Anda di halaman 1dari 37

Laporan Karya Wisata ke Bali

Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Semester Genap

Disusun oleh :

KELOMPOK 4 KELAS VIII I

NAMA
1. PUPAH (11)
2. WINDA
3. TITUS

SMP NEGERI 13 MADIUN


Tahun 2015

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Karya Wisata ke Bali ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal 12

Maret 2015 untuk memenuhi tugas akhir semester genap Bahasa Indonesia.

Guru Pembimbing,

MOELYANTO, S.Pd.
NIP. 19621002 198911 1 002

Wali Kelas 8 F

SITI SARIANI, S. Pd.


NIP. …………………………

Kesiswaan,,

WAHYUDI HARSONO, S.Pd.


NIP. 19620322 198412 1 001

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan Karya

Wisata ke Bali ini dapat diselesaikan sesuai rencana.

Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas akhir

Bahasa Indonesia Semester Genap kelas VIII G Dalam penyelesaian laporan ini,

penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak SUJITNO, S.Pd., M.M.Pd. selaku Kepala SMP NEGERI 13

MADIUN yang telah mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini,

2. Bapak WAHYUDI HARSONO,S.Pd. selaku guru Waka Kesiswaan SMP

Negeri 13 Madiun,

3. Bapak MOELYANTO,S.Pd. dan Ibu MURYATI, S.Pd. selaku guru Bahasa

Indonesia SMP Negeri 13 Madiun

4. Ibu SRI MULATSIH, S.Pd. selaku wali kelas VIII I yang telah

memberikan dorongan dan bantuan dalam penulisan karya tulis ini,

5. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material

dalam pembuatan karya tulis ini, serta

6. Teman-teman VIII G dan pihak lain yang turut mendukung kami dan

memberi motivasi kepada kami.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan KARYA WISATA

KE BALI ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan.

3
Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca

akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran

bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.

Semoga Laporan Karya Wisata ke Bali ini memberikan manfaat bagi

masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu

meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa

Indonesia tercinta ini.

Madiun, Maret 2015

KELOMPOK 3 KELAS 8 I

4
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………… .

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………….i

KATA PENGANTAR …..……………………………………………………..…ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… .iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang .………………………………………………………………..1


2. Tujuan ......………………………………………………..…………… 1
3. Manfaat ......…………………………………………………………………….2

BAB II ISI LAPORAN

1. Waktu dan pelaksanaan .....…………………………………………………..3


A. Pemberangkatan ke pulau Bali..………………………………….3
B. Perjalanan di pulau Bali ...,………………………………………..3
C. Perjalanan pulang dari Bali …………………………………… 4

2. Objek wisata …………………………………………………………… 7


A. Tanah Lot ……..……………………………………………… 7
B. Uluwatu ……………………………………………………. 9
C. Krisna Bali …………………………………………………. 13
D. Pantai Kuta ...…………………………………………………. 13
E. Penglipuran .………………………………………………….. 14
F. Cahayu ……………………………………………………… 16
G. Galuh ……………………………………………………….. 17
H. Pantai Sanur …………………………………………………. 18
I. Tari Kecak di Batu Bulan ……………………………………. 20
J. Tanjung Benoa ……………………………………………… 21
K. Joger ………………………………………………………… 21
L. Bedugul …………………………………………………….. 22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 24
B. Saran………………………………………………………………………… 25

DAFTAR PUSTAKA ….…………………………………………………… 28

LAMPIRAN

5
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara kita

terutama peninggalan–peninggalan sejarah yang tersebar dari Sabang sampai

Merauke menjadi salah satu alasan diadakan karya wisata. Karya wisata

merupakan suatu kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan olehsekolah

kami. Karya wisata tahun ini mengambil objek – objek karya wisata di Pulau

Bali karena di sana banyak terdapat tempat – tempat wisata yang tersohor atau

terkenal di Dunia.

Kaitanya dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan

dalam bentuk Karya Tulis mengenai objek–objek wisata yang kami kunjungi

di Pulau Bali. Dalam menyusun laporan tersebut, kami memerlukan data –

data yang akurat. Dalam pencarian data–data yang akurat tersebut kami

mengalami suka dan duka.

2. TUJUAN

Tujuan khusus:

Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII semester

genap tahun ajaran 2014/2015.

Tujuan Umum:

1. Penulis ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang ada di

pulau Bali kepada pembaca.

6
2. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan.

3. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.

4. Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di Lapangan.

5. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.

6. Mengenal kebudayaan Nusantara.

7. Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis.

3. MANFAAT

a. Karya Wisata

1. Sebagai tambahan materi di luar sekolah.

2. Melatih siswa agar dapat mengolah laporan widaya wisata.

3. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca

siswa agar pengetahuannya lebih luas.

b. Menulis Laporan

1. ……………………………………….

2. …………………………………………..

7
BAB II

ISI LAPORAN

1. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Karya wisata ini dilaksanakan setelah sebelum Ujian Akhir Sekolah

pada tanggal 6 Maret 2015 – 10 Maret 2015. Penulis berada di Pulau Dewata

Bali selama 5 hari dan mengamati objek wisata selama 3 hari di pulau Dewata

Bali.

A.Pemberangkatan

Pemberangkatan pada hari Sabtu, tanggal 6 Maret pukul 09.00

WIB. Sebelum pemberangkatan siswa-siswi berkumpul di aula SMP N 13

MADIUN pukul 08.30 WIB. Bpk. …….. selaku kepala SMP N 13

MADIUN memberikan pengarahan kepada siswanya yang akan

melakukan karya wisata ke Bali. SMP N 13 MADIUN memberangkatkan

3 Bus. Sebelum pemberangkatan kami berdoa dan dipimpin oleh Bapak .

…………... Pada pukul 09.00 WIB siswa mulai perjalanan menuju Bali.

B. Perjalanan Ke Pulau Bali

Pada saat – saat pertama dalam perjalanan kami, semua sangat

ceria karena kami belum merasakan lelah. Masing – masing peserta sibuk

dengan kegiatanya sendiri – sendiri ada yang saling bercanda, bernyanyi,

membaca novel, membaca komik, dan ada juga yang hanya menikmati

pemandangan di luar.

Pukul 09.00 WIB hari kedua kami makan malam di Situbondo.

Selesai makan kami melanjutkan perjalanan. Suasana di dalam bus

8
kembali ramai karena teman – teman telah mendapatkan dan menikmati

makan dan sholat mereka, mereka kembali bergurau dan beryanyi, bahkan

nasehat Bapak dan Ibu guru pendamping untuk jangan besrisik tidak

dihiraukan.

Sampai di pelabuhan Gilimanuk, sejenak kami menunggu kapal

merapat ke pelabuahan. Di dalam kapal kami masih saja bercanda tawa

dengan rainya sampai tak sadar bahwa kami telah merapat ke pelabuhan

Ketapang. Tak terasa 1 jam lamanya diatas air laut, kami merasa senag

dapat menginjak pulau Dewata Balu untuk yang pertama kali. Tidak

ketinggalan untuk berfoto ria dengan teman-teman sehingga kami

melupakan rasa lapar dalam tubuh.

C. Perjalanan di Pulau Bali

Sekitar pukul 17.30 WITA kami sampai di Tanah Lot. Menurut

jadwal seharusnya kami check-in dahulu ke Hotel, tapi karena pada

kesalah pahaman antara pihak panitia biro dan hotel, jadwal dialihkan ke

Tanah Lot. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Hotel.

Besoknya itu kami menuju ke objek wisata Pura Uluwatu. Di sini

kita diperingatkan agar tidak membawa barang-barang berharga atau

memakai kacamata, karena beresiko diambil oleh monyet-monyet yang

ada di sana. Tapi ada juga anak yang melanggar dan akhirnya menjadi

korban kenakalan monyet-monyet tersebut. Setelah kurang lebih satu jam

di sana, rombongan meneruskan perjalanan ke Krisna. Di sana kami diberi

waktu selama 2 jam untuk berbelanja. Di Krisna kita tidak perlu menawar

9
dan harga tidak terlalu mahal. Setelah puas berbelanja, anak-anak masuk

kembali ke bus untuk menikmati makan siang dan menuju Pantai Kuta.

Kita sampai di central park sekitar pukul 16.00 WITA. Kita menuju Pantai

Kuta dengan menggunakan komotra. Para siswa sangat menikmati Pantai

Kuta. Ada yang berfoto-foto, bahkan ada yang bermain air sampai basah.

Pada saat waktu menunjukkan pukul 18.00 WITA, rombongan kembali ke

central park dan meninggalkan Pantai Kuta kemudian menuju hotel. Kami

makan malam di hotel dan istirahat malam karena besok masih ada

perjalanan lagi.

Tibalah hari ketiga. Kami harus mempersiapkan diri dari pagi agar

tidak terlambat. Setelah sarapan, kami berangkat menuju tempat

pertunjukan taru barong, namun kami terlambat karena sudah ramai sekali.

Akhirnya kami memutuskan untuk langsung ke pusat oleh-oleh Sukowati.

Disana kami berbelanja ria dengan menawar barang serendah rendahnya.

Tak sedikit teman-teman yamng belanjaannya penuh di Sukowati. Setelah

semua anak siap di dalam bus, kami berjalan lagi menuju Joger Baturiti.

Perjalanan dari Tanjung Benoa ke Joger Bturiti cukup lama, sehingga kami

jatuh terlelap. Ketika sampai di Joger, seluruh siswa semangat kembali. Di

Joger kami dapat membeli kaos-kaos yang hanya diproduksi di Joger.

Suasana di Joger ramai sekali. Banyak pengunjung dari berbagai kota yang

juga berbelanja di sana. Sesudah kami semua selesai berbelanja, kami

berangkat menuju tempat wisata terakhir, yaitu Bedugul.

10
Kami tiba di pelabuhan Ketapang pada malam hari sekitar pukul

24.00 WITA. Kami harus menunggu feri yang akan menyeberangkan kami

ke Pulau Jawa terlebih dahulu. Setelah menunggu sejenak, kapal feri pun

tiba. Kami segera naik dan menikmati pemandangan malam laut.. Sekitar

pukul 01.00 WIB, kita tiba di Pulau Jawa dengan selamat. Kami tiba di

SMPN 13 MADIUN pada hari Kamis, 28 Juni 2012. Kami sudah ditunggu

oleh jemputan masing-masing. Akhirnya kami menurunkan barang-barang

bawaan kami dan pulang ke rumah masing-masing.

2. OBJEK WISATA

A. TANAH LOT

Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di

sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di

atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan

Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad

Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi pulau Bali.

Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa

penjaga laut.

a. Legenda

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang

brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang

Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali

akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada

abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben,

11
iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai

meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa

Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan

Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot

beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke

tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana.

Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular

ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk

jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan,

warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih

kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa

Bendesa Beraben ‘akhirnya’ menjadi pengikut Danghyang

Nirartha.

Ternyata tidak semua orang boleh masuk ke dalam pura tsb.

para wisatawan hanya diperbolehkan melongok dari bawah pura.

hanya orang2 tertentu yang hendak bersembahyang atau

melakukan kegiatan keagamaan yang diperkenankan masuk ke

dalam pura. Terkait dengan konsep triangga (penggambaran tubuh

manusia dari kepala, badan hingga kaki), pura ini menjadi terkait

dengan 2 tempat suci lainnya di Tabanan, yaitu Pura Luhur

Batukaru (hulu) dan Pura Puser Tasik (madya) serta Pura Tanah

Lot sebagai hilirnya. Pura hulu dan hilir ini pun digambarkan

sebagai simbolisasi lingga dan yoni, Pura Luhur Batukaru sebagai

12
lingga (purusa)dan Pura Tanah Lot sebagai yoni (segara).

perpaduannya menjadi sumber kehidupan yang mensejahterakan

manusia disekitarnya.

Di sebelah utara pura, tepatnya di dalam gua bawah tebing,

terdapat ular yang dikeramatkan. ular pipih beracun berwarna

hitam kuning ini dipercaya sebagai selendang Dang Hyang

Nirartha yang terlepas saat sedang bertapa dan hingga kini menjadi

penjaga pura. di tempat ini pula terdapat sumber air tawar bernama

Tirta Pabersihan (biasa digunakan sebagai sarana memohon

kesucian).

b. Fasilitas

Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art

shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga

tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk

kantong wisatawan domestik sekalipun.

c. Hari Raya

Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210

hari sekali, sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan

perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci

Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai

bersembahyang di Pura Ini.

13
Pantai tanah lot ini tidak berupa pasir tetapi berupa batu-

batu karang, sehingga harap berhati-hati karena agak licin dengan

lumut dan rumput-rumput lautnya.

Obyek wisata ini sangat cocok dinikmati di kala matahari

akan tenggelam atau saat sunset, karena view suset yang memantul

di laut di belakang tanah lot akan menimbulkam pemandangan yang

indah sekali dengan tanah lotnya yang berupa siluet.

Dan disekitar lokasi TanahLot ini juga sudah banyak

berdiri resort-resort mahal seperti Le meredien dengan lapangan golf

nya.

Dan di sepanjang antara areal parkir dengan obyek

wisatanya banyak ditemui penjual cindera mata khas Bali. Tiket

masuknya sangat murah. Jadi jangan sampai dilewatkan untuk

mengunjungi Tanah Lot di kala sunset di Bali.

B. ULUWATU

Uluwatu, yang terletak di ujung selatan pulau Bali dan mengarah

ke samudra Hindia, merupakan tempat wisata yang menawan. Apa yang

menarik untuk dilihat di sini adalah pura yang berdiri kokoh di atas batu

karang yang menjorok ke arah laut dengan ketinggian sekitar 50 meter. Di

sore harinya sambil menikmati indahnya sunset, anda dapat menyaksikan

pementasan tari bali yang terkenal hingga ke manca negara, tari Kecak.

Tidak hanya itu, bagi anda yang senang belajar sejarah, pura yang satu ini

sarat akan nilai sejarahnya. Sejarahnya akan diuraikan sebagai berikut :

14
Dalam beberapa sumber disebutkan, sekitar tahun 1489 Masehi

datanglah ke Pulau Bali seorang purohita, sastrawan dan rohaniwan

bernama Danghyang Dwijendra. Danghyang Dwijendra adalah seorang

pendeta Hindu, kelahiran Kediri, Jawa Timur.

Danghyang Dwijendra pada waktu walaka bernama Danghyang

Nirartha. Beliau menikahi seorang putri di Daha, Jawa Timur. Di tempat

itu pula beliau berguru dan di-diksa oleh mertuanya. Danghyang Nirartha

dianugerahi bhiseka kawikon dengan nama Danghyang Dwijendra.

Setelah di-diksa, Danghyang Dwijendra diberi tugas

melaksanakan dharmayatra sebagai salah satu syarat kawikon.

Dharmayatra ini harus dilaksanakan di Pulau Bali, dengan tambahan tugas

yang sangat berat dari mertuanya yaitu menata kehidupan adat dan agama

khususnya di Pulau Bali. Bila dianggap perlu dharmayatra itu dapat

diteruskan ke Pulau Sasak dan Sumbawa.

Danghyang Dwijendra datang ke Pulau Bali, pertama kali

menginjakkan kakinya di pinggiran pantai barat daya daerah Jembrana

untuk sejenak beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan dharmayatra.

Di tempat inilah Danghyang Dwijendra meninggalkan pemutik (ada juga

menyebut pengutik) dengan tangkai (pati) kayu ancak. Pati kayu ancak itu

ternyata hidup dan tumbuh subur menjadi pohon ancak. Sampai sekarang

daun kayu ancak dipergunakan sebagai kelengkapan banten di Bali.

Sebagai peringatan dan penghormatan terhadap beliau, dibangunlah

sebuah pura yang diberi nama Purancak.

15
Setelah mengadakan dharmayatra ke Pulau Sasak dan Sumbawa,

Danghyang Dwijendra menuju barat daya ujung selatan Pulau Bali, yaitu

pada daerah gersang, penuh batu yang disebut daerah bebukitan.

Setelah beberapa saat tinggal di sana, beliau merasa mendapat

panggilan dari Hyang Pencipta untuk segera kembali amoring acintia

parama moksha. Di tempat inilah Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh teringat

(icang eling) dengan samaya (janji) dirinya untuk kembali ke asal-Nya.

Itulah sebabnya tempat kejadian ini disebut Cangeling dan lambat laun

menjadi Cengiling sampai sekarang.

Oleh karena itulah, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh ngulati

(mencari) tempat yang dianggap aman dan tepat untuk melakukan parama

moksha. Oleh karena dianggap tidak memenuhi syarat, beliau berpindah

lagi ke lokasi lain. Di tempat ini, kemudian dibangun sebuah pura yang

diberi nama Pura Kulat. Nama itu berasal dari kata ngulati. Pura itu

berlokasi di Desa Pecatu.

