Anda di halaman 1dari 27

JELAJAH JOGJA UNTUK MENGENAL CANDI PRAMBANAN,

MALIOBORO, SERTA MUSEUM DIRGANTARA


Karya tulis ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir

Wisata Edukatif UPTD SMPN 1 PLOSOKLATEN

Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun oleh kelompok 18:

1. Rendyka jovanic m.h. (12193)

2. Rengga febriano (12194)

3. Samson asrulrijal kh.b. (12196)

4. Sasa kurniawati (12197)

5.Sella dwi ariyant (12198)

6. Selvia monica k.w. (12199)

7. Vicha widya n. (12200)

8. Vira marisa (12201)

9. Yogi agustinus p. (12202)

10. Zahra nurhalisa (12203)

11. Zahwa aqila (12204)

UPTD SMP NEGERI 1 PLOSOKLATEN

KABUPATEN KEDIRI

2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Jelajah Jogja Untuk Mengenal Candi


Prambanan,Malioboro,serta Museum Dirgantara” telah disetujui oleh guru
pembimbing pada 14-11-2022.

Mengetahui

Kepala UPTD SMPN 1 Plosoklaten Guru pembimbing ,

SETYO WIBOWO,S.Pd Dra.SUNARSI

NIP 19690519 199903 1 004 NIP 19640313 198803 2 007


MOTTO
1.Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan, tanpa pendidikan
Indonesia tak mungkin bisa bertahan-Najwa Shihab.

2.Besar pendidikan bukanlah pengetahuan tetapi tindakan-Herbert Spencer.

3.Hidup hanya satu kali,jangan menua tanpa arti-Ridwan Kamil.

4.Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi-Andrea Hirata.

5.Lakukan yang terbaik yang anda bisa sampai anda tahun cara yang lebih baik
kemudian ketika anda tahu yang lebih baik lakukan yang terbaik-Andre
Kurniawan.

6.Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan
menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga-Nabi Muhammad
SAW.

7.Usaha dan keberanian tidak cukup tanpa tujuan dan arah perencanaan-John
F.Kennedy

8.Tidak ada hal yang sia-sia dalam belajar karena ilmu akan bermanfaat pada
waktunya-Joswa Sahat M Silalahi.

9.Semua mimpi kita dapat terwujud jika kita berani untuk mewujudkannya-Walt
Disney.

10.Bangun impian yang membangunkan bukan meragukan-Rangga Umara.

11.Jangan pernah berhenti belajar karena hidup tak pernah berhenti


mengajarkan-Chandra Putra.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis yang
berjudul “Jelajah Jogja Untuk Mengenal Candi Prambanan,Malioboro,serta
Museum Dirgantara”.

Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi.

Kami menyadari bahwa karya tulis yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan,bahasa,maupun penulisannya.Oleh karena
itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis menjadi lebih baik di masa
mendatang.

Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Plosoklaten,

Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman judul.......................................................................................i
Halaman pengesahan…........................................................................ii
Motto….................................................................................................iii
Katapengantar…....................................................................................iv
Daftar isi…..............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN…........................................................................1
1.1 Latar belakang masalah…......................................................1
1.2 Pembatasan masalah…..........................................................1
1.3 Tujuan….................................................................................2
1.3.1 tujuan
umum….........................................................2 1.3.2 tujuan
khusus…........................................................2 1.4 Manfaat
penulisan…..............................................................3 1.5 Cara
kerja…...........................................................................3 BAB 2 JELAJAH
JOGJA UNTUK MENGENAL CANDI PRAMBANAN, MALIOBORO,SERTA MUSEUM
DIRGANTARA…......................................4 2.1 Candi
Prambanan…..........................................................................4 2.1.1
Letak Candi Prambanan…………...........................................4 2.1.2
Sejarah Candi Prambanan…................................................4 2.1.3
Deskripsi bangunan Candi Prambanan….............................5 2.1.4 Candi
Prambanan ditetapkan sebagai warisan dunia………..7 2.2
Malioboro…......................................................................................7
2.2.1 Letak Malioboro…...............................................................7
2.2.2 Sejarah Malioboro…............................................................8
2.2.3 Penamaan Malioboro….......................................................9
2.2.4 Pemanfaatan
Malioboro….................................................10 2.3 Museum
Dirgantara…......................................................................11 2.3.1 Letak
museum…..................................................................11 2.3.2
Sejarah dan latar belakang berdirinya museum…...............11 2.3.3
Ruangan museum….............................................................13
2.3.4 Koleksi Memorabilia TNI-AU…...............................................14
2.3.5 Pemanfaatan museum…........................................................15
BAB 3 PENUTUP….....................................................................................16
3.1
Simpulan…...............................................................................16 3.2
Saran….....................................................................................16 Daftar
pustaka….......................................................................................18 Lampiran-
lampiran : identitas anggota kelompok,foto kegiatan…..........19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Wisata edukasi merupakan salah satu bentuk dari pariwisata pendidikan.
Wisata edukasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari
destinasi wisata langsung di lapangan.
Kegiatan ini dilakukan karena kebutuhan siswa untuk mendapatkan
pengalaman secara langsung mengenai situasi di suatu daya tarik wisata.
Setelah melakukan wisata edukasi semua siswa diberi tugas untuk membuat
karya tulis. Karya tulis ini dibuat untuk menambah informasi serta
pengetahuan setelah mengamati langsung obyek wisata.Selain itu karya tulis
juga digunakan sebagai laporan bahwa telah melakukan wisata edukasi.
Adapun alasan kami memilih judul “Jelajah Jogja untuk mengenal Candi
Prambanan,Malioboro,serta Museum Dirgantara” karena karya tulis ini berisi
tentang sejarah candi prambanan,asal usul Malioboro,serta kondisi di
museum dirgantara.Oleh karena itu kami memilih judul tersebut agar sesuai
dengan isi dan supaya mudah dipahami oleh pembaca.

1.2 Pembatasan masalah Dalam karya tulis ini pembahasan akan dibatasi
sebagai berikut:
1. Candi Prambanan,tentang:
-Letak Candi Prambanan
- -Latar belakang berdirinya Candi Prambanan
-Deskripsi bangunan Candi Prambanan
-Candi Prambanan ditetapkan sebagai warisa
dunia
2. Malioboro
-Letak Malioboro
-Sejarah Malioboro
1

2
-Alasan penamaan Malioboro
-Pemanfaatan Malioboro
3. Museum Dirgantara
-Letak museum dirgantara
-Sejarah dan latar belakang berdirinya museum
dirgantara -Ruangan di museum dirgantara
-Koleksi memorabilia TNI AU
-Pemanfaatan museum
dirgantara

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum : Menginformasikan tentang Jelajah Jogja Untuk
Mengenal Candi Prambanan,Malioboro,serta Museum
Dirgantara. 1.3.2 Tujuan khusus : Menginformasikan tentang:
1.Candi Prambanan
a.Letak Candi Prambanan
b.Latar belakang berdirinya Candi
Prambanan c.Deskripsi bangunan Candi
Prambanan d.Candi Prambanan
ditetapkan sebagai warisan dunia 2.Malioboro
a.Letak
Malioboro
b.Sejarah Malioboro
c.Penamaan Malioboro
d.pemanfaatan malioboro
3.Museum Dirgantara
a.Letak museum
b.Sejarah dan latar belakang berdirinya museum
c.Ruangan museum
d.Koleksi memorabilia TNI-AU
e.Pemanfaatan museum

3
1.4 Manfaat penulisan
1.4.1 Manfaat bagi penulis
1.4.1.1 Menambah pengalaman dalam membuat sebuah karya tulis,dan
menambah pengetahuan tentang sejarah,serta bisa
mengetahui pariwisata yang ada di Yogyakarta.
1.4.1.2 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang
efektif.
1.4.1.3 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber.
1.4.2 Manfaat bagi pembaca
1.4.2.1 Diharapkan bisa menambah wawasan tentang sejarah wisata yang
ada di Yogyakarta.
1.4.2.2 Memahami dan mengerti cara pembuatan karya tulis.
1.4.3 Manfaat bagi sekolah
1.4.3.1 Dengan adanya study tour bisa memperkuat materi pembelajaran
di kelas.
1.4.3.2 Mendorong siswa untuk belajar.
1.4.3.3 Meningkatkan mutu sekolah.
1.5 Cara kerja Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan karya
tulis ini adalah:
1.Melakukan pengamatan langsung ke objek wisata.
2.Mengumpulkan data-data informasi dari sebuah brosur dan dari internet.
3.Mendapatkan bimbingan dari pembimbing tentang prosedur penulisan.
4.Mengajukan judul
5.Membuat kerangka karya tulis
6.Mengembangkan
7.Revisi
8.Pengetikan dan penjilidan
9.Pengesahan dan dikumpulkan

BAB 2
JELAJAH JOGJA UNTUK MENGENAL CANDI
PRAMBANAN,MALIOBORO,SERTA MUSEUM
DIRGANTARA

2.1 Candi Prambanan


2.1.1 Letak Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu (Syaiwa) terbesar di
Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi.Candi yang juga disebut
sebagai Roro Jonggrang ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama
Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu sebagai dewa
pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah.Kompleks percandian
Prambanan secara keseluruhan terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta,
tetapi pintu administrasinya terletak di Jawa Tengah. Hal ini yang membuat
Candi Prambanan terletak di 2 tempat yakni di Bokoharjo, Prambanan,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,dan di Tlogo, Prambanan, Klaten, Jawa
Tengah, atau kurang lebih 17 kilometer timur laut dari kota Jogja, 50
kilometer barat daya dari kota Surakarta dan 120 kilometer selatan dari kota
Semarang, persis di perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah.Candi Prambanan bisa ditemukan langsung karena terlihat dari
kejauhan.

2.1.2 Sejarah Candi Prambanan


Candi Prambanan adalah kelompok percandian Hindu yang dibangun oleh
raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX.Ditemukan tulisan nama Pikatan pada
candi ini menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan
yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti
berangka tahun 856 M “Prasasti Siwargrha” sebagai manifest politik untuk
meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar.
4
5
Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat
tidak terawatnya candi-candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi
serta beberapa kali meletusnya Gunung Merapi menjadikan Candi Prambanan
runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan.Sungguh menyedihkan
itulah keadaan pada saat penemuan kembali Candi Prambanan.

Usaha pemugaran yang dilaksanakan pemerintah Hindia Belanda berjalan


sangat lamban dan akhirnya pekerjaan pemugaran yang sangat berharga itu
diselesaikan oleh bangsa Indonesia.Pada tanggal 20 Desember 1953
pemugaran candi induk Roro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh
Dr.Ir.Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia pertama.Sampai sekarang
pekerjaan pemugaran dilanjutkan.

2.1.3 Deskripsi bangunan Candi Prambanan


Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas
halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan
(pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan
areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur
dengan luas 390 m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini
sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran
kosong. Belum diketahui apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain
di pelataran ini. Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu
pelataran tengah yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran
tengah dahulu juga dikelilingi pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh.
Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi.
Di teras pertama, yaitu teras yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang
berderet berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan penghubung
antarpintu pelataran.

6
Di teras kedua terdapat 60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di
teras keempat, atau teras teratas, terdapat 44 candi. Seluruh candi di
pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu luas
denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Hampir semua candi di pelataran tengah
tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa hanya reruntuhannya
saja.

Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan


yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah
persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan
teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar
batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat
ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing
gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah dasar
bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan tinggi 4 m.

Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara


selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur.
Candi yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi
Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3
buah candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana
(wahana = kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai
dengan binatang yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di
hadapannya.Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi
Garuda, yang berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu),
dan yang berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan
demikian, keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi
Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran
yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi
25 m.Di ujung utara dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi
kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.

7
Pintu masuk ke kompleks bangunan ini terdapat di keempat arah penjuru
mata angin, akan tetapi arah hadap bangunan ini adalah ke arah timur, maka
pintu masuk utama candi ini adalah gerbang timur. Kompleks candi
Prambanan terdiri dari:
1. 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
2. 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
3. 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-
candi Wahana di sisi utara dan selatan
4. 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk
halaman dalam atau zona inti
5. 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
6. 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah
candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60,
dan 68.Maka terdapat total 240 candi di kompleks
Prambanan.

2.1.4 Candi Prambanan ditetapkan sebagai warisan dunia


Kompleks Candi Prambanan ditetapkan sebagai Warisan Dunia dengan
nama Prambanan Temple Compounds oleh UNESCO World Heritage
Committee pada 13 Desember 1991 dengan No. C. 642, yang meliputi Candi
Prambanan, Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Bubrah. Kompleks Candi
Prambanan mendapat predikat sebagai Warisan Dunia karena dianggap
sebagai mahakarya (master piece) bangsa Indonesia yang memiliki nilainilai
universal luar biasa yaitu:Gugusan Candi Prambanan memperlihatkan seni
budaya Siwa terbesar yang merupakan karya besar masa klasik di
Indonesia.Bangunan tersebut merupakan kompleks religius yang terkenal
yang memperlihatkan karakteristik/ciri Siwa sekitar abad ke-10.

2.2 Malioboro
2.2.1 Letak Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan
Kantor Pos Yogyakarta.
8
Secara keseluruhan terdiri atas Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan
Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton
Yogyakarta.Jalan ini menghubungkan Tugu Yogyakarta hingga menjelang
kompleks Keraton Yogyakarta. Jalan ini berakhir di Pasar Beringharjo (di sisi
timur). Dari titik ini nama jalan berubah menjadi Jalan Achmad Yani. Di sini
terdapat bekas kediaman gubernur HindiaBelanda di sisi barat dan Benteng
Vredeburg di sisi timur. Jalan ini juga menjadi batas antara Kemantren
Gedongtengen dan Kemantren Danurejan, dimana sisi barat Malioboro
adalah wilayah dari kemantren Gedongtengen, dan sisi timur Malioboro
adalah wilayah dari kemantren Danurejan.

2.2.2 Sejarah Malioboro


Dalam Bahasa Sansekerta, kata Malioboro bermakna karangan bunga.
Kata Malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama
Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811 – 1816 M.
Pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian Kraton
Yogyakarta.Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer antara
Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo) – Kraton Yogya – Gunung Merapi.
Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda
membangun benteng Vredeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan
ini.Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch Club tahun
1822, The Dutch Governor’s Residence tahun 1830, Java Bank dan Kantor Pos
tak lama setelahnya.

Setelah itu Malioboro berkembang kian pesat karena perdaganagan antara


orang belanda dengan pedagang Tiong Hoa.Tahun 1887 Jalan Malioboro
dibagi menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api
yang kini bernama Stasiun Tugu Jogja.Jalan Malioboro juga memiliki peran
penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.Di sisi selatan Jalan
Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit antara pejuang tanah air
melawan pasukan kolonial Belanda yang ingin menduduki Jogja.

9
Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1
Maret 1949 yakni keberhasilan pasukan merah putih menduduki Jogja selama
enam jam dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang Indonesia
tetap ada.

Malioboro terus berkembang hingga saat ini. Dengan tetap


mempertahankan konsep aslinya dahulu, Malioboro jadi pusat kehidupan
masyarakat Jogja. Tempat-tempat strategis seperti Kantor Gubernur DIY,
Gedung DPRD DIY, Pasar Induk Beringharjo hingga Istana Presiden Gedung
Agung juga berada di kawasan ini.Pemerintah setempat kini terus melakukan
perbaikan untuk menata Malioboro menjadi kawasan yang nyaman untuk
disinggahi. Awal tahun 2016 ini pemerintah telah berhasil mensterilkan parkir
kendaraan dari Malioboro dan tengah menata kawasan ini di sisi timur untuk
pedestrian. Warung-warung lesehan hingga saat ini masih dipertahankan
untuk mempertahankan ciri khas Malioboro.

2.2.3 Penamaan Malioboro


Setidaknya ada tiga teori terkait asal usul nama Jalan Malioboro. Teori
pertama berpendapat bahwa nama Malioboro diambil dari gelar John
Churchill sebagai Adipati Marlborough Pertama (1650-1722), jenderal dari
Inggris yang paling terkenal pada masanya. Nama ini digunakan untuk
benteng pertahanan inggris di Bengkulu yang dinamakan Benteng
Marlborough.Namun, teori ini dibantah oleh sejarawan Peter Carey yang
mengemukakan bahwa tidak mungkin jalan yang digunakan sebagai jalan
utama bagi Kesultanan Yogyakarta berasal dari nama Inggris.

Teori kedua dikemukakan tokoh asal Jogja yang berpendapat nama


Malioboro mungkin berasal dari nama penginapan (pesanggrahan) yang
digunakan Jayengrana (Amir Hamzah) tokoh utama Cerita Menak yang
mengadopsi Hikayat Amir Hamzah.

10
Teori ketiga berasal dari Peter Carey yang berpendapat nama Malioboro
berasal dari bahasa Jawa “maliabara” yang diadopsi dari bahasa Sanskerta
“malyabhara” yang berarti “dihiasi karangan bunga”.Hal ini berdasarkan teori
nama “Ngayogyakarta” berasal dari bahasa Sanskerta “Ayodhya” (bahasa
Jawa: Ngayodya), ibu kota kerajaan Rama di epos Ramayana sehingga wajar
bila kesultanan menggunakan atau mengadopsi bahasa Sanskerta untuk nama
jalan atau nama tempat-tempat lainnya. Secara etimologi, hubungan antara
nama jalan “Maliabara” dengan kata dalam bahasa Sanskerta “malyabhara”
juga pernah disinggung oleh Profesor C.C. Berg pada kuliah di Universitas
Leiden pada 1950–1960-an dan Dr. O.W. Tichelaar dalam sebuah karya ilmiah
pada Kongres Orientalis Internasional ke-28 di Canberra, Australia. Maka dari
itu, penggunaan nama “Maliabara” yang berasal dari bahasa Sanskerta untuk
menamai jalan yang dibangun Hamengkubuwana I, sultan pertama
Kesultananan Yogyakarta, setidaknya sejak tahun 1755 cukup masuk akal.

2.2.4 Pemanfaatan Malioboro


Jalan Malioboro punya arti penting sebagai salah satu pusat
perekonomian, hiburan, wisata, dan kuliner kota Yogyakarta. Penggunaan
jalan ini pada umumnya dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima (PKL),
pertokoan, penduduk lokal, dan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Pada 2019, pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta membuat grand
design untuk melakukan penataan Jalan Malioboro sebagai kawasan semi
pedestrian.Pada 2021 pemerintah provinsi DIY telah membangun 37 sarana
prasarana dengan total biaya Rp 78 miliar untuk penataan kawasan agar
meningkatkan minat wisatawan. Selain itu, pemerintah juga merelokasi PKL di
Jalan Malioboro ke Pusat UMKM di depan Pasar Beringhargo dan bekas
gedung Dinas Pariwisata DIY.

11
2.3 Museum Dirgantara

2.3.1 Letak museum


Museum Pusat TNI AU “Dirgantara Mandala” adalah museum yang
digagas oleh TNI Angkatan Udara yang berisikan benda-benda koleksi sejarah,
dimana sebagian besarnya berupa pesawat terbang yang pernah
mengabdikan diri di lingkungan TNI AU.Museum ini berlokasi kurang lebih 6
kilometer arah timur dari pusat Kota Yogyakarta, yaitu di kompleks Pangkalan
Udara Adi Sutjipto, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang
Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana
Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.

2.3.2 Sejarah dan latar belakang berdirinya museum


museum ini didirikan dengan berdasarkan dua hal utama yaitu:
-Mendokumentasikan segala kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam
bertumbuhnya TNI Angkatan Udara.
-Nilai-nilai luhur perjuangan 1945, yang bisa diwariskan kepada para anak
cucu negeri ini.
Berdasarkan dua hal tersebut, dituangkan dalam Keputusan
Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor 491 tanggal 6 Agustus 1960
tentang dokumentasi, sejarah dan museum Angkatan Udara Republik
Indonesia, yang baru bisa diwujudkan dalam bentuk embrio pada tanggal 21
April 1967 dan dibawah pembinaan Asisten Direktorat Hubungan Masyarakat
Angkatan Udara Republik Indonesia.Dalam bentuk embrio ini, ia sudah
memiliki tiga bagian yaitu:
-Bagian pembinaan benda-benda
-Bagian administrasi dan deskripsi
-Bagian dokumentasi dan pameran
Dengan kegiatan yang masih terbatas.

