Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KARYA WISATA

DI
YOGYAKARTA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 6 kab.MADIUN


JL.DANDANG GENDIS NO.1
JIWAN-MADIUN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

i
NAMA ANGGOTA KELOMPOK DARI KELAS VIIID :

 DICKY ARBIANTO (5)


 EKA CAHYO JAYA SAPUTRA (9)
 FAJAR SODIQ WIJAYANTO (11)
 FUAD MUDAKIR ADNAN (13)
 LIDYA BUNGA (16)
 PRAMUJIANTO (20)
 PUTRI META NURSABILAH (21)
 YOGA KUSUMA (32)

ii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas laporan karya wisata ini dengan memberikan kemampuan dan
kemudahan bagi kami.

Di dalam karya wisata ini disusun dan dikembangkan dengan cara mensyurvey secara
langsung tempat wisata yang akan kami sajikan. Yang memiliki judul “laporan karya wisata di
yogyakarta”. Di dalam topik tersebut ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Wisata yang kami
kunjungi ini sangat indah dan menawan.

Karya ini dirancang untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami dan kalian semua
tentang kota yogyakarta. Karena kami juga memiliki keterbatasan untuk penjabaran yang lebih
dalam tentang masalah ini. Atas nama penyusun kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah bersedia membantu kami dalam menyusun laporan ini terutama kepada rekan satu
kelompok atas kerja samanya dan pak Azhari baiduri S.Pd selaku guru pembimbing kelompok dari
kelas VIIID yang telah membimbing.

Kami berharap untuk selalu ada kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
karya wisata ini. Harapan kami, semoga karya wisata ini membawa manfaat bagi kita semua. Akhir
kata kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tim penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
NAMA KELOMPOK.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar belakang...........................................................................1
B. Batasan masalah........................................................................1
C. Rumusan masalah......................................................................1
D. Tujuan penulisan.........................................................................1

BAB II METODE PENULISAN....................................................................2

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................3

A. Deskripsi obyek wisata Candi Borobudur................................3


B. Deskripsi obyek wisata Taman Pintar.......................................4
C. Deskripsi obyek wisata Malioboro............................................6

BAB IV PENUTUP.....................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................8
B. Saran............................................................................................8

LAMPIRAN...............................................................................................9

iv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Daerah istimewa yogyakarta atau dikenal dengan nama jogja, merupakan kota yang terkenal
dengan sejarahnya dan warisan budayanya yang dapat membuat siapapun terpukau jika
mengetahuinya.

Kesenian jogja yang begitu khas. Tempat-tempat wisata yang menjadi hal yang indah bagi
kota jogja. Malioboro merupakan pusat pertama jogja yang dibanjiri oleh barang-barang kerajinan
dan kesenian yang menjadi suatu kebanggaan jogja.

Kota jogja sangat terkenal menjadi salah satu tempat wisatawan mancanegara maupun dalam
negeri untuk berlibur atau sekedar menghabiskan waktu.

B. Batasan masalah

Masalah-masalah yang akan di bahas dalam karya wisata ini adalah tentang bagaimana
pengelolaan tempat wisata,sejarah,keaslian semua tempat pariwisata yang akan kami kunjungi.
Kami melakukan konservasi langsung ke objek wisata yang ada di jojga.

C. Rumusan masalah

1. Bagaimana sejarah candi borobudur


2. Bagaimana sejarah dan keistimewaan taman pintar
3. Bagaimana sejarah dan keistimewaan malioboro

D. Tujuan penulisan

tujuan penulisan karya wisata ini adalah untuk mengetahui seluk beluk tempat-tempat wisata
yang kami kunjungi dan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan
disekolah. Melalui penulisan karya ini kita bersama-sama dapat mengetahui bahwa tempat-tempat
wisata di jogja begitu menarik.

BAB II
METODE PENULISAN

2.1 Metode observasi yaitu metode dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lokasi
wisata yogyakarta.

2.2 Metode pembahasan yaitu penulisan karya tulis dengan cara membahas objek wisata tentang
yogyakarta.
2.3 Metode deskripsi yaitu metode berdasarkan pemanfaatan detail tentang suatu objek, sehingga
pembaca seperti melihat dan merasakan objek yang di kunjungi di yogyakarta.

BAB III
PEMBAHASAN

Deskipsi Obyek Wisata Candi Borobudur


Sejarah

Proyek konservasi di kawasan Candi Borobudur terkait dengan kementrian pendidikan dan
kebudayaan republik indonesia telah melakukan berbagai tindakan konservasi penting untuk
pelestarian kawasan Candi Borobudur. Untuk mendukung upaya ini, pemerintahan jerman
memberikan dukungan dana yang disampaikan melalui UNESCO untuk melakukan nset dan teknik
konservasi guna pelestarian Candi Borobudur sejak tahun 2011. Konservasi Candi Borobudur
merupakan sebuah pekerjaan yang tidak mudah sejak ribuan tahun lalu monumen ini terus
dibayangi ancaman kerusakan akibat intensitas hujan yang tinggi. fluktuasi suhu yang berlangsung
aktif sepanjang tahun, dan bencana alam seperti yang terjadi pada tahun 2010 yang lalu ketika abu
vulkanis letusan gunung merapi menutupi celuruh permukaan candi. Melalui penelitian mendalam
menggunakan teknik-teknik konservasi mutakhir.