Sambil berjalan untuk mendapatkan lokasi baru yang dianggap

memenuhi syarat untuk parama moksha, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh

sangat sedih dan menangis dalam batinnya. Mengapa? Oleh karena beliau

merasa belum rela untuk meninggalkan dunia sekala ini karena

swadharmanya belum dirasakan tuntas, yaitu menata kehidupan agama

Hindu di daerah Sasak dan Sumbawa. Di tempat beliau mengangis ini, lalu

didirikan sebuah pura yang diberi nama Pura Ngis (asal dari kata tangis).

Pura Ngis ini berlokasi di Banjar Tengah Desa Adat Pecatu.

16
Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh belum juga menemukan tempat

yang dianggap tepat untuk parama moksha. Beliau kemudian tiba di

sebuah tempat yang penuh batu-batu besar. Beliau merasa hanya sendirian.

Di tempat ini, lalu didirikan sebuah pura yang diberi nama Pura Batu Diyi.

Juga di tempat ini Danghyang Dwijendra merasa kurang aman untuk

parama moksha. Dengan perjalanan yang cukup melelahkan menahan

lapar dan dahaga, akhirnya beliau tiba di daerah bebukitan yang selalu

mendapat sinar matahari terik. Untuk memayungi diri, beliau mengambil

sebidang daun kumbang dan berusaha mendapatkan sumber air minum.

Setelah berkeliling tidak menemukan sumber air minum, akhirnya

Danghyang Dwijendra menancapkan tongkatnya. Maka keluarlah air

amertha. Di tempat ini lalu didirikan sebuah pura yang disebut Pura

Payung dengan sumber mata air yang dipergunakan sarana tirtha sampai

sekarang.

Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh kemudian beranjak lagi ke lokasi

lain, untuk menghibur diri sebelum melaksanakan detik-detik kembali ke

asal. Di tempat ini lalu didirikan sebuah pura bernama Pura Selonding

yang berlokasi di Banjar Kangin Desa Adat Pecatu. Setelah puas

menghibur diri, Danghyang Dwijendra merasa lelah. Maka beliau mencari

tempat untuk istirahat. Saking lelahnya sampai-sampai beliau sirep

(ketiduran). Di tempat ini lalu didirikan sebuah pura yang diberi nama

Pura Parerepan (parerepan artinya pasirepan, tempat penginapan) yang

berlokasi di Desa Pecatu.

17
Mendekati detik-detik akhir untuk parama moksha, Danghyang

Dwijendra menyucikan diri dan mulat sarira terlebih dahulu. Di tempat ini

sampai sekarang berdirilah sebuah pura yang disebut Pura Pangleburan

yang berlokasi di Banjar Kauh Desa Adat Pecatu. Setelah menyucikan diri,

beliau melanjutkan perjalanannya menuju lokasi ujung barat daya Pulau

Bali. Tempat ini terdiri atas batu-batu tebing. Apabila diperhatikan dari

bawah permukaan laut, kelihatan saling bertindih, berbentuk kepala

bertengger di atas batu-batu tebing itu, dengan ketinggian antara 50-100

meter dari permukaan laut. Dengan demikian disebut Uluwatu. Ulu artinya

kepala dan watu berarti batu.

Sebelum Danghyang Dwijendra parama moksha, beliau

memanggil juragan perahu yang pernah membawanya dari Sumbawa ke

Pulau Bali. Juragan perahu itu bernama Ki Pacek Nambangan Perahu.

Sang Pandita minta tolong agar juragan perahu membawa pakaian dan

tongkatnya kepada istri beliau yang keempat di Pasraman Griya Sakti Mas

di Banjar Pule, Desa Mas, Ubud, Gianyar. Pakaian itu berupa jubah sutra

berwarna hijau muda serta tongkat kayu. Setelah Ki Pacek Nambangan

Perahu berangkat menuju Pasraman Danghyang Dwijendra di Mas, Ida

Pedanda Sakti Wawu Rauh segera menuju sebuah batu besar di sebelah

timur onggokan batu-batu bekas candi peninggalan Kerajaan Sri Wira

Dalem Kesari. Di atas batu itulah, Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh beryoga

mengranasika, laksana keris lepas saking urangka, hilang tanpa bekas,

amoring acintia parama moksha.

18
Selain itu kawasan pantai di Uluwatu dengan ombaknya yang

cukup besar sangat menantang untuk pencinta olahraga surfing. Tiap tahun

event berlevel internasional selalu diadakan di pantai seputaran Uluwatu

ini.

C. KRISNA BALI

KRISNA BALI berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16

Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang

sekaligus owner dari COK KONFEKSI, salah satu pusat produksi baju

kaos Bali. Dibawah manajemen Cok Konfeksi inilah bermula sehingga

pada tahun 2007 berdirilah KRISNA BALI yang bertempat di Jalan

Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali.

Kini Krisna Bali telah hadir di 2 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa

Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl. Sunset

Road, Legian. Kalau lokasi di jl. Nusa Kambangan, cukup sulit akses

ke sana karena sering macet, jalan masuk juga tidak terlalu besar

apalagi pakai bus.

Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt

yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan dan

lainnnya.

Lokasi di Jalan Sunset Road menjadikan Krisna Bali sangat

mudah diakses. Fasilitas parkir super luas, karena seramai apapun,

belum pernah liat penuh parkirnya. Bandingkan dengan Joger yang

19
hampir tidak ada fasilitas parkirnya dan sering bikin area sekitar macet.

Sekedar usul sih Joger sepertinya lebih bagus kalau mencari tempat

nyaman kaya Krisna.

Fasilitas lain yang dimiliki Krisna Bali adalah ruang belanja

yang nyaman, food court, refresh area dan lain-lain. Lengkap kan?

Buat yang nunggu istri atau teman belanja, bisa menghabiskan waktu

dengan makan dan minum atau duduk-duduk santai.

D. PANTAI KUTA

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak

di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di

Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis

mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak

awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari

terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.

Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat

permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai

Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya

bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo,

Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di

sepanjang pantai Kuta.

Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk

olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula.

Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

20
E. PENGLIPURAN

Penglipuran adalah sebuah desa di kabupaten Bangli, Bali,

tepatnya di kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Desa Penglipuran

terletak pada jalur wisata Kintamani, sejauh 5 Km dari pusat kota

Bangli, dan 45 Km dari pusat kota Denpasar.

Desa Penglipuran merupakan satu kawasan pedesaan yang

memiliki tatanan spesifik dari struktur desa tradisional, sehingga

menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan fisik dari struktur

desa tersebut tidak terlepas dari budaya masyarakatnya yang sudah

berlaku turun-temurun. Keunggulan dari desa adat Penglipuran ini

terletak pada struktur fisik desa yang serupa seragam dari ujung utama

desa sampai ke bagian hilir desa. Keseragaman dari wajah desa

tersebut di samping karena adanya keseragaman bentuk, juga dari

keseragaman bahan yaitu bahan tanah untuk tembok pagar

(penyengker) dan gerbang rumah (angkul-angkul) dan atap dari bambu

yang dibelah untuk seluruh bangunan desa. Topografi desa tersusun

sedemikian rupa di mana pada daerah utama desa kedudukannya lebih

tinggi demikian seterusnya menurun sampai daerah hilir. Uniknya desa

ini menyebabkan pemerintah propinsi Bali menetapkan desa

Penglipuran sebagai daerah tujuan wisata pada tahun 1992.

Selain keseragaman bentuk bangunan, desa yang terletak

pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut ini juga memiliki

sejumlah aturan adat dan tradisi unik lainnya. Salah satunya,

21
pantangan bagi kaum lelakinya untuk beristri lebih dari satu atau

berpoligami. Lelaki Penglipuran diharuskan menerapkan hidup

monogami yakni hanya memiliki seorang istri. Pantangan berpoligami

ini diatur dalam peraturan (awig-awig) desa adat. Dalam bab

perkawinan (pawos pawiwahan) awig-awig itu disebutkan, krama Desa

Adat Penglipuran tan kadadosang madue istri langkung ring asiki.

Artinya, krama Desa Adat Penglipuran tidak diperbolehkan memiliki

istri lebih dari satu. Jika ada lelaki Penglipuran yang telah menikah

mencintai wanita lain lagi, maka cintanya harus dikubur sedalam-

dalamnya. Sebab kalau melanggar aturan ini, akibatnya bisa gawat.

Apa gawatnya? Gawatnya adalah jika ada lelaki

Penglipuran beristri yang coba-coba merasa bisa berlaku adil dan

menikahi wanita lain, maka lelaki tersebut akan dikucilkan di sebuah

tempat yang diberi nama Karang Memadu. Karang artinya tempat dan

memadu artinya berpoligami. Jadi, Karang Memadu merupakan

sebutan untuk tempat bagi orang yang berpoligami. Karang Memadu

merupakan sebidang lahan kosong di ujung Selatan desa.

Penduduk desa akan membuatkan si pelanggar itu sebuah

gubuk sebagai tempat tinggal bersama istrinya. Dia hanya boleh

melintasi jalan-jalan tertentu di wilayah desa. Artinya, suami-istri ini

ruang geraknya di desa akan terbatas. Tak cuma itu, pernikahan orang

yang berpoligami itu juga tidak akan dilegitimasi oleh desa,

upacaranya pernikahannya tidak dipimpin oleh Jero Kubayan yang

22
merupakan pemimpin tertinggi di desa dalam pelaksanaan upacara adat

dan agama. Implikasinya, karena pernikahan itu dianggap tidak sah

maka orang tersebut juga dilarang untuk bersembahyang di pura-pura

yang menjadi emongan (tanggung jawab) desa adat. Mereka hanya

diperbolehkan sembahyang di tempat mereka sendiri.

Melihat hukuman yang menakutkan yang akan

diterima oleh lelaki yang bermaksud berpoligami ini, sampai sekarang

tidak ada lelaki Penglipuran yang berani bersujud di kaki istrinya agar

diijinkan menikah lagi. Karang Memadu yang disiapkan oleh desa

tetap tidak berpenghuni dan bahkan oleh penduduk desa dianggap

sebagai karang leteh (tempat yang kotor). Mungkin lelaki Penglipuran

lebih memilih hidup nyaman dengan satu istri daripada digilir dua istri

dan diacuhkan orang se-desa.

F. CAHAYU

Cahayu adalah pusat / central oleh-oleh makanan khas

Bali yang didirikan oleh seorang anak desa terpencil di bawah lereng

gunung di daerah Jateng (Jawa Tengah). Dengan tekad melangkah

untuk meninggalkan kampung halaman di awal tahun 90-an dengan

mencoba mengadu nasib yang pada awalnya untuk mencari pekerjaan

di pulau Bali. Jadilah seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan

pada malam harinya juga beraktifitas di sebuah rumah sakit menjadi

penjaga (Waker).

23
Dengan bergulirnya waktu Robani banyak mencoba

berbagai pekerjaan dan usaha dari jualan Sayur mayur, Mie ayam /

Bakso / Jamu dll, dengan menggunakan gerobak hingga pada akhirnya

memutuskan untuk menjual kacang goreng (yang pada saat ini lebih

sering dikenal dengan sebutan Kacang Asin Bali).

Dan dengan keuletannya beliau (Robani) ini hingga berdirilah sebuah

Perusahaan dan Central Oleh-oleh yang cukup megah di lintasan pariwisata (di

daerah Pasar Seni Sukawati). Perjalanan sebuah kehidupan yang pernah seorang

Robani jalani. Dan pada akhirnya Cahayu berdiri pada tanggal 27 September 2002

Tujuan itu sendiri dengan membuka usaha Pusat / Central Oleh-oleh Khas

Bali ini khusus untuk melayani wisatawan Nusantara maupun mancanegara yang

berkunjung ke bali. Dengan keberhasilan inilah Robani membawa dampak positif,

karena ia telah menopang kehidupan ekonomi para pengrajin kecil yang hasilnya

tidak bisa dipasarkan. Cahayu membantu memasarkan produk dari pengrajin kecil

sehingga mereka dapat hidup dengan layak, disamping itu beliau sekaligus

membantu pemerintah untuk ikut serta mengurangi pengangguran dan

mengembangkan industri pariwisata, serta menambah Income daerah maupun

Negara.

Demikian sejarah singkat seorang Robani dan berdirinya pusat / central

oleh-oleh khas bali, hanya dengan bermodalkan tekad, ketekunan, dan

ketrampilan ia menjadi orang yang sukses.

1. GALUH

24
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang sampai saat ini

masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden

Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Pertenunan Cap Batik GALUH didirikan pada tahun 1976 di Br. Tegehe,

Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali oleh

Bapak Pande Ketut Krisna. Pada awal berdirinya, pembuatan tenun Batik Cap

Galuh memperoleh ijin usaha dari Departemen Perdagangan dengan no. SIUP.

118/22-04/PM/VI/86 serta terdaftar sebagai wajib pajak dengan NPWP :

4.139.244.0-58.

Pada awal pelaksanaan kegiatan produksinya, Pertenunan Batik Cap Galuh

memiliki hanya 5 (lima) buah Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Adanya

keinginan untuk maju di dalam mengembangkan pertemuannya telah menjadi

tekad bagi Bapak Pande Ketut Krisna. Sehingga perusahaan pertenunan yang

dikelolanya dapat berkembang dengan pesat seperti yang dapat kita lihat pada saat

ini. Dan petenunan batik cap Galuh pada saat kini telah mempunyai 32 buah

ATBM. Mengenai mutu design produk/barang-barang yang dihasilkan lebih

mengutamakan mutu sehingga mendapatkan perhatian yang sangat serius sekali

dari konsumen, dan hasilnya pun sangat laku di pasaran baik di dalam negeri

maupun luar negeri.

1. PANTAI SANUR

A. SEJARAH PANTAI SANUR

25
Pantai Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan

Kotamadya Dati II Denpasar. Pantai ini terletak di sebelah Timur dan Selatan desa

Sanur, yang merupakan tepi Samudra Indonesia sebelah Selatan Pulau Bali.

Tempat itu terkenal sejak dahulu kala, terutama ketika terjadi perang Puputan

Badung pada tanggal 20 September 1906 dimana Belanda mendaratkan tentaranya

di sana. Dalam sejarah Bali Kuno pantai Sanur juga terkenal, dan masdih ada tugu

batu tertulis yang merupakan Prasasti Raja Kasari Warmadewa yang berkeraton di

Singhadwala tahun 917, dimana sekarang terdapat di Blanjong Bagian Selatan

Pantai Sanur. Di kalangan Pariwisata, Pantai Sanur pertama kali diperkenalkan

oleh pelukis Belgia bernama A.J.Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang

menetap di sana sejak tahun 1937 dan mengadakan pameran lukisan karyanya

sendiri.

Pantai Sanur terkenal karena pemandangan dan atmosfir yang indah. Pasir

putih yang menutupi pantai sepanjang Hotel Bali Beach hingga ke Selatan (Pantai

Mertasari). Pantai ini menghadap ke arah timur sehingga akan selalu dapat

menikmati keindahan matahari terbit, dan pada sore hari di daerah pantai akan

mendapatkan suasana yang spesifik. Secara umum Sanur merupakan tempat

berlibur yang menginginkan suasana tenang.

Disisi lain pantai Sanur dimanfaatkan oleh masyarakat Hindu setempat

dan masyarakat kota Denpasar untuk menyelenggarakan kegiatan upacara

keagamaan dan upacara adat – budaya setempat. Kondisi ini perlu dilindungi

karena pantai Sanur merupakan kawasan suci. Pantai Padanggalah merupakan

26
teluk yang berpasir hitam, dan seperti bagian lain dari pantai Sanur, kawasan ini

digunakan untuk upacara keagamaan.

B. LETAK PANTAI SANUR

Pantai Sanur jaraknya 6 Km dari pusat kota Denpasar, dapat dicapai

dengan mobil, sepeda motor atau kendaraan umum yang menghubungkan pantai

Sanur dengan Kota Denoasar. Kendaraan umum sangat ramai mondar-mandir

antara Sanur-Denpasar, sehingga tidak ada kesulitan masalah angkutan. Pantai

Sanur sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan Mancanegara oleh wisatawan

Mancanegara maupun Nusantara. Hari Minggu dan hari libur, tempat itu menjadi

pilihan penduduk kota Denpasar untuk rekreasi sambil mandi di laut. Pada hari

bulan Purnama malamnya banyak orang datang santai dan mandi ke sana, sambil

melihat keindahan pantai di malam hari. Selain pantainya Museum Le Mayeur

juga banyak menari minat wisatawan.

C. SUASANA PANTAI SANUR

Pantai Sanur merupakan salah satu pantai yang ada di Bali. Pantai ini

merupakan tempat wisata yang sangat indah, sehingga tidak pernah sepi dari

pengunjung baik dari wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara.

Di Pantai Sanur tersedia berbagai macam fasilitas antara lain Hotel

bertaraf Internasional seperti Hotel Grand Bali Beach, Hotel Hyatt, Hotel Sanur

Beach, Hotel Sindu Beach dan banyak lagi sepanjang Timur dan Tenggara pantai

Sanur. Kios barang kesenian dan Art Shop juga banyak di sana. Akomodasi dan

27
Restourant untuk wisatawan cukup banyak tersedia yang senantiasa siap melayani

kepentingan para wisatawan.

