Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KARYA WISATA

KE BALI
PERJALANAN STUDY TOUR BALI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Bahasa
Indonesia
SMA Negeri ...............................
Tahun 2012
Disusun oleh :
Nama :

................................
.............................

Kelas : XI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ...........................
SMA NEGERI ...................
Jalan .........................................

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Bali ini
telah disetujui dan disahkan pada Juli 2012 untuk memenuhi
tugas akhir semester genap Bahasa Indonesia.
Wali Kelas
........................
NIP. ................................
Kepala Sekolah

................................................
NIP. 19621008 1988031011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada
penulis sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study
Tour Bali ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka
memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia Semester Genap
kelas XI ...... Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis
memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Bapak ................................ selaku Kepala SMA


Negeri ....................... yang telah mendukung dan
merestui karya tulis sederhana ini,
2. Ibu ........................ selaku guru Bahasa Indonesia
SMA Negeri ............,
3. ................... selaku wali kelas XI-..........yang telah
memberikan dorongan dan bantuan dalam penulisan
karya tulis ini,
4. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan
bantuan material dalam pembuatan karya tulis ini, serta
5. Teman-teman XI-.......dan pihak lain yang turut
mendukung kami dan memberi motivasi kepada kami.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis
ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran
yang membangun dari para pembaca akan penulis terima
dengan lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran
bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih
baik lagi.
Semoga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Bali
memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan
pembaca pada khususnya serta dapat membantu
meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam
membangun bangsa Indonesia tercinta ini.
Brebes , Juli 2012
Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL

..i
LEMBAR
PENGESAHAN
..ii
KATA PENGANTAR

iii
DAFTAR ISI

..v
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang

..1
2.
Tujuan
1
3. Manfaat

.2
BAB II ISI

1. Waktu dan pelaksanaan

..3
A. Pemberangkatan ke pulau
Bali
.3
B. Perjalanan ke pulau
Bali
..3
C. Perjalanan ke
Bali
4
2. Objek wisata

7
1.

Tanah
Lot
7
2. Uluwatu
9
3. Krisna
Bali
13
4. Pantai
Kuta
13

5.

Penglipuran
..14
6. Cahayu
16
7. Galuh
..17
8. Pantai
Sanur
.18
9. Tari Kecak di Batu
Bulan
.20
10. Tanjung
Benoa
21
11. Joger
21
12. Bedugul
.22
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
..24
B.
Saran
25

DAFTAR PUSTAKA

28
LAMPIRAN

29

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara
kita terutama peninggalanpeninggalan sejarah yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi salah satu
alasan diadakan karya wisata. Karya wisata merupakan suatu

kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan olehsekolah


kami. Karya wisata tahun ini mengambil objek objek karya
wisatadi Pulau Bali karena di sana banyak terdapat tempat
tempat wisata yangtersohor atau terkenal di Dunia.
Kaitanya dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat
laporan dalam bentuk Karya Tulis mengenai objekobjek
wisata yang kamikunjungi di Pulau Bali. Dalam menyusun
laporan tersebut, kamimemerlukan data data yang akurat.
Dalam pencarian datadata yangakurat tersebut kami
mengalami suka dan duka.
2. TUJUAN
Tujuan khusus:
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas XI tahun ajaran 2011/2012
Tujuan Umum:
1.

Penulis ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata


yang ada di pulau Bali kepada pembaca.
2. Sebagai wawasan tambahan informasi serta
menperbanyak pengetahuan.
3. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
4. Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan
kenyataan di Lapangan.
5. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
6. Mengenal kebudayaan Nusantara.
7. Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis.
3. MANFAAT PENULISAN

1.
2.

Sebagai tambahan materi diluar sekolah.


Melatih siswa agar dapat mengolah laporan widaya
wisata.
3. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang
menunjang minat baca siswa agar pengetahuannya lebih
luas
BAB II
ISI
1. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Karya wisata ini dilaksanakan setelah Ujian Akhir Sekolah
pada tanggal 23 Juni 2012 28 Juni 2012. Penulis berada di
Pulau Dewata Bali selama 5 hari dan mengamati objek wisata
selama 3 hari di pulau Dewata Bali.
1. Pemberangkatan
Pemberangkatan pada hari Sabtu, tanggal 23 Juni pukul
09.00 WIB. Sebelum pemberangkatan siswa-siswi berkumpul
di SMA N 3 Brebes pukul 08.30 WIB. Bpk. Drs. Dimyati M.Pd
selaku kepala SMA N 3 Brebes memberikan pengarahan
kepada siswanya yang akan melakukan karya wisata ke Bali.
SMA N 3 Brebes memberangkatkan 3 Bus. Sebelum
pemberangkatan kami berdoa dan dipimpin oleh Bpk . Drs.
Dimyati M.Pd. Pada pukul 09.00 WIB siswa mulai perjalanan
menuju Bali.
B. Perjalanan Ke Pulau Bali
Pada saat saat pertama dalam perjalanan kami, semua
sangat ceria karena kami belum merasakan lelah. Masing

masing peserta sibuk dengan kegiatanya sendiri sendiri ada


yang saling bercanda, bernyanyi,
membaca novel, membaca komik, dan ada juga yang hanya
menikmati pemandangan di luar.
Pukul 09.00 WIB hari kedua kami makan malam di Situbondo.
Selesai makan kami melanjutkan perjalanan. Suasana di
dalam bus kembali ramai karena teman teman telah
mendapatkan dan menikmati makan dan sholat mereka,
mereka kembali bergurau dan beryanyi, bahkan nasehat
Bapak dan Ibu guru pendamping untuk jangan besrisik tidak
dihiraukan.
Sampai di pelabuhan Gilimanuk, sejenak kami menunggu
kapal merapat ke pelabuahan. Di dalam kapal kami masih
saja bercanda tawa dengan rainya sampai tak sadar bahwa
kami telah merapat ke pelabuhan Ketapang. Tak terasa 1 jam
lamanya diatas air laut, kami merasa senag dapat menginjak
pulau Dewata Balu untuk yang pertama kali. Tidak
ketinggalan untuk berfoto ria dengan teman-teman sehingga
kami melupakan rasa lapar dalam tubuh.
1. Perjalanan di Pulau Bali
Sekitar pukul 17.30 WITA kami sampai di Tanah Lot. Menurut
jadwal seharusnya kami check-indahulu ke Hotel, tapi karena
pada kesalah pahaman antara pihak panitia biro dan hotel,
jadwal dialihkan ke Tanah Lot. Kemudian kami melanjutkan
perjalanan menuju Hotel.