Balai konservasi borobudur telah bekerjasama dengan UNESCO dan para ahli internasional
untuk menerapkan berbagai tindakan konservasi guna menjamin pelestarian candi hingga ratusan
tahun yang akan datang. Arsitek yang merancang beserta konsep-konsep cara berpikirnya masih
belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Berdasarkan interprestasi dari pahatan huruf pada
bagian kaki Candi Borobudur yaitu pada relief Karmawibhangga, diketahui adanya inskripsi singkat
yang dapat memberi petunjuk. Inskripsi tersebut mempunyai gaya huruf yang sama dengan prasasti
karang tengah yang berangka tahun 824 M dan prasasti Cri kahuluan yang berangka tahun 842 M.

Menurut seorang ahli bernama casparis; berdasarkan interprestasi prestasi karang tengah dan
prasasti Cri kahuluan, pendiri Candi Borobudur adalah Samaratungga yang memerintah tahun 782 –
812 M pada masa Dinasti Syailendra. Candi Borobudur adalah candi yang dibangun untuk
memuliakan agama Buddha. Mahayana yang dianut oleh masyarakat pendukungnya pada masa itu.
Selain dari bentuk huruf dan bahasa yang digunakan, kedua prasasti tersebut menyebutkan kata-kata
yang diperkirakan mengacu pada Candi Borobudur.

Relief Karmawibhangga tersembunyi dibalik kaki candi (selasar) saat ini. Namun disisi
tenggara terdapat beberapa panel yang dibuka sehingga kita dapat melihat relief pada kaki candi
yang tersembunyi.

Sebelum naik ke atas candi borobudur seyogyanya para pengunjung menyaksikan terlebih
dahulu film atau audio visual tentang sejarah candi borobudur dengan judul “borobudur jendela
keajaiban dunia” yang berada dipusat informasi. Setelah itu dengan naik kereta taman, para
pengunjung dapat berkeliling taman dan menyaksikan kemegahan candi borobudur dari berbagai
sudut. Setelah itu para pengunjung dapat melihat-lihat museum yang menyimpan benda-benda
bersejarah dari hasil penemuan masa pemugaran serta foto-foto pada masa sebelum proses dan
setelah restorasi.

Deskripsi Obyek Wisata Taman Pintar

Sejarah

Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi
informasi, pada giliranya telah menghantarkan peadaban manusia menuju era tanpa batas.
Perkembangan sains ini adalah sesatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-
kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.

Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedlian terhadap
pendidikan, maka pemerintah kota Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan “Taman
Pintar”. Disebut “Taman Pintar”, karena dikawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah
sampai sekolah menenah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi
pelajaran yang telah diterima disekolah dan sekaligus berekreasi. Dengan Target pembangunan
Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas
berkreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa indonesia tidak hanya menjadi sasaran
eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.

Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan
tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang
ada disekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung.
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan

 Pembangunan Tahap I adalah Playground dan gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang
diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
 Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta gendung kotak lantai I, yang
diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo,
bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan
Hamengku Buwono X.

 Pembangunan Tahap III adalah Gedung kotak lantai II dan III, Tapak Presiden dan Gedung
Memorabilia.

Zona

 Playground

Sebagai ruang publik dan penyambutan bagi pengunjung taman pintar. Menyediakan berbagai
peralatan peraga yang menyenagkan bagi anak dan keluarga. Dapat diakses secara gratis.

 Gedung PAUD Barat dan Gedung PAUD Timur

Menampilkan peralatan peraga dan permainan edukasi bagi anak-anak, khususnya anak usia Pra-
TK sampai dengan TK.

 Gedung Oval – Kotak

Menampilkan berbagai peralatan peraga berbasis edukasi sains yang dikemas menyenangkan dan
dapat diperagakan. Dapat diakses oleh semua lapisan pengunjung.

 Gedung Memorebilia

Menampilkan peralatan peraga tentang pengetahuan sejarah indonesia, seperti sejarah kesultanan
dan paku alaman yogyakarta, tokoh-tokoh pendidikan, dan tokoh-tokoh Presiden RI hingga saat
ini.

 Planetarium

Menampilkan peralatan peraga berbentuk pertunjukan film pengetahuan tentang antariksa dan
tata surya.

Catatan kaki

1. Taman Pintar Yogyakarta sudah termasuk situs resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta, diakses 29 November 2012.

