Anda di halaman 1dari 31

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil kunjungan ke Yogyakarta-Jakarta telah disahkan dan disetujui pada


:

Hari                 : Sabtu
Tanggal           : 06 Agustus 2022

Disetujui oleh :

Mengetahui
Kepala SMA BANGUN CIPTA RUMBIA Guru Pembimbing

Drs. NYOMAN SUPARTO,M.M DESI RATNASARI,S.Pd

i
MOTTO

1. Segala usaha tak akan berhasil baik tanpa usaha dan doa
2. Tiada hari tanpa belajar
3. Tak ada gading yang tak retak
4. Tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal di hari esok
5. Jadikan apa yang didapat hari ini adalah cambuk (pengalaman)
untuk bertindak dikemudian hari
6. Disiplin adalah nafasku, tugas adalah kehormatanku
7. Koreksilah diri sendiri sebelum mengoreksi orang lain
8. Salah karena berbuat lebih baik dari pada tak pernah salah
karena tak pernah berbuat
9. Janganlah tunggu sampai besok apa yang dapat kau kerjakan
hari ini
10. Pendidikan laksana akar yang pahit tetapi membuahkan buah
yang manis
11. Carilah ilmu seolah kamu hidup seribu tahun lagi dan
kerjakanlah ibadah seolah besok engkau akan mati

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ilahi robbi atas limpahan rahmat dan
karunia‐Nya, serta anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta
petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami
dalam menyelesaikan  laporan  Study Tour Yogyakarta- Jakarta  yang disusun
untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian akhir sekolah dan Ujian
Nasional Berstandar Komputer (UNBK).
Selanjutnya, kami mengucapkan terimakasih kepada :
Bapak Drs. Nyoman Suparto, M.M selaku Kepala SMA BANGUN CIPTA
RUMBIA
Ibu Desi Ratnasari S.Pd selaku wali kelas dan Pembimbing yang selalu memberi
semangat dan motivasi, selalu membingbing kami dalam melaksanakan Study
Tour ini dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Kedua orang tua kami yang selalu memberi do’a dan restunya sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami
tentang Kota Yogyakarta-jakarta, menjadikan keterbatasan kami pula untuk
memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan kami, semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya
untuk sekedar membuka pola berpikir kita tentang budaya dan sosial yang ada di
kota Yogyakarta.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan
                                                                              
 Rumbia, 02 Agustus 2022

iii
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR i
PENGESAHAN ...............................................................................
MOTTO .............................................................................................................. ii
KATA iii
PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR iv
ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
.
A. Latar Belakang 1
Masalah ..............................................................
B. Rumusan 2
Masalah .......................................................................
C. Tujuan dan Kegunaan 2
Penelitian .................................................
D. Metode 2
Penelitian .......................................................................
BAB II HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ................................ 4
A. Makam Raja 4
Imogiri ...................................................................
B. Sejarah Berdirinya ...................................................................... 4
C. Candi 6
Borobudur .........................................................................
D. Sejarah 7
Bedirinya ........................................................................
BAB III HASIL OBSERVASI DAN 9
PEMBAHASAN .................................

iv
A. Monumen Kesaktian 9
Pancasila ...................................................
B. Sejarah Berdirinya ...................................................................... 10
C. Kompleks Monumen................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 14
.
Kesimpulan ...................................................................................... 14
.
Saran ................................................................................................ 14
.
DAFTAR 16
PUSTAKA .........................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 17

v
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Study Tour adalah suatu kegiatan penelitian secara langsung terhadap suatu

tempat ataupun sarana yang menjadi objek penelitian. Kegiatan ini dilakukan

untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas maka

dilakukaan penelitian karya ilmiah, dengan mengunjungi Daerah istimewa

yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Jogja dan Jakarta yang disebut

sebagai Ibu Kota Negara, merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan

warisan budaya.

Laporan ini dibuat dengan maksud disamping untuk menjalankan tugas yang

di berikan bapak/ibu guru setelah Karya Wisata ke Jogja-Jakarta, melatih siswa

untuk membuat sebuah laporan perjalanan dan melatih siswa agar dapat membuat

sebuah karya tulis untuk dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, juga dapat

melatih kedisiplinan siswa dalam mengerjakan segala tugas yang diberikan

bapak/ibu guru.

Penyusunan laporan dapat menumbuhkan kerja sama antara siswa-siswa

karena memerlukan sebuah musyawarah dan kerja sama dalam penyusunannya

sebuah laporan. Laporan perjalanan misalnya dapat menerangkan dan

menceritakan suatu tempat wisata yang di kunjungi orang lain, sehingga orang

lain dapat mengerti dan mengenal suatu tempat wisata. Begitu juga dengan wisata

ke Jogja-Jakarta ini, siswa-siswa memperoleh pengalaman dan wawasan baru dari

tempat wisata tersebut serta dapat menceritakan pada orang lain.

1
2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah berdirinya Yogyakarta ?

2. Bagaimana sejarah berdirinya makam raja-raja imogiri?

3. Bagaiman Sejarah Berdirinya Candi Borobudur?

4. Sejarah berdirinya Monumen Pancasila Sakti (Lubang Buaya)

3. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

Kegiatan Study Tour ini bukan hanya bertujuan untuk bersenang-senang atau

dunia hiburan bagi para peserta Study Tour, tapi kegiatan ini mempunyai

banyak sekali tujuan. Tujuan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Untuk menembah wawasan dan pengetahuan yang lebih.

2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Makam Raja-raja Imogiri

4. Untuk mengetahui Sejarah berdirinya Candi Borobudur


5. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Museum Pancasila Sakti (Lubang

Buaya)
6. Untuk mengetahui koleksi apa saja yang ada di Museum Pancasila Sakti

(Lubang Buaya)
7. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang Yogyakarta.

8. Mengetahui tempat-tempat wisata yang ada di Yogyakarta-Jakarta


 

4. Metode Penelitian

a.      Jenis Penelitian

2
Penelitian yang digunakan dalam pembuatan laporan study  tour

ini  adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan salah satu

penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan mengenai study  yang diteliti,

eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan social dengan

jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit

yang diteliti antara fenomena yang diuji.

Fungsi penelitian deskriptif adalah:

1. Mengungkapkan fakta, keadaan, fenomena, variabel, dan keadaan yang

terjadi pada saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.

2. Menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang

sedang terjadi, sikap, serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat,

pertentangan dua keadaan atau lebih, hubungan antara variabel, perbedaan

antara fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lain-lain.

b.      Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data tentang penyusunan laporan digunakan beberapa

metode yaitu:

1. Observasi

Penulisan mengadakan pengamatan langsung pada tempat yang dijadikan

sumber observasi.

2. Studi Pustaka

Pencarian data melalui media internet untuk menambah perbendaharaan

data agar karya tulis ini dapat sempurna.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Yogyakarta

B. Makam Raja Imogiri

Kompleks Makam Imogiri merupakan kompleks pemakaman khusus untuk

raja dan keturunan dari trah Mataram Islam. Pembangunan kompleks

pemakaman ini dilakukan sejak masa pemerintahan Sultan Agung, yang

menjadi penguasa Mataram Islam pada 1607 – 1645 M. Imogiri merupakan

kompleks pemakaman ketiga yang dibangun dinasti Mataram Islam setelah

makam Kotagede dan Giriloyo. Imogiri terletak di sebuah bukit yang

bernama Bukit Merak dengan ketinggian sekitar 100 m dari permukaan laut.

Pada tahun 1632 M, Sultan Agung memerintahkan pembangunan makam

baru, lokasinya terletak di sebelah selatan Makam Griloyo, yaitu Gunung

Merak yang kemudian dinamakan Pajimatan Imogiri. Babad Momana

menyebutkan tahun 1554 Saka sebagai awal pembangunan makam di Imogiri.

C. Sejarah Berdirinya

Nama Pajimatan Imogiri berasal dari gabungan dua suku kata yaitu jimat

yang mendapat awalan pa dan akhiran an untuk menunjukkan tempat,

4
sehingga mengandung arti dan makna sebagai “tempat untuk jimat atau

tempat pusaka”. Sedangkan Imogiri berasal dari kata ima atau hima (berawan

atau awan yang meliputi gunung) dan giri (gunung), sehingga mengandung

arti dan makna “gunung berawan atau gunung tinggi”(PJ. Zoetmulder).

Dengan demikian arti dan makna Pajimatan Imogiri yaitu gunung berawan

atau gunung tinggi yang merupakan tempat bersemayamnya “jimat atau

pusaka bagi Kerajaan Mataram”.

Raja pertama yang dimakamkan di pemakaman ini adalah Sultan Agung yang

juga merupakan orang yang memerintahkan pembangunan kompleks makam

ini.

Pada 13 Februari 1755, Mataram Islam terpecah menjadi dua bagian sebagai

akibat dari diadakannya Perjanjian Giyanti. Mataram Islam menjadi dua

kesultanan yaitu Surakarta Hadiningrat dan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Meskipun telah menjadi dua kesultanan, Imogiri tetap digunakan sebagai

tempat pemakaman bagi raja-raja dari kedua kesultanan tersebut.

Gapura Supit Urang dibangun bersamaan dengan Kompleks Makam Imogiri.

Perkiraan ini didasarkan atas sangkala yang ada di dekat gapura dan babad

Astana Redi yang menyebutkan pembangunan Kompleks Makam Imogiri

selesai pada 1645 M.

Wilayah makam raja Ngayogyakarta Hadiningrat dibagi menjadi 3 hastana

dan disini dimakamkan raja-raja dari Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat,

yaitu:

5
 Kasuwargan Yogyakarta. Sri Sultan Hamengku Buwana I. Sri Sultan

Hamengku Buwana III.

 Besiyaran. Sri Sultan Hamengku Buwana IV.

 Saptorenggo. Sri Sultan Hamengku Buwana VII.

Waktu buka komplek Makam Raja-raja Mataram Imogiri adalah sbb :

Senin : 10.00 – 13.00 WIB. Jumat : 13.30 – 16.00 WIB. 1 Syawal : 10.30 –

13.00 WIB.

Kompleks Makam Imogiri terletak di Dusun Pajimatan, Girirejo, Kapanewon

Imogiri, Bantul, sekitar 12 km di selatan Kota Yogyakarta.

Kompleks Makam Imogiri adalah kompleks permakaman raja-raja

Mataram Islam yang dibangun oleh Sultan Agung pada tahun 1632.

Lokasinya berada di bukit Merak yang dinamai Pajimatan Imagiri

D. CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang bisa

dikunjungi wisatawan ketika berlibur di Jawa Tengah maupun Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari Titik Nol Kilometer di Kota Yogyakarta,

misalnya, jaraknya mencapai 41 kilometer (km) dengan durasi perjalanan

kira-kira satu jam.  Sementara itu, jika dari Kabupaten Magelang, Jawa

Tengah, maka jaraknya hingga 31 km dengan waktu tempuh hampir satu jam.

Candi Borobudur terletak di Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur,

Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

6
Candi Borobudur adalah sebuah candi Budha terbesar di Indonesia yang

terdaftar dalam warisan budaya Dunia. Panjang bangunan candi mencapai

121,66 meter dengan lebar 121,38 meter. Lalu,  tingginya mencapai sekitar

35,40 meter.

Bentuk bangunan candi berupa sembilan teras berundak dan ada sebuah stupa

induk di bagian puncaknya.  Terdapat enam teras berdenah dengan bentuk

persegi, serta tiga teras berdenah dengan bentuk lingkaran.

Walau dikenal sebagai tempat wisata sejarah, Candi Borobudur sebenarnya

berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddha.

E. SEJARAH BERDIRINYA CANDI BOROBUDUR

Berdasarkan catatan sejarah, Candi Borobudur melambangkan alam semesta.

Dalam agama Buddha, semesta dibagi menjadi tiga tingkat yaitu kamadhatu

(dunia keinginan), rupadhatu (dunia berbentuk) dan arupadhatu (dunia tak

terbentuk).

