Indonesia sampai tahun 1950 an telah menjalankan dua system pemerintahan yang berbeda yaitu :
Tidak sampai satu tahun setelah kemerdekaan, system pemerintahan presidensial digantikan dengan
system pemerintahan parlementer.Hal ini ditandai dengan pembentukan cabinet parlementer pertama
pada November 1945, dengan Syahrir sebagai perdana menteri.
Baru pada masa Republik Indonesia Serikat pelaksanaan system parlementer dilandasi oleh
konstitusi, yaitu konstitusi RIS. Begitu juga pada masa Demokrasi Liberal, pelaksanaan system
parlementer dilandasi oleh UUD sementara 1950 atau dikenal dengan Konstitusi Liberal.
System pemerintahan Negara menurut UUD sementara 1950 adalah system parlementer artinya
cabinet disusun menurut perimbangan kekuatan kepartaian dalam parlemen dan sewaktu-waktu dapat
dijatuhkan oleh wakil-wakil partai dalam parlemen. Presiden hanya merupakan lambang kesatuan
saja. Hal ini dinamakan pula Demokrasi Liberal, sehingga era ini dikenal sebagai zaman Demokrasi
Liberal. Sistem cabinet masa ini berbeda dengan system cabinet RIS yang dikenal sebagai Zaken
Kabinet ( suatu cabinet yang para mentrinya dipilih/berasal dari tokoh-tokoh yang ahli dibidangnya
tanpa mempertimbangkan latar belakang partainya )
Kabinet-kabinet tersebut pada umumnya memiliki program yang tujuannya sama yaitu,
masalah keagamaan, kemakmuran dan masalah Irian Barat ( saat ini Papua Barat )
1. SISTEM KEPARTAIAN
Partai politik merupakan suatu kelompok teroganisir yang angota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama.
Tujuan terbentuknya partai : “ untuk memperoleh,merebut,dn mempertahankan kekuasaan
Secara konstitusional”
Pada tanggal 23 Agustus 1945 presiden mengumumkan pembentukan partai Nasional
Indonesia sebagai partai tunggal. Namun tdak terwujud .Kemudian pemerintah mengeluarkan
maklumat 3 November 1945 tentang pembentukan partai2 diantaranya :
MASYUMI, dipimpin oleh Dr. Sukiman Wiryosanjoyo berdiri 7 November 1945
PNI dipimpin oleh Sidik Joyosukarto berdiri 29 januari 1945
PSI (Partai Sosialis Indonesia) dipimpin oleh Amir Syarifudin berdiri 20 Nov 1945
PKI dipimpin oleh Mr. Moh Yusuf berdiri 7 November 1945
PBI (Partai Buruh Indonesia ) dipimpin oleh Nyono berdiri 8 November 1945
PRJ (Partai Rakyat Jelata ) dipimpin oleh Sutan Dewanis berdiri 8 November 1945
PARKINDO (Partai Kristen Indonesia ) dipimpin oleh Ds. Probowinoto berdiri 10
November 1945
PRS ( Partai Rakyat Sosialis) dipimpin oleh Sutan Syahrir berdiri 20 November 1945
PERMAI (Persatuan Marhaen Indonesia ) dipimpin oleh JB Assa berdiri 8 Desember
1945
Sistim kepartaian yang dianut pada masa demokrasi liberal adalah multi partai.
Pembentukan partai politik ini menurut Moch. Hatta agar memudahkan dalam mengontrol
perjuanagan lebih lanjut.