BULLYING
DISUSUN OLEH :
(PO0224222003)
JURUSAN KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Bullying” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Saya pribadi mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semuanya.
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. Definisi Bullying..........................................................................................................6
B. Jenis-jenis perbuatan bullying......................................................................................7
C. Ciri pelaku bullying dan korban bullying....................................................................8
D. Faktor Penyebab Bullying..........................................................................................10
E. Dampak Tindakan Bullying.......................................................................................12
F. Upaya Mengatasi Bullying.........................................................................................13
BAB III.................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................18
A. KESIMPULAN......................................................................................................18
B. SARAN..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa. Di mana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis.
Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai
kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan
berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas
perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam
keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam
menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil.
Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu
dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai
lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan
yang baru diketahuinya diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian
masing-masing. Di sinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk
kepribadian seorang remaja. Setiap remaja sebenarnya memiliki potensi untuk dapat
mencapai kematangan kepribadian yang memungkinkan mereka dapat menghadapi
tantangan hidup secara wajar di dalam lingkungannya, namun potensi ini tentunya tidak
akan berkembang dengan optimal jika tidak ditunjang oleh faktor fisik dan faktor
lingkungan yang memadai.
Dalam pembentukan kepribadian seorang remaja, akan selalu ada beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor risiko dan faktor protektif. Faktor risiko ini dapat bersifat
individual, kontekstual (pengaruh lingkungan), atau yang dihasilkan melalui interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Faktor risiko yang disertai dengan kerentanan
psikosial dan resilience pada seorang remaja akan memicu terjadinya gangguan emosi dan
perilaku yang khas pada seorang remaja. Sedangkan faktor protektif merupakan faktor yang
memberikan penjelasan bahwa tidak semua remaja yang mempunyai faktor risiko akan
mengalami masalah perilaku atau emosi, atau mengalami gangguan tertentu.
Budaya bullying (kekerasan) atas nama senioritas masih terus terjadi di kalangan
peserta didik. Karena meresahkan, pemerintah didesak segera menangani masalah ini
secara serius. Bullying adalah suatu bentuk kekerasan anak (child abuse) yang dilakukan
teman sebaya kepada seseorang (anak) yang lebih ‘rendah’ atau lebih lemah untuk
mendapatkan keuntungan atau kepuasan tertentu. Biasanya bullying terjadi berulang kali.
Bahkan ada yang dilakukan secara sistematis.
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. Definisi Bullying
Mengutip Widya Ayu dalam buku Cegah dan Stop Bullying Sejak Dini, bullying
berasal dari bahasa Inggris yaitu bull yang berarti banteng. Secara etimologi
bullying berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah.
Dalam bahasa Indonesia, bullying disebut menyakat yang artinya mengusik (supaya
menjadi takut, menangis, dan sebagainya), merisak secara verbal. Sementara itu,
mengutip hasil ratas bullying Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPA), bullying juga dikenal sebagai penindasan/risak.
Menurut Unicef, bullying bisa diidentifikasi lewat tiga karakteristik yaitu disengaja
(untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan.
Bullying bisa terjadi secara langsung atau online.
Bullying online atau biasa disebut cyber bullying sering terjadi melalui media
sosial, SMS/teks atau pesan instan, email, atau platform online tempat anak-anak
berinteraksi.
B. Jenis-jenis perbuatan bullying
1. Faktor keluarga
Keluarga menjadi faktor utama penyebab terjadinya aksi bullying.
Ketika anak tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang kurang harmonis,
orang tua yang terlalu emosional, dan kurangnya perhatian terhadap anaknya, hal
tersebut tentu memicu timbulnya perilaku menyimpang, salah satunya perilaku
bullying.
Mereka bisa menganggap bahwa bullying merupakan tindakan wajar dan tidak akan
berdampak apa-apa. Padahal, bullying jelas-jelas salah dan sangat merugikan orang
lain.
3. Media massa
Bullying tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi juga dapat dilakukan di
sosial media berupa ungkapan kasar, mencaci-maki, menjelek-jelekkan, dan lain
sebagainya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mendampingi dan memberikan pengertian
pada anak-anak guna menyaring informasi yang beredar.
4. Tradisi senioritas
Adanya tradisi senioritas selama beberapa generasi menjadi penyebab terjadinya
bullying. Sebab, korban merasa terintimidasi karena mendapatkan kekerasan dan
perlakuan yang tidak adil.
Dengan demikian, ketika korban menjadi "senior", mereka akan mengikuti jejak
seniornya yang terdahulu.
Selain itu, pelaku bullying merupakan orang yang tertekan akibat bullying di
kehidupan nyata, sehingga ia menggunakan dunia maya untuk menunjukkan kalau
dirinya juga punya kekuatan dengan cara menyerang orang lain.
