KE BALI
PERJALANAN STUDY TOUR BALI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Bahasa
Indonesia
SMA Negeri ...............................
Tahun 2012
Disusun oleh :
Nama :
................................
.............................
Kelas : XI
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ...........................
SMA NEGERI ...................
Jalan .........................................
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Bali ini
telah disetujui dan disahkan pada Juli 2012 untuk memenuhi
tugas akhir semester genap Bahasa Indonesia.
Wali Kelas
........................
NIP. ................................
Kepala Sekolah
................................................
NIP. 19621008 1988031011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada
penulis sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study
Tour Bali ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka
memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia Semester Genap
kelas XI ...... Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis
memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
DAFTAR ISI
JUDUL
..i
LEMBAR
PENGESAHAN
..ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
..v
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
..1
2.
Tujuan
1
3. Manfaat
.2
BAB II ISI
..3
A. Pemberangkatan ke pulau
Bali
.3
B. Perjalanan ke pulau
Bali
..3
C. Perjalanan ke
Bali
4
2. Objek wisata
7
1.
Tanah
Lot
7
2. Uluwatu
9
3. Krisna
Bali
13
4. Pantai
Kuta
13
5.
Penglipuran
..14
6. Cahayu
16
7. Galuh
..17
8. Pantai
Sanur
.18
9. Tari Kecak di Batu
Bulan
.20
10. Tanjung
Benoa
21
11. Joger
21
12. Bedugul
.22
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
..24
B.
Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
29
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara
kita terutama peninggalanpeninggalan sejarah yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi salah satu
alasan diadakan karya wisata. Karya wisata merupakan suatu
1.
2.
pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang
sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.
Pantai tanah lot ini tidak berupa pasir tetapi berupa batu-batu
karang, sehingga harap berhati-hati karena agak licin dengan
lumut dan rumput-rumput lautnya.
Obyek wisata ini sangat cocok dinikmati di kala matahari
akan tenggelam atau saat sunset, karena view suset yang
memantul di laut di belakang tanah lot akan menimbulkam
pemandangan yang indah sekali dengan tanah lotnya yang
berupa siluet.
Dan disekitar lokasi TanahLot ini juga sudah banyak berdiri
resort-resort mahal seperti Le meredien dengan lapangan
golf nya.
Dan di sepanjang antara areal parkir dengan obyek
wisatanya banyak ditemui penjual cindera mata khas Bali.
Tiket masuknya sangat murah. Jadi jangan sampai
mdilewatkan untuk mengunjungi Tanah Lot di kala sunset di
Bali.
1. ULUWATU
Uluwatu, yang terletak di ujung selatan pulau Bali dan
mengarah ke samudra Hindia, merupakan tempat wisata
yang menawan. Apa yang menarik untuk dilihat di sini adalah
pura yang berdiri kokoh di atas batu karang yang menjorok
ke arah laut dengan ketinggian sekitar 50 meter. Di sore
harinya sambil menikmati indahnya sunset, anda dapat
menyaksikan pementasan tari bali yang terkenal hingga ke
manca negara, tari Kecak. Tidak hanya itu, bagi anda yang
senang belajar sejarah, pura yang satu ini sarat akan nilai
sejarahnya. Sejarahnya akan diuraikan sebagai berikut :
Dalam beberapa sumber disebutkan, sekitar tahun 1489
Masehi datanglah ke Pulau Bali seorang purohita, sastrawan
dan rohaniwan bernama Danghyang Dwijendra. Danghyang
Dwijendra adalah seorang pendeta Hindu, kelahiran Kediri,
Jawa Timur.
Danghyang Dwijendra pada waktu walaka bernama
Danghyang Nirartha. Beliau menikahi seorang putri di Daha,
Jawa Timur. Di tempat itu pula beliau berguru dan di-diksa
oleh mertuanya. Danghyang Nirartha dianugerahi bhiseka
kawikon dengan nama Danghyang Dwijendra.
Setelah di-diksa, Danghyang Dwijendra diberi tugas
melaksanakan dharmayatra sebagai salah satu syarat
kawikon. Dharmayatra ini harus dilaksanakan di Pulau Bali,
dengan tambahan tugas yang sangat berat dari mertuanya
yaitu menata kehidupan adat dan agama khususnya di Pulau
Bali. Bila dianggap perlu dharmayatra itu dapat diteruskan ke
Pulau Sasak dan Sumbawa.
Danghyang Dwijendra datang ke Pulau Bali, pertama kali
menginjakkan kakinya di pinggiran pantai barat daya daerah
Jembrana untuk sejenak beristirahat sebelum melanjutkan
perjalanan dharmayatra. Di tempat inilah Danghyang
Dwijendra meninggalkan pemutik (ada juga menyebut
pengutik) dengan tangkai (pati) kayu ancak. Pati kayu ancak
itu ternyata hidup dan tumbuh subur menjadi pohon ancak.
mencari tempat untuk istirahat. Saking lelahnya sampaisampai beliau sirep (ketiduran). Di tempat ini lalu didirikan
sebuah pura yang diberi nama Pura Parerepan (parerepan
artinya pasirepan, tempat penginapan) yang berlokasi di
Desa Pecatu.
Mendekati detik-detik akhir untuk parama moksha,
Danghyang Dwijendra menyucikan diri dan mulat sarira
terlebih dahulu. Di tempat ini sampai sekarang berdirilah
sebuah pura yang disebut Pura Pangleburan yang berlokasi di
Banjar Kauh Desa Adat Pecatu. Setelah menyucikan diri,
beliau melanjutkan perjalanannya menuju lokasi ujung barat
daya Pulau Bali. Tempat ini terdiri atas batu-batu tebing.
Apabila diperhatikan dari bawah permukaan laut, kelihatan
saling bertindih, berbentuk kepala bertengger di atas batubatu tebing itu, dengan ketinggian antara 50-100 meter dari
permukaan laut. Dengan demikian disebut Uluwatu. Ulu
artinya kepala dan watu berarti batu.
Sebelum Danghyang Dwijendra parama moksha, beliau
memanggil juragan perahu yang pernah membawanya dari
Sumbawa ke Pulau Bali. Juragan perahu itu bernama Ki Pacek
Nambangan Perahu. Sang Pandita minta tolong agar juragan
perahu membawa pakaian dan tongkatnya kepada istri beliau
yang keempat di Pasraman Griya Sakti Mas di Banjar Pule,
Desa Mas, Ubud, Gianyar. Pakaian itu berupa jubah sutra
berwarna hijau muda serta tongkat kayu. Setelah Ki Pacek
Nambangan Perahu berangkat menuju Pasraman Danghyang
Dwijendra di Mas, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh segera
menuju sebuah batu besar di sebelah timur onggokan batubatu bekas candi peninggalan Kerajaan Sri Wira Dalem
Kesari. Di atas batu itulah, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh
beryoga mengranasika, laksana keris lepas saking urangka,
hilang tanpa bekas, amoring acintia parama moksha.
Selain itu kawasan pantai di Uluwatu dengan ombaknya yang
cukup besar sangat menantang untuk pencinta olahraga
surfing. Tiap tahun event berlevel internasional selalu
diadakan di pantai seputaran Uluwatu ini.
1. KRISNA BALI
KRISNA BALI berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16
Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah
Anom yang sekaligus owner dari COK KONFEKSI, salah satu
pusat produksi baju kaos Bali. Dibawah manajemen Cok
Konfeksi inilah bermula sehingga pada tahun 2007 berdirilah
KRISNA BALI yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79
Denpasar-Bali.
Kini Krisna Bali telah hadir di 2 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa
Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl.
Sunset Road, Legian. Kalau lokasi di jl. Nusa Kambangan,
cukup sulit akses ke sana karena sering macet, jalan masuk
juga tidak terlalu besar apalagi pakai bus.
Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt
yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir,
makanan dan lainnnya.
1. TANJUNG BENOA
Tanjung Benoa adalah Tempat wisata di Bali banyak sekali.
Tanjung Benoa, terletak di ujung selatan pulau Bali namun
memiliki daya tarik yang berbeda.
Tempat wisata di Bali banyak sekali dan Tanjung benoa salah
satunya. Nusa Dua dan Tanjung Benoa, terletak di ujung
selatan pulau Bali namun memiliki daya tarik yang berbeda.
Sementara itu, Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata
air mulai dari parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut,
Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom Boat +
Turtle island dan olahraga air lainnya dapat dinikmati di sini.
1. JOGER
Joger adalah pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak
orang menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger
memang berisi kata-kata yang lucu, nyeleneh, nakal dan
membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.
Kenapa bernama Joger? Menurut pemiliknya, Joseph
Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan
pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil
dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya Gerard.
Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah
pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard.
Kini tiap musim liburan atau tidak, toko T-shirt yang satu ini
selalu ramai dan bikin macet kawasan jalan Raya Kuta,
belakang Supernova. Letaknya itu sangat strategis dekat
dengan pusat keramaianKuta, cuma kadang-kadang
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1.
4.