PENDAHULUAN
1
Provinsi Jambi merupakan salah satu Provinsi yang terkenal dengan komoditi
perkebunan dengan komoditi unggulan kelapa sawit dan karet. Hampir sebagian besar
luas daerah Provinsi Jambi di tanami dengan komoditi perkebunan. Pada tahun 2014
sebesar 662.846 Ha lahan ditanami kelapa sawit dengan produksi mencapai 1.571.535
Ton, 665.59 Ha lahan ditanami dengan karet yang menghasilkan karet sebesar
318.348 Ton (Disbun Provinsi Jambi, 2015).
Menurut Sukamto (2008) untuk meningkatkan mutu produktivitas kelapa
sawit sangat ditentukan oleh kualitas pemeliharaan dan cara pamanenan kelapa sawit.
Pemeliharaan tanaman merupakan salah satu kegiatan budidaya yang sangat penting
dan menentukan masa produktif tanaman. Aspek pemeliharaan tanaman yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan budidaya kelapa sawit adalah pengendalian hama dan
penyakit, lingkungan yang mendukung, pemupukan serta pengendalian gulma.
Panen dan pengolahan hasil merupakan rangkai terakhir dari kegiatan
budidaya kelapa sawit.kegiatan ini memperlukan teknik tersendiri untuk mendapatkan
hasil yang berkualitas. Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong
tandan matang panen sesuai kriteria matang panen, mengumpulkan dan mengutip
brondolan serta menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil (THP) berikut
berondolannya (PTPN IV 2007). Lubis (2008) menjelaskan, pengelolaan tanaman
yang sudah baku dan potensi produksi dipohon yang tinggi, tidak ada artinya jika
panen tidak dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu apabila ada buah matang
yang tidak terpanen, mutu buah yang tidak sesuai dengan kriteria matang panen dan
buah yang dipanen tidak dapat segera dikirim ke pabrik, agar segera dicari solusinya.
Bila pemanenan TBS dilakukan pada saat kondisi buah over ripe (lewat
matang) maka akan menghasilkan minyak sawit yang mengandung asam lemak bebas
(ALB) yang tinggi, namun jika pemanenan TBS dilakukan pada saat buah belum
matang akan dihasilkan sedikit rendemen minyak sawit sehingga dapat menurunkan
produksi perusahaan. Kegiatan pemeliharaan yang telah dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan potensi produksi tanaman kelapa sawit, tidak ada manfaatnya apabila
pemanenan tidak dilaksanakan secara optimal (PPKS, 2007)
2
Di Provinsi Jambi sendiri merupakan salah satu daerah sentra produksi kelapa
sawit dengan wilayah perkembangannya tersebar pada 4 kabupaten termasuk di
wilayah kabupaten Batang Hari yang dikelola oleh PT. DHARMASRAYA PALMA
SEJAHTERA. PT. DHARMASRAYA PALMA SEJAHTERA adalah salah satu
perusahaan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan
kegiatan magang atau praktek kerja lapangan. Perusahaan ini bergerak dibidang
budidaya tanaman kelapa sawit. Hal ini yang melatar belakangi penulis malaksanakan
magang atau praktek kerja lapangan di PT. DHARMASRAYA PALMA
SEJAHTERA.
1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui dan
memahami budidaya kelapa sawit terutama proses teknik pemanenan kelapa sawit
(Elaeis guneensis Jacq ) di PT. Dharmasraya Palma Sejahtera (DPS).
3
II. METODE PELAKSANAAN MAGANG
pada Maret 2019 hingga Mei 2019, di PT. Dharmasraya Palma Sejahtera di Desa
Jangga Aur Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi
Ruang lingkup dari pelaksanaan kegiatan magang ini meliputi teknik panen
tanaman kelapa sawit di PT. Dharmasraya Palma Sejahtera (DPS) yang berlokasi di
Desa Jangga Aur Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi,
yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(actuating), dan pengawasan (controlling).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain adalah pengumpulan data
primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan sebagai
berikut :
1. Metode Observasi
Ikut serta ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan, mengamati serta melihat
keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan dan berpartisipasi langsung
dalam setiap kegiatan di lapangan.
2. Metode Wawancara
Melakukan dialog dan bertanya langsung secara langsung dengan pihak
perusahaan baik kepada pimpinan, staf dan pekerja yang ada di lapangan.
3. Diskusi
Melakukan diskusi dengan pihak perusahaan baik kepada pimpinan dan staff
maupun pekerja yang ada di lapangan.
4
Pengumpulan data sekunder dilakukan sebagai berikut :
1. Studi Pustaka
Mempelajari dan mengumpulkan data dari laporan perusahaan dan berbagai
literatur yang berkaitan dengan budidaya tanaman sawit.
2. Dokumentasi
Selama melaksanakan kegiatan di lapangan mahasiswa menggunakan kamera
untuk mengambil foto atau gambar setiap pekerjaan yang dilakukan untuk
memperkuat isi laporan yang akan disusun.
Data primer dan sekunder yang diperoleh akan di jadikan bahan perbandingan
dengan studi pustaka baik berupa buku teks, jurnal, modul dan sumber pustaka
lainnya.
5
Jadwal Rencana Kegiatan di PT. Dharmasraya Palma Sejahtera sebagai berikut:
6
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Akademik Mahasiswa