Anda di halaman 1dari 56

USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI INOVASI DAN KREATIVITAS KAMPUS (IbIKK)

IbIKK PENGOLAHAN KELAPA TERPADU

Oleh: Ketua Tim Pengusul: Prof. Dr. Djohan Mashudi, SE., MS. (NIDN: 0708105801) Anggota Tim Pengusul: 1. Prof. Dr. Syamsul Huda, SE., MTp. (NIDN: 0728085901) 2. Prof. Dr. Ir. Syarif Imam Hidayat, MM. (NIDN: 0718026301)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................................... RINGKASAN .................................................................................................................... BAB 1 BAB 2 PENDAHULUAN .............................................................................................

i ii iii iv 1 9 9 10 11 15 16 18 19 20 21 21 22 23 24 24 25 26 27 27 32 38 39 40 43 47

METODE PELAKSANAAN ............................................................................ 2.1 Bahan Baku ............................................................................................... 2.2 Produksi .................................................................................................... 2.3 Proses Produksi ........................................................................................ 2.4 Manajemen ............................................................................................... 2.5 Pemasaran .................................................................................................. 2.6 Sumber Daya Manusia ............................................................................ 2.7 Fasilitas .................................................................................................... 2.8 Finansial .................................................................................................... TARGET LUARAN .......................................................................................... 3.1 Target Luaran Tahunan ............................................................................ 3.2 Penerapan Ipteks dalam Pelaksanaan Usaha ...................................... KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI .........................................................

BAB 3

BAB 4 BAB 5

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................................. 5.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 5.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... Lampiran 1. Justifikasi Anggaran ................................................................... Lampiran 2. Aliran Kas IbIKK ........................................................................ Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul ...................................... Lampiran 4. Surat Kesediaan Penyandang Dana ........................................... Lampiran 5. Biodata Ketua Tim Pengusul ..................................................... Lampiran 6. Biodata Anggota Tim Pengusul .................................................. Lampiran 7. Biodata Anggota Tim Pengusul ..................................................

iii

RINGKASAN

IbIKK Pengolahan Kelapa Terpadu merupakan salah bentuk wirausaha potensial yang bisa dikembangkan karena berdasarkan survei, pemanfaatan produk olahan kelapa secara utuh belum maksimal, sedangkan produksi kelapa di pesisir pantai selatan Jawa Timur sangat melimpah. Artinya, unit-unit pengolahan produk kelapa masih terpisah dan dalam lingkup kecil tidak mampu menampung produksi kelapa yang berlimpah. Tujuan dari kegiatan IbIKK ini adalah menumbuhkan sifat kewirausahaan dan mengoptimalkan hasil penelitian dan penemuan bidang pertanian kelapa serta penggunaan teknologi tepat guna menjadi suatu unit yang mampu menghasilkan pendapatan, memiliki profitabilitas, minimal untuk dapat mandiri secara finansial dalam pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi serta membangun embrio unit usaha yang dapat dikembangkan menjadi industri secara komersial di luar kampus, sehingga pada saat implementasi bisnis, analisis kelayakannya secara teknis, ekonomis dan finansial sudah terukur dan menguntungkan. Sedangkan tujuan khususnya adalah memproduksi olahan kelapa dan produk turunannya secara terpadu dan bertahap yang nantinya menjadi imagebrand dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Produk yang akan dihasilkan unit IbIKK selama 3 tahun adalah minyak goreng kelapa kualitas premium, asap cair tempurung kelapa dan briket tempurung kelapa. Kata kunci: kelapa, pengolahan terpadu, teknologi tepat guna.

iv

BAB 1 PENDAHULUAN

Unit usaha yang akan dikembangkan melalui program hibah IbIKK ini adalah pengolahan kelapa terpadu dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk kelapa di Jawa Timur dengan kegiatan utama adalah pengolahan produk kelapa secara terpadu, sistematis, terarah dan bertahap dengan menggunakan tekonolgi tepat guna. Jenis usaha ini dibidik karena melimpahnya produksi kelapa perkebunan rakyat di Jawa Timur, terutama di daerah pesisir pantai selatan (Tulungagung, Blitar, Trenggalek dan Pacitan). Selain itu, ketersediaan fasilitas laboratorium, hasil penemuan/penelitian ilmiah tetang kelapa serta dukungan sumber daya manusia yang dimiliki UPN Veteran Jatim diharapkan menjadi modal penting dalam pengambangan unit IbIKK ini. Unit IbIKK ini didirikan dengan tujuan untuk menciptakan sinergi yang dinamis antara kepakaran yang dimiliki UPN Veteran Jatim tersebut dengan pengembangan potensi suatu wilayah, yang selanjutnya diharapkan akan menjadi motor penggerak pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi, membantu menciptakan akses bagi terciptanya wirausaha baru, menunjang otonomi kampus melalui perolehan pendapatan mandiri, memberikan kesempatan dan pengalaman kerja kepada mahasiswa, serta mendorong berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset perguruan tinggi bagi masyarakat. Tanaman Kelapa (Cocos Nucifera L.) adalah tumbuhan tropis penghasil lemak nabati yang memiliki keunggulan dibanding tanaman penghasil minyak lainnya. Selain itu, tumbuhan ini bisa menghasilkan produk seperti gula (palm sugar), arang/briket tempurung, asap cair tempurung, serat sabut (cocofiber) dan gabus (cocodush/cocopeat), serta kayu kelapa yang merupakan bahan meubel bernilai tinggi. Untuk itu sangatlah terbuka peluang dalam pengembangan usaha baik yang berskala home industry maupun yang sudah berskala industri terpadu menggunakan teknologi tepat guna. Pemilihan teknologi tepat guna dimaksudkan agar dapat mengefisienkan penggunaan biaya secara efektif dengan hasil yang maksimal. Hal ini dimaksudkan dengan melihat ketersebaran sentra tanaman kelapa yang terebar secara terpisah dan jarak antar kabupaten sehingga untuk efisiensi anggaran dan tepat guna maka lebih diutamakan membangun titik-titik produksi di Jawa Timur. Misalnya untuk daerah pesisir pantai selatan Tulungagung, Blitar, Trenggalek dan Pacitan, titik pengolahan ditempatkan di Kabupaten Tulungagung, sehingga lebih memudahkan dalam perolehan bahan baku karena letaknya di antara empat kabupaten tersbut. Secara umum, yang menjadi tujuan bagi petani kelapa adalah produknya mendapatkan harga yang tinggi dan bagi pembeli untuk pengolahan lanjutan adalah dapat memperoleh bahan 1

baku dengan harga yang sesuai dan kualitas yang bagus. Dengan melihat permasalahan di atas, maka dalam pengembangan usaha pengolahan kelapa dan peningkatan pendapatan petani kelapa di Jawa Timur dapat dibagi menjadi dua kepentingan, yaitu: 1. Petani Kelapa, yaitu mendapatkan harga yang pantas untuk hasil panennya dan mendapatkan jaminan ketersediaan pembeli secara kontinyu. 2. Pembeli/Pengusaha Produk Olahan Kelapa, yaitu mendapatkan bahan baku untuk produksi dengan kualitas yang dengan jumlah yang memadai untuk proses produksi dan harga yang sesuai. Dalam kenyataan yang ada selama ini, menunjukan bahwa tidak adanya hubungan yang sinergis antara petani kelapa dan pembeli/pengusaha produk olahan kelapa merupakan faktor penyebab permasalahan yang dialami oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu penanganan di sektor perkebunan khusus tanaman kelapa ini dilakukan secara sistematis dan sinergis antara petani kelapa dan pembeli/pengusaha produk olahan kelapa sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih bernilai ekonomis dan multiguna bagi kedua belah pihak. Petani mendapatkan harga yang pantas dan pembeli/pengusaha mendapatkan bahan baku berkualitas dan harga yang sesuai, serta produksi untuk kedua belah pihak dapat berjalan berkesinambungan. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam produksi dan nilai ekonomis tanaman kelapa maka pola produksi kemitraan dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu petani kelapa dalam meningkatkan harga jual dan pembeli/pengusaha untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang sesuai dan berkesinambungan. Pola kemitraan yang dijalankan dapat berupa: 1. Sistem pembinaan kepada petani baik berupa pengarahan pada cara produksi yang baik dan benar, penerapan teknologi pertanian atau penggunaan bibit unggul sehingga kesiapan petani untuk memenuhi kebutuhan bahan baku berkualitas dan kontinyu bagi pembeli/pengusaha berjalan sinergis. 2. Sistem pembinaan disertai penyertaan modal kerja atau pendampingan modal dalam produksi ditingkat petani yang nanti hasilnya dibeli kembali oleh pembeli/pengusaha penyertaan modal. Sistem kemitraan seperti inilah yang diharapkan dapat menjadi alternatif bagi para pelaku di bidang agrobisnis tanaman kelapa khususnya di Jawa Timur yang selama ini masih berjalan secara terpisah dan terputus antara petani kelapa dan pembeli. Pola kemitraan yang dijalankan dapat dilakukan dengan mengkonversi kedua bentuk pembinaan di atas, yakni pembinaan penerapan teknologi pertanian dan pembinaan disertai penyertaan modal yang keduanya difokuskan pada peningkatan mutu produksi dan ketersedian bahan baku berkualitas, langkah sistematisnya adalah: 2

1. Membuat pendataan sentra tanaman kelapa berdasarkan persebaran sesuai letak geografis daerah. 2. Membuat pendataan petani kelapa yang akan dijadikan mitra binaan. 3. Membuat pendataan jumlah produksi kelapa rata-rata per sentra produksi untuk menentukan jenis produk kelapa yang akan dihasilkan dan turunannya. 4. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tujuan dan rencana usaha untuk jangka panjang. 5. Menentukan jenis produk utama yang akan dihasilkan. 6. Melakukan pembinaaan dalam bentuk pelatihan dan pengenalan cara bertanam yang baik dan benar. 7. Melakukan kerjasama dalam bentuk pembentukan kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan manajemen usaha dan model pelatihan yang diberikan. 8. Memastikan terlaksananya hubungan kemitraan antara petani kelapa dan pengusaha dengan membuat kesepakatan yang saling menguntungkan. 9. Mengkomunikasikan dan meminta dukungan pemerintah desa setempat dan atau pemerintah kecamatan untuk jaminan kelangsungan usaha serta kenyamanan dalam birokrasi. Dengan menerapkan pola kemitraan, selanjutnya agrobisnis tanaman kelapa ini bisa ditingkatkan menjadi agroindustri yang bertumpu pada kemitraan antara petani kelapa dengan pengusaha produk olahan kelapa. Dengan pola kemitraan yang ada, diharapkan akan akan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang turut memutar roda perekonomian, menggali dan memberdayakan potensi daerah penghasil kelapa dan lebih utamanya adalah memberikan peningkatan penghasilan bagi petani kelapa dan kelangsungan usaha industri pengolahan kelapa itu sendiri. Pola kemitraan yang dijalankan dapat dilakukan dengan menggabungkan kedua bentuk pembinaan di atas, yakni pembinaan penerapan teknologi pengolahan dan pembinaan disertai penyertaan modal yang keduanya difokuskan pada peningkatan mutu produksi dan ketersedian bahan baku berkualitas. Pada pengolahan kelapa terpadu lebih diutamakan pada aspek bisnis yang berorientasi pada pemanfaatan keseluruhan dari buah kelapa menjadi produk utama dan produk turunan kelapa yang bernilai ekonomis. Pemanfaatan secara keseluruhan dimaksud adalah memanfaatkan daging buah, sabut, tempurung dan air kelapa. Dengan demikian satu buah kelapa dapat dimanfaatkan secara keseluruhan dalam satu usaha pengolahan secara terpadu. Hal terpenting dalam perencanaan pengolahan kelapa terpadu adalah memperhatikan aspek: 1. Produk utama yang dihasilkan; 2. Ketersediaan bahan baku (buah kelapa) berkualitas; 3

3. Jarak sentra produksi buah kelapa dengan pusat pengolahan; serta 4. Psikologis dan pola pikir masyarakat. Hal tersebut di atas harus diperhatikan sejak awal pelaksanaan karena ketiganya sangat menentukan dalam proses produksi dan kelangsungan usaha perusahaan secara

berkesinambungan. 1. Produk utama yang dihasilkan Dalam pengolahan kelapa terpadu yang diolah adalah keseluruhan buah kelapa sebagai bahan baku, namun yang menjadi produk utama adalah daging buah itu sendiri yang diolah menjadi minyak goreng yang memenuhi standar SNI. Sedangkan sisa bahan bakunya yang berupa tempurung diolah menjadi briket dan asap cair, sabut diolah menjadi cocofiber dan cocopeat, serta air kelapa diolah menjadi minuman sari kelapa atau nata de coco. 2. Ketersediaan bahan baku Kelangsungan usaha pengolahan kelapa terpadu sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku buah kelapa, hal ini mengingat investasi yang ditanamkan pada usaha ini cukup besar dan tentunya secara ekonomis haruslah mencapai titik impas modal yang hanya bisa dicapai dalam jangka waktu tertentu dan diharapkan mencapai profit dalam waktu sesudahnya. Dan semua itu tentu akan melalui tahapan produksi yang panjang dan hanya bisa berjalan kalau didukung dengan jaminan ketersediaan bahan baku. 3. Jarak sentra produksi buah kelapa dengan pusat pengolahan Hal ini merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan harga beli bahan baku yang sudah tentu akan sangat mempengaruhi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan perencanan lokasi pengolahan yang tepat akan meminimalisir biaya dalam perolehan bahan baku. Alternatif lain dalam mengantisipasi jarak sentra produksi kelapa dengan pusat pengolahan adalah pembentukan cabang pengumpulan bahan baku yang memudahkan untuk penampungan dari lokasi-lokasi yang jauh. 4. Psikologis dan pola pikir masyarakat Mengajak masyarakat petani kelapa, untuk perubahan dari kebiasaan membuat kopra dan beralih ke penjualan buah kelapa tentunya membutuhkan sosialisasi dan pemahaman yang terarah dan tepat untuk dapat menjelaskan kelebihan dan keuntungan dalam sistem penjualan buah kelapa dibanding pembuatan kopra. Selain itu pula harus diperhatikan aspek sosial ekonomi yang telah tertanam pada petani kelapa dengan sistem membuat kopra, yang mana dalam kebiasaannya petani cenderung melakukan transaksi dengan pembeli dalam waktu belum panen. Dengan kata lain, petani kelapa membutuhkan jaminan kemudahan dalam 4

memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari diluar masa produksi kelapa yang biasanya dalam waktu 3 bulanan sekali panen. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka tahapan pertama yang akan diambil pada unit IbIKK tahun ke-1 ini adalah pengolahan buah kelapa untuk pembuatan minyak goreng sebagai produk utama. Untuk tahapan selanjutnya berfokus pada pengolahan produk turunan olahan kelapa kemudian pada aspek peningkatan kapasitas produksi dan pemasarannya. Saat ini, kegunaan kelapa sebagai minyak goreng belum dioptimalkan secara sungguhsungguh sehingga hampir tidak pernah menjadi perhatian petani maupun pemerintah karena dianggap kurang punya nilai ekonomis dibanding kelapa sawit misalnya, mengingat potensi dan besarnya produksi kelapa di Jawa Timur. Padahal, penggunaan minyak kelapa jauh lebih menguntungkan baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Seperti diketahui bersama, minyak kelapa yang merupakan asam lemak yang tergolong kedalam rantai karbon kelas menengah yang mudah terurai oleh tubuh, sehingga tidak menyebabkan deposit lemak di tubuh. Pengkonsumsi pun jauh lebih sehat. Di beberapa daerah, banyak menyebut minyak kelapa sebagai minyak kampung (sebutan yang memojokkan), padahal minyak kelapa yang diproses dengan baik dan dikemas dengan kemasan yang cantik, mampu dijual dengan harga tinggi. Dengan merubah dari minyak kampung menjadi minyak premium berbasis masyarakat yang bernilai ekonomis tinggi akan dapat menggairahkan petani kelapa untuk memproduksi minyak goreng serta untuk tidak hanya menjual kelapa sebagai kopra atau butiran semata yang selama ini dilakukan oleh mayoritas petani kelapa di Jawa Timur. Hal ini karena minyak goreng adalah kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu, kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi bahan makanan yang sehat dan bermanfaat untuk tubuh sangat tinggi serta didukung peningkatan daya beli masyarakat akan menjadi peluang usaha yang baik dalam memproduksi minyak kelapa. Dan yang penting, kebutuhan minyak goreng di daerah penghasil kelapa (konsumsi lokal), yang selama ini masih menggunakan minyak sawit, dapat tergantikan, sehingga dari kelapa, pusat ekonomi akan tegak mandiri di wilayahnya masing-masing. Minyak goreng dari kelapa berdasarkan kajian ilmiah adalah minyak goreng yang paling aman dan paling sehat. Kandungan asam lemak rantai sedang (middle chain fatty acid/MCFA) yang mencapai 92% adalah paling tinggi dibandingkan minyak sayur lainnya. MCFA ini dalam tubuh langsung diserap oleh dinding usus tanpa melalui proses hidrolisis ataupun enzimatik terlebih dahulu. Keuntungan lainnya adalah jika minyak kelapa digunakan untuk menggoreng, struktur kimianya tidak akan berubah sama sekali karena 92% jenis asam lemaknya sudah dalam bentuk lemak jenuh. Sedangkan untuk minyak sayur lainnya, apabila digunakan untuk mengoreng, maka akan menjadi kental karena terjadi proses polimerisasi (penggumpalan). 5

Minyak masak/goreng kelapa terbuat dari Virgin Coconut Oil (VCO) yang dihilangkan rasa dan bau kelapa, disaring dan dimurnikan tanpa pemanasan tinggi, tanpa hidrogenasi dan tanpa tambahan bahan kimia. Minyak kelapa murni terkenal sebagai "Energy Fat" karena sedikit mengurangi kalori dibanding dengan fat atau minyak lainnya yang terproses dalam liver dan dikonversi langsung menjadi energi. Salah satu keunggulan produk ini adalah tidak menimbulkan radikal bebas dan Trans Fatty Acid (Trans Fat). Trans Fat dapat menyebabkan penurunan kadar HDL dan peningkatan kadar LDL secara drastis dalam tubuh kita. HDL merupakan kolestrol baik (good cholesterol) sedangkan LDL merupakan kolesterol jahat (bad cholesterol), sehingga secara tidak langsung trans fat dapat menyebabkan penyumbatan dan pengerasan pada pembuluh arteri serta bersifat toksik (racun) dan karsigonik (penyebab kanker). Keunggulan lain dari minyak masak kelapa dibandingkan dengan minyak masak pada umumnya adalah pada kandungan lemaknya. Minyak masak kelapa mengandung lemak jenuh rantai sedang (Medium Chain Trigliseride/MCT) yang didominasi oleh asam laurat yang beguna untuk energi secara cepat. Kandungan minyak masak kelapa juga bermanfaat untuk membunuh virus, bakteri dan protozoa. Hal tersebut di atas berbeda dengan minyak masak/goreng pada umumnya yang mengandung (Long Chain Trigleseride/LCT) sukar larut dalam darah, sementara MCT tergolong mudah untuk dicerna di dalam tubuh sehingga sehat untuk dikonsumsi. Yang menentukan baik atau tidaknya minyak masak bagi kesehatan adalah kandungan MCT. LCT membutuhkan sekresi kelenjar empedu untuk bisa larut dalam darah sementara rantai sedang MCT yang tergolong lemak jenuh, dapat dicerna tanpa bantuan empedu. Lebih lanjut, dilihat dari segi kesehatan, minyak kelapa merupakan minyak yang paling sehat jika dibandingkan dengan minyak sayuran (seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak canola dan minyak bunga matahari). Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang antara lain dilaporkan oleh Bruce Fife pada tahun 2003 dalam bukunya The Healing Miracle of Coconut Oil (Budiarso, 2004). Apa yang minyak kelapa TIDAK lakukan: 1) tidak meningkatkan tingkat kolesterol dalam darah; 2) tidak menunjang terjadinya platelet, kelengketan atau gumpalan dalam darah; 3) tidak berperan pada atherosclerosis atau penyakit jantung; 4) tidak berperan dalam permasalahan berat badan. Apa yang minyak kelapa BETUL-BETUL lakukan: 1) mengurangi resiko atherosclerosis dan penyakit yang terkait; 2) mengurangi resiko kanker yang membuat kondisi kesehatan merosot; 3) membantu mencegah infeksi/peradangan karena bakteri, virus dan jamur (termasuk ragi); 4) mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh; 5) membantu mengendalikan diabetes/kencing manis; 6) menyediakan sebuah sumber energi yang cepat; 6

7) mendukung fungsi metabolisme tubuh yang sehat; 8) meningkatkan fungsi pencernaan dan penyerapan gizi; 9) menyediakan bahan gizi yang penting bagi kesehatan dengan baik; 10) menyediakan kalori yang lebih sedikit dibanding lemak lainnya; 11) mendorong penurunan berat badan; 12) membantu mencegah osteoporosis/tulang keropos; 13) mempunyai cita rasa yang enak dan lembut; 14) tidak cepat rusak (tahan lama), aman hingga 7 kali penggorengan; 15) tahan terhadap panas (minyak yang paling sehat untuk memasak); 16) membantu menjaga kulit tetap halus dan lembut; 17) membantu mencegah kulit menjadi keriput dan menua; 18) membantu melindungi dari kanker kulit dan cacat lainnya; 19) berfungsi sebagai antioksidan yang bersifat melindungi. Sumber: The Healing Miracles of Coconut Oil (2003) oleh Dr. Bruce Fife www.virgincoconutoil.co.uk/coconut_oil_books.htm Saat ini, minyak kelapa yang ada di pasaran adalah produk industri/pabrik besar dengan harga rata-rata di atas Rp. 21.000,- per liter, yaitu minyak kelapa merk Barco. Minyak kelapa Barco terkenal gurihnya, sehat dan mahal (premium). Progam IbIKK ini akan menghasilkan produk minyak kelapa kesehatan yang berkualitas setara dengan minyak kelapa Barco, yang dikemas dengan botol plastik per liternya, namun dengan harga jual yang lebih rendah. Berikut adalah alasan mengapa kami mengajukan program IbIKK minyak goreng kelapa: 1. Produk adalah bahan pokok masyarakat; 2. Produk memakai nama/merk sendiri; 3. Proses produksi mudah dan sesuai untuk skala UKM; 4. Alat produksi sederhana dan tepat guna (hasil produk TTG PT); 5. Produk minyak goreng kualitas premium/super, tahan 2 tahun; 6. Produk standar SNI; 7. Mengembangkan minyak kesehatan; 8. Pabrik kelas rumahan kualitas pabrikan besar; 9. Pabrik dengan modal yang terjangkau. Melalui unit IbIKK ini, diharapkan hasil-hasil penemuan/penelitian terbaru UPN Veteran Jatim dapat didesiminasikan ke masyarakat umum secara lebih cepat, yang kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan untuk peningkatan kualitas dan komersialisasi hasil penemuan tersebut. Beberapa hasil penemuan/penelitian di UPN Veteran Jatim yang berkaitan dengan program IbIKK ini antara lain: 1. Pengambilan minyak kelapa secara fermentasi berulang dengan menggunakan sel amobil saccharomyces cereviciae (progdi Teknik Kimia);

2.

Kajian insentif dan disinsentif pada sistem pertanian berkelanjutan dengan menggunakan analisis matrik kebijakan (policy analysis matrix) di Jawa Timur (progdi Agribisnis);

3.

Penguatan teknologi model lompat dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga tani (progdi Agribisnis);

4.

Pola pangan di kabupaten Sampang: antara produksi dan konsumsi rumah tangga (progdi Agribisnis);

5. 6.

Pengembangan jiwa wirausaha mahasiswa tangga (progdi Teknologi Pangan); Pemberdayaan pedagang/pengusaha toko kelontong melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan manajemen pemasaran dan perilaku konsumen (progdi Agribisnis);

7.

Mesin pemeras santan (progdi Agribisnis, Hak Desain Produk Industri No. A00201204141);

8. 9.

Pembuatan virgin coconut oil (VCO) dengan metode sentrifugasi (progdi Teknik Kimia); Penambahan antioksidan alami pada minyak goreng curah (progdi Teknik Kimia);

10. Pendiaman pada pengolahan minyak kelapa murni dengan metode pancingan (progdi Teknik Kimia); 11. Kajian lama pengadukan dan waktu pendiaman pada pengolahan minyak kelapa murni dengan metode pancingan (progdi Teknik Kimia); dan masih banyak produk lain dari UPN Veteran" Jatim.

BAB 2 METODE PELAKSANAAN

2.1 Bahan Baku Kelapa (Cocos Nucivera L.) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam pembangunan sub sektor perkebunan antara lain untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor penghasil devisa negara. Kebutuhan akan bahan baku kelapa di Indonesia sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan karena Indonesia tercatat sebagai produsen buah kelapa terbesar kedua di dunia setelah Filipina. Di Jawa Timur, komoditi kelapa diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PTPN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Jawa Timur termasuk 5 besar daerah penghasil kelapa di Indonesia. Areal kelapa seluas 297.632 Ha terbagi atas 293.367 Ha Perkebunan Rakyat, 1.907 Ha PTPN dan 2.358 Ha PBS. Berikut ini data perkembangan areal, produksi dan produktivitas komoditi kelapa di Jawa Timur dalam kurun waktu 2008-2012. Tabel 1. Perkembangan Areal, produksi dan produktivitas komoditi kelapa di Jawa Timur dalam kurun waktu 2008-2012 Tahun Areal (Ha) 2008 292.928 2009 293.644 2010 293.750 2011 296.921 2012 297.632 Rata-rata 294.975 Sumber: regionalinvestment.bkpm.go.id Produksi (Ton) 248.260 250.391 257.891 271.768 277.119 261.086 Produktivitas (Kg/Ha) 1.390 1.388 1.396 1.494 1.456 1.425

Sentra perkebunan kelapa pada Perkebunan Rakyat di Jawa Timur seluas 293.367 Ha terbagi atas Kabupaten Sumenep 52.066 Ha, Banyuwangi 25.960 Ha, Pacitan 25.899 Ha, Blitar 20.043 Ha, Tulungagung 18.440 Ha, Trenggalek 16.191 Ha, Malang 14.547 Ha, Jember 12.882 Ha, Tuban 8.140 Ha, dan sisanya menyebar di 26 Kabupaten/Kota lainnya. Produksi kelapa pada Perkebunan Rakyat sebesar 274.067 Ton dengan produktivitas rata-rata 1,462 Ton per Ha. Dari data di atas terlihat bahwa luas areal dan hasil produksi kelapa di Jawa Timur meningkat dari tahun ke tahun dengan kualitas kelapa tipe A dan B. Produksi kelapa di Jawa Timur cukup besar dan terlokalisir, terutama daerah pesisir pantai selatan (Pacitan, Blitar, Tulungagung, Trenggalek) yang masih didominasi oleh Perkebunan Rakyat (PR). Oleh karena itu, unit IbIKK ini didirikan di antara 4 (empat) kabupaten tersebut, yaitu di Kabupaten Tulungagung, dimana letaknya tepat di tengah-tengahnya. Hal ini bertujuan untuk menjamin 9

kontinuitas suplai bahan baku dan alternatifnya, serta secara tidak langsung mempengaruhi harga bahan baku yang diperlukan.