2. Taman Pintar Yogyakarta dilengkapi dengan wahana Air sudah termasuk Tempo Interaktif,
diakses 29 November 2012.

Deskripsi Obyek Wisata Malioboro


Sejarah

Jalan Malioboro adalah saksi sejarah perkembangan Kota Yogyakarta dengan melewati jutaan
detik waktu yang terus berputar hingga sekarang ini. Membentang panjang diatas garis imajiner
Kraton Yogyakarta, Tugu dan puncak Gunung Berapi. Malioboro adalah detak jantung dari
keramaian kota Yogyakarta yang terus berdegup kencang mengikuti perkembangan jaman. Sejarah
penamaan Malioboro terdapat tiga versi yang cukup melegenda,

Versi pertama, dalam catatan sejarawan P.B.R Carey, kata “malioboro” berasal dari bahasa
Sanksekerta “Malyabhara” yang berarti karangan bunga. Pada masa kerajaan Mataram, Malioboro
selalu menjadi jalur utama tempat dilakukannya upacara perayaan atau prosesi kraton.Jalan
Malioboro menjadi penghubung mulai merapi, Tugu Golong-Giling hingga kraton.Tidak hanya
karena sebagai pusat pembelanjaan, wisata dan pemerintahan saja, tapi juga sebagai tempat
pelaksanaan acara kebudayaan seperti “Kirap Satu Suro”dimana rutenya dimulai dari Tugu –
Malioboro – hingga ke pagelaran Kraton.

Versi kedua, penamaan Malioboro diambil dari nama seorang bangsawan inggris yaitu
Marlborough, seorang Presiden Kerajaan Inggris dikota Yogyakarta dari tahun dari tahun 1811 M
hingga 1816 M. Akan tetapi, sangat sedikit penjelasan yang komperhensif untuk versi yang kedua
ini. Sementara itu, versi ketiga asal-usul penamaan Malioboro ternyata juga dapat dijelaskan
menurut bahasa Kaili, yang merupakan bahasa khas etnis kaili di Sulawesi Tengah. Adapun wilayah
yang menggunakan bahasa Kaili di Sulawesi Tengah antara lain Kabupaten Banggai, sebahagian
Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Toli
Toli, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, dan sebagian Kabupaten Tojo Una Una.

Jika dirumuskan melalui bahasa Kaili tersebut, Malioboro berasal dari kata “Ma”-“Li” atau
“Liu”-“Boro”. “Ma” berarti “orang” atau “manusia”, sementara “Lio” atau “Liu” berarti “lewat”
atau ”jalan yang dilewati”, dan “Boro” yang berarti “kecil”, “kerdil”, atau “pendek”.

Dengan demikian, maka “Malio” atau “Ma”-“Liu”-“Boro” dalam bahasa Kaili adalah jalan
yang dilewati oleh orang kecil (bukan keturunan ningrat).

Keistimewaan
Dari produk krajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu
(gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta
barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di
banyak tempat lain. Pengalaman lain dari wisata belanja ini ketika terjadi tawar menawar harga,
dengan pertemuan budaya yang berbeda akan terjadi komunikasi yang unik dengan logat bahasa
yang berbeda. Jika beruntung, bisa berkurang sepertiga ataupun separuhnya. Tak lupa mampir ke
Pasar Beringharjo, ditempat ini kita banyak dijumpai beraneka produk tradisional yang lebih
lengkap. Di pasar ini kita bisa menjumpai produk dari kota tetangga seperti batik solo dan
pekalongan. Mencari batik atau batik print, atau sekedar mencari tirai penghias jendelabdengan
motif unik serta sprei indah bermotif batik. Tempat ini akan memuaskan hasrat berbelanja barang-
barang unik dengan harga yang lebih murah. Berbelanja dikawasan Malioboro serat Beringharjo,
pastikan tidak tertipu dengan harga yang ditawarkan.

BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja sangat banyak bukan
hanya yang kami kunjungi saja, dan itu juga kota kita sebagai bangsa indonesia yang harus
senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asli seperti alasannya untuk menarik wisatawan
berlibur ke jogja.

Kita tidak boleh menambahkan budaya barat dalam kebudayaan jogja, kita harus tetap menjaga
keaslian budaya jogja, kita harus tetap menjaga keaslian budaya jogja yang khas di mata dunia.

Jogja merupakan salah satu kota favorit untuk berlibur dan menghabiskan waktu untuk
beristirahat di tempat-tempat wisata dan disediakan tempat untuk bermalam disana. Kota jogja
begitu menyenangkan dengan budaya dan kerajinan seni yang memiliki nilai jual tinggi.

Tempat pariwisata yang semuanya indah dan tak pernah habis untuk cerita ketika kita berlibur
kesana. Dan rasanya ingin selalu mempelajari kesenian jogja yang sungguh menarik. Masih bersifat
khas dan tak terpengaruh oleh budaya lain yang masuk.

B.Saran

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan karya wisata ini banyak ditemui kesulitan,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik agar laporan ini menjadi lebih sempurna dan
mudah dipahami oeh semua pihak yang membaca.

Demikianlah kesimpulan dan saran dalam pembuatan laporan karya wisata ini. Dalam
penulisan atau bahasa yang kurang baik, karena kami sebagai manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan, kekurangan, dan
kekhilafan. Semoga laporan karya wisata ini bermanfaat bagi kita semua. Amin....
8

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Candi Borobudur
9

B. Taman Pintar

C. Malioboro
10

Anda mungkin juga menyukai