Anda di halaman 1dari 27

YOGYA

KARTA
KOTA
SERIBU KARYA TULIS

BUDAY Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Kenaikan

A Kelas VIII ke kelas IX

Oleh:
1. Dyna Cahya (10)
2. Putri Aisyah (27)
3. Siti Isma W.N (31)
4. Zivana Syafa A. (33)

Kelas : VIII D

SMP NEGERI 1 LOSARI


Jl. Jendral Sudirman No.77 Telp. (0283) 8800344
Losari Brebes Jawa Tengah 52255
2023

i
PENGESAHAN

Telah diterima dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Oleh

Mengetahui Pembimbing
Kepala SMP Negeri 1 Losari

Budi Wahyono, S.Pd., M.M. Ikhwan, S.Pd.


NIP : 19701010 199412 1 003 NIP :-

ii
MOTTO

 Mencari ilmu adalah jihad


 Belajar tidak selalu dari buku, lingkungan juga bisa membuat kita mengambil
pelajaran
 Jangan mundur sebelum melangkah, setelah melangkah jalani dengan cara
terbaik yang kita bias lakukan.
 Jangan ingat lelahnya belajar, tapi ingat buah manisnya yang bisa dipetik kelak
ketika sukses.

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat dan
hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Adapun maksud pembuatan karya tulis ini seperti tahun-tahun yang lalu
merupakan salah satu syarat kenaikan kelas.
Banyak sekali bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penyusun selama
menurut ilmu di SMPN 1 Losari Brebes dan sewaktu kami membuat karya tulis ini,
karena itu, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Budi Wahyono, S.Pd.,MM., selaku kepala SMPN 1 Losari Brebes.
2. Bapak Sudirman,S.Pd., selaku wali kelas VIII D
3. Bapak Ikhwan, S.Pd., selaku Pembimbing Karya Tulis
4. Rekan-rekan kelas VIII D yang telah bekerja sama dan saling melengkapi serta
tukar informasi.
5. Semua pihak yang telah berjasa dalam proses pembuatan karya tulis.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun pendapat balasan
yang berlipat ganda dari Allah SWT
Harapan penyusun mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi yang
membacanya
Penyusun menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat berguna bagi kami
penyusun karya tulis ini.

Losari, November 2023

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
PENGESAHAN...................................................................................................ii
MOTTO................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................v

BAB I: PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Judul......................................................................1
B. Metode Pengumpulan Data..............................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................2

BAB II: CANDI BOROBUDUR


A. Sejarah Singkat Berdirinya Candi Borobudur.................................3
B. Stupa Candi Borobudur....................................................................5
C. Relief Candi Borobudur..................................................................5
D. Lambang Kejayaan Budaya/ Seni Candi Borobudur.......................6

BAB III: LAVA TOUR


A. Uraian Singkat tentang Gunung Merapi...........................................2
B. Akibat dari Gunung Merapi Tahun 2006-2010................................2
C. Lokasi Objek Wisata Lava Tour Merapi..........................................3
D. Aktivitas yang Dilakukan di Lava Tour Merapi.............................3

BAB IV: MUSEUM DIRGANTARA


A. Pengertian Museum Dirgantara.......................................................13
B. Latar Belakang Didirikannya Museum Dirgantara..........................13
C. Benda, Gambar Patung Relief di Museum Dirgantara.....................14
D. Manfaat Adanya Museum Dirgantara..............................................15

BAB V: MALIOBORO
A. Perasaan Ketika di Malioboro..........................................................16
B. Kesan-kesan Saat di Malioboro........................................................16
C. Aktivitas Saat di Malioboro.............................................................16

v
BAB VI: PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................18
B. Saran.................................................................................................18
C. Kata penutup....................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................20
LAMPIRAN.........................................................................................................21
FOTO ANGGOTA KELOMPOK ....................................................................24