Gambar 1. Produk-produk hasil olahan komoditas kelapa

2.2 Produksi Unit IbIKK ini adalah pertama kali didirikan dengan harapan dapat memperoleh bantuan hibah dari Ditlitabnas dan LPPM UPN Veteran Jawa Timur untuk biaya investasi dan modal usaha. Untuk tahun pertama, investasi diperlukan untuk pengadaan investaris kantor serta 1 paket teknologi tepat guna alat/mesin produksi pengolahan minyak goreng kelapa dan perlengkapan pendukungnya dengan kapasitas output produksi maksimum 250 liter/hari senilai Rp. 167.310.000,-. Selain itu, diperlukan modal usaha sebesar Rp. 75.650.000,-. Produk IbIKK minyak goreng kelapa ini mampu diproduksi dalam waktu 1 hari, mulai dari bahan baku hingga menghasilkan minyak goreng kelapa cara basah dengan kapasitas output total maksimum 250 liter/hari. Adapun mesin/peralatannya antara lain: 1. Mesin pengupas sabut kelapa kapasitas 100 butir/jam; 2. Mesin cungkil daging kelapa kapasitas 200 butir/jam; 3. Mesin parut daging kelapa kapasitas 200 butir/jam; 4. Mesin pemeras santan kapasitas 100 kg/jam atau 200 butir/jam; 10

5. Mesin minyak goreng kelapa kapasitas 250 liter/hari; 6. Alat penyaring minyak; 7. Alat pengemas botol. Pada tahun kedua, investasi diarahkan pada pengolahan produk turunan kelapa yaitu asap cair dan briket tempurung kelapa. Untuk pengadaan inventaris kantor dan alat/mesin memerlukan biaya sebesar Rp. 206.850.000,- dan modal usaha sebesar Rp. 33.124.000,-. Alat/mesinnya adalah produk teknologi tepat guna dengan kapasitas output produksi maksimum 80 liter/hari untuk asap cair dan 66 kg/hari untuk briket tempurung kelapa. Pada tahun pertama dan kedua, produksi hanya dilakukan sebesar 50% dari output produksi maksimal dengan pertimbangan besarnya modal usaha serta masih dalam tahap analisa potensi pasarnya. Tahun ketiga, fokus diutamakan pada peningkatan produksi hingga mencapai 100% kapasitas output produksi maksimum alat/mesin, sehingga kebutuhan yang utama adalah modal kerja sebesar Rp. 147.654.000,-. Untuk alat/mesin yang diperlukan adalah inventaris kantor, perlatan pendukung dan upgrade alat/mesin yang sudah ada sebesar Rp. 92.330.000,-.

2.3 Proses Produksi Secara umum urutan proses produksi minyak kelapa sebetulnya hampir sama, meskipun dikerjakan secara tradisional ataupun dengan teknik yang lebih modern baik oleh industri kecil maupun industri skala menengah atau besar. Inti dari proses produksi tersebut adalah memisahkan minyak kelapa yang merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Minyak kelapa dapat dipisahkan (diekstrak) langsung dari daging kelapa segar atau disebut sebagai cara basah, atau diekstrak dari daging kelapa yang terlebih dulu dikeringkan (kopra) yang disebut cara kering. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30% - 35%. Penggunaan daging kelapa segar sebagai bahan baku akan menghasilkan perbedaan pada proses produksi dari perusahaan dengan skala mikro (rumah tangga) dan perusahaan kecil yang menggunakan peralatan yang lebih modern. Pada usaha skala mikro proses ekstraksi dilakukan pada santan, sedangkan perusahaan dengan pabrik skala kecil proses ekstraksi minyak dilakukan pada hasil penggilingan kelapa. Unit IbIKK ini akan menghasilkan minyak goreng kelapa premium sesuai standar SNI. Tabel 2. Standar mutu minyak goreng berdasarkan SNI 01-3741-2002 No. 1 2 Bau dan Rasa Warna Kriteria Satuan Persyaratan Mutu I Mutu II Normal Normal Putih Kuning Pucat 11

3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kadar Air Bilangan Asam (KOH) Asam Linoleat (C18:3) dalam komposisi asam lemak minyak Minyak Pelikan Cemaran Timbal (Pb) Cemaran Timah (Sn) Cemaran Raksa (Hg) Cemaran Tembaga (Cu) Cemaran Arsen (As)

% b/b mg/gr % mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg

Maks 0,1 Maks 0,6 2 Negatif Maks 0,1 Maks 40/250 0,05 0,1 0,1

Maks 0,3 Maks 2 2 Negatif Maks 0,1 Maks 40/250 0,05 0,1 0,1

Selain SNI, ada juga penggolongan kelas mutu minyak kelapa berdasarkan rekomendasi APCC (2006) adalah sebagai berikut: Tabel 3. Standar mutu berdasarkan APCC (2006) No. Kriteria 1 Grade I 2 3 4 5 Grade III Grade III Grade IV Grade V Persyaratan Refined and deodorized oil (minyak yang sudah dimurnikan dan dihilangkan bau) Refined oil (minyak yang sudah dimurnikan) White oil obtained by wet processing (minyak tak bewarna/ bening yang diperoleh dari pegolahan cara basah) Industrial oil No. 1 - obtained by the process of extraction (minyak industri No. 1 - diperoleh dengan cara ekstraksi) Industrial oil No. 2 - obtained by the process of solvent extraction (minyak industri No. 2 - diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut) Tabel 4. Karakteristik mutu berdasarkan APCC (2006) No. 1 2 3 4 5 6 Karakteristik Syarat Mutu Asam lemak bebas (sebagai lauric, % maks) Kadar air dan kotoran tak larut (%maks) Bahan yang tidak tersabukan (% maks) Warna pada 1 inchi sell, pada skala Y+5R, (tidak lebih dari) Nilai penyabunan (minimum) Bilangan iod (wijs)
o

Grade I 0,1 0,1 0,5 2 255 7,5 s.d 9,5 0,915 s.d 0,92 1,448 s.d 1,449 0

Grade II 0,1 0,1 0,5 2 255 7,5 s.d 9,5 0,915 s.d 0,92 1,448 s.d 1,449 0

Grade III 1 0,25 0,5 4 255 7,5 s.d 9,5 0,915 s/d 0,92 1,448 s.d 1,449 0

Grade IV 6 0,5 0,8 11 248 7,0 s.d 11 0,915 s.d 0,92 1,448 s.d 1,449 0

Grade V 10 0,5 1,0 30 248 7,0 s.d 11 0,915 s.d 0,91 1,448 s.d 1,449 0

Specific gravity pada 30 C


o

8 9

Indek refractive pada 40 C Kandungan mineral asam

12

Buah Kelapa Segar Pengupasan Sabut Pengupasan

Sabut Kelapa Daging Kelapa Segar Pemarutan Kelapa Parutan

Tempurung & Air

Pengupasan Kulit Ari

Pemerasan Santan Penggorengan Minyak Kelapa Kasar Pengepresan Minyak Pancingan

Bungkil Minyak Kelapa Curah Pengendapan Minyak Kelapa Premium Proses RBD

Pengemasan Bagan 1. Alur proses produksi minyak kelapa cara basah Proses ekstraksi minyak kelapa dengan skala pabrik kecil, dapat dijelaskan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Buah kelapa segar dalam bentuk butiran, dikupas untuk menghilangkan sabut dan tempurung sehingga menghasilkan buah kelapa segar. Pada proses ini menghasilkan limbah buangan berupa sabut dan tempurung kelapa yang masih memiliki nilai ekonomis. 13

2. Daging kelapa segar dikupas untuk menghilangkan kulit ari, kemudian dicuci bersih lalu digiling atau diparut dengan pemarutan/penggilingan. 3. Potongan-potongan daging kelapa yang diparut, kemudian diperas dengan penambahan sedikit air sebagai medianya sehingga menjadi santan. 4. Santan kemudian dimasukkan dalam wajan penggorengan yang telah berisi minyak goreng panas pada suhu 110oC - 120oC selama 15-40 menit. Proses ini tergantung dari suhu dan rasio santan dan minyak kelapa yang digunakan untuk menggoreng. Harus diperhatikan bahwa selama proses penggorengan, wajan jangan diisi terlalu penuh karena santan yang digoreng cepat menguap dan menghasilkan minyak sehinga jika terlalu penuh akan bisa tumpah. Meningkatnya suhu dalam wajan akan menghasilkan uap air dari penggorengan. Jika uap tersebut sudah tidak ada lagi berarti penggorengan sudah selesai dan akan terlihat bahwa santan akan berubah warnanya menjadi kecoklatan dan telah menjadi minyak. Minyak yang dihasilkan dari proses ini kemudian ditampung di tangki sementara dan kemudian dialirkan pada tangki penyimpanan. 5. Untuk memperoleh mutu minyak kelapa yang lebih baik, dilakukan proses refined, bleached, deodorized (RBD). Proses-proses ini dapat dilakukan dengan 1) Penambahan senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi asam lemak bebas; 2) Penambahan bahan penyerap warna menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih; 3) Pengaliran uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki. Hasilnya akan diperoleh minyak goreng sesuai standar SNI Mutu I dan Grade I (APCC 2006). 6. Minyak kelapa premium dapat langsung dikemas dalam botol, jerigen atau kemasan plastik untuk langsung dijual ke konsumen. Dengan bahan input sekitar 900 butir buah kelapa segar, akan dihasilkan sekitar 180 liter minyak kelapa (1 liter minyak kelapa dihasilkan dari 5 butir buah kelapa segar). Pada umumnya, minyak kelapa hasil olahan industri kecil mempunyai harum yang khas, selain itu, warnanya lebih keruh dibandingkan dengan minyak kelapa hasil olahan pabrik besar sehingga perlu diberikan bahan-bahan pemurni, pemutih dan penghilang bau. Selain memproduksi minyak kelapa, proses produksi juga menghasilkan produk sampingan yaitu sabut kelapa ( 40% dari total jumlah input), tempurung ( 15% dari total jumlah input), air kelapa ( 20% dari total jumlah input), bungkil kelapa sisa pengepresan ( 20% dari total jumlah input).

14

Mesin Parut/Penggiling Fungsi: memarut/menggiling daging kelapa segar Kapasitas: 200 Butir/Jam

Mesin Pemeras Santan Fungsi: memeras parutan kelapa menjadi santan Kapasitas: 200 Butir/Jam

Cooking Oil Plan Fungsi: memproses santan menjadi minyak goreng Kapasitas: 250 Liter/Hari

Gambar 2. Alat/mesin proses pembuatan minyak goreng kelapa

2.4 Manajemen Struktur manajemen unit IbIKK dapat dilihat pada Bagan 2. Unit ini berada di bawah koordinasi direktur unit IbIKK. Dari struktur tersebut dapat dilihat bahwa perencanaan produksi difokuskan pada dua hal pokok, yaitu proses produksi dan pemasaran. Dekan FE UPN Veteran Jatim

Direktur Unit IbIKK

Manager Operasional

Manager Produksi

Marketing

Keuangan

Bahan Baku

Produksi & Pengemasan

Bagan 2. Struktur organisasi unit IbIKK

Sistem keuangan unit (termasuk audit dan perpajakan) berada di bawah manager operasional yang dilaporkan kepada direktur unit IbIKK dan dipertanggungjawabkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim. Seperti tampak pada Bagan 2, marketing berada 15

bawah manager operasional yang bertugas mencari pelanggan, menganalisa daerah potensi pasar dan distribusi produk. Manager produksi membawahi divisi bahan baku serta divisi produksi dan pengemasan. Divisi bahan baku bertugas untuk memastikan suplai bahan baku berjalan lancar. Bahan baku diperoleh dari petani/pengepul kelapa yang ada di Kabupaten Tulungaguung (prioritas). Untuk alternatif bahan baku, diperoleh dari daerah sekitar, yaitu Kabupaten Blitar, Trenggalek dan Pacitan. Sedangkan divisi produksi dan pengemasan bertugas menjalankan fungsi produksi dan penjaminan mutu.

2.5 Pemasaran Minyak goreng kelapa premium produk unit IbIKK akan berfokus pada pendistribusian untuk kebutuhan lokal sekitar lokasi unit IbIKK. Fokus selanjutnya didistribusikan ke kota-kota besar yang ada di Jawa Timur, seperti Surabaya, Malang, Kediri dan Madiun. Alur pemasaran hasil olahan minyak kelapa usaha kecil dapat dijelaskan seperti pada Bagan 3. Ada 6 (enam) alur pemasaran yang akan dilakukan unit IbIKK ini. Untuk 5 (lima) alur pertama, fokus pemasaran pada daerah sekitar produsen yang masih dapat dijangkau langsung oleh divisi marketing, sedangkan alur terakhir adalah sasaran pasar luar kota yang memerlukan jasa perantara. Pedagang Pasar Tradisional Pedagang Pengecer Pasar Swalayan Unit IbIKK Internet dan Online Shop Perusahaan Distributor Pasar Luar Kota Konsumen

Bagan 3. Alur pemasaran/distribusi minyak goreng kelapa premium unit IbIKK

Alur pertama adalah dari produsen dijual kepada pedagang di pasar tradisional dan kemudian dijual langsung ke konsumen. Alur kedua, produsen menjual produknya pada 16

pedagang pengecer/toko kelontong yang kemudian dijual ke konsumen. Alur ketiga, produsen menitipkan produk pada pasar swalayan untuk selanjutnya dijual kepada konsumen. Pada alur keempat adalah dari produsen yang dijual langsung ke konsumen. Alur kelima, produsen mengiklankan produk melalui internet dan online shop dengan menggunakan perusahaan jasa pengiriman kepada konsumen. Sedangkan alur keenam adalah produsen menggunakan jada perusahaan distributor consumer goods (FMCG) yang telah memiliki jaringan toko maupun swalayan di luar kota unit IbIKK yang selanjutnya dijual kepada konsumen. Produk unit IbIKK ini berupa minyak goreng kelapa kualitas premium dengan harga jual di kisaran Rp. 20.500,- per liter. Dengan harga jual tersebut, meskipun produk mempunyai kualitas yang sangat baik (premium), hingga baik digunakan sampai 7 kali penggorengan, target konsumen dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dirasa kurang meminati, yang lebih condong untuk membeli minyak goreng kelapa sawit yang dipasaran dijual dengan harga di kisaran Rp. 12.000,- per liter. Dengan demikian, pasar yang dibidik adalah konsumen dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yang memiliki daya beli tinggi dan kecenderungan untuk mengkonsumsi produk-produk premium berkualitas dan menyehatkan. Untuk menunjang pengembangan dari unit usaha ini, diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan terencana dengan baik. Kegiatan produksi dan pemasaran yang dilakukan memerlukan pendekatan dengan konsumen langsung maupun industri terkait, baik dalam proses produksi maupun distribusinya. Dengan pendekatan tersebut, dapat diperoleh informasi mengenai kebutuhan dan keinginan pasar. Kegiatan promosi yang ditujukan untuk konsumen masyarakat, pemasaran dilakukan dengan menyebarkan informasi seluas-luasnya, baik melalui media cetak maupun elektronik. Beberapa metode pemasaran yang akan digunakan antara lain: 1. Positioning statement Metode ini merupakan metode standar yaitu dengan mendayagunakan staf marketing mendistribusikan produk kepada konsumen secara langsung maupun melalui kerjasama dengan swayalan, toko kelontong dan pedagang pasar. 2. Promotion strategy Metode ini memaksimalkan penggunaan media cetak antara lain leaflet, poster, brosur, artikel publikasi, spanduk serta media elektronik seperti radio, televisi dan internet. Khusus untuk internet, promosi dilakukan melalui web unit IbIKK, online shop maupun jaringan UKM.

17

3. Pricing strategy Metode ini berhubungan dengan pemberian diskon atau harga promo yang antara lain dilaksanakan dengan memberikan diskon harga bagi toko ataupun konsumen yang dapat menjual dan membeli produk dengan jumlah tertentu. Sistem penjualan dengan metode multilevel marketing juga dimungkinkan untuk diterapkan. 4. Developing relationship Metode ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan berbagi pihak (industri terkait dan perusahaan distributor) untuk saling mempromosikan dan saling menguatkan posisi sehingga kemajuan bersama dapat diperoleh.

2.6 Sumber Daya Manusia Tenaga kerja yang digunakan dalam industri pengolahan minyak kelapa, pada umumnya tidak memerlukan keahlian khusus, minimal berpendidikan SMA. Untuk tahun ke-2 dan tahun ke-3, dimana akan dilakukan perluasan usaha, yaitu produksi produk turunan dan peningkatan kapasitas produksi total, tentunya pengembangan keahlian/kemampuan tenaga kerja perlu diupgrade melalui pelatihan atau kunjungan ke sentra pengolahan kelapa terpadu skala industri besar. Khusus untuk tenaga kerja manajemen, akan dikelola langsung di bawah tim pengusul unit IbIKK (ketua dan anggota). Dengan tingkat kapasitas produksi 125 liter/hari (tahun ke-1), diperlukan setidaknya 8 orang tenaga kerja. Tenaga kerja yang digunakan dalam usaha ini dapat dibagi dalam 4 (empat) kategori, yaitu: 1. Tenaga kerja tetap, yang bertanggungjawab pada proses produksi; 2. Tenaga kerja tidak tetap, yang bertanggungjawab pada proses non produksi (distribusi dan transportasi bahan baku); 3. Tenaga pemasaran/marketing, bertanggungjawab pada proses distribusi produk dan analisa pasar; 4. Tenaga kerja manajemen, yang bertanggungjawab pada pengelolaan usaha secara keseluruhan (operasional, administrasi dan keuangan). Berikut adalah rencana jumlah karyawan dan besaran gaji yang akan diberikan kepada karyawan unit IbIKK Pengolahan Kelapa Terpadu selama 3 tahun. Tabel 5. Daftar gaji tenaga kerja unit IbIKK Pengolahan Kelapa Terpadu periode 2014-2015
No. Tenaga Kerja Pendidikan Minimal S1 S1 Jumlah orang 2 1 Jumlah/Orang (Rp.) 1.200.000,1.200.000,Total/Bulan (Rp.) 2.400.000,1.200.000,-

Tahun 2014 1 Manajer Operasional 2 Manajer Produksi

18

3 Karyawan Tetap 4 Karyawan Tidak Tetap 5 Pemasaran Tahun 2015 1 Manajer Operasional 2 Manajer Produksi 3 Karyawan Tetap 4 Karyawan Tidak Tetap 5 Pemasaran Tahun 2016 1 Manajer Operasional 2 Manajer Produksi 3 Karyawan Tetap 4 Karyawan Tidak Tetap 5 Pemasaran

SMA SMA SMA S1 S1 SMA SMA SMA S1 S1 SMA SMA SMA

2 1 2 4 3 6 3 6 7 6 12 6 12

960.000,672.000,960.000,1.200.000,1.200.000,960.000,672.000,960.000,1.200.000,1.200.000,960.000,672.000,960.000,-

1.920.000,672.000,1.920.000,4.800.000,3.600.000,5.760.000,2.016.000,5.760.000,8.400.000,7.200.000,11.520.000,4.032.000,11.520.000,-

2.7 Fasilitas Untuk melakukan semua kegiatan proses produksi dengan kapasitas 125 liter per hari, diperlukan tempat yang terdiri dari tanah dan bangunan yang berukuran minimal 150 m2. Bangunan untuk pabrik dapat dibentuk sedemikian rupa untuk dapat menampung mesin-mesin dan peralatan lain dalam proses produksi. Selain ruang produksi, diperlukan ruang-ruang lain seperti ruang administrasi dan ruang penyimpanan. Untuk ruang produksi, diperlukan tempat yang cukup luas karena kegiatan inti dilakukan disana. Ruang produksi yang diperlukan minimal berukuran 110 m2. Ruang administrasi (termasuk ruang tamu kantor) berukuran 15 m2 dan ruang penyimpanan (termasuk showroom) berukuran 25 m2. Selain besarnya lahan dan bangunan yang diperlukan, fasilitas lain juga pasti diperhatikan yaitu instalasi listrik, sumber air bersih dan telekomunikasi. Unit IbIKK pengolahan kelapa terpadu yang akan dibangun memerlukan instalasi listrik yang kontinu, karena seluruh mesin menggunakan tenaga listrik. Listrik yang diperlukan dengan daya 1300 watt dan tegangan 220 volt. Sumber air menggunakan pasokan dari PDAM dan telekomunikasi memakai jaringan seluler baik GSM maupun CDMA. Lokasi tentunya berperan penting dalam pendirian sebuah unit usaha. Kedekatan dan kemudahan dengan akses ke jalan raya utama dan pusat kota merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendukung kegiatan produksi, utamanya kegiatan suplai bahan baku dan distribusi produk. Dengan memperhatikan hal di atas, maka lokasi yang akan digunakan untuk unit IbIKK pengolahan kelapa terpadu mengambil lokasi yang tidak jauh dari kota Tulungagung.

19

2.8 Finansial Untuk menilai kelayakan investasi usaha pengolahan minyak kelapa dapat dilakukan berdasarkan nilai Net Present Value (NPV), Net Benefit/Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate Ratio (IRR) dan Payback Period (PBP). Nilai kriteria-kriteria tersebut dapat dijelaskan pada Tabel 6. Perhitungan kriteria NPV, Net B/C Ratio dan IRR menggunakan Discout Factor (DF) 16%. Hal ini didasarkan pada tingkat suku bunga pinjaman per tahun yang dikenakan bank. Tabel 6. Hasil analisis kelayakan finansial selama 3 tahun No. 1 2 3 4 5 6 Kriteria BEP Penjualan Rata-rata BEP Produksi Rata-rata NPV DF 16% Net B/C Ratio DF 16% IRR 16% PBP Nilai Rp. 639.950.969,31.217 Liter Rp. 196.943.934,2,18 73,77% 2 Tahun 5 Bulan Status Kelayakan Layak Layak Layak ( + ) Layak (> 1) Layak (> 16%) Layak

Nilai NPV dengan discount factor (DF) 16% menghasilkan NPV sebesar Rp 196.943.934,yang berarti layak untuk dilaksanakan. Kesimpulan yang sama juga didapat dari kriteria Net B/C ratio 2,18. Nilai IRR yang diperoleh mencapai 73,77% yang berarti layak jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga aktual sekarang ini yang mencapai 16%. Sementara itu, berdasarkan arus kas kumulatif maka diperoleh kesimpulan bahwa PBP akan dicapai pada tahun ke-3 atau tepatnya setelah 2 tahun dan 5 bulan. Dari hasil analisis kelayakan usaha di atas, dapat disimpulkan bahwa unit IbIKK Pengolahan Kelapa Terpadu layak dilaksanakan. Untuk perhitungan secara rinci perkiraan modal kerja yang diperlukan, prediksi aliran kas, B/C ratio, titik impas (BEP) dan IRR dari unit IbIKK Pengolahan Kelapa Terpadu pada tahun 2014-2016 dapat dilihat pada Lampiran 2.

20

BAB 3 TARGET LUARAN

3.1 Target Luaran Tahunan Tabel 7. Luaran Kegiatan IbIKK periode 2014-2016 Tahun 2014 Luaran Kegiatan 1. Ketersediaan pasokan bahan baku buah kelapa dari Tulungagung, Blitar, Trenggalek dan Pacitan sebanyak 267.852 butir 2. Produksi minyak goreng kelapa 37.500 liter, bungkil 53.568 kg, tempurung kelapa 40.176 kg, sabut kelapa 107.148 kg, air kelapa 53.568 liter 3. Penggunaan kapasitas produksi 50% dari kapasitas maksimum mesin 4. Business plan unit IbIKK tersusun dengan rinci 5. 6. 7. 8. Penjualan sebesar Rp. 997.768.000,- pada pasar domestik Total tenaga kerja minimal 8 orang Memiliki asset baru senilai Rp. 162.310.000,Memiliki kantor dan ruang produksi dengan kapasitas produksi 125 liter/hari

9. Memiliki produk dengan merk sendiri yang terdaftar 10. Menyiapkan sarana dan prasarana unit IbIKK pengolahan kelapa terpadu 2015 1. Ketersediaan pasokan bahan baku buah kelapa dari Tulungagung, Blitar, Trenggalek dan Pacitan sebanyak 267.852 butir 2. Produksi minyak goreng kelapa 37.500 liter, asap cair tempurung 12.048 liter, briket tempurung 10.044 kg, bungkil 53.568 kg, sabut kelapa 107.148 kg, air kelapa 53.568 liter 3. Penggunaan kapasitas produksi 50% dari kapasitas maksimum mesin 4. Business plan unit IbIKK tersusun dengan rinci 5. Penjualan sebesar Rp. 1.172.545.000,- pada pasar domestik dan ekspor 6. Total tenaga kerja minimal 22 orang 7. Memiliki asset baru senilai Rp. 197.850.000,8. Memiliki kantor dan ruang produksi pengolahan kelapa terpadu dengan kapasitas produksi minyak goreng 125 liter/hari, asap cair tempurung 40 liter/hari, briket tempurung 33 kg/hari 9. Memiliki produk turunan dengan merk sendiri yang terdaftar 10. Menyiapkan sarana dan prasarana unit IbIKK pengolahan kelapa terpadu dengan kapasitas maksimum 2016 1. Ketersediaan pasokan bahan baku buah kelapa dari Tulungagung, Blitar, Trenggalek dan Pacitan sebanyak 535.704 butir 2. Produksi minyak goreng kelapa 75.000 liter, asap cair tempurung 24.096 liter, 21

briket tempurung 20.088 kg, bungkil 107.136 kg, sabut kelapa 214.296 kg, air kelapa 107.136 liter 3. 4. 5. 6. Penggunaan kapasitas produksi 100% dari kapasitas maksimum mesin Business plan unit IbIKK tersusun dengan rinci Penjualan sebesar Rp. 2.345.090.000,- pada pasar domestik dan ekspor Total tenaga kerja minimal 43 orang

7. Memiliki asset baru senilai Rp. 80.330.000,8. Memiliki kantor dan ruang produksi pengolahan kelapa terpadu dengan kapasitas produksi minyak goreng 250 liter/hari, asap cair tempurung 80 liter/hari, briket tempurung 66 kg/hari 9. Menyiapkan sarana dan prasarana unit IbIKK pengolahan kelapa terpadu lengkap 3.2 Penerapan Ipteks dalam Pelaksanaan Usaha Karena bisnis dasar yang akan dikembangkan IbIKK adalah produksi, maka penerapan ipteks yang utama adalah melalui penggunaan teknologi tepat guna untuk peningkatan kapasitas produksi yang lebih efektif dan efisien serta penerapan teknologi pemasaran. Khusus untuk penggunaan teknologi tepat guna, memprioritaskan hasil penemuan produk industri dari komunitas akademik, baik dari internal UPN Veteran Jatim maupun dari luar. Sehingga semua update terbaru dari teknologi tepat guna yang dikembangkan akan diaplikasikan ke dalam unit IbIKK. Seperti dijelaskan sebelumnya, pola usaha minyak kelapa dapat dikategorikan berdasarkan bahan bakunya. Pola usaha tersebut adalah cara kering dan cara basah. Cara kering umumnya dilakukan oleh perusahaan besar dengan bahan baku kopra sedangkan cara basah dilakukan oleh perusahaan kecil dengan bahan baku daging kelapa segar. Oleh karena pengabdian masyarakat ini diperuntukkan untuk usaha kecil maka pola usaha yang dipilih adalah pola usaha yang kedua atau cara basah. Lebih lanjut, pemilihan ini juga didasarkan pada penggunaan teknologi yang sudah ada (existing technology) pada usaha-usaha pengolahan minyak kelapa di Indonesia, yaitu teknologi penggorengan kelapa atau semi hot oil immersion drying technology (Semi HOID) yang telah dimodifikasi. Sementara dari penggunaan mesin dan peralatan, dapat disimpulkan bahwa teknologi pengolahan tersebut tergolong pada taraf sedang (madya) dan dari proses produksinya dapat dikatakan sebagai intensif.

22

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur adalah salah satu dari 6 fakultas di UPN Veteran Jatim, yang terdiri dari 3 program studi yang mengkhususkan diri mengembangkan bidang ipteks sehingga merupakan salah satu fakultas yang berhubungan erat dengan dunia industri. Selain menyelenggarakan pendidikan akademis, juga memiliki berbagai lembaga yang memberikan berbagai layanan kepada industri, mahasiswa maupun masyarakat umum, antara lain pelayanan jasa konsultan, perancangan, studi kelayakan, pelatihan, kursus-kursus maupun seminar. Tim pelaksana IbIKK ini berasal dari latar belakang berbeda, terdiri atas tim akademis, tim operasional, tim produksi dan tim pendukung lainnya. Dari tim akademis dan operasional, akan didukung oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang manajemen, pemasaran dan pertanian. Sedangkan tim produksi adalah warga sekitar unit IbIKK yang masih di usia produktif meskipun berpendidikan minimal SMA. Hal ini dikarenakan proses produksi dan sistem operasi alat dan mesin produksi mudah dipelajari. Selain itu, tim juga didukung oleh tim pemasaran yang memiliki kompetensi dalam kegiatan pemasaran dan distribusi produk. Tim pengusul dalam manajemen IbIKK ini menjadi pengelola inti, yang bertanggungjawab merumuskan sistem pengelolaan IbIKK Pengolahan Kelapa Terpadu yang akan diintegrasikan dalam sistem manajemen Fakultas Ekonomi dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPN Veteran Jatim secara keseluruhan. Dengan demikian, akuntabilitas pemasukan dan pengeluaran IbIKK ini akan transparan. Karena hal di atas dan berbagai fakta lain yang telah dikenal luas, kelayakan UPN Veteran Jatim untuk mengajukan proposal IbIKK ini tidak diragukan lagi.

