MAKALAH
BAHASA INDONESIA TENTANG
“BULLYING di KALANGAN REMAJA”
DI SUSUN OLEH :
NURFADILAH
KELAS : XI MIPA 1
NIS : 190636
HAL.
HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 4
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
JUMRIAH, S.Pd, M.Pd pada bidang studi Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang BULLYING bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu JUMRIAH, S.Pd, M.Pd, selaku guru
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Nurfadilah
Berikut ini beberapa pengertian dan definisi bullying dari beberapa sumber buku:
Menurut Olweus (2005), bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku
agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang
secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban
yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai
sebuah penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan secara sistematik.
Menurut Wicaksana (2008), bullying adalah kekerasan fisik dan psikologis
jangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok, terhadap seseorang
yang tidak mampu mempertahankan dirinya dalam situasi di mana ada hasrat
untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat dia tertekan.
Menurut Black dan Jackson (2007), bullying merupakan perilaku agresif tipe
proaktif yang di-dalamnya terdapat aspek kesengajaan untuk mendominasi,
menyakiti, atau menyingkirkan, adanya ketidakseimbangan kekuatan baik
secara fisik, usia, kemampuan kognitif, keterampilan, maupun status sosial,
serta dilakukan secara berulang-ulang oleh satu atau beberapa anak
terhadap anak lain.
Menurut Sejiwa (2008), bullying ialah sebuah situasi di mana terjadinya
penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan fisik maupun mental yang dilakukan
oleh seseorang/sekelompok, dan dalam situasi ini korban tidak mampu
membela atau mempertahankan dirinya.
Menurut Rigby (1994), bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti yang
diperlihatkan ke dalam aksi secara langsung oleh seseorang atau kelompok
yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan
secara senang bertujuan untuk membuat korban menderita.
Wiyani (2012) mengungkapkan bahwa bullying adalah suatu isu yang tidak
semestinya dipandang sebelah mata dan diremehkan, bahkan disangkal
keberadaannya. Siswa-siswa yang menjadi korban dari bullying akan menghabiskan
banyak waktu untuk memikirkan berbagai cara untuk menghindari gangguan di
sekolah sehingga mereka hanya memiliki sedikit energi untuk belajar. Hal inilah yang
akan mempengaruhi prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa. Trigg (dalam
Siswati & Widayanti, 2009) juga mendukung hasil penelitian ini, korban bullying
memiliki penyesuaian sosial yang buruk korban merasa takut ke sekolah bahkan
tidak mau sekolah, menarik diri dari pergaulan, prestasi akademik yang menurun
karena mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar bahkan buruknya
korban memiliki keinginan untuk bunuh diri daripada harus menghadapi tekanan-
tekanan berupa hinaan dan hukuman.
2. Mempunyai Masalah
3. Kurang Perhatian
Biasanya hal ini terjadi kepada anak yang merasa kurang mendapatkan
perhatian baik dari keluarga maupun dari orang-orang sekitar. Karena merasakan hal
tersebut dia melakukan penindasan terhadap orang lain.Meskipun begitu terkadang
mereka tidak sadar bahwa hal yang mereka lakukan adalah salah tetapi yang ada di
pikirannya adalah dengan melakukan bullying ini, orang sekitar akan mulai
memperhatikan dirinya dan juga beberapa orang beranggapan bahwa yang mereka
lakukan itu keren dan bisa membuat mereka terkenal.Ada baiknya jika merasa diri
kalian kurang mendapatkan perhatian maka mulailah memperbanyak jaringan
pertemanan dan mulai aktif di berbagai kegiatan karena dengan begitu kalian akan
sibuk untuk bersosialisasi dengan teman-teman baru.
4. Mendatangkan Keuntungan
Adanya keuntungan atas tindakan yang mereka lakukan biasanya dapat
menjadi salah satu faktor seseorang melakukan bullying. Meskipun hal itu
merupakan hal yang negatif, selama pelaku merasa hal itu menguntungkan maka
mereka akan terus melakukan hal tersebut.Sebagai contoh jika seorang anak
melakukan penindasan dengan temannya dan memaksa untuk mengambil makanan
temannya, maka pada akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan untuk melakukan hal
tersebut. Ataupun jika melakukan penindasan dapat membuat dia terkenal dan
mendapatkan julukan maka dia akan terus melakukan hal tersebut.
5. Rasa iri
Perasaan iri ini menjadi salah satu faktor seseorang melakukan bully. karena
pelaku merasa iri tidak bisa mendapatkan apa yang orang lain dapatkan sehingga dia
melakukan penindasan.Sebagai contoh di pergaulan sekolah, jika ada yang temannya
yang mendapatkan nilai bagus sedangkan si pelaku mendapatkan nilai jelek, maka
pelaku ini akan langsung menindas temannya yang mendapat nilai bagus baik
dengan kata-kata ataupun dengan tindakan.
3.1. SIMPULAN
Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang
atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban
merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya, mungkin bentuk perilaku kekerasan ini
tidak begitu mendapat perhatian dibandinding tawuran dan perkelahian. Bullying ini
dapat dilakukan secara fisik maupun non fisik, juga dapat dilakukan melaului apa saja
baik sosial media [Cyberbullying] maupun secara langsung.
Pada umumnya orang yang melakukan bullying adalah korban dari bullying
sendiri, kurang perhatian, mendatangkan keuntungan, rasa iri, tertekan, terancam,
dendam, dll. Pencegahan terhadap bullying dapat dimulai melalui orang tua, sekolah
dan pemerintah seperti program anti bullying.
3.2. SARAN
Siswa diharapkan sadar akan pengaruh yang ditimbulkan akibat bullying
sehingga tidak mencoba atau melakukan perbuatan yang dapat merusak mental.
Penulisan makalah ini belum sepenuhnya sempurna maka dari itu penulis
mengharap kritik dan saran dalam penulisan makalah di kemudian hari.