakan salah satu
kabinet yang berhasil memegang pemerintahan
Demokrasi Liberal. Prestasi gemilang dari Kabinet Ali
Satroamidjojo I adalah ....

a. pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif


b. berhasil diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika
(KAA)
c. berhasil ditumpasnya gerakan separatis
d. berhasil menghancurkan masalah SARA
e. diselenggarakannya Konferensi Istanbul

Anda mungkin juga menyukai