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Judul


Alasan kami memilih judul "YOGYAKARTA KOTA SERIBU BUDAYA"
adalah karena pada hakekatnya seni budaya yang asli dan indah selalu terdapat di
dalam lingkungan istana raja dan di daerah-daerah sekitarnya. Sebagai bekas
suatu kerajinan yang besar, oleh sebab itu Yogyakarta memiliki kesenian dan
kebudayaan yang tinggi dan bahkan merupakan pusat serta sumber seni budaya
Jawa.
Peninggalan seni budaya ini masih dapat disaksikan dan terpahat di
monumen-monumen peninggalan sejarah seperti candi-candi, istilah Sultan dan
tempat-tempat lain yang masih terkait dengan kehidupan istana. Dan dan
sebagian lain tersimpan di museum-museum budaya. Di samping itu kehidupan
seni budaya di Yogyakarta tampak masih berkembang pada kehidupan seni tari
dan kesenian lainnya.
Nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta terungkap juga pada bentuk
arsitektur rumah-rumah penduduk, dengan bentuk joglonya yang banyak dikenal
masyarakat di seluruh Indonesia.

B. Metode Pengumpulan Data


Di dalam penyusunan karya tulis ini banyak ditinjau terutama dalam bentuk
metode-metode pengumpulan data, seperti:
1. Metode Observasi (pengamatan)
Sebelum memasuki masa pembuatan karya tulis ini, kami melakukan
pengamatan lebih dahulu di objek wisata yang kami kunjungi. Dalam
metode ini, bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan yang akan dijadikan
buku karya tulis ini. Dan metode ini sangat penting untuk mendapatkan data-
data pembuatan karya tulis.
2. Metode Interview (Wawancara)
Dalam metode ini, di sana kami melakukan kegiatan wawancara atau
tanya jawab langsung kepada pemandu wisata yang bersangkutan dengan
hal-hal yang kami butuhkan dan agar memperoleh hasil untuk pembuatan
karya tulis ini.

vii
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan-tujuan pembuatan karya tulis ini, sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat untuk menaikkan kelas IX.
2. Sebagai bahan informasi untuk adik-adik kelas, jika akan membuat karya
tulis yang datang.
3. Agar si pembaca lebih mengetahui tentang sejarah-sejarah kota Yogyakarta.

viii
BAB II
CANDI BOROBUDUR

A. Sejarah Singkat Candi Borobudur


Sejarah singkat Candi Borobudur berkaitan dengan masuknya agama
Buddha di Indonesia seperti dikutip dari e-Modul Mengenal Arsitektur
Tradisional Indonesia karya Arifin Suryo Nugroho.
Candi Borobudur dibangun oleh para penganut Buddha Mahayana pada
masa kejayaan Dinasti Syailendra. Borobudur pertama kali dibangun atas inisiatif
Raja Samaratungga sekitar tahun 824 Masehi.
Meski begitu, Candi Borobudur selesai dibangun menjelang tahun 900
Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani, putri Raja
Samaratungga. Arsitek yang berjasa dalam merancang candi tersebut ialah
Gunadharma.
Kabarnya, kemegahan Borobudur sempat sirna berabad-abad terkubur tanah
dan debu vulkanik yang diperkirakan efek erupsi Gunung Merapi.
Namun, candi tersebut berhasil direstorasi kembali oleh pemerintahan
Thomas Stamford Raffles saat menjabat Gubernur Jenderal di Pulau Jawa tahun
1911.
Candi Borobudur dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada
1991 karena beragam alasan di antaranya merupakan kompleks candi terbesar di
Indonesia.
Candi Borobudur dipengaruhi oleh seni bangunan Indonesia yaitu punden
berundak.
Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban arsitektur dunia yang
memukau, terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Candi ini adalah sebuah pusat
spiritual dan kultural Buddha yang terkenal, serta menjadi simbol penting dari
warisan budaya Indonesia. Arsitektur Candi Borobudur menggabungkan keahlian
teknik, seni, dan keagamaan yang luar biasa. Dalam artikel ini, kita akan
mengungkap keindahan dan makna di balik arsitektur spektakuler Candi
Borobudur. Simak ringkasan makna yang terkandung dalam candi borobudur di
sini.
Berikut Makna Yang Terkandung Dalam Candi Borobudur:
Pendahuluan Sejarah:
Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra, dengan
Raja Samaratungga sebagai pelopor utamanya. Pembangunan candi ini memakan
waktu sekitar 75 tahun dan melibatkan ribuan pekerja terampil. Candi ini

ix
ditinggalkan dan terlantar selama berabad-abad, hingga akhirnya ditemukan
kembali pada awal abad ke-19 dan menjalani proses pemulihan besar-besaran.
Desain dan Struktur:
Candi Borobudur memiliki desain yang sangat unik dan kompleks. Terdiri
dari sembilan tingkat, candi ini dibangun dengan memadukan gaya arsitektur
India dan Indonesia. Bagian bawah candi didominasi oleh platform persegi
dengan beberapa teras, sementara bagian atas membentuk stupa besar yang
berfungsi sebagai pusat religius.
Relief Buddha:
Salah satu ciri khas Candi Borobudur adalah relief batu yang mengelilingi
dindingnya. Terdapat lebih dari 2.600 relief yang menggambarkan ajaran
Buddha, perjalanan spiritual, serta kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa
itu. Relief ini merupakan karya seni yang luar biasa, dengan detail dan kehalusan
yang memukau.
Simbolisme dan Filosofi:
Arsitektur Candi Borobudur dipenuhi dengan simbolisme dan filosofi yang
mendalam. Candi ini mencerminkan konsep kosmos dalam ajaran Buddha,
dengan struktur dan tata letaknya yang melambangkan alam semesta dan
perjalanan menuju pencerahan. Bagian atas candi melambangkan surga,
sementara bagian bawahnya melambangkan dunia manusia yang dipenuhi
dengan penderitaan.
Pengaruh Budaya:
Candi Borobudur merupakan bukti keberagaman budaya Indonesia yang
kaya. Arsitektur candi ini mencerminkan penggabungan unsur-unsur Hindu,
Buddha, dan Jawa kuno. Candi ini juga menjadi tujuan ziarah bagi umat Buddha,
serta menjadi daya tarik wisata yang populer di Indonesia.
Pemulihan dan Pemeliharaan:
Sejak ditemukan kembali pada abad ke-19, Candi Borobudur telah menjalani
berbagai proses pemulihan dan pemeliharaan. Upaya restorasi dilakukan untuk
menjaga keutuhan dan keaslian struktur serta keindahan seni Candi. Pemerintah
Indonesia bersama dengan lembaga internasional berkomitmen untuk melindungi
dan melestarikan warisan budaya ini bagi generasi mendatang.
Kesimpulan:
Candi Borobudur adalah sebuah maha karya arsitektur dan seni yang
memukau dunia. Dengan desain yang kompleks, relief indah, dan simbolisme
mendalam, candi ini tidak hanya menjadi saksi sejarah dan warisan budaya
Indonesia, tetapi juga menginspirasi pengunjung dari seluruh dunia. Keindahan

x
dan makna di balik arsitektur spektakuler Candi Borobudur akan terus memikat
dan mengagumkan kita sepanjang masa.

B. Stupa Candi Borobudur


Candi Borobudur dapat dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari kaki atau
bagian bawah, tubuh atau bagian pusat, dan puncak. Selain itu Candi Borobudur
terdiri dari tiga tingkatan yaitu kamadhatu kamadhatu, Rupadhatu, Arupadhatu.
1. Jumlah tingkatannya
Candi Borobudur memiliki 10 tingkatan lantai sebagai sebuah
bangunan. Candi Borobudur dapat dibagi dalam tiga bagian. Yang terdiri
dari kaki Candi atau bagian bawah, tubuh candi atau bagian pusat dan
puncak.
2. Nama masing-masing tingkatan
i. Kamadhatu
ii. Rupadhatu
iii. Arupadhatu
3. Arti masing-masing tingkatan
a) Kamadhatu
Sama dengan alam wabah atau dunia sastra/nafas. Dalam dunia ini
manusia terikat pada hasrat/nafsu dan dikuasai oleh hasrat dan kemauan.
b) Rupadhatu
Sama dengan dunia antara atau dunia rupa, bentuk wujud dalam
dunia ini manusia telah meninggalkan segala hasrat/nafsu tetapi masih
terikat pada nama dan rupa, wujud, bentuk. Bagian ini terdapat pada
tingkatan 1-5 yang berbentuk bujur sangkar.
c) Arupadhatu
Sama dengan alas atas atau dunia tanpa rupa, wujud, bentuk pada
tingkatan ini manusia telah bebas sama sekali dan telah memutuskan
untuk selama-lamanya segala ikatan kepada dunia fana. Tingkatan ini
tidak ada rupa. Bagian ini terdapat pada teras bundar I, II, III stupa
induknya.

C. Relief Candi Borobudur


Relief Candi Borobudur tidak saja menakjubkan kemegahan arsitekturnya,
tetapi juga mempunyai pahatan atau ukiranyang sangat menarik. Relief yang
dipahatkan pada candi itu sangat lengka dan panjang yang tidak pernah ditemui
di tempat lain di dunia ini bahkan di India sekalipun.

xi
Bidang relief seluruhnya ada 1460 flanel yang jika diukur memanjang
mencapai 2500 m. Sedangkan jenis relief sendiri ada dua macam yaitu:
1. Relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks atau naskah.
2. Relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang.
Agar dapat menyimak cerita dalam relief secara berurutan dianjurkan
memasuki candi melalui pintu sebelah timur dan pada tiap tingkatan berputar ke
kiri dan meninggalkan candi Borobudur di sebelah kanan. Relief cerita pada
candi Borobudur menggambarkan beberapa cerita yaitu:
a. Karmawibangga, terdiri dari 160 planel, dipahatkan pada kaki tertutup.
b. Lalita wisatara, terdiri dari 120 planel, dipahatkan pada dinding lorong 1
bagian atas.
c. Jataka dan awadana, terdiri dari 720 planel, dipahatkan pada lorong 1 bagian
bawah dan balustrade II
d. Gunduwyuda, terdiri dari 460 panel dipahatkan pada dinding lorong II dan
III, balustrade II dan VI serta bhadraccn dinding lorong VI

D. Lambang Kejayaan Budaya/ Seni Candi Borobudur


1. Arti kejayaan
Candi Borobudur adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Candi
Borobudur terdapat dua candi lain yaitu candi Mendut dan Candi Pawon.
Bagi para peziarah yang ingin mencapai tingkat Bodhi Satea terlebih dahulu
datang ke candi untuk menyampaikan kepada Budha, kemudian di candi
Pawon untuk mensucikan diri sebelum menginjak Candi Borobudur, tiga
serangkai Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur terbujur pada
garis lurus yang merupakan kesatuan perlambangan.
2. Sumbangan Candi Borobudur bagi perkembangan kebudayaan/seni pada
generasi sekarang dan masa mendatang.
Sumbangan candi Borobudur bagi perkembangan kebudayaan atau seni
pada generasi sekarang dan mendatang menjadikan candi Borobudur sebagai
pusat keunggulan ( Centre of Excellence) untuk pendidikan yang
mencerahkan dan meningkatkan harkat kemanusiaan bukan hanya sebagai
pusat pariwisata (Centre of Tourism) yang berkonotasi hanya mengadopsi
keramaian saja.
3. Andil candi Borobudur dalam penerimaan pendapatan daerah dan Devisa
negara

xii
Bagi pendapatan daerah maupun devisa negara dengan adanya candi
Borobudur ini dapat dijadikan untuk mendapatkan tambahan bagi
pemerintah daerah maupun pendapatan pemerintah pusat. Adanya wisatawan
mancanegara akan menambah pendapatan negara atau devisa negara yang
masuk.
4. Fungsi Candi Borobudur bagi wisatawan Domestik dan asing/Mancanegara
- Fungsi Candi Borobudur bagi wisatawan Domestik
Candi Borobudur tempat untuk menyimpan relief atau disebut
dhatugraba, relief tersebut antara lain benda suci, pakaian, tulang atau
abu dari Budha, arwah para biksu yang tersohor atau terkemuka. Candi
Borobudur juga sebagai tempat sembahyang atau beribadah bagi umat
Buddha dan mengandung rasa rendah hati yang disadari penciptanya
sedalam-dalamnya dan sebagai tanda peringatan dan penghormatan sang
Buddha.
- Fungsi Candi Borobudur bagi wisatawan Mancanegara
Fungsi dan di Borobudur bagi wisatawan asingdomestik yaitu
sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda sejarah nenek moyang
kita sebagai saran jalan-jalan atau karya wisata bagi mereka kemudian
tempat untuk sembahyang dan menyembah bagi umat Budha dan
menambah kreativitas untuk berlibur ke sana hampir sama dengan
fungsi

