Anda di halaman 1dari 9

Makalah Analisis Kebutuhan dan Menentukan Prioritas Program

Bimbingan Konseling

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Anisa Desinta Putri : 2113052012


2. Anzoya Annisa Maharani : 2153052006
3. Berlinda Putri Enly : 2113052040
4. Dea Nur Eliza : 2113052008
5. Dhea Zafira P : 2113052076
6. Dwi Retno Septiana : 2113052022
7. Sheftyani Sherly : 2113052060

Mata Kuliah : Managemen Bimbingan dan Konseling (Teori)

Dosen Pengampu : Ranni Rahmayanthi Z, S.Pd., M.A

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

BandarLampung

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Managemen BK, dengan
judul: “ Analisis Kebutuhan dan Menentukan Prioritas Program Bimbingan Konseling” Tujuan
dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ranni Rahmayanthi Z, S.Pd., M.A selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Analisis Kebutuhan dan Menentukan
Prioritas Program Bimbingan Konseling bagi para pembaca dan penulis. Kami mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Ranni Rahmayanthi Z, S.Pd., M.A yang telah memeberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan masalah ini. Tak lupa juga kami mohon maaf jika ada kesalahan kata dalam penulisan
makalah ini, serta kekurangan lainnya karena manusia tidak luput dari kesalahan. Kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari kalian agar dapat menjadikan makalah ini kedepannya menjadi lebih
baik karena makalah ini jauh dari kata sempurna. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

BandarLampung, 19 September 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I.............................................................................................................................................

PENDAHULUAN.........................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................

1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................................

BAB II...........................................................................................................................................

PEMBAHASAN...........................................................................................................................

Analisis Situasi Sekolah.................................................................................................................

2.1 Penentuan Tujuan BK...............................................................................................................

2.2 Analisis Kebutuhan Siswa........................................................................................................

2.3 Penentuan Jenis Kegiatan yang akan dilaksanakan...................................................................

2.4 Penetapan personel kegiatan.....................................................................................................

BAB III..........................................................................................................................................

PENUTUP.....................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................

3.2 Saran.........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis kebutuhan diartikan sebagai suatu proses mengenali kebutuhan sekaligus menentukan prioritas.
Analisis kebutuhan adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui perbedaan antara kondisi yang
diinginkan/seharusnya atau diharapkan dengan kondisi yang ada. Kondisi yang diinginkan seringkali
disebut dengan kondisi ideal, sedangkan kondisi yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau
kondisi nyata. Analisis kebutuhan sebagai suatu proses formal untuk menentukan jarak atau kesenjangan
antara keluaran dan dampak yang nyata dengan keluaran dan dampak yang diinginkan, kemudian
menempatkan deretan kesenjangan ini dalam skala prioritas lalu memilih hal yang paling penting untuk
diselesaikan masalahnya. Dengan kata lain, analisis kebutuhan adalah kegiatan mengidentifikasi faktor-
faktor pendukung dan penghambat (kesenjangan) proses pelayanan untuk menetapkan materi, media yang
tepat dan relevan dalam mencapai tujuan pelayanan yang mengarah pada pencapaian tugas
perkembangan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan dalam bimbingan dan konseling adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan (paradigma lama: permasalahan) diri peserta
didik, lingkungan peserta didik dan layanan bimbingan dan konseling dalam rangka pencapaian tugas-
tugas perkembangan secara optimal.

Pelaksanaan analisis kebutuhan dalam program bimbingan dan konseling merupakan kegiatan
mengelompokkan masalah yang berkaitan atau yang ada pada peserta didik. Kebutuhan atau masalah
peserta didik dapat diidentifikasi melalui mengenali: (1) Karakteristik siswa, seperti aspek-aspek fisik
(kesehatan dan keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, temperamen
(periang, pendiam, pemurung, atau mudah tersinggung), dan karakternya (seperti kejujuran, kedisiplinan,
dan tanggung jawab); (2) Harapan peserta didik, sekolah, dan masyarakat dapat dianalisis dari tugas-tugas
perkembangan yang dijabarkan dalam rumusan kompetensi dan materi pengembangan kompetensi yang
ada.

Mengenali kebutuhan peserta didik dan lingkungan dapat dilakukan dengan memberikan angket
kebutuhan, mengamati, dan mewawancarai subjek. Pada prinsipnya apapun pendekatan yang digunakan,
pengukuran kebutuhan bertujuan untuk menentukan prioritas kebutuhan yang akan diprogramkan dalam
layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kriteria yang digunakan untuk
menganalisis dan mengkonversi data yang menjadi prioritas. Misalnya dengan menggunakan Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD), atau bidang bimbingan (pribadi, sosial, belajar, dan
karier).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari situasi sekolah?


