MEMBACA KRITIS
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara
Peradilan Agama dengan judul “Kanker dan Pengobatannya”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami dalam
menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang..................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
c. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
d. Manfaat..............................................................................................................................2
Bab II Pembahasan
a. Pengertian Membaca.........................................................................................................3
b. Pengertian Membaca Kritis Untuk Menulis......................................................................3
c. Ragam Membaca Kritis....................................................................................................4
d. Membaca Kritis Tulisan/Artikel Ilmiah............................................................................6
e. Membaca Kritis Tulisan /Artikel Populer.........................................................................7
f. Membaca Kritis Buku Ilmiah............................................................................................8
g. Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet untuk Menulis.......9
Bab III Penutup
a. Kesimpulan.....................................................................................................................12
b. Saran................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pendidikan, biasanya mahasiswa dihadapi oleh praktik menulis
ilmiah yang dapat menunjang daya nalar mahasiswa. Proses penulisan ilmiah tersebut
tentunya memerlukan beberepa referensi yang dapat membantu penulisan karya
ilmiahnya. Tentunya untuk mendapatkan informasi ilmiah maka mahasiswa dituntut
untuk membaca, karena membaca adalah kegiatan yang sangat mendukung dalam
menulis. Tanpa membaca, maka informasi yang didapatkan tidak akan cukup untuk
menyelesaikan tulisan ilmiah. Namun perlu diperhatikan, dalam membaca tidaklah
hanya sekedar membaca dan menyalin semua yang dibaca. Sebagai seorang mahasiswa
yang cerdas, bahan bacaan apapun harus dikritisi. Membaca kritis merupakan kegiatan
yang dapat meningkatkan pemahaman.
Mahasiswa harus membaca kritis bacaan apapun, misalnya membaca kritis artikel
ilmiah, artikel popular, dan buku ilmiah serta bahan-bahan bacaan lain yang tersedia
pada berbagai media yang telah ada saat ini. Hasil dari membaca kritis adalah
rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis terhadap gagasan dan konsep dalam
bacaan terkait, kutipan-kutipan relevan dan pendapat-pendapat para penulis bacaan
tersebut. Dengan membaca kritis, maka kegiatan membaca akan lebih bermakna dan
juga sangat berguna untuk kegiatan menulis kita. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, jika ingin menghasilkan tulisan yang
baik, maka perbanyaklah membaca. Sesungguhnya penulis-penulis terbaik banyak
melakukan kegiatan membaca sebelum mereka menulis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membaca kritis untuk menulis?
2. Apa tujuan dari membaca kritis?
3. Apa pengaruh membaca kritis untuk menulis ilmiah?
4. Apa saja macam-macam membaca kritis?
5. Apakah cara-cara membaca kritis sama pada semua jenis bacaan?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian membaca kritis.
2. Untuk mengetahui beragam cara membaca kritis.
3. Untuk mengetahui cara membaca kritis berbagai macam tulisan ilmiah.
D. Manfaat
1. Untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai membaca kritis untuk menulis.
2. Agar pembaca dapat memahami cara-cara membaca kritis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Membaca
Membaca pada hakikatnya tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulisan. Suatu proses
dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan sekilas dan makna kata secara individual akan dapat diketahui(Isfar :2013).
3
C. Ragam Membaca Kritis
Ragam membaca kritis sangat beragam bergantung pada jenis informasi seperti apa
yang dinginkan.Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas
Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, membagi ragam
membaca kritis menjadi tiga ragam :
1. Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik
Terkadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci, melainkan kita
hanya ingin mengetahui apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca. Kita
membaca dengan cepat/sekilas dari awal hingga akhir. Kita tidak memfokuskan diri
pada bagian-bagian tertentu. Kita membaca dengan cepat /sekilas untuk mencari inti
persoalan yang dibahas dari suatu tulisan sehingga dari kegiatan membaca tersebut kita
dapat menentukan topik tulisan yang dibaca.
2. Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat dapat dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari
sebuah tulisan. Dalam melakukan kegiatan ini perhatian kita hanya tertuju pada bagian-
bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian terebut mengandung informasi yang
dibutuhkan. Sedangkan bagian-bagian yang tidak kita inginkan akan diabaikan atau
tidak kita perhatikan.
3. Membaca teliti untuk informasi rinci
Terkadang kita juga menginginkan informasi yang rinci tentang suatu hal, untuk
mendapatkan informasi tersebut kita akan melakukan kegiatan membaca dengan
memfokuskan bacaan pada bagian-bagian yang mengandung informasi yang ingin
diketahui secara rinci. Ketika sampai pada bagian yang dinginkan, kita membacanya
dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang kita peroleh.
Sedangkan bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak dibaca lebih lanjut.
4
2. Menguji sumber penulis
Kita bisa melihat dari latar belakang penulis, apakah ia seorang yang ahli dan
berkompeten dalam bidang tersebut, sehingga kita bisa mengetahui keterkaitan antara
isi tulisan dengan apa yang penulis kerjakan. Sehingga kita bisa mengetahui apakah
tulisan itu fakta atau hanya berupa opini saja.
