1949 -1959
Demokrasi liberal adalah suatu sistem pemerintahan yang menekankan pada paham kebebasan
(berpolitik)”
1. Bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti yang telah ditetapkan
dalam KMB. Beban tersebut berupa hutang luar negeri sebesar 1,5 Triliun rupiah dan utang
dalam negeri sejumlah 2,8 Triliun rupiah.
5. Indonesia belum memiliki tenaga ahli dan dana yang diperlukan secara memadai.
KABINET MASA DEMOKRASI LIBERAL
• Kabinet Natsir
• Kabinet Sukiman
• Kabinet Wilopo
• Kabinet Ali II
• Kabinet Djuanda
Program kerja:
Program ekonomi
Jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan gagalnya penyelesaian masalah Irian Barat sehingga
menimbulkan munculnya Mosi Hadikusumo
KABINET SUKIMAN (27 April 1951 - 3 April 1952)
• Program kerja:
2. Stabilitas Sosial-Ekonomi.
• Jatuhnya Kabinet Sukiman dikarenakan kedekatan Sukiman dengan USA dan diterimanya
bantuan ekonomi Mutual Security Act (MSA) dari USA yang dianggab sebagai pelanggaran
politik luar negeri yang bebas aktif
• Kabinet Wilopo merupakan koalisi partai PNI, MASYUMI, koalisi partai-partai dan non partai.
• Program kerja:
1. Persiapan PEMILU.
2. Kemakmuran rakyat.
3. Pendidikan rakyat.
4. Keamanan rakyat.
• Jatuhnya Kabinet Wilopo dikarenakan adanya mosi tidak percaya dari parlemen akibat
terjadinya :
1. Peristiwa 17 Oktober 1952 (Konflik ternbuka antara tentara dan politisi sipil)
• Program kerja:
1. Persiapan PEMILU
2. Kemakmuran rakyat.
3. Pendidikan rakyat.
4. Keamanan rakyat.
5. Program ekonomi Ali Baba yang digagas Mr. Ishaq dengan tujuan memajukan
pedagang Swasta asing dan pribumi
6. Mengadakan Konferensi Asia Afrika ( KAA) di Bandung pada 18- 24 April 1955
• Jatuhnya Kabinet Ali dikarenakan adanya kelanjutan peristiwa 17 Oktober 1952 dan krisis
ekonomi yang makin memburuk
• Program kerja:
1. Pemberantasan korupsi.
• Kabinet ini merupakan kabinet non partai dengan nama “KABINET KARYA” menggunakan
sistem Zaken kabinet
5. mempergiat pembangunan.
3. Peristiwa Cikini