2. Bagaimana proses penentuan tujuan BK?
3. Bagaimana cara melakukan analisis kebutuhan siswa dan permasalahan siswa?
4. Bagaimana cara menentukan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam analisis kebutuhan dan
menentukan prioritas program BK
5. Bagaimana cara menetapkan personel kegiatan?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan definisi situasi sekolah.


2. Mengetahui proses penentuan tujuan BK.
3. Menganalisis kebutuhan siswa dan permasalahan siswa.
4. Memaparkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam analsis kebutuhan dan menentukan
prioritas program BK.
5.Mengetahui cara menetapkan personel kegiatan.
BAB II

PEMBAHASAN

Analisis Situasi Sekolah

2.1 Penentuan Tujuan BK

Penentuan tujuan merupakan kegiatan yang dilaksanakanoleh konselor apabila data tentang kebutuhan sis
wa dankondisi yang terjadi pada sekolah telah didapatkan. Visi misisekolah merupakan cerminan dari tuj
uan bimbingan dankonseling. Maka oleh karena itu, dalam menetapkan tujuanprogram bimbingan dan ko
nseling harus menyesuaikandengan visi dan misi yang ada di sekolah namun dalampelaksanaannya tetap 
mengikuti kondisi yang terjadi.

Dalam penentuan tujuan program bimbingan dankonselingdapat melibatkan stakeholder (Pihak yang berk
epentingan) yang dapat direalisasikan denganmemberikan usulan atau masukan, akan tetapi tidak seluruh
personel sekolah dapat memberikan masukan dan usulanperencanaan, dalam hal ini pemberi usulan penyu
sunanprogramBK dilaksanakan oleh kepala sekolah, wakil kepalasekolah, dan wali kelas. Pemberian usul
an tersebutdilaksanakan pada saat program BK berlangsung.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwatujuan bimbingan dan konseling dapat berubah se
suai dengankondisi yang sedang terjadi atau bersifat kontemporer, danpada pelaksanaannya kepala sekola
h dan wakil kepala sekolahbertugas memberikan usulan dalam penyusunan program sementara itu person
el lainnya memberikan masukan padasaat program BK telah berlangsung.

2.2 Analisis Kebutuhan Siswa

Dalam perencanaan program bimbingan dan konseling yang pertama dilakukan konselor adalah melakukan analisis
kebutuhan dan permasalahan siswa, karena hasil analisis kebutuhan dan permasalahan siswa akan menentukan
tujuan dari program bimbingan dan konseling dan dasar dalam membuat program bimbingan dan konseling. Analisis
kebutuhan (Needs Analysis) adalah kegiatan dimana konselor mengumpulkan semua data tentang siswa yang
dibinanya baik data personel, data latar belakang siswa, dan data lingkungan sosial siswa.

Salah satu jenis analisis kebutuhan adalah student’s need analysis (analisis pembelajar). Analisis pembelajar
didasarkan pada informasi tentang siswa, dalam student’s need analysis atau analisis pembelajar, ada dua jenis
informasi yang dapat diperoleh, yaitu: informasi obyektif dan informasi subjektif. Informasi obyektif adalah
informasi faktual yang tidak memperhatikan sikap dan pandangan siswa, misalnya usia, kebangsaan, dan bahasa
sehari-hari. Sementara informasi subjektif mencerminkan prioritas dan persepsi siswa. Ini mencakup informasi
tentang mengapa siswa ingin belajar bahasa lain (seperti misalnya: Bahasa Inggris), mengerjakan tugas-tugasnya di
kelas, serta kegiatan yang lebih disukai siswa. Analisis kebutuhan belajar siswa ini sangat diperlukan agar guru
dapat lebih memahami minat siswa dan untuk memudahkan memulai proses pembelajaran dengan informasi yang
didapat dari siswa sehingga kebutuhan siswa dapat lebih terpenuhi dan siswa dapat mencapai perkembangan yang
optimal.

2.3 Penentuan Jenis Kegiatan yang akan dilaksanakan

2.4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/bk/BAB-VI-Pengambangan-Program-
Bimbingan-dan-Konseling.pdf

KHASANAH, K. (2019). Manajemen Bimbingan danKonseling di SMA Ma’Arif Ngawi.Al-
Tazkiah: JurnalBimbingan dan Konseling Islam, 8(1), 29-50.

Cahyati, S. S., Cynantia, R., & Rizkiani, S. (2015). Analisis kebutuhan siswa dalam materi
buku teks bahasa inggris tingkat SMK. Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, 2(2), 209-216.

Anda mungkin juga menyukai