Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga Buku
Luaran Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Jambi tahun
2019 ini dapat diselesaikan. Buku luaran hasil penelitian dan PPM Universitas
Jambi ini merupakan kumpulan dari luaran hasil penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dibuat oleh para dosen di lingkungan Universitas Jambi.
Buku ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
sekaligus menjadi artefak sejarah penelitian dan pengabdian masyarakat yang
sudah dilakukan para dosen dilingkungan Universitas Jambi. Sekaligus menjadi
sumber referensi bagi ilmu pengetahuan, baik bagi Universitas Jambi sendiri
maupun peneliti lainnya di Indonesia dan dunia.
Terimakasih kami sampaikan kepada Rektor Universitas Jambi,
Direktur Pascasarjana, Dekan, para dosen, atas support dan partisipasnya
sehingga buku ini dapat diterbitkan. Terimakasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam penerbitan buku ini.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam buku ini,
untuk itu, kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat
diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi maanfaat bagi bagi semua pihak
yang membutuhkan.
iv
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Tanaman kelapa sawit masih berperan penting dalam struktur perekonomian
baik daerah Provinsi Jambi maupun nasional. Tanaman kelapa sawit
yangsudah dikenalkan ke Provinsi Jambi untuk diusahakan secara komersil
pada awal tahun 1980’an telah banyak yang terkategori tua, rusak dan tidak
produktif lagi sehingga perlu segera diremajakan. Tujuan dari kajian ini
adalah mengidentifikasi kendala yang dihadapi petani rakyat dalam
melakukan peremajaan tanaman kelapa sawit tua atau rusak (TT/R) di
Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Metode yang
dilakukan adalah dengan melakukan peniruan melalui kunjungan dan
wawancara kepada petani rakyat yang telah berhasil melakukan peremajaan
kelapa sawit baik secara swadaya murni ataupun dengan memanfaatkan
fasilitas pemerintah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kendala yang
dihadapi petani kelapa sawit dalam meremajakan kelapa sawit tua, rusak dan
tidak produktif dapat diatasi dengan memanfaatkan dana peremajaan yang
telah disediakan oleh BPDPKS, mengantisipasi kehilangan pendapatan petani
selama proses peremajaan dengan melakukan pola tumpangsari yakni dengan
memanfaatkan lahan sawit yang diremajakan dengan menanam tanaman
pangan seperti padi gogo, jagung, atau tanaman hortikultura seperti
semangka, mengusahakan tanaman serei wangi yang disertai dengan proses
penyulingan dan atau mengusahakan ternak berupa ternak unggas atau
ruminansia kecil.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komoditas kelapa sawit masih merupakan alah satu komoditas penting dalam
menunjang perekonomian baik regional Provinsi Jambi maupun nasional
Indonesia. Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh
pemerintah Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit
yang dibawa dari Mamitius dan kemudian ditanam di kebun Raya Bogor
1
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
(Surip, 2006). Diperkirakan karena kesesuaian iklim yang ditandai dengan
pertumbuhan yang baik di Kebun Raya Bogor serta permintaan akan minyak
sayur yang mulai membaik menyebabkan sejak tahun 1911 tanaman kelapa
sawit mulai dibudidayakan secara komersial. Pada tahun 1919, Indonesia
mengekspor minyak sawit sebesar 576 ton dan terus mengalami peningkatan
hingga empat tahun kemudian yakni pada tahun 1923 Indonesia mengekspor
minyak sawit sebesar 850 ton. Pada masa pendudukan Belanda, perkebunan
kelapa sawit maju pesat sehingga bisa menggeser dominasi ekspor Negara
Afrika waktu itu.
Penanaman kelapa sawit pertama kali di Provinsi Jambi diperkirakan
tahun 1980. Tahun 1983/1984 mulai diusahakan oleh perusahaan negara
dengan melakukan penanaman di Sei Bahar, Bunut, Tanjung Lebar melalui
program transmigrasi. Prospek ekonomi kelapa sawit yang semakin membaik
menyebabkan tanaman ini semakin berkembang dan diusahakan bukan saja
lagi oleh perkebunan negara tetapi juga oleh swasta besar dan rakyat secara
swadaya hingga pada Tahun 2017, luas areal tanaman kelapa sawit telah
mencapai 1.039.921 Ha termasuk didalamnya yang diusahakan oleh sejumlah
210.684 keluarga petani swadaya yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten
di Provinsi Jambi.
Gambar 1. Luas Areal Perkebunan kelapa Sawit Provinsi Jambi Tahun 2017
Pola managerial usaha yang dilakukan oleh umumnya petani kelapa sawit
rakyat yang masih cenderung bersifat subsisten menyebabkan penumpukan
modal yang mereka lakukan menjadi sangat lemah yang bermuara pada
lambatnya dilakukan proses peremajaan tanaman kelapa sawit khususnya
oleh petani rakyat baik swadaya murni maupun eks-plasma di Provinsi Jambi.
2
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PELAKSANAAN
Ruang Lingkup
Kegiatan advokasi dilakukan yang diawali dengan melakukan identifikasi
dan kunjungan lapangan ke sejumlah daerah yang teridentifikasi telah
melakukan peremajaan kelapa sawit di Provinsi Jambi. Hasil kunjungan akan
di sosialisasikan kepada kelompok tani yang akan melakukan peremajaan.
Pada tahun pertama, sosialisasi akan difokuskan pada kelompok tani kelapa
sawit di Desa Lampisi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Lokasi ini dipilih
dengan sengaja (purposive sampling) karena tanaman kelapa sawit yang
dilakukan secara swadaya murni di daerah ini umumnya sudah tidak
produktif lagi dan sudah harus segera diremajakan untuk menjaga
keberkanjutan usahatani perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut.
Kegiatan advokasi ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juni sampai tanggal 30
November 2019.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam kegiatan advokasi meliputi data primer
dan data sekunder. Menurut Husein Umar (2008), data primer pada kegiatan
advokasi merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama. Sumber data
primer dalam kajian ini adalah petani atau kelompok tani yang telah
melakukan peremajaan kelapa sawit dengan pola diversifikasi usahatani
dengan tanaman pangan dan hortikultura di Sungai Bahar Kabupaten Muaro
Jambi, Sungai Sahut di Kabupaten Merangin dan Dataran Kempas di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Data diperoleh dengan menggunakan
metode pengamatan dan wawancara. Data berupa informasi dan materi
edukasi yang diterima dari responden selanjutnya dibawa dan
diinformasikan untuk dapat diterapkan ke petani kelapa sawit di Kecamatan
Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Focuss Group Discussion.
3
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut
dan disajikan baik dari pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.
Output Kegiatan
Kegiatan advokasi ini menghasilkan output berupa tecnical review yang di
dapat dari hasil pengamatan, wawancara dan penerapan secara langsung
pada objek yang telah ditetapkan. Selain itu dihasilkan data berupa tabel,
diagram dan video hasil pengamatan dan penerapan pengetahuan yang
peroleh tim peneliti.
Kerangka Advokasi
Adapun kerangka advokasi sebagai berikut:
TIM
Kunjungan Edukasi
Pengamatan, Interview
Individu, Kelompok atau Koperasi
Alternatif Usahatani
Saat Replanting
4
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
barat, sebelah timur dengan kabupaten Tanjung jabung Timur. Muaro Jambi
memiliki 11 kecamatan, 150 desa dan 5 kelurahan dengan jumlah penduduk
421.179 jiwa.
Mata pencaharian utama masyarakat Kecamatan Sungai Bahar adalah
berusahatani kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit yang diusahakan di wilayah
Kabupaten Sungai Bahar adalah keberlanjutan tanaman kelapa sawit yang
ditanam pada saat penempatan peserta Program Transmigrasi Pada Tahun
1983. Sejumlah areal perkebunan kelapa sawit yang ditanam pada Tahun 1983
tersebut sudah diremajakan baik secara swadaya maupun atasbantuan
pemerintah melalui dana APBD atau BPDPKS.
Terdapat dua pola umum peremajaan kelapa sawit yang dilakukan
oleh petani rakyat di wilayah Kabupaten Sungai Bahar yakni Pola Tumbang
Serempak dan Underplanting yakni dengan melakukan penyisipan tanaman
muda di sela sela tanaman tua yang hendak diremajakan. Dalam pola
Tumbang Serempak, petani melakukan dengan sistem tanaman monokultur
atau tumpang sari dengan tanaman hortikultura atau berbagai jenis tanaman
pangan lainnya. Pemilihan kombinasi usaha ini umunya dipengaruhi oleh
kebiasaan, keterampilan dan sumberdaya yang dimilki oleh petani.
Kombinasi jenis usaha dapat dilihat pada table berikut
5
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
6
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Karena koordinir secara kolektif oleh koperasi maka biaya peremajaan per
hektar sama untuk setiap petani. Dalam pelaksanaan nya koperasi bekerjsama
dengan pihak kontraktor dan CV. Anugrah Alam Lestari mulai dari pekerjaan
tumbang, chipping, angkat bongol, bajak hingga membuat lubang tanam
dilakukan oleh pihak kontraktor.
7
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
8
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Saran
1. Petani yang memiliki tanaman kelapa sawit yang sudah tua, rusak dan
atau tidak produktif lagi dianjurkan untuk melakukan peremajaan
tanaman kelapa sawit dengan pola tumpang sari.
2. Percepatan peremajaan dapat dilakukan dengan berkelompok dibawah
koordinasi kelompok tani atau koperasi unit desa yang masih aktif di
lokasi perkebunan kelapa sawit yang hendak diremajakan.
3. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak seperti stakeholder terkait,
perangkat desa lembaga perguruan tinggi dalam mensosialisasikan
strategi percepatan peremajaan serta antisipasi kehilangan pendapatan
selama masa peremajaan kelapa sawit.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia. 2016. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Hidup Petani Sawit Saat Harga
Murah (Studi Kasus Jorong Katiagan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman
Barat). Skripsi: Program Studi Pendidikan Sosiologi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Stkip PGRI Sumatera Barat
Padang.
Anggreany, S., Muljono, P, Sadono, D. 2016. Partisipasi Petani dalam Replanting
Kelapa Sawit di Provinsi Jambi. Jurnal Penyuluhan, Maret 2016 Vol. 12
No. 1.
A. Soeharjo. 1976. Pola Usahatani di Indonesia. Direktorat Bina Sarana Usaha
Tanaman Pangan, Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan,
Jakarta.
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2017. Statistik Perkebunan Tahun 2017.
Dinas Perkebunan.Jambi.
Ginanjar, T. 2014. Analisis Struktur danStrategi mata pencaharian Rumahtangga
Petani di Kawasan Hutan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat. Skripsi Sarjana Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian
Bogor.
Hermanto, Fadholi. 1989. Ilmu Usahatani. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lumintang, F. M. (2013). Analisis Pendapatan Petani Padi di Desa Teep Kecamatan
Langowan Timur. Jurnal EMBA 991 Vol.1 No.3 September.
Mawardati, (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha
Tani Pinang Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Jurnal Agrisep Vol
(16) No. 1.
9
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
10
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, 1) Pertumbuhan ekonomi kota
dan kesempatan kerja di kota Jambi; 2) Pengaruh pertumbuhan ekonomi
kota terhadap kesempatan kerja kerja di kota Jambi. Data yang digunakan
adalah data time series dari tahun 2010-2018, berasal dari data mikro Survei
Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Provinsi Jambi dan publikasi PDRB.
Hasil penelitian menunjukkan; 1) Rata-rata pertumbuhan ekonomi kota
Jambi dalam periode tahun 2010 - 2018 sebesar 5,7 persen, sedangkan
kesempatan kerja mengalami pertumbuhan rata-rata 3,2 persen. 2). Hasil
estimasi dengan regresi sederhana menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan antara pertumbuhan PDRB terhadap kesempatan kerja di kota
Jambi.
PENDAHULUAN
Dalam satu dasawarsa terakhir ini kota-kota di Indonesia mengalami
pertumbuhan yang cukup pesat. Bila di tahun 1990 penduduk Indonesia
yang tinggal di daerah perkotaan berjumlah 30,9 persen, maka pada tahun
2010 proporsinya meningkat menjadi 49,8 persen. BPS (2019) memperkirakan
pada tahun 2020 jumlah penduduk perkotaan akan meningkat lagi menjadi
56,7 persen dan pada tahun 2035 jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di
daerah perkotaan menjadi 66,6 persen. Menurut Mardiansjah, Handayani, &
Setyono (2018) pertumbuhan penduduk kota tersebut tidak lepas dari
pertumbuhan pusat pusat kegiatan ekonomi baik di wilayah metropolitan
besar seperti Metropolitan Jakarta dan Metropolitan Bandung, tetapi juga
pada kota kota sedang dan kota kecil.
Perumbuhan kota tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang tumbuh rata rata sebesar 5,1 persen dalam periode tahun 2016 - 2018
(Kememterian PPN/Bappenas, 2018). Pertumbuhan ekonomi yang
meningkatkan kapasitas produksi nasional telah mendorong terjadinya
transformasi struktural. Transformasi struktural didefinisikan sebagai
perubahan struktur ekonomi dari sektor tradisonal yang memiliki
11
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
12
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
pengolahan, masing masing 12,7 persen dan 10,8 persen pada tahun 2018
(BPS, 2018).
Sebagai ibukota Provinsi, kota Jambi menjadi sentra bisnis bagi
potensi ekonomi unggulan yang ada di provinsi Jambi diantaranya minyak
bumi, gas bumi, batu bara, dan beberapa komoditas perkebunan. Komoditas
perkebunan yang dominan di Provinsi Jambi adalah Karet dan Kelapa Sawit.
Dengan lokasi yang strategis berada dijalur Lintas Timur Sumatera, Kota
Jambi juga memberikan peluang kepada para investor untuk menanamkan
modal di Kota Jambi, khususnya di sektor perdagangan dan perhotelan.
Sehingga berdampak pada meningkatnya investasi di kota Jambi yang pada
akhirnya akan meningkatkan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi
pada masa yang akan datang.
Dengan perkembangan kota Jambi yang pesat, maka permasalahan
ketenagakerjaan di kota Jambi adalah bagaimana menciptakan kesempatan
kerja untuk menurunkan tingkat pengangguran yang berjumlah 5,5 persen
pada tahun 2018. Sehingga pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja tidak
lagi menjadi beban pembangunan, tetapi sebaliknya menjadi modal
pembangunan. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini ingin
memberikan kontribusi terhadap fenomena pertumbuhan ekonomi kota dan
pengaruhnya terhadap kesempatan kerja di kota Jambi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis 1. Untuk menganalisis Pertumbuhan ekonomi kota dan
kesempatan kerja di kota Jambi. 2. Untuk menganalisis Pertumbuhan
ekonomi kota terhadap kesempatan kerja kerja di kota Jambi
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder runtut waktu dari tahun 2010 –
2018, yang terdiri dari data PDRB kota Jambi menurut lapangan usaha dan
berdasarkan harga konstan tahun 2010, dan data kesempatan kerja kota
Jambi berdasarkan lapangan usaha hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
(SAKERNAS) Kota Jambi. Analisis dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Untuk mendapatkan profil perekonomian dan struktur
ketenagakerjaan di kota Jambi digunakan analisis tabulasi. Untuk
menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, terhadap kesempatan kerja
di kota Jambi digunakan regresi log linear.
𝑙𝑛𝐾𝐾𝑖 = 𝑎 + 𝑏1 𝑙𝑛𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖 + 𝜀
Keterangan:
KK : variabel kesempatan kerja
a : konstanta
b1 : koefisien regresi dari variabel independen
i : lapangan usaha
13
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pertumbuhan
No. Lapangan Usaha 2010 2014 2018
Rata-Rata
1 Pertanian 1,4 1,2 1,3 2,5
2 Pertambangan 6,5 5,2 5,8 -8,4
Industri
3 Pengolahan 12,8 12,6 12,6 4,9
Listrik, Gas, Dan
4 Air 0,2 0,2 0,2 6,8
5 Bangunan 9,5 10,2 9,9 6,1
6 Perdagangan 24,5 26,6 25,6 8,1
7 Pengangkutan 17,3 17,4 17,2 6,8
14
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
15
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tabel 2. Angkatan kerja yang bekerja menurut lapangan pekerjaan Kota Jambi,
tahun 2010 – 2018 (persen)
No Lapangan Usaha 2010 2014 2018 Perkembangan
1 Pertanian 3,8 3,8 3,7 2,4
2 Pertambangan 1,5 1,0 0,6 -6,9
3 Industri Pengolahan 6,6 5,3 8,5 5,6
4 Listrik, Gas, Dan Air 0,1 0,9 0,4 13,2
5 Bangunan 8,6 10,2 8,3 2,2
6 Perdagangan 34,5 37,0 32,4 1,9
7 Pengangkutan 8,6 8,3 6,6 -0,4
8 Jasa Keuangan 2,6 6,0 4,0 7,6
9 Jasa – Jasa Lain 33,6 27,5 35,6 3,2
100 100 100
Angkatan Kerja
Bekerja 218.401 235.722 275.387 3,2
Sumber : BPS berbagai terbitan, diolah
Dari sisi status pekerjaan, angkatan kerja di kota Jambi lebih banyak yang
bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap dan sebagai
buruh/pegawai/karyawan, atau mereka yang bekerja di sektor formal (BPS
Jambi, 2019). Angkatan kerja yang bekerja di sektor formal kota Jambi dalam
periode tahun 2010 sampai dengan 2018 rata-rata berjumlah 65,3 persen dari
keseluruhan pekerja. Sedangkan sisanya sebanyak 34,7 persen bekerja
dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja
bebas dan pekerja keluarga, mereka ini pada umumnya dikelompokkan
sebagai pekerja sektor informal. Tingginya pekerja dengan status pekerjaan
utama sebagai pekerja sektor formal, disebabkan Kota Jambi merupakan
kota yang tumbuh sebagai pusat perekonomian di Provinsi Jambi dan pusat
pelayanan jasa pemerintahan. Dengan status pusat kegiatan ekonomi
Provinsi Jambi, Investasi di Kota Jambi sangat beragam, baik perusahaan
Perdagangan, Keuangan, dan Jasa. Keadaan ini mendorong berkembangnya
pusat perbelanjaan dan bisnis ritel di Kota Jambi, baik skala besar ataupun
sedang yang menyerap banyak pekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai.
Sebagai ibukota provinsi, Kota Jambi juga menjadi pusat pelayanan
pemerintahan, pendidikan dan kesehatan, keadaan ini juga menyebabkan
pekerja formal memberikan share yang paling besar dalam struktur
kesempatan kerja di kota Jambi. Hasil penelitian ini berbeda dengan
penelitian Prihanto dan Bhakti (2017) yang menemukan bahwa kesempatan
kerja di provinsi Jambi di dominasi oleh pekerjaan sektor informal.
16
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tabel 3. Kontribusi sektor formal dan sektor informal dalam menyerap angkatan
kerja di kota jambi, tahun 2010 – 2018
Angkatan
Sektor
Kerja
Formal Informal
(Orang)
Tahun (%) (%)
17
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
R 0,523
R Square 0,274
Adjusted R Square 0,170
F – statistik 2,639
Prob (F – statistik) 0,148a
Sumber: Hasil Olah data.
Keterangan : ln PDRBPertanian : PDRB sektor pertanian,
18
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
R 0,891
R Square 0,795
Adjusted R Square 0,765
F – statistik 27,070
Prob (F – statistik) 0,001a
Sumber: Hasil Olah data.
19
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
R 0,887
R Square 0,787
Adjusted R Square 0,756
F – statistik 25,840
Prob (F – statistik) 0,001a
Sumber: Hasil Olah data.
Keterangan : ln PDRBJasa : PDRB sektor jasa,
20
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
R 0,928
R Square 0,862
Adjusted R Square 0,842
F – statistik 43,708
Prob (F – statistik) 0,000
Sumber: Hasil Olah data.
Keterangan : ln PDRB : PDRB kota Jambi,
KESIMPULAN
Rata-rata pertumbuhan ekonomi kota Jambi dalam periode tahun 2010
sampai dengan 2018 sebesar 5,7 persen. Walaupun pertumbuhan ekonomi
kota Jambi tidak lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi,
namun kota Jambi memiliki peran yang cukup strategis dalam
perekonomian provinsi Jambi, dimana PDRB kota Jambi mempunyai
kontribusi 16,4 persen terhadap PDRB provinsi Jambi, atau tertinggi diantara
11 kabupaten kota yang ada di provinsi Jambi. Sementara dalam periode
yang sama kesempatan kerja di kota Jambi mengalami pertumbuhan rata-
rata 3,2 persen per tahun. Dua sektor ekonomi utama yang memberikan
kesempatan kerja di kota Jambi yaitu Sektor Perdagangan dan Sektor Jasa
yang masing-masing menyediakan kesempatan kerja rata-rata sebesar 34,6
persen dan 32,2 persen dari seluruh kesempatan kerja yang tersedia. Hasil
estimasi dengan regresi sederhana menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan antara pertumbuhan PDRB terhadap kesempatan kerja di kota
Jambi. Demikian juga untuk estimasi masing-masing sektor, pada sektor
Industri dan sektor Jasa, hasil estimasi menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan antara pertumbuhan PDRB terhadap kesempatan kerja baik sektor
Industri maupun sektor Jasa.
21
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGEMENT
Penelitian ini didanai oleh DIPA PNPB LPPM pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi tahun 2019 dengan Surat Perjanjian Kontrak
Penelitian No. B/521/UN21.18/PT.01.03/2019 Tanggal 07 Mei 2019. Oleh
karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rektor
Universitas Jambi, Bapak Dekan FEB dan Ibu Ketua LPPM Universitas
Jambi.
Daftar Pustaka
Bank Indonesia. 2019. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi
Jambi, Februari 2019. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Jambi, Jambi.
Badan Pusat Statistik. 2018. Tinjauan Ekonomi Kabupaten/Kota SeProvinsi
Jambi 2013-2017. Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Jambi.
Badan Pusat Statistik. 2019. Analisis Situasi Ketenagakerjaan Provinsi Jambi
2018. Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Jambi.
Badan Pusat Statistik. 2019a. Jambi Dalam Angka 2018. Kantor Badan Pusat
Statistik Kota Jambi, Jambi.
Chodijah, Rosmiyati, 2010. Elastisitas Kesempatan Kerja Berdasarkan
Produktivitas Sektor Perekonomian Di Sumatera Selatan, Jurnal
Ekonomi Pembangunan Volume 8, No. 1, Juni 2010, 40 – 48.
http://ejournal2.unsri.ac.id › index.php › jep › article › download.
Cuevas, Sining; Christian Mina; Marissa Barcenas; and Aleli Rosario, 2009.
Informal Employment in Indonesia.ADB Economics Working Paper
Series No. 156. Asian Development Bank, Metro Manila, Philippines
Ehrenberg, Ronald G. ; Robert S Smith. 2004. “Modern Labor Economics;
Theory and Public Policy”. Scott, Foresman and Company; Boston.
Hakim, Arif Rahman, Dkk. 2017. Perubahan Struktur Ekonomi Dan Kesempatan
Kerja Di Indonesia (Analisa Input Output). Makalah dalam “Konferensi
Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya II (KNPMP II)
58 Universitas Muhammadiyah, Surakarta, 18 Maret 2017
Harahap, Fitri Ramdhani, 2013. Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan
Kota Di Indonesia. Jurnal Society, Vol. I, No.1, Juni 2013. 36 – 45.
https://www.researchgate.net › publication › fulltext
Mahalli, Kasyful. 2008. Kesempatan Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi Kota
Medan. Wahana Hijau, Jurnal Perencanaan & Pengembangan Wilayah,
Vol.3, No.3, April 2008, 127 – 135. https://repository.usu.ac.id ›
bitstream ›,
22
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
23
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Fly ash atau abu terbang merupakan limbah yang berasal dari pembakaran
batubara. Dalam dunia konstruksi, fly ash dapat dimanfaatkan sebagai bahan
campuran beton. Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini dilakukan untuk
memanfaatkan limbah batubara fly ash sebagai bahan campuran beton dan
sebagai inovasi dalam mengurangi penggunaan semen pada beton. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu
dengan membuat benda uji dengan variasi persentase campuran fly ash
terhadap berat semen sebesar 0%, 10%, 15%, dan 20%. Benda uji dibuat
dalam bentuk balok dengan ukuran panjang 50 cm, lebar 15 cm dan tinggi 15
cm. Jumlah total benda uji sebanyak 12, dengan masing-masing variasi fly ash
sebanyak 3 benda uji. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah
pengujian karakteristik agregat kasar dan agregat halus yang dapat
digunakan untuk campuran beton. Kemudian pengujian pada benda uji
beton adalah uji kelecekan beton segar (workability) dan kuat lentur pada
beton yang sudah berumur 28 hari. Pada pengujian beton segar, nilai slump
beton naik pada penggunaan 10% fly ash terhadap berat semen, sehingga
meningkatkan workability beton. Hasil pengujian menunjukkan kuat lentur
pada beton normal adalah 75 kg/cm2, kemudian mengalami peningkatan
kuat lentur menjadi 76 kg/cm2 atau kondisi optimum pada beton dengan
variasi fly ash 10%. Pada persentae 15% fly ash dan persentase 20% fly ash kuat
lentur beton mengalami penurunan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berkembangnya ilmu dan teknologi, pemanfaatan limbah sering dijadikan
acuan dasar untuk memberikan inovasi dan solusi untuk pemberdayaan
alam. Salah satu limbah industri yaitu abu terbang (fly ash) yang merupakan
limbah yang dihasilkan dari pembakaran batubara. Pada perkembangan
teknologi rekayasa material, limbah fly ash dapat digunakan sebagai
24
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
25
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
fly ash terhadap kuat lentur beton dan mengidentifikasi penggunaan fly ash
pada campuran beton terhadap kelecekan (workability) beton segar.
TINJAUAN PUSTAKA
Abu Terbang (Fly Ash)
Abu terbang (fly ash) merupakan bagian dari sisa pembakaran batubara yang
berbentuk partikel halus. Fly ash tersebut merupakan bahan anorganik yang
terbentuk dari perubahan bahan mineral (mineral matter) karena proses
pembakaran. Berdasarkan SK SNI 2460 tahun 2014, fly ash dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu kelas C, kelas F dan Kelas N. Fly ash kelas F biasanya
dihasilkan dari pembakaran antrasit atau batubara bituminous, tetapi dapat
juga dihasilkan dari batubara subbituminous, dan lignite. Fly ash kelas C
mengandung kadar kalsium total yang dinyatakan sebagai kalsium oksida
(CaO) lebih tinggi dari 10% yang dihasilkan dari pembakaran lignite atau
sub-bitumen batubara (batubara muda). Fly ash kelas N yaitu pozzolan alam
mentah misalnya beberapa tanah diatomae (hasil lapukan), batu rijang opalan
dan serpih, tufa dan abu vulkanik atau batu apung yang melalui proses
pembakaran atau tidak.
Beton
Beton merupakan campuran antara semen portland atau semen hidrolis,
agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan
yang membentuk massa yang padat, kuat, dan stabil (SNI 7656:2012). Beton
normal biasanya memiliki berat isi antara 2200 kg/m3 sampai dengan 2500
kg/m3, sedangkan beton berat memiliki berat isi lebih dari 2500 kg/m3. Beton
dalam konstruksi teknik sipil digunakan untuk bangunan struktur misalnya
pondasi, kolom, balok, pelat ataupun pelat cangkang, dalam bidang air
digunakan untuk bangunan air seperti bendung, bendungan, saluran,
ataupun pada perencanaan drainase perkotaan.
26
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Semen Portland
Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menggiling terak semen portland terutama yang terdiri atas kalsium silikat
yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan
berupa satu atau lebih kristal senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah
dengan bahan tambahan lain (SNI 15-2049-2004). Semen juga memiliki sifat
adhesif (adhesive) dan kohesif (kohesive) yang mampu membuat fragmen-
fragmen mineral melekat menjadi suatu masa yang padat.
Berdasarkan SNI 15-2049-2004 tentang semen portland, terdapat 5 jenis
semen yang dilihat berdasarkan kegunaannya, yaitu:
1. Semen tipe I, yaitu jenis semen portland yang dalam penggunaannya tidak
memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan
pada jenis-jenis lain.
2. Semen tipe II, yaitu jenis semen portland yang dalam penggunaannya
memerlukan ketahanan terhadap sulfat atau kalor hidrasi sedang.
3. Semen tipe III, yaitu jenis semen portland yang dalam penggunaannya
memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan
terjadi.
4. Semen tipe IV, yaitu tipe semen portland yang dalam penggunaannya
memerlukan kalor hidrasi rendah.
5. Semen tipe V, yaitu tipe semen portland yang dalam penggunaanya
memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat.
Agregat Kasar
Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau
berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan
mempunyai ukuran tertahan saringan 4,75 mm atau No.4 (SNI 1969:2008).
Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 5.3 dan ASTM C-33, agregat kasar harus
memenuhi persyaratan:
1. Kadar lumpur < 1%.
2. Modulus kehalusan berkisar antara 5-8 (SII 0052-80)
3. Abrasi Los Angeles < 40%.
4. Peresapan (absorpsi) < 5%.
Agregat Halus
Menurut SNI 1969 tahun 2008 agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil
disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah
batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 4,75 mm (No.4). Pasir dibedakan
menjadi 3, yaitu: pasir galian yang diperoleh dari permukaan tanah, pasir
sungai yang diambil dari sungai, dan pasir laut yang diperoleh dari pantai.
27
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Air
Dalam pembuatan beton, Air yang digunakan harus air tawar yang bersih
dan tidak mengandung minyak, asam, alkali, dan bahan-bahan organik atau
bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan (SNI 03-2847-
2002). Air yang digunakan untuk campuran beton bisa berasal dari sumber
seperti, air sumur, air danau atau air sungai dengan syarat air tidak berasa
tidak berbau dan tidak berwarna. Selain digunakan sebagai campuran beton
air juga digunakan untuk perawatan beton atau pemeliharaan beton yang
sudah mengeras.
28
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Keterangan gambar 1:
A-A = sumbu memanjang
B = titik-titik perletakan
C = titik-titik pembebanan
Keterangan gambar 2:
L = bentang jarak antara dua garis perletakan
b = lebar tampak lintang benda uji (cm)
h = tinggi tampak lintang benda uji (cm)
p = beban tertinggi mesin uji (N)
29
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, yaitu dengan cara
melakukan pengujian di laboratorium dengan membuat benda uji berupa
beton untuk mengetahui kekuatan lentur akibat penggunaan fly ash sebagai
pengganti sebagian semen. Pengujian benda uji akan dilakukan di
laboratorium UPTD Balai Pengujian Pekerjaan Umum Provinsi Jambi
tepatnya di Jl. R.B. Siagian No. 1, Pasirputih, Pasir Putih, Kec. Jambi Selatan,
Kota Jambi, Jambi 36135.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari Variabel bebas atau independent variables, yaitu
variabel yang nilainya mempengaruhi nilai variabel terikat, contohnya
persentase fly ash dari berat semen pada campuran beton. Variabel terikat
atau dependent variabel, merupakan variabel yang nilainya tergantung dari
nilai vaiabel sebelumnya atau berdasarkan variabel bebas, contohnya adalah
nilai kuat lentur beton dan angka slump beton atau kelecekan (workability).
Variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tahapan Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari lima tahapan, yaitu rumusan
masalah, studi literatur, eksperimental, analisis data, dan kesimpulan. Bagan
alir tahapan eksperimetal untuk pengujian material dan benda uji dapat
dilihat pada gambar 3 di bawah ini.
30
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
31
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Dari hasil pengujian agregat halus pada tabel 2 di atas, dapat disimpulkan
bahwa agregat halus termasuk agregat normal dan bisa digunakan sebagai
bahan campuran beton karena sudah sesuai dengan standar yang ada.
32
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Benda uji yang akan dibuat adalah balok dengan ukuran panjang 50 cm,
lebar 15 cm, dan tinggi 15 cm atau balok dengan kapasitas volume 0,01125
m3. Pada penelitian ini digunakan fly ash sebagai pengganti sebagian semen
yaitu dengan variasi 0%, 10%, 15% dan 20%. Untuk kebutuhan tiap adukan
dan kebutuhan bahan material yang digunakan dapat dilihat pada tabel 5.
33
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Dari hasil pengujian didapat nilai rata-rata slump dengan variasi fly ash 0%,
variasi fly ash 10%, variasi fly ash 15% dan variasi fly ash 20% adalah sebesar
88 mm, 100 mm, 73 mm dan 47 mm. Untuk perbandingan pengaruh fly ash
terhadap tingkat kelecekan beton (workability) dapat dilihat pada gambar 4
dibawah ini.
100
88
100 73
47
50
0
V0 V10 V15 V20
Variasi Benda Uji
Pada pengujian slump ini, beton normal dan beton dengan variasi fly ash 10%
masuk kedalam slump rencana, sedangkan untuk beton variasi fly ash 15%
dan beton variasi fly ash 20% nilai slump tidak masuk ke dalam perencanaan.
Ini menunjukkan bahwa dengan penambahan fly ash sebesar 15% dan 20%
dari berat semen justru menurunkan tingkat kelecekan beton (workability),
sehingga dalam pekerjaan pencetakan beton akan sedikit susah.
34
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Berdasarkan hasil rata-rata perhitungan kuat lentur beton pada tabel di atas,
didapat nilai tertinggi kuat lentur beton pada variasi fly ash 10%.
Penambahan fly ash dengan persentase 10% dari berat semen mampu
menaikkan rata-rata kuat lentur beton 0,99% menjadi 76 kg/cm2 atau 6,28
Mpa. Untuk perbandingan pengaruh fly ash terhadap kuat lentur yang dapat
dilihat pada gambar 5 di bawah ini
35
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
1. Pada penggunaan fly ash dengan persetase 10% dari berat semen, mampu
memberikan pengaruh kelecekan (workability) pada beton segar. Namun
pada penggunaan fly ash sebesar 15% dan 20% dari berat semen justru
menurunkan tingkat kelecekan atau workability.
2. Pada penelitian ini kekuatan beton normal melebihi kekuatan yang
direncanakan. Untuk beton normal memperoleh kuat lentur (fs) sebesar
75 kg/cm2 sedangkan kuat lentur yang direncanakan adalah (fs) 42
kg/cm2.
3. Kekuatan lentur beton memakai persentase campuran fly ash 15% dan
20% masih lebih rendah daripada beton normal tanpa fly ash. Nilai kuat
lentur pada penggunaan fly ash sebesar 15% dari berat semen adalah
sebesar 61 kg/cm2 kemudian pada penggunaan fly ash dengan persentase
20% diperoleh kuat lentur beton sebesar 58 kg/cm2.
4. Nilai optimum kuat lentur beton diperoleh pada saat penambahan 10%
fly ash, dengan nilai kuat lentur (fs) sebesar 76 kg/cm2.
Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, hal yang dapat
disarankan pada penelitian selanjutnya adalah:
1. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan perapatan persentase fly ash
terhadap berat semen pada kisaran 5% - 15%, agar bisa mendapatkan
nilai optimum kuat lentur beton akibat penambahan fly ash sebagai
campuran pembuatan beton.
2. Pada saat pengadukan campuran beton perlu dilakukan ketelitian dalam
menimbang kebutuhan material, kemudian pada saat proses
pencampuran beton penambahan air secara bertahap harus benar-benar
presisi agar menghasilkan beton dengan kelecekan (workability) bagus
atau bisa mendapatkan nilai slump sesuai yang direncanakan.
ACKNOWLEDGEMENTS
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Y. F. (2017). Pengaruh Waktu Campur dan Faktor Air Semen Terhadap
Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton 1 Hari dengan Bahan Tambah Fly
Ash Abu Limbah Batubara. Laporan Tugas Akhir Teknik Sipil
Muhammadiyah Surakarta.
36
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
37
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, 1) proses transformasi
struktural dan perkembangan peluang kerja sektor informal di Indonesia. 2.
pengaruh transformasi struktural terhadap peluang kerja sektor informal di
Indonesia. Data yang digunakan adalah Survei Angkatan Kerja Nasional
(SAKERNAS) dan data PDB Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan; 1)
perubahan struktur produksi dalam PDB Indonesia selama periode tahun
2000-2018 mengalami pergeseran dari pola I-J-P menjadi pola J-I-P.
Sementara transformasi ketenagakerjaan, terjadi dengan Pola P-J-I, menjadi
Pola J-P-I. 2). Hasil estimasi regresi berganda menunjukkan, bahwa secara
bersama sama melalui uji F-statistik, PDB sektor Pertanian, PDB sektor
Industri, PDB sektor Jasa; Angkatan Kerja yang bekerja di sektor Pertanian;
Angkatan Kerja yang bekerja di sektor Industri; Angkatan Kerja yang bekerja
di sektor Jasa; Penduduk perkotaan; Upah rata-rata di sektor Pertanian;
Upah rata-rata sektor Industri, berpengaruh signifikan terhadap Peluang
Kerja Sektor Informal.
PENDAHULUAN
Perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2018 tumbuh sebesar 5,1
persen rata rata per tahun, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2017
yang tumbuh sebesar 5,2 persen rata rata per tahun (Kememterian
PPN/Bappenas, 2018). Meskipun tren pertumbuhan ekonomi Indonesia
turun, namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi rata rata
dunia, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih tinggi. Pada
tahun 2017, pertumbuhan ekonomi dunia hanya 3,8 persen rata rata
pertahun dan meningkat menjadi 3,8 persen pertahun pada tahun 2018.
Pertumbuhan ekonomi meningkatkan kapasitas produksi nasional juga
mendorong terjadinya transformasi structural.Transformasi struktural
didefinisikan sebagai perubahan struktur ekonomi dari sektor tradisonal
yang memiliki produktivitas rendah menuju sektor ekonomi dengan
produktivitas tinggi (Romli, Hutagaol, Priyarsono, 2016).
38
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
39
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Data yang digunakan adalah data sekunder runtut waktu dari tahun 2000-
2018. Sumber data dari BPS berupa data PDB Indonesia menurut lapangan
usaha dan berdasarkan harga konstan tahun 2010 dan Data kesempatan kerja
menurut provinsi berdasarkan lapangan usaha dan status pekerjaan hasil
Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Indonesia.
40
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
41
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
kontribusi terhadap PDB sebesar 21,9 persen pada tahun 2018. Berdasarkan
laporan Kementrian PPN/Bappenas (2018), basis sektor industri bertumpu
pada subsektor tekstil dan pakaian jadi, pengolahan tembakau, dan furnitur
yang masih mampu tumbuh dengan angka pertumbuhan tertinggi, yaitu
masing-masing 18,98 persen, 16,10 persen, dan 12,89 persen.
Selain Industri, sektor perdagangan juga mempunyai kontribusi
terbesar kedua terhadap PDB, yaitu dengan angka 16,9 persen pada tahun
2018. Dengan tingkat pertumbuhan rata-rata yang lebih tinggi atau 5,5
persen dibandingkan sektor industri, sektor perdagangan mempunyai
potensi yang cukup besar untuk masa mendatang. Dalam laporan OECD
(2018), faktor utama penunjang tumbuhnya sektor perdagangan adalah
adanya investasi infrastruktur yang cukup masif, baik di pulau Jawa
maupun di luar pulau Jawa. Disamping itu pertumbuhan sektor
perdagangan terdorong akibat pertumbuhan sub sektor pariwisata di
Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia
meningkat hampir tiga kali lipat dalam sepuluh tahun ini, dengan laju yang
makin cepat rata-rata pertumbuhannya mencapai hampir 14 persen per
tahun.
100 100
PDB (Milyar Rp) 4011950,5 10004201,7 4,9
Sumber : BPS berbagai terbitan, diolah
42
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
43
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
44
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
100 100
Angkatan Kerja Yang Bekerja 89837730 127067835 1,8
Sumber : BPS berbagai terbitan, diolah
Di lihat dari sisi peluang kerja terlihat, bahwa dalam periode 2000-2010
sektor pertanian di Indonesia menampung lebih dari 40 persen jumlah
angkatan kerja yang bekerja, diikuti dengan sektor Jasa dan sektor Industri
(Pola P-J-I). Keadaan selanjutnya mengalami perubahan dalam periode 2010-
2018, dimana peran sektor Pertanian dalam menyerap angkatan kerja
berkutang dan digantikan oleh sektor Jasa, bahkan pada tahun 2018 peran
sektor jasa dalam menyerap angkatan kerja meningkat menjadi hampir 50
persen (Pola J-P-I). Hasil penelitian ini menjadi menarik, sebab perubahan
penyerapan angkatan kerja terjadi dari sektor Pertanian ke sektor Jasa,
sedangkan sektor Industri belum banyak berperan dalam menyerap
angkatan kerja. Menurut laporan OECD (2018), kondisi kegagalan
transformasi ketenagakerjaan seperti ini banyak terjadi di negara
berkembang, dimana perubahan pada permintaan tenaga kerja tidak sejalan
dengan perubahan yang terjadi pada komposisi produksi dan teknologi yang
digunakan.
45
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
46
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
merupakan alternatif utama bagi angkatan kerja baru maupaun migran dari
desa, baik sebagai pekerjaan tetap maupun sebagai transit sebelum
mendapatkan pekerjaan di sektor formal (Pitoyo, 2007; Prihanto, 2007).
Tabel 5. Kontribusi Sektor Formal dan Sektor Informal Dalam Menyerap Angkatan
Kerja Indonesia, tahun 2000 – 2018
Sektor Angkatan Kerja
Tahun Formal (%) Informal (%) (Orang)
47
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
sedangkan sisanya sebesar 1,7 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
masuk dalam model penelitian.
Uji hipotesis secara keseluruhan menggunakan uji F-statistik, pada
tingkat signifikansi 95 persen dapat disimpulkan bahwa variabel bebas PDB
sektor Pertanian, PDB sektor Industri, PDB sektor Jasa; Angkatan Kerja yang
bekerja di sektor Pertanian ; Angkatan Kerja yang bekerja di sektor Industri;
Angkatan Kerja yang bekerja di sektor Jasa; Penduduk perkotaan; Upah rata-
rata di sektor Pertanian; Upah rata-rata sektor Industri, secara signifikan
berpengaruh terhadap Peluang Kerja Sektor Informal
Namun dari uji t-statistik tingkat keyakinan 95 persen, diperoleh
hasil, bahwa variabel bebas PDB sektor Pertanian, PDB sektor Industri, PDB
sektor Jasa; Angkatan Kerja yang bekerja di sektor Industri; Angkatan Kerja
yang bekerja di sektor Jasa; Penduduk perkotaan; dan Upah rata-rata di
sektor Pertanian; secara signifikan berpengaruh terhadap Peluang Kerja
Sektor Informal. Sedangkan variabel Angkatan Kerja yang bekerja di sektor
Pertanian dan Upah rata-rata sektor Industri, tidak berpengaruh signifikan
terhadap Peluang kerja sektor informal.
R Square 0,987
Adjusted R Square 0,974
F – statistik 77,061
Prob (F – statistik) 0,000a
Durbin – Watson 2,659
Sumber: Hasil Olah data.
Keterangan :
SEKPERT : PDB sektor Pertanian, SEKINDUS : PDB sektor Industri;
48
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
49
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
7. Penduduk perkotaan
Variabel Penduduk perkotaan mempunyai koefisien nilai sebesar 0,976
dengan tingkat probabilitas adalah sebesar 0,035; sehingga dapat dikatakan
signifikan pada α = 0,05. Hasil ini menunjukkan hubungan antara variabel
Penduduk perkotaan terhadap Peluang kerja sektor informal adalah positif
dan signifikan. Hasil ini memberikan informasi, jika terjadi kenaikan
Penduduk perkotaan sebesar 1 persen, dengan asumsi variabel lainnya
konstan, maka Peluang kerja sektor informal akan naik sebesar 0,976 persen.
50
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
persen, dengan asumsi variabel lainnya konstan, maka Peluang kerja sektor
informal tidak akan berubah.
KESIMPULAN
Trasformasi struktur produksi dalam PDB Indonesia terjadi selama periode
tahun 2000-2018. Pada tahun 2000 peran sektor industri lebih besar
dibandingkan sektor jasa dan dan sektor pertanian (pola I-J-P), namun pada
periode 2005-2018, peran sektor jasa meningkat sehingga terjadi pergeseran
pola struktur produksi menjadi J-I-P. Di bidang ketenagakerjaan, justru
terjadi sebaliknya, dimana pada periode 2000-2010 sektor pertanian di
Indonesia paling dominan menampung jumlah angkatan kerja untuk
bekerja, diikuti dengan sektor Jasa dan sektor Industri (Pola P-J-I).
Selanjutnya pola penyerapan angkatan kerja ini mengalami perubahan
dalam periode 2010-2018, dimana peran sektor Pertanian dalam menyerap
angkatan kerja berkurang dan digantikan oleh sektor Jasa (Pola J-P-I).
Dalam periode 2010-2018 sektor informal masih domonan dalam
memberikan peluang kerja, yaitu sebesar 63,9 persen. Hasil estimasi regresi
menunjukkan secara bersama sama PDB sektor Pertanian, PDB sektor
Industri, PDB sektor Jasa; Angkatan Kerja yang bekerja di sektor Pertanian;
Angkatan Kerja yang bekerja di sektor Industri; Angkatan Kerja yang bekerja
di sektor Jasa; Penduduk perkotaan; Upah rata-rata di sektor Pertanian;
Upah rata-rata sektor Industri, secara signifikan berpengaruh terhadap
Peluang Kerja Sektor Informal
ACKNOWLEDGEMENT
Penelitian ini didanai oleh DIPA PNPB LPPM pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi tahun 2019 dengan Surat Perjanjian Kontrak
Penelitian No. B/524/UN21.18/PT.01.03/2019 Tanggal 07 Mei 2019. Oleh
karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rektor
Universitas Jambi, Bapak Dekan FEB dan Ibu Ketua LPPM Universitas
Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Emma R.; 2016. Analysis Of Trends And Challenges In The Indonesian
Labor Market. ADB Paper On Indonesia No. 16. Asian Development
Bank, Metro Manila, Philippines
Asian Development Bank and BPS-Statistics Indonesia.2011.The informal
sector and informal employment in Indonesia. Country report 2010.
Asian Development Bank, Metro Manila, Philippines
51
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
52
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
53
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Bahan bakar fosil masih tetap menjadi sumber energi primer bagi
masyarakat global walaupun upaya untuk beralih pada sumber energi
terbarukan seperti panas bumi mulai dilakukan. Keterbatasan bahan
bakar fosil akan menjadikan upaya eksplorasi menjadi sangat
berpengaruh pada ketersediaan bahan bakar fosil. Salah satu bahan
bakar fosil adalah minyak bumi yang terakumulasi di bawah permukaan
bumi pada suatu batuan yang disebut batuan reservoir. Provinsi Jambi
mempunyai Sub-Cekungan Jambi yang mempunyai lapisan batuan yang
bervariasi. Beberapa jenis batuan reservoir yang telah terbukti
memproduksi minyak bumi sejak lama sehingga lapangan hidrokarbon
yang ada di Jambi adalah lapangan Migas tua. Salah satu metode
pengembangan lapangan migas tua adalah dengan menggunakan
metode Fluid Replacement Model dengan menggabungkan data log
sumur dan data seismik untuk mengkarakterisasi batuan reservoir dan
memprediksi keberadaan hidrokarbon. Salah satu formasi yang menjadi
reservoir hidrokarbon di Provinsi Jambi (Sub-cekungan Jambi) adalah
formasi Gumai yang tersusun dari batu pasir, batu lanau dan sisipan
batubara. Nilai log sumur menunjukkan bahwa potensi pengembangan
lapangan hidrokarbon dengan target formasi Gumai masih sangat baik
karena menunjukkan adanya nilai porositas 25%-35% dan nilai
resistivitas yang tinggi menunjukkan adanya keberadaan hidrokarbon.
Kata Kunci: Bahan bakar fosil, fluid replacement model, formasi gumai,
nilai log sumur
PENDAHULUAN
Lapangan migas yang berada di Provinsi Jambi adalah lapangan migas
tua yang sudah mulai diproduksi dari jaman kolonialisasi Belanda.
Sumur tertua yang ada di jambi adalah sumur yang berada di lapangan
Bajubang dengan kode sumur BJG-001 yang mulai diproduksi sejak 1
Oktober 1922 dan masih berproduksi sampai sekarang (data PT.
Pertamina EP Asset 1 Field Jambi).
54
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
55
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Unsur struktur utama dari batuan di daerah ini adalah pelipatan dan
pensesaran. Struktur regional yang terdapat di Jambi merupakan bagian
dari Sesar Besar Sumatera berarah barat laut-tenggara. Disamping itu
juga terdapat sesar sekunder yang memotong sesar utama tersebut.
Struktur lipatan dan kekar pun banyak dijumpai (Gambar 1).
METODE
Metode yang digunakan dalaam penelitian ini menggunakan persamaan
Biot-Gassman sebagai dasar untuk mensimulasikan penggantian fluida
pengisi porositas batuan untuk melihat variasi respon dari kecepatan
gelombang seismic yang akan melewati batuan tersebut. Persamaan
Biot-Gassman dinyatakan dengan :
56
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
57
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
58
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
59
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pada gambar diatas dapat dilihat dari batas atas lapisan reservoir,
cebakan migas yang berkembang adalah cebakan struktur sesuai dengan
tektonik yang berkembang di sub-cekungan Jambi.
60
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Gambar 11. Batas Bawah Lapisan Reservoir (atas 2D, Bawah 3D)
Sumber : dokumentasi penulis,2019
KESIMPULAN
Sub-cekungan Jambi terutama lapisan formasi Gumai masih memiliki
potensi menjadi reservoir migas, namun diperlukan teknik eksplorasi
yang baru karena rata-rata lapangan yang berada di reservoir adalah
sumur tua yang telah menurun produksinya. Reservoir yang berada di
formasi Air Benakat adalah perselingan batu pasir dan lempung
sehingga menjadi tantangan untuk dapat memisahkan antara keduanya.
Potensi pengembangan lapangan migas pada sub-cekungan jambi masih
besar karena adanya beberapa lapisan batuan pada beberapa formasi
yang potensial menjadi reservoir hidrokarbon.
61
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGEMENT
Ucapan terima kasih kepada PT. Pertamina EP Asset 1 Field Jambi dan
Ditjen Migas RI yang telah memberikan izin penggunaan data pada
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asquith G. dan Krygowski D. (2004): Basic Well Log Analysis. The
American Association of Petroleum Geologist.
Campbell, Taylor. 2014. Seismic stratigraphy and attribute analysis of the
Mesozoic and Cenozoic of the Penobscot Area, offshore Nova Scotia.
Clack, W.J.F & J.D.T Crane. 1992. Geological Evaluation and Oil Reserves
Estimates for Nova Scotia Resources.
Johnson, David.h & Michael R. Cooper. Methodes and Application in
Reservoir Geophysics.
Mosquera, Jian C. & Alfredo Ghisays . AVO Analysis with Partial Stacking
to Detect Gas Anomalies in the GUEPAJE-3D Project.
Schlumberger (1972): Log Interpretation, Vol I Principle, Schlumberger.
Simm, Rob & Mike Bacon. Seismic Amplitude : An Interpreter's Handbook
.
Sukmono, Sigit. 2016. Modul Praktikum : Analisis dan AVO Inversi.
Wei, Xiucheng & Xiudi Jiang.The inversion of seismic velocity using a partial-
offset stack with well-log constraints.Published 7 March 2006
(Nanjing Institute of Geophysical Prospecting).
www.aapg.org
www.schulmberger.com
www.tulane.edu
62
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Adapun tujuan penelitian ini (1) Untuk mengetahui efisiensi teknis
penggunaan input perkebunan kelapa sawit rakyat. (2) Untuk mengetahui
faktor-faktor penyebab terjadi inefisiensi teknis perkebunan kelapa sawit
rakyat. (3)Untuk menganalisis perilaku risiko produktivitas petani kelapa
sawit di Provinsi Jambi (4) Membuat model (rekonstruksi) peningkatan
produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat.Penelitian ini dilaksanakan di
Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Sarolangun dan Kabupaten Tebo.
Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive. Ukuran sampel sebanyak 280
rumah tangga petani. Metode estimasi menggunakan model Fungsi Produksi
Kumbhakar dengan pendekatan stochastic frontier. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan input produksi baik secara simultan
maupun secara parsial berpengaruh nyata terhadap produksi TBS. Semuat
penggunaan input produksi tergolong faktor determinan terhadap produksi.
Penggunaan input produksi belum efisien secara teknis (ET < 0,63), (peluang
peningkatan produksi sebesar 37 %). Peningkatan produktivitas yang
mempertimbangkan fungsi produksi, fungsi risiko, dan fungsi keuntungan
haruslah mempergunakan sebanyak mungkin penggunaan input optimal
sehingga diperoleh peningkatan produktivitas sebesar 28 – 49 %.
Kata kunci: Efisiensi teknis, inefisiensi teknis, risiko petani, stochastic frontier
analysis
PENDAHULUAN
Peran subsektor perkebunan dalam pembangunan ekonomi nasional dan
regional masih sangat terasa hingga masa depan. Daerah Jambi. Subsektor
perkebunan memiliki kontribusi terhadap pemanfaatan sumberdaya alam
(lahan), penyediaan lapangan kerja, penyediaan bahan baku industri dan
perolehan nilai tambah, peningkatan devisa Negara melalui ekspor komoditas
perkebunan dan peningkatan pendapatan rumah tangga petani.
63
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
64
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup daerah penelitian adalah Provinsi Jambi dengan sampel daerah 4
kabupaten; Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Sarolangun dan Tebo.
Lokasi penelitian ini dipilih secara purposive dengan pertimbangan bahwa
kabupaten tersebut merupakan sentra perkebunan kelapa sawit rakyat.
Metode pengumpulan data primer yaitu metode survei, observasi, dan
wawancara langsung dengan menggunakan kuisioner (tertulis) kepada petani
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
Dari setiap daerah kabupaten sampel yang dipilih secara purposive
diambil dua desa sampel sehingga jumlah desa sampel ada sebanyak delapan
desa. Sebelum penarikan sampel petani, terlebih dahulu membuat kerangka
sampling. Dari kerangka sampling yang dibuat, diketahui bahwa jumlah
petani kelapa sawit rakyat pada lokasi penelitian sebanyak 3.346 petani untuk
delapan desa sampel. Golongan sampel yang akan ditarik sebagai responden
adalah petani yang memiliki umur tanaman 6-10 tahun, 11-15 tahun, 16-20
tahun, 21-25 tahun. Penentuan jumlah sampel digunakan rumus Sugiarto
(2003) sebagai berikut :
NZ 2 S 2
n=
ND2 + Z 2 S 2
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah anggota dalam populasi (3.346)
Z = tingkat kepercayaan (95% = 1,96)
S2 = varian sampel (5% = 0,05)
D = derajat penyimpangan (5%)
65
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
66
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Keterangan:
U(π) = utilitas petani
f(x) = fungsi produksi
g(x) = fungsi risiko
p = harga output (rupiah)
ri = harga input ke-i (rupiah)
xi = jumlah input ke-i
C = biaya tetap
67
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
68
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
69
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tabel 2 menunjukkan nilai Adj. R2 = 0,911894, hal ini berarti 91,19 % variasi
produksi (output) mampu dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel input
produksi (jumlah pohon, pupuk urea, pupuk SP36, pupuk MOP, dolomit,
kiserit dan tenaga kerja sedangkan sisanya 8,81 % dipengaruhi oleh faktor
lainnya di luar model. Nilai elastisitas produktivitas dari variabel jumlah
pohon, pupuk urea, pupuk SP36, pupuk MOP, dolomit, kiserit dan tenaga kerja
berturut-turut sebesar 0,3856; 0,4466; 0,2132; 0,2929; 0,3272; 0,2093; 0,1710;. Jika
variabel jumlah pohon, pupuk urea, pupuk SP36, pupuk MOP, dolomit, kiserit,
dan tenaga kerja ditambah sebesar 10 % dengan asumsi ceteris paribus maka
dapat meningkatkan produktivitas masing masing sebesar 3,86 % ; 4,47 %; 2,13
%; 2,93 %; 3,27 %; 2,09 %; dan 1,71%.
Nilai ∑ βi = 1,845 > 1; berada pada daerah II kurva produksi, atau
daerah Increasing Return to Scale. Hal ini berarti setiap penambahan input
produksi dalam proporsi yang sama sebanyak 10 persen akan menghasilkan
penambahan output yang semakin bertambah (IRTS) sebesar 10 persen.
Variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksitivitas pada
taraf ∝ = 0,01 adalah jumlah pohon, pupuk urea, pupuk SP36, Dolomit dan
kiserit Sedangkan pupuk MOP dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap
produktivitas pada taraf ∝ (0,05)
Tabel 3. Efisiensi Teknis pada Usahatani Kelapa Sawit di Daerah Penelitian, Tahun
2019
Efisiensi Teknis Daerah Jambi
Jumlah Petani (%)
0,50-<0,55 30 5,71
0,55-<0,60 80 18,57
0,60-<0,65 122 61,43
70
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
0,65-<0,70 34 8,57
0,70-<0,75 14 5,71
Total 280 100,00
ET. Terendah 0,5023
ET. Tertinggi 0,7452
ET. Rata-rata 0,6271
71
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tabel 5. Hasil Pendugaan Fungsi Risiko Produksi Usahatani Kelapa Sawit dengan
Dummy di Daerah Penelitian, Tahun 2019
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
72
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
73
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
nilai θ petani adalah -0,204 dan rata-rata nilai λ adalah 2,641. Hasil ini
menunjukkan bahwa rata-rata perilaku risiko produktivitas petani kelapa
sawit terhadap input-input produksi adalah menghindari risiko (risk averter),
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Natasa Apriana (2015) yang
menunjukkan bahwa rata-rata preferensi risiko petani adalah risk taker.
Keputusan petani yang bersifat risk averse (menolak risiko) berimbas
terhadap alokasi input yang digunakan. Petani yang bersifat risk averse akan
mengalokasikan input produksinya lebih kecil jika dibandingkan dengan
petani yang risk taker sehingga produksinya pun rendah. Hasil analisis
preferensi risiko petani kelapa sawit di Provinsi Jambi dengan menggunakan
model analisis preferensi risiko (Kumbhakar, 2002) menghasilkan besaran
nilai θ dan λ yang dapat dilihat Tabel 7.
74
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tabel 8 menunjukkan bahwa F stat = 36,422 dengan Prob F stat = 0,0000. Hal
ini berarti bahwa model pendugaan fungsi keuntungan dapat menjelaskan
secara sangat nyata pengaruh input produksi terhadap keuntungan. Nilai
Adj.R2 sebesar 0,8240, artinya 82,40 % variasi besarnya keuntungan dapat
dijelaskan secara simultan oleh input produksi yang dimasukkan dalam
model. . Besarnya intersep (b0=0,622), nilai ini menunjukkan besarnya efisiensi
teknis dan berada pada kategori cukup rendah karena ET = 0,62 < 0,7. Tidak
semua koefisien dari variabel tidak tetap adalah negatif dan variabel tetap
adalah positif. Besaran yang negative merupakan indikasi adanya hubungan
yang negative antara harga input dengan permintaan input Artinya, makin
tinggi harga dari input makin sedikit input yang digunakan sehingga
produksi berkurang dan akhirnya mengurangi jumlah keuntungan yang
diterima. Sebaliknya untuk fixed variable (luas lahan) bernilai positif yang
berarti bahwa luas lahan mempunyai hubungan yang positif dengan
keuntungan.
75
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Penggunaan Input
Jenis Input XAktual XOptimal
76
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Antle, J.M. 1987. Econometric Estimation of Producer’s Risk Attitude. American
Journal of Agricultural Economics, 69(3) : 509-522.
Badan Pusat Statistik. 2015. Jambi Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik
Provinsi Jambi. Jambi
BALITBANG. 2015. Prospek dan arah pengembangan agribisnis kelapa sawit.
http:www.litbang.pertanian.go.id/special/komoditas/files/0104-
KELAPA SAWIT.pdf. (Diakses 10 November 2016)
Daryanto, H.K.S. 2000. Analisys Of Thecnical Efisiensy Of Rice Production In West
Java Province, Indonesia : A Stochastic Frontiner Production Function
Approach. Phd Disertation. School Economics, Umiversity New
England, Armidale.
Kumbhakar, C.S. 2002. Spesification and Estimation of Production Risk, Risk
Preference and Tehnical Efficiency. American Journal of Agricultural
Economics, 84(1) : 8-22.
Nurhapsa. 2013. Analisis Efisiensi Teknis Dan Perilaku Risiko Petani Serta
Pengaruhnya Terhadap Penerapan Varietas Unggul Pada Usahatani
Kentang Di Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan. Tesis
(Dipublikasikan). Ilmu Ekonomi Pertanian. Program Pasca Sarjana
Institut Pertanian Bogor, Bogor. Diunduh dari :
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66823/1/2013nur.p
df . (Diakses pada tanggal 12 November 2016)
77
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
78
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstract
According to Mainwaring, the system of political parties in the third wave of
democracy is significantly less institutionalized than those in long-established
democracies. A more institutionalized system is a system where political
parties have strong roots in society. The purpose of this study is to determine
the high volatility of Political Parties in Jambi Province. By using qualitative
descriptive research methods the results of this study indicate that the
existence of Political Parties in Jambi Province since the beginning of the
reform era shows a high level of volatility. The general elections that have
taken place on the one hand produce successive winning political parties and
on the other hand show the deterioration in the voice of existing political
parties. The fundamental problem that arises is the high level of primordial
phenomena within political parties, the weakness of the institutional system
of political parties, not entrenching the relations of political parties with
constituents and unconsolidated relations well.
PENDAHULUAN
Pasang surutnya suara partai politik dalam setiap agenda pemilihan umum
yang dilangsungkan menunjukkan tingkat instabilitas suara partai politik
relatif tinggi, baik partai politik yang menggunakan ideologi dan berplatform
agama (religius) maupun nasionalis (sekuler). Padahal jika dilihat keragaman
masyarakat Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
menunjukkan karakteristik heterogen yang sangat kental sehingga
seharusnya pemetaan suara konstituen loyal, stabil dan telah mengakar lama
menjadi hal yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. Namun dalam praktik
pertarungan pemilu yang telah berlangsung, sepertinya terdapat paradoks
electoral antara dukungan pemilih dengan ideologi yang diusung partai
politik. Secara sepintas tampak bahwa pemilih cenderung tidak lagi tertarik
79
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
untuk mendukung partai politik dengan indikator ideologi tersebut 1. Hal ini
terjadi lantaran pemilih mengharapkan bukti konkrit jangka pendek atas
dasar program kerja yang mampu dirasakan langsung bukan hanya simbol-
simbol ideologi, platform dan garis perjuangan partai semata. Disisi lain,
partai politik juga terjebak dalam situasi politik yang cenderung transaksional
dan pragmatis dan menjadikan partai politik berada di posisi “tengah“ atau
terkesan moderat dan berebut ceruk yang sama dengan partai-partai lain
(catch all)2.
Kajian ini ingin menjawab beberapa pertanyaan pokok penelitian
berkaitan dengan naik - turunnya suara partai politik, terutama partai politik
di Provinsi Jambi dimana masih belum terdapat penelitian terkait hal tersebut
sebelumnya dan dibuktikan dengan data dukungan yang menunjukkan partai
politik di Provinsi Jambi memiliki suara electoral yang fluktuatif setiap
pemilihan umum legislatif dilangsungkan, yaitu : Pertama, Faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi volatilitas electoral partai-partai tersebut dari
pemilu ke pemilu di era reformasi terus terjadi ? Kedua, Bagaimana hubungan
partai politik di Provinsi Jambi dengan konstituennya ?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik
purpossive sampling yakni dengan mewawancarai tokoh partai politik yang
mengetahui proses electoral yang dilalui oleh partai politik Provinsi Jambi di
era reformasi serta studi terhadap data-data sekunder yang berasal dari
berbagai referensi, serta penelusuran situs-situs yang memuat hasil riset yang
menjadi objek kajian.
1
Faishal Aminuddin dkk, “ Match-All Party : Pragmatisme Politik dan Munculnya Spesies Baru Partai Politik di Indonesia
Pasca Pemilu 2009“ Jurnal Politik UI Vol. 1 No. 1, Desember 2015.
2
Saiful Mujani dkk, “ Kaum Demokrat Kritis : Analisa Perilaku Pemilih Indonesia Sejak Demokratisasi” (Jakarta : KPG, 2019),
hlm. 40
3
Richard S. Katz dan William Crotty, Handbook Partai Politik, (Bandung : Nusa Media, 2014) Hlm. 5
4
Ibid, Hlm. 5
80
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
yang dipengaruhi secara langsung oleh perubahan suara dalam suatu proses
pemilihan umum5.
Dalam arti fungsi yang lebih komprehensif, partai politik merupakan
alat utama dari representasi penduduk yang berkompetisi dalam pemilu dan
dipilih oleh pemilih berdasarkan sikap, tindakan dan keputusan politik yang
mereka tawarkan6. Lebih jauh, partai politik diangggap sebagai aktor rasional
yang bereaksi dan beradaptasi terhadap desakan dan kesempatan yang ada di
pasar politik7. Organisasi, ideologi, dan keanggotaan serta kebijakan partai
politik dipengaruhi oleh beberapa aspek yang melingkupinya, diantaranya
yaitu tipe pemerintahan, sistem pemilu, pengalaman demokrasi8 dan aturan
pemilu9 yang dipraktikkan oleh suatu negara. Sebagai sebuah organisasi,
partai politik bersifat dinamis dan tidak statis, mengalami perubahan pada
tingkat struktural dan institutional secara terus-menerus sebagai dampak dari
perubahan lingkungan politik.
Dalam studi tentang pemilu, electoral volatility menjadi salah satu alat
yang dapat digunakan untuk mengukur pasang surut (instabilitas) perolehan
suara partai politik politik dari periode pemilu ke pemilu lainnya minumum
2 tahapan pemilu secara berturut-turut. Penggunaan pendekatan kualitatif
dapat menggambarkan masa depan partai, dilihat dari stabilitas perolehan
suara dari pemilu ke pemilu dan stabilitas suara partai pada sistem kepartaian
serta sistem pemilu berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Untuk mengukur tingkat volatilitas partai secara tunggal dapat menggunakan
model volatilitas yang dikembangkan oleh Mainwairing, di mana volatilitas
pemilihan partai dihitung dengan menambahkan perubahan persentase
(bertambah atau berkurang) dari setiap pemilu, kemudian dibagi menjadi
dua10. Konsep ini dapat digunakan untuk menjelaskan eksistensi partai pada
sistem kepartaian dan pemilu berdasarkan perolehan suara partai tersebut,
apakah tergolong sebagai partai papan atas, menengah, atau bawah.
Menurut Shergiue Ghergina, electoral pemilihan dipengaruhi oleh
sejumlah faktor yang memiliki tingkat dominan yang berbeda-beda. Sejumlah
faktor tersebut berkaitan dengan bekerjanya faktor internal dan eksternal
partai sebagaimana tampak pada tabel di bawah. Dalam konteks Indonesia,
perlu ada modifikasi dan penambahan, sebab teori yang dibangun oleh
5
Sergiu Gherghina, Party Organization and Electoral Volatility in Central and Europe Enhancing Voter Loyalty, (Oxon :
Routledge, 2015), hlm. 21
6
Ibid hlm. 21
7
O. Kirchheimer, “The Transformation of the Western European Party System” Dalam J. Lapalombara and M. Weiner, eds.,
Political Parties and Political Development, (Princeton NJ : Princeton University Press, 1966), Hlm. 177-200
8
D.W. Rae, The Political Consequences of Electoral Laws, (New Haven, CT: Yale University Press, 1971). Lihat juga, R. Harmel
dan K. Janda, Parties and Their Environments: Limits to Reform, (New York: Longman, 1982).
9
G. Sartori, Parties and Party Systems: A Framework for Analysis, (Cambridge: Cambridge University Press, 1976). G. Sartori,
Comparative Constitutional Engineering: An Inquiry into Structures, Incentives and Outcomes, 2nd ed., (Basingstoke, UK:
Macmillan, 1997).
10
Scott Mainwaring, “Rethingking Party System Theory In The Third Wave of Democratization : The Importance of Party System
Institutionalization, Working Paper #260 – October 1998, Kellogg Institute, hlm 9
81
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Secara umum, electoral volatility partai dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal sebenarnya berkaitan dengan
organisasi partai politik dan faktor eksternal berkaitan dengan volatilitas
sistem kepartaian. Ghergina menyebutkan bahwa organisasi partai dapat
mengurangi atau menambah volatilitas partai pada pemilu. Studi yang
dilakukan oleh Barelson et all 1954; Easton 1957 membahas sejauh mana partai
politik dapat menyederhanakan pilihan-pilihannya sehingga menghasilkan
simbol identitas dan loyalitas.
Sementara, Neumann 1956; Key 1964; Borre dan Katz 1973;
Rosenstone dan Hansen 1993; Dalton dan Wattenberg 2000a) menyebut ada
kesinambungan partai politik dalam pemilu apabila partai-partai dapat
menciptakan sebuah rantai komunikasi dengan warga. Dalam konteks itu,
stabilitas organisasi partai politik akan memelihara preferensi pemilihan.
Partai yang memiliki stabilitas organisasi akan hadir secara terus menerus
pada arena politik dan mereka secara jangka panjang dapat memperkenalkan
perspektif preferensinya kepada pemilih melalui pengenalan label organisasi
dan kandidat-kandidat yang disiapkan12.
Simbol identitas dan loyalitas berkaitan dengan apa yang akan dijual
oleh partai-partai politik kepada pemilih. Banyak faktor yang berkaitan
dengan hal itu, antara lain bagaimana faktor pembelahan sosial dalam
kaitannya dengan preferensi pemilih dalam konteks sosial-politik pada suatu
negara. Teori pembelahan sosial dari Lipset menyebut bahwa dalam sistem
11
Gherghina, “Party Organization and Electoral Volatility…”, hlm 16-33
12
Ibid hlm 6
82
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
13
Scott Mainwaring and Mariano Torcal, “Party System Institutionalization and Party System Theory After the Third Wave of
Democratization“ dalam Working Paper #319 – April 2005, Kellogg Institute (The Helen Kellog Institute for International
Studies), hlm 12
14
Peter Mair, Party System Change, Aprroaches and Interpretations, (New York : Oxford University Press, 2002) hlm 28-29
15
Burhanuddin Muhtadi, Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Pengajar FISIP UIN Jakarta “Pro-kontra Penyederhanaan
Sistem Kepartaian”, dalam www.lampungpost.com
16
Op.cit hlm 15
83
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Dalam kaitan itu, kinerja electoral partai politik menjadi penting. Kinerja
electoral mencakup sejumlah langkah atau cara yang digunakan oleh partai-
partai politik untuk memaksimalkan jaringan yang dimiliki, membuat
branding bagi partai politiknya, dan bagaimana partai politik melakukan
interaksi dengan para pemilihnya. Seperti telah disinggung oleh Gherghina di
atas bahwa stabilitas partai—kohesi internal partai—di mana partai tidak
mengalami perpecahan (cleavage) yang memungkinkan partai memiliki
kinerja elektoral yang lebih terfokus pada pemilu dan agenda pemenangan
pemilu.
Dalam kaitan itu, studi yang dilakukan oleh Tilly dalam mengkaji
pertumbuhan partai-partai politik di Amerika Latin menyebut bahwa eksis
atau tidaknya partai politik dipengaruhi oleh tiga indikator utama17. Ketiga
indikator itu adalah tingkat institusionalisasi (institutionalization), volatilitas
pemilihan (electoral volatility), dan pilihan ideologi (ideological voting). Studi itu
menyebut bahwa sistem kepartaian di negara-negara yang belum
berkembang menunjukkan polarisasi pelembagaan yang disebut tidak stabil,
tidak memiliki akar rumput yang kuat, dan legitimasi yang disesuaikan oleh
aktor-aktor politik partai18. Pada konteks pilihan ideologi (ideological voting),
berbagai literatur perilaku memilih menggambarkan bahwa kompetisi antar
partai lebih didominasi oleh dua asumsi yakni berbasis program
(programmatic) atau ideologi/keyakinan pemilih (ideological voters). Pada
negara-negara yang belum maju demokrasinya, umumnya faktor
personalisasi begitu besar dan menonjol. Perilaku pemilih lebih didasari pada
pengaruh personal atau figur dalam menentukan pilihan pilihannya19.
Sementara partai yang mengarah modern, pengaruh figur atau orang
makin mengecil dan institusi partai (kelembagaan dan pelembagaan partai)
menjadi lebih kuat. Dalam konteks pelembagaan partai, pengaruh
kepemimpinan pada organisasi partai juga turut menentukan. Apakah partai
mengembangkan kepemimpinan yang sifatnya personal dengan ciri loyalitas
yang bersandar pada orang ataukah kepemimpinan partai lebih didasarkan
pada prinsip-prinsip organisasi yang modern, di mana seorang pemimpin
adalah manajer yang akan membawa roda organisasi sesuai dengan AD/ART.
Sumber daya untuk mengisi kepemimpinan partai juga tersedia dari pusat
hingga daerah. Dalam hal itu, seorang pemimpin perannya memang penting,
tetapi tidak membayangi partai dan loyalitas lebih didasarkan pada institusi
dan bukan personal.
17
Scott Mainwaring dan Timoty R.Scully, Building Democratic Institutions : Party Systems in Latin America, (Stanford,
California : Stanford University Press, 1995), hlm 5
18
Mainwaring, “ Party ystem Institutionalization …”, hlm 4-14
19
Ibid hlm 18-19
84
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Selain sejumlah faktor yang telah disebut di atas, khususnya faktor internal
dan eksternal, faktor lain yang juga memiliki pengaruh pada masa
depan suatu partai politik adalah system pemilu dan demokratisasi. Michael
Gallagher dan Paul Mitchell menyebut bahwa sistem pemilu membuat
perbedaan yang besar atas bentuk sistem kepartaian, bentuk pemerintahan
(apakah koalisi atau partai tunggal)20. Disamping itu, berbagai macam pilihan
dalam menghadapi pemilih dalam pemilu, kemampuan pemilih untuk
pertahankan akuntabilitas keterwakilan personal mereka, perilaku anggota
parlemen, seberapa banyak parlemen berisi orang-orang yang cakap, seberapa
jauh demokrasi dan kohesi di dalam partai politik, kualitas pemerintahan dan
tentu saja kualitas hidup masyarakat yang diatur oleh pemerintahan
tersebut21. Pengaruh sistem pemilu pada demokratisasi dan kohesi di dalam
partai politik salah satunya ditentukan apakah sistem kepartaian dan pemilu
dapat mendorong proses-proses yang demokratis dalam mengatur pelbagai
kepentingan dalam proses pencalonan, penempatan, dan rekrutmen kader-
kader partai pada pemilu. Andrew Reynold22 menyebut bahwa sistem pemilu
akan mendorong partai politik bekerja lebih baik. Sistem pemilu yang baik
akan mendorong partai politik untuk memperbaiki organisasi internalnya,
lebih memperhatikan isu-isu masyarakat, dan bekerja untuk para pemilihnya.
20
Muhammad Asfar (ed.), Model-model Sistem Pemilihan di Indonesia, Surabaya: Pusat Studi Demokrasi dan HAM bekerja
sama dengan Partnership for Governance Reform in Indonesia, 2002, hlm. 4.
21
Muhammad Asfar (ed.), “Model-model Sistem Pemilihan...,” hlm. 4.
22
Andrew Reynolds, “Merancang Sistem Pemilihan Umum” dalam Juan J. Linz, et.al., Menjauhi Demokrasi Kaum Penjahat:
Belajar dari Kekeliruan Negara-negara Lain, Bandung: Mizan, 2001, hlm. 102.
85
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PDIP
20
GOLKAR
15 NASDEM
10 HANURA
PKB
5 PAN
0 PPP
2000 2005 2010 2015 2020 PBB
-5
TAHUN PKS
23
Lihat grafik suara partai politik di Provinsi Jambi pada tahapan pemilu 2004 – 2019. Dalam sebaran suara tersebut,
menunjukkan instabilitas perolehan suara yang terjadi pada partai politik di Provinsi Jambi. Partai Pemenang pemilu silih
berganti, sebagian besar partai politik mengalami kemerosotan electoral serta mayoritas partai politik berada di posisi tengah
dengan sebaran suara electoral yang merata.
86
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
87
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Partai Hanura yang selama ini berada di posisi bawah dengan tidak memiliki
akar, segmentasi, positioning yang jelas, pada pemilu 2019 tidak berhasil lolos
dari ambang batas parlemen (parliamentary treashold).
Partai Demokrat sebagai partai pemenang di pemilu 2009 dan 2014
berimplikasi terhadap kehadiran mantan gubernur Provinsi Jambi, Hasan
Basri Agus (HBA) sebagai tokoh sentral yang memiliki positioning dan
loyalitas di masyarakat yang mengakar. Di pemilu 2019, pindahnya Hasan
Basri Agus (HBA) di partai golkar berdampak signifikan terhadap merosotnya
suara partai Demokrat dan menjadikan partai Golkar menjadi partai
pemenang pemilu setelah sebelumnya memunculkan angka electoral yang
terus merosot pasca menjadi partai pemenang di pemilu 2004. Pada titik ini,
elecotral personality memiliki pengaruh yang besar daripada sistem
pelembagaan partai politik dalam menciptakan angka electoral. Sedangkan
pada partai PDI-P cenderung memiliki angka electoral yang stabil dengan
berada di posisi atas. Hal ini didasarkan karena PDI-P bukan bertumpu pada
sosok figur dalam menciptakan positioning partai. Namun secara segmentasi
partai masih terjaga baik dengan mengandalkan basis pemilih yang berada
pada lingkungan tradisional-nasionalis dan masyarakat ekonomi menengah
ke bawah. Sedangkan keberhasilan NasDem dan Gerindra dalam
meningkatkan suara electoral berimplikasi terhadap cot-tail effect kehadiran
Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang dijadikan figur yang diusung
sebagai calon presiden.
KESIMPULAN
Pemilu yang telah berlangsung 4 (empat) kali pada era reformasi di Provinsi
Jambi menghasilkan sebagian besar partai politik berada di posisi tengah dan
menjadi partai sapu jagat (catch-all) dengan menunjukkan electoral volatility
yang beragam yaitu berada pada posisi stagnan, stabil, dan mengalami
fluktuasi yang tinggi. Fakta tersebut memunculkan fenomena bahwa partai
politik yang ada mengalami kemunduran orientasi dan lemahnya hubungan
terhadap konstituen. Persoalan tersebut akibat partai Politik yang berada pada
blok islam maupun blok nasionalis (sekuler) terdapat ketiadaan atau
minimnya modal sosial yang dibangun baik penguatan ideologi maupun
platform politik yang berimplikasi terhadap program kerja dan positioning
partai. Partai politik masih bertumpu pada simbol ketokohan (electoral
personality) dan tidak mengakar hubungan pelembagaan partai politik dengan
konstituen serta lemahnya stabilitas konsolidasi dalam memelihara preferensi
pemilih. Dengan demikian proses politik yang terjadi masih sangat tradisional
bahwa dimungkinkan partai pemenang pemilu akan terus silih berganti serta
hilangnya partai politik tertentu dalam kontestasi sejalan dengan -
88
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. Faishal. Dkk. Match-All Party : Pragmatisme Politik dan
Munculnya Spesies Baru Partai Politik di Indonesia Pasca Pemilu 2009. dalam
Jurnal Politik UI Vol. 1, No. 1, Desember 2015.
Asfar, Muhammad. Model-model Sistem Pemilihan di Indonesia. Surabaya : Pusat
Studi Demokrasi dan HAM. 2002
Gherghina, Sergiu. Party Organization and Electoral Volatility in Central and
Eastern Europe Enhancing Voter Loyalty. Oxon : Routledge. 2015
Harmel, R dan Janda. K. Parties and Their Environments : Limits To Reforms. New
York : Longman. 1982
Lapalombara. J, dan Weiner. M, dkk. Political Parties and Political Development.
Princeton NJ : Princeton University Press. 1966
Mainwaring, Scott dan Torcal, Mariano. Party System Institutionalization
and Party System Theory After the Third Wave of Democratization.
Dalam Working Paper #319: Kellogg Institute International Studies, April
2005.
Mainwaring, Scott, dan R. Scully, Timoty. Building Democratic Institutions :
Party Systems in Latin America. Stanford California : Stanford University
Press. 1995
Mainwaring, Scott. Rethingking Party System Theory In The Third Wave of
Democratizaition : The Importance of Party System Institutionalization. dalam
Working Paper #260 : Kellogg Institute, Oktober 1998.
Mair, Peter. Party System Change : Approaches and Interpretations. New York
: Oxford University Press. 2002
Muhtadi, Burhanuddin. Pro-Kontra Penyederhanaan Sistem Kepartaian.
dalam http:// www.lampungpost.com/opini/20730-pro-kontra-
penyederhanaan-sistem-kepartaian. Januari 2012
Mujani, Saiful, dkk. Kaum Demokrat Kritis : Analisa Perilaku Pemilih Indonesia
Sejak Demokratisasi. Jakarta : KPG. 2019
Rae, D. W. The Political Consequences of Electoral Laws. New Haven CT : Yale
University Press. 1971
Reynolds, Andrew. Merancang Sistem Pemilihan Umum. Bandung : Mizan. 2001
S. Katz Richard, dan Crotty, William. Handbook Partai Politik. Bandung : Nusa
Media. 2014
89
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
90
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ABSTRAK
Buah jambu biji (Psidium guajava) merupakan salah satu buah yang kaya
akan kandungan vitamin C dan berperan sebagai sumber antioksidan alami.
Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dari sari buah
jambu biji yaitu melalui pembuatan minuman fungsional dalam bentuk
probiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi Bakteri
Asam Laktat (BAL) dalam menghasilkan produk minuman fungsional dan
menguji aktivitas penangkal radikal bebas produk sari buah jambu biji (P.
guajava) merah dan putih. Pembuatan sari buah jambu biji probiotik
dilakukan dengan metode Back-Slopping menggunakan kultur tunggal BAL
jenis Lactobacillus plantarum. dengan berbagai variasi konsentrasi BAL (0%,
2%, 4%, 6% dan 8%). Sari buah jambu biji probiotik yang dihasilkan
selanjutnya dianalisis biologi dan kimiawinya meliputi TPC, derajat
keasaman (pH), total asam laktat, dan kadar gula reduksi pada jam ke-0, jam
ke-24 & jam ke-48. Formulasi terbaik dari variasi sari buah jambu biji (merah
dan putih) probiotik yang dihasilkan di uji aktivitas antioksidannya dengan
berbagai variasi konsentrasi untuk menghasilkan nilai IC50 dengan kontrol
positif asam askorbat (AA) dan dilakukan menggunakan metode DPPH.
Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa komposisi buah
jambu biji yang digunakan sebagai basis pembuatan produk sari buah jambu
biji probiotik yaitu dengan perbandingan 4:1 (4 air : 1 buah jambu biji)
dengan penambahan gula sebanyak 6% untuk jambu biji putih dan 7% untuk
jambu biji merah. Starter yang digunakan untuk membuat probiotik sari
buah jambu biji probiotik dengan konsentrasi Lactobacillus plantarum
sebanyak 5%. Probiotik sari buah jambu biji RLpC4 dan WLpC4 yang
dihasilkan memiliki karakteristik sesuai dengan persyaratan produk
probiotik berdasarkan parameter kimia dan biologi yang teramati. Aktivitas
antioksidan dari formula probiotik yang diuji terdapat dari konsentrasi
2,99%
91
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Radikal bebas merupakan suatu molekul yang memiliki elektron tidak
berpasangan dalam orbital terluarnya sehingga sangat reaktif. Radikal ini
cenderung mengadakan reaksi berantai yang apabila terjadi di dalam tubuh
akan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan yang berlanjut dan terus
menerus. Tubuh manusia memiliki sistem pertahanan endogen terhadap
serangan radikal bebas terutama terjadi melalui peristiwa metabolisme sel
normal dan peradangan. Jumlah radikal bebas dapat mengalami
peningkatan yang diakibatkan faktor stress, radiasi, asap rokok dan polusi
lingkungan menyebabkan sistem pertahanan tubuh yang ada tidak
memadai, sehingga tubuh memerlukan tambahan antioksidan dari luar yang
dapat melindungi dari serangan radikal bebas. Antioksidan digunakan juga
dalam makanan untuk mengontrol oksidasi lipid. Senyawa t-butil hidroksi
anisol (BHA) dan 2,6-Di-tert-butyl-4-methylphenol (BHT) digunakan sebagai
antioksidan pangan, tetapi adanya kemungkinan efek samping yang
merugikan maka tidak digunakan untuk bahan terapi. Pengembangan
antioksidan alamiah mendapat perhatian besar beberapa tahun terakhir. Hal
ini dimaksudkan untuk tujuan pengobatan preventif dan untuk industri
makanan. Antioksidan alami selain dapat melindungi tubuh dari serangan
radikal bebas juga mampu memperlambat terjadinya penyakit kronik yang
disebabkan penurunan spesies oksigen reaktif (ROS) terutama radikal
hidroksil dan radikal superoksida. Oleh karena itu, salah satu upaya dalam
menangkal radikal bebas dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi
pangan fungsional yang kaya akan senyawa antioksidan. Salah satu bahan
pangan fungsional yang kaya akan sumber antioksidan yaitu buah jambu
biji. Buah jambu biji merupakan salah satu buah yang kaya akan kandungan
vitamin C dan berperan sebagai sumber antioksidan alami. Salah satu cara
untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dari sari buah jambu biji yaitu
melalui pembuatan minuman fungsional dalam bentuk probiotik.
Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan
efek yang menguntungkan kesehatan hostnya apabila dikonsumsi dalam
jumlah yang cukup. Berbagai penelitian membuktikan probiotik sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat dari probiotik yang utama yaitu
menjaga kesehatan usus, antara lain kemampuannya untuk menghambat
patogen dalam saluran pencernaan dengan membentuk kolonisasi probiotik
dan menghasilkan berbagai komponen anti bakteri (asam organik, hidrogen
peroksida, dan bakteriosin yang mampu menekan pertumbuhan patogen).
Selain itu, probiotik juga dapat membantu penyerapan makanan, produksi
vitamin, dan mencegah pertumbuhan bakteri patogen, meningkatkan fungsi
92
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Materi
Buah jambu biji merah dan putih, serta BAL (Lactobacillus sp.). Agen oksidan :
1,1 diphenyl-2- pikrilhidrazil (DPPH), mikropipet (Pipetman R neo Gilson,
France®), kamera digital (Canon Power Shot, A4000 IS HD®), neraca digital
(Mettler Toledo, AG204 Delta Range®), Mixer (Maxi Mix II, Thermolyne type
37600 mixer, lowa, USA®) dan Inkubator (Memmert®). Peralatan disposables
meliputi Tissue Culture Dhisk (Iwaki), conical tube 15 mL (Iwaki®), yellow dan
blue tip (Brand®), eppendorf steril (Biologix®), tabung reaksi (Iwaki®) dan
kuvet.
Metode
Pembuatan Sari Buah Jambu Biji Probiotik
Sebelum Starter dibuat, terlebih dahulu siapkan inokulum. Inokulum dibuat
dengan cara ambil BAL (Lactobacillus plantarum) menggunakan ose,
kemudian masukkan pada media MRSB sebanyak 50 ml, selanjutnya
diinkubasi pada suhu 30oC dan dihitung jumlah sel yang terdapat pada
inokulum dengan standard McFarland. Perhitungan juga dilakukan dengan
metode lempeng total cawan (plate count) yang ditumbuhkan secara PP (pour
plate) pada media MRSA dengan pengenceran 10-6 (duplo).
Starter dibuat sebanyak 200 ml dengan cara sari buah jambu biji yang
diperoleh dari perbandingan jambu biji:air sebanyak 1:4 bagian dan
ditambahkan gula 6% untuk sari buah jambu biji putih dan 7% gula untuk
sari buah jambu biji merah. Selanjutnya diinokulasikan dengan inokulum
sebanyak 5% dari volume total. Starter kemudian diinkubasi pada suhu 37°C
dan diamati parameter pH, total asam laktat, gula reduksi dan dihitung
jumlah sel BAL yang tumbuh dalam Starter tersebut (minimal 106) pada jam
ke 0, 24 dan 48.
93
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Probiotikasi sari buah jambu biji yang telah dibuat selanjutnya dilakukan
analisis derajat keasaman (pH), total asam laktat, gula reduksi & TPC pada
jam ke-0, jam ke-24 & jam ke-48.
94
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
95
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Rancangan penelitian
Penelitian akan dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana sebagai rancangan dasarnya.
Perlakuan yang diujikan dalam penelitian ini terlampir pada Tabel 3 dan
diulang sebanyak tiga kali ulangan, sehingga keseluruhan perlakuan yang
diujikan berjumlah 72 unit percobaan.
Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis ragam kemudian
dilanjutkan dengan Uji BNT dengan tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan
data aktivitas antioksidan akan dianalisis probit untuk memperoleh nilai IC 50
nya.
96
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
A B
Gambar 2. Starter. (A) Starter sari buah jambu merah. (B) Starter sari buah jambu
putih.
Tabel 3. Hasil perhitungan jumlah BAL sari buah jambu biji probiotik
Inkubasi
0 24 48
Bakteri Parameter
Rata- Rata- Rata-
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
Rata Rata Rata
RLp Ph 4 4 4 4 3,5 3,5 3,5 3,5 3 3 3 3
Total Asam
0,04 0,04 0,04 0,04 0,1 0,13 0,09 0,11 0,14 0,14 0,13 0,137
Laktat
Gula
4,83 4,83 4,83 4,83 5,33 5,33 5,33 5,33 5,05 5,05 5,05 5,05
Reduksi
Jumlah
2,7 1,6 4,30 2,87 8,4 7,49 7,49 7,79 1.60 4,3 3,68 3,19
BAL
WLp Ph 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
Total Asam
0,036 0,036 0,036 0,036 0,14 0,12 0,1 0,12 0,13 0,19 0,14 0,15
Laktat
97
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Gula 4,96 4,96 4,96 4,96 5,25 5,25 5,25 5,25 4,89 4,89 4,89 4,89
Reduksi
Jumlah
0,61 0,61 0,61 0,61 4,30 4,30 4,30 4,30 7,15 7,15 7,15 7,15
BAL
98
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
WLpC1 Khas Asam Asam Putih Putih Putih Manis Manis Asam
jambu khas khas sedikit sedikit +
biji produk produk asam asam
probiotik probiotik
WLpC2 Khas Asam Asam Putih Putih Putih Manis Manis Asam
jambu khas khas sedikit sedikit +
biji produk produk asam asam
probiotik probiotik
WLpC3 Khas Asam Asam Putih Putih Putih Manis Manis Asam
jambu khas khas sedikit sedikit +
biji produk produk asam asam
probiotik probiotik
WLpC4 Khas Asam Asam Putih Putih Putih Manis Manis Asam
jambu khas khas sedikit sedikit +
biji produk produk asam asam
probiotik probiotik
Tabel 5. Hasil pengukuran kadar keasaman (pH) probiotik sari buah jambu biji
pH
Kelompok 0 24 48
Perlakuan Rata- Rata- Rata-
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
Rata Rata Rata
RC0 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4 4 4 4
RLpC1 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4 4,5 4,3
RLpC2 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4 4 4 4
RLpC3 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4 4 4 4
RLpC4 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 3,5 3,5 3,5 3,5
WC0 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4 4 4 4
WLpC1 4,5 4,5 4,5 4,5 4 4 4 4 4,5 4,5 4,5 4,5
WLpC2 4,5 4,5 4,5 4,5 4 4 4 4 4 4 4 4
WLpC3 4,5 4,5 4,5 4,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
WLpC4 4,5 4,5 4,5 4,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
99
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tabel 6. Hasil pengukuran total asam laktat probiotik sari buah jambu biji
Total Asam Laktat
Kelompok 0 24 48
Perlakuan Rata- Rata- Rata-
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
Rata Rata Rata
RC0 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
RLpC1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,16 0,16 0,16 0,16 0,2 0,2 0,2 0,2
RLpC2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,24 0,24 0,24 0,24
RLpC3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,28 0,28 0,28 0,28 0,32 0,32 0,32 0,32
RLpC4 0,2 0,2 0,2 0,2 0,28 0,28 0,28 0,28 0,32 0,32 0,32 0,32
WC0 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
WLpC1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,28 0,28 0,28 0,28 0,24 0,24 0,24 0,24
WLpC2 0,24 0,24 0,24 0,24 0,28 0,28 0,28 0,28 0,32 0,32 0,32 0,32
WLpC3 0,24 0,24 0,24 0,24 0,28 0,28 0,28 0,28 0,32 0,32 0,32 0,32
WLpC4 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,4 0,4 0,4 0,4
Tabel 7. Hasil pengukuran gula reduksi probiotik sari buah jambu biji
Gula Reduksi
Kelompok 0 24 48
Perlakuan Rata- Rata- Rata-
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
Rata Rata Rata
RC0 5,70 5,00 5,00 5,23 5,00 5,00 5,00 5,00 4,50 5,00 4,96 4,82
RLpC1 4,57 5,00 5,22 4,93 5,52 5,00 4,60 5,04 4,96 5,40 5,00 5,12
RLpC2 5,00 5,00 4,85 4,95 5,00 5,22 5,00 5,07 5,00 5,00 5,16 5,05
RLpC3 4,54 4,77 5,00 4,77 5,00 4,68 5,05 4,91 5,10 5,00 4,70 4,93
RLpC4 5,00 5,30 4,72 5,01 4,62 6,00 4,96 5,19 5,00 4,85 5,00 4,95
100
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
WC0 4,68 5,00 5,00 4,89 5,00 5,00 4,96 4,99 5,00 4,57 5,00 4,86
WLpC1 5,00 5,00 4,32 4,77 5,15 4,68 5,00 4,94 5,40 5,00 4,66 5,02
WLpC2 5,00 5,52 5,00 5,17 5,00 5,00 5,30 5,10 5,00 4,80 4,66 4,82
WLpC3 5,00 5,30 5,52 5,27 5,00 5,00 5,05 5,02 5,00 4,70 4,80 4,83
WLpC4 4,92 5,00 5,00 4,97 5,00 5,00 4,85 4,95 5,00 5,00 5,00 5,00
Tabel 8. Hasil perhitungan jumlah BAL probiotik sari buah jambu biji
Jumlah BAL (108) (CFU/mL)
Kelompok 0 24 48
Perlakuan Rata- Rata- Rata-
R1 R2 R1 R2 R1 R2
Rata Rata Rata
RC0 1,75 1,28 1,52 0,01 1,12 0,57 2,69 0,001 1,35
RLpC1 3,6 3,6 3,60 0,62 0,62 0,62 0,14 0,14 0,14
RLpC2 3,98 3,98 3,98 12,6 12,6 12,60 2,21 2,21 2,21
RLpC3 3,58 3,58 3,58 7,49 7,49 7,49 0,16 0,16 0,16
RLpC4 3,8 3,8 3,80 0,7 0,7 0,70 3,51 3,51 3,51
WC0 0,48 0,48 0,48 4,02 4,02 4,02 2,53 2,53 2,53
WLpC1 0,44 0,44 0,44 4,07 4,07 4,07 5,38 5,38 5,38
WLpC2 0,61 0,61 0,61 4,3 4,3 4,3 7,15 7,15 7,15
WLpC3 0,52 0,52 0,52 1,12 1,12 1,12 5,3 5,3 5,3
WLpC4 0,48 0,48 0,48 4,02 4,02 4,02 2,53 2,53 2,53
Hasil analisa statistik terhadap jumlah BAL probiotik sari buah jambu biji
menunjukkan nilai p>0,05 hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara tiap kelompok perlakuan.
