OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, yang telah memberi memberikan waktu dan kesempatan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Kuliah Lapangan (fieldtrip) dengan
tepat dan menyelesaikannya dengan baik.
Penulis juga turut mengungkapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Terkhusus kepada :
1. Ibu Ir. Yuliana Kansrini M. Si. selaku Direktur Politeknik Pembangunan
Pertanian Medan
2. Bapak Dr. Iman Arman, SP, MM, selaku Ketua Jurusan Perkebunan.
3. Bapak Ir.Nasib Shobirin, MP selaku Dosen Pengampu
4. Bapak Khairil Azwar selaku Manager PT. Tamiang Sari;
5. Bapak Hadi Wijoyo, SP, MP selaku Asissten Dosen.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna dan harus diperbaiki. Oleh karena itu, itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sehingga laporan ini dapat lebih baik dan
berguna kedepannya.
Demikian penyusunan laporan Kuliah Lapangan (fieltrip) ini dibuat, kiranya
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
i
I. PENDAHULUAN
IV. PENUTUP
4.2 Saran
DAFTAR GAMBAR
ii
Gambar 7. Gulma Gleichenia linearis ................................................................21
Gambar 8. Gulma ilalang atau alang-alang.........................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tahun 1904 (zaman Belanda) yaitu Sandiland Buttery & Co perusahaan
milik asing.
Kegiatan Kuliah Lapangan (fieldtrip) ini dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa baik secara kognitif dan
psikomotorik sehingga dapat menyelaraskan pembelajaran antara di
kampus dengan praktek langsung di lapangan. Untuk itu Polbangtan
Medan sebagai instansi terkait menurunkan mahasiswanya untuk
menjalankan kegiatan Kuliah Lapangan khususnyamata kuliah Manajemen
Lahan Perkebunan Berkelanjutan yang langsung ke PT. Tamiang Sari,
Desa Bandar Meriah, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kuliah Lapangan (fieldtrip) ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Manajemen Lahan
Perkebunan Berkelanjutan;
2. Untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, teknis budidaya tanaman
kelapa sawit di PT. Tamiang Sari, Desa Bandar Meriah, Kecamatan
Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara;
3. Mahasiswa dapat memahami konsep teori dan teknis praktek di lapangan
yang baik dan benar, khususnya teknis budidaya tanaman kelapa sawit di
PT. Tamiang Sari, Desa Bandar Meriah, Kecamatan Bangun Purba,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya praktik kerja lapangan ini adalah :
1. Sebagai sumber informasi tentang teknis budidaya tanaman kelapa sawit di
PT. Tamiang Sari, Desa Bandar Meriah, Kecamatan Bangun Purba,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara;
2. Melatih mahasiswa terampil dan memperoleh kesempatan untuk
memanfaatkan kajian ilmu baik di kampus maupun pada saat praktik di
lapangan;
2
3. Mahasiswa terlatih untuk berpikir rasional dan kritis terhadap
permasalahan di lapangan dan menemukan solusi yang sesuai untuk
menyelesaikannya;
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Ordo : Monocotyledonae
Famili : Arecaceae (dahulu disebut Palmae)
Sub-famili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis Jacq
4
1. Varietas Kelapa Sawit Dura
Dura merupakan jenis kelapa sawit yang memiliki cangkang dengan
tebal 2-8 mm, daging buah tipis, daging kernel besar dengan kandungan
rendemen minyak rendah yakni sekitar 16-18 %. Dalam persilangan
varietas dura dijadikan sebagai pohon induk betina.
2. Ketinggian tempat
Ketinggian tempat yang ideal antara 1‐500 mdpl, dengan kemiringan lereng
sebesar 0 – 3 % (Tim Bina Karya Tani, 2009).
3. Jenis tanah
Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan
muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit. Media Tanam kelapa
5
sawit adalah tanah yang mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur.
Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80
cm).
