Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI

                 MASALAH SOSIAL BULLYING

Pengajar: Bu.Dwi Rachmawati, s.Sos.,M.Si.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa,penulis panjatkan atas segala Rahmat
dan  Inahnya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini disusun guna untuk menyikapi
permasalahan  yang mungkin akan timbul akibat dari masalah kriminalitas di masyarakat ini.
Dalam proses  penyelesaian tugas makalah ini walaupun mengalami banyak kesulitan karena
terbatasnya ilmu yang  dimiliki. Namun berkat adanya jaringan internet dan juga buku
sosiologi bisa sangat membantu dan  kita dapat menyelesaikan tugas kelompok untuk itu rasa
terimakasih banyak kepada Bu Dwi  Rachmawati,S,Sos,M,Si. Yang mau merelakan
waktunya dalam kesibukan untuk memotivasi dan  membina kami agar terus belajar dengan
sungguh sungguh . 
  Kami menyadari bahwa makala ini masih banyak kekurangan dan kelemaha.hal ini
disebabkan  oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik  dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. 
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan
sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi
pembaca pada  umumnya . 

 Mojokerto, Oktober 2020 

 Penulis  

DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI….................................................................................................................3

BAB I (PENDAHULUAN)….........................................................................................4 

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................4 


1.2 TUJUAN……………............................................................................................4
1.3 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4
1.4 METEODELOGI PENULIS..................................................................................4
1.5 KONSEP PENULIS...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN DAN ISI

2.1 DEFINISI BULLYING…………………………………………..………………5

2.2 JENIS JENIS BULLYING……………………………………………...……….6

2.3 FAKTOR PENYEBAB BULLYING………………………………….………...7

2.4 DAMPAK TERJADINYA BULLYING……………………………...…………7

2.5 SOLUSI UNTUK MENGATASI………………………………………...……...8

2.6 TIPS UNTUK MENCEGAH……………………………………………...……..8

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN…………………………………………….…………………………….9

SARAN…………………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA…………………...……………………………………………..10
 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 


 Akhir akhir ini kasus akibat kekerasan makin sering ditemui, seperti perkelahian ataupun
tawuran  antar pelajar,.selain tawuran antar pelajar ini sebenarnya ada bentuk bentuk
perilaku kekerasan oleh  siswa yang begitu tidak mendapat perhatian, seperti pengucilan
teman dan pemalakan terhadap  teman,yang biasa disebut bullying.Bullyimg ini dapat
dilakukan secara fisik maupun non fisik.bullying juga  dapat dilakukan dengan apa saja
media sosial maupun secara langsung. Hal ini mengakibat pelajar malas  ataupun trouma
untuk pergi ke sekolah dan berinteraksi karena takut hal -hal seperti itu.dan hal ini sangat 
berbahaya karena dapat merugikan korban bullying sehingga masalah. Bullying iniyang
marak terjadi  sekarang ini seharusnya mendapat perhatian khusus. 
1.2 TUJUAN 
1. Mempengaruhi masyarakat untuk tidak melakukan bullying 
2. Menyadarkan masyarakat untuk memberikan perhatian terhadap aksi 
3. Mengetahui pengertian Bullying 
4. Mengetahui jenis jenis Bullying 
5. Mengetahui mengatasi bullying 

1.3 RUMUSAN MASALAH: 


Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah berikut
Apakah ada pengaruh  pendidikan kesehatan melalui audiofidual terhadap tingkat
pengetahuan dan norma subjektif remaja  tentang Bullying?? 
1.apa yang dimaksud Bullying? 
2.bagaimna mencegah Bullying?? 
3.apa dampak bullying??” 

1.4 METODIOLOGI PENELITIAN : 


Untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi Bullying
yang terkendali .

1.5 KONSEP PENULIS: 

Disimpulkan bahwa dampak bullying sangat berpengaruh terhadap kepribadian


dan mental anak ,  seperti anak menjadi penakut,hilang rasa percaya diri,malas
berangkat ke sekolah oleh karena itu  hendaknya menaikkan peran dan fungsi
dalam bidang penyuluhan pada prinsip supaya bisa  membantu siswa agar
memenuhi tugas tugas perkembangan yang meliputi aspek aspek pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BULLYING 


Bullying berasal dari kata bully yang artinya menggertak dan mengganggu .
mendefinisikan school Bullying  sebagai perilaku agresif kekuasaan terhadap siswa yang
dilakukan berulang ulang oleh seorang atau  sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan
terhadap siswa lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti  orang tersebut. 
Bullying dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu: 
1.) Kontak fisik langsung (memukul , mendorong, mencakar termasuk memeras dan
merusak barang barang  yang dimiliki orang lain). 
2.) Kontak verbal langsung (mengancam , mengganggu, merendahkan,mengejek,menyebar
gosip) 
3.) Perilaku non verbal langsung (melihat dengan sinis menampilkan ekspresi wajah yang
merendahkan biasanya  disertai bullying fisik atau verbal.) 
4.) Perilaku non verbal tidka langsung (mendiamkan seseorang , memanipulasi persahabatan
sehingga menjadi  retak,sengaja mengucilkan. 
5.) Pelecehan seksual  
Definisi lain tentang bullying yaitu: 
a. Bullying adalah penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok , sehingga  korban merasa tertekan trauma . 
b. Bentuk bentuk Perilaku bullying usaha untuk menyakiti secara fisik maupun psikologis
terhadap siswa  yang akan menjadi lemah. 
• Bully yaitu siswa yang dikategorikan sebagai pemimpin, berinisiatif dan aktif
terlibat dalam perilaku  bullying. 
• Asisten bully ia cenderung bergantung mengikuti bully. 
• Rinfocer ikut menyaksikan korban mengajak siswa lain untuk menonton 
• Defender orang orang yang membela membantu korban sering kali ia
jadi korban juga.
• Outsider tidak melakukan apapun seolah olah tak peduli. 

2.2 JENIS-JENIS BULLYING 


Ada jenis-jenis bullying yang mungkin dialami anak dan orangtua perlu ketahui, di
antaranya adalah sebagai  berikut: 
 1. Bullying fisik 
 Biasanya perundungan fisik adalah salah satu dari jenis bullying pada remaja yang
paling mudah  dikenali. Sering kali, yang menjadi korban akan menerima berbagai
perlakuan fisik yang kasar. Menurut National Center Against Bullying, jenis
perundungan fisik bisa berupa menghalangi jalan  korban, menyandung, mendorong,
memukul, menjambak, hingga merusak barang.
 
2. Bullying verbal 
 Salah satu dari jenis bullying pada remaja lainnya adalah perundungan verbal.
Tindakan ini bisa  dilakukan dengan kata-kata, pernyataan, julukan, dan tekanan
psikologis yang menyakitkan atau  merendahkan. Dampak dari perundungan secara
verbal mungkin tidak terlihat secara langsung. Maka  dari itu, pelakunya tidak akan
ragu untuk melontarkan ucapan yang tidak pantas secara terus menerus. 
3. Tindakan pengucilan 
 Jenis perundungan lainnya yang juga cukup sering terjadi yaitu pengucilan. Anak
Anda tidak  disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru dimusuhi dan
diabaikan oleh lingkungan  pergaulannya. Anak akan kesulitan mencari teman,
karena biasanya pelaku punya pengaruh yang  cukup kuat untuk membujuk orang
lain mengucilkan si korban.  
Biasanya, anak yang mengalami jenis perundungan ini sering menyendiri,
mengerjakan tugas  kelompok seorang diri dan tidak pernah bermain bersama
teman-teman di luar jam sekolah. 
 4. Bullying dunia maya 
 Faktanya, bullying tak hanya terjadi di dunia nyata saja. Sekarang ini, bullying di
dunia maya  atau cyber bullying umum terjadi. Artinya, tidak dilakukan di
lingkungan sekolah atau kehidupan  sehari-hari secara langsung. Namun, pelaku
melakukannya di dunia maya (cyber bullying) melalui  internet. Perundungan ini
bisa dibilang salah satu jenis yang cukup baru. Umumnya media yang  digunakan
untuk melalukan perundungan di dunia maya yaitu media sosial, aplikasi chatting,
atau  surat elektronik (e-mail). 
 5. Bullying seksual 
 Jika anak Anda sudah memasuki usia remaja awal, jenis perundungan ini lebih
mungkin  dialami. Pelaku perundungan akan mengomentari, menggoda, berusaha
mengintip, bahkan  menyentuh korban secara seksual. Tak hanya itu, jenis
perundungan seksual pada remaja adalah jenis  perundungan dengan cakupan yang
cukup luas. Dimulai dari  menyebarkan foto korban yang bersifat sensual dan pribadi,
mengambil foto korban diam-diam  dengan tujuan memuaskan gairah seksual pelaku,
atau memaksa korban menonton atau melihat hal hal yang berbau pornografi. 
6. Bullying antar saudara 
 Jenis bullying lainnya yang bisa terjadi pada remaja adalah perundungan dari
saudara  terdekat. Hal ini bisa terjadi ketika ada salah satu pihak yang merasa
bahwa ia diperlakukan kurang  baik dibandingkan dengan adiknya.

