Anda di halaman 1dari 3

A.

BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan)

1. JANJI POLITIK 7 september 1944


Janji Koiso adalah pernyataan politik pertama Perdana Menteri Kuniaku Koiso
setelah menggantikan Hideki Tojo pada 7 September 1944. Dalam pernyataannya,
dia berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
2. Pembentukan BPUPKI pada 29 April 1945
Pendirian BPUPKI telah diumumkan pada tanggal 1 Maret 1945. Namun BPUPKI baru
diresmikan pada tanggal 29 April 1945 yang bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar
Hirohito. BPUPKI memiliki nama dalam bahasa Jepang yang bernama Dokuritsu Junbi
Cosakai.
BPUPKI memiliki 67 anggota di mana 60 orang adalah Indonesia dan 7 orang dari Jepang
yang bertugas untuk mengawasi. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat
dan Wakil Hibangase Yosia dari Jepang dan Raden Pandji Soeroso

3. Pelantikan BPUPKI pada 28 Mei 1945


Pada tanggal 28 Mei 1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus seremonial
pembukaan masa persidangan BPUPKI yang pertama di gedung "Chuo Sangi In"

4. Sidang BPUPKI I (29 Mei- 1 Juni 1945)


Sidang BPUPKI I dimulai pada 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945. Tujuan
diadakannya sidang BPUPKI yang pertama yaitu membahas dan merancang
dasarnegara Indonesia.
Sidang tanggal 29 Mei 1945 membahas tentang rumusan dasar
negara yang dibahas oleh Moh. Yamin. Gagasan tersebut yaitu sebagai
berikut:
 Peri kebangsaan
 Peri kemanusiaan
 Peri ketuhanan
 Peri kerakyatan
 Kesejahteraan rakyat

Sidang BPUPKI I hari kedua tanggal 30 Mei 1945 membahas


rancangan dasar negara dari Prof. Soepomo. Adapun isi dari gagasan
tersebut yaitu sebagai berikut:
 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir dan batin
 Musyawarah
 Keadilan sosial
Tokoh terakhir yang mengajukan gagasannya mengenai dasar
negara Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Gagasan ini disampaikan pada 1
Juni 1945, yaitu sebagai berikut:
 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme atau peri kemanusiaan
 Mufakat dan demokrasi
 Kesejahteraan sosial
 Ketuhanan yang Maha Esa

5. Panitia Delapan (1 Juni 1945)

Panitia Delapan di bawah pimpinan Soekarno.. Tugas Panitia Delapan ini adalah
menampung dan mengidentifikasi rumusan dasar negara pada sidang BPUPKI.
6. Rapat Gabungan (22 Juni 1945)

Panitia kecil mengadakan pertemuan di gedung Kantor Besar Jawa Hokokai,


Lapangan Banteng. Pertemuan yang dimulai pada pukul 10.00 itu dihadiri juga
oleh sejumlah anggota BPUPKI yang lain sehingga terdapat total 38 peserta rapat.
Rapat tersebut menyepakati pembentukan panitia kecil lain yang bertugas
menyusun rumusan dasar negara. Panitia penyusun dasar negara tersebut
beranggotakan sembilan orang

7. Panitia Sembilan (22 Juni 1945)


Panitia Sembilan mengadakan pertemuan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan
Timur, Jakarta hingga pukul 20.00. Pertemuan tersebut menghasilkan rumusan
pembukaan UUD yang menggambarkan maksud dan tujuan pembentukan negara
Indonesia merdeka yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
Rumusan pembukaan UUD tersebut kemudian disetujui panitia kecil.
8. Piagam Jakarta

Piagam Jakarta merupakan hasil dari rapat yang diadakan Panitia Sembilan,


dalam menyambut kemerdekaan Republik Indonesia. Isi Piagam Jakarta sendiri
secara garis besar memuat arah dan tujuan bernegara serta draft awal rumusan
dasar negara, yang kemudian dikenal dengan sebutan Pancasila.

9. Sidang BPUPKI II (10-16 Juli 1945)


Sidang BPUPKI kedua bertujuan untuk membicarakan bentuk negara, wilayah
negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar (UUD), ekonomi dan
keuangan, pembelaan negara, pendidikan, dan pengajaran.

 Laporan panitia 8- 10 Juli 1945


BPUPKI kembali bersidang dimulai pada pukul 10.00. Sidang ini juga
menghasilkan keputusan tentang bentuk negara republik bagi Indonesia merdeka

 Sidang tanggal 11 Juli 1945


Pada 11 Juli 1945, Panitia Perancang UUD membentuk panitia kecil
beranggotakan 7 orang. Pembahasan sidang pada tanggal 11 Juli memperoleh
hasil sebagai berikut:
 Membentuk Panitia Perancang yang beranggotakan
Sukiman,Subardko, dan Parada Harahap.
 Kepala Negara dipegang oleh satu orang yaitu presiden.
 Membentuk Panitia Kecil Perancang UU dan diketuai oleh
Soepomo.

 Sidang 14 Juli 1945

Pada tanggal 14 Juli 1945, sidang BPUPKI menerima hasil laporan Panitia
Perancang UUD yang disampaikan oleh Ir. Soekarno selaku ketua. Laporan
tersebut berisi rancangan UUD, yaitu:
 Pernyataan Indonesia merdeka.
 Pembukaan Undang-Undang Dasar disetujui berasal dari Piagam Jakarta.
 Undang-Undang (batang tubuhnya) berjumlah 42 pasal.

 Sidang 15 Juli 1945


Sidang yang diteruskan pada 15 Juli 1945 merupakan agenda sidang besar
yang dilakukan oleh BPUPKI. sidang ini membahas tentang lanjutan rancangan
UUD Negara.

 Sidang 16 Juli 1945


ketua BPUPKI memeriksa bahwa seluruh anggota BPUPKI telah sepakat
dengan laporan hasil kerja panitia. Selanjutnya, usul-usul dari panitia ditampung
dan dikaji lebih dalam. Dengan demikian, maka telah dicapai suatu kesepakatan
tentang rumusan rancangan UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai