Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH JUMLAH KENDARAAN TERHADAP

KERUSAKAN JALAN ASPAL KELAS II


(Studi Kasus : Jalan Medan-Banda Aceh Kabupaten Aceh Tamiang)
Syariah Asria Nanda1) TM Ridwan 2) Dean Noufal Zidan3)
Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh
email: syarifah.asria@unimal.ac.id

Abstrak

Jalan Medan - Banda Aceh merupakan jalan utama transportasi darat


yang dilintasi berbagai jenis kendaraan baik dari dalam maupun dari luar
kabupaten aceh tamiang dimana kondisi ini mempengaruhi kerusakan
jalan yang terjadi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh volume kendaraan terhadap kerusakan jalan
di ruas ini. Penelitian yang dilakukan meliputi survei mengenai volume
lalu lintas, data kerusakan jalan, dan data waktu, Panjang segmen lokasi
penelitian 6 Km yang dibagi menjadi 4 segmen jalan dengan panjang
masing-masing 1,4 Km, 1,1 Km, 2 Km, dan 1,5 Km. Setelah
dilakukannya pengamatan di lapangan maka metode penelitian
digunakan untuk volume kendaraan mengikuti prosedur MKJI 1997,
untuk kerusakan jalan mengikuti Metode Bina Marga, sementara data
waktu didapat dari waktu terakhir perkerasaan tersebut diperbaiki dan
untuk analisis data selanjutnya untuk mengetahui pengaruh volume
kendaraan dan kerusakan jalan menggunakan regresi metode dengan
SPSS 25.0. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan yang
terjadi didominasi oleh kerusakan tamabalan dan retak, dengan nilai
kerusakan dengan nilai 11, 64, 72, 67 per segmen. Volume kendaraan
yang diperoleh yaitu 2659,2 smp/jam, 2853,2 smp/jam, 2596,9 smp/jam,
2953,1 smp/jam per segmen dan hasil yang didapat dari perbandingan
terebut Y = (- 0,089).X1 + (- 0,017).X2 + 1206,853, dengan regresi linier
(adjusted R2) atau korelasi antara variabel X dengan Y yaitu 0.997, yang
menunjukkan besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan
prosentase sebesar 97,7 %.

Kata kunci: Volume Kendaraan, Kerusakan Jalan, Bina Marga.


42 TTS4.0

1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, dalam


rangka meningkatkan penyediaan transportasi darat, maka jalan
merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan
maupun pemeliharaan. Dalam proses pemeliharaan, kerusakan jalan
kadang terjadi lebih dini dari masa pelayanan yang disebabkan oleh
adanya banyak faktor, antara lain faktor manusia dan faktor alam.
Faktor-faktor alam yang dapat mempengaruhi mutu perkerasan jalan
diantaranya air, perubahan suhu, cuaca dan temperatur udara.
Sedangkan faktor manusia yaitu diantaranya berupa tonase atau muatan
kendaraan-kendaraan berat yang melebihi kapasitas dan volume
kendaraan yang semakin meningkat. Dari faktor-faktor itu semua jika
terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada jalan
yang dilewati, dan tentunya akan merugikan semua pihak-pihak yang
terkait (Eko Agus Nugroho, 2013).
Menurut laporan BPJ Kabupaten Aceh Tamiang khusus-nya pada
Kecamatan Karang Baru tingkat laju pertumbuhan setiap tahun
megalami peningkatan. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan
peningkatan mobilitas penduduk sehingga muncul banyak kendaraan-
kendaraan berat yang melintas di jalan raya. Salah satu jenis
transportasi adalah transportasi darat, dimana transportasi darat yang
paling berperan adalah jalan raya. Jalan raya sebagai sarana transportasi
memegang peranan yang sangat penting bagi pengembangan suatu
daerah. jalan raya juga untuk mendukung keberhasilan pembangunan
daerah itu sendiri. Kenyataannya pada wilayah Kecamatan Karang
Baru menunjukan bahwa pada jaringan jalan tersebut khususnya di luar
perkotaan terjadi ketidak seimbangan antara tingkat pertumbuhan
volume kendaraan disatu sisi dengan tingkat kapasitas jalan disisi yang
lain, dimana pertumbuhan kendaraan semakin meningkat setiap
tahunnya daripada tingkat kapasitas jalan yang kurang memadai, hal ini
berarti menunjukkan terjadinya pembebanan yang belebihan pada jalan.
Tak lupa juga jalan tersebut merupakan jalan nasional secara khusus di
Aceh dan juga bagi perkembangan jaringan jalan dalam skala regional,
Pengaruh Jumlah Kendaraan 43

hal ini dikarenakan ruas jalan raya di Kabupaten Aceh Tamiang


merupakan jalan utama transportasi darat yang dilintasi berbagai jenis
kendaraan baik dari dalam maupun dari luar Kabupaten Aceh Tamiang.
Kondisi semacam ini mengakibatkan terjadinya kerusakan jalan,
kenyamanan perjalanan terganggu, tingkat keamanan pengendara.
Dimana kesemuanya itu menjurus kearah terjadinya pelanggaran dan
kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut diatas bisa terjadi karena didalam
proses perencanaan ada beberapa faktor yang memang sulit atau tidak
menentu untuk diprediksikan, seperti jenis kendaraan yang melintas,
tingkat pertumbuhan kendaraan yang tidak stabil dan yang paling utama
adanya perluasan atau peningkatan kegiatan dijalan yang membutuhkan
daerah manfaat lalu lintas yang lebih besar. Dari hal-hal tersebut diatas,
maka perlunya informasi data lalu lintas harian rata-rata (LHR) yaitu
dengan perhitungan volume lalu lintas pada jalan sehingga salah satu
faktor penyebab terjadinya pembebanan terhadap jalan yang berlebihan
dapat dihindari yang pada gilirannya tingkat pelayanan jalan yang
optimal dapat dipertahankan.

2. Tinjauan Pustaka

Volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata (VLHR)


Menurut MKJI (1997) volume lalu lintas harian rata-rata (VLHR)
merupakan prakiraan volume lalu lintas harian pada akhir tahun rencana lalu
lintas yang dinyatakan dalam smp/jam. Untuk mencari VLHR digunakan
persamaan 2.2.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑙𝑢𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
VLHR = /...................................1
𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

Nilai Persentase Kerusakan (Np)


Nilai persentase kerurasakan yaitu nilai yang didapat dari
keseluruhan luas permukaan jalan yang mengalami kerusakan terhadap
jumlah keseluruhan jalan. Rumus yang digunakan untuk menentukan
nilai prosentase kerusakan (Np) adalah sebagai berikut:
44 TTS4.0

Luas Jalan Rusak


Np = × 100 % .........................................2
Jumlah keseluruhan Jalan

Nilai Kondisi Jalan (Nk)


Besarnya nilai kerusakan diperoleh dari menjumlahkan seluruh
nilai kondisi jalan. Nilai kerusakan jalan merupakan jumlah total dari
setiap nilai jumlah kerusakan. Setiap angka untuk semua jenis
kerusakan kemudian dijumlahkan kemudian dapat ditetapkan nilai
kondisi jalan berdasarkan Tabel 1.

Tabel 1. Penetapan Nilai Kondisi Jalan berdasarkan Total Angka


Kerusakan

Total Angka Nilai Kondisi


Kerusakan Jalan
26 – 29 9
22 – 25 8
19 – 21 7
16 – 18 6
13 – 15 5
10 – 12 4
7–9 3
4–6 2
0-3 1

Sumber:Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota No. 018/T/


BNKT/ 1990

3. Metode Penelitian

Pada metode penelitian terdapat beberapa langkah yang


harus dilakukan agar mendapatkan hasil penelitian yang
Pengaruh Jumlah Kendaraan 45

meliputi studi pendahuluan untuk mengetahui karakteristik


ruas jalan. Dilanjutkan dengan menentukan tempat survey.
Langkah selanjutnya adalah identifukasi permasalahan
merupakan pengenalan masalah yang akan dibahas lalu
dilanjutkan dengan pengumpulan data primer dan data
skunder.
Pada penelitian ini, pengolahan data akan dilakukan
dengan menggunakan pemodelan regresi linear. Dalam hal ini
akan diketahui hubungan faktor pengaruh jumlah kendaraan
terhadap angka kerusakan jalan. Korelasi yang dilakukan dalam
rangka menentukan hubungan variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikat menggunakan permodelan regresi linear.
Dengan menggunakan pemodelan regresi linear, maka akan
terdapat output model seperti dibawah ini:

Y = A X1 + B X2 + C……......................................................1

Keterangan:
Y = Variabel terikat > Angka kerusakan jalan
X1 = Variabel bebas 1 > Jumlah kendaraan smp/jam
X2 = Variabel bebas 2 > Umur perkerasan jalan

4. Hasil dan Pembahasan

Daerah Penelitian
Jalan yang menjadi obyek penelitian dalam Penelitian ini berada
di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
46 TTS4.0

Gambar 1 Lokasi Penelitian

Tabel 2. Data Iventori Jalan


Jalan Medan-Banda Aceh
Lebar Jenis
Pajang Ruas Jumlah Jumlah
Segmen Ruas Median Kontruksi
Jalan (km) Jalur Lajur
(m) Jalan

I 1,4 2 2 7 Tidak Aspal

II 1,1 2 2 7 Tidak Aspal

III 2 2 2 7 Tidak Aspal


Pengaruh Jumlah Kendaraan 47

IV 1,5 2 2 7 Tidak Aspal

Data Kerusakan Jalan


Data kerusakan jalan diperoleh dari data primer, yaitu mensurvei
langsung di lapangan. Data ini berisi data dimensi dan luas kerusakan
jalan berdasarkan klasifikasi kerusakan jalan dari Dinas Bina Marga,
yaitu berupa tambalan, retak, lepas, lubang, alur, gelombang, dan
amblas. Cara perhitungannya dimulai dari data dimensi kerusakan jalan
tersebut dihitung menjadi satuan luas lalu untuk mencari nilai
prosentase kerusakan (Np) dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan 2.
Kemudian dari hasil perbandingan tersebut akan muncul hasil
berupa prosentase. Hasil prosentase ini disebut dengan nilai prosentase
kerusakan (Np). Setelah didapatkan nilai Np, maka langkah selanjutnya
adalah memasukkan angka kondisi perkerasan berdasarkan jenis
kerusakan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Penentuan Angka Kondisi Perkerasan Berdasarkan Jenis
Kerusakan
1. Retak-retak 3. Tambalan dan
2. Alur
(Cracking) Lubang

Tipe Angka Kedalaman Angka Luas Angka

Buaya 5 > 20 mm 7 > 30% 3

Acak 4 11 – 20 mm 5 20 – 30% 2

Melintang 3 6 – 10 mm 3 10 – 20% 1

Memanjang 1 0 – 5 mm 1 < 10% 0

Tidak Ada 1 Tidak Ada 0

Lebar Angka
48 TTS4.0

4. Kekasaran
> 2 mm 3 5. Amblas
Permukaan

1 – 2 mm 2 Jenis Angka Kedalaman Angka

< 1 mm 1 Disintegration 4 > 5/100 m 4

Pelepasan 2 – 5/100
Tidak Ada 0 3 2
Butir m

Luas 0 – 2/100
Angka Rough 2 1
Kerusakan m

> 30% 3 Fatty 1 Tidak Ada 0

10% - 30% 2 Close Texture 0

< 10% 1

Tidak Ada 0

Kemudian jika sudah didapatkan nilai kondisi perkerasan, Hasil


dari nilai jumlah kerusakan dijumlahkan untuk mendapatkan Nilai
kondisi jalan (Nk). Maka perhitungan kerusakan jalan diperlihatkan
pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Perhitungan Luas Jalan Segmen I
Luasan Jumlah Nilai
Luasan Prosentase Nilai
No Jenis Kerusaka Nilai Kondis
Segme Kerusaka Kerusaka
. Kerusakan n Kerusaka i Jalan
n n (%) n
(m2) n
1. Tambalan 699,15 1400 49,94 3
Retak
2. Memanjan 166,41 1400 11,89 3
g
Kekasaran 11 1
3. 0 1400 0 0
Permukaan
4. Lubang 2,29 1400 0,16 0
5. Alur 0,98 1400 0,07 5
6. Amblas 0 1400 0 0
Pengaruh Jumlah Kendaraan 49

Rata-rata 0.79

Dari hasil perhitungan Nk pada Tabel 4 hasil Nk yang didapatkan


yaitu pada segmen I yaitu 11, segmen II yaitu 64, segmen III yaitu 72,
segmen IV yaitu 67. Dengan hal ini maka, jika analisa kerusakan jalan
ini digabungkan dengan analisa volume kendaraan dan analisa waktu,
hasil persamaan yang terjadi bisa diterima, karena analisa volume
kendaraan dan analisa waktu di segmen jalan sama-sama berbeda.

Data Volume Lalu Lintas


Jalan-jalan di Kabupaten Aceh Tamiang yang menjadi daerah
penelitian, merupakan jalan utama masyarakat untuk pindah dari satu
tempat ke tempat lain. Mayoritas kendaraan-kendaraan yang lewat
merupakan kendaraan-kendaraan dengan muatan/tonase yang besar,
yang terdiri dari angkutan barang dan angkutan manusia.
Data volume lalu lintas yang didapatkan merupakan data yang
disurvei langsung pada lokasi studi. Data tersebut digunakan untuk
mengetahui letak jam puncak dari volume lalu lintas yang terjadi di
jalan-jalan yang menjadi daerah penelitian di Kabupaten Aceh
Tamiang. Dari data ini kemudian digunakan sebagai acuan dalam
penentuan waktu yang akan dipakai untuk menghitung kembali volume
lalu lintas yang terjadi pada jam puncak, agar data yang didapatkan
lebih valid, sekaligus sebagai data primer dalam penelitian Penelitian
ini.
Dalam data primer ini, survei counting yang dilakukan 5 (lima)
hari dengan rentang lama survey dari jam 06:00-18:00, Dari data survei
yang dilakukan terdapat data lalu lintas harian rata-rata dapat dilihat dari
tabel berikut.

Tabel 5 Perhitungan Volume Lalu Lintas Jalan Medan-Banda Aceh


Segmen I
50 TTS4.0

Minggu,
Sabtu, 2 Senin, 4 Selasa, 5 Kamis, 7
No Jenis 10
Oktober Oktober Oktober Oktober Total
. Kendaraan Oktober
2021 2021 2021 2021
2021

Sepeda
1. 22702 6810 2390 50 289 32241
Motor

Kendaraan
2. 22584 6461 2303 49 253 31650
Ringan

Kendaraan
3. 22795 6337 2382 49 270 31833
Sedang

Kendaraan
4. 22116 7146 2260 43 334 31899
Berat

5. Bus Besar 21924 6922 2088 47 304 31285

Jumlah Kendaraan 112121 33676 11423 238 1450 158908

Satuan (SMP) 22065.5 21452.9 21579.6 22041.5 21428.9 108568.4

VLHR 1838.79 1787.74 1798.30 1836.79 1785.74 9047.37

Segmen II
Minggu, Selasa,
Senin, 11 Rabu, 14 Sabtu, 23
No Jenis 17 19
Oktober Oktober Oktober Total
. Kendaraan Oktober Oktober
2021 2021 2021
2021 2021

Sepeda
1. 23516 9900 2194 45 530 36185
Motor

Kendaraan
2. 22584 6461 2303 49 253 31650
Ringan

Kendaraan
3. 23522 9749 2236 45 429 35981
Sedang

Kendaraan
4. 23221 8970 2252 48 436 34927
Berat

5. Bus Besar 29613 8012 3157 67 384 41233

Jumlah Kendaraan 122456 43092 12142 254 2032 179976


Pengaruh Jumlah Kendaraan 51

Satuan (SMP) 25902.7 21452.9 25556.8 24670.1 27983.1 125565.6

VLHR 2158.56 1787.74 2129.73 2055.84 2331.93 10463.80

Segmen III
Kamis, Minggu,
Senin, 25 Rabu, 27 Sabtu, 30
No Jenis 21 31
Oktober Oktober Oktober Total
. Kendaraan Oktober Oktober
2021 2021 2021
2021 2021

Sepeda
1. 22354 7053 2378 47 245 32077
Motor

Kendaraan
2. 22192 6316 2242 48 234 31032
Ringan

Kendaraan
3. 22795 6337 2382 49 270 31833
Sedang

Kendaraan
4. 22330 6505 2269 48 262 31414
Berat

5. Bus Besar 22403 6072 2260 46 255 31036

Jumlah Kendaraan 112074 32283 11531 238 1266 157392

Satuan (SMP) 22004.4 20983.6 21579.6 21346.7 20918 106832.3

VLHR 1833.70 1748.63 1798.30 1778.89 1743.17 8902.69

Segmen IV
Minggu,
Jenis Senin, 1 Selasa, 2 Kamis, 4 Sabtu, 6
No 7
Kendaraa Novembe Novembe Novembe Novembe Total
. Novembe
n r 2021 r 2021 r 2021 r 2021
r 2021

Sepeda
1. 28901 8779 3172 64 368 41284
Motor

Kendaraa
2. 29613 8012 3157 67 384 41233
n Ringan

3. Kendaraa 23516 9900 2194 45 530 36185


52 TTS4.0

n Sedang

Kendaraa
4. 23522 9749 2236 45 429 35981
n Berat

5. Bus Besar 30084 8738 3179 60 333 42394

Jumlah
135636 45178 13938 281 2044 197077
Kendaraan

136646.
Satuan (SMP) 28369.1 27983.1 25902.7 25556.8 28835.2
9

11387.2
VLHR 2364.09 2331.93 2158.56 2129.73 2402.93
4

Pada Tabel 5 ini terjadi selisih angka volume kendaraan yang


cukup banyak, hal ini disebabkan oleh perhitungan yang dilakukan
tanpa memperhatikan satuan jenis kendaraan dengan satuan mobil
penumpang (smp). Apabila satuan kendaraan/jam dikonversi menjadi
smp/jam, maka volume lau lintas dapat dilihat pada bagian satiuan
(smp). Perbedaan tersebut terjadi akibat jenis atau komposisi kendaraan
yang berbeda-beda yang melintasi jalan tersebut. Oleh sebab itu untuk
menyamakan satuan volume lalu lintas yang akan digunakan harus
dikonversi menjadi satuan mobil penumpang (smp), yang tujuannya
untuk menyamakan satuan di setiap jenis atau komposisi kendaraan.

Sedangkan untuk mendapatkan nilai rekapitulasi jam puncak,


dapat melihat nilai volume terbesar tiap masing-masing hari yang
disajikan pada Tabel 5.

Tabel 6 Volume Lalu Lintas Pada Jam Puncak (kend/jam)


Segmen I
Hari Periode Waktu Total (kend/jam)

Sabtu, 2 Oktober 2021 17:00-18:00 2545.8


Pengaruh Jumlah Kendaraan 53

Senin, 4 Oktober 2021 17:00-18:00 2659.2

Selasa, 5 Oktober 2021 17:00-18:00 2596.9

Kamis, 7 Oktober 2021 17:00-18:00 2398.9

Minggu, 10 Oktober 2021 17:00-18:00 2619.6

Berdasarkan jumlah hasil perhitungan volume lalu lintas


diperoleh pada hari sabtu yaitu 2545,8 skr/jam; hari senin yaitu 2659,2
skr/jam; hari selasa yaitu 2596,9 skr/jam; hari kamis yaitu 2398,9
skr/jam; dan hari minggu yaitu 2619,6 skr/jam.

Segmen II
Hari Periode Waktu Total Kend/Jam

Senin, 11 Oktober 2021 17:00-18:00 2752.6

Rabu, 14 Oktober 2021 17:00-18:00 2659.2

Minggu, 17 Oktober 2021 17:00-18:00 2776

Selasa, 19 Oktober 2021 17:00-18:00 2781.2

Sabtu, 23 Oktober 2021 16:00-17:00 2853.2

Berdasarkan jumlah hasil perhitungan volume lalu lintas


diperoleh pada hari Senin yaitu 2752,6 skr/jam; hari Rabu yaitu 2659,2
skr/jam; hari Minggu yaitu 2776 skr/jam; hari Selasa yaitu 2781,2
skr/jam; dan hari Sabtu yaitu 2853,2 skr/jam.

Segmen III
Hari Periode Waktu Total Kend/Jam

Kamis, 21 Oktober 2021 17:00-18:00 2474.1

Senin, 25 Oktober 2021 17:00-18:00 2448.3


54 TTS4.0

Rabu, 27 Oktober 2021 17:00-18:00 2596.9

Sabtu, 30 Oktober 2021 17:00-18:00 2342.8

Minggu, 31 Oktober 2021 17:00-18:00 2475

Berdasarkan jumlah hasil perhitungan volume lalu lintas


diperoleh pada hari Kamis yaitu 2474,1 skr/jam; hari Senin yaitu 2448,3
skr/jam; hari Rabu yaitu 2596,9 skr/jam; hari Sabtu yaitu 2342,8
skr/jam; dan hari Minggu yaitu 2475 skr/jam.

Segmen IV
Hari Periode Waktu Total Kend/Jam

Senin, 1 November 2021 17:00-18:00 2858

Selasa, 2 November 2021 16:00-17:00 2853.2

Kamis, 4 November 2021 17:00-18:00 2752.6

Sabtu, 6 November 2021 17:00-18:00 2776

Minggu, 7 November 2021 17:00-18:00 2953.1

Berdasarkan jumlah hasil perhitungan volume lalu lintas


diperoleh pada hari Senin yaitu 2858 skr/jam; hari Selasa yaitu 2853,2
skr/jam; hari Kamis yaitu 2752,6 skr/jam; hari Sabtu yaitu 2776
skr/jam; dan hari Minggu yaitu 2953,1 skr/jam.

Data primer yang digunakan dalam analisa pengaruh jumlah


kendaraan terhadap kerusakan jalan dalam penelitian ini yaitu data lalu
lintas harian rata-rata dalam satuan kend/hari. Rekap volume lalu lintas
dalam satuan kendaraan/hari dapat dilihat pada Tabel 7.
Pengaruh Jumlah Kendaraan 55

Tabel 7. Volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata (kend/hari)


Volume lalu lintas
Segmen
(kend/hari)

I 9047.37

II 10463.80

III 8902.69

IV 11387.24

Data Waktu
Waktu merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam suatu
konstruksi, salah satunya pada konstruksi jalan, hal ini dikarenakan
jalan mempunyai umur rencana yang terbatas, sebagai contoh jika jalan
menggunakan perkerasan lentur atau aspal, umur rencananya adalah 10
tahun dan jalan dengan perkerasan kaku atau beton, maka umur
rencananya adalah 20 tahun. Data waktu pada penelitian ini merupakan
data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Aceh, data waktu ini hanya didapatkan secara lisan
saja, karena untuk data secara tertulis waktu terakhir jalan tersebut
diperbaiki atau ditingkatkan tidak ada.
Data waktu yang didapatkan hanya berupa data bulan dan tahun
waktu terakhir jalan tersebut diperbaiki atau ditingkatkan. Tetapi untuk
analisa dalam penelitian ini data waktu tersebut harus diubah menjadi
satuan jam, karena analisa ini saling berhubungan dengan analisa
volume kendaraan yang menggunakan satuan per jam yang dapat
dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Perhitungan Waktu Dalam Satuan Jam

Waktu Umur
Waktu
No. Nama Jalan Segmen Terakhir Jalan Jam
Survei
Diperbaiki (Bulan)
56 TTS4.0

Jalan Medan- November


1. I Juni 2020 18 12960
Banda Aceh 2021

Jalan Medan- November


2. II Maret 2019 33 23760
Banda Aceh 2021

Jalan Medan- November


3. III Juli 2019 29 20880
Banda Aceh 2021

Jalan Medan- Desember November


4. IV 11 7920
Banda Aceh 2020 2021

Perhitungan waktu pada Tabel 8 ini dimulai dari perhitungan


selisih bulan antara waktu terakhir jalan tersebut diperbaiki atau
ditingkatkan sampai waktu jalan tersebut disurvei kembali. Setelah itu
didapatkan hasil dalam satuan bulan, kemudian satuan bulan tersebut
dikonversi menjadi satuan jam dengan cara jumlah bulan tersebut
dikalikan dengan 30 hari dan dikalikan dengan 24 jam. Sebagai contoh
adalah pada Tabel 8 didapatkan hasil bahwa pada jalan Medan-Banda
Aceh segmen I umur jalan yang dihasilkan 18 bulan yang kemudian
dikonversi menjadi 12960 jam, selain itu pada segmen II umur jalan
yang dihasilkan 33 bulan yang dikonversi menjadi 23760 jam,
sedangkan segmen III umur jalan yang dihasilkan 29 bulan dan
dikonversi menjadi 20880 jam, terakhir pada segmen IV umur jalan
yang dihasilkan 11 bulan yang dikonversi menjadi 7920 jam.

Hubungan Analisa Data


Dari semua analisa data yang telah dilakukan, kemudian
menghitung hasil perhitungan hubungan antara volume lalu lintas
dengan nilai kerusakan jalan dan waktu. Perhitungan ini dianalisis
dengan regresi linear, yang menggunakan aplikasi komputer Microsoft
Excel. Volume lalu lintas dan waktu sebagai variabel X, yang masing-
masing adalah X1 dan X2, sedangkan kerusakan jalan sebagai variabel
Y. Pada hasil persamaan yang digunakan adalah persamaan Y = A.X1 +
B.X2 + C, karena terdapat 2 (dua) variabel X, yaitu volume lalu lintas
Pengaruh Jumlah Kendaraan 57

dan waktu, karena waktu merupakan salah faktor yang sangat


berpengaruh dalam kerusakan jalan, dan 1 (satu) variabel Y, yaitu nilai
kerusakan jalan. Rekapitulasi antara variabel X dan Y dapat dilihat pada
Tabel 9.
Tabel 9. Rekapitulasi Variabel X dan Y
No. Nama Jalan Segmen Volume Waktu Nr

1 Jalan Medan-Banda Aceh I 9047.37 23760 11

2 Jalan Medan-Banda Aceh II 10463.80 12960 64

3 Jalan Medan-Banda Aceh III 8902.69 20880 72

4 Jalan Medan-Banda Aceh IV 11387.24 7920 68

Hasil persamaan hubungan antara variabel X dan Y dari


rekapitulasi pada Tabel 9 disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Persamaan Hubungan Antara Variabel X dan Y
58 TTS4.0

Dari hasil perhitungan persamaan pada (Tabel 10) persamaan


yang dihasilkan adalah Y = (- 0,089).X1 + (- 0,017).X2 + 1206,853,
dengan regresi linear (adjusted R2) = 0.997. Hasil yang diperoleh dari
analisis regresi linear menunjukan besarnya pengaruh variabel X
terhadap variabel Y. Semakin besar hasil korelasi maka semakin besar
pula pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Pada persamaan tersebut, nilai Y merupakan nilai kerusakan jalan
dan nilai X1 dan X2 merupakan volume lalu lintas dan waktu. Sebagai
perhitungan dari persamaan tersebut disajikan pada (Tabel 11).

Tabel 11 Hasil Perhitungan Nilai Y (Kerusakan Jalan)

Y = (- 0,089).X1 + (- 0,017).X2 + 1206,853


Pengaruh Jumlah Kendaraan 59

Dari Tabel 11 didapatkan bahwa jika nilai pada variabel X1 yaitu


volume lalu lintas dan X2 yaitu waktu semakin besar, maka nilai pada
variabel Y yaitu nilai kerusakan jalan juga akan semakin besar.

5. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah
dilaksanakan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kerusakan Yang terjadi pada badan jalan Medan-Banda Aceh
segmen I lebih mendominasi kerusakan jenis tambalan dan
retak yaitu 699,15 m2, dan 166,41 m2 dengan nilai kerusakan
11, segmen II lebih mendominasi kerusakan jenis tambalan
dan retak yaitu 507,36 m2, dan 308,13 m2 dengan nilai
kerusakan 64, segmen III lebih mendominasi kerusakan jenis
tambalan dan retak yaitu 380,22 m2, dan 434,38 m2 dengan
nilai kerusakan 72, terakhir segmen IV lebih mendominasi
kerusakan jenis tambalan dan retak yaitu 334,25 m2, dan
488,06 m2 dengan nilai kerusakan 67. Nilai kondisi jalan
Medan-Banda Aceh dari semua segmen yaitu 1 dan 2 dimana
program yang diambil yaitu program pemeliharaan rutin.
2. Volume lalu lintas pada jam puncak berdasarkan satuan mobil
penumpang (smp)/jam di jalan Medan-Banda Aceh segmen I
dengan nilai 2659,2 smp/jam, segmen II dengan nilai 2853,2
smp/jam, segmen III dengan 2596,9 smp/jam, dan segmen IV
dengan 2953,1 smp/jam. Hasil persamaan analisis volume lalu
lintas, nilai kerusakan jalan terhadap waktu adalah Y = (-
0,089).X1 + (- 0,017).X2 + 1206,853, dengan regresi linier
(adjusted R2) atau korelasi antara variabel X dengan Y yaitu
0.997, yang menunjukkan besarnya pengaruh variabel X
terhadap variabel Y dengan prosentase sebesar 97,7 %.

Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dapat diberikan saran-saran untuk
rekomendasi sebagai berikut:
60 TTS4.0

1. Penelitian ini menggunakan volume dan waktu sebagai


variabel dalam penelitian selanjutnya beban kendaraan perlu
juga dimasukkan sebagai variabel, dan penelitian ini
menggunakan metode bina marga untuk penelitian selanjutnya
mungkin menggunakan metode yang berbeda agar
mendapatkan hasil yang berbeda juga.
2. Pemeliharaan serta pengecekan kondisi jalan yang rutin perlu
dilakukan mengingat ketiga segmen jalan tersebut merupakan
ruas jalan yang berada pada kawasan industri dan jalan
nasional.
3. Pemeliharaan jalan harus dilakukan lebih cepat dari waktu
yang telah direncanakan sebelumnya, karena agar kerusakan
jalan yang terjadi dapat dikurangi, sehingga biaya untuk
perbaikan kerusakan jalan juga lebih sedikit.
4. Perbaikan pada ruas Jalan Medan-Banda Aceh sebaiknya
tidak hanya dipusatkan pada perbaikan perkerasannya saja
tetapi juga melakukan usaha peningkatan kapasitas jalan
seperti misalnya, menambah lebar jalan atau penambahan
lajur dikedua arah (Overlay).

Daftar Kepustakaan

Ariyanto, B., Yasin, I., & Sutrisno, W. 2016. Analisis Pengaruh


Jumlah Kendaraan Terhadap Kerusakan Perkerasan
Lentur Jalan Raya (Studi Kasus Jalan Wonosari Ruas
Jalan Yogyakarta-Batas Kab. Gunung kidul). Jurnal
Teknik Sipil Universitas Sarjana
Dhana, R. R., & Lubis, Z. 2016. Pengaruh Jumlah Lalu Lintas
Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan Di Jalan Aspal Kelas
III A Di Kabupaten Lamongan. Jurnal Teknik Sipil
Universitas Islam Lamongan, Vol. 1 No. 1.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 1990. Tata Cara Penyusunan
Program Pemeliharaan Jalan Kota No. 018/T/ Bnkt/ 1990.
Jakarta.
Pengaruh Jumlah Kendaraan 61

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Peraturan Perencanaan


Geometrik Jalan Antar Kota No.38 Tbm 1997. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2017. Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI). Jakarta.
Pemerintah Indonesia. 2004. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004
Tentang Jalan. Lembaran Negara RI Tahun 2004. No.
132. Sekretariat Negara. Jakarta.
Sukirman, Silvia, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.
Wahono, A. 2015. Pengaruh Jumlah Kendaraan Terhadap
Kerusakan Jalan
Yoder, E. J., & Witczak, M. W. 1975. Principles Of Pavement
Design. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Anda mungkin juga menyukai