0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
BPUPKI dibentuk Jepang untuk mendapat dukungan rakyat Indonesia. Mereka membahas dasar negara pada Mei-Juni 1945 yang menghasilkan Piagam Jakarta. PPKI dibentuk untuk melanjutkan rencana kemerdekaan. Pada Agustus 1945, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda mengenai proklamasi. Akhirnya pada 17 Agustus dilakukan proklamasi kemerdekaan. Sidang PPKI pada 18
Deskripsi Asli:
Judul Asli
10060122043_Dinda Julia Rachman_STATISTIKA_Sejarah Lahirnya Pancasila (Tugas 1)
BPUPKI dibentuk Jepang untuk mendapat dukungan rakyat Indonesia. Mereka membahas dasar negara pada Mei-Juni 1945 yang menghasilkan Piagam Jakarta. PPKI dibentuk untuk melanjutkan rencana kemerdekaan. Pada Agustus 1945, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda mengenai proklamasi. Akhirnya pada 17 Agustus dilakukan proklamasi kemerdekaan. Sidang PPKI pada 18
BPUPKI dibentuk Jepang untuk mendapat dukungan rakyat Indonesia. Mereka membahas dasar negara pada Mei-Juni 1945 yang menghasilkan Piagam Jakarta. PPKI dibentuk untuk melanjutkan rencana kemerdekaan. Pada Agustus 1945, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda mengenai proklamasi. Akhirnya pada 17 Agustus dilakukan proklamasi kemerdekaan. Sidang PPKI pada 18
Buat ringkasan materi dari pembahasan Sejarah Lahirnya Pancasila dan Suasana Sidang BPUPKI hingga Indonesia merdeka! Jawaban ditik melalui MS.WORD dan dikirim ke ekuliah dalam bentuk pdf.
"Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan" atau BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)
dibentuk oleh tentara pendudukan Jepang untuk menarik simpati atau dukungan rakyat Indonesia saat menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik. BPUPKI diketuai Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Masa persidangan pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 menghasilkan rumusan dasar negara dari tiga tokoh. Pada 29 Mei 1945, Mr. Mohammad Yamin menyampaikan gagasannya yang berjudul “Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia” berisikan : Peri Kebangsaan; Peri Kemanusiaan; Peri Ketuhanan; Peri Kerakyatan; Kesejahteraan Rakyat. Pada 31 Mei 1945, Mr. Soepomo berpendapat bahwa negara yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan : Persatuan; Kekeluargaan; Keseimbangan Lahir dan Batin; Musyawarah; Keadilan Sosial. Pada 1 Juni 1945, 5 asas-asas juga disampaikan Ir. Soekarno yang berisikan : Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Perikemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi; Kesejahteraan Sosial; Ketuhanan Yang Maha Esa. Selanjutnya dibentuk “Panitia Sembilan” untuk merumuskan dasar negara dan menghasilkan “Piagam Jakarta” pada 22 Juni 1945. Masa persidangan kedua tanggal 10-16 Juli 1945 membahas rancangan UUD yang diketuai Ir. Soeokarno juga dibantu kelompok kecil yang diketuai Mr. Soepomo dan Panitia Penghalus Bahasa. Hasil kerja disampaian pada tanggal 14 Juli denga nisi pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan Undang-undang Dasar (batang tubuh). Pada 15-16 Juli UUD disusun dan 17 Juli 1945 laporan hasil kerja diterima sidang pleno BPUPKI. Pada 7 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tepat setelah BPUPKI dibubarkan karena dianggap terlalu cepat dalam menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) dibentuk guna melanjutkan rencana kemerdekaan yang lebih matang.PPKI diketuai Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta dengan jumlah keseluruhan anggota 27 orang. Kemudian pada 12 Agustus, Jenderal Terauci menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat dilakukan pada 24 Agustus 1945 yang meliputi bekas Hindia Belanda. Namun, pada tanggal 15 Agustus ternyata tentara sekutu Jepang menyerah dan pemerintah Jepang menyuruh Indonesia mempertahankan status quo. Pada tanggal 16 Agustus, terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda yang melibatkan penahanan Ir. Soekarnp dan Drs. Moh. Hatta ditahan di Rengasdengklok. Di mana golongan muda mendesak golongan tua untuk segera mempercepat rencana proklamasi kemerdekaan. Akhirnya, tanggal 17 Agustus dilakukan upacara proklamasi dengan teks yang diketik oleh Sayuti Melik. Pidato proklamasi ini disiarkan secara serentak melalui radio dan didengarkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Sidang pertamanya pada 18 Agustus 1945 menghasilkan konstitusi negara UUD 1945 dan mengesahkannya dengan menggunakan naskah “Piagam Jakarta” yang sudah disahkan BPUPKI, memilih Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden dan wakilnya serta membentuk komite nasional untuk membantu tugas presiden. Konstitusi UUD 1945 mengalami perubahan pada sila “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada pembukaan menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” karena tokoh-tokoh Indonesia bagian Timur yang beragama selain Islam merasa keberatan dan tokoh lainnya sepakat demi rasa nasionalisme dan kesatuan. Perubahan lain juga ada pada Bab ii UUD Pasal 6 yang semula berbunyi “Presiden ialah orang Indonesia yang beragama Islam” diubah menjadi “Presiden ialah orang Indonesia asli”. Dari sistematika UUD 1945 yang terdiri dari Pembukaan (mukadimah), Batang Tubuh, dan penjelasan, terdapat dasar negara yang diberi nama “Pancasila” pada alinea-4 Pembukaan UUD 1945 yang disahkan bersamaan dengan pengesahan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945. Tanggal 1 Juni dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila karena pada hari itu di tahun 1945, Ir. Soekarno pertama kalinya mengemukakan konsep awal Pancasila dalam pidatonya di sidang pertama BPUPKI saat diminta memberi gagasan tentang rumusan dasar negara. Isi Pancasila ialah sebagai berikut : “Ketuhanan Yang Maha Esa”; “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”; :Persatuan Indonesia”; “Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawatan/Perwakilan”; “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.