Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEMBACA KRITIS

Dosen : Drs.Suharyo, M.HUM

Disusun oleh : Kelompok 3

Odilia Sefi Anindyanari (21070118140083)


David Aditya Putra Tamba (21070118130095)
Muhammad Alifian (21070118140117)
Nisrina Aozora Evani (21070118140118)
Syafina Amanda Azzahra Patriani (21070118130122)

                                              

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara
Peradilan Agama dengan judul “Kanker dan Pengobatannya”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami dalam
menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Semarang, 3 Maret 2019

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
a.       Latar Belakang..................................................................................................................1
b.      Rumusan Masalah.............................................................................................................1
c.       Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
d. Manfaat..............................................................................................................................2
Bab II Pembahasan
a.       Pengertian Membaca.........................................................................................................3
b.      Pengertian Membaca Kritis Untuk Menulis......................................................................3
c.       Ragam Membaca Kritis....................................................................................................4
d.      Membaca Kritis Tulisan/Artikel Ilmiah............................................................................6
e.       Membaca Kritis Tulisan /Artikel Populer.........................................................................7
f.       Membaca Kritis Buku Ilmiah............................................................................................8
g.      Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet untuk Menulis.......9
Bab III Penutup
a.       Kesimpulan.....................................................................................................................12
b.      Saran................................................................................................................................12
Daftar Pustaka...............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam proses pendidikan, biasanya mahasiswa dihadapi oleh praktik menulis
ilmiah yang dapat menunjang daya nalar mahasiswa. Proses penulisan ilmiah tersebut
tentunya memerlukan beberepa referensi yang dapat membantu penulisan karya
ilmiahnya. Tentunya untuk mendapatkan informasi ilmiah maka mahasiswa dituntut
untuk membaca, karena membaca adalah kegiatan yang sangat mendukung dalam
menulis. Tanpa membaca, maka informasi yang didapatkan tidak akan cukup untuk
menyelesaikan tulisan ilmiah. Namun perlu diperhatikan, dalam membaca tidaklah
hanya sekedar membaca dan menyalin semua yang dibaca. Sebagai seorang mahasiswa
yang cerdas, bahan bacaan apapun harus dikritisi. Membaca kritis merupakan kegiatan
yang dapat meningkatkan pemahaman.

Mahasiswa harus membaca kritis bacaan apapun, misalnya membaca kritis artikel
ilmiah, artikel popular, dan buku ilmiah serta bahan-bahan bacaan lain yang tersedia
pada berbagai media yang telah ada saat ini. Hasil dari membaca kritis adalah
rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis terhadap gagasan dan konsep dalam
bacaan terkait, kutipan-kutipan relevan dan pendapat-pendapat para penulis bacaan
tersebut. Dengan membaca kritis, maka kegiatan membaca akan lebih bermakna dan
juga sangat berguna untuk kegiatan menulis kita. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, jika ingin menghasilkan tulisan yang
baik, maka perbanyaklah membaca. Sesungguhnya penulis-penulis terbaik banyak
melakukan kegiatan membaca sebelum mereka menulis.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian membaca kritis untuk menulis?
2. Apa tujuan dari membaca kritis?
3.      Apa pengaruh membaca kritis untuk menulis ilmiah?
4.      Apa saja macam-macam membaca kritis?
5.      Apakah cara-cara membaca kritis sama pada semua jenis bacaan?

1
C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian membaca kritis.
2.      Untuk mengetahui beragam cara membaca kritis.
3.      Untuk mengetahui cara membaca kritis berbagai macam tulisan ilmiah.

D.    Manfaat
1.      Untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai membaca kritis untuk menulis.
2.      Agar pembaca dapat memahami cara-cara membaca kritis.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A.  Pengertian Membaca
Membaca pada hakikatnya tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulisan. Suatu proses
dimana kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan sekilas dan makna kata secara individual akan dapat diketahui(Isfar :2013).

B.  Pengertian Membaca Kritis untuk Menulis


Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan
Sastra  Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, mengatakan bahwa kegiatan
membaca kritik untuk menulis pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk
mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan
dikembangkan.
Dari pengertian membaca kritis di atas memberi pemahaman bahwa kegiatan
membaca kritis harus dikaitkan dengan informasi-informasi seperti apa yang hendak
kita masukkan ke dalam tulisan kita, apakah informasi yang bersifat umum, khusus,
atau informasi yang teperinci. Membaca kritis pada dasarnya mengajak kita untuk tidak
menerima begitu saja kebenaran informasi yang didapatkan. Kita diajak untuk selalu
bersikap skeptic, bertanya terus-menerus, dan berusaha mencari kebenaran dari
informasi yang didapat dengan cara melakukan pengujian. Pengujian itu dapat beupa
mencari informasi pada sumber-sumber yang lain. Oleh sebab itu, membaca kritis
memerlukan ketekunan dan kesabaran.

C. Tujuan dari Membaca Kritis


Tujuan dari membaca kritis adalah untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh
penulis, memahami organisasi dasar tulisan, menilai penyajian penulis/pengarang,
menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan sehari-hari, meningkatkan minat baca,
kemampuan baca dan berpikir kritis, mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan
bacaan, dan membaca majalah atau publikasi-publikasi periodik yang seri

3
C.  Ragam Membaca Kritis
Ragam membaca kritis sangat beragam bergantung pada jenis informasi seperti apa
yang dinginkan.Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas
Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, membagi ragam
membaca kritis menjadi tiga ragam :
1.    Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik
Terkadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci, melainkan kita
hanya ingin mengetahui apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca. Kita
membaca dengan cepat/sekilas dari awal hingga akhir. Kita tidak memfokuskan diri
pada bagian-bagian tertentu. Kita membaca dengan cepat /sekilas untuk mencari inti
persoalan yang dibahas dari suatu tulisan sehingga dari kegiatan membaca tersebut kita
dapat menentukan topik tulisan yang dibaca.
2.    Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat dapat dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari
sebuah tulisan. Dalam melakukan kegiatan ini perhatian kita hanya tertuju pada bagian-
bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian terebut mengandung informasi yang
dibutuhkan. Sedangkan bagian-bagian yang tidak kita inginkan akan  diabaikan atau
tidak kita perhatikan.
3.    Membaca teliti untuk informasi rinci
Terkadang kita juga menginginkan informasi yang rinci tentang suatu hal, untuk
mendapatkan informasi tersebut kita akan melakukan kegiatan membaca dengan
memfokuskan bacaan pada bagian-bagian yang mengandung informasi yang ingin
diketahui secara rinci. Ketika sampai pada bagian yang dinginkan, kita membacanya
dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang kita peroleh.
Sedangkan bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak dibaca lebih lanjut.

Ada beberapa teknik yang harus diketahui pembaca kritis:


1. Mengerti isi bacaan 
Mengenali fakta dan menginterprestasikan apa-apa saja yang dibaca dengan kata
lain mengerti ide pokok, mengetahui fakta penting dan dapat membuat kesimpulan serta
menginterprestasikan ide-ide tersebut.

4
2. Menguji sumber penulis
Kita bisa melihat dari latar belakang penulis, apakah ia seorang yang ahli dan
berkompeten dalam bidang tersebut, sehingga kita bisa mengetahui keterkaitan antara
isi tulisan dengan apa yang penulis kerjakan. Sehingga kita bisa mengetahui apakah
tulisan itu fakta atau hanya berupa opini saja.
3. Interaksi antara penulis dengan pembaca 
Pembaca tidak hanya mengetahui maksud penulis tetapi juga membandingkan
dengan pengetahuan yang dimilikinya dari penulis-penulis lain.
4. Terbuka terhadap gagasan penulis
Sebagai pembaca kita harus terbuka dan menghargai setiap gagasan dari penulis,
tetap sebagai pembaca kritis juga bisa mengevaluasi teknik penulisannya,
sehingga penulis mempertimbangkan dan mengujinya alasannya dengan alasan yang
logis dan interprestasi yang berdasar.

Ada juga beberapa manfaat membaca kritis:


• Pemahaman yang mendalam dan keterlibatan yang padu sebagai hasil usaha
menganalisis sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan bacaan;
• Kemampuan mengingat yang lebih kuat sebagai hasil usaha memahami berbagai
hubungan yang ada di dalam bahan bacaan itu sendiri dan hubungan antara
bahan bacaan itu dengan bacaan lain atau dengan pengalaman membaca Anda;
• Kepercayaan terhadap diri sendiri yang mantap untuk memberikan dukungan
terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.

Ciri-ciri pembaca kritis:


• Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai
membaca buku.
• Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari
• Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan.
• Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa.
• Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
• Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan
kebutuhan atau minatnya.

5
• Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan
menggunakan bacaan sebagai pegangan.
• Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu
masalah.
• Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
• Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis
sederhana terhadap suatu persoalan.
• Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
• Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
• Semakin kaya ide baik dalam meningkatkan mutu maupun membuat terobosan
baru dalam memecahkan persoalan.
• Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
• Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya
wawasan.

