Anda di halaman 1dari 2

AQBIL RAWDAK JABBARSYAH

210522517605/OFF E17 PENDIDIKAN PANCASILA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Lahirnya dasar negara Indonesia, Pancasila melalui proses perumusan yang cukup panjang
dan banyak tokoh yang terlibat di dalamnya.  Perumusan Pancasila diawali dengan
terbentuknya Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang
dibentuk pada 1 Maret 1945 yang beranggota 64 orang dan salah satu nya 7 orang jepang.
Ketua BPUPKI adalah dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat dan dua wakil ketua R.P. Soeroso
dan Ichibangase Yosio dari Jepang. BPUPKI telah menyelenggarakan dua kali sidang resmi
dan satu sidang tidak resmi.  Sidang pertama diadakan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945 yang
dipimpin oleh Ketua BPUPKI untuk membahas dasar negara, wilayah negara,
kewarganegaraan, dan rancangan undang-undang dasar.  Sidang kedua dilaksanakan pada
10-17 Juli 1945 membahas bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, undang-undang
dasar, ekonomi, keuangan, pembelaan, pendidikan, dan pengajaran. 
dalam sidang tersebut tiga tokoh bangsa Indonesia yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan
Soekarno, mengusulkan poin-poin dasar negara.  Mohammad Yamin menyampaikan poin-poin
dasar negara Indonesia pada pidato tidak tertulis pada 29 Mei 1945.  Poin tersebut adalah peri
kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan
rakyat.  Seopomo juga mengusulkan dasar negara yang disampaikan pada sidang 31 Mei 1945,
yakni: Paham Persatuan Perhubungan Negara dan Agama Sistem Badan Permusyawaratan
Sosialisasi Negara Hubungan antar Bangsa yang Bersifat Asia Timur Raya. Dan hari terakhir
sidang BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan dasar negara yang terdiri dari 5 poin dan
dinamakan Pancasila: Kebangsaan Indonesia Internasionalisme atau Perikemanusiaan Mufakat
atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan yang Berkebudayaan Seluruh usulan dari
ketiga tokoh bangsa Indonesia tersebut kemudian ditampung dan dibahas dan dirumuskan oleh
Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI.yang kemudian Panitia Sembilan merumuskan naskah
Rancangan Pembukaan UUD yang bernama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada 22 Juni
1945. Isi dari Piagam Jakarta sebagai berikut ini: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan
Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Piagam Jakarta bukan merupakan bentuk akhir dari dasar negara Indonesia. Sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan sidang
yang penting dalam sejarah lahirnya Pancasila.  Pada sidang teserbut, sila pertama yang
semula berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya", diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".  Dengan adanya perubahan
tersebut, isi dari dasar negara Indonesia yaitu Pancasila menjadi:  Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia Pada sidang PPKI tersebut, Pancasila ditetapkan sebagai dasr ideologi negara
Indonesia. Hari Lahirnya Pancasila ditetapkan pada tanggal 1 Juni .

Anda mungkin juga menyukai