101
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
% Inhibisi vs Konsentrasi
120,000
100,000 y = 10,646x + 18,175
R² = 0,6539
% INHIBISI
80,000
60,000
40,000
20,000
0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KONSENTRASI FORMULA (%)
Pada penelitian ini, hasil analisa statistik terhadap persentase inhibisi dan
konsentrasi formula probiotik probiotik sari buah jambu biji menunjukkan
nilai p<0,05 hal ini berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara tiap
kelompok perlakuan. Sehingga, bisa diketahui bahwa semakin tinggi
konsentrasi maka nilai IC50 semakin besar. Dimana dari keseluruhan formula
probiotik yang diuji yang menunjukkan persentase inhibisi sebesar 50%
adalah pada konsentrasi 2,99%. Hasil ini selaras dengan penelitian dari
(Gomes et al, 2017) yang menyatakan bahwa peningkatan aktivitas
antioksidan dari enzim yang terdapat pada suplemen probiotik bisa berasal
dari restorasi mikrobiota di saluran pencernaan (Nardone et al, 2010) dan
induksi dari gen-gen yang terlibat dalam biosintesa glutation di mukosa
usus dan sel-sel pancreas (Lutgendorf et al, 2009). Adapun, probiotik mampu
meningkatkan absorbsi dari senyawa makro dan micronutrient termasuk
senyawa antioksidan, atau pada akhirnya menurunkan nilai lipid
postprandial, dan tentu saja hal ini terkait dengan kerusakan oksidatif dan
bahkan sering menjadi faktor resiko dari beberapa sumber makanan yang
terkait patologi penyakit yang disebabkannya (Martarelli et al, 2011).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa: Komposisi buah jambu
biji yang digunakan sebagai basis pembuatan produk sari buah jambu biji
probiotik yaitu dengan perbandingan 4:1 (4 air : 1 buah jambu biji) dengan
penambahan gula sebanyak 6% untuk jambu biji putih dan 7% untuk jambu
biji merah. Starter yang digunakan untuk membuat produk sari buah jambu
biji probiotik dengan konsentrasi Lactobacillus plantarum sebanyak 5%.
102
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Produk sari buah jambu biji probiotik RLpC4 dan WLpC4 yang dihasilkan
memiliki karakteristik yang stabil berdasarkan parameter kimia dan biologi
yang teramati. Selanjutnya, aktivitas peredaman radikal bebas sebesar 50%
terlihat dari formula probiotik sari buah jambu biji dengan konsentrasi
2,99%. Hal ini berarti, formula probiotik sari buah jambu biji berpotensi
sebagai antioksidan yang cukup baik dan dapat dilakukan pengujian lebih
lanjut.
ACKNOWLEDGEMENTS:
Terima kasih kepada Universitas Jambi yang telah mendanai pennelitian ini
melalui pendanaan PNBP Fakultas Sains dan Teknologi Tahun Anggaran
2019.
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, R. M., K. Tjahjono., dan M. I. Kartasurya. (2017). Jus Buah Jambu
Biji Merah (Psidium guajava L.) Dapat Menurunkan Scor Atherogenic
Index of Plasma. Jurnal Gizi Pangan. 12 (1):17-22.
Bondet, V., W. Brand-Williams and C.Berset. (1997). Kinetics and
Mechanisms of Antioxidant Activity using the DPPH• Free Radical
Method.Lebensm- Wis.u.-Technol 30: 609–615.
Camilleri, M., dan J. A. Murray. (2015). Harrison’s Principles of Internal
Medicine Chapter 55 Diarrhea and Constipation Nineteenth Edition.
Newyork, McGraw Hill Education.
Desai, A. (2008). Strain Identification, Viability and Probiotics Properties of
Lactobacillus casei. School of Biomedical and Health Science Victoria
University, Werribee Campus, Victoria, Australia.
Gomes, Aline Corado; De Sousa, Ravila Graziany Machado; Botelho, Patricia
Borges; Nogueira, Tatyanne Leticia; Prada, Patricia Oliveira; Mota, J. F.
(2017). The Additional Effects of a Probiotic Mix on Abdominal
Adiposity and Antioxidant Status: A Double-Blind, Randomized Trial.
Clinical Trials and Investigations, 225(1), 30–38.
https://doi.org/10.1002/oby.21671.
Kleerebezem. M., and J. Hugenholtz. (2003). Metabolic Pathway Engineering
In Lactic Acid Bacteria. Current Opinion in Biotechnology. 14 (2): 232-237.
Martarelli D, Verdenelli MC, Scuri S, et al. (2011). Effect of a probiotic intake
on oxidant and antioxidant parameters in plasma of athletes during
intense exercise training. Current Microbiol;62:1689-1696.
Muchtadi, D. (2012). Pangan Fungsional dan Senyawa Bioaktif. Penerbit
Alfabeta. Bandung.
103
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
104
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
H. Syafria
Fakultas Peternakan, Universitas Jambi, Indonesia
Email: hardi@unja.ac.id
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh biourine dan FMA
terhadap hasil, protein kasar dan phosphor hijauan pakan di lahan bekas
tambang batubara. Penelitian dilakukan dilokasi tambang batubara PT. Gea
Lestari Jambi. Percobaan dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok,
dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari: (1) biourine
0% + FMA 0 g/rumpun, (2) biourine 0% + FMA 20 g/rumpun, (3) biourine
30% + FMA 0 g/rumpun, (4) biourine 30% + FMA 20 g/rumpun, (5) biourine
45% + FMA 0 g/rumpun, (6) biourine 45% + FMA 20 g/rumpun. Peubah yang
diamati: hasil bahan kering hijauan, protein kasar dan kandunga phospor
hijauan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata
terhadap hasil bahan kering, protein kasar dan phospor hijauan pakan
Kesimpulan perlakuan biourine 45% + FMA 20 g/rumpun adalah terbaik.
PENDAHULUAN
Memperluas penganekaragaman hijauan pakan, maka hijauan lokal perlu
dikembangkan, karena memperlihatkan keunggulan dibanding introduksi,
salah satunya adalah Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Ness. (Syafria, 1998).
Lahan untuk penanaman hijauan semakin sempit, karena digunakan untuk
tanaman pangan, perkebunan dan berbagai non pertanian (Jamarun dan
Mardiati Zain, 2012). Salah satu contoh adalah semakin luasnya lahan bekas
tambang batubara Di Jambi. Karena semakin luasnya aktivitas
penambangan. Ratusan dan bahkan ribuan hektar lahan menjadi rusak dan
menjadi lahan yang tidak produktif, kerusakan strufur fisik dan
terdegradasinya unsur hara tanah, sehingga akan menganggu pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Pemanfaatan biourin dan mikoriza sebagai
bioteknologi untuk memperbaiki produktivitas lahan bekas tambang adalah
salah satu alternatif yang sangat diperlukan. Karena penggunaan pupuk
kimia meskipun meningkatkan hasil dan kualitas, namun penggunaannya
secara berlebihan akan merusak lingkungan.
105
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di lokasi tambang batubara PT. Gea Lestari Jambi.
Analisa tanah di laboratorium tanah Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Analisa protein kasar dan phospor Di BALITNAK - Bogor. Penelitian
dilaksanakan selama lebih kurang 6 bulan.
Metode Penelitian
Percobaan dilaksanakan dalam rancangan acak kelompok, dengan enam
perlakuan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari: 1. biourine 0 % + FMA 0
g/pot, 2. biourine 0 % + FMA 20 g/pot, 3. biourine 30 % + FMA 0 g/pot, 4.
biourine 30 % + FMA 20 g/pot, 5. biourine 45 % + FMA 0 g/pot, 6. biourine
45 % + FMA 20 g/pot.
Pelaksanaan Penelitian
Tahap pertama perlaksanaan penelitian dilakukan pengukuran luas tanah
yang digunakan, kemudian dicangkul. Selanjutnya pembuatan petak-petak
percobaan, dengan ukuran 1,00 m x 2,00 m, jarak antar blok 1,00 m dan
antar petak 0,50 m. Pemberian pupuk dasar seminggu sebelum tanam.
Pemberian mikoriza bersamaan dengan penanaman. Pemberian biourine
satu minggu setelah rumput ditanam. Pemangkasan tanaman guna
memperoleh pertumbuhan seragam, dan mengurangi pengaruh keragaman
bibit dilakukan setelah tanaman berumur tiga minggu.
106
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pengolahan Data
Pengolahan data secara statistik dalam rancangan acak kelompok. Analisis
ragam dipergunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap
peubah yang diamati. Hasil analisis ragam menunjukkan pengaruh maka
dilanjutkan dengan Uji jarak berganda Duncan.
Tabel 1. Hasil Bahan Kering (gram/petak), Protein Kasar (%) dan Kandungan
Phospor (%) Hijauan pada Berbagai Perlakuan Biourine dengan
Fungi Mikoriza Arbuskula pada Lahan Bekas Tambang.
107
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Protein Kasar
Semakin meningkat konsentrasi biourine, dapat meningkatkan protein kasar
hijauan pakan. Peningkatan ini dikarenakan hifa dari mikoriza yang
berasosiasi dengan akar, membantu tanaman menyerap hara dalam tanah
dan air dari pori-pori tanah lebih banyak. Mikoriza menginfeksi sistem
perakaran dengan membentuk jalinan hifa sehingga mampu meningkatkan
penyerapan hara terutama unsur hara fosfor untuk metabolisme karbohidrat,
memperbaiki struktur tanah yang memungkinkan perakaran tanaman
berkembang dengan baik, dan berpengaruh terhadap kualitas hijauan. Spora
mikoriza mengandung nitrat reduktase sehingga hifa eksternalnya
mempunyai kapasitas penyerapan nitrat (Bago dkk., 1996).
108
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Fosfor
Kandungan fosfor hijauan dibutuhkan untuk memperoleh estimasi
kemampuan tanaman mengabsorpsi unsur fosfor. yang sering merupakan
salah satu faktor pembatas dalam meningkatkan produktivitas tanaman.
Karena ion posfat anorganik akan bersenyawa dengan koloid tanah atau
terfiksasi dalam bentuk Fe-P dan Al-P yang relatif tidak mobil atau tidak
tersedia bagi tanaman. Meningkatnya kandungan fosfor pada tanaman
bermikoriza, karena hifa dari mikoriza yang berasosiasi dengan akar dapat
membantu tanaman menyerap unsur hara dalam tanah dan air dari pori-pori
tanah. Mikoriza menginfeksi perakaran tanaman dengan membentuk jalinan
hifa secara intensif, sehingga tanaman mampu meningkatkan penyerapan
hara, dan yang lebih utama unsur hara fosfat. Menurut Beinroth (2001)
infeksi mikoriza pada tanaman dapat menghasilkan enzim fosfatase, yang
berfungsi meningkatkan ketersediaan fosfat yang rendah ketersediaannya
pada lahan marginal. Hifa bermikoriza didalam tanah dapat meningkatkan
serapan unsur fosfor hingga 8 cm dari akar, sehingga ketersediaan fosfor
bagi tanaman lebih besar. Mikoriza dapat menggunakan fosfor yang terikat
oleh phytat secara efisien, karena adanya enzim fosfatase yang dihasilkan
hifa (Smith dan Read, 1997). Fosfatase dapat menghidrolisis berbagai
senyawa fosfor organik (Tarafdar dan Claassen, 2001), dan enzim ini
melimpah di rhizosphere saat tanaman kekurangan fosfor (Yun dan
Kaeppler, 2001; Wasaki et al., 2003).
KESIMPULAN
Perlakuan biourine 45% + FMA 20 g/rumpun memperlihatkan hasil bahan
kering hijauan, protein kasar dan kandungan phosphor hijauan lebih baik.
ACKNOWLEDGEMENTS
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktorat Riset dan
Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas
persetujuan dan bantuan dana dalam pelaksanaan penelitian.
109
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Bago, B., H. Vierheilig, Y. Piche, C. Azcon-Aguilar. 1996. Nitrat depletion
and pH changes induced by the extraradica mycelium of the
arbuscular mycorrhizal fungus Glomus Intraradices in Monoxenic
Culture. New Phytol.133:273-280.
Beinroth, F. H. 2001. Land resources for forage production in the tropics In
Sotomayor-Rios A. Pitman Wd (eds) Tropical Forage Plants
Development and Use CRC Press. Pp 3 - 15.
Bidwell, R.G.S. 1979. Plant Physiology. Ed 2. Macmillan Publishing Co. Inc.
New York.
Hapsoh. 2008. Pemanfaatan FMA pada budidaya kedelai di lahan kering.
USU- Medan.
Husin, E. F., A. Syarif dan Kasli. 2012. Mikoriza sebagai Pendukung
Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan.
Andalas University Press. Padang.
Jamarun, N. dan Mardiati Zain. 2012. Dasar nutrisi ruminansia. Penerbit
Jasa Surya Padang.
Mardani, Y, D. 2004. Pengaruh pupuk organik pada lahan marginal bekas
penambangan pasir terhadap produktivitas kacang tanah. Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Yogyakarta.
Smith, S. E. and D. J. Read. 1997. Mycorrhizal symbiosis. Second edition:
Academic Press. UK. 605p.
Smith, S. E. and D. J. Read. 1997. Mycorrhizal symbiosis. Third edition:
Academic Press. Elsevier Ltd. New York, London, Burlington, San
Diego. 768p.
Syafna. 1996. Pengaruh penggenangan, pemupukan nitrogen dan interval
pemotongan terhadap pertumbuhan dan produksi rumput lokal
kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.). Thesis. Program
Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Syafria, H. 1998. Pengaruh pemupukan nitrogen dan interval pemotongan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan rumput lokal kumpai
(Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.). Laporan Hasil Penelitian
Kerja Sama Proyek Pengembangan Sebelas Lembaga Pendidikan
Tinggi (ADB Loan). Jambi.
Syafna, H dan Jamarun, N. 2018. Pemanfaatan Biourine dan Fungi Mikoriza
arbuskula sebagai Agen Bioteknologi dalam Meningkatkan
Produktivitas Lahan Kritis bekas tambang Batubara serta
Pengaruhnya terhadap Hasil dan Kualitas Hijauan Hymenachne
amplexicaulis (Rudge) Nees.). Laporan Hasil Penelitian Pasca Doktor,
Universitas Jambi.
110
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
111
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kulit wajah yang mengalami penuaaan dini dapat menyebabkan nilai
kelembaban kulit berkurang sehingga kulit menjadi kering. Berkurangnya
nilai kelembaban kulit dapat diatasi dengan perawatan pada kulit wajah,
salah satunya dengan menggunakan Magic Fruit Sunscreen yang berasal
dari hutan Sumatera yaitu resin Jernang (Daemonorops draco(Willd.) Blume).
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektifitas kelembaban kulit
wajah dan keamanan pengunaan Magic Fruit Sunscreen. Pada penelitian ini
menggunakan resin jernang 3% dengan basis krim tipe m/a. Kemudian
dilakukan uji efektifitas kelembaban kulit wajah dengan menggunakan alat
Skin Analyzer dan uji iritasi pada wajah 8 orang panelist/sukarelawan.
Kontrol pembanding yang digunakan adalah Primaderma Sunscreen SPF 15.
Hasilnya menunjukkan bahwa nilai kelembaban kulit wajah 8 orang panelist
mengalami peningkatan kelembaban kulit setelah penggunaan Magic Fruit
Sunscreen SPF 15 dari 35,2 % menjadi 43,0 % ( dengan kategori dari kulit
kering menjadi lembab) sedangkan Primaderma Sunscreen SPF 15 juga
mengalami peningkatan kelembaban kulit wajah dari 35,2 % menjadi 41,20 %
(dengan kategori dari kulit kering menjadi normal). Uji iritasi kulit wajah
setelah penggunaan Magic Fruit Sunscreen SPF 15 tidak ada satupun yang
mengalami iritasi, kemerahan dan bengkak dikulit wajah dengan demikian
efektifitas Magic Fruit Sunscreen dalam melembabkan kulit wajah lebih baik
dari pada Sunscreen komersil serta aman dalam penggunaannya.
PENDAHULUAN
Kulit wajah yang sering terpapar oleh pengaruh lingkungan seperti
matahari, suhu dan kelembaban udara merupakan faktor penting terjadinya
gangguan keseimbangan air pada kulit sehingga dapat menyebabkan kadar
air pada kulit menurun. Jika kadar air menurun dapat mengakibatkan kulit
menjadi kering (Tricaseario dan Widayanti, 2016). Salah satu produk
kosmetik yang dapat mencegah efek negatif tersebut adalah Magic Fruit
Sunscreen yang mampu menyerap radiasi sinar ultraviolet dan mencegah
112
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Bahan-bahan yang digunakan adalah Resin jernang yang diperoleh langsung
dari desa Sepintun kabupaten Sarolangun yang diambil dari kulit buah
jernang dan diayak dengan bambu, asam stearate, setil alcohol, gliserin,
trietanolamin, metil paraben, propil paraben, minyak mawar dan aquadest.
Alat-alat yang digunakan adalah timbangan digital, mortar, stamfer,
batang pengaduk, spatula, sendok tanduk, beaker glass (pyrex), gelas ukur
(pyrex), pipet tetes, kaca arloji, rak dan tabung reaksi, oven, water bath,
termometer, pipet volum, pH meter, alat uji daya lekat, anak timbangan,
viskometer brokfield, cawan petri, cawan porselen, objek glass dan
refrigerator. Rancangan formula Magic Fruit Sunscreen dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Tabel 1. Formula Magic Fruit Sunscreen SPF 15
113
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pembuatan krim tabir surya dilakukan dengan cara semua bahan yang akan
digunakan ditimbang terlebih dahulu. Fase minyak (asam stearat, setil
alcohol dan propil paraben) dilebur diatas waterbath pada suhu 70 oC. Fase
air (gliserin, trietanolamin, metil paraben dan aquadest) dipanaskan hingga
suhu 70 oC. Sisa trietanolamin setengahnya digunakan untuk melarutkan
resin jernang. Tambahkan fase air sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam
fase minyak pada suhu 70oC. Tambahkan oleum rosae, Kemudian
dihomogenkan dengan kecepatan 2000 rpm selama 15 menit hingga dingin.
Setelah 15 menit masukkan kedalam wadah.
Uji iritasi ini dilakukan untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap
suatu bahan yang dilakukan pada 8 orang sukarelawan pada kulit wajah.
Teknik yang digunakan dalam uji iritasi ini adalah Patch Tester. Sediaan
dioleskan pada kulit wajah kemudian ditutupi dengan kertas atau kain kasa
kemudian diberi plaster. Kemudian dilihat gejala yang ditimbulkan seperti
gatal ,iritasi/merah dan bengkak setelah 15 menit penggunaan (Anonim,
1995; Tranggono dan Latifah, 2007).
Uji hedonik pada Sunscreen dilakukan untuk mengetahui tingkat
kesukaan konsumen terhadap penampilan warna, aroma, tekstur, dan
kelembutan (setelah dipakai). Uji ini menggunakan panelis sebanyak 8 orang
dengan skala penilaian dan skala numerik : tida suka (1), agak suka (2), suka
(3) dan sangat suka (4).
Uji Emolien (Kemampuan sediaan meningkatkan kelembaban kulit
wajah) Pengujian ini menggunakan alat yaitu skin analyzer, dengan
membandingkan keadaan kulit sebelum dan sesudah pemakaian dari
sunscreen dengan nilai parameter uji yaitu kadar air (moist) (Hartyana T,
2014) dengan kategori <33% (kulit sangat kering), 34%-37% (kulit kering),
38%-42% (kulit normal), 43%-46% (kulit lembab). Selain itu juga
dibandingkan dengan sunscreen komersil yaitu Primaderma Sunscreen
SPF15
114
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Gatal ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬
Bengkak ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬
Keterangan : ▬ = negatif
Pada hasil yang telah didapatkan, tidak terdapat iritasi/merah, gatal dan
bengkak terhadap panellist/sukarelawan, dimana pada uji ini tidak terlihat
adanya efek samping berupa kemerahan pada kulit, gatal-gatal maupun
bengkak pada kulit wajah, dimana Magic Fruit Sunscreen memiliki pH 7,71
yang sesuai dengan pH kulit wajah yang telah ditetapkan oleh SNI yaitu pH
4,5-8 namun pada uji iritasi ini tidak terjadi reaksi atau efek samping yang
ditimbulkan. Hal tersebut dapat dinyatakan Magic Fruit Sunscreen SPF 15
aman untuk digunakan untuk semua jenis kulit.
Uji Hedonik
Hasil uji hedonic dari 8 orang panellist/sukarelawan dengan kategori dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil uji hedonik
Kategori Sukarelawan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 Suka
Aroma + ▬ ▬ ▬ + + + + 62.5%
Sensasi + ▬ ▬ + + + + + 75%
dikulit
Warna + + + ▬ ▬ + + + 75%
115
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
warna bagus dan lembut sedangkan 2 orang (15%) menyatakan warna tidak
merata/homogen.
Uji Emolien (Kemampuan Sunscreen Meningkatkan Kelembaban Kulit
Wajah)
Hasil yang didapatkan pada uji emolien yang dilakukan pada 8 orang
panelis dengan kategori wanita usia >25 tahun dengan jenis kulit yang
berbeda, hasil dapat dilihat pada table dibawah ini :
Dari 8 orang panelis hampir 90 % memiliki jenis kulit kering tetapi setelah 15
menit pengolesan Magic Fruit Sunscreen mengalami peningkatan kadar air
sebanyak 50% sehingga kulit menjadi normal dan lembab, selain itu factor
emollient juga dipengaruhi oleh basis krim yang digunakan yaitu asam
stearate yang bersifat sebagai emollient. Semakin tinggi kadar asam sterat
yang digunakan maka semakin emollient sunscreen yang dibuat. Sedangkan
Primaderma Sunscreen SPF 15 juga mengalami peningkatan kelembaban
kulit wajah dari 35,2 % menjadi 41,20 % (dengan kategori dari kulit kering
menjadi normal).
KESIMPULAN
Data yang dihasilkan secara deskriptif menyatakan bahwa Magic Fruit
Sunscreen SPF 15 memiliki kemampuan untuk meningkatkan kelembaban
kulit wajah serta aman dalam penggunaannya. Formula tiga (F III) adalah
formula yang paling baik dari uji sifat fisik dan stabil terhadap penyimpanan
serta memiliki nilai SPF yang paling tinggi dengan proteksi ekstra.
116
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1996. Standar Nasional Indonesia (SNI). Dewan Standarisasi Nasional.
Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1985. Formularium Kosmetika
Indonesia (Cetakan I). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Hartyana, T. S. 2014. Formulasi Sediaan Lipbalm Minyak Bunga Kenanga
(Cananga Oil) Sebagai Emolien. Jurnal Farmasi. 33-39.
Kaur, C. D and S. Saraf. 2009. In Vitro Sun Protection Factor Determination of
Herbal Oils Used in Cosmetics. Pharmacognosy Research; 2: 22-23.
Ng, Engelina. 2013. Optimasi Krim Sarang Burung Walet Putih (Aerodramus
fuciphagus) Tipe M/A dengan variasi Emulgator sebagai Pencerah
Kulit Menggunakan Simplex Lattice Design. Skripsi.Pontianak :
Universitas Tanjung Pura.
Tricaseario, Widayanti 2016. Efektifitas Krim almond Oil terhadap
peningkatan kelembaban kulit, Jurnal kedokteran diponegoro.
Trenggono RI, dan Latifah F. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengantar Kosmetik.
Jakarta:PT Gramedia Pustaka Umum.
117
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Rancang Bangun Dan Uji Kinerja Alat Pengering Biji Kopi Tipe
Rak Dan Effeknya Terhadap Kualitas Biji Kopi Yang
Dihasilkan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menguji kinerja alat pengering
biji kopi tipe rak dengan menggunakan panas kompor gas. Pada penelitian
ini kadar air akhir yang dihasilkan biji kopi adalah 9,17% dengan suhu rata-
rata 50˗60°C serta lama pengeringan yang dibutuhkan adalah 10 jam. Laju
pengeringan rata – rata yang dihasilkan dari pengeringan biji kopi adalah
3,632 gr/menit dan rata-rata beban uap air sebesar 2,179 Kg. Efisiensi alat
pengeringan menggunakan panas kompor gas dengan bahan 2,2 kg
menghasilkan 1.289 kg biji kopi kulit tanduk dengan tingkat efisiensi alat
rata˗rata sebesar 13,87% serta rata – rata biaya yang dikeluarkan untuk setiap
proses pengeringan selama 10 jam adalah 6.163 rupiah.
PENDAHULUAN
Pada pascapanen tanaman kopi yang perlu diperhatikan adalah tahap
pengeringan biji kopi, karena dapat mempengaruhi mutu biji kopi. Tujuan
dari proses pengeringan biji kopi adalah menurunkan kadar air bahan
sehingga menjadi lebih awet, mengecilkan volume bahan sehingga
memudahkan dan menghemat biaya pengangkutan, pengemasan dan
penyimpanan.
Petani umumnya masih melakukan pengeringan secara tradisional
dengan cara menjemur biji kopi di atas lantai, tikar, dan jalan aspal. Metode
pengeringan konvensional yang bergantung pada sinar matahari
(penjemuran) memiliki sejumlah kelemahan, diantaranya adalah dari segi
produktivitas pengeringan membutuhkan waktu lama, yaitu dua hingga tiga
minggu untuk cuaca cerah atau empat minggu untuk cuaca mendung. Selain
itu, pengaruh cuaca, musim, serta pergantian siang dan malam membuat
proses ini semakin terbatas sehingga hal ini berdampak pada kualitas biji
kopi (Agustina, 2016). Dari segi kualitas, ketika cuaca mendung kadar air
yang dihasilkan >12,5%, sedangkan relative humidity (RH) atau kadar air
menurut SNI 01-2907-2008 tentang biji kopi adalah 12,5%.
118
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2019 di
di Bengkel dan Lab Pengolahan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Jambi.
119
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
pengulangan yang telah dilakukan pengupasan kulit buah dan dilakukan
proses sortasi serta fermentasi selama 30 jam dan gas LPG 3 kg.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat pengering tipe
rak, oven listrik, stopwatch, baskom, kalkulator, kamera, thermohygrometer,
cawan, desikator, tang penjepit, timbangan analitik, timbangan gantung,
thermometer, dan alat tulis.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian evaluasi yaitu melakukan
pengukuran meliputi analisis konsumsi energi, efisiensi pengeringan, suhu
pengeringan, lama pengeringan, laju pengeringan, penurunan kadar air,
serta biaya pengeringan.
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Bahan dan Alat
Persiapan bahan yang dilakukan yaitu mempersiapkan bahan baku yaitu
buah Kopi Arabika (Coffea Arabica) Kerinci yang baru dipanen kemudian
dilakukan proses sortasi dan pengupasan kulit buah dengan warna 100%
merah untuk selanjutnya dilakukan proses fermentasi selama 30 jam.
Persiapan alat meliputi mempersiapkan semua alat yang digunakan seperti
alat pengering tipe rak, oven listrik, stopwatch, baskom, kalkulator, kamera,
thermohygrometer, cawan, desikator, tang penjepit, timbangan digital,
thermometer, dan alat tulis.
Proses Pengeringan
Biji kopi yang telah difermentasi selanjutnya dilakukan proses penimbangan
bahan sebelum dilakukan proses pengeringan dengan suhu 60˚C. Proses
pengeringan dilakukan menggunakan alat pengering tipe rak menggunakan
panas kompor gas LPG. Biji kopi dikeringkan hingga mencapai kadar air
maksimum 12,5%. Setiap 2 jam dilakukan pengambilan sampel sebanyak
120
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
2 gram untuk dilakukan uji kadar air bahan dan pengambilan data suhu
serta RH dengan menggunakan thermohygrometer.
Parameter Pengamatan
Suhu Pengeringan
Pada penelitian ini suhu yang digunakan adalah 50˗60˚C, selama proses
pengeringan suhu diamati setiap 120 menit.
Lama Pengeringan
Lama pengeringan menggunakan pengering tipe rak dengan panas dari
kompor gas hingga kadar air biji kopi maksimum mencapai 12,5%.
Kadar Air
Kadar air bahan menunjukkan banyaknya kandungan air persatuan bahan
dan biasanya dinyatakan dalam satuan persen. Pengukuran kadar air biji
kopi dilakukan dengan cara mengambil sampel sebanyak 2 gram setiap 120
menit sekali dan dilakukan pengukuran kadar air . Kadar air ditentukan
dengan menggunakan Persamaan 2 dan Persamaan 3 sebagai berikut:
𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑀𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
M1 = × 100%.................................(2)
𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙
Mawal−Makhir
M2 = × 100% ..................................(3)
Makhir
Keterangan:
M1 = kadar air basis basah (%)
M2 = kadar air basis kering (%)
Mawal = massa bahan sebelum pengeringan (g)
Makhir = massa bahan sesudah pengeringan (g)
Lama Pengeringan
Lama waktu pengeringan adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mengeringkan cabai merah dimulai saat oven dihidupkan hingga bahan
kering dengan kadar air sampel mencapai 9-10%. Data yang dihasilkan
dalam bentuk tabel.
Konsumsi Energi
a) Beban Uap Air
Beban uap air biji kopi adalah jumlah air yang harus diuapkan hingga
mencapai kadar air yang diinginkan. Untuk menghitung beban uap air
dihitung berdasarkan Persamaan 3 sebagai berikut:
121
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
b) Laju Pengeringan
Laju pengeringan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 4
sebagai berikut:
W= E ......................................................................... (4)
t
Keterangan:
W = Laju perpindahan massa air (gr/menit)
t = Waktu pengeringan (menit)
E = Beban uap air (gr)
Q = Q1 + Q2 .............................................. (6)
Keterangan :
Q = jumlah panas yang digunakan untuk memanaskan dan menguapkan
air bahan (kJ)
Q1 = jumlah panas yang digunakan untuk menguapkan air bahan (kJ)
Q2 = jumlah panas yang digunakan untuk memanaskan bahan (kJ)
Q1 = E × Hfg .......................................................(7)
122
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Keterangan:
Q1 = energi untuk menguapkan air (kJ)
E = beban uap air (kg H2O)
Hlb = panas laten (kJ/kg)
Q2 = m × c × (T2-T1) ..........................................(8)
Keterangan :
Q2 = jumlah panas yang digunakan untuk
memanaskan bahan (kJ)
M = massa benda (kg)
c = Kalor jenis (kJ/kg ºC)
T1 = suhu awal (ºC)
T2 = suhu akhir (ºC)
e) Efisiensi Energi
Efisiensi pengeringan dihitung berdasarkan perbandingan antara
jumlah energi untuk menguapkan air bahan dengan energi yang
dihasilkan dari LPG, dengan menggunakan persamaan :
𝑄𝑖𝑛
Eff = 𝑄𝑜𝑢𝑡 x 100% .....................................(9)
Keterangan :
Eff = efisiensi Energi
Qin = jumlah energi yang dibutuhkan selama pengeringan (kJ)
Qout = jumlah energi yang diberikan selama pengeringan (kJ)
f) Biaya Pengeringan
Biaya pengeringan dihitung berdasarkan berat bersih gas yang
digunakan per harga gas dalam kilogram dengan menggunakan
persamaan :
M2−M1
B= .............................................(10)
P
dimana :
B = biaya pengeringan (rupiah)
M1 = berat awal gas (kg)
M2 = berat akhir gas (kg)
P = harga LPG/kg (rupiah)
123
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
124
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
6
1
2 5
2 6
2 5 4
7
3
8
7
3
4
7
1
5
Keterangan :
1. Lubang pemanas/lubang aliran masuk api, diameter 5 cm
2. Alat pengukur suhu/panas (Termometer)
3. Plat penghantar panas/boiler
4. Rak 1, ukuran L = 52 cm P = 85 cm
5. Rak 2, ukuran L = 52 cm P = 85 cm
6. Pipa buangan panas, ukuran 1 ½ inchi
7. Kaki-kaki/peyangga kedudukan, ukuran 2 inchi
125
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Lama Pengeringan
Lama pengeringan diukur pada saat kompor mulai dihidupkan sampai
sampel bahan mencapai kadar air yang diinginkan, yaitu maksimal 12,5%.
Hubungan lama pengeringan terhadap kadar air dapat dilihat pada Gambar
2.
