A. Pendahuluan
Pada penjelasan pengertian dasar, telah diuraikan bahwa terbangunnya kompetensi
inti dari setiap daerah atau wilayah, baik dalam arti komparatif maupun kompetitif,
akan mendorong terjadinya aliran barang maupun jasa antar daerah atau wilayah.
Aliran barang maupun jasa tersebut memerlukan saluran pemasaran maupun saluran
distribusi, agar proses pendistribusian dapat berlangsung secara lebih terarah dan
lancar.
Saluran pemasaran sebagai proses menghasilkan, mendistribusikan maupun
mengkonsumsi barang dan jasa disetiap daerah akan melibatkan berbagai elemen
yaitu producers, suppliers, merchants middlemen, agent middlemen, facilitators,
marketing firms, maupun konsumen. Sedangkan saluran distribusi pada dasarnya
adalah pengaliran barang ataupun jasa dengan melibatkan proses transfer
kepemilikan, tanpa memasukkan elemen suppliers, facilitators dan marketing firms.
Di dalam saluran distribusi, elemen-elemen yang membangun mata rantai distribusi
relatif dipengaruhi oleh klasifikasi maupun karakteristik produk yang didistribusikan.
Proses penentuan klasifikasi dan karakteristik produk yang akan didistribusikan relatif
berpengaruh terhadap elemen-elemen saluran distribusi maupun proses distribusi
produk.
Proses penentuan klasifikasi dan karakteristik produk akan terkait secara langsung
dengan proses penentuan kebutuhan, keinginan dan perilaku para pelaku pasar, baik
pasar produsen maupun konsumen. Proses penentuan kebutuhan, keinginan dan
perilaku pelaku pasar pada dasarnya adalah proses awal akitifitas logistics customer
service.
Page 1 of 8
Pengantar Logistik
B. Klasifikasi Produk
Cunsomers Goods
Shopping
Goods
Emergency
Convenience Goods
Staples
Impulse
Specialty
Goods
Unsought
Goods
Natr
Pro
duct
Manufacture
Matr & Parts
Comp
Comp
Matr
Parts
Industrial Goods
Capital Items
Installation
Accesorry
Maintenance
& Repairs
Non Durable
Goods
Durable Goods
Services
Dalam proses customer service bagi keperluan layanan logistik, diperlukan pengertian awal tentang tipe produk, klasifikasi produk berdasarkan
customer shopping habits atau kebiasaan pembelian oleh pelanggan maupun berdasarkan suatu kondisi bagaimana suatu produk masuk ke dalam
suatu proses produksi dan pengaruhnya terhadap pembiayaan (how they enter the production process and their relative costliness).
Tipe produk tampak sebagai berikut :
1. Non durable goods adalah produk-produk yang secara normal dikonsumsi dalam sekali atau beberapa kali penggunaan.
2. Durable goods adalah produk-produk yang secara normal dikonsumsi berulang kali penggunaan.
3. Services pada dasarnya adalah berbagai kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan atau dijual.
Klasifikasi produk berdasarkan customer shopping habits tampak sebagai berikut :
1. Consumer Goods,
a. Convenience goods, adalah produk yang sering dibeli oleh pelanggan, secepatnya dan tidak terlalu banyak membutuhkan proses
pembandingan dan pembelian.
Convenience goods secara umum terdiri dari,
1. Staples, adalah barang yang dibeli secara teratur dan kesetiaan terhadap suatu merek produk merupakan faktor yang mendorong
pelanggan melakukan proses pembelian secara cepat.
2. Impulse, adalah barang yang dibeli relatif tanpa proses perencanaan maupun usaha pembelian yang dilakukan secara khusus.
Page 2 of 8
Pengantar Logistik
Page 3 of 8
Pengantar Logistik
C. Karakteristik Produk
Penjelasan mengenai tipe dan klasifikasi produk dititik beratkan pada suatu
pemahaman proses perilaku konsumen maupun bagaimana suatu produk
masuk ke dalam proses produksi, sehingga akan dapat diperoleh suatu
pengertian proses pendistribusian produk.
Pengertian bagaimana suatu produk harus didistribusikan selanjutnya akan
terkait dengan pemahaman bagaimana strategi logistik harus dibangun.
Strategi logistik secara umum dipengaruhi oleh :
1. Berat
2. Volume (bulk)
3. Nilai produk
4. Tingkat keawetan (ketahanan)
5. Kemudahan meledak
6. Faktor substitusi
Keenam unsur di atas secara kombinatif membentuk karakteristik produk,
seperti tampak sebagai berikut :
1. Weight-bulk ratio, adalah rasio atau perbandingan antara berat dengan
volume. Rasio ini lebih banyak dipergunakan sebagai indikator
pengukuran penggunaan ruang baik ruang pada alat angkut maupun ruang
penyimpanan produk. Terdapat dua jenis weight-bulk ratio :
a. Density, pada dasarnya mengacu pada rasio berat dan ukuran produk,
terdapat dua jenis density yaitu :
1. High weight to volume ratio, dimana rasio berat dan ukuran relatif
tinggi.