xiii
BAB III
LAVA TOUR

A. Uraian Singkat Gunung Merapi


Gunung berapi atau gunung api atau sulkan secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran flosla panas (batuan dalam
wujud cair atau lasa) yang memanjang dan kedalaman sekitar 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi
material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17
lempeng tektonik utama yang kaku dan mengambang di atas lapisan mantel yang
lebih panas dan lunak. Oleh karena itu gunung berapi di Bumi sering ditemukan
di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Gunung berapi biasanya
tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama lain.

B. Akibat Gunung Merapi Mengalami Erupsi/Letusan


1. Pada tahun 2006
Letusan awal Gunung Merapi di tahun 2006 terjadi pada tanggal 13 Mei
dan berstatus awas hingga 9 Juni 2006 Letusan pada tahun 2006 erupsi
diawali dengan pertumbuhan kubah lava dengan jarak luncur awan panas
mencapai 7 KM dan menghanguskan sebagian besar hutan di Lawasan
Kaliadem Kabupaten Sleman Munculnya kubah lava pada 26 April
kemudian disusul luncuran awan panas mengarah ke Kali Krasak dan
Boyong serta Kali Gendol pada 14 Mei hingga Juni 2006 dengan jarak
luncur 4,5 sampai 5 KM Sempat pula terjadi gempa dengan kekuatan 6.2
skala nichter pada 27 Mei 2006 Letusan Merapi tahun 2006 im juga
mengingatkan kita pada peristiwa "Geger Boyo yang turun Yaitu runtuhnya
kubah lava yang menempel di dinding puncak. Dari letusan Merapi di tahun
2006 ini menelan korban jiwa setidaknya 151 orang
2. Pada tahun 2010
Pada 26 Oktober 2010 Gunung Merapi kembali meletus dengan status
"Awas" hingga 5 November 2010 Letusan besar terakhir terjadi pada 5
November dan radius bahaya diperbesar hingga 20 KM dan puncak Akibat
hal tersebut, terjadi peningkatan aktivitas semburan lava panas dan awan
panas sejak 3 November Erupsi ini diawali dengan letusan explosive dan
dicirikan dengan letusan awan panas dan menimbulkan lontaran material
vulkanik setinggi 6,5 KM dari puncak Merapi serta luncuran awan panas

xiv
sejauh 14 KM ke arah selatan melalui jalur lembah Kali Gendol. Menurut
data BNPB jumlah kerugian kerusakan yang diakibatkan letusan Merapi
tahun 2010 mencapai Rp3,56 inlrun dari empat kabupaten vaitu Magelang,
Boyolali, Klaten dan Sleman Debu vulkanik akibat letusan ini pun melanda
hingga ke kota dan kabupaten lain seperti Cilacap. Purwokerto bahkan
mencapai Bogor dan Bandung. Sementara jumlah korban jiwa yang
meninggal pada tahun 2010 seudaknya mencapai 277 korban jiwa, menurut
data Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

C. Lokasi Objek Wisata Lava Tour


Lokasi Lava Tour Merapi terletak tidak jauh dari Taman Wisata Kaliurang,
yaitu di Ngipiksari, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55582.

D. Aktivitas yang Dilakukan di Lava Tour Merapi


Dalam aktivitas ini, kamu akan dibawa untuk menjelajah dan melihat bekas
sisa erupsi salah satu gunung teraktif di dunia yaitu Gunung Merapi dengan
menaiki jeep.
1. Menjelajahi lereng Gunung Merapi dengan jeep
2. Melihat bekas erupsi Gunung Merapi
3. Mengunjungi Museum Sisa Hartaku yang merupakan museum milik warga
yang mengumpulkan harta-hartanya yang tersisa akibat eruspi Gunung
Merapi
4. Mengunjungi Batu Alien. Batu besar yang menjadi saksi dari peristiwa erupsi
Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010
5. Mengunjungi Bunker Kaliadem. Tempat yang menjadi saksi bisu gugurnya 2
orang relawan saat erupsi Merapi tahun 2006 silam
6. Mengunjungi Petilasan Mbah Maridjan. Rumah yang menjadi saksi bisu
wafatnya sang juru kunci Gunung Merapi
7. Seru-seruan di aliran sungai Kali Kuning

