Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PERJALANAN STUDY TOUR YOGYAKARTA

Untuk memenuhi tugas karyawisata

Disusun Oleh:
Kelompok V
Ila Fitriani
Alif Cahyono
Hani Septiani
Irfan
Isna Yulianti

YAYASAN MA MATHLAUL ULUM CIMANUK


Jl. Karang Tawulan, Desa Cimanuk, Kec Cikalong, Kab Tasikmalay,
2023.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,, sehingga kami
dapat menyelesaikan “Laporan Perjalanan Studi Tour Yogyakarta” dengan
baik. Adapun laporan perjalanan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki laporan perjalanan ini.
Akhirnya kami mengharapkan semoga dari laporan perjalanan ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Cimanuk, juni 2023


Penulis,Ila Fitriani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................……………………………
i
DAFTAR ISI................................................................................................…………………………
ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................…………………………
1

A. Latar Belakang.......................................................................................
……………………………… 1
B. Maksud dan Tujuan...............................................................................
……………………………… 1
C. Tempat Objek Wisata............................................................................
……………………………… 1

BAB II ISI LAPORAN...............................................................................….………………………..


3

A. Persiapan......................................................................................…………………………
3
B. Objek Wisata yang Dikunjungi....................................................………………………….
3
1. Candi Prambanan........................................................................
………………………….. 3
2. Museum Dirgantara....................................................................………………………….
4
3. HEHA SKY...................................................................................……………………………
6
4. Lava Merapi (Jeep)......................................................................………………………….
6
5. Malioboro....................................................................................………………………….
6

BAB III PENUTUP..............................……………………………………………………………………………….


9

A. Kesimpulan..................................................................................………………………….
9

ii
B. Saran............................................................................................………………………….
9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan
daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik
wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Yogyakarta yang kaya
akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini menjadikan kota
Jogja sebagai tujuan wiasata terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak
tempat wisata yang bisa dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata
sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan dan wisata malam.
Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek
wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat
signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY yang secara umum
bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan
restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda
(multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan
meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan
sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.

B. Maksud dan Tujuan


1. Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis
dengan baik dan benar.
2. Melaporkan hal–hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan.
3. Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.
4. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat–tempat wisata yang telah
dikunjungi.

C. Tempat Objek Wisata


1. Candi Prambanan
2. Wisata Museum Dirgantara

1
3. HEHA SKY
4. Lava Merapi (Jeep)
5. Malioboro

2
BAB II
ISI LAPORAN

A. Persiapan
Tepat pukul 16.00 WIB, seluruh siswa dan guru pendamping di
wajibkan sudah berkumpul di MA MATHLAUL ULUM. Kemudian seluruh
siswa bersiap untuk berangkat. Pukul 17.00- 23.00WIB, seluruh siswa MA
MATHLAUL ULUM berangkat dari Cikalong, Tasikmalaya menuju
Yogyakarta. Selama dalam perjalanan kami hanya memanfaatkan untuk
beristirahat karena dilakukan pada malam hari. Tepat pukul 23.00 WIB
rombongan sampai di Lumbir Banyumas untuk beristirahat. Setelah kira-kira
kami beristirahat selama 30 menit, selanjutnya kami semua melanjutkan
perjalanan ke Yogyakarta. Setelah melakukan perjalanan, rombongan MA
MATHLAUL ULUM sampai di Kampung Ulu Yogyakarta pukul 04.00
WIB. Tepat pukul 07.00 WIB kami semua menikmati sarapan pagi, setelah
itu kami berangkat menuju objek wisata yang akan dikunjungi.

B. Objek Wisata Yang Dikunjungi

1. Candi Prambanan

Selama hampir 30 menit perjalanan akhirnya kami sampai di Candi


Prambanan pukul 07.00 WIB. Candi Prambanan merupakan kelompok candi
yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya

3
tulisan nama Pikatan pada candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini
dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung
berdasarkan prasasti berangka 856 M “Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest
politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar.Prasasti
Siwargrarha tahun 856 M yang dikeluarkan oleh Rakai Pikatan tidak
diketahui asalnya, kini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Hal lain yang
menarik adalah 2 buah candi Apit, masing-masing didekat pintu masuk utara
dan selatan. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur
berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah Prambanan, kondisi ini
semakin parah dengan terjadinya gempa bumi dan beberapa kali meletusnya
Gunung Merapi yang menjadikan candi Prambanan runtuh dan meninggalkan
puing-puing batu yang berserakan. Candi Prambanan dikenal kembali saat
seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan
melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.
Usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi Prambanan dilakukan
oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari
reruntuhan batu. Pada tahun 1902 dimulai pekerjaan pembinaan yang
dipimpin oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma.
Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933
berhasil disusun percobaan candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami
berbagai hambatan pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia, tanggal 23
Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan
selasai oleh Presiden Dr. Ir. Sukarno. Setelah kami menikmati keindahan dan
kemegahan Candi Prambanan, kami semua bersiap-siap menuju ke objek
wisata selanjutnya yaitu Museum Dirgantara

2. Museum Dirgantara

4
Pukul 12.30 WIB, kami semua beserta rombongan sampai di Museum
Dirganta. Museum Perjuangan TNI AU adalah cikal bakal dari Museum
Dirgantara Mandala yang pertama kalinya diresmikan oleh Panglima
Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin, pada tanggal 4 April 1969
di Markas Komando Udara V Tanah Abang Bukit Jakarta. Perpindahan
museum dari Jakarta menuju Yogyakarta didasarkan pada faktor sejarah
perjuangan kota Yogyakarta pada periode 1945 – 1949 sebagai pusat latihan
Taruna Akademi Udara. Museum Dirgantara Mandala adalah gabungan dari
Museum Perjuangan TNI AU dengan Museum Ksatrian yang sudah ada di
Yogyakarta.

Peresmian kedua museum ini dilakukan oleh Marsekal TNI Ashadi


Tjahjadi menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala pada tanggal
29 Juli 1978 yang bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti TNI AU.
Perpindahan museum dari Jakarta ke Yogyakarta masih menyisakan
permasalahan tempat untuk menyimpan koleksi Alutsista yang ada, maka
Museum Dirgantara Mandala berpindah untuk ketiga kalinya yaitu di gudang
bekas pabrik gula pada waktu pendudukan Belanda dan pada waktu
pendudukan Jepang digunakan sebagai Depo Logistik di Wonocatur di
kawasan Landasan Udara Adisutjipto. Gedung museum baru itu kemudian
diresmikan pada tanggal 29 Juli 1984 oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal
TNI Sukardi dengan luas kurang lebih 4,2 hektar dan luas bangunan yang
digunakan seluruhnya sebesar 8,765 meter persegi.
Setelah kami puas melihat-lihat di Museum Dirgantara, kami bersiap-
siap menuju ke objek wisata selanjutnya yaitu HEHA SKY..

5
3. HEHA SKY

Pukul 14.00 WIB kami beserta rombongan sampai di HEHA SKY . Heha
Sky View (HSV) merupakan salah satu destinasi wisata kekinian di Yogyakarta,
secara letak geografi HSV berada dikawasan bukit Patuk, Gunungkidul, namun
hanya berjarak
sekitar 30 menit dari pusat kota Yogyakarta.
HSV memberikan layanan wahana spot foto instagramable dengan view kota
Jogja dari ketinggian, di siang hari akan disuguhkan pemandangan alam dengan
Gunung Merapi yang megah, sedangkan di malam hari bisa menikmati hamparan
bintang2 lampu kota Jogja.

HSV dilengkapi fasilitas eksklusif resto dengan kapasitas 4 lantai dan menu
unggulan yang menjadi alternatif wisata kuliner ataupun kebutuhan jamuan relasi
personal s.d relasi dengan kapasitas besar. Selain itu terdapat pula fasilitas food
stall dengan hidangan tradisional seperti wedhang ronde, bakmi jawa, serta ragam
makanan kekinian yang kesemuanya menggandeng UMKM setempat dengan
harga yang sangat terjangkau bagi semua kalangan.

Setelah kami puas melihat-lihat melihat view di HEHA SKY, sekitar pukul
16.30 WIB kami bersiap-siap menuju hotel (cek-in). Sesampainya dihotel
kami langsung membersihkan diri dan beristirahat. Pukul 04.00 WIB kami
bangun utnuk melaksanakan solat subuh setelah itu kami bersiap-siap untuk
breakfast. Pukul 08.00. WIB kami cek-out dari hotel menuju wisata
selanjutnya yaitu Lava Merapi (Jeep).

