Disusun oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Tidak lupa
sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Kami
ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kami kelancaran dalam menyelesaikan
tugas makalah dengan judul “Membaca Kritis Teks (Bidang Keilmuan)”.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
terlibat pada proses pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun dari semua pihak yang terkait sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa
tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam
suatu pandangan sekilas dan makna kata secara individual akan dapat diketahui. Dalam
membaca dikenal jenis membaca kajian isi yang memiliki pengertian membaca dengan cara
meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pemahaman, dan
kekritisan dalam berpikir.
Banyak yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca kritis, dengan membaca dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dengan bertambahnya wawasan ilmu
pengetahuan yang dimiliki, akan menjadikan manusia sebagai insan yang pandai dan juga
menambah kualitas pribadi manusia itu sendiri. Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan
kita sebagai mahasiswa sebagai agen pembawa perubahan yang dituntut memiliki wawasan yang
luas untuk dapat diterapkan dalam berbagai kepentingan, salah satunya yaitu untuk memenuhi
tugas mata kuliah.
1.3 TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengertian membaca kritis,
langkah-langkah membaca kritis, ragam membaca kritis, tujuan serta manfaat membaca kritis.
1.4 MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan membaca kritis.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat membaca kritis.
3. Mengetahui langkah-langkah membaca kritis.
4. Menguraikan berbagai ragam membaca kritis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Selain menurut Agustina (2008) terdapat tujuan membaca kritis secara luas, antara lain :
1. Memahami tujuan penulis/pengarang (memberikan sebuah informasi kepada pembaca,
menghibur pembaca, meyakinkan pembaca, dan mengajak pembaca);
2. Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan berpikir kritis;
3. Memahami organisasi tulisan dan bacaan, organisasi tulisan mendasar (pendahuluan, isi,
dan penutup);
4. Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis dan pengarang, dan segi segi yang
dinilai adalah informasi logika, bahasa, kualifikasi dan sumber informasi; dan
5. Menerapkan prinsip kritis terhadap bacaan.
3
Mampu menginterpretasi makna tersirat;
Menafsirkan ide pokok paragraf;
Menafsirkam gagasan utama paragraf;
Membedakan fakta atau detail bacaan;
Menafsirkan ide-ide penunjang;
Memahami secara kritis hubungan sebab akibat; dan
Memahami secara kritis unsur-unsur perbandingan.
4
2.6 LANGKAH-LANGKAH MEMBACA KRITIS
Terdapat enam langkah-langkah dalam membaca kritis, yaitu:
1. Melakukan Review
Membaca secara cepat teks untuk mengetahui apa isi bacaan sebelum pembacanya
membaca secara detail.
2. Memberikan Catatan
Memberikan tanda pada teks jika ada bagian yang perlu diberi komentar, reaksi, atau
kesimpulan.
3. Membuat Kerangka
Menuliskan ide pokok dalam teks secara berurutan.
4. Membuat Ringkasan Isi
Menulis ringkasan isi teks dengan bahasa membaca sendiri.
5. Membuat Inventory
Melakukan analisis atau penarikan kesimpulan terhadap catatan yang dibuat sebelumnya,
kemudian pembaca menetapkan tingkat kepentingannya.
6. Menganalisis Argumentasi
Pembaca dapat melakukan evaluasi terhadap penalaran atau kekuatan pengarang
melakukan persuasi kepada pembacanya.
5
B. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk
memahami wacana secara tepat. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memahami
wacana atau bacaan yang berupa ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu agama, budaya
dan adat istiadat, buku-buku sastra dan kesenian, resensi kritis, dan buku-buku drama.
Aspek penting yang perlu di perhatikan dalam membaca pemahaman, yaitu:
1. Memiliki kosakata yang jumlahnya cukup besar, luas, dan akurat;
2. Memiliki kemampuan untuk menafsirkann makna frasa, klausa, kalimat, paragraf,
dan wacana;
3. Memiliki kemampuan untuk menangkap ide pokok dan ide penunjang pada wacana
yang dibacanya;
4. Memiliki kemampuan untuk menangkap out line bacaan dan rinciannya;
5. Memiliki kemampuan untuk menangkap urutan peristiwa dalam wacana atau bacaan;
6. Kemampuan untuk menangkap maksud penuis dalam wacana tersebut;
7. Kemampuan untuk meneliti dan memberikan komentar yang kritis terhadap wacana
yang telah dibacanya;
8. Kemampuan untuk mengikuti alur yang telah digariskan penulis dalam wacana;
9. Kemampuan untuk mengingat masalaah pokok yang terdapat dalam wacana; dan
10. Kemampun untuk mengatur kecepatan membaca.
C. Membaca Ide
Membaca ide adalah proses membaca yang bermaksud menemukan dan
memahami ide, gagasan, cita-cita dan maksud pengarang yang terdapat pada tulisannya.
Menurut KBBI, pengertian membaca ide adalah rancangan yang tersusun di dalam
pikiran; gagasan; cita-cita. Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang
bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam
bacaan. Tujuan membaca ide, yaitu:
1. Memahami gagasan utama pada setiap paragraf dari wacana yang tersedia;
2. Memahami gagasan utama pada setiap subbab dari wacana yang telah tersedia;
3. Mencari gagasan utama pada setiap bab; dan
4. Menemukan gagasan utama pada seluruh wacana dan bacaan.
D. Membaca Bahasa
Membaca bahasa merupakan kegiatan membaca yang menitikberatkan pada
faktor analisis segi-segi kebahasaan. Membaca bahasa banyak digunakan dalam pelajaran
di sekolah dalam rangka menambah kosakata dan pengetahuan bahasa bagi pelajar dan
mahasiswa. Tujuan membaca bahasa, yaitu:
1. Menambah pengetahuan bahasa, terutama tata bentuk;
2. Menambah pengetahuan tentang kalimat baku; dan
3. Menambah pengetahuan tentang pemakaian ejaan.
6
E. Membaca Sastra
Membaca sastra adalah membaca estetis atau membaca indah yang tujuan
utamanya adalah agar pembaca dapat menikmati, menghayati, dan sekaligus menghargai
unsur-unsur keindahan yang terpapar dalam teks sastra. Selanjutnya pengertian membaca
sastra (literary reading) juga merupakan membaca yang bercermin pada karya sastra dari
keserasian, keharmonisan antara bentuk dan keindahan isi. Membaca sastra bukan
sekedar mencari hiburan dari cerita pendek, novel, dan cerita bersambung, tetapi
fungsinya lebih dari itu. Membaca sastra ialah kegiatan membaca yang menitikberatkan
pada analisis unsur-unsur sastra. Yang dimaksud unsur-unsur sastra ialah bagian-bagian
yang membangun karya sastra.
Pada dasarnya sastra dapat dianalisis dari segi intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsik
ialah unsur yang langsung membangun karya sastra, misalnya tema, alur cerita, sudut
pandang, nada, suasana, penokohan, dan sebagainya. Ekstrinsik ialah unsur yang
membangun di luar aspek pokok karya sastra, misalnya politik, agama, sosial,
kemiskinan, dan sebagainya. Tujuan membaca sastra, yaitu:
1. Mendapat hiburan atau kesenangan;
2. Menganalisis unsur-unsur sastra, misalnya analisis tema cerita, analisis alur cerita,
analisis penokohan atau pelaku, analisis setting cerita, analisis nada dan suasana
cerita, dan sebagainya;
3. Memberikan penilaian terhadap karya sastra;
4. Mencari gaya penulisan seorang sastrawan; dan
5. Mengetahui bentuk-bentuk estetika dalam karya sastra.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Membaca kritis merupakan proses atau kegiatan membaca dengan cara memahami teks
untuk kemudian dianalisis dan nilai kelayakan teks tersebut. Membaca kritis juga berarti kita
harus mampu membaca secara analisis dan dengan memberikan suatu penilaian. Dalam hal ini,
seorang pembaca harus mampu menganalisis dan menilai apakah yang dibacanya itu bermanfaat
atau tidak. Apabila hasil penilaiannya terhadap isi bacaan tersebut sangat buruk, maka pembaca
tidak perlu menyebarluaskan hasil bacaannya kepada orang lain. Membaca kritis hanya dapat
dilakukan terhadap bahan pustaka non-fiksi. Bahan bacaan fiksi seperti cerpen, novel, atau
komik, tentu sulit bila harus dibaca dengan kritis dan bahkan tidak ada alasan untuk
melakukannya sebab orang membaca pustaka itu hanya untuk kesenangan belaka. Dengan
membaca kritis pembaca akan dapat pula memahami apa yang dibacanya sehingga pembaca
akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih baik daripada kalau pembaca membaca tanpa
berpikir secara kritis. Oleh karena itu, membaca kritis harus menjadi ciri semua kegiatan
membaca yang bertujuan memahami isi bacaan yang sebaik-baiknya. Kita juga dapat mengetahui
manfaat membaca kritis, mengetahui langkah-langkah dalam membaca kritis, mengetahui ragam
membaca kritis, dan teknik membaca kritis dalam hal kemampuan membaca kritis.
3.2 SARAN
Bagi pembaca, untuk menjadi seseorang yang mampu membaca secara kritis tentunya
pembaca harus mengetahui bagaimana cara dan teknik membaca kritis itu sendiri. Untuk itu
penulis menyarankan agar proses membaca kita mampu dikembangkan secara baik dan kita
mampu mengembangkan apa fakta-fakta yang terdapat dalam sebuah bacaan yang kita baca
untuk mengetahui pengertian, cara atau teknik serta pemahaman tentang membaca kritis yang
sangat diperlukan dalam pembelajaran, terkhusus bagi pelajar dan mahasiswa yang memang
dituntut untuk terus serta mampu membaca secara kritis.
8
DAFTAR PUSTAKA