xv
BAB IV
MUSEUM DIRGANTARA

A. Pengertian Museum Dirgantara


Museum"dirgantara Mandala" adalah museum yang pertama kalinya
diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesman Noerdin, pada
tanggal 4 April 1969 di Markas Komando Udara V Tanah Abang Bukit Jakarta.
Perpindahan museum dari Jakarta menuju Yogyakarta didasarkan pada faktor
sejarah perjuangan kota Yogyakarta pada periode 1945-1949 sebagai pusat
latihan bagi Taruna Akademi Udara. Museum dirgantara Mandala adalah
gabungan dari museum perjuangan TNI AU dengan Museum Ksatria yang sudah
ada di Yogyakarta. Peresmian kedua museum ini dilakukan oleh marsekal TNI
Ashadi Tjahjadi menjadi Museum pusat TNI AU Dirgantara Mandala pada
tanggal 29 Juli 1978 yang bertepatan dengan peringatan hari Bhakit TNI AU.
Perpindahan museum dari Jakarta ke Yogyakarta masih menyisakan
permasalahan tempat untuk menyimpan koleksi Alutsista yang ada, maka
Museum dirgantara Mandala berpindah untuk ketiga kalinya yaitu di gudang
bekas pabrik gula di Wonocatur di kawasan Landasan Udara Adisucipto. Gedung
museum baru itu kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 1984 oleh kepala staf
TNI AU, Marsekal TNI Sukardi.

B. Latar Belakang Museum Dirgantara Mandala


Museum yang didirikan pada tanggal 4 April 19 69 di jalan Tanah Abang,
Bukit, Jakarta oleh panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Rusmin
Nuryadin. Bulan November 1977 dipindahkan dan digabungkan dengan Museum
Kesatria AAU (Akademi Angkatan Udara) di pangkalan Adisucipto Yogyakarta.
Pada tanggal 29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara
Mandala.
Pada tahun 1984, museum dipindahkan ke Wonocatur, tepatnya ke sebuah
gedung bekas pabrik gula yang dibangun semasa penjajahan Belanda. Museum
ini menyajikan secara lengkap sejarah penerbangan dan dunia aviasi di
Indonesia. Bangunan museum, semula merupakan pabrik gula, kemudian beralih
fungsi menjadi hanggar pesawat tempur dan pesawat angkut yang pernah
dimiliki TNI Angkatan Udara.
Pada awalnya museum ini berada di Jakarta, namun karena Yogyakarta
merupakan kota kelahiran TNI AU, maka dipindahkanlah museum ini. Apabila
berkunjung, Anda akan melihat beragam pesawat hebat di masanya. Adapun

xvi
diperkenankan untuk berfoto di pesawat bahkan mengenakan pakaian penerbang,
bergaya bak pilot pesawat tempur di pesawat sungguhan koleksi museum.
Bisa melihat pesawat terbang dari dekat. Saat ini, museum ini memiliki
koleksi sejumlah 10.000 buah, 36 pesawat terbang, 1000 foto, 28 diorama,
lukisan-lukisan, tanda kehormatan, pakaiandinas, dan sejumlah koleksi buku
yang disimpan di perpustakaan. Koleksi masterpiece adala replika pesawat
Dakota VT-CLA milik perusahaan penerbangan India yang ditembak jatuh di
daerah Ngoto, Bantul oleh Belanda ketika hendak mendarat di Maguwo
Yogyakarta.

C. Benda, Gambar, Patung, Relief di Museum


Halaman Museum Dirgantara Mandala
Baru sampai di halaman Museum Dirgantara Mandalia Yogyakarta ini
saja, anda sudah akan melihat pesawat-pesawat tempur di pesawat kargo.
Pesawat tersebut menjadi seperti penerima tamu setiap kali ada kunjungan ke
museum. Jadi, dari awal masuk halaman museum saja, rasa kedirgantaraannya
sudah bisa dirasakan.
Masuk ke dalam Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta, di bagian
ruang utama, benda yang akan Anda lihat pertama kali adalah patung tokoh-
tokoh penting TNI Angkatan Udara. Salah satu patung tersebut adalah patung
Komidor Madura Udara Adisucipto. Ada juga patung Marsekal Muda Anumerta
Abdul Halim Perdanakusuma yang namanya dijadikan sebagai nama salah satu
bandara.
Menelusuri Museum Dirgantara Mandala
Museum Dirgantara Mandala memiliki beberapa ruang yang membagi
keseluruhan museum. Ruang-ruang itu adalah ruang utama, ruang kronologi 1,
dan ruang kronologi 2. Ruang lain adalah ruang paskhas, ruang alutsista, dan
ruang diorama. Anda bisa menggunakan jasa pemandu jika ingin tahu banyak
keterangan koleksi-koleksi di dalam Museum.
Pemandu Museum Dirgantara biasanya mengenakan seragam resmi TNI
Angkatan Udara. Mereka akan menjelaskan dengan rinci setiap detail koleksi
barang-barang museum. Tidak hanya rincian koleksi, tetapi sekaligus sejarah dan
peran koleksi tersebut bagi perkembangan kedirgantaraan Indonesia.
Koleksi Bersejarah yang Tersimpan
Museum ini memiliki koleksi pesawat terbang cukup banyak. Jumlah
totalnya sekitar 36 buah. Anda bahkan tidak dilarang untuk berfoto di dalam
pesawat, lengkap dengan pakaian ala penerbang pesawat tempur titik tentu saja

xvii
ini menarik apabila jika anda adalah penyuka pesawat sejak kecil. Koleksi lain
museum ini adalah foto terkait pesawat. Jumlahnya ada sekitar 1000 buah
terdapat juga 28 diorama. Selebihnya adalah replika pesawat yang memiliki
sejarah khusus, lukisan penghargaan, pakaian dinas, juga koleksi buku yang
tersimpan rapi di rak-rak perpustakaan museum.

D. Manfaat Adanya Museum Dirgantara


1. Memberikan pengetahuan tentang sejarah yang telah dicapai generasi
terdahulu dan dapat mengambil hikmah sejarah itu sendiri.
2. Sebagai tempat menyimpan benda-benda yang bernilai secara khususnya di
bidang ruang udara dan antariksa agar tidak hilang dan rusak sehingga dapat
dinikmati berbagai generasi.
3. Museum pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan
perjuangan bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan NKRI.

xviii
BAB V
MALIOBORO

A. Perasaan Ketika Di Malioboro


Perasaan ketika di Malioboro yaitu kami suka sekali kesini, bermain-main.
Dengan teman-teman, ataupun cuma sendirian. karena di sini menyenangkan.
Karena saya suka bersenang-senang.
Malioboro menyediakan makanan yang enaknya tak perlu kamu ragukan
lagi. Mulai dari gudeg sampai wedang ronde tersedia di sini. Apalagi satai
kerang, hati ayam dan sate telur puyuh yang khas. Ah, rasa-rasanya kamu tak
kenyang-kenyang jika main di angkringan di Malioboro ini.
Ditambah lagi makanannya sambil duduk di tikar atau terpal di lesehan,
yang sudah disediakan sambil memandang anggunnya kota Yogya malam-malam
nikmatnya bisa-bisa sampai ke bawah mimpi.

B. Kesan-Kesan Saat Di Malioboro


Kesan saat di Malioboro yaitu kami sangat terharu dengan penampilan para
pengamen jalan. Oleh karena itu kesenian tradisional merupakan daya pikat
tersendiri yang dihadirkan Malioboro. Di sepanjang jalan, kamu dapat
menyaksikan beberapa musisi jalanan dan bakat yang luar biasa. Musik dan
tarian yang dihadirkan kental akan budaya, membuat kamu selalu rindu suasana
Yogyakarta.