12
Mulai ada kegiatan lebih berarti setelah adanya Instruksi Menteri/Panglima
Angkatan Udara Nomor 2 tahun 1967 tanggal 30 Juli 1967 tentang
peningkatan kegiatan bidang sejarah, budaya dan museum Angkatan Udara.
Pada tanggal 4 April 1969, museum ini diresmikan oleh Panglima Angkatan
Udara Laksamana Roesmin Noerjadin, dengan nama Museum Pusat Angkatan
Udara Republik Indonesia. Dalam peresmiannya turut dihadiri oleh beberapa
tokoh penting TNI AU, antara lain:

-Laksamana Udara R. Soerjadi Soerjadarma


-Laksamana Udara (Purn) Dr. Suhardi Hardjo Lukito
-Pangkowilu V – Laksda Udara Saleh Basarah
-Kapusjarah ABRI – Kol Tit. Drs Nugroho Notosusanto

Awalnya, museum berada kawasan Markas Komando Wilayah Udara V


(Makowilu V) di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta.

Dan pada saat bersamaan berdiri juga Museum Pendidikan/Karbol di


Lembaga Pendidikan AKABRI Bagian Udara, Yogyakarta atau sekarang dikenal
dengan nama AAU, sehingga muncul ide untuk penyatuan kedua, selain juga
untuk menampung koleksi alat utama sistem senjata TNI AU yang kian terus
berkembang sehingga dibutuhkan tempat yang lebih luas.

Penentuan lokasi museum ada di Yogyakarta didasarkan atas pemikiran


sebagai berikut

-Kurun masa tahun 1945 – 1949, kota ini memegang peranan penting sebagai
pusat kelahiran dan perkembangan TNI AU.

-Kota ini adalah tempat dididiknya para Taruna-taruna Angkatan Udara


(karbol) calon perwira TNI AU

13
-Bandar Udara Maguwo atau Bandar Udara Internasional Adisutjipto adalah
tempat banyak peristiwa untuk memupuk kejuangan 1945 yang perlu
diwariskan kepada generasi kini dan saat mendatang.
Atas dasar itulah maka Kepala Staf TNI AU mengeluarkan keputusan No.
Kep/11/IV/1978 tertanggal 17 April 1978 yang menetapkan bahwa Museum
Pusat AURI dipindahkan ke Yogyakarta dan disinergikan dengan Museum
Pendidikan Pendidikan/Karbol menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara
Mandala.

Pimpinan TNI-AU kemudian menunjuk gedung bekas pabrik gula di


Wonocatur Lanud Adisutjipto yang pada masa pendudukan Jepang digunakan
sebagai gudang logisitik sebagai Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala.
Pada tanggal 17 Desember 1982, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI
Ashadi Tjahjadi menandatangani sebuah prasasti. Hal ini diperkuat dengan
surat perintah Kepala Staf TNI-AU No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984
tentang rehabilitasi gedung ini untuk dipersiapkan sebagai gedung permanen
Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala.
Dalam perkembangan selanjutnya pada tanggal 29 Juli 1984 Kepala Staf TNI-
AU Marsekal TNI Sukardi meresmikan penggunaan gedung yang sudah
direnovasi tersebut sebagai gedung Museum Pusat TNI AU “Dirgantara
Mandala” dengan luas area museum seluruhnya kurang lebih 4,2 Ha. Luas
bangunan seluruhnya yang digunakan 8.765 m2.

2.3.3 Ruangan museum


Berbagai koleksi maupun benda bersejarah TNI AU dipamerkan dalam
ruangan berbeda dengan nama sebagai berikut:
-Ruang Utama; berisikan koleksi lambang TNI AU beserta jajarannya, foto
KASAU dari tahun 1946 hingga sekarang yang dilengkapi dengan Kode QR.
Selain itu ia juga memuat patung para pahlawan nasional dari TNI AU, foto
para tokoh penerima bintang Swabuana Paksa, tanda pangkat TNI AU serta
tanda-tanda kehormatan militer.
14
-Ruang Kronologi; menggambarkan sejarah perjuangan dan perkembangan
TNI AU dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

-Ruang Pahlawan dan Seragam TNI AU; berisikan benda-benda koleksi yang
pernah dipakai oleh pahlawan TNI AU dan seragam TNI AU dari tahun 1946
sampai dengan sekarang.