2.3 FAKTOR PENYEBAB BULLYING 


Menurut Ariesto (2009), faktor-faktor penyebab terjadinya bullying
antara lain:
a.) Keluarga 
 Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah : orang tua yang
sering  menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress,
agresi, dan  permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati
konflik-konflik yang  terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya
terhadap teman-temannya. Jika tidak  ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan
terhadap perilaku coba-cobanya itu, ia akan belajar  bahwa “mereka yang memiliki
kekuatan diperbolehkan untuk berperilaku agresif, dan perilaku  agresif itu dapat
meningkatkan status dan kekuasaan seseorang”. Dari sini anak mengembangkan 
perilaku bullying.  
b.) Sekolah 
 Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, anak-anak
sebagai  pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka
untuk melakukan  intimidasi terhadap anak lain. Bullying berkembang dengan pesat
dalam lingkungan sekolah  sering memberikan masukan negatif pada siswanya,
misalnya berupa hukuman yang tidak  membangun sehingga tidak mengembangkan
rasa menghargai dan menghormati antar sesama  anggota sekolah. 
c.) Faktor Kelompok Sebaya  
 Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di sekitar rumah,
kadang  kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan
bullying dalam usaha untuk  membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam
kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri  merasa tidak nyaman dengan perilaku
tersebut.  
d.) Kondisi lingkungan sosial  
 Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya perilaku
bullying. Salah  satu faktor lingkungan social yang menyebabkan tindakan bullying
adalah kemiskinan. Mereka  yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja
demi memenuhi kebutuhan hidupnya,  sehingga tidak heran jika di lingkungan
sekolah sering terjadi pemalakan antar siswanya. e.  Tayangan televisi dan media
cetak Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari  segi
tayangan yang mereka tampilkan. Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) 
memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya,
umumnya  mereka meniru geraknya (64%) dan kata-katanya (43%).

2.3 DAMPAK BULLYING


 
1. Dampak jangka pendek bullying pada korbannya: 

 Syok 
 Cedera fisik (jika terkena bullying fisik)  
 Takut dan merasa tidak aman untuk datang ke tempat terjadinya bullying atau
menghindari tempat  tersebut 
 Cemas saat harus berpapasan atau berinteraksi dengan pelaku 
 Hilangnya rasa kepercayaan diri
 Kesulitan dalam bergaul
 Serta mengakibatkan adanya gangguan mental bagi korban.
2. Dampak bullying jangka panjang yang bisa terjadi pada korban: 
• Konsep diri menjadi negatif 
• Penurunan nilai akademis, berkurangnya motivasi belajar dan bersekolah 
• Kecemasan, takut dengan suasana baru 
• Menutup diri dari pergaulan 
• Depresi 
• Bunuh diri 
• Menjadi pelaku bullying (tidak semua). 

3. Dampak Bullying bagi pelaku :

a.) tidak memiliki kepekaan terhadap Batasan dan norma.


b.) susah membangun hubungan social yang berkualitas.
c.) menunjukkan sikap agresif yang berlebihan. Sehingga
e.) melakukan kekerasan pada orang-orang terdekat mereka

2.5 SOLUSI MENGATASI BULLYING 


 Solusi untuk mengatasi masalah sosial bullying:Ceritakan pada orang dewasa yang
dapat dipercaya.  Ceritakan pada orang tua maupun guru yang memiliki otoritas
untuk menindaklanjutinya. o Abaikan penindas dan jauhi. Seperti yang disebutkan
sebelumnya, penindas akan merasa senang  apabila mendapatkan reaksi seperti
yang dia inginkan. 
 Tingkatkan keberanian dan rasa percaya diri. Tunjukkan pada lingkungan sekitar
bahwa Anda bukan  orang yang lemah dan mudah untuk ditindas. 
 Bicara pada pelaku. Tunjukkan bahwa apa yang dilakukan pelaku bukan hal yang
baik dan bahkan  berbahaya. 
 Bantu teman yang menjadi korban. Jika menyaksikan perilaku bully, jangan diam
saja dan cobalah  untuk memberi dukungan pada korban.  
 Jalin pertemanan dengan banyak orang, sehingga pelaku akan berpikir dua kali untuk
menindasmu.
 Buktikan bahwa kita lebih baik dari mereka dan kita bukan orang yang lemah.
 Saling menghargai dan tidak mengejek satu sama lain.

2.6 TIPS UNTUK MENCEGAH TERJADINYA BULLYING :

1. Berikan mereka alternative komunitas yang mengakuinya


2. Putus mata rantai pelaku dan budaya Bullying
3. Ajarkan cara mengantisipasi kekerasan, bukan melakukannya
4. Tingkatkan kepedulian lingkungan social untuk mencegah praktek Bullying
5. Dukung gerakan diet siaran televisi
BAB III

PENUTUP

                                                                          
 KESIMPULAN

Bullying adalah tindakan di mana satu oang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau
mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Bullying tidak hanya dilakukan secara
langsung. Namun Bullying juga dapat dilakukan melalui perkataan, media social, atau
internet yang dinamakan Cyberbullying.

Bullying dibagi menjadi 6 kategori diantaranya kontak fisik langsung, kontgak verbal
langsung, Bullying pengucilan, Bullying dunia maya, Bullying seksual, dan Bullying antar
saudara. Pada umumnya orang melakukan Bullying karena merasa tertekan, terancam,bahkan
iri dan dendam. Bullying disebabkan oleh korban dari keadaan lingkungan yang membentuk
kepribadiannya menjadi agresif dan kurang mampu mengendalikan emosi juga disebabkan
tayangan televisi yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa, bullying adalah sebuah fenomena yang terjadi di


masyarakat. pada faktor pendidikan, khususnya remaja yang akan melupakan semua
tanggung jawabnya sebagai pelajar dan merugikan banyak pihak. Pada bidang kesehatan,
banyak korban yang menderita karena bullying. Maka dari itu tindakan Bullying dapat
sangat merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

SARAN

1. Kami mengusulkan supaya pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kasus


Bullying karena sebagian besar remaja telah banyak melakukan tindakan ini.
2. Pengawasan orang tua terhadap anak harus lebih ditingkan terlebih lagi dalam hal
pergaulan dan tontonan televisi
3. Dukung gerakan STOP BULLYING dikalangan masyarakat
4. Pentingnya sharing dan saling bertukar pikiran sehingga anak akan lebih terbuka akan
masalah-masalah yang sedang di alami.
DAFTAR PUSTAKA

https://m.merdeka.com/gaya/5-faktor-penyebab-terjadi-bullying-di-kantor.html

https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190411135109-260-385320/mengenal-jenis-
jenis-bullying-atau-perundungan

http://masalahbullyingdalamsekolah.blogspot.com/2017/03/masalah-bullying-dalam-
sekolah.html?m=1

https://doktersehat.com/bullying/

Anda mungkin juga menyukai