C. Aktivitas Saat di Malioboro


Aktivitas seru yang bisa dilakukan selama berada di sekitar Malioboro?
a. Trotoar dengan tempat duduk untuk menikmati suasana kota
Saat ini trotoar Malioboro sudah sangat rapi, bahkan diberikan tempat
duduk yang banyak sehingga kita bisa menikmati suasana kota Jogja baik
siang hari maupun malam hari.
b. Beli buku-buku impor murah
Meski Malioboro dan gang-gang sempitnya identik dengan hotel atau
penginapan murah, ada juga toko buku impor yang menyuguhkan banyak
buku berkualitas loh. Sesuai hasil Yogya, kamu bisa mendapatkan separuh
harga bila khatam membaca buku tersebut dan menjualnya lagi di sana.

xix
c. Mengapresiasi kreativitas musisi jalanan.
Satu hal yang sering luput diperhatikan saat di Malioboro adalah musisi
jalanannya. Barangkali, terlalu asyik menawar oleh-oleh menjadikan kita
abai dengan alunan musik dan joget seniman khas Yogya.
Padahal, mereka sangat kreatif dan berbeda dengan pengamen yang
cuma tampil ala kadarnya. Saat menonton, hati-hati terhanyut dalam
aransemen musiknya sampai joget-joget.

xx
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada kunjungan dari kegiatan karya wisata kali ini kami mendapat berbagai
informasi mengenai Yogyakarta. Dari kebudayaannya yang sangat beragam, adat
istiadat, sistem religi, sistem teknologi, pendidikan, kesenian serta objek-objek
yang ada di Yogyakarta. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman yang didapat
selama kegiatan karya wisata berlangsung. Banyak mengalami yang berguna
salah satunya yaitu pengalaman berkunjung di suatu sekolah di Yogyakarta yang
dimiliki pengelolaan sekolah yang baik, karakter siswa yang patut dicontoh, dan
tetap mempertahankan sikap nasionalisme walaupun balik kental bahkan budaya
dan sistem religinya.
Tempat-tempat pariwisata yang ada di Jogja itu sangat banyak dan kita harus
senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti aslinya. Agar
menarik para wisatawan untuk berlibur ke Jogja.
Selain itu, kota Jogja yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan
budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend. Tapi justru itu salah,
kita harus tetap menjaga budaya asli juga itu sendiri agar mempunyai keaslian
yang khas di mata dunia.

B. Saran
Penulis menyampaikan saran-saran bagi para pembaca yaitu:
1. Jagalah keindahan dan kelestarian alam, seni dan budaya bangsa Indonesia
agar tetap awet.
2. Kita sebagai penerus bangsa harus belajar dengan giat agar dapat berguna
bagi Nusa dan Bangsa.
Fasilitas yang mewadahi akan membawa siswa nyaman ketika melaksanakan
studi wisata Yogyakarta. Menurut kami fasilitas yang diberikan oleh sekolah
kami kurang mewadahi, dari leader yang seharusnya lebih memperhatikan siswa
yang mungkin mengalami pusing, mual, atau tidak enak badan. Sehingga, siswa
merasa kurang nyaman akan fasilitas yang diberikan.
Apabila dalam penyusunan laporan karya wisata di Jogja ini banyak
kekurangan dan kesalahan, kami selaku penulis mohon saran dan bimbingannya
agar dalam penyusunan yang akan datang bisa lebih baik lagi. Dan semoga
laporan karya wisata ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.

xxi
C. Kata Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam karya tulis ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul karya tulis ini. Penulis banyak
berharap para pembaca yang Budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepala penulis demi sempurnanya karya tulis ini dan penulis karya
tulis di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga karya tulis ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang Budiman pada umumnya.

xxii
DAFTAR PUSTAKA

https:/planetbrain12.wordpress.com/2023/11/11/karya-tulis-study-tour-ke-jogjakarta/
https://id.wikipedia.org/Wiki/Candi_Borobudur
https://id.wikipedia.org/Wiki/Lava_Tour
https://sejarahsenidanbudaya.blogspot.com/2015/08/museum-dirgantara-mandala-
jogjakarta.html
https://id.wikipedia.org/Wiki/Jalan_Malioboro

xxiii
LAMPIRAN

1. GAMBAR CANDI BOROBUDUR

2. GAMBAR LAVA TOUR

xxiv
3.GAMBAR MUSEUM DIRGANTARA

xxv
4. GAMBAR MALIOBORO

xxvi
FOTO ANGGOTA KELOMPOK

xxvii

Anda mungkin juga menyukai