2. Low weight to volume ratio, dimana rasio berat dan ukuran relatif
rendah.
b. Stowability, adalah kemampuan produk atau komoditi dalam memenuhi
ruangan (space) alat angkutan. Stowability suatu produk relatif tergantung
pada ukuran, bentuk, kerapuhan dan ciri-ciri fisik yang lain.
2. Value-weight ratio, adalah rasio atau perbandingan antara nilai produk dan
berat, lebih banyak dipergunakan untuk mengukur penggunaan maupun
biaya penggunaan ruang penyimpanan dan pengangkutan. Semakin tinggi
nilai barang pada umumnya berbanding terbalik dengan berat produk, yang
akan relatif berpengaruh pada biaya penyimpanan maupun pengangkutan.
3. Handling, terkait dengan tingkat kemudahan dalam melakukan
penanganan terhadap produk, baik pada saat pengangkutan, pemindahan,
pengemasan, bongkar dan muat barang.
4. Substitutability, adalah kondisi dimana masyarakat dapat dengan mudah
mencari produk pengganti, apabila produk yang dicarinya tidak dapat
segera diketemukan.
5. Risk characteristics/lialibity, adalah karakteristik resiko produk yang
ditunjukkan oleh indikator keawetan, kemudahan terbakar, atau meledak,
nilai produk, atau produk yang menjadi sasaran pencurian.
Logistics Customer Service/Poltekpos/PL/150302
Page 4 of 8
Pengantar Logistik
Secara umum keterkaitan antara klasifikasi produk dengan karakteristik produk tampak pada tabel berikut :
Consumers Goods
Shopping
Goods
Emergency
Convenience Goods
Staples
Impulse
Specialty
Goods
Unsought
Goods
Natr
Prod
Manufactured
Matr & Parts
Comp
Comp
Matr
Parts
Industrial Goods
Capital Items
Installation
Weight-Bulk
Ratio
Value-Weight
Ratio
Sustitutability
Risk
Characteristics
Page 5 of 8
Accesorry
Maintenance
& Repairs
Pengantar Logistik
Page 6 of 8
Pengantar Logistik
Cunsomers Goods
Shopping
Goods
Emergency
Convenience Goods
Staples
Impulse
Specialty
Goods
Unsought
Goods
Industrial Goods
Capital Items
Natr
Prod
Comp
Matr
Comp
Parts
Installation
Accesorry
Maintenance
& Repairs
Distribution
Transportation
Inventory
Order
processing
Warehousing
Material
Handling
Purchasing
Sistem
informasi
Layanan
pendukung
produk
Perlindungan
konsumen
Packages return
Klaim
Komplain
Product return
Product recall
E. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di depan dapat ditarik suatu kesimpulan :
1. Bahwa untuk menjalankan fungsi-fungsi logistik secara baik dan benar, harus dipahami terlebih dahulu produk dan perilaku pasar
produsen maupun konsumen.
2. Bahwa pemahaman terhadap produk dan perilaku pasar harus dimulai dari pemahaman terhadap tipe dan klasifikasi produk.
3. Bahwa pemahaman terhadap tipe dan klasifikasi produk harus dijabarkan lebih lanjut ke dalam strategi logistik.
Page 7 of 8
Pengantar Logistik
F. T u g a s
1. Diminta kepada Sdr. untuk memilih dan menetapkan satu buah produk,
sebaiknya berupa barang, dan berdasarkan tipe dan klasifikasinya coba
disusun mata rantai distribusinya, termasuk elemen-elemen yang terlibat
dalam proses distribusi.
Uraikan jawaban Sdr. beserta argumentasi dan alasan penyusunan saluran
distribusi.
2. Diminta kepada Sdr. dari hasil penyusunan tipe, klasifikasi produk dan
saluran distribusinya pada butir 1 di atas , susunlah karakteristik
produknya.
3. Diminta kepada Sdr. untuk menyusun secara berkelompok, elemen-elemen
logistics customer service dengan merujuk pada hasil kerja Sdr. pada butir
1 dan 2.
G. Daftar Literatur
1. Principles of Marketing, Philip Kotler
2. Business Logistics Management, Ronald H. Ballou
3. Physical Logistics Management, Grant M. Davis dan John E. Dillard
Page 8 of 8