23

BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya Berikut ringkasan rencana anggaran biaya IbKK yang diajukan. Rincian justifikasi anggaran dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 8. Ringkasan rencana anggaran biaya unit IbIKK Pengolahan Kelapa Terpadu No. 1 2 3 4 5 Jenis Pengeluaran Honor, Gaji dan Upah Peralatan Bahan Habis Pakai Perjalanan Lain-lain Jumlah (Rp.) Biaya yang Diusulkan (Rp.) Tahun Ke-1 Tahun Ke-2 Tahun Ke-3 8.112.000,13.824.000,20.736.000,159.810.000,197.850.000,80.330.000,64.538.000,19.300.000,126.918.000,2.500.000,4.000.000,7.000.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,239.960.000,239.974.000,239.984.000,-

24

5.2 Jadwal Kegiatan Berikut rencana 3 tahun pelaksanaan kegiatan unit IbIKK Pengolahan Kelapa Terpadu No. 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jenis Kegiatan Instalasi Pabrik Perijinan Sumber Bahan Baku Produksi Pemasaran Kerjasama Dengan Industri Terkait Analisa Kebutuhan Pasar dan Peluang Evaluasi Semester Laporan Keuangan Tahunan Evaluasi Tahunan Persiapan Rencana Tahun Berikutnya Instalasi Pabrik Perijinan Produksi Pemasaran Kerjasama Dengan Industri Terkait Analisa Kebutuhan Pasar dan Peluang Evaluasi Semester Laporan Keuangan Tahunan Evaluasi Tahunan Persiapan Rencana Tahun Berikutnya Instalasi Pabrik Produksi Pemasaran Kerjasama Dengan Industri Terkait Analisa Kebutuhan Pasar dan Peluang Evaluasi Semester Laporan Keuangan Tahunan Evaluasi Tahunan Persiapan Rencana Tahun Berikutnya Tahun I (Bulan) Tahun II (Bulan) Tahun III (Bulan) 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 2 3 4

25

DAFTAR PUSTAKA

Bogor Agricultural Institute. 2008. IPB Kaji Asap Cair Tempurung Kelapa sebagai Disinfektan dan Pengganti Formalin. http://www.ipb.ac.id. Dayat. 2006. Kerjasama Dekopin dengan Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu dalam Rangka Produksi Pengganti Pengawet Makanan. http://www.hmikomtpub.or.id. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007. Baru: Bisnis asap cair. Trubus 469 (Desember 2008/XXXIX): 19. Direktorat Jenderal Perkebunan-Departemen Pertanian. 2008. Gambar Kelapa dan Produknya. Situs Web Ditjebun-Deptan. Energi Portal. 2007. Memperoleh Nilai Ekonomis Lebih dari Kelapa: Biodiesel, Glycerin, dan Produk Samping Lainnya. Situs Web Portal Media Informasi Energi. Iwan T Budiarso. 2004. Minyak Kelapa, Minyak Goreng yang Paling Aman dan Paling Sehat. http://www.wismamas.tk Rita Sekianti. 2007. Analisis Teknik dan Finansial pada Produk Bahan Bakar Briket dari Cangkang Kelapa Sawit. Skripsi Mahasiswa Universitas Sriwijaya Risti. 2008. Sabut Kelapa. http://milimeterindonesia.com. Surya, Adi dkk. 2008. Limbah Perkebunan Kelapa (Cocos Nucifera) sebagai Bahan Pengawet Makanan. Karya Tulis Ilmiah in Internet. Suara Pembaharuan Daily. 2007. Indonesia Masih Abaikan Potensi Kelapa. Situs Web Suara Pembaharuan Daily.

26

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran


1. Gaji dan Upah No Gaji dan Upah Honor/Jam (Rp.) 6,250 6,250 5,000 5,000 3,500 Satuan 2 1 2 2 1 Waktu Waktu (Jam/Minggu) (Minggu/Bulan) 48 48 48 48 48 4 4 4 4 4 SUB TOTAL (Rp.) 4 4 4 4 4 SUB TOTAL (Rp.) 4 4 4 4 4 SUB TOTAL (Rp.) Harga Satuan (Rp.) 2,500,000 1,500,000 6,000,000 2,000,000 1,000,000 1,000,000 4,500,000 750,000 300,000 40,000 300,000 600,000 110,000,000 3,000,000 1,000,000 300,000 300,000 10,000 50,000 Jumlah/Bulan (Rp.) 2,400,000 1,200,000 1,920,000 1,920,000 672,000 8,112,000 2,496,000 2,304,000 3,840,000 3,840,000 1,344,000 13,824,000 3,744,000 3,456,000 5,760,000 5,760,000 2,016,000 20,736,000 Jumlah/Bulan (Rp.) 2,500,000 1,500,000 18,000,000 6,000,000 1,000,000 1,000,000 4,500,000 750,000 1,200,000 400,000 600,000 600,000 110,000,000 6,000,000 1,000,000 300,000 300,000 400,000 100,000 Jumlah (Rp.) Tahun 2 Tahun 1 2,400,000 1,200,000 1,920,000 1,920,000 672,000 8,112,000 2,496,000 2,304,000 3,840,000 3,840,000 1,344,000 13,824,000 3,744,000 3,456,000 5,760,000 5,760,000 2,016,000 20,736,000 Jumlah (Rp.) Tahun 2 Tahun 3

Tahun 1 1 Manajemen Operasional 2 Manajemen Produksi 3 Pemasaran 4 Karyawan Tetap 5 Karyawan Tidak Tetap Tahun 2 1 Manajemen Operasional 2 Manajemen Produksi 3 Pemasaran 4 Karyawan Tetap 5 Karyawan Tidak Tetap Tahun 3 1 Manajemen Operasional 2 Manajemen Produksi 3 Pemasaran 4 Karyawan Tetap 5 Karyawan Tidak Tetap 2. Peralatan No. Tahun 1 1 Perijinan 2 Instalasi Pabrik 3 Sewa Bangunan 4 Sewa Tanah 5 Bak Limbah 6 Pagar 7 Laptop 8 Printer 9 Meja 10 Kursi Plastik 11 Papan Tulis 12 Almari 13 Alat Produksi Minyak 14 Alat Pengemas Minyak 15 Timbangan 16 Tong 17 Kereta Dorong 18 Pipa 19 Sekop Material Justifikasi Pemakaian

6,500 6,000 5,000 5,000 3,500

2 2 4 4 2

48 48 48 48 48

6,500 6,000 5,000 5,000 3,500

3 3 6 6 3

48 48 48 48 48

Satuan Paket Unit Tahun Tahun Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Unit Unit Unit Unit Meter Unit

Kuantitas 1 1 3 3 1 1 1 1 4 10 2 1 1 2 1 1 1 40 2

Tahun 1 2,500,000 1,500,000 18,000,000 6,000,000 1,000,000 1,000,000 4,500,000 750,000 1,200,000 400,000 600,000 600,000 110,000,000 6,000,000 1,000,000 300,000 300,000 400,000 100,000

Tahun 3

Ijin usaha Biaya proses instalasi alat produksi Pabrik untuk produksi dan kantor Lokasi bangunan pabrik dan kantor Pembuangan limbah sisa produksi Keamanan dan kenyamanan pabrik Pengolahan data dan administrai kantor Administrasi dan pembukuan Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Pengolahan bahan baku sampai produk jadi Pengemasan produk siap jual Pengukur berat komponen produksi Tempat penyimpanan minyak pancingan Alat bantu angkat barang Menyalurkan air, santan, minyak dan limbah Alat bantu angkat barang

27

No. Tahun 1 20 Ember 21 Tandon Plastik

Material

Justifikasi Pemakaian Tempat minyak sementara Tempat penyimpanan minyak siap kemas

Satuan Unit Unit

Kuantitas 4 2

Jumlah/Bulan (Rp.) 40,000 160,000 1,750,000 3,500,000 159,810,000 SUB TOTAL (Rp.) 1,500,000 1,000,000 2,500,000 1,500,000 750,000 1,000,000 5,000,000 750,000 300,000 40,000 2,500,000 300,000 800,000 18,000,000 40,000,000 25,000,000 3,000,000 2,500,000 350,000 500,000 300,000 300,000 1,000,000 300,000 50,000 SUB TOTAL (Rp.) 1,000,000 1,000,000 3,000,000 2,000,000 750,000 500,000 5,000,000 750,000 300,000 40,000 350,000 850,000 11,000,000 2,500,000 10,000,000 1,500,000 1,000,000 5,000,000 3,000,000 750,000 1,000,000 10,000,000 1,500,000 1,500,000 200,000 2,500,000 900,000 2,400,000 18,000,000 80,000,000 50,000,000 6,000,000 5,000,000 1,050,000 1,000,000 600,000 1,200,000 2,000,000 1,500,000 250,000 197,850,000 1,000,000 1,000,000 3,000,000 2,000,000 750,000 500,000 5,000,000 750,000 600,000 200,000 350,000 850,000 11,000,000 2,500,000 20,000,000

Harga Satuan (Rp.)

Tahun 1 160,000 3,500,000 159,810,000

Jumlah (Rp.) Tahun 2

Tahun 3

Tahun 2 1 Perijinan 2 Instalasi Pabrik 3 Sewa Bangunan 4 Sewa Tanah 5 Bak Sampah 6 Pagar 7 Laptop 8 Printer 9 Meja 10 Kursi Plastik 11 Kursi Ruang Tamu Kantor 12 Papan Tulis 13 Almari 14 Sepeda Motor Angkut Bekas 15 Alat Pengolah Asap Cair Tempurung Kelapa 16 Alat Pengolah Briket Tempurung Kelapa 17 Alat Pengemas Asap Cair Tempurung Kelapa 18 Alat Pengepak Briket Tempurung Kelapa 19 Tabung Elpiji 15 Kg 20 Kompor Gas 21 Regulator Kompor Gas 22 Tong 23 Timbangan 24 Kereta Dorong 25 Sekop Tahun 3 1 Perijinan 2 Instalasi Pabrik 3 Sewa Bangunan 4 Sewa Tanah 5 Bak Limbah 6 Pagar 7 Laptop 8 Printer 9 Meja 10 Kursi Plastik 11 Papan Tulis 12 Almari 13 Upgrade Alat Produksi Minyak 14 Alat Pengemas Minyak 15 Upgrade Alat Pengolah Asap Cair Tempurung Kelapa

Ijin usaha Biaya proses instalasi alat produksi Pabrik untuk produksi dan kantor Lokasi bangunan pabrik dan kantor Pembuangan limbah sisa sabut kelapa Keamanan dan kenyamanan pabrik Pengolahan data dan administrai kantor Administrasi dan pembukuan Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Pengolahan bahan baku sampai produk jadi Pengolahan bahan baku sampai produk jadi Pengemasan produk siap jual Pengemasan produk siap jual Pembakaran Tempurung Kelapa Pembakaran Tempurung Kelapa Pembakaran Tempurung Kelapa Tempat penyimpanan minyak pancingan Pengukur berat komponen produksi Alat bantu angkat barang Alat bantu angkat barang

Paket Unit Tahun Tahun Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Set Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit

1 1 2 2 1 1 2 2 5 5 1 3 3 1 2 2 2 2 3 2 2 4 2 5 5

1,500,000 1,000,000 5,000,000 3,000,000 750,000 1,000,000 10,000,000 1,500,000 1,500,000 200,000 2,500,000 900,000 2,400,000 18,000,000 80,000,000 50,000,000 6,000,000 5,000,000 1,050,000 1,000,000 600,000 1,200,000 2,000,000 1,500,000 250,000 197,850,000 1,000,000 1,000,000 3,000,000 2,000,000 750,000 500,000 5,000,000 750,000 600,000 200,000 350,000 850,000 11,000,000 2,500,000 20,000,000

Ijin usaha Biaya proses instalasi alat produksi Pabrik untuk produksi dan kantor Lokasi bangunan pabrik dan kantor Pembuangan limbah sisa produksi Keamanan dan kenyamanan pabrik Pengolahan data dan administrai kantor Administrasi dan pembukuan Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Pengolahan bahan baku sampai produk jadi Pengemasan produk siap jual Pengolahan bahan baku sampai produk jadi

Paket Unit Tahun Tahun Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Unit Set

1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 1 1 1 1 2

28

No.

Material

Justifikasi Pemakaian Pengolahan bahan baku sampai produk jadi Pengemasan produk siap jual Pengemasan produk siap jual Pembakaran Tempurung Kelapa Pembakaran Tempurung Kelapa Pembakaran Tempurung Kelapa Tempat pembakaran arang Pengukur berat komponen produksi Alat bantu angkat barang Alat bantu angkat barang Menyalurkan air, santan, minyak dan limbah Tempat minyak sementara Tempat penyimpanan minyak siap kemas

Satuan Set Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Meter Unit Unit

Kuantitas 2 2 2 3 2 2 5 1 2 2 10 5 1

Tahun 1 16 Upgrade Alat Pengolah Briket Tempurung Kelapa 17 Alat Pengemas Asap Cair Tempurung Kelapa 18 Alat Pengepak Briket Tempurung Kelapa 19 Tabung Elpiji 15 Kg 20 Kompor Gas 21 Regulator Kompor Gas 22 Tong 23 Timbangan 24 Kereta Dorong 25 Sekop 26 Pipa 27 Ember 28 Tandon Plastik 3. Bahan Habis Pakai No Tahun 1 1 Buah Kelapa 2 Minyak Kelapa 3 Botol Plastik 4 Cap Botol 5 Kardus Karton 6 Listrik 7 Air Bersih PDAM 8 Bensin 9 Pulsa 10 ATK 11 Iuran Lingkungan 12 Pemeliharaan Tahun 2 1 Buah Kelapa 2 Botol Plastik Asap Cair Tempurung Kelapa 3 Kantong Plastik Briket Tempurung Kelapa 4 Cap Botol 5 Cap Kantong Plastik 6 Kardus Karton 7 Listrik 8 Air Bersih PDAM 9 Bensin 10 Pulsa 11 ATK 12 Iuran Lingkungan 13 Pemeliharaan Material

Jumlah/Bulan (Rp.) 6,250,000 12,500,000 3,000,000 6,000,000 2,200,000 4,400,000 350,000 1,050,000 500,000 1,000,000 300,000 600,000 300,000 1,500,000 1,000,000 1,000,000 300,000 600,000 50,000 100,000 10,500 105,000 45,000 225,000 1,750,000 1,750,000 SUB TOTAL (Rp.) 80,330,000 Harga Satuan (Rp.) 2,500 20,500 900 200 1,200 750,000 300,000 500,000 300,000 300,000 75,000 1,598,100 SUB TOTAL (Rp.) 500 1,000 750 300 300 1,500 1,000,000 500,000 1,000,000 750,000 500,000 100,000 1,978,500 SUB TOTAL (Rp.) Jumlah/Bulan (Rp.) 55,803,571 1,098,214 2,812,500 625,000 375,000 750,000 300,000 500,000 300,000 300,000 75,000 1,598,100 64,537,386 11,160,714 1,004,464 627,790 301,339 251,116 125,558 1,000,000 500,000 1,000,000 750,000 500,000 100,000 1,978,500 19,299,482

Harga Satuan (Rp.)

Tahun 1

Jumlah (Rp.) Tahun 2

Tahun 3 12,500,000 6,000,000 4,400,000 1,050,000 1,000,000 600,000 1,500,000 1,000,000 600,000 100,000 105,000 225,000 1,750,000 80,330,000

Justifikasi Pemakaian Bahan baku Minyak pancingan produksi Pengemasan produk minyak goreng Sticker label produk pada kemasan botol Pengepakan minyak kemasan botol Operasional pabrik dan kantor Operasional pabrik dan kantor Transportasi, operasional pabrik dan kantor Sarana komunikasi dan informasi Administrasi dan Operasional Iuran rutin sampah, RT dan RW Biaya pemeliharaan alat, mesin dan kendaraan

Satuan Butir Kg Buah Buah Buah Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

Kuantitas 22,321 54 3,125 3,125 313 1 1 1 1 1 1 1

Tahun 1 55,803,571 1,098,214 2,812,500 625,000 375,000 750,000 300,000 500,000 300,000 300,000 75,000 1,598,100 64,537,386

Jumlah (Rp.) Tahun 2

Tahun 3

Kenaikan harga bahan baku Pengemasan produk siap jual Pengemasan produk siap jual Sticker label produk pada kemasan botol Sticker label produk pada kemasan plastik Pengepakan asap cair tempurung kelapa Operasional pabrik dan kantor Operasional pabrik dan kantor Transportasi, operasional pabrik dan kantor Sarana komunikasi dan informasi Administrasi dan Operasional Iuran rutin sampah, RT dan RW Biaya pemeliharaan alat, mesin dan kendaraan

Butir Buah Buah Buah Buah Buah Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

22,321 1,004 837 1,004 837 84 1 1 1 1 1 1 1

11,160,714 1,004,464 627,790 301,339 251,116 125,558 1,000,000 500,000 1,000,000 750,000 500,000 100,000 1,978,500 19,299,482

29

No.

Material

Justifikasi Pemakaian

Satuan

Kuantitas

Harga Satuan (Rp.) 4,000 1,000 20,500 1,000 300 1,500 800 300 2,000,000 800,000 1,500,000 1,000,000 1,000,000 200,000 803,300 SUB TOTAL (Rp.) Harga Satuan (Rp.) 1,500,000 1,000,000

Jumlah/Bulan (Rp.) 89,285,714 22,321,429 1,098,214 4,129,464 1,238,839 619,420 669,643 251,116 2,000,000 800,000 1,500,000 1,000,000 1,000,000 200,000 803,300 126,917,139 Jumlah/Bulan (Rp.) 1,500,000 1,000,000

Tahun 1

Jumlah (Rp.) Tahun 2

Tahun 3 89,285,714 22,321,429 1,098,214 4,129,464 1,238,839 619,420 669,643 251,116 2,000,000 800,000 1,500,000 1,000,000 1,000,000 200,000 803,300 126,917,139

Tahun 1 3 1 Buah Kelapa 2 Buah Kelapa 2 Minyak Kelapa 3 Botol Plastik 4 Cap Botol 5 Kardus Karton 6 Kantong Plastik Briket Tempurung Kelapa 7 Cap Kantong Plastik 8 Listrik 9 Air Bersih PDAM 10 Bensin 11 Pulsa 12 ATK 13 Iuran Lingkungan 14 Pemeliharaan 4. Perjalanan No Material

Bahan baku Kenaikan harga bahan baku Minyak pancingan produksi Pengemasan produk minyak dan asap cair Sticker label produk pada kemasan botol Pengepakan produk kemasan botol Pengemasan produk siap jual Sticker label produk pada kemasan plastik Operasional pabrik dan kantor Operasional pabrik dan kantor Transportasi, operasional pabrik dan kantor Sarana komunikasi dan informasi Administrasi dan Operasional Iuran rutin sampah, RT dan RW Biaya pemeliharaan alat, mesin dan kendaraan

Butir Butir Kg Buah Buah Buah Buah Buah Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

22,321 22,321 54 4,129 4,129 413 837 837 1 1 1 1 1 1 1

Justifikasi Pemakaian Survei alat, mesin dan proses produksi pabrik minyak goreng kelapa skala UKM Survei lokasi pabrik, harga dan ketersediaan bahan baku, pasar dan kompetitor

Satuan

Kuantitas

Tahun 1 1,500,000 1,000,000 2,500,000

Jumlah (Rp.) Tahun 2

Tahun 3

Tahun 1 1 Perjalanan ke Yogyakarta 2 Perjalanan ke Tulungagung, Blitar dan Trenggalek

Paket Paket

1 1

SUB TOTAL (Rp.) Tahun 2 1 Perjalanan ke Yogyakarta 2 Perjalanan ke Blitar dan Trenggalek Survei alat, mesin dan proses produksi olahan turunan minyak goreng skala UKM Survei harga dan ketersediaan bahan baku buah kelapa Paket Paket 1 1 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

2,000,000 2,000,000 4,000,000

SUB TOTAL (Rp.) Tahun 3 1 Perjalanan ke Jakarta 2 Perjalanan ke Blitar dan Trenggalek Survei alat, mesin dan proses produksi olahan turunan minyak goreng skala Industri Survei harga dan ketersediaan bahan baku buah kelapa Paket Paket 1 1 4,000,000 3,000,000 4,000,000 3,000,000

4,000,000 3,000,000 SUB TOTAL (Rp.) 7,000,000

5. Lain-lain No 1 Administrasi 2 Publikasi 3 Seminar Kegiatan Justifikasi Pemakaian Proposal, pelaksanaan dan pelaporan IbIKK Hasil pelaksanaan IbIKK Hasil pelaksanaan IbIKK Satuan Paket Paket Paket Kuantitas 1 1 1 Harga Satuan Jumlah/Bulan (Rp.) (Rp.) 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 2,000,000 2,000,000 SUB TOTAL (Rp.) Tahun 1 1,500,000 1,500,000 2,000,000 5,000,000 Jumlah (Rp.) Tahun 2 1,500,000 1,500,000 2,000,000 5,000,000 Tahun 3 1,500,000 1,500,000 2,000,000 5,000,000

30

No. Tahun 1

Material

Justifikasi Pemakaian

Jumlah/Bulan (Rp.) TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp.) Satuan Kuantitas

Harga Satuan (Rp.)

Tahun 1 239,959,386

Jumlah (Rp.) Tahun 2 239,973,482

Tahun 3 239,983,139 719,916,007

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp.) Sumber Dana a. Ditlitabnas b. LPPM UPN "Veteran" Jatim TOTAL (Rp.)

Tahun Ke-1 Tahun Ke-2 Tahun Ke-3 Jumlah (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) 199,983,139 599,916,007 199,959,386 199,973,482 120,000,000 40,000,000 40,000,000 40,000,000 239,983,139 719,916,007 239,959,386 239,973,482

31

Lampiran 2. Aliran Kas IbIKK

Asumsi Untuk Analisis Keuangan


No. Keterangan Kuantitas 1 Periode Proyek 3 2 Lama Tahun Ke-0 3 3 Luas Tanah dan Bangunan 150 Produksi per Hari 8 5 Produksi per Minggu 6 6 Produksi per Bulan 4 7 Produksi per Tahun 12 8 Produksi per Tahun 2,304 9 Tenaga Kerja Tahun Ke-1 a. Tetap 2 b. Tidak Tetap 1 c. Manajemen Operasional 2 d. Manajemen Produksi 1 d. Pemasaran 2 10 Harga-harga a. Buah Kelapa 2,500 b. Buah Kelapa 4,000 c. Minyak Kelapa 20,500 d. Bungkil Kelapa 800 e. Tempurung Kelapa 900 f. Sabut Kelapa 900 g. Air Kelapa 1,000 h. Asap Cair Tempurung Kelapa 15,000 i. Briket Tempurung Kelapa 3,000 11 Input Produksi per Hari 893 12 Ouput per Hari Tahun Ke-1 (Produksi 50%) a. Minyak Kelapa Kotor (MK) 179 b. Minyak Kelapa (M) 125 c. Bungkil 179 d. Tempurung 134 e. Sabut Kelapa 357 f. Air Kelapa 179 g. Asap Cair Tempurung Kelapa 40 h. Briket Tempurung Kelapa 33 13 Minyak Pancingan (MP) a. Terhadap Output 30% b. Minyak Kelapa 54 14 Proporsi Modal Tahun Ke-1 a. Ditlitabnas 199,959,386 b. LPPM PT 40,000,000 15 Pinjaman Modal Usaha 239,959,386 16 Suku Bunga per Tahun (DF) 16% 17 PPh 10% 18 Modal Kerja per Tahun 1 Satuan Tahun Bulan m Jam Hari Minggu Bulan Jam Orang Orang Orang Orang Orang Rp/Butir Harga pada tahun ke-1 Rp/Butir Prediksi harga mulai tahun ke-3 Rp/Liter Dijual sebagai minyak goreng kemasan premium Rp/Kg Dijual ke perusahaan pakan ternak dan masyarakat Rp/Kg Dijual ke perusahaan arang tempurung kelapa dan masyarakat Rp/Kg Dijual ke pengrajin sabut kelapa dan masyarakat Rp/Liter Dijual ke perusahaan nata de coco dan masyarakat Rp/Liter Dijual ke masyarakat Rp/Kg Dijual masyarakat Butir 5 butir buah kelapa segar menghasilkan 1 liter minyak kelapa kotor (125 Liter/Hari) Liter Liter Kg Kg Kg Liter Liter Kg Persen Liter MK = M + MP Kapasitas yang digunakan hanya 50% dari kapasitas maksimum mesin produksi 20% dari input produksi 15% dari input produksi 40% dari input produksi 20% dari input produksi 30% dari output tempurung kelapa 25% dari output tempurung kelapa Diperlukan hanya pada hari I produksi Keterangan Proses investasi sampai pabrik siap

Rp/Tahun Rp/Tahun Rp/Tahun Nilai modal usaha dari Ditlitabmas dan LPPM PT dianggap sebagai pinjaman modal usaha Persen Asumsi bank rate untuk pinjaman modal usaha Persen Bulan Modal kerja yang diperlukan adalah biaya operasional (gaji dan upah, biaya tetap serta biaya variabel) untuk 1 (satu) bulan pertama, karena pendapatan dari penjualan produk baru diterima setelah 30 hari dari saat dimulainya produksi.

32

Biaya-biaya (Tahun Ke-1)


1. Biaya Investasi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Material Perijinan Instalasi Pabrik Sewa Bangunan Sewa Tanah Bak Limbah Pagar Laptop Printer Meja Kursi Plastik Papan Tulis Almari Alat Produksi Minyak Alat Pengemas Minyak Timbangan Tong Kereta Dorong Pipa Sekop Ember Tandon Plastik Perjalanan ke Yogyakarta Justifikasi Pemakaian Satuan Paket Unit Tahun Tahun Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Unit Unit Unit Unit Meter Unit Unit Unit Paket Paket Kuantitas 1 1 3 3 1 1 1 1 4 10 2 1 1 2 1 1 1 40 2 4 2 1 1 Jumlah/ Harga Satuan Jumlah/ Bulan (Rp.) Tahun (Rp.) (Rp.) 2,500,000 1,500,000 6,000,000 2,000,000 1,000,000 1,000,000 4,500,000 750,000 300,000 40,000 300,000 600,000 110,000,000 3,000,000 1,000,000 300,000 300,000 10,000 50,000 40,000 1,750,000 1,500,000 1,000,000 2,500,000 1,500,000 18,000,000 6,000,000 1,000,000 1,000,000 4,500,000 750,000 1,200,000 400,000 600,000 600,000 110,000,000 6,000,000 1,000,000 300,000 300,000 400,000 100,000 160,000 3,500,000 1,500,000 1,000,000 162,310,000 2,500,000 1,500,000 18,000,000 6,000,000 1,000,000 1,000,000 4,500,000 750,000 1,200,000 400,000 600,000 600,000 110,000,000 6,000,000 1,000,000 300,000 300,000 400,000 100,000 160,000 3,500,000 1,500,000 1,000,000 162,310,000 21,973,429 89,889,714 Umur Depresiasi/ Nilai Sisa Ekonomis Tahun (Rp.) Proyek (Rp.) (Tahun)

Ijin usaha Biaya proses instalasi alat produksi Pabrik untuk produksi dan kantor Lokasi bangunan pabrik dan kantor Pembuangan limbah sisa produksi Keamanan dan kenyamanan pabrik Pengolahan data dan administrai kantor Administrasi dan pembukuan Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Inventaris kantor dan pabrik Pengolahan bahan baku sampai produk jadi Pengemasan produk siap jual Pengukur berat komponen produksi Tempat penyimpanan minyak pancingan Alat bantu angkat barang Menyalurkan air, santan, minyak dan limbah Alat bantu angkat barang Tempat minyak sementara Tempat penyimpanan minyak siap kemas Survei alat, mesin dan proses produksi pabrik minyak goreng kelapa skala UKM 23 Perjalanan ke Tulungagung, Survei lokasi pabrik, harga dan ketersediaan Blitar dan Trenggalek bahan baku, pasar dan kompetitor 2. Biaya Tetap No 1 2 3 4 5 6 Material Bensin Pulsa ATK Iuran Lingkungan Pemeliharaan Manajemen Operasional Justifikasi Pemakaian Transportasi, operasional pabrik dan kantor Sarana komunikasi dan informasi Administrasi dan Operasional Iuran rutin sampah, RT dan RW Biaya pemeliharaan alat, mesin dan kendaraan Gaji dan Upah

3 3 5 7 7 7 7 5 7 10 10 7 10 10 7 7 7 5 10

6,000,000 2,000,000 200,000 142,857 642,857 107,143 171,429 80,000 85,714 60,000 11,000,000 857,143 100,000 30,000 42,857 57,143 14,286 32,000 350,000

0 0 400,000 571,429 2,571,429 428,571 685,714 160,000 342,857 420,000 77,000,000 3,428,571 700,000 210,000 171,429 228,571 57,143 64,000 2,450,000

SUB TOTAL (Rp.)

Satuan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

Kuantitas 1 1 1 1 1 1

Harga Satuan Jumlah/Bulan Jumlah/Tahun (Rp.) (Rp.) (Rp.) 500,000 500,000 6,000,000 300,000 300,000 3,600,000 300,000 300,000 3,600,000 75,000 75,000 900,000 1,598,100 1,598,100 19,177,200 2,400,000 2,400,000 28,800,000

33

No 7 8 9 10

Material Manajemen Produksi Pemasaran Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap

Justifikasi Pemakaian Gaji dan Upah Gaji dan Upah Gaji dan Upah Gaji dan Upah

Satuan Bulan Bulan Bulan Bulan

Kuantitas

Harga Satuan Jumlah/Bulan Jumlah/Tahun (Rp.) (Rp.) (Rp.) 1 1,200,000 1,200,000 14,400,000 1 1,920,000 1,920,000 23,040,000 1 1,920,000 1,920,000 23,040,000 1 672,000 672,000 8,064,000 10,885,100 130,621,200 SUB TOTAL (Rp.)

3. Biaya Variabel No 1 2 3 4 5 6 7 Material Buah Kelapa Minyak Kelapa Botol Plastik Cap Botol Kardus Karton Listrik Air Bersih PDAM Justifikasi Pemakaian Bahan baku Minyak pancingan produksi Pengemasan produk minyak goreng Sticker label produk pada kemasan botol Pengepakan minyak kemasan botol Operasional pabrik dan kantor Operasional pabrik dan kantor Satuan Butir Kg Buah Buah Buah Bulan Bulan Kuantitas Harga Satuan Jumlah/Bulan Jumlah/Tahun (Rp.) (Rp.) (Rp.) 22,321 2,500 55,803,571 669,642,857 54 20,500 1,098,214 1,098,214 3,125 900 2,812,500 33,750,000 3,125 200 625,000 7,500,000 313 1,200 375,000 4,500,000 1 750,000 750,000 9,000,000 1 300,000 300,000 3,600,000 61,764,286 729,091,071 SUB TOTAL (Rp.) Harga Satuan Jumlah/Bulan Jumlah/Tahun (Rp.) (Rp.) (Rp.) 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 SUB TOTAL (Rp.) 5,000,000 239,959,386

4. Lain-lain No Kegiatan Justifikasi Pemakaian Proposal, pelaksanaan dan pelaporan IbIKK Hasil pelaksanaan IbIKK Hasil pelaksanaan IbIKK Satuan Paket Paket Paket Kuantitas 1 1 1

1 Administrasi 2 Publikasi 3 Seminar

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (Rp.) Pinjaman Modal a. Kredit Investasi b. Kredit Modal Kerja TOTAL (Rp.) Tahun Ke-1 (Rp.) 167,310,000 72,649,386 239,959,386

Keterangan: Modal kerja yang diperlukan adalah biaya operasional (gaji dan upah, biaya tetap serta biaya variabel) untuk 1 (satu) bulan pertama, karena pendapatan dari penjualan produk baru diterima setelah 30 hari dari saat dimulainya produksi.

34

Angsuran Pinjaman Modal (Tahun Ke-1)


Total Pinjaman (Rp) = Jangka Waktu = Bunga = Angsuran Pokok (Rp.) = Periode Tahun 0 Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12 Tahun1 Bulan 13 Bulan 14 Bulan 15 Bulan 16 Bulan 17 Bulan 18 Bulan 19 Bulan 20 Bulan 21 Bulan 22 Bulan 23 Bulan 24 Tahun 2 Bulan 25 Bulan 26 Bulan 27 Bulan 28 Bulan 29 Bulan 30 Bulan 31 Bulan 32 Bulan 33 Bulan 34 Bulan 35 Bulan 36 Tahun 3 Kredit (Rp.) 239,959,386 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 79,986,462 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 79,986,462 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 6,665,538 79,986,462 3,199,458 3,110,585 3,021,711 2,932,837 2,843,963 2,755,089 2,666,215 2,577,342 2,488,468 2,399,594 2,310,720 2,221,846 32,527,828 2,132,972 2,044,098 1,955,225 1,866,351 1,777,477 1,688,603 1,599,729 1,510,855 1,421,982 1,333,108 1,244,234 1,155,360 19,729,994 1,066,486 977,612 888,738 799,865 710,991 622,117 533,243 444,369 355,495 266,622 177,748 88,874 6,932,160 9,864,997 9,776,123 9,687,249 9,598,375 9,509,502 9,420,628 9,331,754 9,242,880 9,154,006 9,065,132 8,976,259 8,887,385 112,514,290 8,798,511 8,709,637 8,620,763 8,531,889 8,443,015 8,354,142 8,265,268 8,176,394 8,087,520 7,998,646 7,909,772 7,820,898 99,716,456 7,732,025 7,643,151 7,554,277 7,465,403 7,376,529 7,287,655 7,198,782 7,109,908 7,021,034 6,932,160 6,843,286 6,754,412 86,918,622 239,959,386 36 16% 6,665,538 Angsuran Pokok (Rp.)

Bulan per Tahun per Bulan Angsuran Bunga (Rp.) Total (Rp.) Saldo Awal (Rp.) 239,959,386 239,959,386 233,293,847 226,628,309 219,962,770 213,297,232 206,631,693 199,966,155 193,300,616 186,635,078 179,969,539 173,304,001 166,638,462 159,972,924 153,307,385 146,641,847 139,976,308 133,310,770 126,645,231 119,979,693 113,314,154 106,648,616 99,983,077 93,317,539 86,652,000 79,986,462 73,320,923 66,655,385 59,989,846 53,324,308 46,658,769 39,993,231 33,327,692 26,662,154 19,996,615 13,331,077 6,665,538 Saldo Akhir (Rp.) 239,959,386 233,293,847 226,628,309 219,962,770 213,297,232 206,631,693 199,966,155 193,300,616 186,635,078 179,969,539 173,304,001 166,638,462 159,972,924 153,307,385 146,641,847 139,976,308 133,310,770 126,645,231 119,979,693 113,314,154 106,648,616 99,983,077 93,317,539 86,652,000 79,986,462 73,320,923 66,655,385 59,989,846 53,324,308 46,658,769 39,993,231 33,327,692 26,662,154 19,996,615 13,331,077 6,665,538 0

159,972,924

79,986,462

35

Proyeksi Produksi dan Penerimaan Kotor Harga Satuan (Rp.) 20,500 800 900 900 1,000 15,000 3,000 TOTAL (Rp.) Jumlah/Bulan (Rp.) Jumlah (Rp.) Tahun Ke-1 Tahun Ke-2 Tahun Ke-3 (Produksi 50%) (Produksi 50%) (Produksi 100%) 64,062,500 768,750,000 768,750,000 1,537,500,000 3,571,429 42,857,143 42,857,143 85,714,286 3,013,393 36,160,714 0 0 8,035,714 96,428,571 96,428,571 192,857,143 4,464,286 53,571,429 53,571,429 107,142,857 15,066,964 0 180,803,571 361,607,143 2,511,161 0 30,133,929 60,267,857 100,725,446 997,767,857 1,172,544,643 2,345,089,286

No. 1 2 3 4 5 6 7

Produk Minyak Kelapa Bungkil Tempurung Kelapa Sabut Kelapa Air Kelapa Asap Cair Tempurung Kelapa Briket Tempurung Kelapa

Satuan Liter Kg Kg Kg Liter Kg Liter

Kuantitas 3,125 4,464 3,348 8,929 4,464 1,004 837

Proyeksi Laba-Rugi Usaha (Tahun Ke-1)


No. Uraian Jumlah (Rp.) Tahun 2 997,767,857

1 Total Penerimaan 2 Pengeluaran a. Biaya Variabel b. Biaya Tetap c. Depresiasi d. Angsuran Pokok e. Angsuran Bunga Total Pengeluaran 3 4 5 6 7 R/L Sebelum Pajak PPh (10%) Laba Setelah Pajak Profit on Sales

Tahun 1 997,767,857

Tahun 3 997,767,857

729,091,071 130,621,200 21,973,429 79,986,462 32,527,828 994,199,990 3,567,867 356,787 3,211,081 0.32%

729,091,071 130,621,200 21,973,429 79,986,462 19,729,994 981,402,156 16,365,701 1,636,570 14,729,131 1.48%

729,091,071 130,621,200 21,973,429 79,986,462 6,932,160 968,604,322 29,163,535 2,916,354 26,247,182 2.63%

Break Even Point (BEP) / Titik Impas a. Rupiah 687,477,469 b. Liter 33,535

639,950,969 31,217

592,424,469 28,899

36

Proyeksi Aliran Kas IbIKK (Tahun Ke-1)


No. A Keterangan ARUS MASUK 1. Total Penjualan 2. Kredit Investasi 3. Kredit Modal Kerja 4. Nilai Sisa Proyek Total Arus Masuk Arus Masuk untuk Menghitung IRR ARUS KELUAR 1. Biaya Investasi 2. Biaya Variabel 3. Biaya Tetap 4. Angsuran Pokok 5. Angsuran Bunga 6. PPh (10%) Total Arus Keluar Arus Keluar untuk Menghitung IRR ARUS BERSIH (NCF) CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR 1. Discount Factor (16%) 2. Present Value (PV) CUMMULATIVE ANALISIS KELAYAKAN USAHA NPV (16%) IRR Net B/C PBP Jumlah (Rp.) Tahun 1 Tahun 2 997,767,857 0 72,649,386 0 1,070,417,243 997,767,857 0 729,091,071 130,621,200 79,986,462 32,527,828 356,787 972,583,348 860,069,058 97,833,895 137,698,799 0.862 118,705,861 (48,604,139) (+) (> 16%) (> 1) Tahun Bulan 997,767,857 0 0 0 997,767,857 997,767,857 0 729,091,071 130,621,200 79,986,462 19,729,994 1,636,570 961,065,297 861,348,842 36,702,560 136,419,016 0.743 101,381,551 52,777,413

Tahun 0 0 167,310,000 0 0 167,310,000 0 167,310,000 0 0 0 0 0 167,310,000 167,310,000 0 (167,310,000) 1.000 (167,310,000) (167,310,000) 196,943,934 73.77% 2.18 2.37 28

Tahun 3 997,767,857 0 0 89,889,714 1,087,657,571 1,087,657,571 0 729,091,071 130,621,200 79,986,462 6,932,160 2,916,354 949,547,247 862,628,625 138,110,325 225,028,946 0.641 144,166,521 196,943,934

C D

E F

37

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul

38

39

Lampiran 5. Biodata Ketua Tim Pengusul

A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 4 NIP 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 E-Mail 8 Nomor Telepon/HP. 9 Alamat Kantor 10 Nomor Telepon/Faks. 11 Lulusan yang Telah Dihasilkan 12 Mata Kuliah yang Diampu

Prof. Dr. Djohan Mashudi, SE., MS. Laki-laki Guru Besar Fakultas Ekonomi 19581008 198603 1001 0708105801 Kediri, 8 Oktober 1958 djohan_mashudi@ yahoo.co.id (031) 8963568 / 08123207702 Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 (031) 8783482 S-1 = 100 orang; S-2 = 20 orang; S-3 = 4 orang 1. Ekonomi Manajerial 2. Teori Ekonomi 3. Ekonomi Pembangunan

B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Nama Pembimbing/Promotor S-1 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Ekonomi Pembangunan 1978 1984 Pengaruh Pengadaan Pangan Sub Dolog Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Sawah Padi di Kabupaten Mojokerto Drs. Ec. Maruf Muchtar S-2 KPK Universitas Gadjah Mada Universitas Brawijaya Malang Sosial Ekonomi 1988 1990 Pengaruh Pola Pertanian Terhadap Fertilitas Pedesaan Dr. Sri Widodo S-3 Universitas Airlangga Surabaya Ilmu Ekonomi 1993 1998 Mobilitas Tenaga Kerja Rumah Tangga Tani dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Pedesaan di Jawa Timur Prof. Dr. Harsono 40

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun 1 2012 Judul Penelitian Pengaruh Luas Lahan dan Jumlah Petani Terhadap Produksi Sawah Padi di Wilayah Kabupaten Sidoarjo Pendanaan Sumber UPN Veteran Jawa Timur Jumlah (Juta Rp.) 3,5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun 1 2 2008 2008 Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber Jumlah (Juta Rp.) 160 450

Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengusaha Kecil di Kabupaten Pemerintah Propinsi Jawa Timur Malang Pelatihan Kewirausahaan dan Teknologi Tepat Guna Pengusaha Pemerintah Propinsi Jawa Timur Kecil Makanan dan Minuman Khas Daerah Malang Nama Jurnal Volume / Nomor / Tahun

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah 1

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah No. 1 G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir Judul Buku No. 1 Ekonomi Manajerial 2 Teori Ekonomi 3 Ekonomi Internasional H. Perolehan HKI dalam 510 Tahun Terakhir Judul / Tema HKI No. 1 Tahun 2008 2008 2008 Tahun Jumlah Halaman 227 170 152 Jenis

Waktu dan Tempat

Penerbit FE UPN Veteran Jatim Press FE UPN Veteran Jatim Press FE UPN Veteran Jatim Press Nomor P/ID

41

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

42

Lampiran 6. Biodata Anggota Tim Pengusul

A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 4 NIP 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 E-Mail 8 Nomor Telepon/HP. 9 Alamat Kantor 10 Nomor Telepon/Faks. 11 Lulusan yang Telah Dihasilkan 12 Mata Kuliah yang Diampu

Prof. Dr. Syamsul Huda, SE., MTp. Laki-laki Guru Besar 19590828 199003 1001 0728085901 Surabaya, 28 Agustus 1959 syamsulhuda.prof@yahoo.com 081330454157 Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 (031) 8783482 S-1 = 88 orang; S-2 = 7 orang; S-3 = 1 orang 1. Ekonomi Pembangunan Lanjutan 2. Ekonomi Koperasi 3. Kewirausahaan 4. Ekonomi Publik S-2 UGM Yogyakarta Magister Perencanaan Kota dan Daerah 1994 1996 S-3 Universitas Airlangga Surabaya Ilmu Ekonomi 1999 2007 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ekspor dan Impor non Migas serta Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur Prof. Dr. Imam Syakir, SE. 43

B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Nama Pembimbing/Promotor S-1 UPN Veteran Jawa Timur Studi Pembangunan 1978 1984

Pengaruh Angkatan Kerja Terhadap Kesempatan Kerja di Kotamadya Ekonomi Regional Jawa Timur Surabaya Drs. Ec. Suherman Rosidy Dr. Amiruddin Ardani, MA.