Kadar Air
Kadar air adalah presentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat
kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum
teoritis sebesar 100% , sedangkan kadar air berdasarkan berat kering besar
dari 100 % (Yefrican, 2012). Kadar air biji kopi yang dicapai pada penelitian
126
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ini yaitu berkisar antara 7-11%, hal ini sesuai dengan SNI 01-2907:2008 syarat
mutu biji kopi yang telah ditentukan yaitu maksimal 12,5%. Penurunan
kadar air biji kopi terhadap suhu pengeringan 50˗60°C dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kadar air biji kopi pada
pengeringan suhu 50˗60 °C yaitu 53% menjadi 9,17. Berdasarkan hal
tersebut, dapat diketahui bahwa kadar air biji kopi pada masing-masing
sampel sesuai dengan standar biji kopi yaitu maksimal 12,5%.
Analisis Energi
Beban Uap Air
Beban uap air atau air yang terkandung pada biji kopi berbeda untuk setiap
jenisnya. Pada penelitian ini rata-rata beban uap air yang terkandung pada
biji kopi yaitu sebesar 2178,73 gram. Nilai parameter analisis energi pada
pengeringan biji kopi tipe rak menggunakan panas kompor gas dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Analisis Energi Pengeringan
127
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Nilai beban uap air dipengaruhi oleh kadar air awal dan kadar air akhir
suatu bahan. Pada setiap sampel tidak terjadi perbedaan kadar air yang
begitu jauh. Rata-rata kadar air awal pada bahan sebesar 53% sedangkan
rata-rata kadar air akhir pada bahan sebesar 9,167%. Suhu yang tidak stabil
dari gas menyebabkan semakin tinggi suhu semakin banyak air dalam bahan
yang teruapkan sehingga kadar air dalam bahan semakin cepat menurun
dan sebaliknya.
Laju Pengeringan
Pengamatan laju pengeringan dilakukan setiap 120 menit. Laju pengeringan
yang kecil membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai kadar air
optimal. Perubahan laju pengeringan terlihat fluktuatif selama pengeringan
namun cenderung terus mengalami penurunan. Penurunan kadar air yang
fluktuatif menjelaskan bahwa air dalam bahan masih berpotensi untuk
mengalami penguapan selama periode akhir pengeringan. Hal ini sesuai
dengan Fellows (2000), ketika kadar air bahan pangan turun hingga dibawah
kadar air kritis, kecepatan pengeringan secara perlahan akan turun hingga
mendekati nol pada kadar air kesetimbang
Berdasarkan Tabel 1 laju pengeringan biji kopi pada masing-masing
sampel berbeda. Laju pengeringan yang paling rendah terdapat pada P2 dan
laju pengeringan yang paling tinggi terdapat pada P3, hal ini dipengaruhi
oleh beban uap air dan lama pengeringan. Semakin banyak kandungan air
yang terdapat pada bahan maka waktu pengeringan akan semakin lama
sehingga laju pengeringan akan semakin kecil.
128
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Efisiensi Pengeringan
Efisiensi pengeringan merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk
menguapkan air dari bahan dibagi dengan energi yang dihasilkan selama
proses pengeringan dilakukan. Nilai efisiensi dihasilkan dari perbandingan
total input energi pada sistem pengeringan oven dengan output energi yang
terpakai oleh bahan yang akan dikeringkan. Input energi yang digunakan
berupa konsumsi energi panas dari energi pembakaran gas LPG, sedangkan
output berupa jumlah energi yang digunakan untuk menaikkan suhu bahan
dan menguapkan air pada bahan.
Perhitungan efisiensi sangat berguna ketika menaksir performance
mesin pengering, melakukan pengembangan proses, dan dalam membuat
perbandingan diantara beberapa kelas mesin pengering yang mungkin dapat
menjadi alternatif untuk operasi pengeringan tertentu.
Dari hasil perhitungan efisiensi pengeringan menggunakan oven
pengering tipe rak untuk mengeringkan biji kopi sampai dengan kadar air
maksimal 12,5% selama 10 jam, didapatkan rata-rata efisiensi pengeringan
sebesar 13,87 %.
Panas yang hilang selama proses pengeringan rata˗rata berjumlah
32411 kJ. Banyaknya panas yang hilang selama proses pengeringan
menyebabkan rendahnya nilai efisiensi pengeringan yang dihasilkan.
Perbedaan jumlah panas yang hilang selama proses pengeringan
dipengaruhi oleh massa bahan yang dikeringkan, perbedaan suhu, lama
pengeringan dan energi yang dihasilkan oleh gas LPG.
Biaya Pengeringan
Biaya yang digunakan selama proses pengeringan merupakan salah satu
indikator awal bagi masyarakat maupun industri dalam membandingkan
penggunaan dengan alat maupun dengan energi matahari. Biaya
pengeringan yang kecil, akan menjadi pendorong bagi masyarakat maupun
pihak industri untuk menerapkan sistem pengeringan dengan menggunakan
oven.
Analisis biaya pengeringan penggunaan oven dengan menggunakan
gas LPG 3 kg selama proses pengeringan biji kopi untuk pengeringan P1
adalah sebesar 6.166 rupiah, untuk P2 adalah sebesar 6.183 rupiah, dan
untuk P3 adalah sebesar 6.141 rupiah, yang berarti rata-rata untuk setiap kali
proses pengeringan biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 6163 rupiah.
129
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
belum optimal, yaitu rata – rata sebesar 13,8%. Rata-rata panas yang hilang
selama proses pengeringan sebesar 32411 kJ yang menyebabkan turunnya
nilai efisiensi alat pengering tipe rak ini, sedangkan rata - rata biaya yang
dikeluarkan setiap melakukan proses pengeringan dengan suhu 60°C adalah
sebesar 6.163 rupiah dan waktu yang dibutuhkan alat pengering untuk
mencapai kadar air biji kopi maksimal 12,5% adalah selama 10 jam.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan sensor pada rak
pengering untuk mengontrol panas secara otomatis untuk menghentikan
laju kehilangan panas sehingga dapat menghasilkan biji kopi kering yang
bermutu tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Raida dan Hendry Syah. 2016. Karakteristik Pengeringan Biji Kopi
dengan Pengering Tipe Bak dengan Sumber Panas Tungku Sekam
Kopi dan Kolektor Surya. Universitas Syiah Kuala.
Desrosier, N. W. 2012. Teknologi Pengawetan Pangan. PT Penerbit IPB Press.
Bogor.
Fellows, P. J. 2000. Food Processing Technology Principles and Practice. 2 nd
Ed. Cambridge, England: Woodhead Publishing Ltd.
Hardanto dan Sulistyo. 2010. Rancang Bangun Alat Pengering Klanting Tipe
Rak dengan Sumber Panas Kompor Listrik. Jurnal keteknikan
Pertanian. Vol. 24 No.1 : 25-32
Lawrence, D., Folayan, C. O., Pam, G. Y. 2013. Design, Construction and
Performance Evaluation of A Mixed- Mode Solar Dryer. The
International Journal Of Engineering And Science (IJES) Vol. 2 : 08-
16.
Liberty, J.T, A.U Dzivana. 2013. Design, Construction and Performance
Evaluation of Cassava Chips Dryer Using Fuel Wood. International
Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT) Vol. 2 :
187-191
Sary, Ratna. 2016. Kaji Eksperimental Pengeringan Biji Kopi Dengan
Menggunakan Sistem Konveksi Paksa. Universitas Syiah Kuala.
Yefrican. 2012. Kadar Air Basis Basah dan Kadar Air Basis Kering. Tersedia
di: http://yefrcan.wordpress.com/2010/08/04/kadar-air-basis-basah-
dan-kadar-air-basis-kering. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2019.
130
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Pelepah daun pinang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin
sebagai bahan utama penyusunnya. Karena kandungan kimia tersebut,
pelepah daun pinang sering digunakan sebagai kemasan makanan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pada pencetakan
pelepah pinang menjadi piring dan pengujian kualitas piring yang
dihasilkan. Dari hasil penelitian didapatkan suhu pencetakan berpengaruh
nyata terhadap ketebalan dan kadar air wadah pelepah pinang yang
dihasilkan tapi tidak berpengaruh nyata terhadap ketahanan terhadap
minyak dan lipatan wadah pelepah pinang. Karakterisitik wadah pelepah
pinang yang dihasilkan pada penelitian ini ketebalan rata-rata 1, 6375 cm,
kadar air rata-rata 8,656%, tahan terhadap minyak selama lebih dari 30
menit dan tahan 2-3 kali lipatan.
PENDAHULUAN
Pinang merupakan salah satu komoditi unggulan provinsi Jambi (Disbun,
2016). Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Tanjung Jabung Timur
(Tanjabtim) merupakan dua kabupaten yang memiliki luas perkebunan
dan produksi pinang terbesar di Provinsi Jambi. Luas perkebunan
pinang di Tanjabbar adalah 8.714 Ha dengan produksi 9.483 ton dan
luas perkebunan pinang di Tanjabtim adalah 8.846 Ha dengan produksi
6.149 ton (BPS, 2016).
Pinang terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya. Biji pinang
digunakan untuk obat- obatan, kosmetik dan makanan. Daun pinang
dimanfaatkan sebagai obat penambah nafsu makan dan untuk sakit
pinggang. Pelepah daunnya digunakan secara tradisional untuk
membungkus makanan, kantong tempat ikan, alat mainan anak- anak dan
sebagai bahan baku pembuat mangkuk dan piring.
Pelepah daun pinang mengandung selulosa, hemiselulosa dan
lignin sebagai bahan utama penyusunnya. Karena kandungan kimia
tersebut, pelepah daun pinang sering digunakan sebagai kemasan makanan
131
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis dan Pengolahan Hasil
Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi. Sampel pelepah
pohon pinang diperoleh dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Bahan-
bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelepah pohon pinang
(Areca catechu L) kering, pasir, terpentin, kertas indikator warna putih,.
Alat-alat yang digunakan adalah alat laboratorium untuk analisis
Penelitian ini dilakukan dengan metode research di
laboratorium. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu
pencetakan terhadap piring dari pelepah pinang yang dihasilkan .
Kegiatan penelitian meliputi pembuatan pelepah pohon pinang menjadi
piring dan pengujian kualitas wadah dari pelepah pinang. Parameter yang
diamati adalah kadar air, ketebalan, ketahanan wadah terhadap minyak,
ketahanan wadah terhadap lipatan.
Kadar air
Tabel 1. Kadar Air Piring Pelepah Pinang
Suhu pencetakan (oC) Kadar Air (%)
170 9,52 a
175 8,83 a b c
180 7,85 c
185 9,00 b
190 8,08 a b c
Rata-rata 8,656
Angka-angka yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
menurut uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5%.
132
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kadar air piring pelepah pinang dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan
Tabel 1, kadar air piring pelepah pinang berkisar antara 7,85-9,52% dengan
rata-rata 8,656 %. Data menunjukkan bahwa pelepah pinang yang
digunakan sebagai bahan baku memiliki kadar air yang sama karena hasil
menunjukkan tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil sidik ragam,
perlakuan suhu pencetakan berpengaruh nyata terhadap kadar air wadah
pelepah pinang yang dihasilkan. Kadar air piring dari pelepah pinang
merupakan parameter yang berperan dalam pemberian bentuk dan kualitas
piring yang dihasilkan. Jika kadar air piring lebih dari 30%, maka piring
yang dibentuk cenderung lembab dan dibutuhkan waktu pengkondisian
yang lebih lama. Selain itu, kadar air yang tinggi akan menyebabkan bentuk
piring cepat berubah karena air yang ada diserat pelepah akan membuat
pelepah yang berbentuk piring kembali menjadi datar. Namun kadar air
yang kurang dari 5% akan membuat piring mudah patah. Selain itu,
menurut Kumar dan Babu (2017), kadar air yang tinggi dapat memicu
perkembangan jamur pada permukaan bahan baku yang dapat merusak
kualitas bahan baku dan produknya.
Ketebalan Piring
Ketebalan piring dari pelepah pinang berdasarkan penelitian bisa dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Ketebalan Piring Pelepah Pinang
Suhu pencetakan (oC) Ketebalan (cm)
170 1,89 a
175 1,60 a b
180 1,46 a b
185 1,60 a b
190 1,83 a b
Rata-rata 1, 6375
Angka-angka yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
menurut uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5%
Berdasarkan hasil sidik ragam, perlakuan suhu pencetakan
berpengaruh nyata terhadap ketebalan wadah pelepah pinang. Tabel 2
menunjukkan bahwa ketebalan wadah pelepah pinang pada penelitian ini
berkisar 1,46 – 1,89 cm dengan rata-rata adalah 1,6375 cm.
Ketebalan piring dari pelepah pinang tergantung dari ketebalan
pelepah yang digunakan dan kondisi pencetakan piring. Semakin tebal
pelepah pinang yang digunakan maka akan menghasilkan piring yang tebal
pula. Demikian juga dengan kondisi pencetakan, semakin kecil kadar air
133
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
bahan dan semakin besar tekanan dan suhu yang diberikan kepada pelepah
saat pencetakan maka semakin kecil ketebalan piring yang dihasilkan.
134
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Suhu pencetakan berpengaruh nyata terhadap ketebalan dan kadar air
wadah pelepah pinang yang dihasilkan tapi tidak berpengaruh nyata
terhadap ketahanan terhadap minyak dan lipatan wadah pelepah pinang.
Karakterisitik wadah pelepah pinang yang dihasilkan pada penelitian ini
ketebalan rata-rata 1,6375 cm, kadar air rata-rata 8,656%, tahan terhadap
minyak selama lebih dari 30 menit dan tahan 2-3 kali lipatan.
ACKNOWLEDGEMENTS
Ucapan terima kasih disampaikan kepada LPPM UNJA atas bantuan dana
penelitian dalam Program Penelitian Dosen Pemula dengan sumber
pendanaan DIPA PNBP Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
Aguilar K, Gosset C.2004. A Study Into the Disposible Product Stream in
Smith College. Smith College.Massachusetts
Aldana SA, ED Villa, MDD Hernandez, GG Sanchez, QR Cruz, SF
Gallardo, HP Castillo and LB Casarrubias. 2014. Barrier Properties
of Polylactic Acid in Cellulose Based Packages Using
Montmorillonite as Filler. Polymers 6: 2386-2403.
135
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
136
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Perguruan Tinggi adalah wadah dinamis penghasil berbagai ide, karya,
inovasi, seni dan teknologi. Kegiatan dilakukan dengan penelitian dan
pengembangan. Hasilnya menjadi suatu kekayaan intelektual baik yang
bersifat individual maupun kelompok. Hasil penelitian harus mampu
menjawab tantangan global dan dapat dikelola serta dimanfaatkan dengan
baik dan benar. Pemanfaatan hasil penelitian salah satunya adalah dengan
komersialiasasi. Komersialisasi adalah suatu moment bahwa teknologi dapat
diaplikasikan ke dalam suatu produksi ataupun konsumsi yang
menghasilkan keuntungan baik bagi inventor ataupun pemegang haknya.
Perlindungan karya intelektual mutlak diperlukan. Persoalannya adalah
bagaimana sistem KI di Indonesia berfungsi mengoptimalkan
pendapatan/royalty atas hasil penelitian di Perguruan tinggi, bagaimana
sistem KI melindungi hasil riset perguruan tinggi. Studi terhadap peraturan
perundang-undangan serta metode wawancara dilakukan untuk penelitian
ini. Data dapat bersifat kuantitatif dan kulaitatif. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa sistem KI di Indonesia belum signifikan mendukung
dan mendongkrak pendapatan dan royalty. Hal tersebut dikarenakan
terdapat perbedaan paradigma penelitian di perguruan tinggi dengan
industri. Sistem KI di Indonesia relatif baik, namun pengelolaannya belum
ramah pada peneliti. Diperlukan kebijakan terkait kelembagaan dan
pengelolaan hasil riset di Perguruan Tinggi.
PENDAHULUAN
Inovasi menjadi hal yang lebih penting daripada hanya sekedar produksi
massal. New economic era mengharuskan manusia bekerja dengan lebih
banyak menggunakan otak, bukan tenaga semata. Sekarang, semua orang
mampu meningkatkan kreatifitasnya dengan cepat melalui informasi
teknologi. Kecepatan informasi didukung oleh ilmu pengetahuan yang kian
berkembang. Perguruan Tinggi tidak hanya melulu berfokus pada
137
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
1
John Kirkland , University research management: an emerging profession in the developing world ,
Technology Analysis & Strategic Management Vol. 20, No. 6, November 2008, 717–726 University
research management: an emerging profession in the developing world John Kirkland∗Technology
Analysis & Strategic Management Vol. 20, No. 6, November 2008, 717–726 , p. 718
2
Suyud Margono, Aspek Hukum Komersialisasi Aset Intelektual, Bandung: Nuansa Aulia, cet.1,
2010, hal.86
138
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
3
Yuan-Chieh Chang, Ming-Huei Chen, Mingshu Hua & Phil Y. Yang (2005) Industrializing
Academic Knowledge In Taiwan, Research-Technology Management, 48:4, 45-50 To link to this
article: http://dx.doi.org/10.1080/08956308.2005.11657324, p. 719
4
https://bisnis.tempo.co/read/1127898/perusahaan-asing-paling-banyak-ciptakan-hak-paten-di-
indonesia
5
https://kabar24.bisnis.com/read/20180403/20/779523/10-negara-pemasok-paten-global-terbanyak-
china-geser-posisi-jepang
139
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
6
Febrian, Pentingnya Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Dalam Pembaharuan Hukum Nasional,
Seminar Nasional Peran Riset Terhubung dalam Pengembangan Hukum Nasional, Jambi 14
September 2019.
7
Budi Agus Riswandi, dalam Pelatihan HKI di UPGRIS, Agustus 2017, Semarang
8
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati saat di Soehana Hall The Energy Building, Jakarta, Rabu
(31/7/2019). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibab)
9
Lihat www.berita satu.co, Dirjen penguatan Riset dan Pengembangan , Muhammad Dimyati, 5
Masalah yang bikin riset di Indonesia mandek, diakses 11 september 2019.
140
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pemanfaatan hasil riset tersebut, selain belum dirasa langsung oleh user, juga
belum dirasa manfaat ekonominya oleh inventor sebagai bentuk hilirisasi
hasil penelitian. Perolehan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual, baik
berupa hak cipta, hak merek dan hak patenpun tidak begitu signifikan jika
dibandingkan jumlah riset-risetnya. Pengelolaan Hasil riset di Indonesia
sangat tergantung dari regulasi dan mekanisme yang mengaturnya. Dari
latar belakang tersebut, maka persoalan yang timbul adalah Bagaimana
sistem KI di Indonesia berfungsi mengoptimalkan pendapatan/royalty atas
hasil penelitian di Perguruan tinggi dan Bagaimana sistem KI melindungi
hasil riset perguruan tinggi di Era Industri 4.0.
141
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
10
Agus Sardjono, Hak Kekayaan Intelaktual, dan Pengetahuan Tradisional, edisi ke-2, Bandung:
Alumni, hal. 6
142
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Hak Cipta
Merupakan hak yang terlahir secara langsung karena menggunakan prinsip
deklaratif. Hak timbul sejak suatu karya dapat diwujudkan dalam bentuk
nyata dan dapat dinikmati dengan panca indera. Berdasarkan UU hak cipta
karya yang dilindungi adalah smeua karya yang tergolong ilmu
pengetahuan dan seni.12
Karya semacam di atas dapat dihasilkan semua di Perguruan Tinggi
melalui Program Studi-program studi yang ada baik itu dari rumpun ilmu
Sosial Humaniora, Hukum ataupun sains dan teknologi, serta teknik.
Artinya semua karya dan kreasi yang dihasilkan dari proses edukasi melalui
pendidikan dan penlitian serta pengabdian mempunyai hak cipta.
Persoalnnya adalah bila karya diperoleh dengan support anggaran dari
Negara, maka melalui Universitas atau institusi di bawahnya, maka
pemegang hak ciptanya adalah Universitas. Untuk mendongkrak nilai dalam
akreditasi salah satu komponenya adalah perolahan HKI. Lalu, beberapa
Universitas menetapkan kebijakan untuk wajib mencatatkan ciptaannya ke
Dirjen Hak Kekaayaan Intelektual dari hasil-hasil penelitian, baik itu secara
elektronik, maupun non elektronik. Walaupun Undang-undang Hak Cipta
bersifat deklaratif terhadap ciptaan. Ketika telah menerima bukti ciptaan,
maka secara konstitutif karya memperoleh perlndungan hukum.
Perlindungan hukum berkenaan dengan hak moral relative tidak
bermasalah, bagaimana dengan hak ekonominya?. Apakah Universitas
memperhatikan hal-hal demikian. Ini hanya bisa diukur dari kebijakan apa
yang telah dibuat oleh pimpinan Universitas terkait dengan pengelolaan
KI/HKInya di masing-masing Perguruan Tinggi baik Negeri ataupun swasta.
Hak Merek
Merek di Era perdagangan global, terutama era industri 4.0 menjadi sangat
penting terutama dalam menjaga persaingan usaha yang sehat. Di
Perguruan Tinggi perlu diklarifikasi mengenai Merek-merek yang dihasilkan
dari intelektualitas civitas akademika. Mengenai merek bukan tidak
mungkin banyak dihasilkan dari Perguruan Tinggi yang sudah baik tata
kelola HKI dan pengelolaannya. Dunia Industri sangat memperhatikan -
11
Budi Agus Riswandi dan Shabhi Mahmashani, Dinamika Hak Kekayaan Intelaktual Dalam
Masyarakat Kreatif, Yogyakarta : Total Media, Cet. 1, Oktober 2009, hal. 8-9.
12
Lihat Pasal 40 UU No. 28 Tahun 2024
143
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
kualitas mutu dan identitas produk dari Merek. Merek teridentifikasi dari
tampilan grafis baik dua dimensi maupun tiga dimensi yang merupakan
susunan dari huruf, angka, gambar atau kombinasi dari ketiganya. Merek
digunakan untuk mengidentifikasi atau meberikan suatu ciri dari prodk
barang ataupun jasa.
Hak Paten
Untuk hasil invensi dibidang teknologi, Negara memberikan hak eksklusif
10 tahun untuk paten sederhana dan 20 tahun untuk paten. Invensi tersebut
merupakan kegiatan problem solving yang spesifik di bidang teknologi.
Dapat berupa metode/proses atau produk. Kemenristekdikti memberikan
perhatian terhadap perolehan Paten di Perguruan Tinggi. Banyak hibah yang
diberikan untuk perolehan Paten tersebut. Bahkan hasil penelitian di level
kesiapan teknologi tertentu mewajibkan adanya perolehan Paten. Paten
didaftarkan Ke DJHKI dengan mekanisme yang diatur dalam UU Paten dan
PP No. 27 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah
ditetapkan Tanggal 5 Oktober 2004, No. 76 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
Paten Oleh Pemerintah Terhadap Obat Antiviral dan Antiretroviral,
Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 38 Tahun 2018 Tentang
Permohonan Paten, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 39 Tahun
2018 Tentang Tata Cara Pemberian Lisensi Wajib Paten, Peraturan Menteri
Hukum dan HAM RI No. 15 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Paten oleh
Pemegang Paten.
Kesemua peraturan tersebut tidak terkecuali berlaku bagi paten
yang berasal dari Perguruan Tinggi. Persoalan yang paling utama dalam
Paten di Perguruan Tinggi adalah biaya yang dikeluarkan atas paten dan
pemanfaatan ekonomi dari hak paten tersebut. Semakin banyak paten
yang diperoleh Universitas maka senakin besar biaya pemeliharaan yang
harus disiapkan untuk itu. Apakah Universitas sudah siap dengan
mekanisme ini dan menghasilkan kondisi yang saling menguntungkan
antar semua stake holder, mulai dari inventor, pemegang hak/universitas,
user, tenant dan masyarakat sebagai konsumen hasil teknologi. Persoalan
lain yang muncul adalah ketika peneliti memulai penelitiannya jarang
sekali yang mengunakan penelusuran paten, sehingga pada tahap akhir
penelitiannya maka novelty untuk syarat permohonan hak akan sulit
dideskripsikan.
Sejalan pula apa yang sudah diteliti oleh dari Eddi Herjanto dalam
bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa respondennya telah
mengetahui tentang paten, walau mengenai perlindungan dan kriteria
invensinya belum begitu dipahami.
144
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Desain Industri
Persoalan yang sama juga terjadi pada desain industri. Desain industri
sangat banyak dihasilkan dari berbagai kreasi berupa bentuk, desain, warna,
garis, konfigurasi, atau campuran ketiganya. Dibuat dalam bentuk tiga
dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan seni dan utility. Dapat
diterapkan dalam suatu barang, komoditas industri atau seni kerajinan
tangna. Pengelolaan atas desain industri yang peneliti amati di beberapa
Universitas di Indoensia masih kurang, belum sebaik dunia industri. Diatur
dalam UU No. 31 Tahun 2000.
13
Eddi Herjanto, Pemahaman Dan Penerapan Paten Di Balai Litbang Industri
Understanding And Application Of Patent In Industrial R&D Institutions, Jurnal Riset Industri, Vol.
V, No. 1,
145
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
146
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
147
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
148
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
15
Agus Puji Prasetyono, Staf Ahli Menteri bidang Relevansi dan Produktivitas
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
16
Loc.Cit, Yuan-Chieh Chang, Ming-Huei Chen, Mingshu Hua, and Phil Y. Yang.
149
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
17
Dwi Suryahartati, dkk, penelitian terhadap hasil-hasil riset di Universiats Jambi Tahun 2019.
18
Loc.ct. Ana Dias Daniel & Liliana Alves, p.11
150
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
151
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
hak cipta, hak paten, hak merek, rahasia dagang, varietas tanaman, desain
tata letak sirkuit terpada, desain industri. Alih teknologi memungkinkan
pengalihan hak kekayaan intelektual melalui lisensi yang berisi kontrak
perdata antara pemilik dan pemegang KI dengan pihak lain yang seharusnya
memperoleh manfaat ekonomi dari produk hasil riset yang bernilai KI
tersebut. Untuk akselerasi komersialisasi hasil riset, Pemerintah pusat dan
Pemerintah Daerah perlu membuat road map penelitian daerah sesuai
dengan potensi daerahnya masing-masing. Sehingga ada celah dan peluang
bagi hasil riset suatu perguruan tinggi di daerah untuk eksis dalam
memanfaatkan hasil risetnya sesuai dengan keunggulan daerahnya masing-
masing. Perusahaan-perusahaan di daerah perlu memberikan ruang bagi
hasil riset untuk dapat dihilirisasi. Dengan demikian antara industri dan
riset daerah memiliki sinergi dan harmonisasi untuk membangu Negeri.
Dengan itu pula itu, sebaiknya aktifitas riset diperguruan tinggi tidak boleh
menafikkan budaya industri.
KESIMPULAN
System KI dan HKI dalam mengoptimalkan pendapatan/royalty belum
optimal. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sistem KI di Indonesia
belum signifikan mendukung dan mendongkrak pendapatan dan royalty.
Hal tersebut dikarenakan terdapat perbedaan paradigma penelitian di
perguruan tinggi dengan industri. Sistem KI di Indonesia relatif baik, namun
pengelolaannya belum ramah pada peneliti. Khususnya diperguruan Tinggi
masih diperlukan kebijakan yang berorientasi pada pengelolaan hasil
penelitian. Jika peraturan mengenai KI bagi perguruan tinggi masih belum
baik maka tidak akan mungkin peneliti mendapatkan hak ekonomisesuai
dengan karsa dan karyanya. Bahkan ironisnya penelitiun tidak mendapatkan
honor atas aktivitas penelitiannya. Aktivitas penelitian dalam peraturan
perundangan walaupun paradigmanya luaran, namun administrasi
penelitian masih menghambat para penliti untuk berkreatifitas. Universitas
secara mandiri telah mengadakan kerjasama dan kemitraan untuk
mendorong penelitian dan inovasinya. Adapun regulasi dalam KI memiliki
system yang belum sejalan dengan aktivitas riset di Perguruan Tinggi.
Misalnya Paten, kewajiban hukum atas biaya pemeliharaan perlu
dipertimbangkan.
Untuk mengoptimalkan pendapatan/royalty atas hasil penelitian di
Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 diperlukan perlakukan khusus bagi
hasil penelitian dari Perguruan Tinggi untuk dapat bersaing dengan pasar
industri. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan dan pengelolaan hasil
penelitian di Perguruan Tinggi tidak melulu independen. Factor pebiayaan
dan penganggaran menjadi tantangan besar bagi hasil penelitian yang akan -
152
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Agus Puji Prasetyono, 2016 Staf Ahli Menteri bidang Relevansi dan
Produktivitas
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia.
Agus Sardjono, 2010, Hak Kekayaan Intelaktual, dan Pengetahuan
Tradisional, edisi ke-2, Bandung: Alumni
Ana Dias Daniel & Liliana Alves, 2019, University-industry technology transfer:
the commercialization of university’s patents, Knowledge Management
Research & Practice, https://doi.org/10.1080/14778238.2019.1638741
Budi Agus Riswandi dan Shabhi Mahmashani. 2009.Dinamika Hak
Kekayaan Intelaktual Dalam Masyarakat Kreatif, Yogyakarta : Total
Media, Cet. 1, Oktober
Budi Agus Riswandi, 2019 Pengelolaan Dan kelembagaan Sentra Ki dalam
Pelatihan HKI di UPGRIS, Agustus 2019, Semarang
Eddi Herjanto, Pemahaman Dan Penerapan Paten Di Balai Litbang
Industri
Understanding And Application Of Patent In Industrial R&D Institutions, Jurnal
Riset Industri, Vol. V, No. 1,
Febrian. 2019. Pentingnya Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Dalam
Pembaharuan Hukum Nasional, Seminar Nasional Peran Riset
Terhubung dalam Pengembangan Hukum Nasional, Jambi 14
September 2019.
John Kirkland , 2008, University research management: an emerging profession in
the developing world , Technology Analysis & Strategic Management Vol.
20, No. 6, November 2008, 717–726 University research management:
an emerging profession in the developing world John
Kirkland∗Technology Analysis & Strategic Management Vol. 20, No.
6, November 2008, 717–726.
153
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
154
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Penyakit HIV/AIDS masih merupakan salah satu penyakit yang menjadi
masalah kesehatan global dan menjadi salah satu perhatian khusus dalam
program Sustainable Development Goals (SDGs) 2016 poin ke 3. Di Provinsi
Jambi tercatat bahwa Pada tahun 2014 jumlah kumulatif kasus HIV dan
AIDS adalah 145 kasus HIV dan 59 AIDS. Penularan vertikal dapat terjadi
dari ibu yang terinfeksi HIV/AIDS kepada janin nya. Untuk meningkatkan
pengetahuan dari angka - angka epidemiologi terhadap luaran neonatus
yang dilahirkan dari ibu yang menderita HIV/AIDS karena di Indonesia
belum banyak diketahui, di Jambi Informasi ini belum ada. Adapun jenis
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pada penelitian ini
menggunakan 41 sampel. Pengambilan sampel menggunakan teknik total
sampling.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
proporsi. Hasil penelitian dari 41 sampel didapatkan bahwa sebanyak 35
neonatus (85,4 %) dilahirkan dengan berat bayi lahir 2500 gram atau lebih ,
sebanyak 32 neonatus (100%) lahir dengan nilai APGAR score ( Asfiksia
neonatal ) APGAR 7-9, sebanyak 32 neonatus (78,1%) dilahirkan dengan cara
Seksio sesarea , 40 neonatus (97,6%) dilahirkan pada usia kehamilan diatas 36
minggu , Dan sebanyak 25 neonatus (60,1%) di lahirkan dari ibu yang
terinfeksi HIV/AIDS dengan jumlah sel CD4 lebih dari 350 sel/ml , sebanyak
41 neonatus (100%) dilahirkan tanpa infeksi HIV/AIDS. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa luaran Neonatus dari ibu hamil yang terinfeksi
HIV/AIDS di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi dilahirkan dengan berat
badan lahir normal , APGAR skor 7-9 (baik) , sebagian besar dilahirkan
secara Seksio Sesarea , dengan usia kehamilan 36 minggu atau lebih dari ibu
dengan kadar sel CD4 lebih dari 350 sel/ml dan tidak terinfeksi HIV/AIDS.
155
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia sehingga menyebabkan sistem pertahanan tubuh
manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun akan
menyebabkan tubuh manusia tidak mampu melawan infeksi dan penyakit,
156
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif, melihat bagaimana manajemen
maternal dan neonatal dari ibu hamil yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Jambi.
Penelitian akan dilaksanakan di kota jambi dengan mengambil sampel di
seluruh Rumah Sakit di Kota Jambi. Penelitian dilaksanakan dari April-Oktober
2018. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan infeksi
HIV/AIDS di Kota Jambi. Semua ibu hamil dengan HIV/AIDS yang harus
memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusI. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah Ibu hamil dengan infeksi HIV/AIDS dibuktikan dengan
hasil laboraturium dan melahirkan di Kota Jambi pada periode 2011-2018.
Kriteria Ekslusi Ibu hamil dengan infeksi HIV/AIDS atau janin meninggal
selama penelitian. Besar Sampel ditentukan dengan metode total sampling .
Pengambilan Sampel dilakukan dengan mengumpulkan catatan medik
dari ibu bersalin dengan infeksi HIV di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi
Tahun 2011 – 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total
sampling . Mencatat register pasien di bagian Obstetri dan Ginekologi, kemudian
menyeleksi di bagian rekam medis. semua rekam medis yang menjadi sampel
dicatat dan pindahkan ke dalam tabel observasi. Kemudian ibu hamil dengan
HIV/AIDS diikuti perkembangannya hingga melahirkan di Kota Jambi
157
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Gambaran Berat Bayi Lahir pada neonatus yang dihasilkan dari ibu dengan
HIV/AIDS
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir pada neonatus yang dihasilkan dari
ibu dengan HIV/AIDS
No Berat Bayi Lahir Frekuensi (n) Persentase (%)
1 < 2500 gram 6 14,6
2 ≥ 2500 gram 35 85,4
Total 41 100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Asfiksia pada Neonatus yang dihasilkan dari ibu yang
terinfeksi HIV/AIDS
No APGAR Frekuensi (n) Persentase (%)
1. APGAR 0-3 0 0
2. APGAR 4-6 0 0
3. APGAR 7-9 41 100
Total 41 100
Gambaran Cara Persalinan pada neonatus yang dihasilkan dari ibu dengan
HIV/AIDS
Gambaran Usia Kandungan pada neonatus yang dihasilkan dari ibu dengan
HIV/AIDS
Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat dari hasil penelitian sebanyak 1
pasien (2,4%) dilahirkan pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu dan 40
pasien (97,6%) dilahirkan pada usia kehamilan diatas 36 minggu.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Jumlah Sel CD4 pada ibu dengan HIV/AIDS yang
melahirkan neonatus
No. Jumlah Sel CD4 Frekuensi (n) Persentase (%)
1. ≤ 350 sel/ml 7 17,0
2. > 350 sel/ml 25 60,1
3. Data Tidak Ada 9 21,9
Total 41 100
159
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Luaran Neonatus
pada ibu hamil terinfeksi HIV/AIDS di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi
tahun 2018 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Berat Badan Bayi
Lahir dari ibu hamil dengan infeksi HIV/AIDS adalah rata-rata diatas 2500 gram
(normal), Semua bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HIV/AIDS
memiliki APGAR skor 7-9 (baik).
Cara Persalinan pada ibu yang terinfeksi HIV/AIDS di RSUD Raden
Mattaher adalah 78,1 % melahirkan dengan cara Seksio Sesarea, Ibu yang
Terinfeksi HIV/AIDS yang melakukan persalinan di RSUD Raden Mataher
Jambi Mempunyai Kadar CD4 lebih dari 350 sel/ml sebanyak 60,1%%
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada fakultas
kedokteran dan Universitas Jambi serta sebagai sumber informasi untuk bahan
materi yang dapat diajarkan ataupun ditambahkan dalam mata kuliah
HIV/AIDS pada kehamilan dan luaran neonatal Pada ibu hamil yang terinfeksi
HIV/AIDS . dan diperlukan penelitian selanjutnya untuk memantau keadaan
bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV
DAFTAR PUSTAKA
WHO. Human Immunodeficiency Virus HIV/AIDS: WHO, 2014. di unduh
dari: http://www.who.int/features/qa/71/en/
UNAIDS. Epidemiological fact sheet on HIV and AIDS Indonesia:
WHO,2016.
Direktorat Jendral PP dan PL Kementrian Kesehatan RI. Laporan Situasi
Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sampai dengan September 2014.
Jakarta, 2014.
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Profil Kesehatan Provinsi Jambi. Jambi:
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, 2014.
160
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
161
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Nasronudin. HIV & AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis dan Sosial
Surabaya: Pusat penerbit dan Percetakan UNAIR,2012.
Merati TP DS. Respons imun infeksi HIV. Jakarta: Division of Allergy &
Clinical Immunology FKUI, 2009.
Gabbe SG, Nielbyl JR, Simpson JL. Maternal and Perinatal Infection.
Philadelphia: Churchill Livingstone, 2002
UNAIDS. Fast Facts About HIV Treatment Geneva (Switzerland), 2009.
Giles Michelle, Woekman C. Clinical Manifestasion and the Natural history of
HIV. Australia: GIV Managemenst in Australia a Guide for Clinical
Care., 2009.
Hinkoff HL. Maternal-Fetal Medicine Principles and Practice., 5 ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders, 2004.
Marino T. HIV in Pregnancy. Emedicine, 2010.
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Situasi HIV dan AIDS di Indonesia.
Jakarta, 2009.
Foster C, Lyall H. Current guidelines for the management of UK infants born
to HIV-1 infectes mothers. UK: Early Human Development, 2005.
162
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Hak membuka lahan dan memungut hasil hutan merupakan salah satu hak
atas tanah yang diakui keberadaannya oleh UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Agraria (UUPA). Kedua hak ini lahir dari
kelembagaan hukum adat yang diakui merupakan salah satu sumber
meterril hukum agraria nasional. Namun hingga kini kedua hal tersebut
belum memiliki peraturan pelaksana lainnya seperti halnya hak-hak atas
tanah yang lain. Kondisi ini memicu lahirnya konflik-konflik pertanahan
antara masyarakat adat dengan pemilik hak atas tanah lainnya yang
mendasarkan kepemilikannya pada sistem sertifikasi tanah yang
diapandang memiliki kepastian hukum yang lebih kuat. Salah satu
masyarakat adat yang masih bergantung pada keberadaan kedua hak atas
tanah tersebut adalah masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang bermukim
di sebagian besar wilayah Kabupaten Sarolangun. Ketidakjelasan kedudukan
hak-hak atas tanah adat tersebut di dalam sistem hukum agaria nasional,
menjadikan keberadaan masyarakat SAD sering dipandang sebagai
perambah hutan dan kependudukan liar atas wilayah hutan negara. Oleh
karena itu, penelitian ini akan membahas permasalahan hukum tentang
bagaimana kedudukan hak memungut hasil hutan dan membuka lahan
tersebut dalam sistem hukum agraria nasional serta bagaimana dampak
keberlakuan hak-hak atas tanah tersebut terhadap kedudukan kesatuan
masyarakat hukum adat. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis
normatif terhadap bahan-bahan hukum yang diperoleh melalui penelitian
pustaka dan penelusuran literatur, dengan menggunakan pendekatan-
pendekatan hukum dan interpretasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian. Analisis bahan hukum dilakukan secara induktif untuk nantinya
dinyatakan dalam bentuk kualitatif analitikal.
Kata Kunci : Hak Memungut Hasil Hutan, hak membuka lahan, , agraria
163
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah merupakan salah aset yang sangat vital dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu permasalahan yang menyangkut pertanahan harus
mendapat pengaturan yang demikian jelas agar terhindar dari berbagai
sengketa menyangkut kepemikikan dan penguasaan atas tanah. Hukum
pertanahan nasional, yang secara luas disebut dengan hukum agraria
nasional memiliki karaketristik yang unik karena dibentuk dan dibangun
dari sistem hukum yang pluralis, yakni hukum adat, hukum perdata barat
dan hukum Islam. Hal ini diakui di dalam isi Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Agraria (selanjutnya
disebut dengan UUPA), yang mengatur kelembagaan hukum tanah adat
sekaligus mengatur konversi keberadaan kelembagaan hukum tanah perdata
barat ke dalam hukum agrara nasional. Salah satu kelembagaam tersebut
adalah menyangkut hak atas tanah.
Ketentuan yang mengatur tentang jenis-jenis hak atas tanah adalah
Pasal 16 ayat (1) UUPA yang menyebutkan bahwa hak-hak atas tanah
adalah :
a. Hak milik;
b. Hak guna usaha
c. Hak guna bangunan
d. Hak pakai;
e. Hak sewa;
f.Hak membuka tanah
g. Hak memungut hasil hutan
h. Dan hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di
atasn yang akan ditetapkan oleh undang-undang serta hak-hak
yang sifatnya sementara
Berdasarkan ketentuan di atas, maka terlihat bahwa hak membuka
tanah /lahan dan hak memngut hasil hutan merupakan bagian dari hak-hak
atas tanah yang bersifat tetap, dalam arti bahwa hak-hak atas tanah tersebut
akan tetap hidup dan diakui keberadaannya sepanjang UUPA masih
berlaku. Namun di dalam faktanya, hak membuka tanah dan hak memungut
hasil hutan hampir tidak memiliki kekuatan hukum apapun kaena tidak
adanya sistem pendaftaran tanah yang mengaturnya secara khusus, karena
pendaftaran tanah adalah salah satu lembaga hukum yang diadopsi oleh
UUPA dari sisten hukum barat, dimana lembaga ini berfungsi untuk
memberikan perlindungan hukum ,melalui adanya kepastian hukum yang
jelas.
164
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Sementara hak membuka tanah dan memungut hasil hutan yang berasal dari
hukum tanah adat secara prinsip tidak mengenal sistem pendafatran tanah
(kadaster).
Konflik nilai dan asas yang melahirkan konflik norma di dalam UUPA
terhadap kedudukan hak membuka tanah dan memungut hasil hutan ini
pun kemudian sering berujung pada konflik dan sengketa penguasaan tanah
khususnya yang berkaitan dengan masyarakat adat dan pemerintah yang
dipandang memberikan perlindungan kepada pihak swasta pemilik hak
Guna Usaha di wilayah hutan negara yang selama ini menjadi wilayah
hukum adat kesatuan-kesatauan masyarakat hukum adat tertentu seperi
halnya kesatuan masyarakat hukum adat Suku Anak Dalam.
Masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) adalah salah satu kesatuan
masyarakat adat yang memiliki karaketristik hidup secara nomaden, dimana
mereka tidak memiliki budaya untuk hidup menetap melainkan berpindah-
pindah sesuai dengan musim dan kebutuhan tertentu. Masyarakat ini
menggantungkan hidupnya dari keberadaan hutan-hutan adat yang selama
ini diyakini dan diakui oleh mereka sebagai bagian dari wilayah adat
dimana mereka bertempat tinggal. Namun tidak ada batas dan jarak tertentu
yang menjadi patokan atau tolok ukur terhadap keberadaan luas wilayah
hutan adat yang menjadi wilayah domisili mereka, oleh karena itu,
keberadaan masyarakat SAD sering kali dipandang sebagai masyarakat
perambah hutan dan dikelompokkan sebagai perusak hutan dan
lingkungan.
Di sisi lain, hukum lingkungan dan hukum sumber daya alam,
khususnya yang mengatur tentang hutan melalui UU Nomor 32 Tahun 2009
tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup serta UU Nomor
44 tahun 1999 tentang Kehutanan, memberikan hak-hak atas penguasaan
dan pengelolaan hutan kepada pihak swasta melalui kepemilikan hak guna
usaha maupun hak Pengelolaan Hutan (HPH) dan hak atas Hutan Tanaman
Industri (HTI). Keberadaan hak-hak yang terkait pada pengelolaan dan
pengusaan hutan ini kemudian menjadikan wilayah masyarakat adat SAD
menjadi kian menyempit, dan membatsi gerak masyarakat ini untuk
menjalani pola hidup nomaden yang sekian lama menjadi bagian dari
budayanya. Melalui UU Kehutanan yang memberikan hak penguasaan dan
pengelolaan atas hutan sedemikian kuat pada para pengusaha dalam
wilayah yang jelas, melahirkan konflik-konflik sosial terhadap penguasaan
hutan yang bersangkutan.
165
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Permasalahan
Konflik dan sengketa sosial maupun hukum yang melibatkan masyarakat
SAD dan penduduk lainnya, maupun dengan pihak pengusaha pemegang
HPH dan /atau HTI terhadap penguasaan hutan dan/atau dengan hasil-
hasilnya merupakan latar belakang dan titik anjak penelitian yang akan
dilakukan. Dan untuk membatasi pembahasan penelitian agar menjadi lebih
terarah dan fokus, maka dirumuskanlah beberapa rurmusan penelitian
sebagai berikut:
a. Bagaimanakah kedudukan hak memungut hasil hutan yang dimiliki
masyarakat adat, di dalam sistem hukum agraria nasional ?
b. Apa sajakah kebijakan yang harus dilakukan oleh Pemerintah daerah
sebagai upaya memberikan perlindungan hukum terhadap
masyarakat adat atas hak memungut hasil hutan ?
TINJAUAN PUSTAKA
Kedudukan teori hukum yang berada di antara dogmatika hukum dan
filsafat hukum memberikannya fungsi sebagai jembatan penghubung di
antara keduanya1. Teori hukum ini nantinya akan dipergunakan sebagai
landasan dalam pembuatan maupun dalam penerapan hukum termasuk di
dalam mengevaluasi efektifitas hukum yang berlaku pada masyarakat
tertentu. Penelitian ini akan bersandar pada teori tentang Negara
Kesejahteraan (Welfare state Theory) dan Teori tentang hak asasi manusia dan
teori tentang Otonomi Daerah dan Good Governance.
Bab ini pun akan memberikan gambaran tentang keberadaan SAD
yang berada di wilayah Provinsi Jambi.
1
Peter Mahmud Marzuki; 2010; Pengantar Ilmu Hukum; Kencana Prenada Media Grup; Jakarta; hlm.
20
2
M. Riawan Tjandra ; 2008; Hukum Administrasi Negara; Raja Grafindo Persada; Jakarta, hlm 7-8
166
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
of the state is supposed to look after everything and everyone, everybody will come to
depend on the state and its political and bureaucracy elite.
Pendapat dari dalam negeri mengenai konsep Negara kesejahteraan ini
dikemukakan oleh Jimly Asshidiqi, yang dikutip oleh Riawan Tjandra, yang
mnyebutkan bahwa dalam sebuah Negara kesejahteraan maka Negara
dituntut untuk lebih memperluas tanggung jawabnya dan melakukan
intervensi terkait masalah sosial ekonomi yang dihadapi rakyat. Intervensi
tersebut meliputi kegiatan-kegiatan yang sebelumnya berada di luar
jangkauan fungsi pemerintah yakni ketentuan-ketentuan di bidang
pelayanan sosial kepada individu maupun keluarga dalam hal-hal khusus,
seperti social security, kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan dan
pelatihan serta perumahan.
Ciri-ciri pokok dari suatu welfare state3 sebagai berikut:
a. Pemisahan kekuasaan berdasarkan trias politica dipandang
tidak prinsipiil lagi. Pertimbangan efisisensi kerja lebih penting
daripada pertimbangan dari sudut politis, sehingga peranan
organ-organ eksekutif lebih penting daripada organ-organ
legislatif.
b. Peranan Negara lebih meluas dengan aktif berperan dalam
penyelenggaraan kepntingan rakyat di bidang-bidang sosial,
ekonomi dan budaya, sehingga sebuah perencanaan (planning)
merupakan alat yang penting dalam welfare state.
c. Welfare state merupakan Negara hukum materiil yang yang
mementingkan keadailan sosial dan bukan persamaan formil.
d. Sebagai konsekuensinya, hak milik tidak lagi dianggap sebagai
hak yang mutlak tetapi mempunyai fungsi sosial.
e. Adanya kecenderungan bahwa peranan hukum publik
semakin penting dan semakin mendesak peranan hukum
privat yang disebabkan semakin luasnya peranan Negara
dalam kehiudpan sosial, ekonomi dan budaya.
Salah satu karakteristik Negara kesejahteraan adalah kewajiban
pemerintah untuk mengupayakan kesejahteraan umum atau bestuurszorg.
Bagir Manan, dikutip oleh Ridwan, menyebutkan bahwa dimensi sosial
ekonomi dari Negara berdasar hukum adalah berupa kewajiban Negara atau
pemerintah untuk mewujudkan dan menjamin kesejahteraan sosial
(kesejahteraan umum) dalam suasana sebesar-besarnya kemakmuran
menurut azas keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dimensi inilah yang secara
spesifik melahirkan apa yang dikenal dengan paham Negara Kesejahteraan.
Dan bila melihat rumusan kewajiban Negara/pemerintah dalam Negara
3
M. Riawan Tjandra, ibid, hlm 12
167
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
4
Ibid hlm. 16
168
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
juga memiliki nilai magis tertentu. Oleh karena itu kepemilikan tanah
merupakan menjadi hak milik tertingi yang dimiliki masyarakat adat.
Hak aats tanah adat, dipandang sebagai bagian dari persekutuan yang
erat dengan suatu persekutuan hukum yang berada di atas tanah tersebut,
inilah yang disebit dengan religio magis. Tanah, tumbuh-tumbuhan , dan
mahlkuk hidup yang ada di atasnya merupakan satu kesatuan ekosistem
yang tidak dapatdipisahkan keberadannya, Masyarakat adat sebagai wrga
persekutuan hukum di wilayah ulayat kehutanan merupakan subyek
hukumyang mempunyai peranan besar dalam memelihara dan mengelola
wilayah ulayat kehutanan tersebut harus mendapat ijin dari kepala adat
dengan kewajiban membayar uang pemasukan dan tidak merugikan
kepentingan masyarakat adat setempat.
Tanaman, yang tumbuh di atas tanah/hutan adat pada prinsipnya akan
tunduk pada pengaturan di dalam UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan, maka penyelenggaraa kehutan bertujuan untuk sebesar-
besaranya kemakmuran rakyat yang berkeadialn dan berkelanjutan. Ini
berarti berarti penyelenggaraan atau pengelolaan kehutanan harus tetap:
a. Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan
sebaran yang proporsional;
b. Mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi
konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi untuk mencapai
manfaat lingkungan social, budaya, dan ekonomi yang seimbang
dan lestari
c. Meningkaykan daya dukung daerah aliran sungai;
d. Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan
keberadaan masyarakat secar partisipatif, berkeadilan, dan
berwawasan lingkungan sehingga mampu menciptakan ketahanan
social dan ekonomi serta ketahanan terhadap akibat perubahan
eksternal; dan
e. Menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan,5
5
Bambang Daru Nugroho;2015; Hkum Adat, Hak Menguasai Negara Atas Sumber Daya ALam
Kehutanan & Perlindungan Terhadap MAsyarakat Hukum Adat; Refika Utama; Bandung; hlm.87.
6
Philipus M. Hadjon; 1987; Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia; PT Bina Ilmu; Surabaya;
hlm. 1
169
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
7
.ibid
170
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Bentuk dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dalam arti bahwa yang
akan menjadi obyek penelitian adalah berbagai peraturan perundang-
undangan terkait perlindungan hukum terhadap hak memungut hasil hutan
oleh masyarakat adat, yang dikorelasikan dengan fakta-fakta
kemasyarakatan yang terkait pada obyek penelitian, yang nantinya akan
didasarkan pada konsep penelitian dengan pendekatan paradigmatik
hermeneutik8. Konsep hermeneutika hukum dalam hal ini ditampilkan
dalam kerangka pemahaman lingkaran spiral hermeneutika (cyrcle
hermeneutics) yaitu berupa proses timbal balik antara kaedah-kaedah dan
fakta-fakta9..
8
Soetandyo Wignjosoebroto; 2002; Hukum, Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya; Penerbit
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM); Jakarta, hlm. 104
9
Jazim Hamidi; 2005; Hermeneutika Hukum; UII Press; Yogyakarta; hlm. 49
10
Bernard Arief Sidharta; 2000; Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum; Mandar Maju; Bandung;
hlm. 193
11
Peter Mahmud Marzuki; opcit; hlm 181
12
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji; 2011; Penelitian Hukum Normatif; cetakan ke 13;
RadjaGarfindo Persada; Jakarta; hlm 33
171
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
172
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
173
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Hak
Hak berasal dari bahasa Arab yang artinya benar atau kebenaran. Dalam
bahasa hukum dewasa ini istilah hak dipadankan dengan istilah recht
(Belanda) dan right (Inggris). Hak adalah kekuasaan yang dilindungi dan
diberikan oleh hukum kepada subyek hukum (manusia dan badan hukum)
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu terhadap obyek hukum
tertentu (benda) atau untuk meminta, termasuk menuntut, subyek hukum
lain melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan demikian terdapat
dua macam hak, yaitu hak subyek hukum terhadap obyek hukum (zakelijk
recht), seperti kekuasaan orang terhadap tanah, rumah dan pakaian yang
dimilikinya dan hak subyek hukum terhadap subyek hukum lain (persoonlijk
recht) seperti hak anak terhadap ayah, buruh terhadap majikan, dsb16
Hak Ulayat
Menurut Bachtiar Abna pada awalnya manusia sebagai makhluk sosial
hidup secara nomaden dengan berpindah-pindah dalam suatu kawasan
tertentu secara melingkar. Mereka mengembara secara berkelompok,
tergantung pada ketersediaan bahan makanan. Bila bahan makanan di utara
habis, mereka bergerak ke timur, terus ke selatan dan barat. Bila di utara
telah berbuah lagi mereka kembali ke utara. Pada setiap tempat yang dilalui,
mereka selalu memberi tanda dan mengawasi wilayah itu, sehingga orang
atau kelompok lain tidak diperkenankan lagi memasuki wilayah itu tanpa
izin kelompok mereka.Pada saat mereka masih mengembara itu, baru ada
dan terjalin hubungan yang bersifat religio-magis antara kelompok dengan
tanah-tanah dalam wilayah pengembaraan. Masing-masing anggota
kelompok merasa berhak secara bersama dengan warga kelompoknya yang
lain terhadap semua bidang tanah dalam wilayah itu. Saat itu belum ada hak
perseorangan dari anggota tertentu terhadap bidang tanah tertentu, yang
ada hanya hak kelompok/persekutuan.
Sebagaimana di kemukan oleh Bachtiar Abna bahwa hak kelompok
dan hak persekutuan ini tidak bisa berubah menjadi hak milik yhak yang di
peroleh hanya hak menguasai dan hak pengeloaan. Hak hak seoperti nin lah
yang di konversi oleh UUPA shingga negara bukan sebagai pemilik tetapi
hanya hak menguasai untuk penyelengggaraan kepentingann umum.
16
Bachtiar Abna , Pengelolaan Tanah Negara dan Tanah Ulayat, 2007 Masukan Dalam Lokakarya
regional badan perencanaan Pembangunan nasinal kementerian Negara Perencanaan dan
Pembanguanan.
174
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Menurut Surojo Wignjodipuro, hak persekutuan atas tanah ini disebut hak
pertuanan. Hak ini oleh Van Vollenhoven disebut ‘beschikkingsrecht’. Istilah
ini dalam bahasa Indonesia merupakan suatu pengertain yang baru, satu dan
lain karena dalam bahasa Indonesia (juga dalam bahasa daerah-daerah)
istilah yang dipergunakan semuanya pengertiannya adalah lingkungan
kekuasaan, sedangkan ‘beschickkingsrecht’ itu menggambarkan tentang
hubungan antara persekutuan dan tanah itu sendiri. Kini lazimnya
dipergunakan istilah ‘hak ulayat’ sebagai terjemahannya ‘beschikkingsrecht’.
Istilah-istilah daerah yang berarti lingkungan kekuasaan, wilayah kekuasaan
ataupun tanah yang merupakan wilayah yang dikuasai persekutuan adalah
a.l. ‘patuanan’ (Ambon), ‘panyampeto’ (Kalimantan), ‘wewengkon’ (Jawa),
‘prabumian’ (Bali), ‘pawatasan’ (Kalimantan), ‘totabuan’ (Bolaang
Mangondow), ‘limpo’ (Sulawesi Selatan), ‘nuru’ (Buru), ‘ulayat’
(Minangkabau).17
Contohnya di Minang Kabau Istilah wilayat, awalnya digunakan di
Minangkabau, berasal dari bahasa Arab ‘wilayatun’, artinya suatu areal yang
cukup luas yang dikuasai oleh sekelompok orang yang merupakan
persekutuan, baik genealogis maupun teritorial. Sebelum masuk Islam,
sesuai dengan pepatah adat, ‘tanah nan sabingkah, ilalang nan saalai, capo
nan sabatang pangulu nan punyo’ istilah yang digunakan adalah ‘punyo’
kami, yang berasal dari kata ‘mpu’ artinya pengurus dan ‘nyo’ artinya ‘nya’,
jadi ‘yang mengurusnya’. Sebagai hak dari suatu persekutuan, hak ulayat itu
merupakan hak yang terletak di lapangan hukum publik yang berisi :
1. kekuasaan persekutuan untuk mengurus dan mengatur
peruntukan, persediaan dan pencadangan semua bidang-bidang
tanah dalam wilayah persekutuan (kewenangan menetapkan
masterplan);
2. kekuasaan persekutuan untuk mengurus dan menentukan
hubungan hukum antara warga persekutuan dengan bidang tanah
tertentu dalam wilayah persekutuan (kewenangan pemberian izin /
hak atas tanah)
3. kekuasaan persekutuan untuk mengurus dan mengatur hubungan
hukum antar warga persekutuan atau antara warga persekutuan
dengan orang luar persekutuan berkenaan dengan bidang-bidang
tanah dalam wilayah persekutuan (izin-izin transaksi yang
berhubungan dengan tanah)18
17
ibid
18
Ibid.
175
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tanah Ulayat
Tanah ulayat adalah suatu bidang tanah yang padanya melengket hak ulayat
dari suatu persekutuan hukum adat. Dengan demikian untuk menentukan
apakah suatu bidang tanah tertentu adalah tanah ulayat atau bukan,
pertama-tama kita harus memperhatikan apakah ada persekutuan hukum
adat yang berkuasa atas tanah itu. Persekutuan hukum adat sering pula
disebut orang sebagai masyarakat hukum adat, namun persekutuan hukum
adat bukanlah sekedar sekelompok orang yang berkumpul saja. Persekutuan
hukum adat adalah sekelompok orang ( lelaki, perempuan, besar, kecil, tua,
muda, termasuk yang akan lahir) yang merasa sebagai suatu kesatuan yang
utuh, baik karena faktor genealogis, teritorial maupn kepentingan,
mempunyai struktur organisasi yang jelas, mempunyai pimpinan,
mempunyai harta kekekayaan yang disendirikan, baik berujud maupun
yang tak berujud.
Dengan demikian ada tiga bentuk persekutuan hukum adat, yakni 1.
genealogis, seperti suku dan paruik di Minangkabau, marga di Tanah Batak,
Klebu di Kerinci; 2. teritorial seperti desa di Jawa dan Bali, dusun dan marga
di Sumatera Selatan, dan 3. genealogis teritorial, seperti nagari di
Minangkabau.
Negara Indonesia yang terbentuk dari bersatunya masyarakat hukum
adat (adatrecht gemeenschap) menjadi wilayah hukum adat (adat recht kringen),
dapat dipandang sebagai suatu masyarakat hukum juga, sehingga hak
negara atas seluruh wilayah negara yang sekarang disebut dengan “hak
menguasai negara” dapat disebut sebagai hak ulayat negara dan seluruh
tanah dalam teritorial Indonesia disebut dengan istilah tanah ulayat negara.
Isi dari hak ulayat masyarakat hukum adat seperti telah diuraikan di atas
identik dengan isi hak menguasai negara seperti dimuat dalam Pasal 2 ayat
(2) UUPA.19
Sesuai dengan Pasal 5 UUPA, Hukum agraria yang berlaku atas bumi,
air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan
dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan
bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan-peraturan yang
tercantum dalam Undang-undang ini dan dengan peraturan perundangan
lainnya, segala sesuatu dengan mengindahkan unsur-unsur yang bersandar
pada hukum agama.
Di dalam hukum tanah adat, berlaku sistem hak atas tanah yang
berlapis. Telah dikemukakan di depan bahwa pada waktu masih nomaden,
yang ada baru hak persekutuan terhadap tanah, hak perseorangan baru
muncul setelah masyarakat mulai menetap dengan ditemukannya pertanian
19
ibid
176
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Eksistensi Hak Memungut Hasil Hutan Sebagai Hak Atas Tanah Yang
Bersifat Tetap Dalam Sistem Hukum Agraria Nasional.
Pasal 33 UUD 1945, secara konstitusinal sudah mengatur bagaimana
penguasaan hak atas tanah oleh Negara yang digunakan untuk kepentingan
umum. Konsekwensi dari pasal tersebut dalam penguasaan Negara atas
tanah lahirlah UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Pokok Agraria.
Kareana pengertian agrarian itu sangat luas tidak hanaya menyangkut tanah
sesuai dengan amanah Pasal 33 UUD 1945 ,termasuk bumi (tanah ) air dan
ruang angkasa beserta isi yang terkandung dalam bumi air tersebut.
Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 16 ayat (1) UUPA
menyebutkan bahwa hak-hak atas tanah adalah : Hak milik,hak guna
usaha, hak guna bangunan, hak pakai,hak sewa,hak membuka tanah,hak
memungut hasil hutan, dan hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-
hak tersebut di atasn yang akan ditetapkan oleh undang-undang serta hak-
hak yang sifatnya sementara.
Berdasarkan ketentuan di atas, maka terlihat bahwa hak membuka
tanah /lahan dan hak memngut hasil hutan merupakan bagian dari hak-hak
atas tanah yang bersifat tetap, dalam arti bahwa hak-hak atas tanah tersebut
akan tetap hidup dan diakui keberadaannya sepanjang UUPA masih
berlaku. Namun di dalam faktanya, hak membuka tanah dan hak memungut
hasil hutan hampir tidak memiliki kekuatan hukum apapun kaena tidak
adanya sistem pendaftaran tanah yang mengaturnya secara khusus, karena
pendaftaran tanah adalah salah satu lembaga hukum yang diadopsi oleh
UUPA dari sisten hukum barat, dimana lembaga ini berfungsi untuk
177
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
memberikan perlindungan hukum ,melalui adanya kepastian hukum yang
jelas. Sementara hak membuka tanah dan memungut hasil hutan yang
berasal dari hukum tanah adat secara prinsip tidak mengenal sistem
pendafatran tanah (kadaster).
Pasal 67 Undang undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
mengatur “
(1) Masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih
ada dan diakui keberadaannya berhak:
a. melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat adat yang
bersangkutan;
b. melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan hukum
adat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan undang-
undang; dan
c. mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraannya.
(2) Pengukuhan keberadaan dan hapusnya masyarakat hukum adat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
(3) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.”20
Sebagaimana di atur dalam ketentuan Pasal 67 UU Kehutanan bahwa
pengakuan tentang hak pemungutan hasil hutan oleh masyarakat hukum
adat harus berdasarkan peraturan daerah. Salah satu masyarakat adat yang
sudah hidup mulai zaman penjajahan belanda di dalam hutan di Provinsi
Jambi yaitu Suku Anak Dalam. Di Provinsi Jambi sampai saat ini
berdasarkan informasi Usup Suryanata,A.Ks kepala Seksi Pemberdayaan
Adat Terpencil dan Kelembagaan Social Dinas Sosial , Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Provinsi Jambi,bahwa belum ada peraturan daerah yang
khusus mengatur tentang pengakuan hak terhadap masyarakat adat ini,
sampai saat ini peraturan yang mengatur tentang masyarakat adat terpencil
hanya berupa Keputusan Gubernur Nomor 330 /Kep.
Gubsosnakertrans/2014 tentang Penetapan Kelompok kerja komonitas Adat
Terpencil Provinsi Jambi periode 2014-2016. Keputusan Gubernur tersebut
mengatur tentang hak hak masyarakat adat / Suku Anak Dalam tetapi hanya
merupakan kelompok kerja dari Dinsos duk Capil Provinsi Jambi dalam
pelaksanaan program yang dibuat sesuai dengan kewenangan yang di
berikan. Sementara perda yang di amanahkan pasal 67 ayat 1 dan 2 UU
Kehutanan sampai saat ini belum teralisasi.
20
Periksa UU Kehutanan
178
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
21
Periksa Pasal 12 UU Perkebunan
22
Periksa pasal 17 UU Perkebunan
179
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
alam saling timpang tindih dan bertentangan. UUPA yang selama ini
menjadi landasan bagi penguasaan dan penggunaaan sumber daya agria
yang meliputi bumi,air,ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya tidak di dukung oleh undang- undang sektoral yang mengatur
sendiri sendiri. Seperti UU Kehutanan dan UU Sumber Daya Alam dan UU
Perlindunganndan Pegelolaan Lingkungan Hidup.
Antara UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (selanjutnya
disebut UU Kehutanan) dengan UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang
Undang Pokok Agraria ( selanjutnya disebut UUPA) terjadi ketidak
konsistenan atau tupang tindih antara kedua undang undang ini terlihat
pada klasisfikasi status tanah.dan masyarakau hukum adat Sebagaimana
yang di atur dalam Pasal 3 UUPA Dengan mengingat ketentuan-ketentuan
dalam pasal 1 dan 2 pelaksanaan hak ulayat dan hak hak yang serupa itu
dari masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya
masih ada, harus diakui sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
kepentingan nasional dan negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa
serta tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dan peraturan-
peraturan lain yang lebih tinggi.
Pasal 13 (1) UUPA. Mengatur “
(1) Pemerintah berusaha agar supaya usaha-usaha dalam lapangan
agraria diatur sedemikian rupa, sehingga meninggikan produksi
dan kemakmuran rakyat sebagai yang dimaksud dalam pasal 2
ayat (3) serta menjamin bagi setiap warganegara Indonesia untuk
meningkatkan derajat hidup yang sesuai dengan martabat
manusia, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.
(2) Pemerintah mencegah adanya usaha-usaha dalam lapangan
agraria dari organisasi organisasi dan perseorangan yang bersifat
monopoli swasta.
(3) Usaha-usaha Pemerintah dalam lapangan agraria yang bersifat
monopoli hanya dapat diselenggarakan dengan Undang-undang.
(4) Pemerintah berusaha untuk memajukan kepastian dan jaminan
sosial termasuk bidang perburuhan, dalam usaha-usaha di
lapangan agraria. “23
Sebagaimana yang diatur dalam pasal 13 ayat (3) UUPA bahwa
pemerintah mencegah terjadinya usaha usaha organisasi dan perseorangan
yang bersifat monopoly swasta. Sementara dalam Pasal 50 UU Kehutanan
:mengatur tentang larangan dan memberikan perizinan kepada pihak
swasta dalam pengelolaan hutan.
Pasal 50 yang mengatur tentang larangan dalam perambahan hutan
yang selama ini di lakukan oleh masyarakat hukum adat pernah dilakukan
23
.Periksa UUPA
180
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
24
Periksa UU Kehutanan
181
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
masyarakat yang hidup turun menurun dan tak untuk kepentingan
komersil. Dengan putusan Makamah Konstitusi ini, otomatis masyarakat
adat tak bisa dipidana karena memungut hasil hutan.
Mahkamah berpendapat, memang seharusnya masyarakat yang
hidup turun temurun di dalam hutan yang membutuhkan sandang, pangan,
dan papan untuk kebutuhan sehari-hari dengan menebang pohon dan dapat
dibuktikan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pihak lain atau
komersial. Bagi masyarakat itu tidaklah termasuk dalam larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (3) huruf e UU Kehutanan dan
tidak dapat dijatuhkan sanksi pidana terhadapnya.”
Sebab, katanya, paradoks apabila satu sisi pemerintah mengakui
masyarakat yang turun temurun di hutan diancam hukuman. Negara justru
harus hadir memberikan perlindungan terhadap masyarakat ini.
Ketentuan pidana dalam kedua UU sebagai upaya preventif sekaligus
represif dari pemerintah dalam penegakan hukum bidang kehutanan.
Lingkungan hutan Indonesia, katanya, harus dilindungi dan dikelola
berdasarkan asas tanggungjawab, keberlanjutan, dan keadilan. Juga
memberikan kemanfaatan ekonomi, sosial, dan budaya. “Harus berdasarkan
kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan
terhadap kearifan lokal dalam mengelolalingkungan.”
Terkait inkonstitusionalitas Pasal 50 ayat (3) huruf b UU Kehutanan
mengenai pelarangan merambah kawasan hutan, ternyata berhubungan
dengan Pasal 78 ayat (2) UU Kehutanan. Pasal 50 UU Kehutanan itu masih
berlaku, sedang sanksi dicabut Pasal 112 huruf b UU P3H.
Jadi argumentasi pemohon berkenaan pemberian sanksi bagi
pelanggaran Pasal 50 itu menjadi kehilangan relevansi. Jadi permohonan
pemohon sepanjang mengenai Pasal itu tidak beralasan menurut
hukum.”Sedang gugatan masyarakat sipil membatalkan seluruh UU P3H
ditolak.
Andi Muttaqien, advokat Public Lawyers Interest Network juga
pendamping warga mengapresiasi pertimbangan MK Pasal 50 itu.Meskipun
dikabulkan sebagian, ini baik. Pasal 50 menegaskan orang-orang yang turun
menurun hidup di dalam atau sekitar hutan meskipun mengambil kayu atau
menggembala ternak tak boleh dipidana. Pasal-pasal ini sering
mengkriminalkan masyarakat. Bahkan, lewat kawasan hutan saja bisa kena
pidana.”
Senada tanggapan Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria, Iwan
Nurdin. menyatakan, tak mungkin ada pembatasan hidup masyarakat
dalam maupun sekitar hutan., sepanjang masyarakat hidup turun menurun
di hutan dan tidak untuk kepentingan komersil. Tak bisa dibatasi.
Memangnya yang tinggal di dalam hutan tak boleh mengambil keuntungan?
Itu kan hak mereka turun menurun yang belum diakui negara.
182
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
25
https://www.mongabay.co.id/ situs lingkungan,di akses 18 Juli 2019
183
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Saran –Saran
1. Diharapkan kepada lembaga yang terkait dalam membuat regulasi
tentang pengaturan yang terkait dengan agrarian dalam arti luas antar
uu pokok yang mengatur agrarian secara umum harus ada
singkronisasi dengan peraturan agrarian yang bersifat sektoral.
26
Muhammad Ilham Arisaputra,Reforma Agraria Indonesia hal 248, Sinar Grafika 2015
27
Ibid hal 249,
184
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
“Hutan adalah Rumah dan Sumber Penghidupan Kami”, Kesaksian
Tumenngung Tarib “Orang Rimbo”, Provinsi Jambi, disampaikan pada
Sidang Perkara Nomor 35/PUU-X/2012 Perihal Pengujian UU Noor 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan Terhadap UUD RI Tahun 1945 di
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2012
A’an Efendi; Hukum Pengelolaan Lingkungan; Penerbit Indeks; Jakarta; 2018
Abdurrahman; Kedudukan Hukum Adat Dalam Perundangan Undangan
Agraria Indonesia. Akademika Presindo, Jakarta 1994.
Bernard Arief Sidharta; Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum; Mandar
Maju; Bandung; 2000.
Eni Kurnia Sari, “ Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Di Desa Air Jernih
Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun”; repository.unja.ac.id.
Jazim Hamidi;; Hermeneutika Hukum; UII Press; Yogyakarta; 2005.
M. Riawan Tjandra , Hukum Administrasi Negara; Raja Grafindo Persada;
Jakarta
Muhamad Erwin; Hak Atas Ruang Hidup Masyarakat Adat; Rajawali Pers,
RajaGrafindo Persada; Jakarta; 2018
Peter Mahmud Marzuki; Pengantar Ilmu Hukum; Kencana Prenada Media
Grup; Jakarta; 2010.
Philipus M. Hadjon; Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia; PT
Bina Ilmu; Surabaya; 1987
Rana Rio Andhika, “ Etnobotani Penghasil Getah Oleh Suku Anak Dalam di
Taman Nasional Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun, Jambi; Jurnal
Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI); Arpril 2015, ISSIN 0853-4217 Vo. 20 (1).
Siti Susiarti, “Pengetahuan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Masyarakat
Lokal di Pulau Seram; Prosiding Seminar Nasional Masyarakat
Biodiversity Indonesia Vol. 1 No. 05, ISSN 2407-8050,
DOI/:10.13057/psnmbi/m010519; Agustus 2015
Soetandyo Wignjosoebroto; Hukum, Paradigma, Metode dan Dinamika
Masalahnya; Penerbit Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat
(ELSAM); Jakarta; 2002.
Undang –undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Agraria
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
185
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
186
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kulit wajah yang sering terpapar oleh debu dan kotoran dapat menyumbat
pori-pori kulit akibatnya kulit menjadi kusam dan berjerawat. Untuk
menghindari terjadinya penyumbatan pori-pori kulit oleh kotoran, minyak dan
bakteri maka perlu dilakukan pembersihan secara rutin menggunakan kosmetik
salah satunya adalah sabun padat berbasis arang aktif cangkang sawit.
Kemampuan arang aktif cangkang sawit mampu menyerap kotoran dua kali
lipat dari arang aktif komersial sehingga dapat membersihkan kulit secara
maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keamanan dan efektifitas
penyerapan kotoran dan minyak secara invitro pada sabun padat arang aktif
cangkang sawit dengan konsentrasi 9%. Uji invitro efektifitas penyerap kotoran
dan minyak dengan menggunakan alat turbidimetri dengan nilai
Nephelometric Turbidity Unit atau angka kekeruhan. Kontrol pembanding
yang digunakan sabun padat Hanasui sebagai kontrol positif dan basis sabun
padat sebagai kontrol negatif. Hasilnya menunjukkan bahwa sabun padat arang
aktif cangkang sawit 9% memberikan nilai NTU kekeruhan sabun padat sebesar
435 sedangkan kekeruhan sabun padat dan mentega sebesar 674. Uji iritasi
dilakukan pada 15 orang panellist atau sukarelawan. Hasilnya menunjukkan
dari 15 orang panellist tidak ada satupun yang mengalami iritasi, merah, gatal
dan bengkak pada wajah. Sabun padat arang aktif cangkang sawit memiliki
daya serap yang paling baik terhadap kotoran dan minyak dari pada sabun
padat komersil dan aman digunakan pada kulit wajah.
PENDAHULUAN
Kulit wajah yang sering terpapar oleh debu dan kotoran dapat menyumbat
pori-pori kulit akibatnya kulit menjadi kusam dan berjerawat (Lestari U et all,
2019). Untuk menghindari terjadinya penyumbatan pori-pori kulit oleh kotoran,
187
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan pada bulan Maret smapai dengan
Agustus 2019 di Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Agro industri dan
tanaman obat Universitas Jambi. Laboratorium Farmasi Universitas Ahmad
Dahlan.
188
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini terlebih dahulu melakukan rancangan formula sabun padat
transparan arang aktif cangkang sawit yang terbaik secara sifat fisik dan stabil
pada penyimpanan, kemudian dilanjutkan uji kualitatif dan uji kuantitatif daya
bersih sabun terhadap minyak dan kotoran. Kemudian dilanjutkan uji iritasi
dan uji kesukaan atau hedonic terhadap sabun yang dibuat.
Pembuatan sabun padat dilakukan dengan hot process. Minyak sawit murni
dipanaskan menggunakan water bath hingga suhu mencapai 70oC, asam stearat
dicampurkan kedalam beaker glass sambil diaduk hingga tercampur semua
pada suhu bahan 70oC, NaOH 30% ditambahkan ke dalam campuran minyak
sawit murni dan asam stearat, kemudian diaduk hingga homogen sekitar 5 -
189
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
menit. Angkat beaker glass dari water bath lalu ditambahkan gliserin, asam
sitrat, gula pasir, SLS yang telah dilarutkan dengan air panas sebelumnya.
Diaduk dengan kecepatan konstan pada sekitar 10 menit hingga bahan
tercampur sempurna dan tambahkan etanol 96% perlahan sampai adonan
terlihat transparan. Adonan didinginkan hingga suhu mencapai 50oC dan
dimasukkan serbuk arang aktif cangkang sawit dan pewangi green tea, aduk
hingga tercampur rata, kemudian dituangkan ke dalam cetakan sabun, busa
yang ikut tertuang dibersihkan secara manual. Adonan didiamkan dan ditutup
plastik wrap, setelah 24 jam plastik wrap penutup dibuka dan dibiarkan selama
3 minggu. Sabun dikeluarkan dari cetakan, kemudian dikemas dan dievaluasi.
Uji Kualitatif daya serap terhadap kotoran menggunakan metilen blue.
Timbang sabun arang aktif cangkang sawit 500 mg, masukkan aquadet kedalam
beaker glass sebanyak 100 ml kemuadian ditetesi dengan 5 tetes metilen blue.
Sabun arang aktif cangkang sawit yang telah ditimbang dimasukan kedalam
beaker glass yang berisi larutan metilen blue. Lihatlah perubahan warna yang
terjadi dari warna biru muda berubah menjadi tidak berwarna, hal ini
menyatakan bahwa sabun arang aktif cangkang sawit mempunyai daya
adsorbens terhadap kotoran (Lestari U, 2017).
Uji kualitatif daya bersih terhadap minyak menggunakan kertas saring.
Metode ini dilakukan dengan cara melarutkan 2 g sampel dalam 100 ml,
aquadest dimasukkan ke dalam gelas beaker. Kemudian kertas saring dipotong
sebanyak sediaan yang akan diuji. Diteteskan minyak pada kertas saring dan
dimasukkan ke dalam larutan sabun sampai terendam. Dikocok kuat selama 1
menit, lalu kertas saring diangkat dan dibilas dengan aquades (Warra et al,
2010). Keefektifan daya pembersih dinilai secara visual berdasarkan minyak
yang tertinggal dikertas saring. Jika noda minyak pada kertas saring memudar,
maka sabun memiliki kemampuan membersihkan minyak begitupula
sebaliknya.
Uji kuantitatif kekeruhan menggunakan alat turbidimeter. Metode ini
dilakukan dengan cara mencelupkan kain yang telah diolesi dengan margarin
sebagai kotoran yang mengandung minyak ke dalam larutan sabun. Diaduk
lalu kain diangkat, tingkat kekeruhan air cucian diasumsikan sebagai kotoran
yang dapat diangkat oleh sabun padat transaparan. Diukur menggunakan alat
pengukur kekeruhan air yaitu turbidimeter dengan skala dinyatakan dalam
NTU (Nephelometric Turbidity Units). Mengacu pada cara kerja SNI No. 06-
6989.25-2005, alat turbidimeter dikalibrasi terlebih dahulu. Tabung nefelometer
dicuci dengan air suling, kocok sampel dan masukkan sampel ke dalam tabung
pada nefelometer (turbidimeter). Pasang tutupnya, biarkan alat menunjukkan -
190
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
nilai pembacaan yang stabil, dan kemudian dicatat. skala yang ditunjukkan.
Dengan perhitungan : Kekeruhan (NTU) = A x fp
Keterangan :
A = kekeruhan dalam NTU sampel yang diencerkan
Fp = Faktor pengenceran
Uji iritasi ini dilakukan untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap sabun yang
dibuat. Uji ini dilakukan pada 15 orang sukarelawan/panelist pada kulit wajah.
Teknik yang digunakan dalam uji iritasi ini adalah Patch Tester. Sediaan
dioleskan pada kulit wajah kemudian ditutupi dengan kertas atau kain kasa
kemudian diberi plaster. Kemudian dilihat gejala yang ditimbulkan seperti gatal
,iritasi/merah dan bengkak setelah 15 menit penggunaan dengan penilaian (+)
terjadi iritasi, gatal dan bengkak sedangkan (-) tidak terjadi iritasi, gatal dan
bengkak (Anonim, 1995; Tranggono dan Latifah, 2007).
Uji hedonik pada sabun dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan
konsumen terhadap penampilan warna, aroma, tekstur, dan busa (setelah
dipakai). Uji ini menggunakan panelis sebanyak 15 orang panelist/sukarelawan
dengan skala penilaian tidak suka (-), suka (+)
1 Uji kualitatif daya Awal : warna biru muda Warna biru muda hilang setelah
serap terhadap kotoran Akhir:warna biru muda penambahan sabun arang aktif
menggunakan metilen hilang cangkang sawit (Lestari, 2017)
blue
2 Uji kualitatif daya Awal : noda minyak jelas Semakin memudar/hilang noda
bersih terhadap Akhir : noda minyak minyak dikertas saring maka
minyak dengan memudar/hilang (mampu mampu menyerap minyak
191
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
menggunakan kertas membersihkan minyak) (Warra et al, 2010).
saring
3 Uji kuantitatif NTU kekeruhan sabun 435 Semakin tinggi NTU sabun+
kemampuan NTU kekeruhan sabun + mentega,maka tingkat
membersihkan minyak Mentega 674 kekeruhan semakin tinggi
dengan turbidimetri artinya jika selisih NTU sabun
dengan NTU sabun+mentega
semakin besar maka arang aktif
yang ada didalam sabun
semakin mampu untuk
mengangkat minyak dan
kotoran diwajah. SNI No. 06-
6989.25-2005
Pembahasan
Uji kualitatif daya bersih minyak menggunakan kertas saring bertujuan untuk
mengetahui efektifitas daya pembersih sabun terhadap penyerapan minyak
(Warra et al, 2010). Dari hasil yang didapat bahwa sabun arang aktif cangkang
sawit dapat membersihkan minyak yang tertinggal pada kertas saring, dimana
dilihat secara visual bahwa kertas saring yang telah ditetesi minyak lalu dicuci
atau dibilas dengan sabun terlihat bahwa noda minyak hilang atau memudar.
Uji kualitatif daya serap kotoran terhadap metilen blue. Menghasilkan bahwa
sabun arang aktif cangkang sawit memiliki kemampuan dapat menyerap warna
metilen blue, dimana awalnya berwarna biru muda setelah pemberian sabun
hilang menjadi tidak berwarna (Lestari U, 2017).
Uji kuantitatif menggunakan alat turbidimeter atau alat pengukur
kekeruhan air dengan skala dinyatakan dalam NTU (Nephelometric Turbidity
Units). Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi arang aktif
cangkang sawit kemampuan sabun menyerap minyak berlebih semakin baik -
192
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
dengan hasil nilai NTU sabun+mentega sebesar 674, hal ini menyatakan bahwa
sabun arang aktif memiliki kemampuan dan aktifitas untuk membersihkan dan
menyerap minyak/lemak (SNI, 2005)
Pada uji iritasi ini dilakukan pada 15 orang panellist/sukarelawan
berumur > 25 tahun, jenis kelamin wanita dan laki-laki dengan jenis kulit yang
berbeda. Terlebih dahulu muka dibersihkan kemudian kulit wajah dicuci
dengan sabun arang aktif cangkang sawit dan dilihat reaksi yang terjadi setelah
15 menit penggunaan. Hasil uji iritasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Gatal ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬
Bengkak ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬ ▬
Keterangan : ▬ = negatif
Pada hasil yang telah didapatkan, tidak terdapat iritasi/merah, gatal dan
bengkak terhadap panellist/sukarelawan, dimana pada uji ini tidak terlihat
adanya efek samping berupa kemerahan pada kulit, gatal-gatal maupun
bengkak pada kulit wajah, dimana sabun padat arang aktif cangkang sawit
memiliki pH 9,50 yang sesuai dengan pH sabun yang telah ditetapkan oleh SNI
3532-2016 yaitu pH 9-11 namun pada uji iritasi ini tidak terjadi reaksi atau efek
samping yang ditimbulkan. Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa sabut padat
arang aktif cangkang sawit aman untuk digunakan untuk semua jenis kulit dan
tidak menimbulkan kulit terkelupas karena pH tidak terlalu basa.
Hasil uji hedonic/ kesukaan dari 15 orang panellist/sukarelawan dengan
kategori dapat dilihat pada tabel berikut:
193
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
- + + + + + + + ++ + + + + +
Busa
+
Warna + + + - - + + - - + + + + +
Saran
Saran selanjutnya adalah membandingkan efektifitas penyerapan dan daya
bersih sabun padat transparant aranga aktif cangkang sawit dengan sabun
padat transparant arang aktif nipah.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, U., F. Farid dan P. M. Sari. 2017. Formulasi dan Uji Sifat Fisik Lulur
Body Scrub Arang Aktif Dari Cangkang Sawit (Elaeis guineensis Jacg.)
Sebagai Detoksifikasi. Jurnal Sains Dan Teknologi Farmasi. Vol. 9(1):
s74-s79.
194
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Standar Nasional Indonesia. 2005. Air Dan Air Limbah – Bagian 25: Cara Uji
Kekeruhan Dengan Nefelometer, SNI 06-6989.25-2005. Badan
Standarisasi Nasional, Jakarta.
Warra, A. A., L. G. Hasan, S.Y. Gunu, S.A. Jega. 2010. Cold-Process Synthetis
And Properties Of Soaps Prepared From Different Triacylglycerol
Sources. Nigerian Journal Of Basic And Applied Science. ISSN 0794-
5698. Vol. 18(2): 315-321.
195
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Artikel ini bertujuan mengeksplorasi persepsi mahasiswa pascasarjana
dalam pembelajaran kooperatif yang telah dilakukannya pada perkuliahan
di program studi kependidikan. Melalui survey yang melibatkan 30
partisipan yang berasal dari dua program studi kependidikan, peneliti
mengumpulkan data berdasarkan angket untuk mengungkapkan persepsi
mahasiswa secara umum dalam pembelajaran kooperatif, keuntungan-
keuntungan, kerugian-kerugian, dan refleksi secara mendalam mengenai
pembelajaran kooperatif yang pernah dilakukannya. Angket diberikan
setelah parsitipan melakukan proses pembelajaran secara kooperatif dalam
mengembangkan multimedia pembelajaran yang dilakukan secara
berkelompok melibatkan tiga orang mahasiswa dalam satu kelompok.
Dalam setiap kelompok terdapat tiga anggota kelompok yang memiliki
kemampuan heterogen. Dalam setiap kelompok terdapat anggota yang
kompeten dalam keterampilan multimedia, bidang studi, dan
pembelajaran/pedagogi. Hasil-hasil penelitian diinterpretasikan dan dibahas
lebih lanjut.
PENDAHULUAN
Penelitian-penelitian tentang pembelajaran kooperatif dalam konteks bidang
studi tertentu telah banyak dilakukan. Beberapa di antaranya, Wachyunni
(2015), Jalilifar (2010), Cheng dan Warren (2000), Veenman et al (2002),
Johnson, Johnson dan Holubec (2004), misalnya menunjukkan adanya
pengaruh yang positif dari pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan
hasil belajar, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun
keterampilan akademik.
Namun, tidak semua hasil penelitian dalam pembelajaran kooperatif
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan
kognitif pembelajar. Penelitian-penelitian Shaaban (2006) dan Bejarano (1987)
setidaknya memperlihatkan bahwa pengaruh pembelajaran kooperatif tidak
berbeda dengan pendekatan konvensional.
196
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KAJIAN TEORETIS
Pembelajaran Kooperatif
Esensi pembelajaran kooperatif adalah mengerjakan secara bersama untuk
mencapai tujuan kelompok (Johnson, Johnson, & Holubec, 1998). Secara
spesifik, dalam pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dalam kelompok-
kelompok kecil. Dalam kelompok kecil ini semua anggota kelompok
bekerja sama untuk mencapai tujuan, yang sekaligus meningkatkan
kemampuannya (Johnson & Johnson, 2008). Dalam konteks ini Slavin (1982)
menekankan pentingnya komposisi anggota kelompok agar terdiri atas
pembelajar yang memiliki kemampuan heterogen agar dapat terjadi kerja
sama dan saling ketergantungan yang positif antara pembelajar yang
berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
Banyak studi telah dilakukan untuk menguji pengaruh pembelajaran
kooperatif terhadap peningkatan kemampuan dalam membaca pemahaman.
Wachyunni (2015), misalnya melakukan penelitian eksperimen secara -
197
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
198
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian survey. Survey ditujukan
untuk mengungkapkan persepsi mahasiswa kependidikan, calon guru
terhadap pembelajaran kooperatif secara umum, serta pandangannya
tentang keuntungan dan kerugian pembelajaran kooperatif. Instrumen yang
digunakan untuk survey berupa angket skala Likert yang terdiri atas 20 butir
pernyataan yang memerlukan 5 alternatif tanggapan dari partisipan, yakni -
199
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), dan sangat
setuju (SS).
Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah 16 mahasiswa program studi Magister
Teknologi Pendidikan dan 14 mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia pada program pascasarjana kependidikan (S2) di
Universitas Jambi. Partisipan telah mengikuti proses pembelajaran
kooperatif dalam perkuliahan yang bertujuan mengembangkan multimedia
untuk pembelajaran yang sesuai dengan topic spesifik masing-masiing
bidang studi.
200
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
201
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
202
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Rekomendasi
Hasil penelitian ini memperlihatkan berbagai keuntungan dan kerugian
dalam pembelajaran kooperatif di lingkungan mahasiswa pascasarjana
kependidikan. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif dapat
direkomendasikan untuk dapat diterapkan sesuai dengan konteks dengan
memperhitungkan pula kerugian-kerugian yang ditemukan berdasarkan
persepsi mahasiswa.
Demikianlah, hasil penelitian ini secara praktis dapat dijadikan
rekomendasi untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
kooperatif yang dapat mengaktifkan keterlibatan mahasiswa secara
maksimal. Dengan memahami persepsi, harapan, keuntungan dan kerugian
dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif dapat dijadikan rekomendasi
untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Pada gilirannya,
mahasiswa dapat ditingkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan sosialnya
203
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Bejarano, Y. (1987). A Cooperative Small-Group Methodology in the
Language Classroom. TESOL Quarterly, 3(21), 483-504. Retrieved from
http://www.jstor.org/stable/3586499.
Cheng, W., & Warren, M. (2000). Making a Difference: Using Peers to Assess
Individual Students’ Contributions to a Group Project. Teaching in
Higher Education, 5, 243–55.
Chuang, Ta-Tao & Nakatani, Kazuo. (2005). Perceptions of students towards
cooperative learning in undergraduate management information
systems: Exploratory quantitative analyses. International Journal of
Innovation and Learning. 2. 10.1504/IJIL.2005.006296.
Harjono, H.S. & Wachyunni, S. (2011). Is cooperative learning better than
individual learning in reading comprehension workshop? Tekno-
Pedagogi Journal, 1(1), 1-13.
Jalilifar, A. 2009. The effect of cooperative learning techniques on college
students’ reading comprehension. System, 38, 96–108. doi:
0.1016/j.system.2009.12.009.
Johnson, DW & Johnson, RT. (1989). Cooperation and competition: theory and
research. Edina, MN: Interaction Book Company.
Johnson, DW, Johnson, RT, & Holubec, E. (2004). Cooperation in the classroom.
Edina, MN: Interaction Book Company.
Johnson, DW, Johnson, RT, & Holubec, E. (2004). Collaborative Learning.
Virginia: The New Circle of Learning.
Johnson, D.W. & Johnson, R.T., & Smith, K.A. (1998). Cooperative Learning
Returns to College: What Evidence Is There That It Works? Change,
27-35.
Johnson, D.W. & Johnson, R.T. (2003). Student Motivation in Co-operative
Groups: Social Interdependence Theory. Cooperative Learning. In
Gillies, R.M. & Ashman, A.F. (eds). London-New York: Routledge
Falmer.
Othman, H., et al. (2012). “Students’ Perceptions on Benefits Gained from
Cooperative Learning Experiences in Enginering Mathematics
Courses”. Social and Behavioral Sciences, 60 (2012), 500-506.
Phipps, M., Phipps, C., Kask, S., & Higgins, S. (2001). University Students’
Perceptions of Cooperative Learning: Implications for Administrators
and Instructors. Journal of Experiential Education, 24(1), 14–22.
https://doi.org/10.1177/105382590102400105.
204
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
205
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstract
The students in the University must be able to use correct general tenses of
English well. This article aims at describing the action research about using
Augmented Reality as a media to improve English tenses of the students.
This research was carried out in two cycles and consisted some steps in
implementing the action, they are: planning, acting, observing, and
reflecting. The subjects of this research were a class of Economic Education
study program students who were taking English subject in academic year
2018/2019. This research was done on 1st Mei - November 2019. The data of
this research were quantitative and qulitative data. This research used test
and non test (interview, field note, and questionnaire) in collecting the data.
The result of data analysis of the mean score in the first cycle was 68.
Meanwhile the mean score had been improved until 90 in the second cycle.
Based on the results of data analysis and discussion, it can be concluded that
Augmented reality can improve students’ tenses ability. However, this
research also found that: 1) augmented reality media created good
atmosphere in teaching learning activity, 2) the tenses explanation, which
given by some cartoons in Augmented Reality, made the students easy to
understand 3) the cartoons, that showed on Augmented Reality media,
made the students be attractive 4) the students felt happy in using
Augmented Reality Media so that they were more enthusiastic and active.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Walaupun nilai matakuliah bahasa Inggris mahasiswa Jurusan non Bahasa
Inggris relatif baik secara rata-rata, berdasarkan pengamatan banyak
terdengar penyimpangan-penyimpangan tenses yang sangat mendasar bila
mereka berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Dengan peningkatan kualitas
pengajaran dan pembelajaran melalui pendekatan yang lebih komunikatif
dan memberikan latihan lisan dan tulisan di kelas dan tugas rumah yang
terstruktur untuk kelompok mata kuliah Bahasa Inggris, diperkirakan -
206
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Klausa merupakan satuan sintaksis yang berada di atas satuan frasa dan di
bawah satuan kalimat, berupa runtunan kata-kata predikatif. Artinya dalam
konstruk itu terdapat komponen berupa kata atau frasa yang berfungsi
sebagai predikat, dan yang lain berfungsi sebagai subjek, objek dan lain
sebagainya (Abdul Chaer, 2009). Berikut contoh klausa:
She looked up the answer
S P O
We go to school by bicycle
S P O Ket.
Sentence atau kalimat adalah gabungan dua atau lebih kata yang
menghasilakan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Menurut
bentuknya, sentence dibagi menjadi;
a. Simple Sentence
Simple sentence atau kalimat sederhana adalah kalimat yang dibangun
oleh sebuah klausa. Contoh: the little boy laughed.
b. Compound Sentences
Compound sentence atau kalimat gabungan adalah kalimat yang
dibangun dari dua klausa yang disatukan dengan conjunction seperti -
207
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
for, and, nor, but, or, yet dan so. Contoh: Jane put the glass vase on the table
and her mother picked it up.
c. Complex Sentences
Complex Sentence atau kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri
dari klausa utama dan klausa turunan. Contoh: Harry was only of teen
when his mother sent him away to school.
Sentences with relative clause Sentences with relative clause merupakan
kalimat seperti klausa turunan yang menambahkan informasi pada
noun phrase. Contoh: I brought the cookies that are on the plate.
d. Compound complex sentences
Compound complex sentences merupakan kombinasi antara
compound dan complex sentences. Bentuk kalimat ini paling tidak
memiliki dua klausa utama dan satu klausa turunan. Contoh: I’ll leave a
message for the plumber (Main Clause) but I’m not sure (Main Clause) that
he’ll get it (Dep. Clause).
Menurut penggunaan fungsi predikatnya, kalimat dibagi menjadi dua,
yaitu:
a. Kalimat verbal. Adalah kalimat yang predikatnya merupakan kata
kerja. Contoh: She is sleeping.
208
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi kedalam sebuah lingkungan
nyata tiga dimensi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Aumented Reality (AR)
adalah memunculkan karakter hologram yang menyatu dengan dunia nyata.
Augmented reality adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan bentuk benda nyata yang dihasilkan di dalam komputer.