4. pH tanah
pH tanah 4‐6, dan tanah tidak berbatu.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.2.1 Pembibitan
Pembibitan PT. Tamiang Sari, Desa Bandar Meriah, Kecamatan Bangun
Purba, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara dilakukan dengan
dengan sstem satu tahap (main nursery), tujuannya adalah untuk efisiensi biaya
serta waktu. Kegiatan yang dilakukan pada pembibitan main nursery meliputi
pemupukan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, pengendalian gulma,
dan seleksi bibit serta pengangkutan bibit ke lapangan.
6
Kegiatan pemeliharaan yang baik seperti pemupukan dilakukan harus sesuai
SOP perusahaan, penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari selama ± 6 jam
sampai bibit kapasitas lapang.
3.3.1 Observasi
Dalam teknik ini dilakukan dengan pengamatan data secara langsung
terhadap objek kegiatan di dalam manajemen dan produksi lapangan, serta survey
lokasi fasilitas produksi ultilitas.
3.3.2 Wawancara
7
Teknik ini dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dan bertukar pikiran
seputar objek dengan karyawan maupun pekerja bersangkutan dan pembimbing
eksternal selama proses praktek lapangan untuk memperoleh informasi tentang
objek yang dipelajari sesuai dengan materi saat itu sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan.
3.3.3 Dokumentasi
Teknik ini biasanya dilakukan dengan pengumpulan dokumen, laporan, buku,
serta sumber informasi lain yang berhubungan dengan objek pembahasan dan
proses saat dilakukannya praktek lapangan dalam bentuk foto, agar data yang
diperoleh lebih kuat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
tanaman karet. karena prospek karet yang mulai menurun maka PT.Tamiang Sari
ini mengganti sebagian tanaman karet menjadi tanaman kelapa sawit, ternyata
tanaman kelapa sawit prospeknya lebih menjanjikan dan hasilnya lebih
menguntungkan daripada tanaman karet. Kemudian tanaman karet yang sudah
tidak produktif lagi diganti dengan tanaman kelapa sawit sampai sekarang.
Areal tersebut diberikan HGU kepada PT. Tamiang Sari dengan keputusan
Menteri Pertanian dan Agraria Nomor SK.II/37/Ka tanggal 21 Agustus 1962
untuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun dan Menteri Dalam Negeri dengan
Keputusan Nomor 8/HGU/DA/88 tanggal 30 Januari 1988 memberikan
perpanjangan HGU atas nama PT. Tamiang Sari untuk jangka waktu 25 (dua
puluh lima) tahun dan berakhir pada tanggal 30 Desember 2012.
Kebun Bandar Maria merupakan unit dari PT.Tamiang Sari yang terletak di
Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. Selain areal perkebunan, ada
juga areal yang dipergunakan untuk bangunan sarana dan prasarana kebun seperti
bangunan perumahan untuk tempat tinggal karyawan perkebunan, sarana sosial
seperti polikbun dan rumah ibadah seperti Mesjid. Tujuannya dibangun sarana
dan prasana tersebut agar karyawan dan penduduk setempat yang tinggal disekitar
perkebunan dapat menikmati fasilitas tersebut.
9
1. PT. Tamiang Sari dapat menjual buah kelapa sawit yang dihasilkan oleh
kebun sendiri dengan harga maksimal. Karena selama penjualan buah kelapa
sawit TBS ( Tandan Buah Segar ) tidak dijual langsung ke pabrik melainkan
dijual kepada pihak ke –III (Rekanan), dimana rekanan adalah pemegang
Surat Pengantar (SP) dari pabrik yang bersangkutan. Tentunya pihak ke III
( Rekanan) akan mengambil keuntungan dari pabrik yang menerima buah
sawit TBS dari PT. Tamiang Sari. Selain itu karena lokasi kebun dengan
pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) jauh sehingga biaya transport sangat
diperhitungkan oleh pihak ke –III (Rekanan ) dan dibebankan kepada PT.
Tamiang Sari.
2. Dengan adanya PKS maka PT. Tamiang Sari dapat memegang Surat
Pengantar (SP) buah kelapa sawit TBS dari perkebunan kelapa sawit lain,
khususnya buah dari kebun rakyat terutama yang berada dikecamatan Bangun
Purba yang lokasinya berdekatan dengan PT. Tamiang Sari.
3. Penambahan pendapatan yang jauh lebih besar bagi Perusahaan karena dapat
menjual CPO ( bahan setengah jadi ) apabila dibandingkan dengan hanya
menjual TBS (bahan baku) saja.
4. Penambahan pendapatan tahunan berupa deviden atas saham yang dimiliki
oleh perusahaan terhadap Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit.
5. Dengan adanya Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit diharapkan perusahaan
dapat meningkatkan hasil produksi khususnya TBS sendiri dengan lebih
optimal mengingat potensi buah yang dimiliki perusahaan sangatlah banyak
dan hal ini tentunya akan lebih meningkatkan keuntungan yang lebih banyak
lagi pada perusahaan, dan itu semua tentunya berperan penting untuk PT.
Tales Inti Sawit sehingga pabrik akan terus mengolah buah dan hasilnya
produksi terus meningkat.
10
melalui darat. Secara geografis PT. Tamiang Sari terletak di 3 o 30’- 3o 30 42’
Lintang Utara 98o 74’-98o 85’ Bujur Timur.
Gambar 1. Peta Desa Bangun Purba, Kecamatan Bandar Meriah, Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara
Adapun batas administrasi PT. Socfin Indonesia kebun Aek Loba adalah
sebagai berikut :
11
Menurut Schmidth dan Ferguson, keadaan iklim di PT. Tamiang Sari
termasuk ke dalam iklim tipe B (Basah) dengan bulan basah antara bulan
September sampai dengan Desember. Bulan kering berlangsung selama delapan
bulan antara Januari sampai dengan Agustus. Jenis tanah di PT. Tamiang Sari
adalah podzolik merah kuning, Podsolik coklat kekuningan dengan keadaan
topografi 20% daerah bergelombang dan 80% datar, kemiringan lereng 0-15%,
ketinggian topografi rata-rata ± 141 m dpl.
ASSISTEN KEPALA
ASSISTEN DIVISI
KRANI MANDOR
<<<
(a) (b)
Gambar 2. a. Masjid b. Kantor
13
4.2 Pembibitan Kelapa Sawit Satu Tahap (Main Nursery)
Di perusahaan PT. Tamiang Sari memiliki 4 tempat pengadaan jenis bibit
yang dibudidayakannya yaitu: • Bibit PT London Sumatra BL1 • Bibit PT Socfin
Lame dan Yangamb • Bibit PPKS DXP 540 • Bibit PPKS DXP 540 • Bibit
Verdan Select DXP dari PT SIPEF/ Lambang Deli
4.2.1 Persiapan Lokasi Pembibitan
a. Sebaiknya lokasi dekat dengan areal penanaman atau kebun.
b. Topografi rata/kemiringan
c. Dekat dengan sumber air dan sumber tanah pengisian polybag.
d. Memiliki akses jalan yang baik dalam segala cuaca.
e. Terhindar dari banjir, kondisi kedap air, dan angin kencang.
f. Aman dari gangguan hama, ternak, dan manusia.
4.2.2 Polybag
Polybag yang digunakan berwarna hitam, dengan ukuran rata (lay flat)
panjang 50 cm, lebar 42,5 cm, dan tebal 0,20 mm. 50cm 42,5 cm.
45cm
14
22 cm
4.2.5 Penyiraman
a. Penyiraman bibit dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari
15
b. Terkecuali jika curah hujan dalam 1 hari sebelumnya diatas 10mm.
c. Setiap penyiraman bibit memerlukan 0,1 – 0,25 liter air.
d. Lakukan penyiraman secara manual dan hati-hati agar bibit
tidak tercongkel keluar.
16
Seleksi dilakukan dengan mencabut bibit yang memiliki pertumbuhan
abnormal seperti daun berputar, berdaun sempit, daun bergulung, daun
tidak membuka, daun berkerut dan bibit kerdil.
Faktor yang mempengaruhi bibit abnormal :
a. Kesalahan penanaman
b. Penyiraman yang kurang merata
c. Kesalahan dalam pemberian pupuk,herbisida/bahankimia lainnya
d. Penempatan jarak tanaman yang terlalu rapat.
17
h. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila ada gejala serangan
dengan menggunakan fungisida dan pestisida secara bijaksana.
i. Seleksi bibit dilakukan untuk memisahkan bibit yang sehat dan
abnormal.
4.2.10 Penanaman
a. Bibit kelapa sawit yang siap untuk ditanam adalah tanaman yang telah
berumur 10-12 bulan sejak pembibitan awal di polibag.
b. Sebelum bibit ditanam, kedalaman lubang tanam disesuaikan dengan
ketebalan tanah di polybag.
c. Buka polybag dan masukkan bibit ke dalam lubang tanam yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
d. Dengan ukuran lubang tanam 60x60x60 cm.
e. Timbun lubang tanam dengan tanah lapisan atas (topsoil) sambil
dipadatkan agar bibit tidak goyang dan doyong. (ilham ms, i 2019).
18
sedangkan untuk TBM II dan III yaitu 2,0 m – 2,5 m. Piringan harus
terbebas dari segala jenis gulma, piringan di bersihkan dengan arah luar
ke dalam sehingga mencegah erosi tanah keluar piringan.
4.3.4 Konsolidasi
Konsolidasi merupakan kegiatan memperbaiki tanaman yang roboh
dan mengganti tanaman yang mati dilapangan akibat kesalahan
penanaman, gangguan hama, ataupun lingkungan yang ekstrem seperti
genangan, kering, dan lain lain. Bibit yang di gunakan untuk pengganti
tanaman yang mati adalah bibit cadangan yang telah di sediakan sehingga
umur tanaman dapat seragam.
4.3.5 Pemupukan
Pemupukan adalah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menyediakan
unsur hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau cair
melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman, namun pupuk juga dapat diberikan
lewat permukaan daun tanaman. Tujuan dari pemupukan yaitu menambah
kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman melalui hasil Analisa daun
dan tanah sehingga kebutuhan hara pada tanaman tercukupi dan diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas kebun.
19
kelapa sawit. Sanitasi merupakan kegiatan memotong dan membersihkan
tanaman dari sisa sisa pelepah yang kering dan tandan yang busuk.
Melastoma malabathricum
20
Gambar 5. Gulma Melastoma malabathricum
Clidemia hirta
21
efesiensi terhadap pemanen ciri-ciri dari gulma ini adalah berkayu,bulat
berbulu atau bersisik panjangnya 3-20 m dan lebar 1-10 m. Pada
perkebunan kelapa sawit tanaman seperti ini harus dihilangkan atau
dikendalikan dengan benar dan tepat cara pengendalian secara kimiawi
salah satunya digunakan penyemprotan, denganya adanya pengendalian
secara tepat dan benar.
Gleichenia linearis
22
Ilalang
4.4.3 Pemupukan
Pelaksanaan pemupukan mekanis. Sebelum dilakukan pemupukan baik
23
manual maupun mekanis harus diketahui dulu dosis yang digunakan, jumlah
pupuk, luas areal yang dipupuk, dan jumlah pohon pada blok. Pemupukan secara
mekanis dengan spreader harus di kalibrasi dosis yang digunkan.
4.4.5 Pruning/Penunasan
Pruning merupakan aktivitas pengelolaan tajuk sehingga tercapai jumlah
tajuk yang optimal dan mendukung tanaman dalam penangkapan cahaya untuk
fotosintesis. Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis sehingga di
24
ibaratkan sebagai dapurnya tanaman, karena di situlah makanan di produksi yang
selanjutnya di ubah menjadi TBS.
4.5 Pemanenan
Panen adalah Penurunan tandan buah yang telah masak hingga pengangkutan
buah menuju pabrik pengolahan kelapa sawit yang meliputi kegiatan pemotongan
tandan buah matang, pengutipan brondolan, pemotongan pelepah, pengangkutan
hasil ke TPH.
Panen memerlukan teknik tertentu agar mendapatkan hasil panen yang
berkualitas. Teknik pemanenan buah kelapa sawit sangat menunjang pencapaian
produktivitas. Memanen tandan buah segar kelapa sawit dengan dodos ataupun
dengan egrek secara maksimal berdasarkan kriteria matang panen yang telah
ditentukan perusahaan.
25
merupakan peluang bagi orang yang dapat memanfaatkannya”. Sebelum
melamar pekerjaan di salah satu perusahaan, kita harus mengenal suatu
perusahaan tersebut. Menjadi seorang asisten itu cukup mudah, kuncinya
yaitu disiplin.
Terdapat tujuh Budaya Planters yaitu:
a. Budaya jujur dan bertanggung jawab, adalah :
Bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan
Berbicara sesuai dengan data
Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan
Menjadi pemimpin yang unik
Tinggal, bekerja dan hidup di kebun
b. Budaya triple “S”, adalah:
Datang lebih awal
Mulai bekerja sedini mungkin
Patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan SOP
Konsisten
Melakukan review secara periodik
c. Budaya fanatik, adalah:
Fanatik terhadap kultur teknis
Fanatik terhadap target
Fanatik terhadap norma kerja
Fanatik terhadap rotasi pekerjaan
d. Budaya peduli, adalah:
Cepat tanggap terhadap masalah
Antisipasi terhadap masalah yang akan timbul
e. Budaya kontrol, adalah:
Menguasai wilayah dan personel serta aspek teknis yang menjadi
tanggungjawabnya
Menggunakan sebagian besar waktunya untuk cek proses kerja dilapangan
Berani dan tegas memberikan sanksi terhadap pelanggaran.
f. Budaya pembinaan, adalah:
26
Menciptakan kondisi yang aman, tentramdan harmonis di lingkungan
kebun
Meningkatkan kemampuan kerja karyawan
g. Budaya Korsa, adalah:
Bangga sebagai orang kebun
Selalu ingin menjadi yang terbaik
27
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saran
Diharapkan agar Kuliah Lapangan dapat dilakukan dalam waktu yang lebih
panjang, sehingga ilmu yang didapat lebih banyak. Politeknik Pembangunan
Pertanian Medan diharapkan mampu menjalin kerjasama dengan instansi-instansi
agar lebih memudahkan dalam proses Kuliah Lapangan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. 2018. Kecamatan Bangun Purba
Dalam Angka 2018.
Immanuel Jhonson Arizona Saragih, dkk. 2020. Prediksi Curah Hujan Bulanan Di
Deli Serdang Menggunakan Persamaan Regresi Dengan Prediktor Data
Suhu Dan Kelembapan Udara. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika Vol.7 No.2
Sri Wahyuni Daulay. 2018. Analisis Yuridis Proses Pemisahan Hak Pada Tanah
Yang Berstatus Hak Guna Usaha Menjadi Hak Guna Bangunan Untuk
Areal Industri Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit Pada Pt.Tales Inti Sawit
( Studi Di Pt.Tales Inti Sawit ). Universitas Sumatera Utara
Tria Mutiari Meilan, dkk. 2018. Analisis Manajemen Risiko Lingkungan, Sosial
dan Tata Kelola pada Usaha Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit
(Studi Kasus: PT PP London Sumatra Tbk). Manajemen IKM, Vol. 13
No. 1 hal. 46-54
Yusuf Ibrahim, dkk. 2017. Kuliah Lapangan Terpadu Berbasis Inkuiri untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Mahasiswa Pendidikan Biologi.
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.2, No.2
29
LAMPIRAN
30