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun 1 2011 Judul Penelitian Analisis Sektoral Perkecamatan yang Mendorong dan Menghambat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Jombang Pendanaan Sumber UPN Veteran Jatim Jumlah (Juta Rp.) 5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun 1 2 2008 2008 Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan Kewirausahaan bagi Pengusaha Kecil di Kabupaten Malang Pelatihan Kewirausahaan dan Teknologi Tepat Guna Pengusaha Kecil Makanan dan Minuman Khas Daerah Malang Pendanaan Sumber Pemerintah Propinsi Jawa Timur Pemerintah Propinsi Jawa Timur Jumlah (Juta Rp.) 160 450

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah 1 Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap Ekspor dan Impor Non Migas serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Jawa Timur Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Kandungan Informasi Keuangan dan Faktor Teknis Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Rokok yang Go Publik di Bursa Efek Surabaya Prospek Ekspor Udang Segar Beku di Jawa Timur ke Jepang serta Faktor yang Mempengaruhi Prospek Penerimaan Devisa Sektor Pariwisata dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi di Jawa Timur Prosfek Ekspor Katak dan Udang Serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi di Jawa Timur

Nama Jurnal Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Bisnis (Mabis), Fakultas Ekonomi Universitas Widiagama Malang (Terakreditasi) Jurnal Teknologi Informatika, Fakultas Teknik Informasi Universitas Merdeka Malang (Terakreditasi) Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM), Edisi Khusus, Universitas Brawijaya Malang (Terakreditasi) Jurnal Ilmu Ekonomi Pembangunan Jurnal Ilmu Ekonomi Pembangunan

Volume / Nomor / Tahun Vol. 5; No. 3 Desember 2007 ISSN: 1693-252X Vol. 6; No. 1 Februari 2008 ISSN: 1693-6604 Vol. 6 Februari 2008 ISSN: 1693-5241 Vol. 2; No. 2 Juli 2011 ISSN: 977-2088-0677 Vol. 3; No. 2 Juli 2012 ISSN: 977-2088-0677 44

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Pelatihan Kewirausahaan dan Teknologi Tepat guna 1 Pelatihan Kewirausahaan Pengusaha Kecil Makanan dan Minuman Khas Daerah Kabupaten Malang Seminar Nasional Solusi Ekonomi Syariah Dalam 2 Seminar Nasional Mengatasi Krisis Keuangan Global Seminar Nasional Pentingnya Perencanaan dan 3 Seminar Nasional Pemasaran dalam Dunia Maya Bagi Pengusaha Kecil dan Menengah 4 Seminar Regional Prospek Lulusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim

Waktu dan Tempat 3 Mei 2009 University In Malang 6 Desember 2009 Fakultas Ekonomi Uniska Kediri 9 November 2009 Lembaga Edukasi Swastika Magetan 29 Desember 2011 HMIESP Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku 1 Ekonomi Koperasi Era Globalisasi 2 Kewirausahaan Dalam Ekonomi Global 3 Budi Daya Belut di dalam Air Bersih Ekonomi Koperasi Tantangan dan Peluang di Era 4 Globalisasi (Edisi Revisi)

Tahun 2009 2010 2011 2012

Jumlah Halaman 233 292 67 268

Penerbit Unesa University Press Unesa University Press UPN Veteran Jatim Press Unesa University Press

H. Perolehan HKI dalam 510 Tahun Terakhir No. Judul / Tema HKI 1

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

45

46

Lampiran 7. Biodata Anggota Tim Pengusul

A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 4 NIP 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 E-Mail 8 Nomor Telepon/HP. 9 Alamat Kantor 10 Nomor Telepon/Faks. 11 Lulusan yang Telah Dihasilkan

12 Mata Kuliah yang Diampu

Prof. Dr. Ir. Syarif Imam Hidayat, MM. Laki-laki Guru Besar 19630218 198903 1002 0718026301 Sumenep, 18 Februari 1963 syarifimamhidayat@upnjatim.ac.id (031) 7875575 Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 (031) 8793653 / (031) 8703653 S-1 = 55 orang; S-2 = 15 orang; S-3 = 1 orang 1. Manajemen Agribisnis 2. Manajemen Produksi Agribisnis 3. Ekonomi Agroindustri 4. Ekonomi Syariah 5. Farm Supply Industry 6. Ekonomi Kelembagaan S-2 Institut Pertanian Bogor Manajemen Agribisnis 1992 1994 Analisis Labour Turnover Karyawan di Agroindustri Mebel Rotan Surabaya Dr. Ir. Sjafri Mangkuprawira S-3 Universitas Brawijaya Malang PDIP SOSEK (Sosiologi Pedesaan) 2004 2007 Kemiskinan Dalam Perspektif Masyarakat Desa Tertinggal yang Religius Prof. Dr. Ir. Sugiyanto, MS. 47

B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Nama Pembimbing/Promotor S-1 UPN Veteran Jawa Timur Pertanian/Tanah 1982 1987 Pengaruh Mulsa Terhadap Evaporasi dan Kandungan Air Tanah Dr. Ir. Wani Hadi Utomo

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun 1 2 3 4 5 6 7 2008 2009 2009 2010 2011 2011 2012 Judul Penelitian Studi Kemiskinan Dalam Perspektif Masyarakat Religius Strategi Kebijakan Pengembangan UMKM Di Pesisir Utara Jawa Timur Strategi Kebijakan Pengembangan UMKM Di Pesisir Selatan Jawa Timur Investigasi Beberapa Indikator Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) di Jawa Timur Pelestarian Sumberdaya Lahan dan Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep Jawa Timur Pelestarian Sumberdaya Lahan dan Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep Jawa Timur Kajian Lingkungan Hidup Strategis Di Kabupaten Sumenep Pendanaan Sumber DP2M Dikti Bappeda Jawa Timur Bappeda Jawa Timur Bappeda Jawa Timur BLH Kabupaten Sumenep BLH Kabupaten Sumenep BLH Kabupaten Sumenep Jumlah (Juta Rp.) 35 250 250 500 50 50 100

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber Bappeda Jawa Timur WISMP Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo IBM DP2M Dikti LPPM UPN Veteran Jatim Pemerintah Propinsi Jawa Timur Universitas Airlangga Surabaya Pemerintah Propinsi Jawa Timur LPPM UPN Veteran Jatim LPPM UPN Veteran Jatim Jumlah (Juta Rp.) Setiap ada kegiatan 20 40 5 300 5 1 48

2008 - Staf Ahli Bidang Ekonomi pada Kelompok Jabatan Fungsional Sekarang Perencana Bappeda Propinsi Jawa Timur Anggota Tim Pembentukan Restrukturisasi P3A / HIPPA Water 2009 Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) di Kabupaten Sidoarjo 2010 Pemberdayaan Masyarakat Miskin 2011 Penyuluhan Pertanian di Desa Made Kabupaten Jombang 2011 Khutbah Idul Fitri Di Halaman Gedung Islamic Centre Surabaya 2011 Panitia Pengarah Kongres III Pancasila Khutbah Idul Fitri Di Masjid Baitul Ham di Kompleks Kantor 2012 Gubernur Jawa Timur 2012 Penyuluhan Masyarakat Desa di Pacet Mojokerto Penyuluhan Bagi Pelajar SMA Dharma Wanita Surabaya tentang 2012 Manajemen Agribisnis

10

2012

Tim Juri Lomba Karya Tulis Ilmiah tentang Lingkungan Hidup Bagi Pelajar Tingkat SD, SMP dan SMA se-Surabaya

BLH Kota Surabaya

20

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah 1 Kemiskinan Dalam Perspektif Masyarakat Desa Tertinggal di Kabupaten Sampang Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan Produk Olahan Kentang French Fried Keragaan Benih Bersertifikat Padi di Kabupaten Ponorogo Penilaian Konsumen Terhadap Beberapa Atribut Dua Jenis Rokok Produk Sampoerna Strategi Pemasaran Produk French Fried Pewilayahan Komoditas Kedelai Dalam Mendukung Kegiatan Agroindustri di Kabupaten Sidoarjo Alih Fungsi Lahan di Jawa Timur

2 3 4

5 6 7

Nama Jurnal Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika, FTI Universitas Merdeka Malang (Terakreditasi) Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Negeri Jember Jurnal Agritek IPM Malang (Terakreditasi) Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim Jurnal of Business and Management Eksekutif IBMT (Terakreditasi) Jurnal Saintek Kopertis Wilayah VII Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Volume / Nomor / Tahun Edisi Khusus Tahun 2008 Vol. 2; No. 1 Tahun 2008 Vol. 17 Tahun 2008 Vol. 8; No. 2 Tahun 2008 Vol. 6; No. 2 Tahun 2009 Vol. 6; No. 1 Tahun 2009 Edisi Khusus Tahun 2010

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah No. Pemberdayaan Petani Menuju Kedaulatan Pangan 1 Seminar Nasional Nasional Pelatihan Manajemen Usaha Tani Tembakau Bagi 2 Pelatihan Manajemen Usaha Tani Pengusaha dan Petani Tembakau se-Jawa Timur

Waktu dan Tempat 2008 Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim 2009 Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur 49

Seminar Nasional Rotan Komoditas Hasil Hutan Non Kayu Pelatihan ESQ Lokakarya Bappeda Jatim Seminar Kuliah Umum Orasi Ilmiah Pidato Pengukuhan Guru Besar/ Profesor Seminar Internasional on Natural Resources, Climate Change and Food Security in Developing Countries Kuliah Tamu Dialog Interaktif Dialog Interaktif Dialog Interaktif Seminar Nasional Seminar Nasional Hortikultura Asosiasi Dosen Kewarganegaraan

Rotan: Komoditas Menjanjikan Pelatihan ESQ Bagi Pengusaha Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu Sasaran Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Jawa Timur Membangun Jati Diri Bangsa Kuliah Umum Bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja Sumenep Orasi Ilmiah Membangun Agribisnis: Solusi Mengurangi Kemiskinan, Meningkatkan Petumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Nasional Poverty, Food Security and Agribusiness Development: A Big Problem in Indonesia Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan Dialog Interaktif Masalah Pergulaan Nasional Dialog Interaktif Masalah Perberasan Nasional Dialog Interaktif Masalah Kelangkaan Komoditas Kedelai Seminar Nasional Maraknya Pelecehan Agama dan Aksi Anarkis Kinerja Hortikultura Indonesia Geopolitik dan Geostrategi

4 5 6 7 8

2010 Balai Pengelolaan Hutan Wilayah VII Kementerian Kehutanan di Jawa Timur 2010 Balai Pengelolaan Hutan Wilayah VII Kementerian Kehutanan di Jawa Timur 2010 Bappeda Propinsi Jawa Timur 2010 UPT-MKU Universitas Airlangga Surabaya 2010 Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja Sumenep 2011 UPN Veteran Jatim 2011 Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim 2011 ITATS Surabaya 2011 Metro TV Jawa Timur 2011 Metro TV Jawa Timur 2011 Metro TV Jawa Timur 2012 UKKI UPN Veteran Jatim 2012 Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim 2012 Asosiasi Dosen Kewarganegaraan Propinsi Jawa Timur 50

9 10 11 12 13 14 15 16

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku 1 Kemiskinan dalam Masyarakat Religius 2 Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasinya 3 4 5 Buku Penuntun Praktikum Manajemen Agribisnis Buku Penuntun Praktikum Manajemen Produksi Agribisnis Buku Pedoman Penulisan KKP dan Skripsi (Anggota Tim Penyusun)

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah Halaman 150 200 35 35 60

Penerbit UPN Veteran Jatim Press UPN Veteran Jatim Press Laboratorium Agribisnis Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim Laboratorium Agribisnis Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim

H. Perolehan HKI dalam 510 Tahun Terakhir No. Judul / Tema HKI 1

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun Tempat Penerapan 1 J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir Jenis Penghargaan No. 1 Satya Lencana Karya Satya X 2 Satya Lencana Karya Satya XX Piagam Penghargaan Sebagai Lulusan Doktor dengan Predikat 3 CUMLAUDE pada Program Doktor Ilmu Pertanian (Sosped) Program Pascasarjana Strata 3 (Dr) Masa Studi 3 Tahun (IPK = 3,97)

Respon Masyarakat

Institusi Pemberi Penghargaan Presiden Republik Indonesia Presiden Republik Indonesia Rektor Universitas Brawijaya Malang

Tahun 2002 2010 2007

51

52

Anda mungkin juga menyukai