Anda di halaman 1dari 7

1.

Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jack) merupakan salah satu tanaman

perkebunan di Indonesia yang memiliki masa depan yang cukup cerah.


Perkebunan kelapa sawit semula berkembang di daerah Sumatera Utara dan
Nanggroe Aceh Darussalam. Namun sekarang telah berkembang di berbagai
daerah, seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera barat, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah, Serta Wilayah
Indonesia lainnya.
Bagian tanaman kelapa sawit yang bernilai ekonomi tinggi adalah buah yang
tersusun dalam sebuah tandan, biasa disebut dengan TBS (Tandan Buah Segar).
Buah sawit di bagian sabut (daging buah atau mesocarp) menghasilkan minyak
sawit kasar (Crude Palm Oil atau CPO) sebanyak 20-24%. Sementara itu, bagian
inti sawit menghasilkan minyak inti sawit (Palm Kernel Oil atau PKO) 3-4%.
Prospek pasaran dunia untuk minyak sawit dan produk-produknya cukup
bagus. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan dari tanaman itu
sendiri. Dalam perekonomian Indonesia, komoditas kelapa sawit memegang
peranan yang cukup strategis karena komoditas ini memiliki prospek sebagai
sumber devisa negara. Oleh karena itu, strategi pengembangan masa depan perlu
dilakukan.
Indonesia merupakan salah satu produsen CPO terbesar di dunia bersama
Malaysia, Thailand dan Nigeria. Total Produksi CPO dunia pada tahun 2008
adalah 43.1 juta Ton yang sebagian besar berasal dari Indonesia dan Malaysia.

Grafik Perkembangan Produksi CPO Dunia 1998-2008 (dalamjuta ton)

Sumber: CEIC
Perkebunan kelapa sawit sekarang telah diperluas secara besar-besaran
dengan pola perkebunan besar, pola kebun inti, pola Perkebunan Inti Rakyat
(PIR), atau pola Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA). Sistem
perkebunan ini ditangani oleh perkebunan negara, perkebunan swasta, serta
masyarakat baik secara mandiri maupun bermitra dengan perusahaan perkebunan.
Perkebunan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan
pertanian terutama dalam penghasil devisa, penyerapan tenaga kerja dan
kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Devisa yang dihasilkan dari
sektor pertanian tahun 2002 sebesar US$ 5.364 juta, menunjukkan bahwa sebesar
88,76 % berasal dari sub sektor perkebunan. Sedangkan data penyerapan tenaga
kerja tahun 2002 menunjukkan bahwa dari 38,2 juta angkatan kerja pertanian,
sebesar 47 % bekerja di sub sector perkebunan. Kontribusi sub sektor perkebunan
terhadap Produk Domestik Bruto Nasional tahun 2002 sebesar 2.53 % atau
sebesar 16,65 % terhadap sektor pertanian.
Dari sekilas data di atas, maka strategi pengembangan industri kelapa
sawit di Indonesia di masa mendatang harus mengacu pada potensi produktivitas
dengan kualitas yang maksimal. Sehingga peran dalam aspek teknis budidaya

kelapa sawit yang baik perlu dilakukan mulai dari awal hingga akhir. Mengingat
tinggi dan rendahnya produksi tanaman kelapa sawit sangat ditentukan oleh teknis
budidayanya. Selain itu juga didukung peran aspek lain, seperti manajemen
Produksi khususnya pengolahan, Manajemen SDM, manajemen keuangan,
pemasaran dan administrasi.
Disisi lain, mahasiswa pertanian sebagai salah satu SDM terdidik, selain
mampu menguasai pengetahuan dan ilmu, juga harus mampu mengaplikasikan di
lapang. Selama kuliah, waktu ke lapang relative terbatas. Oleh karena itu maka
mahasiswa Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
diwajibkan untuk melaksanakan PKL.

Untuk membekali mahasiswa dengan

aplikasi lapang khususnya pada perkebunan kelapa sawit, maka pada periode ini,
mahasiswa melaksanakan PKL di PT. Bumitama Gunajaya Agro di Pundu
Kalimantan Tengah.
2.

Tujuan PKL
Tujuan umum PKL ini adalah untuk mengetahui, mempelajari serta mampu
memahami aplikasi nyata aspek teknis budidaya dan manajemen serta
gambaran secara umum aktivitas di perkebunan kelapa sawit PT. Bumitama
Gunajaya Agro Pundu Kalimantan Tengah
Sedangkan tujuan khususnya antara lain untuk :
a. Mengetahui gambaran secara umum perkebunan kelapa sawit PT.
Bumitama Gunajaya Agro di Metro Pundu Kalimantan Tengah?
b. Mempelajari dan praktek kerja tentang aspek teknis budidaya/ manajemen
kebun (persiapan lahan, pembibitan hingga tahapan pemanenan) di lahan
kelapa sawit PT. Bumitama Gunajaya Agro Pundu Kalimantan Tengah?
c. Mempelajari tentang perancanaan dan pengelolaan logistik kebutuhan
kebun kelapa sawit PT. Bumitama Gunajaya Agro Pundu Kalimantan
Tengah?
d. Mempelajari dan praktek kerja tentang Manajemen Produksi antara lain
tentang standard kualitas dan lainnya.
e. Mempelajari manajemen pengolahan kelapa sawit.

f. Mempelajari manajemen persediaan dan distribusi logistik kebun.