4. Lava Merapi (Jeep)

6
Selama hampir 1 jam perjalanan akhirnya kami sampai di Lava Merapi
(Jeep). Kita beristirahat sejenak untuk melaksanan solat Dzuhur sambil
menunggu giliran rombongan kami. Setelah menunggu 10 menit akhirnya
rombongan kami pun dipanggil untuk segera naik ke mobil yang sudah
disediakan, sepanjang perjalanan kami menikmati view jogja yang sangat
asri. Di wisata kali ini kami mengunjungi Museum Mini Sisa Hartaku (The
House of Memory) adalah sebuah museum yang menyimpan sisa-sisa letusan
Gunung Merapi tahun 2010. Di dalam museum ini terdapat berbagai koleksi seperti
kerangka hewan-hewan ternak korban letusan, hingga peralatan rumah tangga yang
telah rusak akibat terkena erupsi merapi. Museum ini adalah sebuah bangunan
rumah yang dulunya adalah milik seorang warga, dan hanya berjarak tujuh kilometer

dari puncak. Setelah puas melihat-lihat kami pun melanjutkan perjalanan


menuju Batu Alien. Bongkahan Batu Vulkanik yang terlempar dari Perut
Merapi. Kawasannya terdapat di Dusun Jambu, Kepoharjo, Cangkringan,
Sleman. Sebuah batu besar yang terbawa lahar panas akibat eropsi merapi
pada tahun 2010 silam , ditemukan seorang warga. Warga yang menemukan
batu besar tersebut menganggap bahwa batu itu menyerupai wajah sebuah
makhluk yaitu alien. Batu besar tersebut awalnya hanya nampak seperti
bongkahan batu Vulkanik biasa, namun ketika kita mendekat dan
memperhatikannya dari sudut tertentu kita akan melihat tekstur wajah pada
batu tersebut. Batu besar tersebut memiliki tekstur wajah yang lengkap ketika
dilihat dari dekat , seperti kedua mata, hidung, telinga, dan mulut.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dan bermain air selama
beberapa menit hingga membuat baju kami basah,setelahh kami bermain air dan
baju kami pun sudah basah.Kami kembali ke bus. Sekitar pukul 14.00 WIB kami

7
berhenti di pusat Oleh-oleh Djava. Setelah kami puas berbelanja kami pun
melanjutkan perjalanan menuju objek wisata yang terakhir yaitu Malioboro.

3. Malioboro
Pukul 16.00 WIB kami beserta rombongan sampai diwisata terakhir yaitu
Malioboro. Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang
menjadi salah satu kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal
dari nama seorang anggota kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja
pada tahun 1811–1816 M yang bernama Marlborough. Kolonial Hindia Belanda
membangun Malioboro di pusat kota Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat
aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis juga bermaksud untuk
menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi
kawasan tersebut. Bangunan-bangunan bersejarah yang terletak di kawasan
Malioboro tersebut menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa.
Salah satu cara berbelanja di Malioboro adalah dengan proses tawar-menawar
terutama untuk komoditi barang barang yang berupa souvenir dan cenderamata
yang dijajakan oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan.
Malioboro. Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat anda dapatkan disini
seperti kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya.
Setelah kami puas bermain sekitar pukul 20.00. WIB kami Bersiap-siap
menuju Bus untuk melanjutkan perjalanan pulang. Pukul 21.00. WIB kami
berhenti sejenak untuk beristirahat dan makan malam, setelah makan kami pun
bergegas naik ke Bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Cikalong.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang telah kami peroleh dari perjalanan Study Tour kami
ke Yogyakarta yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak
asing lagi dimata orang ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak
berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang sangat penting, bersejarah dan

8
mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing. Tempat-
tempat obyek pariwisata tersebut misalnya: , Candi Prambanan, Museum
Dirgantara, Malioboro dan lain sebagainya. Selain memiliki tempat wisata
sebagai hiburan, kota ini juga memiliki tempat – tempat wisata, pendidikan,
dan bersejarah.

B. Saran
Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki
manfaat yang cukup banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus
diadakan dengan mengunjungi tempat – tempat lain yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai