Anda di halaman 1dari 3

INFORMASI ORGANISASI BPUPKI

1. Latar belakang BPUPKI


Kepanjangan dari BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dibentuk untuk mendapatkan dukungan
dari Indonesia dalam membantu Jepang dengan menjanjikan kemerdekaan
bagi Indonesia. Pada tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Kyoso
memberikan janji bahwa Indonesia akan merdeka di kemudian hari.
Sumber: https://www.kompas.com/

2. Tujuan dibentuknya BPUPKI


Mengkaji, mendalami, serta menyelidiki bentuk dasar yang cocok guna
kepentingan sistem pemerintahan negara Indonesia pasca kemerdekaan.
Jadi, BPUPKI tak lain dibentuk untuk mempersiapkan proses kemerdekaan
Indonesia.
Sumber: https://www.kompas.com/

3. Anggota BPUPKI

Ketua Wakil Wakil


Dr. K.R.T. Radjiman Ichibangase Yosio Raden Panji Soeroso
Wediodiningrat (Orang Jepang)
Jumlah anggota: 67 Orang
Sumber: https://www.kompas.com/

4. Hasil Sidang Pertama


Sidang pertama BPUPKI berlangsung pada 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945.
Sidang pertama BPUPKI ini menghasilkan hal penting yang menjadi pondasi
dan ideologi negara kita. Jadi, tujuan diadakannya sidang pertama BPUPKI
adalah untuk merumuskan dasar negara Indonesia, yang sekarang kita
kenal sebagai Pancasila.

Gambar Sidang Pertama

Dalam sidang pertama ini ada tiga orang yang memberikan gagasan atau
usulan dasar negara. Ketiga orang itu adalah Mr. Mohammad Yamin, Prof.
Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.

Dari rancangan dasar negara ini, munculah rumusan dasar negara yang
disebut “Piagam Jakarta” yaitu:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sumber: https://www.kompas.com/
5. Hasil Sidang Kedua
Sidang BPUPKI yang kedua berlangsung pada 10 Juli 1945 - 17 Juli 1945.
Agenda sidang BPUPKI kedua adalah pembahasan mengenai rancangan
undang-undang dasar (UUD), bentuk negara, pernyataan merdeka,
wilayah negara, dan kewarganegaraan Indonesia. Dalam musyawarah
tersebut dibentuk panitia perancang undang-undang dasar (UUD) berisi 19
anggota yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Tak hanya itu, dalam rapat
tersebut juga dibentuk panitia pembelaan tanah air yang diketuai oleh
Abikoesno Tjokrosoejoso serta panitia ekonomi dan keuangan yang
diketuai Mohammad Hatta.

Pada 11 Juli 1945, panitia perancang UUD membentuk panitia kecil


beranggotakan tujuh orang, yang terdiri dari ketua Prof. Dr. Mr. Soepomo
dan anggota Mr. Wongsonegoro, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. A.A. Maramis,
Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim, dan Dr. Soekiman.

Sidang kerja panitia perancang UUD dilaksanakan pada 13 Juli 1945. Pada
14 Juli 1945 diadakan rapat pleno BPUPKI yang menerima laporan dari
panitia perancang UUD.

Ada tiga hal pokok yang harus masuk UUD 1945, yakni pernyataan
Indonesia merdeka, pembukaan UUD, serta batang tubuh UUD.

Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan


mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep
Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat
Piagam Jakarta.

Dengan disepakatinya rancangan undang-undang, maka tugas BPUPKI


telah selesai dan sidang kedua ditutup pada 17 Juli 1945.

BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 oleh pemerintah Jepang kare na


menganggap tugas BPUPKI usai.
Setelah itu, hasil kerja BPUPKI
dilaporkan ke pemerintah Jepang.
Pemerintah Jepang pun membentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) untuk
menindaklanjuti kerja BPUPKI.

Gambar Sidang Pertama


Sumber: https://www.kompas.com/

Anda mungkin juga menyukai