Daya tarik Pantai Sanur sebelah Utaranya melingkar seperti setengah

lingkaran dan bagian Selatannya berbelok dari Timur ke Barat, dimana gelombang

air lautnya tak begitu besar dan bila airnya surut terlihatlah batu karang yang

membentang berwarna-warni. Pada hari mendekati bulan mati air lautnya naik dan

gelombangnya agak besar. Di sebelah Tenggara terlihatlah gugusan pulau Nusa

Penida di seberang laut dan di sebelah Timur kelihatan panorama pantai Selatan

Pulau Bali dengan gunungnya. Pemandangan pantai Sanur juga terlihat indah

pada sore hari, karena keadaan air laut biasanya surut dan gelombangnya

merupakan riak kecil. Gugusan pulau Serangan dan bukit batu karang yang

menjorok ke laut di seberang laut terlihat dari Pantai Sanur sebelah Selatan.

Panorama pantai Sanur sebelah Selatan lebih indah dilihat pada pagi hari. Tempat

meninjau yang strategis adalah bagian Timur, di Semawang dan Mertasari.

Keadaan udara di sana terasa segar dan bertiup angin laut yang nyaman. Suasana

di sepanjang pantai Sanur terang dan teduh karena penuh dengan pohon besar.

Pantai Sanur baik untuk menikmati matahari terbit (Sun Rise)dan berjemur di

sepanjang pantai yang berpasir putih.

1. TARI KECAK DI BATUBULAN

Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya

akan berada pada kondisi tidak sadar. Tari kecak merupakan pertunjukan seni khas

Bali yang diciptakan tahun 1930-an, dimainkan oleh puluhan laki-laki yang duduk

28
berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan kata “cak” dan

mengangkat kedua lengannya.

Para penari yang duduk melingkar mengenakan kain kotak-kotak seperti

papan catur melingkari pinggang mereka. Tarian ini menggambarkan kisah

Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Lagu tari Kecak

diambil dari ritual tarian sanghyang yaitu tradisi tarian yang penarinya akan

berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh

para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada

masyarakat.

Wisatawan yang berminat menyaksikan Tari Kecak dapat memilih satu di

antara tiga lokasi pertunjukan, antara lain di Pura Luhur Uluwatu, di Desa

Batubulan, serta di Jalan Hanoman.

Keistimewaan Tari Kecak yaitu tidak mengandalkan alat musik untuk

mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya. Tari Kecak juga

dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Api. Pertunjukan terkahir ini semacam

bonus yang dapat mengundang decak kagum para penonton.

1. TANJUNG BENOA

Tanjung Benoa adalah Tempat wisata di Bali banyak sekali. Tanjung

Benoa, terletak di ujung selatan pulau Bali namun memiliki daya tarik yang

berbeda.

29
Tempat wisata di Bali banyak sekali dan Tanjung benoa salah satunya.

Nusa Dua dan Tanjung Benoa, terletak di ujung selatan pulau Bali namun

memiliki daya tarik yang berbeda.

Sementara itu, Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari

parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba

Diving, Glass Bottom Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat

dinikmati di sini.

1. JOGER

Joger adalah pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang

menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang

lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.

Kenapa bernama Joger? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus

Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai tour

guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya

“Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak

Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard.

Kini tiap musim liburan atau tidak, toko T-shirt yang satu ini selalu ramai

dan bikin macet kawasan jalan Raya Kuta, belakang Supernova. Letaknya itu

sangat strategis dekat dengan pusat keramaian Kuta, cuma kadang-kadang

masalahnya parkir mobil yang susah, apalagi kalau musim liburan. Selain itu

Joger mempunyai cabang atau yang disebut teman Joger di Baturiti.

30
1. BEDUGUL

Bedugul Bali, merupakan salah satu objek wisata pilihan di Bali juga.

Objek wisata ini terletak di kabupaten Tabanan dan terkenal akan danau dan

restorannya. Suhu udara di Bedugul jauh lebih dingin dibandingkan tempat wisata

lainnya di Bali, dengan suhu kurang lebih 18 drajat celcius, tentu memberikan

suasana tersendiri selama liburan di Bali. Tempat wisata Bali ini mirip dengan

yang ditawarkan di Kintamani. Pernah ke Kintamani??? Tempat ini juga

menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar 18 derajat celcius plus danau

yang begitu indah.

Bedugul terkenal akan keindahan danau Tamblingan dan andapun bisa

menikmati keindahannya dengan menyewa speedboat atau perahu untuk

berkeliling danau. Objek wisata ini juga merupakan persinggahan untuk

mengunjungi objek wisata lainnya seperti Tanah Lot, Sangeh, Taman Ayun dan

tempat wisata lainnya.

Sejarah Bedugul

Bedugul berasal dari kata Bedogol. Bedugul ini adalah danau beratan yang

paling dangkal, di daerah danau Bedugul ini banyak terdapat hasil pertanian. Hasil

pertanian disini yang paling banyak dijumpai adalah buah buahan dan sayuran.

Banyak jenis buah-buahan disini diantaranya adalah buah markisa, buah anggur,

dan buah manila.

31
Bedugul itu sebenernya nama sebuah desa. Namun orang sering salah

kaprah dengan kata Bedugul. Ada yang bilang Bedugul itu nama danau, nama

pura sampe nama pasar. Anggapan itu muncul mungkin karena selain sebagai

sebuah desa, Bedugul juga adalah sebuah kompleks. Dalam sebuah area yang

kurang lebih berdiameter 5 km, ada beberapa macam tempat yang nyaman buat

dikunjungi. Dimulai dari Desa Bedugul sendiri, Kebon Raya, lalu Danau Beratan

(danau terbesar kedua di bali), Pura Ulun Danu, sampai Pasar Tradisional. Kebon

Raya yang ada disini lumayan luas. Di sini terdapat beratus-ratus spesies

tumbuhan, mulai dari yang indah-indah kaya bunga rose sampe yang’horo’ and

berduri-duri juga ada.