Menurut Casparis, berdasarkan interpretasi prasasti Karang Tengah dan

prasasti Cri Kahuluan pendiri Candi Borobudur adalah Samaratungga yang

memerintah tahun 782-812 M pada masa dinasti Syailendra. Candi

Borobudur adalah candi yang dibangun untuk memuliakan agam Budha

Mahayana yang dianut oleh masyarakat pendukungnya pada masa itu.

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nam candi ini. Salah satunya

menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata

Sambharabhudhara, yaitu artinya gunung ( Bhudhara) di mana di lereng-

7
lerengnya terletak di teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat

lainnya. Misalkan kata Borobudur berasal dari ucapan para Buddha yang

karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa

nama ini berasal dari dua kata bara dan Beduhur. Kata bara berasal dari kata

vihara. Sementara ada pula penjelasan lain dimana bara berasal dari bahasa

sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya tinggi.

Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Keberadaan candi Borobudur dapat terungkap berkat Sir Thomas Stamford

Raffles, gubernur jenderal imggris ketika ia mengadakan kegiatan di

semarang dan mendengar informasi dari masyarakat bahwa di daerah Kedu

ditemukan susunan batu bergambar yang ditumbuhi pepohonan dan semak

belukar. Kemudian Raffles mengutus Cornelius (orang belanda) untuk

membersihkannya. Pekerjaan pembersihan dilanjutkan oleh Residen Kedu

bernama Hartman pada tahun 1835.

8
BAB III

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. MONUMEN PANCASILA SAKTI (LUBANG BUAYA)

Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok

Gede, Jakarta yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30

September pada 30 September 1965. Secara spesifik, sumur Lubang Buaya

terletak di Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan

milik Partai Komunis Indonesia. Saat ini di tempat tersebut berdiri Lapangan

Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila,

sebuah museum diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah

ruangan berisi relik.

Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa

ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Di Lubang

Buaya terdapat patung elang dan patung pahlawan, patung elang itu sangat besar.

Selain itu juga terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan revolusi

9
disiksa dan dibunuh. Terdapat mobil yang digunakan untuk mengangkut orang-

orang.

Sumur Tua Lubang Buaya, yang dijadikan sebagai tempat pembuangan jenazah

Pahlawan Revolusi.

Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke

2 Indonesia, Soeharto. Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar. Monumen ini

dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang

berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari

ancaman ideologi komunis.

Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:

 Panglima Angkatan Darat Letjen TNIAhmad Yani,

 Mayjen TNIR. Suprapto

 Mayjen TNIM.T. Haryono

 Mayjen TNISiswondo Parman

 Brigjen TNIDI Panjaitan

 Brigjen TNISutoyo Siswomiharjo

Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia

selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani

Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas dalam usaha

pembunuhan tersebut.

Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini,

berisikan bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti

pakaian asli para Pahlawan Revolusi.

10
B. SEJARAH BERDIRINYA LUBANG BUAYA (MONUMEN PANCASILA

SAKTI)

Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden

ke-2 RI, Soeharto. Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi

yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila

dari ancaman ideologi komunis.

Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta

Timur. Di sebelah selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia,

Cilangkap, sebelah utara adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan

sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah barat, Taman Mini

Indonesia Indah.

Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun

kosong yang dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban Gerakan

30 September 1965 (G30S).

Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter

yang digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S. Sumur tua itu

berdiameter 75 Cm.

Kompleks Monumen

Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari beberapa tempat

yang bersejarah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), Sumur Tua tempat

membuang jenazah 7 Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando,

11
Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi dan Museum

Paseban.

Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)

Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan-pemberontakan

PKI yang bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang

bertentangan dengan Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal

dengan nama Gerakan Tiga Puluh September atau G-30-S/PKI, diawal pintu

masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi foto Pemberontakan PKI,

Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi, dan beberapa diorama yang

menceritakan tentang Pemberontakan PKI di berbagai Daerah di Indonesia.

Sumur Maut

Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta

Ahmad Yani - Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan - Letjen. Anumerta

M.T. Haryono - Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta

Siswandono Parman - Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo

Siswomiharjo

Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang sekarang dinamai

Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang Halim

Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen Katamso Dharmakusumo

dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta.

Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma Suryani

Nasution, putri dari Jend. A.H: Nasution.

Rumah Penyiksaan

12
Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk

menandatangani surat pernyataan untuk mendukung komunisme di Indonesia,

mereka disiksa seblum akhirnya dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama

penyiksaan 7 pahlawan Revolusi beserta kisah dimulainya Pemberontakan PKI,

dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau sekarang lebih dikenal

SD dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai tempat penyiksaan kejam para Pahlawan

Revolusi.

Pos Komando

Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji

Sueb. Tampat ini dipakai oleh pimpinan G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam

rangka perencanaan Penculikan terhadap 7 Pahlawan Revolusi, didalamnya masih

ada barang-barang asli yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah

Petromaks, Mesin Jahit, dan Lemari Kaca.

Dapur Umum

Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur

Umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat sarana

konsumsi anggota G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya

berjualan Pakaian keliling meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan

diperintahkan oleh para anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam

keadaan terkunci, tetapi saat kembali ternyata rumahnya sudah dalam keadaan

berantakan, hanpir semua benda di rumah tersebut menghilang.

Museum Paseban

13
Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini

diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan

Dwi Wndu Hari Kesaktian Pancasila, didalam ruangan ini terdapat beberapa

diorama.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kami melakukan perjalanan StudyTour ke Jakarta-Jogja selama

kurang lebih 4 hari mulai tanggal 20 – 24 Juni 2022, maka kami dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut

1. Di Negara Indonesia yang kita tempati sekarang ini memiliki budaya atau

adat istiadat yang sangat beragam dan tak ternilai harganya sehingga

sebagai warga negara kita wajib menjaga dan melestarikannya.

2. Dengan adannya perjalanan Studytour ini dapat memberikan dan

menambah pengetahuan dan pengalaman kita, juga sebagai kenangan yang

akan selalu tersimpan sepanjang hidup.

3. Menambah kecintaan siswa SMA BANGUN CIPTA RUMBIA terhadap

kekayaan kebudayaan Indonesia.

14
4. Siswa dapat mengerti betapa pentingnya tanggung jawab terhadap diri

sendiri maupun orang lain.

B. Saran

Kami mengajak kita semua untuk selalu menjaga keutuhan NKRI, negara

yang berdiri dengan kokoh, adil, makmur dan sejahtera.

Dalam pembuatan karya tulis ini alangkah lebih baik jika diselesaikan lebih

cepat dengan hasil yang memuaskan.

Saran kami kepada guru pembimbing semoga dalam membimbing pembuatan

Laporan Karya Tulis berilah arahan yang lebih jelas supaya hasil yang dicapai

bias memuaskan.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Panduan Monumen Pancasila Sakti

 Buku panduan Makan Raja-raja Imogiri

 http.// google.com/candi borobudur

 http.// google.com

16
LAMPIRAN

Makam Raja-raja Imogiri

17
18
CANDI BOROBUDUR

19
Candi borobudur

20
Lubang Buaya- Monumen Kesaktian Pancasila
Foto-foto di museum Pengkhianatan PKI

21
22
23
LAPORAN STUDY-WISATA
SMA BANGUN CIPTA RUMBIA
KE JAKARTA-YOGYAKARTA TANGGAL 20-25 Juni 2022

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Nita Saharani
2. Anggun Eki Lestari
3. Anisa Astri R
4. Siti Aisyah
5. Eva Istikomah
6. Novi Dwi K
7. Sulastri
8. Sendi Kurniawan
9. Anjas Enggar P
10.Hana Risanti
11.Selviana

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SMA BANGUN CIPTA RUMBIA
2022
LAPORAN STUDY-WISATA
SMA BANGUN CIPTA RUMBIA
KE JAKARTA-YOGYAKARTA TANGGAL 20-25 Juni 2022

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Alif Gozi Algifari


2. Arya Saputra
3. Anton
4. David Mahendra
5. M. Afrizal
6. Rizal Abidin
7. M. Iqbal
8. Aldi Saputra
9. Adrian Surya Nugraha

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SMA BANGUN CIPTA RUMBIA
2022

Anda mungkin juga menyukai