sekolah
Tugas ini disusun untuk memenuhi mata pelajaran
bahasa Indonesia
Nama kelompok : 4
:Bagas Puttra Pratama
:Eggi Saputra
:Mozza Hendra . A
:Roland Agustin
:Sri Wahyuni
SMAN-2 PALANGKA-RAYA
2023
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………….... 1
KATA PENGANTAR…..…………………………………………………………………………..……. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..………..….. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………... 4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………........ 4
B. Rumusan Masalah………………………………………..……………………..……............ 4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 5
A.Definisi Bullying/perundungan................................................................ 5
B.Jenis – Jenis Tindakan Bullying/perundungan ............................. 6
C.Faktor Penyebab Bullying ……………………………………….…………………….. 7
1. Faktor sekolah……………………………………………………………………………. 7
2. Faktor kelompok sebaya ……………………………………….…………………. 7
D.Dampak Tindakan Bullying ………………………………..……………………….… 8
1. Dampak negatif…………………………………………………………………………. 8
2. Dampak positif…………………………………………………………………………… 8
E.Upaya Mengatasi Bullying …………………….………………………..…………….. 8
1. Cara menghadapi tukang “bully” ……………………..…………………….. 8
2. Solusi/upaya buat orang tua atau wali orang tua ..……………….. 9
3. Penanganan yang bisa dilakukan oleh guru …………….……………. 9
BAB III PENUTUP........................................................................................ 10
A. Kesimpulan……………………………..…………………………………………... 10
B. Saran……………………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa. Di mana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi,
sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang
harus dilewati dengan berbagai kesulitan.Karena masa ini merupakan fase
pencarian jati diri.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bullying?
2. Apa jenis-jenis perbuatan bullying?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan perilaku bullying?
4. Apa saja dampak dari perilaku bullying?
4
5. Bagaimana upaya pencegahan bullying?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bullying
Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Bullying
berasal dari kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang
yang lemah. Beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang seringkali dipakai
masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di antaranya adalah
penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau
intimidasi. Dari definisi di atas, ada beberapa para ahli yang mengemukakan
pendapatnya tentang bullying, di antaranya:
Barbara Coloroso (2003: 44): “Bullying adalah tindakan bermusuhan yang
dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti
menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan teror. Termasuk juga
tindakan yang direncanakan maupun yang spontan bersifat nyata atau hampir
tidak terlihat, di hadapan seseorang atau di belakang seseorang, mudah untuk
diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh seorang
anak atau kelompok anak”.
Olweus (1993) dalam Pikiran Rakyat, 5 Juli 2007: “Bullying can consist of any
action that is used to hurt another child repeatedly and without cause”.
Bullying merupakan perilaku yang ditujukan untuk melukai siswa lain secara
terus-menerus dan tanpa sebab. Sedangkan menurut Rigby (2005: dalam
Anesty, 2009) merumuskan bahwa “bullying” merupakan sebuah hasrat untuk
menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan dalam aksi, menyebabkan seseorang
menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau sekelompok
orang yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang dan
dilakukan dengan perasaan senang (Retno Astuti, 2008: 3). Riauskina, Djuwita,
dan Soesetio (2001) mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif
kekuasaan terhadap siswa yang dilakukan berulang-ulang oleh
seorang/kelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa lain yang
lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
5
“keinginan untuk menyakiti seseorang” dan “benar-benar menyakiti
seseorang” merupakan dua hal yang jelas berbeda.
6
C. Faktor Penyebab Bullying
Bullying dapat terjadi di mana saja, di perkotaan, pedesaan, sekolah negeri,
sekolah swasta, di waktu sekolah maupun di luar waktu sekolah. Bullying
terjadi karena interaksi dari berbagai faktor yang dapat berasal dari pelaku,
korban, dan lingkungan di mana bullying tersebut terjadi. Dalam penelitian
Riauskina, Djuwita, dan Soesetio, (2005) alasan seseorang melakukan bullying
adalah karena korban mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying
karena tradisi, balas dendam karena dia dulu diperlakukan sama (menurut
korban laki-laki), ingin menunjukkan kekuasaan, marah karena korban tidak
berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, mendapatkan kepuasan (menurut
korban laki-laki), dan iri hati (menurut korban perempuan).
Faktor sekolah
Karena pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini, anak-anak
sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku
mereka untuk melakukan intimidasi anak-anak yang lainnya. Bullying
berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah yang sering memberikan
masukan yang negatif pada siswanya misalnya, berupa hukuman yang tidak
membangun sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan
menghormati antar sesama anggota sekolah.
7
D. Dampak Tindakan Bullying
1. Dampak negatif
Bullying memiliki dampak yang sangat buruk bagi seorang. Berikut ini adalah
beberapa dampak bullying di antaranya: prestasi belajar menurun, fobia
sekolah, gelisah, sulit tidur, gangguan makan, menyendiri, mengucilkan diri,
sensitif, lekas marah, agresif , bersikap kasar pada orang lain (contoh: pada
kakak atau adik bahkan orang tua), depresi, hasrat bunuh diri (data dari jepang
dinyatakan bahwa 10% korban bullying mencoba bunuh diri), rendahnya
kepercayaan diri/minder, dan merasa terisolasi dalam pergaulan.
2. Dampak positif
Dari dampak negatif di atas, ternyata bullying dapat mengakibatkan dampak
positif yaitu:
Bullying bisa menjadi stresor positif bagi remaja yang kuat fisik dan mental
dalam menjalani hidupnya.
Remaja yang terkena bullying akan termotivasi untuk berani membela dirinya
di hadapan orang lain, dapat membela temannya (berjiwa ksatria).
Lebih proaktif dan tanggap akan permasalahan yang dihadapi.
8
2. Penanganan yang bisa dilakukan oleh guru
Usahakan mendapat kejelasan mengenai apa yang terjadi. Tekankan bahwa
kejadian tersebut bukan kesalahannya. Bantu anak mengatasi rasa tidak
nyaman yang ia rasakan, jelaskan apa yang terjadi dan mengapa hal itu terjadi.
Pastikan Anda menerangkan dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti
anak. Jangan pernah menyalahkan anak atas tindakan bullying yang ia alami.
Mintalah bantuan pihak ketiga (guru atau ahli profesional) untuk membantu
mengembalikan anak ke kondisi normal, jika dirasakan perlu. Untuk itu bukalah
mata dan hati Anda sebagai orang tua. Jangan tabu untuk mendengarkan
masukan pihak lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang
dimana tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan
membuat seseorang merasa tidak nyaman. Jenis bullying dapat dibedakan
menjadi 4, bullying secara verbal, bullying secara fisik, bullying secara
relasional, dan bullying elektronik.
Ciri orang yang membullying salah satunya adalah haus perhatian, sedangkan
ciri orang yang dibullying salah satunya adalah karena anak yang dibully itu
paling miskin atau paling kaya. Faktor dari bullying bisa berasal dari faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor kelompok sebaya.
Dampak dari bullying ada yang positif dan ada juga yang negatif. Solusi atau
upaya untuk mengatasi bullying bisa dilakukan dari lingkungan keluarga,
sekolah, dan sebagainya.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://doc.lalacomputer.com/makalah-bullying/
11