D.  Membaca Kritis Tulisan/Artikel Ilmiah


Artikel ilmiah merupakan salah satu bentuk karya ilmiah. Artikel ilmiah adalah
karya ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal ilmiah. Ada dua bentuk
artikel ilmiah, yaitu artikel konseptual--artikel yang diangkat dari gagasan atau ide
penulis—dan artikel penelitian–artikel yang diangkat dari hasil penelitan. Perbedaan
kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian isi (Elfriza :2013)
Istilah karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya tulis yang menyusun dan
menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Didalam sebuah
penulisan karya ilmiah, baik makalah maupun laporan penelitian biasanya telah
didasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja yang ilmiah (Rizal :2012).
Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan
Sastra  Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, menjabarkan beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalm membaca tulisan/artikel ilmiah.
1. Menggali tesis /pernyataan masalah. Sebuah tesis biasanya diungkapkan dengan sebuah
kalimat pernyatan. Dengan mengenali tesis sebuah tulisan kita akan mudah memahami
isi tulisan  dan menilai apakah penulisnya berhasil atau tidak dalam membahas atau
memecahkan masalah yang diajukan.

6
2.        Meringkas butir-butir penting setiap artikel. Hali ini perlu dilakukan karena ringkasan
itu dapat dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat.dengan adanya
ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita
memerlukan informasi terentu dari artikel yang bersangkutan
3.        Menyetir konsep-konsep peting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori). Hal ini
perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada tulisan kita. Dengan
memahami konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih
memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita.
4.        Menentukan bagian yang dikutip. Dalam mengutip bagian dari sebah tulisan ilmiah,
kita juga perlu memprthatikan relevansi bagian tersebutdengan tulisan kita. Butir-butir
yang dianggap tidak relevan tidak perlu dikutip.
5.        Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip. Dalam mengutip bagian dari
sebuah artikel, kita pelru menyadari implikasinya. Apakah kutipan itu mendukung
gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita atau sebaliknya.
6.        Menentukan posisi penulis sebagai pengutip. Dalam mengutip pernyataan yang ada
dalam sebuah artikel, kiata perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita
bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujui pernyataan yang kita kutip.

E.     Membaca Kritis Tulisan /Artikel Populer


Menurut Pratama (2014), artikel Populer adalah suatu tulisan berisikan hasil kajian,
pandangan, dan argumentasi tentang Ilmu Pengetahuan yang sedang tren dan disajikan
dalam bahasa yang mudah dipahami masyarakat.
Membaca kritis tulisan/artikel populer berbeda dengan membaca tulisan/artikel
ilmiah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan kegiatan ini, yaitu:
1.    Mengenali persoalan pertama atau isu yang dibahas. Biasanya isu yang dibahas dalam
tulisan populer berkaitan dengan masalah sosial yang diminati masyarakat. Sebagai
contoh misalnya kasus yang tengah menimpa ketua KPK yakni Abraham Samad.
2.    Menentukan signifikasi/relevansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan. Terkadang
isu yang dibicarakan dalam sebuah tulisan tidak memiliki relevansi untuk tulisan yang
akan kita buat. Oleh karena itu, kita harus pandai menghubungkan relevansi isu tulisan
yang dibaca dengan isu tulisan yang kita buat.
3.    Memanfaatkan isu artikel populer untuk bahan atau inspirasi dalam menulis. Isu artikel
populer dapat menjadi bahan atau inspirasi dalam menulis. Isu artikel populer biasanya
berkaitan dengan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik
7
kehidupan dalam lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan
negara. Hal inilah yang menjadikan isu artikel populer lebih menarik dibanding isu
artikel ilmiah.
4.    Membedakan isi artikel populer dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah. Isi artikel
populer umumnya berbeda dengan isi artikel dan buku ilmiah. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa isu artikel populer berisi isu yang berkaitan dengan
masalah sosial yang sedang diminati masyarakat sedangkan artikel atau buku ilmiah
biasanya membahas hasil penelitian atau masalah yang tidak diminati masyarakat.
Artikel populer tidak mementingkan teori dan data sedangkan artikel dan buku ilmiah
mementingkan teori dan data karena dua hal tersebut mempunyai peranan yang sangat
penting.

F.      Membaca Kritis Buku Ilmiah


Pada dasarnya, buku ilmiah sama dengan artikel ilmiah. Hal yang membedakan
antara keduanya adalah buku ilmiah memuat uraian atau pembahasan yang lebih
panjang dan lebih rinci tentang suatu isu ilmiah. Badan Pengembangan dan Sastra
Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar dalam
bukunya,menguraikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca buku ilmiah
sebagai berikut :
1.    Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting.
2.    Menetukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori) untuk
bahan menulis.
3.    Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip.
4.    Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip.
5.    Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
Berikut penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca buku
ilmiah :
1. Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting.
Buku ilmiah biasanya mencantumkan indeks yang berisi kata-kata yang mengacu
pada konsep-konsep yang dianggap penting. Indeks dapat membantu pembaca dalam
menemukan pembahasan dan penjelasan konsep-konsep tersebut dalam buku dengan
cepat. Dengan memanfaatkan indeks, kita tidak perlu menghabiskan waktu yang cukup
lama untuk mencari informasi tentang konsep-konsep yang ingin diketahui.
2. Menetukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori) untuk
8
bahan menulis.
Setiap tulisan tentu diperlukan pandangan para ahli, hasil penelitian yang
mendukung, dan teori-teori baru yang dianggap penting. Dalam buku ilmiah, kita perlu
memahami dan mengenali konsep-konsep ini agar konsep-konsep tersebut dapat
bermanfaat bagi tulisan kita.
3.    Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip.
Sebuah buku biasanya memuat uraian dan pembahasan yang panjang. Oleh karena
itu, kita perlu menandai dan menetukan bagian-bagian yang dianggap penting dalam
tulisan kita. Bagian-bagian ini mungkin akan dikutip dalam tulisan kita, dalam artian
setiap kutipan harus ditulis nama pengarang, tahun, dan halaman yang dikutip. Contoh:
Sudarma ( 2013: 10) mengatakan bahwa guru sebgai pendidik maksudnya adalah posisi
sosial guru benar-benar hanya berada dalam ruangan ukuran 8x8 m.
4.    Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip.
Dalam mengutip bagian dari sebuah buku, kita perlu memahami memahami
impikasinya. Kita harus mampu menghubungkan relevansi bagian yang kita kutip
dengan isu tulisan yang akan kita hasilkan . kutipan-kutipan yang ada dalam tulisan kita
harus fungsional, yaitu mendukung isi tullisan secara keseluruhan.
Tulisan yang dikutip harus dipertimbangkan secara matang mengenai implikasinya.
Kalau secara kebetulan mengutip pendapat orang lain dan bertolak belakang dengan
padangan kita selaku penulis, tentu perlu diberikan penjelasan yang tepat mengapa
tulisan itu dikutip.
5.    Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
Dalam megutip pernyataan yang ada dalam sebuah artikel, kita perlu secara jelas
meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau tidak menyetujui
pernyataan yang akan kita kutip?
Setiap pandangan yang dikutip , seseorang yang menggunakan kutipan itu dalam
tulisannya perlu memberikan suatu kesimpulan dan pendapat sendiri mengenai konsep
yang ditawarkan. Bukan menyalin begitu saja konsep orang lain, melainkan ikut
memberi koreksi dan penjelasan khusus mengenai pandangan orang lain yang dikutip
dalam tulisan kita.
G.    Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet untuk
Menulis
Dalam perkembangan teknologi, internet sudah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan modern. Internet sangat membantu dalam dunia
9
pendidikan, banyak bahan yang dapat kita lihat dalam jaringan internet untuk dijadikan
sebagai pedoman dalam membuat sebuah tulisan. Karena banyaknya informasi atau
berita yang dapat kita akses dari internet, kita perlu memilih informasi tersebut dan
menyeleksi informasi mana yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jadi, pembaca
yang baik tidak serta merta mudah percaya dengan apa yang didapatkan dalam tulisan
seseorang, tetapi harus teliti dalam membaca dan memahami apa tujuan penulis
tersebut.
1.      Kiat praktis mencari dan menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet
Untuk memudahkan menemukan bahan-bahan yang diperlukan dalam
mengerjakan suatu tulisan, kita bisa memanfaatkan website yang berkaitan dengan topik
yang kita perlukan untuk membuat tulisan. Saat ini sudah sangat banyak organisasi atau
perorangan yang membuat website yang berisi berbagai macam informasi dan berita.

Dari website ini kita bisa mencari bahan-bahan yang kita perlukan dan dijadikan
pedoman untuk membuat tulisan. Sebagai contoh, jika kita ingin membuat tulisan yang
berhubungan dengan dunia kesehatan, kita bisa mencari informasi tersebut dengan
mengunjungi website yang berhubungan dengan kesehatan. Jadi dengan membuka situs
tersebut, kita menemukan judul tulisan disertai dengan penjelasan-penjelasannya.

2.      Memilih dan mengevaluasi bahan-bahan dalam jaringan internet untuk bahan menulis
Dari jaringan internet, kita bisa mendapatkan bahan-bahan dalam jumlah yang
sangat banyak. Tidak semua bahan yang kita dapatkan dari internet berguna atau
relevan untuk tulisan kita. Sebelum memanfaatkan bahan-bahan tersebut, kita perlu
memilih bahan tersebut dan menyeleksi informasi mana yang sesuai dengan apa yang
kita inginkan. Artinya, bahan-bahan yang ditemukan di internet bermanfaat bagi tulisan
kita. Sebagai contoh, kita ingin menulis mengenai pendidikan anak usia dini, tentu kita
akan mencari bahan yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini. Jadi tidak semua
yang berkaitan dengan pendidikan kita ambil dan juga tidak semua yang berkaitan
dengan anak usia dini kita ambil. Akan tetapi, menyeleksi bahan yang relevan saja yang
diambil sehingga betul-betul manjadi tulisan kita.

3.      Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan
internet
Bahan-bahan yang telah diperoleh dari internet perlu kita menemukan dan
memahami gagasan-gagasan pentingnya. Untuk itu harus dilakukan langkah-

10
langkah sebagai berikut:

a.       Membaca bacaan secara keseluruhan;

b.      Mencari letak pokok-pokok kalimat bacaan tersebut;

c.       Menentukan apakah paragraf dalam bacaan tersebut bersifat deduktif atau induktif
ataukah bersifat paragraf campuran; dan

d.      Jika paragraf tersebut adalah paragraf deduktif berarti gagasan utamanya berada pada
awal paragraf, tetapi kalu paragraf itu merupakan paragraf induktif berarti gagasan
utamanya berada pada akhir paragraf.

4.      Memanfaatkan secara kritis bahan-bahan dalam jaringan internet untuk menulis


Bersikap kritis terhadap bahan-bahan yang diperoleh di internet sangat
diperlukan karenabanyak bahan-bahan yang mengandung pernyataan atau pendapat
yang mungkin belum diuji atau belum dibuktikan kebenarannya. Orang bisa
menerbitkan `tulisannya dalam internet dengan mudah dan cepat. Ini berbeda dari
informasi yang kita dapatkan dari buku atau artikel. Buku atau artikel melalui proses
penyuntingan yang panjang dahulu sebelum diterbitkan sehingga informasi yang
dihasilkan juga relatif lebih teruji dari pada informasi dalam internet.
Untuk tidak menerima begitu saja tulisan yang ada di internet, paling tidak yang
harus kita lakukan adalah (a) membaca secara sepintas bagian-bagian tertentu; (b)
membuat daftar pertanyaan mengenai bahan tersebut; (c) mengevaluasi ; dan (d)
meninjau kembali bacaan tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang
relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.
2.      Kegiatan membaca akan lebih bermakna dan juga sangat berguna untuk kegiatan
menulis kita, serta memberikan pengetahuan bagi pembacanya.
3.      Sebelum menulis sebuah karya ilmiah, hendaknya dilakukan kegiatan membaca kritis.
4.      Membaca kritis untuk tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca kritis untuk
tulisan/artikel populer serta untuk buku ilmiah.

B.     Saran
1.      Untuk kebaikan makalah, diharapkan agar mencari lebih banyak referensi dan bertanya
mengenai materi yang akan dipaparkan dalam makalah.
2.      Dalam penyusunan makalah, sebaiknya penyusun makalah lebih banyak meminta
bimbingan dari orang-orang yang lebih berpengalaman.

12
DAFTAR PUSTAKA
Elfriza. 2013. Pengertian Artikel Ilmiah. http://elfriza.blogspot.com.
Isfar, sulfiani. 2013. Membaca Kritis untuk Menulis.
http://sulfianiisfar.blogspot.com.
Pratama, Wira. 2014. Cara Mudah Meulis Artikel Populer.
http://kiatmenjadipenulissukses.blogspot.com. 
Rizal, Muhammad. 2012. Artikel Imliah Pedidikan. http://www.artikelbagus.com.

13

Anda mungkin juga menyukai