6. Perbedaan kelas
Bullying juga disebabkan oleh adanya perbedaan kelas, seperti halnya senior dan
junior, ekonomi, gender, etnis, agama, dan ekonomi. Hal tersebut hampir mirip
dengan tradisi senioritas, di mana kelas tertinggi akan merasa bahwa ia memiliki
kekuatan lebih dibandingkan kelas di bawahnya.
E. Dampak Tindakan Bullying
Bullying merupakan masalah serius yang dapat merusak psikologi anak atau
seseorang dan mengakibatkan korban jiwa.
Dalam kasus yang parah dan paling fatal, korban bisa melakukan tindakan bunuh
diri akibat aksi bullying yang didapatkannya.
Adapun dampak bullying secara khusus terbagi menjadi tiga, yaitu dampak bagi
korban, bagi pelaku, dan bagi yang menyaksikan bullying.
Selain itu, dampak dari bullying bagi korban juga berpengaruh pada kecerdasan dan
kemampuan analisis. Jika kemampuan akademisnya menurun, hal tersebut
memungkinkan anak akan memilih untuk mengasingkan diri dan selalu memiliki
perasaan sedih serta kesepian yang berkepanjangan.
Pelaku yang sering melakukan bullying sejak kecil dan remaja lebih rentan terjebak
di dalam tindak kekerasan ketika dewasa, misalnya tindak kriminal,
penyalahgunaan narkoba, memiliki sifat abusive, dan destruktif kepada pasangan
dan anak-anaknya kelak.
Pelaku bullying juga akan memiliki perilaku yang agresif, mudah marah, impulsif,
toleransi rendah, kurang berempati, dan lebih menyukai mendominasi orang lain.
Selain itu, pelaku merasa harga dirinya tinggi dan sangat percaya diri
Pelajari bagaimana cara berpikir tukang “bully”. Mereka cenderung memilih orang-
orang yang mereka anggap tidak mau atau tidak mampu membela diri sendiri.
Pengganggu memilih sasaran empuk dan “mengujinya” dengan kata-kata yang
menusuk dan tindakan yang mengganggu. Cara tercepat dan cara terbaik untuk
mengakhiri intimidasi mereka adalah dengan membela diri dan menyuruhnya
dengan tegas untuk menghentikan tingkahnya dan mengulanginya sampai mereka
mendengarkannya.
Berdiri tegak dan tatap mereka. Perhatikan gestur tubuh di hadapan si pengganggu.
Bahkan jika mereka lebih besar (yang memang seringnya demikian) berdirilah tegak
dan tatap langsung di matanya. Lawan pandangan mereka secara dingin. Perhatikan
mereka dengan saksama dari ujung kaki ke ujung rambutnya. Seolah-olah melihat
dan tahu sesuatu yang mereka tidak sadari.
Abaikan tukang “bully” di dunia maya. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk
melawan pengganggu maya secara online adalah dengan mengabaikan mereka. Jika
seseorang melakukan bully kepada Anda secara online, apakah itu melalui email,
teks, Facebook, atau jejaring sosial lainnya, Anda harus melepaskan diri dari
pengganggu itu sebisa mungkin. Hindari tersedot ke dalam situasi saling bertukar
hinaan atau argumen melalui internet, terutama yang bersifat publik. Terkadang
memang sangat menggoda untuk membalasnya, namun hindari godaan itu sebisa
mungkin.
Pelajari dan kenali karakter anak kita. Perlu kita sadari, bahwa satu-satu penyebab
terjadinya bullying adalah karena ada anak yang memang punya karakter yang
mudah dijadikan korban.
Jalin komunikasi dengan anak. Tujuannya adalah anak akan merasa cukup nyaman
(meskipun tentu saja tetap ada rasa tidak nyaman) bercerita kepada kita sebagai
orang tuanya ketika mengalami intimidasi di sekolah. Ini menjadi kunci berbagai
hal, termasuk untuk memonitor apakah suatu kasus sudah terpecahkan atau belum.
Masuklah di saat yang tepat. Jangan lupa, bahwa sering kali anak kita sendiri (yang
menjadi korban intimidasi) tidak senang kalau kita (orang tuanya) turut campur.
Bahwa prestasi belajar anak mulai terganggu.
PENUTUP
G. KESIMPULAN
Jenis-jenis Bullying mulai dari bullying secara verbal atau dengan kata-kata,
bullying secara fisik, bullying secara rasional atau hubungan pertemanan, dan
bullying secara elektronik yaitu membuli melalui internet.
Bullying terjadi karena beberapa faktor yaitu antara lain, faktor keluarga, faktor
lingkungan, faktor media massa, faktor tradisi senioritas, pernah jadi korban
bullying dan faktor perbedaan kelas.
H. SARAN
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6284761/pengertian-bullying-adalah-jenis-
penyebab-dan-cara-mengatasinya
https://www.popbela.com/career/inspiration/zahraaminati/jenis-bully-yang-sering-
dilakukan-tanpa-sadar
https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/verina-intan-l/arti-bullying-
penyebab-jenis-dan-cara-mengatasinya?page=all
https://doc.lalacomputer.com/makalah-bullying/