Besoknya itu kami menuju ke objek wisata Pura Uluwatu. Di


sini kita diperingatkan agar tidak membawa barang-barang
berharga atau memakai kacamata, karena beresiko diambil
oleh monyet-monyet yang ada di sana. Tapi ada juga anak
yang melanggar dan akhirnya menjadi korban kenakalan
monyet-monyet tersebut. Setelah kurang lebih satu jam di
sana, rombongan meneruskan perjalanan ke Krisna. Di sana
kami diberi waktu selama 2 jam untuk berbelanja. Di Krisna
kita tidak perlu menawar dan harga tidak terlalu mahal.
Setelah puas berbelanja, anak-anak masuk kembali ke bus
untuk menikmati makan siang dan menuju Pantai Kuta. Kita
sampai di central park sekitar pukul 16.00 WITA. Kita menuju
Pantai Kuta dengan menggunakan komotra. Para siswa
sangat menikmati Pantai Kuta. Ada yang berfoto-foto, bahkan
ada yang bermain air sampai basah. Pada saat waktu
menunjukkan pukul 18.00 WITA, rombongan kembali ke
central park dan meninggalkan Pantai Kuta kemudian menuju
hotel. Kami makan malam di hotel dan istirahat malam
karena besok masih ada perjalanan lagi.
Tibalah hari ketiga. Kami harus mempersiapkan diri dari pagi
agar tidak terlambat. Setelah sarapan, kami berangkat
menuju tempat pertunjukan taru barong, namun kami
terlambat karena sudah ramai sekali. Akhirnya kami
memutuskan untuk langsung ke pusat oleh-oleh Sukowati.
Disana kami berbelanja ria dengan menawar barang
serendah rendahnya. Tak sedikit teman-teman yamng
belanjaannya penuh di Sukowati. Setelah semua anak siap di
dalam bus, kami berjalan lagi menuju Joger Baturiti.

Perjalanan dari Tanjung Benoa ke Joger Bturiti cukup lama,


sehingga kami jatuh terlelap. Ketika sampai di Joger, seluruh
siswa semangat kembali. Di Joger kami dapat membeli kaoskaos yang hanya diproduksi di Joger. Suasana di Joger ramai
sekali. Banyak pengunjung dari berbagai kota yang juga
berbelanja di sana. Sesudah kami semua selesai berbelanja,
kami berangkat menuju tempat wisata terakhir, yaitu
Bedugul.
Kami tiba di pelabuhan Ketapang pada malam hari sekitar
pukul 24.00 WITA. Kami harus menunggu feri yang akan
menyeberangkan kami ke Pulau Jawa terlebih dahulu. Setelah
menunggu sejenak, kapal feri pun tiba. Kami segera naik dan
menikmati pemandangan malam laut.. Sekitar pukul 01.00
WIB, kita tiba di Pulau Jawa dengan selamat. Kami tiba di
SMAN 3 Brebes pada hari Kamis,28 Juni 2012. Kami sudah
ditunggu oleh jemputan masing-masing. Akhirnya kami
menurunkan barang-barang bawaan kami dan pulang ke
rumah masing-masing.
1. OBJEK WISATA
2. TANAH LOT
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di
sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu
terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas
tebing mirip denganPura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini
merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura
yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot

merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga


laut.
a. Legenda
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh
seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah
Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan
penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad
Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu
penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau
karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan
mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh
Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia
menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau
dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke
tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura
disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular
penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara
ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciriciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning
dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir
dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben
akhirnya menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Ternyata tidak semua orang boleh masuk ke dalam pura tsb.
para wisatawan hanya diperbolehkan melongok dari bawah
pura. hanya orang2 tertentu yang hendak bersembahyang
atau melakukan kegiatan keagamaan yang diperkenankan
masuk ke dalam pura. Terkait dengan konsep triangga

(penggambaran tubuh manusia dari kepala, badan hingga


kaki), pura ini menjadi terkait dengan 2 tempat suci lainnya
di Tabanan, yaitu Pura Luhur Batukaru (hulu) dan Pura Puser
Tasik (madya) serta Pura Tanah Lot sebagai hilirnya. Pura hulu
dan hilir ini pun digambarkan sebagai simbolisasi lingga dan
yoni, Pura Luhur Batukaru sebagai lingga (purusa)dan Pura
Tanah Lot sebagai yoni (segara). perpaduannya menjadi
sumber kehidupan yang mensejahterakan manusia
disekitarnya.
Di sebelah utara pura, tepatnya di dalam gua bawah tebing,
terdapat ular yang dikeramatkan. ular pipih beracun
berwarna hitam kuning ini dipercaya sebagai selendang Dang
Hyang Nirartha yang terlepas saat sedang bertapa dan
hingga kini menjadi penjaga pura. di tempat ini pula terdapat
sumber air tawar bernama Tirta Pabersihan (biasa digunakan
sebagai sarana memohon kesucian).
b. Fasilitas
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art
shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga
tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk
kantong wisatawan domestik sekalipun.
c. Hari Raya
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari
sekali, sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat
dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya

pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang
sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.
Pantai tanah lot ini tidak berupa pasir tetapi berupa batu-batu
karang, sehingga harap berhati-hati karena agak licin dengan
lumut dan rumput-rumput lautnya.
Obyek wisata ini sangat cocok dinikmati di kala matahari
akan tenggelam atau saat sunset, karena view suset yang
memantul di laut di belakang tanah lot akan menimbulkam
pemandangan yang indah sekali dengan tanah lotnya yang
berupa siluet.
Dan disekitar lokasi TanahLot ini juga sudah banyak berdiri
resort-resort mahal seperti Le meredien dengan lapangan
golf nya.
Dan di sepanjang antara areal parkir dengan obyek
wisatanya banyak ditemui penjual cindera mata khas Bali.
Tiket masuknya sangat murah. Jadi jangan sampai
mdilewatkan untuk mengunjungi Tanah Lot di kala sunset di
Bali.
1. ULUWATU
Uluwatu, yang terletak di ujung selatan pulau Bali dan
mengarah ke samudra Hindia, merupakan tempat wisata
yang menawan. Apa yang menarik untuk dilihat di sini adalah
pura yang berdiri kokoh di atas batu karang yang menjorok
ke arah laut dengan ketinggian sekitar 50 meter. Di sore
harinya sambil menikmati indahnya sunset, anda dapat
menyaksikan pementasan tari bali yang terkenal hingga ke

manca negara, tari Kecak. Tidak hanya itu, bagi anda yang
senang belajar sejarah, pura yang satu ini sarat akan nilai
sejarahnya. Sejarahnya akan diuraikan sebagai berikut :
Dalam beberapa sumber disebutkan, sekitar tahun 1489
Masehi datanglah ke Pulau Bali seorang purohita, sastrawan
dan rohaniwan bernama Danghyang Dwijendra. Danghyang
Dwijendra adalah seorang pendeta Hindu, kelahiran Kediri,
Jawa Timur.
Danghyang Dwijendra pada waktu walaka bernama
Danghyang Nirartha. Beliau menikahi seorang putri di Daha,
Jawa Timur. Di tempat itu pula beliau berguru dan di-diksa
oleh mertuanya. Danghyang Nirartha dianugerahi bhiseka
kawikon dengan nama Danghyang Dwijendra.
Setelah di-diksa, Danghyang Dwijendra diberi tugas
melaksanakan dharmayatra sebagai salah satu syarat
kawikon. Dharmayatra ini harus dilaksanakan di Pulau Bali,
dengan tambahan tugas yang sangat berat dari mertuanya
yaitu menata kehidupan adat dan agama khususnya di Pulau
Bali. Bila dianggap perlu dharmayatra itu dapat diteruskan ke
Pulau Sasak dan Sumbawa.
Danghyang Dwijendra datang ke Pulau Bali, pertama kali
menginjakkan kakinya di pinggiran pantai barat daya daerah
Jembrana untuk sejenak beristirahat sebelum melanjutkan
perjalanan dharmayatra. Di tempat inilah Danghyang
Dwijendra meninggalkan pemutik (ada juga menyebut
pengutik) dengan tangkai (pati) kayu ancak. Pati kayu ancak
itu ternyata hidup dan tumbuh subur menjadi pohon ancak.

Sampai sekarang daun kayu ancak dipergunakan sebagai


kelengkapan banten di Bali. Sebagai peringatan dan
penghormatan terhadap beliau, dibangunlah sebuah pura
yang diberi nama Purancak.
Setelah mengadakan dharmayatra ke Pulau Sasak dan
Sumbawa, Danghyang Dwijendra menuju barat daya ujung
selatan Pulau Bali, yaitu pada daerah gersang, penuh batu
yang disebut daerah bebukitan.
Setelah beberapa saat tinggal di sana, beliau merasa
mendapat panggilan dari Hyang Pencipta untuk segera
kembali amoring acintia parama moksha. Di tempat inilah Ida
Pedanda Sakti Wawu Rauh teringat (icang eling) dengan
samaya (janji) dirinya untuk kembali ke asal-Nya. Itulah
sebabnya tempat kejadian ini disebut Cangeling dan lambat
laun menjadi Cengiling sampai sekarang.
Oleh karena itulah, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh ngulati
(mencari) tempat yang dianggap aman dan tepat untuk
melakukan parama moksha. Oleh karena dianggap tidak
memenuhi syarat, beliau berpindah lagi ke lokasi lain. Di
tempat ini, kemudian dibangun sebuah pura yang diberi
nama Pura Kulat. Nama itu berasal dari kata ngulati. Pura itu
berlokasi di Desa Pecatu.
Sambil berjalan untuk mendapatkan lokasi baru yang
dianggap memenuhi syarat untuk parama moksha, Ida
Pedanda Sakti Wawu Rauh sangat sedih dan menangis dalam
batinnya. Mengapa? Oleh karena beliau merasa belum rela
untuk meninggalkan dunia sekala ini karena swadharmanya