g. Mempelajari aspek menejemen SDM antara lain perencanaan, sistem
rekrutmen, jenjang karier, seleksi, persyaratan, pengupahan, kebutuhan
dan sistem pembagian tenaga kerja serta lainnya di kebun kelapa sawit PT.
Bumitama Gunajaya Agro Pundu Kalimantan Tengah
j. Mempelajari sistem dokumentasi/pembukuan baku kegiatan operasional
perkebunan kelapa sawit di PT. Bumitama Gunajaya Agro Pundu
Kalimantan Tengah
k. Mempelajari aspek manajemen pemasaran dan sistim distribusi.
3. Metode Pelaksanaan kegiatan PKL
Sesuai tujuan utama PKL ini, maka metode pelaksanaannya di lapang adalah
1. Mengikuti penempatan atau job-discription sesuai dengan yang ditetapkan
oleh pembimbing lapang.
2. Mahasiswa PKL wajib mengisi jurnal kegiatan harian dan di sahkan oleh
pembimbing lapang.
3. Mahasiswa PKL mencatat/mendokumentasikan atau

membuat jurnal

uraian kegiatan dan hasil pengamatan/pekerjaannya setiap tahapan


kegiatan dan sesuai dengan bidang ilmu peserta PKL.
4. Mahasiswa PKL menganalisis hasil pengamatan dan praktek lapang
berdasarkan bidang kerja dan kegiatan, sebagai bahan untuk menyusun
pelaporan.
5. Mahasiswa PKL menyusun karya ilmiah berupa Laporan Kegiatan PKL
sesuai dengan fokus pekerjaan, kegiatan dan bidang ilmunya.

4. Metode Pengumpulan Informasi Pelengkap


Informasi yang dikumpulkan dan dibutuhkan selama pelaksanaan PKL ini
adalah sebagai pelengkap dalam menyusun gambaran umum kegiatan operasional
perusahaan, khususnya pada tingkat budidaya (on-farm) dan aspek manajemen
maupun pengolahan kelapa sawit. Informasi berupa beragam bentuk antara lain
berupa data time series dalam rentang waktu tertentu. Metode yang digunakan
dalam mengumpulkan informasi pelengkap pada kegiatan PKL ini adalah dengan
melakukan:
a. Studi Kepustakaan (dokumentasi melalui pencatatan)
Mempelajari buku-buku dalam usaha mengumpulkan informasi kondisi di
lapang serta pendukung data yang diperlukan sebagai bahan pembanding.
b. Wawancara
Metode ini bertujuan untuk memperoleh keterangan-keterangan dari semua
pihak yang terkait dengan permasalahan yang ada beserta solusinya. Untuk
wawancara fokus utama diarahkan pada pembimbing lapang pada waktu PKL
berlangsung.
c. Observasi dan dokumentasi (visual/ audio visual)
Metode ini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi serta
mengidentifikasi masalah yang ada secara langsung.
d. Terlibat Langsung (Participatory)
Dengan mengetahui dan melakukan / terlibat langsung dalam semua proses
teknis budidaya kelapa sawit sehingga didapatkan informasi dan pengalaman
untuk menambah kemampuan mahasiswa serta menunjang capaian target
kegiatan PKL.
5.

Penyusunan Laporan kegiatan PKL


Informasi/data yang diperoleh, digunakan untuk dasar menyusun Laporan

Kegiatan PKL, dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu


mengidentifikasi kegiatan, masalah dan solkusinya berdasarkan informasi,
pengalaman, pengamatan, dokumentasi (pencatatan, audio, audio visual)
dianalisis, dibahas dengan menghubungkan atau membandingkan dengan teori

kemudian ditarik kesimpulan. Selain itu, apabila data berupa data kuantitatif maka
dianalisis atau dikaji secara deskriptif menggunakan tabel silang, frekuensi,
prosentase, grafik dan lainnya yang sesuai.
6. Tempat dan Waktu
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di PT. Bumitama
Gunajaya Agro, Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin
Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Waktu pelaksanaan PKL akan dilakukan
selama satu bulan, dan dimulai pada tanggal 28 Januari sampai 28 Februari 2011.
Semua kegiatan di lokasi PKL, menyesuaikan dengan kondisi dan job-discription
yang diberikan oleh perusahaan.

Demikian Proposal Praktik Kerja Lapang (PKL) ini disusun, dengan


harapan dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan PKL.
Mudah-mudahan apa yang direncanakan dapat berjalan dengan baik, sehingga
diperoleh hasil maksimal dan pengalaman nyata bagi peserta PKL maupun
Instansi yang bersangkutan. Atas segala kesempatan, bantuan, dan bimbingan
yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.

Lampiran :
Tim Praktek Kerja Lapang Mahasiswa Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang di PT. Bumitama Gunajaya Agro
Kalimantan Tengah
Nama
Lugas Edi Mustafa
Moch. Rizqi Aladib
Pandu Anggoro
Wisno Andrianto
Devan Kristian
Guruh Listianto
Fanny Fernanda
Ahmad Farid
Bagus Krisdianto

NIM
Nim. 08710017
Nim. 08710038
Nim. 08720008
Nim. 08720004
Nim. 08720007
Nim. 08720031
Nim. 08720032
Nim. 08720014
Nim. 08720018

Jurusan
Agroteknologi
Agroteknologi
Agribisnis
Agribisnis
Agribisnis
Agribisnis
Agribisnis
Agribisnis
Agribisnis

Anda mungkin juga menyukai