Anda di halaman 1dari 2

PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta sebagai wakilnya.

Badan ini nantinya setelah terjadinya Proklamasi 1945 Indonesia Merdeka


menunjuk Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Dan terpilihlah Ir,
Soekarno dan Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden. Sebagai mana
BPUPKI yang dibentuk atas persetujuan Jepang, PPKI pun demikian.
Keanggotaan PPKI berjumlah 21 orang yang rinciannya 12 orang perwakilan
dari Jawa, 3 dari Sumatra, 2 dari Sulawesi, dan 1 dari Nusa Tenggara, 1 orang
dari Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa.

Ke 21 anggota PPKI tersebut adalah


1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Muhammad Hatta (wakil ketua)
3. Pros. Mr. Dr. Soepomo
4. Radjiman Wedyodiningrat
5. R. P. Soeroso
6. Soetardjo Kartohadikoesoemo
7. Kyai Abdoel Wahid Hasjim
8. Ki Bagus Hadikusumo
9. Otto Iskandardinata
10. Abdoel Kadir
11. Pangeran Soerjohamidjojo
12. Pangeran Poerbojo
13. Teuku Mohammad Hasan
14. Dr. Mohammad Amir
15. Mr. Abdul Maghfar
16. Dr. Ratulangi
17. Andi Pangerang
18. A.A Hamidhan
19. I Goesti Ketoet Poedjo
20. Mr. Johannes Latuharhary
21. Drs. Yap Tjwan Bing
Namun tanpa sepengengetahuan Jepang, anggota PPKI di tambah lagi 6 orang
yaitu Achmad Soebardjo, Sajoeti Melik, Ki Hajar Dewantara, R.A.A.
Wiranatakoesoema, Kasman Singodimedjo, dan Iwa Koesoemasoemantri.

Pada hari kedua pembentukan, Pimpinan PPKI , yaitu Ir. Soekarno,


Muhammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat diundang di Dalat untuk
bertemu Marsekal Terauchi pada tanggal 8 Agustus 1945. Setelah pertemuan
ketiga tokoh tersebut, praktis PPKI tidak melakukan sidang. Hal ini karena
beberapa desakan dari pemuda untuk segera melakukan proklamasi
kemerdekaan Indonesia bukan atas nama PPKI. Mereka berpendapat bahwa
PPKI merupakan bagian dari pemerintah Jepang yang hanya mengambil
keuntungan dari situasi peperangan Timur Raya. PPKI yang semula berencana
mengadakan rapat pada tanggal 16 Agustus 1945, gagal terlaksana karena
terjadi peristiwa Rengasdengklok.
Dari peristiwa Rengasdengklok itu lah terjadi penyusunan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dan pada 17 Agustus 1945 terks itu dibacakan
sebagai bentuk pernyataan Indonesia Merdeka. Setelah Proklamasi, pada
tanggal 18 Agustus 1945, PPKI, mengadakan sidang di bekas Gedung Road
van Indie di Jalan Pejambon Jakarta.

Pada sidang tersebut, PPKI mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945,


dengan beberapa perubahan, yaitu :

1. Kata Muqaddimah diganti dengan kata Pembukaan


2. Pada pembukaan alinea keempat anak kalimat Ketuhanan dengan
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
3. Pada pasal 6 ayat 1 yang semula berbnyi Presiden ialah orang Indonesia asli
dan beragama Islam diganti menjadi Presiden ialah orang Indonesia Asli.

Selain mengesahkan UUD 1945 dengan beberapa perubahan. Sidang PPKI


pada saat itu juga memberikan mandat secara aklamasi kepada Ir. Soekarno
dan Muhammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden. Dalam
menjalankan tugas sebagai Presiden dan wakil presiden, akan dibantu oleh
Komite Nasional sebelum dibentuknya MPR dan DPR.

Pada sidang tanggal 19 Agustus 1945, dibahas pembentukan kementerian.


Diputuskan dibentuk 12 kementerian dan 4 menteri negara. Dan selanjutnya
pembagian wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi yang dipimpin oleh
seorang gubernur.

Pada sidang tanggal 22 Agustus 1945, PPKI memutuskan pembentukan


Komite Nasional Indonesia (KNI) yang berfungsi sebagai DPR sebelum
dilaksanakan pemilihan umum. Dan dilanjutkan dengan membentuk Partai
Nasional Indonesia , Badan Keamanan Rakyat.

Demikianlah sejarah tentang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.


Peranan PPKI dalam proses berdirinya negara Indonesia merdeka sangat
krusial dan penting. Tokoh tokoh yang tergabung dalam panitia tersebut betul-
betul bekerja keras menyususn kelengkapan negara pada awal kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai