PERIODESASI SASTRA
Disusun oleh :
AFNI AWALIA
NIM : 120050043
A. Latar Belakang
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam
karya sastra yang berda di Indonesia. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada
sastra yang di buat di wilayah kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas
dirujuk pada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan bahasa Melayu (dimana
Bahasa Indonesia adalah turunannya).
Periodisasi sastra adalah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra
yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Maksudnya tiap babak waktu (periode)
memiliki ciri tertentu yang berbeda dengan periode yang lain. Dalam periodisasi
sastra Indonesia di bagi menjadi dua bagian besar, yaitu lisan dan tulisan. Secara
urutan waktu terbagi atas angkatan Pujangga Lama, angakatan Balai Pustaka,
angkatan Pujangga Baru, angkatan 1945, angkatan 1950-1960-an, angkatan 1966-
1970-an, angkatan 1980-1990-an, angkatan Reformasi, angkatan 2000-an.
Adapun pembagian periodisasi sastra menurut para ahli yaitu Buyung Saleh,
HB. Jassin, Nugroho Notosusanto, dan Ajip Rosidi.Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa sejarah sastra merupakan cabang ilmu sastra yang mempelajari
pertumbuhan dan perkembangan sastra suatu bangsa, misalnya sejarah sastra
Indonesia, sejarah sastra Jawa dan sejarah sastra Inggris.
Dalam jangka waktu yang relatif panjang tercatat munculnya secara besar jumlah
persoalan sastra yang erat kaitannya dengan perubahan zaman dan gejolak sosial
politik yang secara teoritis dipercaya besar pengaruhnya terhadap warna
kehidupan sastra. Masalah itu biasanya terkait dengan teori periodisasi atau
pembabakan waktu sejarah sastra.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah periodisasi sejarah sastra Indonesia dan tokoh-tokoh yang
terlibat dalam periodisasi sejarah sastra Indonesia?
2. Mengapa terjadi perbedaan penamaan periodisasi sastra antar tokoh?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa,
1. Tidak adanya kesamaan istilah yang diperguakan, istilah-istilah yang biasa
dipakai misalnya angkatan, periode dan generasi
2. Tidak adanya kesamaan pengertian terhadap istialah-istilah tersebut. Tentang
apa yang disebut angkatan, banyak perbedan pendapat. Rumusan pramudia ananta
tur berbeda dengan rumusan asrul sani berbeda pula dengan rumusan rahcmad
djoko pradopo, ajib rosidi dan sebagainya
3. Tidak adanya kesamaan nama yang dipergunakan untuk menyebut suatu
angkatan atau suatu periode. Ada yang memakai angka tahun, ada yang memakai
tahun angka badan penerbit, nama majalah, nama buku, dan sebagainya
4. Tidak adanya kesamaan sistem yang dipergunakan. Ada yang menunjukan
satu angkatan tahun misalnya angkatan 20 dan ada pula yang menunjukan jangka
waktu dari dua angka tahun, misalnya periode tahun ’20 hingga tahun ’30.
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka perlu disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam rangka pembinaan dan pengembanga sejarah sastra perlu terus dikem
bangkan
2. Untuk lebih memperdalam pemahaman terhadap sejarah periodisasi sastra
perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Pradopo, Raehmat Djoko. 1984. “ Masalah Ankatan dan Penulisan Sejarah Sastra
Indonesia”. Dewan Kesenian: Jakarta
Rosidi, Ajib. 1964. “Kapankah Kesusastraan Indonesia Lahir”. Bahtara: Jakarta
Sarwadi. 2004 “Sejarah Sastra Indonesia Moderen”. Gama Media: Yogyakarta
Udu, Sumiman. 2008. “Sejarah Sastra”. Kendari
http://nurminabastra.blogspot.com/2013/10/makalah-periodisasi-sejarah-
sastra.html