-Ruang Kotama; berisikan benda-benda koleksi yang berhubungan dengan


Kotama di jajaran TNI AU diantaranya:Korps Pasukan Khas TNI
AU,Kodikau,AAU,Sekolah Staf dan Komando Angkatan
Udara,Koharmatau,Koopsau,Kohanudnas,Perkembangan Sekolah Penerbang
TNI AU, dan Benda koleksi yang pernah dimiliki oleh mantan Kepala Staf TNI
Angkatan Udar

-Ruang Alutsista I & II; berisikan koleksi alat utama sistem senjata udara yang
pernah dipergunakan oleh TNI AU dari tahun 1945 sampai dengan 1980-an.
-Ruang Diorama I; berisikan 4 buah diorama
-Ruang Diorama II; berisikan 3 buah diorama
-Ruang Diorama III; berisikan 16 buah diorama
-Ruang Diorama SKSD Palapa -Ruang Minat Dirgantara
-Ruang Mini Teater

2.3.4 Koleksi Memorabilia TNI-AU


Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta
diorama peristiwa sejarah Angkatan Udara Indonesia.
-Ruang Alutsista I dan II
Ruangan ini menyimpan sejumlah pesawat tempur dan replikayang
kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan,
diantaranya:
•Pesawat Amfibi PBY-5A Catalina PB-501 buatan AS.
•Pesawat Tempur/Serang Darat Douglas A-4E TT-0440 buatan AS.
•Pesawat Tempur Northrop F-5E Tiger II TS-0503 buatan AS.
15
•Pesawat Tempur BAE Systems Hawk 53 TT-5309 buatan Inggris Raya.
•Pesawat Tempur Hawker Hunter F.4 N-112 buatan Inggris Raya
(Milik Belanda).
•Replika pesawat Ultralight Wiweko Experimental Lightplane WEL-1 R.I X
(Pesawat pertama hasil produksi Indonesia).
•Pesawat Tempur Mitsubishi A6M5 Zero 30-1153 buatan Jepang.
•Pesawat Pengebom B-25J Mitchell M-439 buatan AS.
•Pesawat Pengebom B-26 Invader M-265 buatan AS.
•Pesawat Pengebom TU-16KS M-1625 buatan Uni Soviet

Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala baru-baru ini mendapat


tambahan koleksi berupa Prototype Bom sejumlah 9 buah buatan
Dislitbangau yang bekerjasama dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari. Bom-
bom tersebut merupakan bom latih (BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang
memiliki daya ledak tinggi (high explosive), sebagai amunisi Pesawat Sukhoi
Su-30, F-16, Super Tucano dll.

2.3.5 Pemanfaatan museum


Museum ini digunakan sebagai sarana belajar anak-anak hingga
orang dewasa.Disini terdapat banyak sekali koleksi koleksi memorabilia TNI-
AU seperti aneka pesawat terbang,aneka seragam tokoh-tokoh TNI-AU,serta
terdapat berbagai barang yang digunakan oleh TNI-AU.Disini juga terdapat
patung patung-patung tokoh TNI-AU serta patung Swa Bhuwana Paksa.Kita
bisa belajar banyak hal tentang TNI-AU.Oleh karena itu museum ini
dimanfaatkan sebagai sarana belajar.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan

Setelah penulis melaksanakan praktek atau wisata edukasi ke Yogyakarta,


berdasarkan data-data dan keterangan serta pengalaman yang penulis
peroleh maka, kami dapat mengambil kesimpulan : Obyek wisata di
Yogyakarta di bangun dengan megah bukan hanya untuk melengkapi
keindahan kota saja, melainkan obyek itu dibangun untuk pengetahuan
masyarakat Indonesia dan mancanegara,karena warisan budaya Indonesia
sangatlah beragam dan memiliki sejarah yang berbeda-beda yang dapat kita
pelajari.

3.2 Saran

Karena keperluan kami dalam hal ini. Penyusun laporan dalam pelaksanaan
karya wisata ini hanya sedikit saran-saran yang menyangkut yang dapat
mendorong dan berguna bagi daerah Yogyakarta yang telah dikunjungi
bersama rombongan SMP N 1 Plosoklaten khususnya. Berdasarkan hasil
penelitian yang saya jalankan selama mengikuti wisata edukasi berlangsung
maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Pengunjung hendaknya mendapatkan pelayanan yang menyenangkan,


oleh karana itu setiap obyek hendaknya diucapkan yang bersifat untuk
dipamerkan pemeliharaan juga penting dilakukan sehingga tidak
mengecewakan pengunjung.

2. Obyek-obyek itu di perbaharui atau di tingkatkan lebih menarik perhatian


para pengunjung dan menarik bagi wisatawan mancanegara sehingga dapat
menambah penghasilan dan devisa Negara.

17

3. Obyek-obyek yang sifatnya sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia


hendaknya dijaga kemurnian dan kebersihan lingkungannya.

Demikian harapan dan saran-saran dari kami sehingga dapat berkenan dihati
para pembaca dan mendapat perhatian dari beberapa pihak. Adik-adikku
kelas VII dan VIII khususnya di SMP Negeri 1 Plosoklaten. Janganlah bosan-
bosan membaca buku-buku pelajaran, pengetahuan ataupun karya tulis ini,
dan penulis mengharap karya tulis ini dapat bermanfaat atau berguna bagi
kalian semua, dan semuanya belajarlah yang rajin agar tercapai
citacitanya,karena kita semua masih tahap belajar
DAFTAR PUSTAKA
Ariswara;English translation by Lenah matius.Third edition (1993).
“Prambanan”,pp.26.Intermasa.Jakarta. ISBN 979-8114-57-4.

Nova Destia.2016. “Filosofi Candi Prambanan”.Banten.Blogger.

Devi Sri Mulyani.2020. “Prambanan candi Hindu Terbesar Warisan Budaya


Indonesia”.Jakarta.Bisnis.com

Suyenga,Joan A stroll down Yogyakarta’s ‘main street’,pp.156-167 of


Oey,Eric(1994) Java 2nd edition Periplus Editions ISBN 962-593-004-3.

Sudarno,Kolonel Drs.(2015).Panduan Museum Pusat TNI Angkatan Udara


Dirgantara Mandala.Yogyakarta.Museum Pusat TNI AU Dirgantara
Mandala.hlm.1.

Saragih,Maylina (2018).18 Pesawat Warnai Muspusdirla


Yogyakarta.Jakarta:Dinas Penerangan TNI AU.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Identitas anggota kelompok

1.Nama: Rendyka Jovanic Maulana Hafidz


Tempat tanggal lahir: Kediri,13-05-2008
Cita-cita:Polisi
2.Nama: Rengga Febriano
Tempat tanggal lahir: Kediri,04-02-2008
Cita-cita: TNI
3.Nama: Samson Asrulrijal Khaqqunnajah Billah
Tempat tanggal lahir: Kediri,16-03-2008
Cita-cita: Presiden
4.Nama: Sasa Kurniawati
Tempat tanggal lahir: Kediri,21-01-2007
Cita-cita: Abdi Negara
5.Nama: Sella Dwi Ariyanti
Tempat tanggal lahir: Gresik,25-01-2007
Cita-cita: Orang Sukses
6.Nama: Selvia Monica Kusuma Wardani
Tempat tanggal lahir: Kediri,08-01-2008
Cita-cita: Dosen
7.Nama: Vicha Widya Ningtyas
Tempat tanggal lahir: Kediri,22-12-2007
Cita-cita: Polwan
8.Nama: Vira Marisa
Tempat tanggal lahir: Kediri,11-01-2008
Cita-cita: Polwan
9.Nama: Yogi Agustinus Pramuntoro
Tempat tanggal lahir: Kediri,29-08-2007
Cita-cita: Arsite
19

20
10.Nama: Zahra Nurhalisa
Tempat tanggal lahir: Kediri,14-04-2007
Cita-cita: Pengacara
11.Nama: Zahwa Aqila
Tempat tanggal lahir: Kediri,03-05-2007
Cita-cita: Dokter

Anda mungkin juga menyukai