Danau Beratan juga asik. Selain airnya seger, kita bisa sewa kendaraan air

yang bisa dibawa sendiri ato sekalian dibooking ama sopirnya. Kendaraan airnya

sendiri beragam. Ada perahu dayung, perahu mesin sampe motor boat,

Kondisi Fisik Bangunan Bedugul

Secara global bangunan yang terdapa pada danau Bedugul ini adalah bersifat kuno

atau bersifat khas zaman dahuu. Danau tersebut tempatnya juga bersih dan tidak

kotor.

Pembagian-pembagian ruang Bedugul

Bangunan-bangunan yang terdapat di Bedugul yaitu kios-kios tempat penjualan

oleh-oleh diantaranya adalah kios buah-buahan, supermarket, tempat bangunan

untuk menikmati danau Bedugul.

Pengunjung, Pembeli di Bedugul

32
Banyak pengunjung yang datang ke danau Bedugul. Turis-turispun banyak yang

datang kesana. Disana juga banyak orang yang membeli baju, buah-buahan atau

hiasan-hiasan dinding yang tersedia disana. Pengunjung banyak berkunjung

kesana kira-kira pada saat hari libur dan Study Tour sekolah.

Sarana Prasarana

Isi dalam danau Bedugul ini salah satunya kapal-kapal laut yang disewakan

kepada pengunjung, adapun supermarket dan kios-kios kecil sebagai tempat

pengunjung membeli oleh-oleh bagi keluarga.

Pedagang

Didaerah danau Bedugul banyak penjual yang menjual berbagai buah-buahan

hasil pertanian disana dan berbagai baju, ukir-ukiran khas Bali, penjual disanapun

sangat ramah dan tlaten melayani pembeli. Barang-barang yang dijual disana amat

mahal tetapi kalau kita bisa menawar mungkin harganya jauh lebih murah dari

pada harga semula.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai

berikut :

33
1. Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri

bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang

membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai

tempat kunjungan Study Tour.

2. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan

peserta Study Tour akan kebudayaan Nusantara bertambah.

3. Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia

semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi

Indonesia.

4. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati

budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat

mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-

bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya.

Pulau Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak

keindahan alam dan kebudayaannya yang khas khususnya budaya seni tari dan

seni pahat. Oleh karena itu, banyak wisatawan domestik maupun luar negeri yang

ingin mengunjungi pulau ini. Tujuan mereka datang berkunjung salah satunya

adalah untuk melihat dari dekat bagaimana sosok Bali yang sebenarnya dan

mempelajari budaya – budaya Bali khususnya seni tari dan seni pahat.

Selain budaya dan panorama alam yang disebutkan di atas ada juga budaya yang

tidak kalah menariknya yaitu upacara adat yang dilakukan oleh sebagian besar

penduduk Bali yang mayoritas beragama Hindu. Di sana apabila ada orang yang

34
meninggal sering sekali diadakan Upacara Ngaben atau pembakaran mayat.

Upacara Ngaben ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara masal atau secara

individual bagi keluarga yang mampu. Kebanyakan dalam pelaksanaan Upacara

Adat sering disajikan tarian – tarian khas dari Pulau Bali.

B. SARAN

1. Bagi sekolah

2. Sekolah diharapkan mengadakan Study Tour setelah ulangan umum atau

jauh-jauh hari sebelum ujian kenaikan kelas/UAS, agar tidak membebani

siswa dalam mengerjakan karya tulis.

3. Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar

menyusun jadwal perjalanan dengan cermat, agar peserta Study Tour dapat

mengikuti Study Tour dengan teratur.

4. Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi yang

kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour sehingga

tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour karena kendala

biaya.

5. Sekolah diharapkan memberi waktu yang lebih lama bagi siswa untuk

mengerjakan karya tulis.

1. Bagi guru pendamping

2. Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa melakukan

tindakan berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

seperti murid tertinggal.

35
3. Diharapkan lebih mendisiplinkan para murid agar murid lebih dapat

membawa diri untuk bersikap dalam bergaul.

4. Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang

kurang sehat selama perjalanan.

5. Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswa-siswi selama

Study Tour sehingga dapat lebih akrab.

6. Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan

mencemarkan nama baik sekolah.

7. Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar dugaan yang

bersifat mengganggu program Study Tour.

8. Bagi siswa

9. Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana

rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.

10. Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan

lancar.

11. Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta

memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru

pembimbing dan tour guide demi keamanan pribadi.

12. Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi

masing-masing, agar tidak membebani guru pembimbing.

13. Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek

wisata yang dikunjungi.

36
14. Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata

maupun pada waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak

diinginkan.

15. Selama Study Tour siswa diharapkan pandai-pandai menawar barang

sebelum membeli, karena harga barang-barang di Bali relatif mahal. Harga

barang yang dijual dipatok untuk wisatawan mancanegara.

DAFTAR PUSTAKA

Artikel non-personal, 26 Agustus 2009, Tanahlot, Wikipedia Bahasa Indonesia,


http://id.wikipedia.org/wiki/Tanahlot,

Zulkarnain, 30 Mei 2009, dokumen karya wisata Bali, Scribd,


http://www.scribd.com/document_downloads/direct/17672025?
extension=doc&ft=1275106898&lt=1275110508&uahk=i+/0h0uVdCOdIz5BQv2
JZp6OYK4,

Artikel non-personal, 2009, joger bali, Docstoc,


http://docs.docstoc.com/orig/2135919/8a862180-035c-4127-840d-
5c917cd966f3.doc,

Artikel non-personal, 2009, pesona pulau Bali, Docstoc,


http://docs.docstoc.com/orig/1875351/b532ce9e-0

37

Anda mungkin juga menyukai