belum dirasakan tuntas, yaitu menata kehidupan agama


Hindu di daerah Sasak dan Sumbawa. Di tempat beliau
mengangis ini, lalu didirikan sebuah pura yang diberi nama
Pura Ngis (asal dari kata tangis). Pura Ngis ini berlokasi di
Banjar Tengah Desa Adat Pecatu.
Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh belum juga menemukan
tempat yang dianggap tepat untuk parama moksha. Beliau
kemudian tiba di sebuah tempat yang penuh batu-batu besar.
Beliau merasa hanya sendirian. Di tempat ini, lalu didirikan
sebuah pura yang diberi nama Pura Batu Diyi. Juga di tempat
ini Danghyang Dwijendra merasa kurang aman untuk parama
moksha. Dengan perjalanan yang cukup melelahkan
menahan lapar dan dahaga, akhirnya beliau tiba di daerah
bebukitan yang selalu mendapat sinar matahari terik. Untuk
memayungi diri, beliau mengambil sebidang daun kumbang
dan berusaha mendapatkan sumber air minum. Setelah
berkeliling tidak menemukan sumber air minum, akhirnya
Danghyang Dwijendra menancapkan tongkatnya. Maka
keluarlah air amertha. Di tempat ini lalu didirikan sebuah
pura yang disebut Pura Payung dengan sumber mata air yang
dipergunakan sarana tirtha sampai sekarang.
Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh kemudian beranjak lagi ke
lokasi lain, untuk menghibur diri sebelum melaksanakan
detik-detik kembali ke asal. Di tempat ini lalu didirikan
sebuah pura bernama Pura Selonding yang berlokasi di
Banjar Kangin Desa Adat Pecatu. Setelah puas menghibur
diri, Danghyang Dwijendra merasa lelah. Maka beliau

mencari tempat untuk istirahat. Saking lelahnya sampaisampai beliau sirep (ketiduran). Di tempat ini lalu didirikan
sebuah pura yang diberi nama Pura Parerepan (parerepan
artinya pasirepan, tempat penginapan) yang berlokasi di
Desa Pecatu.
Mendekati detik-detik akhir untuk parama moksha,
Danghyang Dwijendra menyucikan diri dan mulat sarira
terlebih dahulu. Di tempat ini sampai sekarang berdirilah
sebuah pura yang disebut Pura Pangleburan yang berlokasi di
Banjar Kauh Desa Adat Pecatu. Setelah menyucikan diri,
beliau melanjutkan perjalanannya menuju lokasi ujung barat
daya Pulau Bali. Tempat ini terdiri atas batu-batu tebing.
Apabila diperhatikan dari bawah permukaan laut, kelihatan
saling bertindih, berbentuk kepala bertengger di atas batubatu tebing itu, dengan ketinggian antara 50-100 meter dari
permukaan laut. Dengan demikian disebut Uluwatu. Ulu
artinya kepala dan watu berarti batu.
Sebelum Danghyang Dwijendra parama moksha, beliau
memanggil juragan perahu yang pernah membawanya dari
Sumbawa ke Pulau Bali. Juragan perahu itu bernama Ki Pacek
Nambangan Perahu. Sang Pandita minta tolong agar juragan
perahu membawa pakaian dan tongkatnya kepada istri beliau
yang keempat di Pasraman Griya Sakti Mas di Banjar Pule,
Desa Mas, Ubud, Gianyar. Pakaian itu berupa jubah sutra
berwarna hijau muda serta tongkat kayu. Setelah Ki Pacek
Nambangan Perahu berangkat menuju Pasraman Danghyang
Dwijendra di Mas, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh segera

menuju sebuah batu besar di sebelah timur onggokan batubatu bekas candi peninggalan Kerajaan Sri Wira Dalem
Kesari. Di atas batu itulah, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh
beryoga mengranasika, laksana keris lepas saking urangka,
hilang tanpa bekas, amoring acintia parama moksha.
Selain itu kawasan pantai di Uluwatu dengan ombaknya yang
cukup besar sangat menantang untuk pencinta olahraga
surfing. Tiap tahun event berlevel internasional selalu
diadakan di pantai seputaran Uluwatu ini.
1. KRISNA BALI
KRISNA BALI berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16
Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah
Anom yang sekaligus owner dari COK KONFEKSI, salah satu
pusat produksi baju kaos Bali. Dibawah manajemen Cok
Konfeksi inilah bermula sehingga pada tahun 2007 berdirilah
KRISNA BALI yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79
Denpasar-Bali.
Kini Krisna Bali telah hadir di 2 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa
Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl.
Sunset Road, Legian. Kalau lokasi di jl. Nusa Kambangan,
cukup sulit akses ke sana karena sering macet, jalan masuk
juga tidak terlalu besar apalagi pakai bus.
Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt
yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir,
makanan dan lainnnya.

Lokasi di Jalan Sunset Road menjadikan Krisna Bali sangat


mudah diakses. Fasilitas parkir super luas, karena seramai
apapun, belum pernah liat penuh parkirnya. Bandingkan
dengan Joger yang hampir tidak ada fasilitas parkirnya dan
sering bikin area sekitar macet. Sekedar usul sih Joger
sepertinya lebih bagus kalau mencari tempat nyaman kaya
Krisna.
Fasilitas lain yang dimiliki Krisna Bali adalah ruang belanja
yang nyaman, food court, refresh area dan lain-lain. Lengkap
kan? Buat yang nunggu istri atau teman belanja, bisa
menghabiskan waktu dengan makan dan minum atau dudukduduk santai.
1. PANTAI KUTA
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di
sebelah selatan Denpasar, ibu kotaBali, Indonesia. Kuta
terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah
tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek
wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta
sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam
(sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat
permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya,
pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan
lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju
pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra,
adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.

Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk


olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar
pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak
jauh dari Kuta.
1. PENGLIPURAN
Penglipuran adalah sebuah desa di kabupaten Bangli, Bali,
tepatnya di kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Desa
Penglipuran terletak pada jalur wisata Kintamani, sejauh 5
Km dari pusat kota Bangli, dan 45 Km dari pusat kota
Denpasar.
Desa Penglipuran merupakan satu kawasan pedesaan yang
memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional,
sehingga menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan
fisik dari struktur desa tersebut tidak terlepas dari budaya
masyarakatnya yang sudah berlaku turun-temurun.
Keunggulan dari desa adat Penglipuran ini terletak pada
struktur fisik desa yang serupa seragam dari ujung utama
desa sampai ke bagian hilir desa. Keseragaman dari wajah
desa tersebut di samping karena adanya keseragaman
bentuk, juga dari keseragaman bahan yaitu bahan tanah
untuk tembok pagar (penyengker) dan gerbang rumah
(angkul-angkul) dan atap dari bambu yang dibelah untuk
seluruh bangunan desa. Topografi desa tersusun sedemikian
rupa di mana pada daerah utama desa kedudukannya lebih
tinggi demikian seterusnya menurun sampai daerah hilir.
Uniknya desa ini menyebabkan pemerintah propinsi Bali

menetapkan desa Penglipuran sebagai daerah tujuan wisata


pada tahun 1992.
Selain keseragaman bentuk bangunan, desa yang terletak
pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut ini juga
memiliki sejumlah aturan adat dan tradisi unik lainnya. Salah
satunya, pantangan bagi kaum lelakinya untuk beristri lebih
dari satu atau berpoligami. Lelaki Penglipuran diharuskan
menerapkan hidup monogami yakni hanya memiliki seorang
istri. Pantangan berpoligami ini diatur dalam peraturan (awigawig) desa adat. Dalam bab perkawinan (pawos pawiwahan)
awig-awig itu disebutkan, krama Desa Adat Penglipuran tan
kadadosang madue istri langkung ring asiki. Artinya, krama
Desa Adat Penglipuran tidak diperbolehkan memiliki istri
lebih dari satu. Jika ada lelaki Penglipuran yang telah
menikah mencintai wanita lain lagi, maka cintanya harus
dikubur sedalam-dalamnya. Sebab kalau melanggar aturan
ini, akibatnya bisa gawat.
Apa gawatnya? Gawatnya adalah jika ada lelaki Penglipuran
beristri yang coba-coba merasa bisa berlaku adil dan
menikahi wanita lain, maka lelaki tersebut akan dikucilkan di
sebuah tempat yang diberi nama Karang Memadu. Karang
artinya tempat dan memadu artinya berpoligami. Jadi, Karang
Memadu merupakan sebutan untuk tempat bagi orang yang
berpoligami. Karang Memadu merupakan sebidang lahan
kosong di ujung Selatan desa.
Penduduk desa akan membuatkan si pelanggar itu sebuah
gubuk sebagai tempat tinggal bersama istrinya. Dia hanya

boleh melintasi jalan-jalan tertentu di wilayah desa. Artinya,


suami-istri ini ruang geraknya di desa akan terbatas. Tak
cuma itu, pernikahan orang yang berpoligami itu juga tidak
akan dilegitimasi oleh desa, upacaranya pernikahannya tidak
dipimpin oleh Jero Kubayan yang merupakan pemimpin
tertinggi di desa dalam pelaksanaan upacara adat dan
agama. Implikasinya, karena pernikahan itu dianggap tidak
sah maka orang tersebut juga dilarang untuk bersembahyang
di pura-pura yang menjadi emongan (tanggung jawab) desa
adat. Mereka hanya diperbolehkan sembahyang di tempat
mereka sendiri.
Melihat hukuman yang menakutkan yang akan diterima oleh
lelaki yang bermaksud berpoligami ini, sampai sekarang tidak
ada lelaki Penglipuran yang berani bersujud di kaki istrinya
agar diijinkan menikah lagi. Karang Memadu yang disiapkan
oleh desa tetap tidak berpenghuni dan bahkan oleh
penduduk desa dianggap sebagai karang leteh (tempat yang
kotor). Mungkin lelaki Penglipuran lebih memilih hidup
nyaman dengan satu istri daripada digilir dua istri dan
diacuhkan orang se-desa.
1. CAHAYU
Cahayu adalah pusat / central oleh-oleh makanan khas Bali
yang didirikan oleh seorang anak desa terpencil di bawah
lereng gunung di daerah Jateng (Jawa Tengah). Dengan tekad
melangkah untuk meninggalkan kampung halaman di awal
tahun 90-an dengan mencoba mengadu nasib yang pada
awalnya untuk mencari pekerjaan di pulau Bali. Jadilah

seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan pada malam


harinya juga beraktifitas di sebuah rumah sakit menjadi
penjaga (Waker).
Dengan bergulirnya waktu Robani banyak mencoba berbagai
pekerjaan dan usaha dari jualan Sayur mayur, Mie ayam /
Bakso / Jamu dll, dengan menggunakan gerobak hingga pada
akhirnya memutuskan untuk menjual kacang goreng (yang
pada saat ini lebih sering dikenal dengan sebutan Kacang
Asin Bali).
Dan dengan keuletannya beliau (Robani) ini hingga berdirilah
sebuah Perusahaan dan Central Oleh-oleh yang cukup megah
di lintasan pariwisata (di daerah Pasar Seni Sukawati).
Perjalanan sebuah kehidupan yang pernah seorang Robani
jalani. Dan pada akhirnya Cahayu berdiri pada tanggal 27
September 2002
Tujuan itu sendiri dengan membuka usaha Pusat / Central
Oleh-oleh Khas Bali ini khusus untuk melayani wisatawan
Nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke bali.
Dengan keberhasilan inilah Robani membawa dampak positif,
karena ia telah menopang kehidupan ekonomi para pengrajin
kecil yang hasilnya tidak bisa dipasarkan. Cahayu membantu
memasarkan produk dari pengrajin kecil sehingga mereka
dapat hidup dengan layak, disamping itu beliau sekaligus
membantu pemerintah untuk ikut serta mengurangi
pengangguran dan mengembangkan industri pariwisata,
serta menambah Income daerah maupun Negara.