3. Interaksi antara penulis dengan pembaca
Pembaca tidak hanya mengetahui maksud penulis tetapi juga membandingkan
dengan pengetahuan yang dimilikinya dari penulis-penulis lain.
4. Terbuka terhadap gagasan penulis
Sebagai pembaca kita harus terbuka dan menghargai setiap gagasan dari penulis,
tetap sebagai pembaca kritis juga bisa mengevaluasi teknik penulisannya,
sehingga penulis mempertimbangkan dan mengujinya alasannya dengan alasan yang
logis dan interprestasi yang berdasar.
5
• Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan
menggunakan bacaan sebagai pegangan.
• Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu
masalah.
• Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
• Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis
sederhana terhadap suatu persoalan.
• Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
• Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
• Semakin kaya ide baik dalam meningkatkan mutu maupun membuat terobosan
baru dalam memecahkan persoalan.
• Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
• Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya
wawasan.
6
2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel. Hali ini perlu dilakukan karena ringkasan
itu dapat dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat.dengan adanya
ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita
memerlukan informasi terentu dari artikel yang bersangkutan
3. Menyetir konsep-konsep peting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori). Hal ini
perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada tulisan kita. Dengan
memahami konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih
memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita.
4. Menentukan bagian yang dikutip. Dalam mengutip bagian dari sebah tulisan ilmiah,
kita juga perlu memprthatikan relevansi bagian tersebutdengan tulisan kita. Butir-butir
yang dianggap tidak relevan tidak perlu dikutip.
5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip. Dalam mengutip bagian dari
sebuah artikel, kita pelru menyadari implikasinya. Apakah kutipan itu mendukung
gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita atau sebaliknya.
6. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip. Dalam mengutip pernyataan yang ada
dalam sebuah artikel, kiata perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita
bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujui pernyataan yang kita kutip.
Dari website ini kita bisa mencari bahan-bahan yang kita perlukan dan dijadikan
pedoman untuk membuat tulisan. Sebagai contoh, jika kita ingin membuat tulisan yang
berhubungan dengan dunia kesehatan, kita bisa mencari informasi tersebut dengan
mengunjungi website yang berhubungan dengan kesehatan. Jadi dengan membuka situs
tersebut, kita menemukan judul tulisan disertai dengan penjelasan-penjelasannya.
2. Memilih dan mengevaluasi bahan-bahan dalam jaringan internet untuk bahan menulis
Dari jaringan internet, kita bisa mendapatkan bahan-bahan dalam jumlah yang
sangat banyak. Tidak semua bahan yang kita dapatkan dari internet berguna atau
relevan untuk tulisan kita. Sebelum memanfaatkan bahan-bahan tersebut, kita perlu
memilih bahan tersebut dan menyeleksi informasi mana yang sesuai dengan apa yang
kita inginkan. Artinya, bahan-bahan yang ditemukan di internet bermanfaat bagi tulisan
kita. Sebagai contoh, kita ingin menulis mengenai pendidikan anak usia dini, tentu kita
akan mencari bahan yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini. Jadi tidak semua
yang berkaitan dengan pendidikan kita ambil dan juga tidak semua yang berkaitan
dengan anak usia dini kita ambil. Akan tetapi, menyeleksi bahan yang relevan saja yang
diambil sehingga betul-betul manjadi tulisan kita.
3. Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan
internet
Bahan-bahan yang telah diperoleh dari internet perlu kita menemukan dan
memahami gagasan-gagasan pentingnya. Untuk itu harus dilakukan langkah-
10
langkah sebagai berikut:
c. Menentukan apakah paragraf dalam bacaan tersebut bersifat deduktif atau induktif
ataukah bersifat paragraf campuran; dan
d. Jika paragraf tersebut adalah paragraf deduktif berarti gagasan utamanya berada pada
awal paragraf, tetapi kalu paragraf itu merupakan paragraf induktif berarti gagasan
utamanya berada pada akhir paragraf.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang
relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.
2. Kegiatan membaca akan lebih bermakna dan juga sangat berguna untuk kegiatan
menulis kita, serta memberikan pengetahuan bagi pembacanya.
3. Sebelum menulis sebuah karya ilmiah, hendaknya dilakukan kegiatan membaca kritis.
4. Membaca kritis untuk tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca kritis untuk
tulisan/artikel populer serta untuk buku ilmiah.
B. Saran
1. Untuk kebaikan makalah, diharapkan agar mencari lebih banyak referensi dan bertanya
mengenai materi yang akan dipaparkan dalam makalah.
2. Dalam penyusunan makalah, sebaiknya penyusun makalah lebih banyak meminta
bimbingan dari orang-orang yang lebih berpengalaman.
12
DAFTAR PUSTAKA
Elfriza. 2013. Pengertian Artikel Ilmiah. http://elfriza.blogspot.com.
Isfar, sulfiani. 2013. Membaca Kritis untuk Menulis.
http://sulfianiisfar.blogspot.com.
Pratama, Wira. 2014. Cara Mudah Meulis Artikel Populer.
http://kiatmenjadipenulissukses.blogspot.com.
Rizal, Muhammad. 2012. Artikel Imliah Pedidikan. http://www.artikelbagus.com.
13