TENTANG
BULLYING
(STUDI KASUS DI SMPN16 MALANG)
Disusun Oleh :
1.SASTI PRAMITA
2. ANNISA SARAGIH
3.FITRIA
4.HEBER SIHOMBING
(Sumber:Pikiran Kelompok)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bullying sudah lama terjadi tetapi permasalahan ini tetap saja menjadi topik yang masih
hangat diperbincangkan dan belum menemukan titk terang. Keberadaan bullying seakan akan di
pandang sebelah mata, sehingga mungkin baru sedikit yang menyadari bahaya dari keberadaan
bullying tersebut. Padahal bahaya dari bullying dapat sampai mengakibatkan kehilangan nyawa.
Kini saatnya di butuhkan pentyadaran terhadap berbagai pihak untuk mengatasi masalah
bullying.
Bullying seakan akan sudah menjadi tradisi yang rutin terjadi sehingga menimbulkan
pola diantara orang orang, contohnya saja disekolah yang kami teliti saat ini. Bullying dapat
dikatakan sebagai hal yang sangat wajar. Setiap masalah pasti selalu ada penyebab yang
melatarbelakangi, sehingga kami sebagai peneliti dapat mengetahui mengapa bullying selalu
terjadi bahkan sudah menjadi sebuah tradisi. Bullying bukan saja bisa terjadi karena tradisi yang
dilestarikan, tetapi juga bisa terjadi karena ketidaksadaran seorang pelaku, korban dan saksi yang
berujung terhadap tindakan bullying.
Sekarang ini berbagai macam masalah tengah melanda dunia pendidikan di Indonesia.
Salah satunya adalah kekerasan atau bullying baik oleh guru terhadap siswa maupun siswa
dengan siswa lainnya. Bentuk kekerasan ini bukan hanya dalam bentuk fisik saja tetapi juga
secara psikologis. Kekerasan dapat terjadi di mana saja, termasuk di sekolah, tempat bermain, di
rumah, di jalan, dan di tempat hiburan. Bullying seolah-olah sudah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan anak-anak di zaman sekarang ini. Maraknya aksi kekerasan atau
bullying yang dilakukan oleh siswa di sekolah semakin banyak menghiasi deretan berita di
halaman media cetak maupun elektronik.
Bullying adalah fenomena yang telah lama terjadi di kalangan remaja. Kasus bullying
biasanya menimpa anak sekolah. Pelaku bullying akan mengintimidasi/mengejek kawannya
sehingga kawannya tersebut jengkel. Atau lebih parah lagi, korban bullying akan mengalami
depresi dan hingga timbul rasa untuk bunuh diri. Bullying harus dihindari karena bullying
mengakibatkan korbannya berpikir untuk tidak berangkat ke sekolah karena di sekolahnya ia
akan di bully oleh si pelaku. Selain itu, bullying juga dapat menjadikan seorang anak turun
prestasinya karena merasa tertekan sering di bully oleh pelaku.
Dalam penelitian ini kami ingin mengetahui dan mendalami mengapa bullying bisa
terjadi. Pengaruh apa saja yangdapat dirasakan bagi pelaku, korban, dan saksi dari kasus
bullying. Dari pengaruh yang berdampak negatip tersebut apakah ada sebuah pengaruh yang
berkaitan terhadap keaktifan siswa disekolah.
(Sumber:http://masalahbullyingdalamsekolah.blogspot.com/2017/03/masalah-bullying-dalam-
sekolah.html)
B. Identifikasi Masalah
Masalah Bullying sangatlah luas dan kompleks. Beberapa faktor penyebab terjadinya
tindakan Bullying adalah :
C. Pembatasan Masalah
C. Perumusan Masalah
1. Apakah pengaruh bullying pada siswa?
2. Apa dampak dari bullying?
3. Bagaimana cara mengatasi bullying?
D. Tujuan Penelitian
Menjawab dari rumusan masalah di atas.
(Sumber: http://putrinoviaaanti.blogspot.com/2016/06/contoh-proposal-penelitian-ilmiah.html)
BAB II
KERANGKA TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA
A. Defenisi Teori
Makna Bullying
Berikut ini beberapa definisi bullying menurut beberapa para ahli:
1) Olweus (2005)
Definisi bullying menurut Olweus adalah sebuah tindakan atau perilaku agresif yang disengaja,
yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu ke
waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah atau
sebagai sebuah penyalahgunaan kekuasaan/kekeraan secara sistematik.
3) Sejiwa (2008)
Definisi bullying menurut Sejiwa adalah sebuah situasi dimana terjadinya penyalahgunaan
kekuatan atau kekuasaan fisik maupun mental yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok,
dan dalam situasi ini korban tidak mampu membela atau mempertahankan dirinya.
4) Rigby (1994)
Definisi bullying menurut Rigby adalah suatu hasrat untuk menyakiti yang diperlihatkan ke dalam
aksi secara langsung oleh seseorang atau sekelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab,
biasanya berulang, dan dilakukan secara senang yang tujuannya untuk membuat korban menderita.
5) Wicaksana (2008)
Definisi bullying menurut Wicaksana adalah kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang
dilakukan seseorang atau kelompok, terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan
dirinya dalam situasi di mana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat dia
tertekan.
Dari beberapa pengertian diatas maka pada dasarnya bullying adalah bentuk tindakan atau
perilaku, agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang dilakukan secara sadar,
sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang.
Bullying dapat terjadi di mana saja, tidak memilih umur atau jenis kelamin korban. Korban
bullying pada umumnya adalah anak yang lemah, pemalu, pendiam dan special (cacat, tertutup,
cantik atau punya ciri-ciri tubuh yang tertentu) yang dapat menjadi bahan ejekan.
(Sumber: https://www.onoini.com/pengertian-bullying/)
Jenis-Jenis Bullying
1. Bullying secara verbal (dengan kata-kata)
2. Bullying secara Fisik
Bullying ini melibatkan kontak fisik antar pelaku dan korban, seperti memukul, menendang,
menampar, meludahi, merusak barang hingga melakukan tindakan lain yang terus berulang
hingga merugikan secara fisik. Bullying secara fisik sangat mudah diidentifikasi dan biasanya
terjadi di antara remaja yang sedang bermasalah serta bentuk lanjutan dari bullying secara
verbal.
3. Social Bullying
Bullying jenis ini melibatkan banyak pelaku dan biasanya dilakukan
berkelompok. Bullying dilakukan dengan cara mengabaikan, mengucilkan atau menghindari.
Sikap berupa pandangan sinis, tawa yang mengejek hingga bahasa tubuh yang bermaksud
untuk merendahkan juga jadi bentuk dari social bullying. Dampaknya tentu saja akan membuat
korban merasa tidak betah di lingkungan sekitarnya bahkan bisa menimbulkan depresi.
4. Cyberbullying
Bullying yang satu ini paling banyak dirasakan dan ditemui akhir-akhir ini, terutama di zaman
kemajuan teknologi saat ini. Contohnya sudah pasti kamu tahu, yaitu berupa komentar kasar,
ancaman hingga kata-kata yang bermaksud menyakiti hati di media sosial atau platform internet
lainnya. Mengirimkan kata-kata kasar melalui media elektronik seperti SMS atau instant
messenger juga termasuk cyberbullying.
(sumber: https://www.youngontop.com/read/24017/stop-bullying-inilah-4-macam-jenis-bullying-yang-
harus-kamu-tahu/)
Pencarian identitas diri remaja dapat melalui penggabungan diri dalam kelompok teman sebaya
atau kelompok yang diidolakannya. Bagi remaja, penerimaan kelompok penting karena mereka bisa
berbagi rasa dan pengalaman dengan teman sebaya dan kelompoknya. Untuk dapat diterima dan
merasa aman sepanjang saat-saat menjelang remaja dan sepanjang masa remaja mereka, anak-
anak tidak hanya bergabung dengan kelompok-kelompok, mereka juga membentuk kelompok yang
disebut klik. Klik memiliki kesamaan minat, nilai, kecakapan, dan selera. Hal ini memang baik namun
ada pengecualian budaya sekolah yang menyuburkan dan menaikan sejumlah kelompok diatas
kelompok lainnya, hal itu menyuburkan diskriminasi dan penindasan atau perilaku bullying.
C. Pengaruh Media
Program televisi yang tidak mendidik akan meninggalkan jejak pada benak pemirsanya. Akan
lebih berbahaya lagi jika tayangan yang mengandung unsur kekerasan ditonton anak-anak pra
sekolah perilaku agresi yang dilakukan anak usia remaja sangat berhubungan dengan kebiasaannya
dalam menonton tayangan di televise.
Adapun korban mempunyai persepsi bahwa pelaku melakukan bullying karena.
1. Tradisi;
2. Balas dendam karena dia dulu pernah diperlakukan sama;
3. Ingin menunjukkan kekuasaan;
4. Marah karena korban tidak berperilaku sesuai yang diharapkan;
5. Mendapat kepuasan;
6. Irihati.
Adapun korban mempersepsikan dirinya sendiri menjadi korban bullying karena.
1. Penampilan mencolok;
2. Berperilaku dengan tidak sesuai;
3. Perilaku dianggap tidak sopan;
4. Tradisi.
(Sumber: http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/faktor-penyebab-terjadinya-
bullying.html)
B. Penelitian Relevan
Berdasarkan data yang didapat dalam sebuah penemuan internasional dikatakan 59 persen
siswa di Indonesia yang disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut mendengar ejekan yang
menyakitkan hati dan perasaannya setiap harinya di sekolah sehingga merasa enggan atau
malas untuk datang ke sekolah lantaran trauma dan 10% sampai 16% siswa di Indonesia yang
disurvey melaporkan bahwa siswa tersebut telah diejek, diolok-olok, dikucilkan, dipukul,
ditendang, atau didorong setidaknya sekali dalam setiap minggunya di sekolah. (Huneck, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan oleh seorang psikolog bernama A. Kasandra
Putranto pada seminar yang diadakan di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta pada
tanggal 21 November 2012 lalu, menunjukkan bahwa dari 353 siswa yang dijadikan sampel
penelitian, tindak bullying yang pernah dialami oleh mereka merupakan tindak bullying dalam
klasifikasi fisik dan psikis. Bullying tersebut 33% disebabkan karena siswa kesulitan dalam
bergaul dan 26% disebabkan karena fisik yang kecil/ lemah dan cacat. Hasil penelitian tersebut
juga menunjukkan dampak yang ditimbulkan oleh aksi bullying membuat 55% siswa merasa
tertekan dan gugup, sedangkan 37% siswa mengalami kekurangan dalam berkonsentrasi. Dalam
penelitian tersebut, ditunjukkan pula bahwa 36% korban bullying membalas tindak bullying yang
mereka terima ( Koebler, Jason. 2011 ).
Menurut Ratna (dalam Juwita, 2008, h.2) selaku ketua peneliti kekerasan bullying yang
hasilnya diumumkan di seminar nasional ketiga anti-bullying yang digelar di Hotel JW Marriott,
meningkatnya kasus bullying di kalangan remaja disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya
melibatkan peran media massa, yaitu begitu banyaknya film yang selalu menampilkan adegan
kekerasan.
C. Kerangka Berfikir
Menurut teori konvergensi yang dikemukan oleh William Stern, dikemukakan bahwa
perkembangan individu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan saja, tetapi faktor
lingkungan juga ikut berpengaruh. Sehingga manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan
sekitar.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud
dengan anak adalah:“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan.”
Menurut Ganter & Yeakel adalah lembaga yang terakreditasi bagi anak pengaruhnya
terhadap sikap mereka mengembangkan adalah signifikan. Sikap dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan bagi seorang anak untuk mendapatkan proses yang tepat. Salah satu fungsi utama
dari sekolah adalah mencari pengetahuan. Sikap anak terhadap belajar terutama ditandai oleh
pengetahuan mencari, dan sikap ini sering berubah dalam kondisi sekolah formal. Di banyak
sekolah anak masih diharapkan menjadi tidak aktif, anak terkadang bersikap malas dan kurang
ada rasa ingin tahu.
School Bulying menurut Riauksina, Djuwita dan Soesinto didefinisikan sebagai perilaku
agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok pelajar yang memiliki
kekuasaan, terhadap pelajar/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang
tersebut.
Cohen dengan teori subkebudayaan delinkuennya menjelaskan bahwa perilaku kenakalan
dilakukan oleh anak-anak yang berkelompok dengan teman-temannya. Kenakalan ini salah
satunya adalah bullying, yang menurut Cohen sebuah tindakan yang tidak memiliki asas atau
tujuan yang jelas.
Shawn dan Mc Kay mengemukakan sebuah teori yang berpendapat bahwa kenakalan perlu
di transmisi karena pengaruh gaya hidup dan mendapatkan status merupakan hal yang
penting. Teori ini dinamakan sebagai Cultural Transmission Theory.
D. Hipotesis Penelitian
1. Pengertian Bullying
Bullying berasal dari kata asal bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian
adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih
lemah atau “rendah” dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya,
berupa stres yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya. Bully
biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan), sehingga sangat mungkin
mempengaruhi korban secra psikis. Korban bully akan merasa marah dan kesal dengan
kejadian yang menimpa mereka, ada juga peresaan marah, malu, dan kecewa pada diri
sendiri, karena “membiarkan” kejadian tersebut, dan tidak berani untuk melaporkan
pelaku pada orang dewasa.
2. Pengertian Pengaruh Bullying Terhadap Siswa
Bullying menurut psikolog Andrew Mellor adalah pengalaman yang terjadi ketika
seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan ia takut apabila perilaku buruk
tersebut akan terjadi lagi . Ron Banks memaparkan sebuah penelitian pada tahun 1997 di
Scandinavian bahwa ada koleksi yang kuat antara bullying yang dilakukan oleh siswa
selama beberapa tahun. Mereka sebagai korban bullying sering mengalami ketakutan
untuk sekolah dan menjadi tidak percaya diri, merasa tidak nyaman, dan tidak bahagia.
Aksi bullying menyebabkan seseorang menjadi terisolasi dari kelompok sebayanya karena
teman sebaya korban bullying tidak mau akhirnya mereka menjadi target bullying karena
mereka berteman dengan korban.
(Sumber:http://putrinoviaaanti.blogspot.com/2016/06/contoh-proposal-penelitian-ilmiah.html)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Kami melakukan penelitian ini di SMPN 16 Malang melalui perantara media massa.
B. Waktu Penelitian
Kami melakukan penelitian ini dari awal selama 4 minggu. Dengan rincian sebagai
berikut :
Minggu ke-1 : Melakukan survei terhadap masyarakat sekitar.
Minggu ke-2 : Pembuatan teknis penelitian,mencari informan dan merumuskan masalah
Minggu ke-3 : Memasukkan data yang telah didapat serta menganalisisnya.
C. Sumber Data
Data yang kami peroleh adalah sumber data yang kami dapat di Internet dan pemikiran
dari sebagian anggota kelompok.
E. Teknik Analisis
Deskriptif Kualitatif adalah Prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif ,yaitu berupa
lisan atau kata tertulis dari seseorang subjek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa
data yang tidak diubah serta menggunakan cara yang sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenaranya.
DAFTAR PUSTAKA
http://masalahbullyingdalamsekolah.blogspot.com/2017/03/masalah-bullying-dalam-sekolah.html
http://putrinoviaaanti.blogspot.com/2016/06/contoh-proposal-penelitian-ilmiah.html
https://www.onoini.com/pengertian-bullying/
https://www.youngontop.com/read/24017/stop-bullying-inilah-4-macam-jenis-bullying-yang-harus-
kamu-tahu/
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/faktor-penyebab-terjadinya-bullying.html