Demikian sejarah singkat seorang Robani dan berdirinya


pusat / central oleh-oleh khas bali, hanya dengan
bermodalkan tekad, ketekunan, dan ketrampilan ia menjadi
orang yang sukses.
1. GALUH
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang
sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali
diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang
pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Pertenunan Cap Batik GALUH didirikan pada tahun 1976 di Br.
Tegehe, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten
Gianyar, Propinsi Bali oleh Bapak Pande Ketut Krisna. Pada
awal berdirinya, pembuatan tenun Batik Cap Galuh
memperoleh ijin usaha dari Departemen Perdagangan
dengan no. SIUP. 118/22-04/PM/VI/86 serta terdaftar sebagai
wajib pajak dengan NPWP : 4.139.244.0-58.
Pada awal pelaksanaan kegiatan produksinya, Pertenunan
Batik Cap Galuh memiliki hanya 5 (lima) buah Alat Tenun
Bukan Mesin (ATBM). Adanya keinginan untuk maju di dalam
mengembangkan pertemuannya telah menjadi tekad bagi
Bapak Pande Ketut Krisna. Sehingga perusahaan pertenunan
yang dikelolanya dapat berkembang dengan pesat seperti
yang dapat kita lihat pada saat ini. Dan petenunan batik cap
Galuh pada saat kini telah mempunyai 32 buah ATBM.
Mengenai mutu design produk/barang-barang yang
dihasilkan lebih mengutamakan mutu sehingga mendapatkan
perhatian yang sangat serius sekali dari konsumen, dan

hasilnya pun sangat laku di pasaran baik di dalam negeri


maupun luar negeri.
1. PANTAI SANUR
A. SEJARAH PANTAI SANUR
Pantai Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar
Selatan Kotamadya Dati II Denpasar. Pantai ini terletak di
sebelah Timur dan Selatan desa Sanur, yang merupakan tepi
Samudra Indonesia sebelah Selatan Pulau Bali. Tempat itu
terkenal sejak dahulu kala, terutama ketika terjadi perang
Puputan Badung pada tanggal 20 September 1906 dimana
Belanda mendaratkan tentaranya di sana. Dalam sejarah Bali
Kuno pantai Sanur juga terkenal, dan masdih ada tugu batu
tertulis yang merupakan Prasasti Raja Kasari Warmadewa
yang berkeraton di Singhadwala tahun 917, dimana sekarang
terdapat di Blanjong Bagian Selatan Pantai Sanur. Di
kalangan Pariwisata, Pantai Sanur pertama kali diperkenalkan
oleh pelukis Belgia bernama A.J.Le Mayeur bersama istrinya
Ni Polok yang menetap di sana sejak tahun 1937 dan
mengadakan pameran lukisan karyanya sendiri.
Pantai Sanur terkenal karena pemandangan dan atmosfir
yang indah. Pasir putih yang menutupi pantai sepanjang
Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai Mertasari). Pantai
ini menghadap ke arah timur sehingga akan selalu dapat
menikmati keindahan matahari terbit, dan pada sore hari di
daerah pantai akan mendapatkan suasana yang spesifik.
Secara umum Sanur merupakan tempat berlibur yang
menginginkan suasana tenang.

Disisi lain pantai Sanur dimanfaatkan oleh masyarakat Hindu


setempat dan masyarakat kota Denpasar untuk
menyelenggarakan kegiatan upacara keagamaan dan
upacara adat budaya setempat. Kondisi ini perlu dilindungi
karena pantai Sanur merupakan kawasan suci. Pantai
Padanggalah merupakan teluk yang berpasir hitam, dan
seperti bagian lain dari pantai Sanur, kawasan ini digunakan
untuk upacara keagamaan.
B. LETAK PANTAI SANUR
Pantai Sanur jaraknya 6 Km dari pusat kota Denpasar, dapat
dicapai dengan mobil, sepeda motor atau kendaraan umum
yang menghubungkan pantai Sanur dengan Kota Denoasar.
Kendaraan umum sangat ramai mondar-mandir antara SanurDenpasar, sehingga tidak ada kesulitan masalah angkutan.
Pantai Sanur sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan
Mancanegara oleh wisatawan Mancanegara maupun
Nusantara. Hari Minggu dan hari libur, tempat itu menjadi
pilihan penduduk kota Denpasar untuk rekreasi sambil mandi
di laut. Pada hari bulan Purnama malamnya banyak orang
datang santai dan mandi ke sana, sambil melihat keindahan
pantai di malam hari. Selain pantainya Museum Le Mayeur
juga banyak menari minat wisatawan.
C. SUASANA PANTAI SANUR
Pantai Sanur merupakan salah satu pantai yang ada di Bali.
Pantai ini merupakan tempat wisata yang sangat indah,
sehingga tidak pernah sepi dari pengunjung baik dari
wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara.

Di Pantai Sanur tersedia berbagai macam fasilitas antara lain


Hotel bertaraf Internasional seperti Hotel Grand Bali Beach,
Hotel Hyatt, Hotel Sanur Beach, Hotel Sindu Beach dan
banyak lagi sepanjang Timur dan Tenggara pantai Sanur. Kios
barang kesenian dan Art Shop juga banyak di sana.
Akomodasi dan Restourant untuk wisatawan cukup banyak
tersedia yang senantiasa siap melayani kepentingan para
wisatawan.
Daya tarik Pantai Sanur sebelah Utaranya melingkar seperti
setengah lingkaran dan bagian Selatannya berbelok dari
Timur ke Barat, dimana gelombang air lautnya tak begitu
besar dan bila airnya surut terlihatlah batu karang yang
membentang berwarna-warni. Pada hari mendekati bulan
mati air lautnya naik dan gelombangnya agak besar. Di
sebelah Tenggara terlihatlah gugusan pulau Nusa Penida di
seberang laut dan di sebelah Timur kelihatan panorama
pantai Selatan Pulau Bali dengan gunungnya. Pemandangan
pantai Sanur juga terlihat indah pada sore hari, karena
keadaan air laut biasanya surut dan gelombangnya
merupakan riak kecil. Gugusan pulau Serangan dan bukit
batu karang yang menjorok ke laut di seberang laut terlihat
dari Pantai Sanur sebelah Selatan. Panorama pantai Sanur
sebelah Selatan lebih indah dilihat pada pagi hari. Tempat
meninjau yang strategis adalah bagian Timur, di Semawang
dan Mertasari. Keadaan udara di sana terasa segar dan
bertiup angin laut yang nyaman. Suasana di sepanjang
pantai Sanur terang dan teduh karena penuh dengan pohon
besar. Pantai Sanur baik untuk menikmati matahari terbit

(Sun Rise)dan berjemur di sepanjang pantai yang berpasir


putih.
1. TARI KECAK DI BATUBULAN
Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang
penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar. Tari kecak
merupakan pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan tahun
1930-an, dimainkan oleh puluhan laki-laki yang duduk
berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan
kata cak dan mengangkat kedua lengannya.
Para penari yang duduk melingkar mengenakan kain kotakkotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka.
Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera
membantu Rama melawan Rahwana. Lagu tari Kecak diambil
dari ritual tarian sanghyang yaitu tradisi tarian yang
penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan
komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan
kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada
masyarakat.
Wisatawan yang berminat menyaksikan Tari Kecak dapat
memilih satu di antara tiga lokasi pertunjukan, antara lain di
Pura Luhur Uluwatu, di Desa Batubulan, serta di Jalan
Hanoman.
Keistimewaan Tari Kecak yaitu tidak mengandalkan alat
musik untuk mengiringi tarian, melainkan paduan suara para
penarinya. Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian
Kecak dan Api. Pertunjukan terkahir ini semacam bonus yang
dapat mengundang decak kagum para penonton.

1. TANJUNG BENOA
Tanjung Benoa adalah Tempat wisata di Bali banyak sekali.
Tanjung Benoa, terletak di ujung selatan pulau Bali namun
memiliki daya tarik yang berbeda.
Tempat wisata di Bali banyak sekali dan Tanjung benoa salah
satunya. Nusa Dua dan Tanjung Benoa, terletak di ujung
selatan pulau Bali namun memiliki daya tarik yang berbeda.
Sementara itu, Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata
air mulai dari parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut,
Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom Boat +
Turtle island dan olahraga air lainnya dapat dinikmati di sini.
1. JOGER
Joger adalah pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak
orang menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger
memang berisi kata-kata yang lucu, nyeleneh, nakal dan
membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.
Kenapa bernama Joger? Menurut pemiliknya, Joseph
Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan
pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil
dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya Gerard.
Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah
pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard.
Kini tiap musim liburan atau tidak, toko T-shirt yang satu ini
selalu ramai dan bikin macet kawasan jalan Raya Kuta,
belakang Supernova. Letaknya itu sangat strategis dekat
dengan pusat keramaianKuta, cuma kadang-kadang

masalahnya parkir mobil yang susah, apalagi kalau musim


liburan. Selain itu Joger mempunyai cabang atau yang
disebut teman Joger di Baturiti.
1. BEDUGUL
Bedugul Bali, merupakan salah satu objek wisata pilihan di
Bali juga. Objek wisata ini terletak di kabupaten Tabanan dan
terkenal akan danau dan restorannya. Suhu udara di Bedugul
jauh lebih dingin dibandingkan tempat wisata lainnya di Bali,
dengan suhu kurang lebih 18 drajat celcius, tentu
memberikan suasana tersendiri selama liburan di Bali.
Tempat wisata Bali ini mirip dengan yang ditawarkan
di Kintamani. Pernah ke Kintamani??? Tempat ini juga
menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar 18
derajat celcius plus danau yang begitu indah.
Bedugul terkenal akan keindahan danau Tamblingan dan
andapun bisa menikmati keindahannya dengan menyewa
speedboat atau perahu untuk berkeliling danau. Objek wisata
ini juga merupakan persinggahan untuk mengunjungi objek
wisata lainnya seperti Tanah Lot, Sangeh, Taman Ayun dan
tempat wisata lainnya.
Sejarah Bedugul
Bedugul berasal dari kata Bedogol. Bedugul ini adalah danau
beratan yang paling dangkal, di daerah danau Bedugul ini
banyak terdapat hasil pertanian. Hasil pertanian disini yang
paling banyak dijumpai adalah buah buahan dan sayuran.
Banyak jenis buah-buahan disini diantaranya adalah buah
markisa, buah anggur, dan buah manila.

Bedugul itu sebenernya nama sebuah desa. Namun orang


sering salah kaprah dengan kata Bedugul. Ada yang bilang
Bedugul itu nama danau, nama pura sampe nama pasar.
Anggapan itu muncul mungkin karena selain sebagai sebuah
desa, Bedugul juga adalah sebuah kompleks. Dalam sebuah
area yang kurang lebih berdiameter 5 km, ada beberapa
macam tempat yang nyaman buat dikunjungi. Dimulai dari
Desa Bedugul sendiri, Kebon Raya, lalu Danau Beratan
(danau terbesar kedua di bali), Pura Ulun Danu, sampai Pasar
Tradisional. Kebon Raya yang ada disini lumayan luas. Di sini
terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan, mulai dari yang
indah-indah kaya bunga rose sampe yanghoro and berduriduri juga ada.
Danau Beratan juga asik. Selain airnya seger, kita bisa sewa
kendaraan air yang bisa dibawa sendiri ato sekalian
dibooking ama sopirnya. Kendaraan airnya sendiri beragam.
Ada perahu dayung, perahu mesin sampe motor boat,
Kondisi Fisik Bangunan Bedugul
Secara global bangunan yang terdapa pada danau Bedugul
ini adalah bersifat kuno atau bersifat khas zaman dahuu.
Danau tersebut tempatnya juga bersih dan tidak kotor.
Pembagian-pembagian ruang BedugulBangunanbangunan yang terdapat di Bedugul yaitu kios-kios tempat
penjualan oleh-oleh diantaranya adalah kios buah-buahan,
supermarket, tempat bangunan untuk menikmati danau
Bedugul.
Pengunjung, Pembeli di BedugulBanyak pengunjung yang

datang ke danau Bedugul. Turis-turispun banyak yang datang


kesana. Disana juga banyak orang yang membeli baju, buahbuahan atau hiasan-hiasan dinding yang tersedia disana.
Pengunjung banyak berkunjung kesana kira-kira pada saat
hari libur dan Study Toursekolah.
Sarana Prasarana
Isi dalam danau Bedugul ini salah satunya kapal-kapal laut
yang disewakan kepada pengunjung, adapun supermarket
dan kios-kios kecil sebagai tempat pengunjung membeli oleholeh bagi keluarga.
PedagangDidaerah danau Bedugul banyak penjual yang
menjual berbagai buah-buahan hasil pertanian disana dan
berbagai baju, ukir-ukiran khas Bali, penjual disanapun
sangat ramah dan tlaten melayani pembeli. Barang-barang
yang dijual disana amat mahal tetapi kalau kita bisa
menawar mungkin harganya jauh lebih murah dari pada
harga semula.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1.

Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya


tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun
mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali

dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai tempat


kunjungan Study Tour.
2. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali
membuat wawasan peserta Study Tourakan kebudayaan
Nusantara bertambah.
3. Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali
membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta
menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia.
4. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan
menghormati budaya-budaya yang masih kental yang
berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa
persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-bedakan
golongan, ras, budaya, dan agamanya.
Pulau Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang
memiliki banyak keindahan alam dan kebudayaannya yang
khas khususnya budaya seni tari dan seni pahat. Oleh karena
itu, banyak wisatawan domestik maupun luar negeri yang
ingin mengunjungi pulau ini. Tujuan mereka datang
berkunjung salah satunya adalah untuk melihat dari dekat
bagaimana sosok Bali yang sebenarnya dan mempelajari
budaya budaya Bali khususnya seni tari dan seni pahat.
Selain budaya dan panorama alam yang disebutkan di atas
ada juga budaya yang tidak kalah menariknya yaitu upacara
adat yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Bali yang
mayoritas beragama Hindu. Di sana apabila ada orang yang
meninggal sering sekali diadakan Upacara Ngaben atau
pembakaran mayat. Upacara Ngaben ini dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu secara masal atau secara individual bagi

keluarga yang mampu. Kebanyakan dalam pelaksanaan


Upacara Adat sering disajikan tarian tarian khas dari Pulau
Bali.
B. SARAN
1. Bagi sekolah
2. Sekolah diharapkan mengadakan Study Tour setelah
ulangan umum atau jauh-jauh hari sebelum ujian kenaikan
kelas/UAS, agar tidak membebani siswa dalam
mengerjakan karya tulis.
3. Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro
perjalanan agar menyusun jadwal perjalanan dengan
cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study
Tour dengan teratur.
4. Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya
bagi siswa-siswi yang kurang mampu atau kesulitan biaya
untuk mengikuti Study Tour sehingga tidak ada siswa-siswi
yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala
biaya.
5. Sekolah diharapkan memberi waktu yang lebih lama
bagi siswa untuk mengerjakan karya tulis.
1. Bagi guru pendamping
2. Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang
siswa melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti murid
tertinggal.
3. Diharapkan lebih mendisiplinkan para murid agar murid
lebih dapat membawa diri untuk bersikap dalam bergaul.

4.

Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya


keadaan murid yang kurang sehat selama perjalanan.
5. Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi
siswa-siswi selama Study Tour sehingga dapat lebih akrab.
6. Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak
taat dan mencemarkan nama baik sekolah.
7. Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di
luar dugaan yang bersifat mengganggu program Study
Tour.
8. Bagi siswa
9. Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study
Tour sebagai sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana
belajar untuk menambah wawasan.
10. Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar
perjalanan Study Tour berjalan lancar.
11. Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study
Tour, serta memperhatikan semua perintah atau
peraturan dari biro tour, guru pembimbing dan tour
guide demi keamanan pribadi.
12. Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang
berharga dan pribadi masing-masing, agar tidak
membebani guru pembimbing.
13. Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan
kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi.
14. Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objekobjek wisata maupun pada waktu bebas untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

15. Selama Study Tour siswa diharapkan pandai-pandai


menawar barang sebelum membeli, karena harga barangbarang di Bali relatif mahal. Harga barang yang dijual
dipatok untuk wisatawan mancanegara.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel non-personal, 26 Agustus 2009, Tanahlot, Wikipedia
Bahasa Indonesia,http://id.wikipedia.org/wiki/Tanahlot,
Zulkarnain, 30 Mei 2009, dokumen karya wisata Bali,
Scribd,http://www.scribd.com/document_downloads/direct/17
672025?
extension=doc&ft=1275106898&lt=1275110508&uahk=i+/0
h0uVdCOdIz5BQv2JZp6OYK4,
Artikel non-personal, 2009, joger bali,
Docstoc, http://docs.docstoc.com/orig/2135919/8a862180035c-4127-840d-5c917cd966f3.doc,
Artikel non-personal, 2009, pesona pulau Bali,
Docstoc,http://docs.docstoc.com/orig/1875351/b532ce9e0eda-49b1-8dab-beae89331a23.doc,

Anda mungkin juga menyukai