Sebuah aplikasi augmented reality dapat berisi berbagai fungsi, baik untuk
interaksi atau display. Salah satu contoh augmented reality adalah ketika
berada di sebuah museum yang menggunakan aplikasi yang terdapat pada
museum, kita dapat memindai kode bar di dasar patung dan aplikasi akan
menunjukkan gambar dari patung dengan deskripsi interaktif sepenuhnya.
Ward (2012: 1) menyatakan bahwa augmented reality juga dapat digunakan
untuk menampilkan peta museum yang menunjukkan karya yang berbeda,
hal ini memungkinkan kita untuk mengikuti peta lokasi tersebut.
Augmented reality merupakan sebuah sistem yang menggabungkan
dunia nyata dan komputer grafis. Husni dan Rokhmat (2008: 2) mengatakan
bahwa tujuan dari augmented reality adalah menambahkan pengertian dan
informasi dunia nyata dimana sistem augmented reality mengambil dunia
nyata sebagai dasar dan menggabungkan beberapa teknologi dengan
menambahkan data kontekstual agar pemahaman seseorang menjadi
semakin jelas.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah di kelas dan dilakukan
sesuai dengan langkah-langkah pada penelitian tindakan kelas, sehingga
model penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini diawali
oleh suatu kajian terhadap suatu masalah secara sistematis dan hasil kajian
digunakan sebagai dasar dalam mengatasi masalah .Dalam proses
perencanaan yang telah disusun dilakukan observasi dan evaluasi dan
hasilnya difahami sebagaai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang
terjadi pada tahapan perencanaan. Tahapan-tahapan di atas dilakukan
berulang-ulang dan bersinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan
tertentu dapat tercapai, Wibawa (2004:4).
Dalam penelitian ini dosen bekerjasama secara tim dalam melakukan
penelitian. Dengan cara ini diharapkan akan didapatkan data yang seobjetif
mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.
Penelitian ini dilakukan di FKIP Universitas Jambi, dikarenakan lokasi
ini adalah lokasi dimana peneliti mengajar di Fakultas/ Universitas tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan mulai Mei sampai Desember 2019.
Ada dua tipe data yang diambil dari penelitian ini. Data pertama
berupa hasil pekerjaan mahasiswa dan yang kedua berupa deskripsi situasi,
kondisi, dan proses yang terjadi selama penelitian ini berlangsung.
209
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
210
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
211
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
8 S8 90 99
9 S9 60 84
0 S10 64 88
11 S11 60 87
12 S12 66 90
13 S13 64 88
14 S14 68 90
15 S15 65 90
16 S16 60 87
17 S17 60 88
18 S18 65 91
19 S19 72 90
20 S20 88 97
21 S21 63 88
22 S22 66 90
23 S23 72 90
24 S24 63 89
25 S25 72 90
Total ( x) 1700 2250
Average 68 90
212
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Ajipramuditya, T, A. 2013. Analisis Implementasi Perbandingan Performansi
SDK Augmented Reality Vuforia dan IN2AR pada Aplikasi Mobile
Advertising. Institut Teknologi Telkom
Husni, M. Emir dan Rokhmat, Yusuf. 2008. Perancangan Augmented Reality
Volcano untuk Alat Peraga Museum. Jurnal Institut Teknologi Bandung.
Lazuardi, Senja. 2012. Augmented Reality:Masa Depan Interaktivita. Jakarta:
kompas
Martono, Teguh, Kurniawan. 2011. Augmented Reality Sebagai Metafora Baru
dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer. Jurnal Sistem Komputer,
Vol. 1, No. 2
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Penerbit Prenada Media
Nugraha, Erwin. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Elektronika Dasar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented
Reality. Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan UPI
Perdana, Yuzti, Mukhlis., Fitrisia, Yuli., dan Putra, Eka, Yusapril. 2012.
Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia Pada
Smartphone Android. Jurnal Teknik Informatika, Vol. 1
Phan, Toan, Viet., dkk. 2010. Interior Design in Augmented Reality Environment.
International Journal of Computer Application, Vol. 5, No. 5
Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Ruswandi, Uus dan Badrudin. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Insan
Mandiri
Sahertian, A, Piet. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta
Smaldino, E. Sharon., dkk. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk
Belajar. Jakarta: Kencana
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
213
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
214
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk membantu mengatasi
kesulitan guru dan meningkatakan wawasan guru dalam melakukan
penelitian bidang pendidikan, khususnya penelitian tindakan kelas. Selain
itu, kegiatan dalam bentuk workshop diharapakan dapat melatih guru
dalam merancang, melaksanakan, dan menuliskan laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Khalayak sasaran kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini adalah guru-guru sma negeri 3 kerinci. Hasil yang
diharapkan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, yaitu
peningkatan potensi, motivasi, dan profesionalisme guru dalam bidang PTK.
kemampuan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini juga dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini menggunakan metode lokakarya tentang Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Dari kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk
Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat disimpulkan: 1) para
guru sekolah Dasar sangat antusias mengikuti pelatihan ini, yang tergambar
dari keaktifannya bertanya, berdiskusi, dan membagi pengalaman mereka
dalam proses pembelajaran; 2) para guru Sekolah Dasar mulai memahami
bagaimana pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas; 3) para guru Sekolah
Dasar tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas karena dengan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas guru dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran di kelas dan dapat meningkat kemampuan guru dalam
menggunakan strategi dan metode mengajar yang bervariasi. Berdasarkan
hasil pelatihan seperti diuraikan di atas disarankan kegiatan pelatihan
Penelitian Tindakan Kelas atau Workshop yang sejenis sebaiknya
dilanjutkan agar lebih meningkatkan profesionalisme guru khususnya guru-
guru Sekolah Dasar. Apa yang diperoleh melalui pelatihan Penelitian
Tindakan Kelas ini akan lebih bisa dikembangkan oleh para guru yang
menjadi peserta pelatihan.
215
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
dinyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik. Definisi tersebut menuntut agar guru memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik.Untuk
menghasilkan kualifikasi akademik yang baik diperlukan sejumlah
kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, social, dan
professional.Kompetensi-kompetensi tersebut diperlukan oleh seorang guru
untuk dapat meraif sertifikat pendidik sebagai bukti keprofesionalannya.
Pengembangan keprofesionalan guru sangat terkait dengan kegiatan
penelitian, khususnya Penelititan Tindakan Kelas (PTK).Suatu bukti
keterkaitannya adalah ketika guru mengusulkan kenaikan pangkat
fungsional dipersyaratkan untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI). Salah
satu bentuk Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Selain itu, pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan dapat meningkatkan
kompetensi guru dalam proses pembelajaran. Akhirnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilakukan oleh guru ini dapat meningkatkan profesionalisme guru itu
sendiri.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada hakekatnya merupakan kegaitan
ilmiah yang dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk kegiatan
Pembelajaran di kelas secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal
ini disebabkan oleh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri berdasarkan permasalahan
yang dialaminya. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diharapkan guru
dapat berkolaborasi dengan sejawat dalam merancang, melaksanakan, dan
merefleksiskan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif. Hal tersebut
menjadi permasalahan bagi guru yang dengan kesibukan kesehariannya
mengajar, guru kurang menyadari bahwa dirinya juga memerlukan
peningkatan keprofesionalannya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat
meningkatkan keprofesinalisme karena penelitian ini dilakukan langsung
pada kegiatan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan pada hal tersebut di atas, maka Prodi Magister Pendidikan
Dasar memandang perlu untuk mengadakan kegiatan pengabdian pada
masyarakat dalam bentuk Pelatihan yang bertema “ Pelatihan Penelitian
Tindakan Kelas dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru ”. Adapun
rumusan masalahnya adalah: Bagaimana pemahaman guru-guru Sekolah -
216
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kajian Pustaka
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dikatakan sebagai penelitian
tindakan dalam bentukintervensi praktik dunia nyata yang bertujuan untuk
meningkatkan situasi praktis, (Reason & Bradbury, 2001: 1). Artinya,
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk
meningkatkan situasi dan kualitas pembelajaran inilah yang disebut dengan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam proses
pembelajaran yang alami di kelas sesuai dengan jadwal. Meskipun
pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di dalam kelas
dalam situasi proses pembelajaran sedang berlangsung, namun tidak -
217
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
218
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
219
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
riwayat faktual, perekaman video dan audio, riwayat subjektif yang diambil
dari buku harian dan refleksi serta observasi pribadi, dan riwayat fiksional.
Kedelapan, peneliti perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan
deskripsi autentik.Kesembilan, peneliti perlu menyajikan laporan hasil
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam berbagai bentuk. Kesepuluh, peneliti
perlu memvalidasi pernyataan penelit tentang keberhasilan tindakan peneliti
lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan dengan bukti
(data mentah), baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-
diri), meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan
dipakai untuk memperbaikinya (validasi sejawat), dan terakhir menyajikan
hasil seminar dalam suatu seminar (validasi publik). Perlu dipastikan bahwa
temuan validasi selaras satu sama lain karena semuanya berdasarkan
pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah. Jika ada perbedaan, pasti
ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali.
Penyusunan Rencana
Rencana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan tindakan pembelajaran
kelas yang tersusun, dan dari segi definisi harus prospektif atau memandang
ke depan pada tindakan dengan memperhitungkan peristiwa-peristiwa tak
terduga sehngga mengandung sedikit resiko. Maka rencan mesti cukup
fleksibel agar dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tak dapat terduga
dan kendala yang sebelumnya tidak terlihat. Tindakan yang telah
direncanakan harus disampaikan dengan dua pengertian. Pertama, tindakan
kelas mempertimbangkan resiko yang ada dalam perubahan dinamika
kehidupan kelas dan mengakui adanya kendala nyata, baik yang bersifat
material namun bersifat non-meterial dalam kelas peneliti. Kedua, tindakan-
tindakan yang dipilih karena memungkinkan para peneliti untuk bertindak
secara lebih efektif dalam tahapan-tahapan pembelajaran, secara lebih
bijaksana dalam memperlakukan murid, dan cermat dalam mengamati
kebutuhan dan perkembangan belajar murid. Pada prinsipnya, tindakan
yang peneliti rencanakan hendaknya (1) membantu peneliti sendiri dalam (a)
mengatasi kendala pembelajaran kelas, (b) bertindak secara lebih tepat-
guna dalam kelas peneliti, dan (c) meningkatkan keberhasilan pembelajaran
220
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
di kelas; dan (2) membantu peneliti menyadari potensi baru peneliti untuk
melakukan tindakan guna meningkatkan kualitas kerja. Dalam proses
perencanaan, peneliti harus berkolaborasi dengan sejawat melalui diskusi
untuk mengembangkan bahasa yang akan dipakai dalam menganalisis dan
meningkatkan pemahaman dan tindakan peneliti dalam kelas. Rencana
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) peneliti hendaknya disusun berdasarkan
hasil pengamatan awal refleksif terhadap pembelajaran kelas peneliti.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hendaknya
dituntun oleh rencana yang telah dibuat. Tetapi perlu diingat bahwa
tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat
dinamika proses pembelajaran di kelas peneliti yang menuntut penyesuaian.
Oleh karena itu, peneliti perlu bersikap fleksibel dan siap mengubah rencana
tindakan sesuai dengan keadaan yang ada.Semua perubahan/penyesuaian
yang terjadi perlu dicatat karena kelak harus dilaporkan. Pelaksanaan
rencana tindakan memiliki karakter perjuangan materiil, sosial, dan politis
ke arah perbaikan. Mungkin negosiasi dan kompromi diperlukan, tetapi
kompromi harus juga dilihat dalam konteks strateginya. Nilai tambah taraf
sedang mungkin cukup untuk sementara waktu, dan nilai tambah ini
kemudian mendasari tindakan berikutnya.
Observasi-observasi tindakan di kelas peneliti berfungsi untuk
mendokumentasikan pengaruh tindakan bersama prosesnya. Observasi itu
berorientasi ke depan, tetapi memberikan dasar bagi refleksi sekarang. Lebih
lagi ketika putaran atau siklus terkait masih berlangsung. Perlu dijaga agar
observasi: (1) direncanakan agar (a) ada dokumen sebagai dasar refleksi
berikutnya dan (b) fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak
terduga; (2) dilakukan secara cermat karena tindakan peneliti di kelas selalu
akan dibatasi oleh kendala realitas kelas yang dinamis, diwarnai dengan hal-
hal tak terduga; (3) bersifat responsif, terbuka pandangan dan pikirannya.
Hal yang diamati dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah (1) proses
tindakannya, (b) pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c)
keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut
menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan
pengaruhnya, dan (e) persoalan lain yang timbul.
Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis
seperti yang telah dicatat dalam observasi. Melalui refleksi peneliti berusaha
(1) memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam
tindakan strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang -
221
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
mungkin ada dalam situasi pembelejaran kelas, dan (2) memahami persoalan
pembelajaran dan keadaan kelas di mana pembelajan dilaksanakan. Dalam
melakukan refleksi, peneliti sebaiknya juga berdiskusi dengan sejawat
peneliti, untuk menghasilkan rekonstruksi makna situasi pembelajaran kelas
peneliti dan memberikan dasar perbaikan rencana siklus berikutnya. Refleksi
memiliki aspek evaluatif; dalam melakukan refleksi, peneliti sebaiknya
mempertimbangkan pengalaman menyelenggarakan pembelajaran di kelas.
Tetapi dalam pengertian bahwa refleksi itu deskriptif, peneliti meninjau
ulang, mengembangkan gambaran agar lebih lebih hidup (a) tentang proses
pembelajaran kelas peneliti, (b) tentang kendala yang dihadapi dalam
melakukan tindakan di kelas, (c) tentang apa yang sekarang mungkin
dilakukan untuk para siswa agar mencapai tujuan perbaikan pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan proses dinamis, dengan empat
momen dalam spiral perencanaan, tindakan, observasi , dan refleksi,
(Kemmis dkk. (1982:56). Dalam praktiknya, proses Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dimulai dengan ide umum bahwa peneliti mengharapkan perubahan
atau perbaikan pembelajaran di kelasnya.
HASIL KEGIATAN
Materi kegiatan adalah teori dan contoh penelitan tindakan. Pelatihan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan memberikan wawasan
pengetahuan tentang berbagai penelitian dalam bidang pendidikan,
khususnya penelitian tindakan kelas (PTK), dilanjutkan mencoba secara
langsung menyusun rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam
Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Mawar Kecamatan Jelutung Kota Jambi
. Pembukaan penyampaian materi Pelatihan dimulai dengan menjelaskan
metode penelitian secara umum. Kemudian, menjelaskan berbagai
penelitian dalam bidang pendidikan, khususnya Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).
Kegiatan workshop yang dilaksanakan dari pukul 7.00 s/d pukul 13.00
dengan menampilkan dua pemateri. Pemateri pertama yang menyajikan
materi tentang Penelitian secara umum yang mampu membuka dan
meningkatkan wawasan bagi guru mengenai aneka ragam metodologi
penelitian sebagai alternative pilihan untuk menggali dan mengembangkan
pengetahuan penelitian bagi guru-guru Sekolah Dasar, baik yang bersifat
teoritik maupun pengetahuan praktis. Kolaborasi antara pakar dan praktisi
dalam konteks penggalian, pengembangan, dan penyebarluasan
pengetahuan untuk guru Sekolah Dasar diyakini akan berkontribusi pada
peningkatan kualitas pendidikan secara nasional. Dilanjutkan dengan materi
Penelitian Tindakan Kelas telah mampu memberikan pemahaman tentang
bagaimana cara merencanakan, melaksanakan suatu penelitian pembelajaran
222
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
yang pada akhirnya guru dapat menulis karya ilmiah yang merupakan
bentuk dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukannya.
Pemateri ke dua menguraikan tentang dengan Peningkatan kualitas
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Menurut pemateri
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah proses investigasi
terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif, bertujuan untuk
melakukan perbaikan terhadap system, proses, isi dan situasi pembelajaran
di dalam kelas. Daur ulang yang di maksud adalah diawali oleh
perencanaan (planning), penerapan tindakan dan observasi (action) dan
refleksi, perbaikan dan tindak lanjut (reflection). Materi tersebut dilanjutkan
dengan menyampaikan pengalamannya dalam melaksanakan penelitian
tindakan kelas.
Dengan penyajian materi tersebut diharapkan peserta pelatihan telah
memiliki pemahaman yang cukup mengenai Penelitian Tindakan Kelas (
PTK) dan telah siap berdiskusi untuk merancang penelitian tindakan kelas.
Pelatihan dilaksanakan pada 2 kelas yang berbeda dengan dua orang
fasilitator. Hasil yang diperoleh guru sangat antusias mengikuti kegiatan
tiap kelompok dan berdiskusi dengan peserta lain dalam satu kelompok.
Kegiatan akhir pelatihan ini adalah sesi tanya jawab dan diskusi tentang
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terutama rancangan penelitian.
Berdasarkan kegiatan workshop yang dilaksanakan diketahui bahwa:
a. Model pemecahan masalah yang dipilih adalah melakukan kegiatan
pengabdian pada masyarakat dengan cara memberikan wawasan
pengetahuan tentang berbagai penelitian dalam bidang pendidikan,
khususnya penelitian tindakan kelas (PTK), dilanjutkan mencoba secara
langsung menyusun rancangan PTK dalam Kelompok Kerja Guru (KKG)
Gugus Mawar Kecamatan Jelutung Kota Jambi.
b. Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui pemberian
pemahaman guru tentang perancangan, pelaksanaan dan penyusunan
laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan melalui kegiatan
workshop. Workshop diawali oleh peninngkatan wawasan guru dalam
bidang penelitian pendidikan, khususnya Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) oleh pemateri yang dilanjutkan oleh workshop penyusunan
rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
223
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Cohen, L & Manion, L. (1980) Research Methode in Education. London &
Canbera: Croom Helm
Elliot,J. (1982) Developing Hypothesis about Classrooms from Teachers
Practical Constructs: an Account of the Work of the Ford Teaching
Project. Dalam The Action Research Reader . Geelong, Victoria: Deakin
University.
Kemis, s & McTaggar, R. (1988) The Action Reseach Planer. Victoria, Australia:
Deakin University.
McTaggar, R. (1991) Action Reseach:A Short Modern History. Geelong,
Victoria:Deakin University.
Taba, H. & Noes, e. (1982) Steps in the Action Reseach Process. DalamThe
Action Reseach Reader. Geelong, Victoria, Australia: Deakin University.
224
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah berupaya untuk melihat secara cermat
kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan cara mengkaji dan
menganalisis isi kedua buku tersebut. Buku yang diteliti adalah buku
tematik terpadu kurikulum 2013 untuk kelas IV sekolah dasar, yaitu buku 7
dengan tema Indahnya Keragaman di Negeriku. Penelitian ini merupakan
lanjutan dari penelitian sebelumnya, yaitu “Analisis Buku Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar buku 6 dengan Tema Cita-Citaku Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Penelitian ini termasuk jenis deskriptif kualitatif dalam
bentuk studi perpustakaan, yaitu menganalisis dokumen berupa buku
tematik terpadu kurikulum 2013. Buku tematik terpadu kurikulum 2013
yang dianalisis adalah buku guru dan buku siswa kelas IV sekolah dasar,
yaitu buku 7 dengan tema Indahnya Keragaman di Negeriku. Metode
penelitian ini adalah metode analisis isi. Data penelitian ini adalah kelayakan
isi buku dan kesesuaian isi buku guru dan buku siswa pada buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, khususnya buku kelas IV Sekolah Dasar, yaitu
buku 7 dengan tema Indahnya Keragaman di Negeriku. Sedangkan sumber
data adalah buku guru dan buku siswa kelas IV Sekolah Dasar, yaitu buku 7
dengan tema Indahnya Keragaman di Negeriku. Penelitian ini melibatkan
dua orang mahasiswa S2 Magister Pendidikan Dasar Pascasarjana
Universitas Jambi semester 2 dalam rangka persiapan penelitian tesis yang
berkaitan dengan objek kajian penelitian ini. Hasil yang ditemukan dalam
penelitian adalah secara keseluruhan, isi buku guru dan buku siswa buku
tematik terpadu kurikulum 2013 tema 7 Indahnya keragaman di negeriku,
sebagian besar ada kesesuaian, hanya sebagian kecil saja yang tidak terdapat
kesesuaian.
Kata Kunci: Buku guru, buku siswa, kurikulum 2013, tematik terpadu
PENDAHULUAN
Setiap kegiatan pembelajaran diperlukan bahan ajar yang berupa buku dan
teks lain seperti lembaran kerja siswa dalam rangka mendukung -
225
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
226
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
227
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
228
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
guru dan buku siswa pada buku tematik terpadu kurikulum 2013, dengan
menggunakan pendekatan analisis isi. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang berupaya untuk membahas pesan simbolik dari sebuah
dekumen, yaitu buku guru dan buku siswa Tema 7 Indahnya Keragaman di
Negeriku buku tematik terpadu kurikulum 2013 untuk kelas IV SD. Data
dikumpul menggunkan teknik studi pustaka dan wawancara.
Bertolak dari latar belakang, masalah penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Bagaimana kesesuaian isi buku guru dengan kompetensi inti?
b. Bagaimana kesesuaian isi buku guru dengan kompetensi dasar?
c. Bagaimana kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan kompetensi yang
dikembangkan dalam buku guru?
d. Bagaimana kesesuai isi buku guru dengan isi buku siswa?
Kajian Teori
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mengacu kepada pendekatan proses bukan pendekatan
hasil. Dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang bermakna, maka kurikulum 2013 didisain untuk
mengembangkan kompetensi siswa secara optimal dalam ranah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam upaya memadukan ketiga
ranah tersebut dalam proses pembelajaran, pendekatan pembelajaran yang
paling efektif dan efisien digunakan adalah pendekatan pembelajaran
tematik terpadu.
Untuk mendukung dan melengkapi pendekatan pembelajaran tematik
terpadu untuk kurikulum 2013, maka dipersiapkan buku tematik terpadu
kurikulum 2013. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 merupakan buku
yang menjabarkan proses pembelajaran dalam upaya membantu siswa untuk
mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Standar Nasional
Pendidikan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 adalah
perubahan model pendekatan pembelajaran di Sekolah Dasar. Model
pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar adalah
pendekatan tematik terpadu.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 ini diterbitkan dalam upaya
membantu mengkondisikan pelaksanaan pembelajaran yang kondusif dan
bermakna. Maksudnya, terciptanya proses pembelajaran yang aktif dan
kreatif sehingga dapat melahirkan siswa yang berpikir kritis dan berkarakter.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 ini, membantu guru dalam upaya
mengembangkan potensi siswa dalam berkreativitas dan menunjang
pengayaan belajar siswa dalam proses pembelajaran yang bermakna. Buku
tematik terpadu kurikulum 2013 ini juga berperan untuk memberi
229
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
230
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
yang dapat mendorong peserta didik untuk berkreasi dan berpikir kritis. Isi
buku siswa terdiri dari tema dan sub tema yang dijabar secara jelas dan rinci.
Masing-masing sub tema terdapat materi ajar dan sekaligus lembaran kerja
siswa. Kemudian, dalam buku siswa juga tersedia kolom intereaksi siswa
dengan orangtua dalam rangka membimbing siswa untuk belajar di rumah.
Kolom interaksi siswa dengan orangtua ini mencerminkan keterlibatan
orangtua dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Buku Siswa Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 ini dilengkapi pula dengan petunjuk penggunaan
buku.
231
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
232
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
233
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
234
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
235
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
236
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
237
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
238
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
239
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
240
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
241
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
242
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran dengan kompetensi siswa yang harus
dikembangkan dalam buku guru sebagaian besar ada kesesuaian. Hanya
sebagian kecil yang tidak sesuai, yaitu pada mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaran (PPKn).
b. Subtema 1 keragaman keragaman suku bangsa di negeriku terdapat
kesesuaian sebagian isi buku guru dan isi buku siswa, buku tematik
terpadu kurikulum 2013 tema 7 Indahnya keragaman di negeriku, yaitu
pembelajaran 3, 4, 5, dan 6. Untuk pembelajaran 1 dan pembelajaran 2
sebagian besar tidak terdapat kesesuaian isi guru dan buku siswa.
c. Pada subtema 2 indahnya keragaman budaya negeriku, terdapat
kesesuaian isi buku guru dan buku siswa, buku tematik terpadu
kurikulum 2013 tema 7 Indahnya keragaman di negeriku, yaitu untuk
pembelalaran 1 , 2, 4, dan 6. Untuk pembelajaran 3 dan pembelajaran tidak
terdapat kesesuaian isi buku guru dan buku siswa.
d. Untuk pembelajaran 1, 4, 5, dan 6 subtema 3 indahnya persatuan dan
kesatuan negeriku, terdapat kesesuaian antara isi buku guru dan buku
siswa, buku tematik terpadu kurikulum 2013 tema 7 Indahnya
keragaman di negeriku. Namun, untuk pembelajaran 2 subtema 3 tidak
terdapat kesesuaian antara isi buku guru dan buku siswa karena
pemetaan kompetensi dasar dan paparan pelaksanaan pembelajaran di
dalam buku guru ada bagian yang tidak terdapat pada paparan
pelaksanaan pembelajaran di dalam buku siswa.
243
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2014. Pengembangan dan Model
Pembelajaran Tematik Integrtif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Daryanto dan Herry Sudjendro. 2014. Wacana bagi Guru SD Siap Menyongsong
Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gaya Media.
Hajar,Ibnu. 2013. Panduan Lengkap Kurikulum Tematik Untuk
SD/MI. Jogjakarta: DIVA Press.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kurniasih dan Sani. 2017. Lebih Memahami Konsep & Proses Pembelajaran
Implementasi & Praktek dalam Kelas. Jakarta: Kata Pena
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Murfiah, Uum. 2017. Pembelajaran Terpadu Teori dan Praktik Terbaik di Sekolah.
Bandung: Refika Aditama.
Muslich, M. .2010. Textbook Writing. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Ngalimun. 2017. Pembelajaran Terpadu (Konsep Dasar, Model, dan Penerapan di
Sekolah. Yogyakarta: Parama Ilmu.
Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jogjakarta: DIVA
Press.
Prastowo,Andi. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 SD/MI. Jakarta: Prenada
Media Group.
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. 2013. Bahan Ajar Pengelolaan
Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta : Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. 2012. Pembelajaran Tematik di Sekolah
Dasar, Bahan Belajar Pendidikan dan Pelatihan Pasca-Uji Kompetensi Awal
bagi Guru Kelas. Jakarta : PusatPengembangan Profesi Pendidik, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu, Teoro Praktik dan Penilaian.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Trianto. 2012. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : Prestasi
Pustaka
244
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Nazurty, Aripudin
Universitas Jambi
Email: nazurtysuhaimi@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merevitalisasi tradisi lisan dalam upacara adat
Kerinci melalui upaya pembudayaan literasi, transformasi, dan inovasi
budaya daerah. Penelitian ini juga berupaya untuk mentransfer budaya dari
generasi sebelumnya ke generasi berikutnya dalam bentuk inovasi budaya
baru berbasis budaya lama. Teks budaya suatu daerah memiliki nilai-nilai
luhur yang terkandung di dalamnya yang patut diwarisi ke generasi
berikutnya. Penggunaan bahasa lisan dalam suatu teks budaya dalam waktu
yang lama tanpa diikuti pembudayaan literasai maka akan sulit dipahami
oleh generasi berikutnya. Artinya, pewarisan nilai-nilai budaya tidak
dilakukan hanya dengan tradisi lisan saja tetapi perlu dilakukan dengan
pembudayaan leterasi. Lebih khusus tujuan penelitian ini adalah untuk
merumuskan model revitalisasi, literasi, tranformasi, dan inovasi tradisi
lisan dalam ritual adat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Instrumen yang digunakan
adalah angket, wawancara, dan analisis dokumen. Angket digunakan untuk
mengetahui sejauh mana masyarakat Pulau Tengah Kerinci mengetahui dan
tertarik terhadap tradisi lisan dalam upacara adat yang menjadi sumber data
penelitian ini. Wawancara digunakan untuk berkomunikasi dengan tokoh
adat sebagai pelaku upacara adat dan penutur sastra lisan. Analisis
dokumen digunakan untuk memahami makna ritual adat dan teks lisan
yang digunakan dalam ritual adat. Hasil temuan penelitian ini adalah,
pertama teks lisan pidato adat (Mariwok) telah diubah atau ditulis menjadi
teks tulis. Kedua, teks tulis dalam bahasa Kerinci dialek Pulau Tengah telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ketiga, hasil terjemahan teks
pidato adat (Mariwok) dimaknai dan ditafsirkan serta dianalisis untuk
menjembatani apresiasi pembaca terhadap ide dan imajinasi pencipta.
Penelitian ini melibatkan dua orang mahasiswa semestar 6 Program Studi
Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jambi
245
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Ungkapan adat pada umumnya merupakan teks lisan yang disampaikan
dalam upacara-upacara adat di suatu daerah.Ungkapan adat dapat berupa
pantun, saloko, pepatah, dan pribahasa. Ungkapan adat termasuk sastra
Melayu lama dalam bentuk puisi yang disebut dengan kata adat atau kata
undang (Karim, 2015:15). Budaya masyarakat Kerinci juga memiliki tradisi
lisan yang diungkapkan dalam upacara adat tertentu, seperti upacara adat
pengangkatan Depati Ninik Mamak. Tradisi lisan adalah suatu kebudayaan
kolektif yang diwariskan secara turun-temurun dalam bentuk lisan. Tradisi
lisan dapat pula disebut foklor atau budaya lisan (Dananjaya, 2002:2).
Tradisi lisan mempunyai dimensi kelisanan, kebahasan, kesastraan, dan
nilai budaya (Sukatman, 2009: 4).
Upacara adat pengangkatan Depati Ninik Mamak dalam budaya
masyarakat desa Pulau Tengah Kerinci adalah pergantian pemimpin adat
secara keseluruhan sesuai dengan peran dan fungsinya dalam struktur adat.
Dalam prosesi upacara adat ini semuanya merupakan tradisi lisan, yaitu
segala sesuatu yang disampaikan, baik penyampaian maksud kenduri
(Parno), pidato adat, maupun pengumuman menggunakan bahasa lisan.
Teks-teks lisan yang disampaikan selalu sama pada setiap preode upacara
ini dari dahulu sampai sekarang. Sedangkan perkembangan bahasa dan
pemakainya begitu pesat sesuai dengan perkembangan budaya
pemakainya. Akibat persoalan ini, teks-teks lisan yang disampaikan pada
upacara adat ini banyak yang tidak dipahami oleh masyarakat yang
mengikuti upacara tersebut. Jika hal ini dibiarkan tanpa usaha untuk
membantu menerjemahkan dan memaknainya maka ungkapan-ungkapan
adat tersebut akan menjadi sebuah naskah yang tidak dapat dipahami oleh
masyarakat pemilik budayanya. Kemudian, naskah teks lisan akan lebih
sulit mewariskan ke generasi berikutnya karena tradisi lisan tidak efektif
mewariskan budaya dalam waktu lebih lama dan tempat yang berjauhan
hanya dengan cara penuturan dari mulut ke mulut.
Salah satu upaya yang dapat membantu persoalan ini adalah upaya
peningkatan budaya literasi melalui penulisan kembali teks lisan menjadi
teks tulis, penerjemahan, dan pemaknaan teks-teks ungkapan adat ini.
Budaya literasi adalah pembiasaan keberaksaraan, yaitu membiasakan diri
dalam memahami suatu makna melalui proses berfikir dengan cara
membaca dan menulis. Teks budaya suatu daerah memiliki nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya yang patut diwarisi ke generasi berikutnya.
Penggunaan bahasa lisan dalam suatu teks budaya dalam waktu yang lama
tanpa diikuti pembudayaan literasai maka akan sulit dipahami oleh generasi
berikutnya. Artinya, pewarisan nilai-nilai budaya tidak dilakukan hanya
246
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
247
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
dengan aturan atau norma adat yang berlaku di wilayah adatnya masing-
masing.
Dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Pulau Tengah Kerinci
memiliki beberapa upacara adat dan tradisi yang pada pelaksanaannya
menggunakan tradisi lisan, seperti adat dan tradisi menyambut tamu,
Tradisi Mengagah Harimau, upacara adat menyambut Rabu Safar, dan
tradisi pengobatan luka bakar. Pelaksanaan upacara adat tersebut
menggunakan sastra lisan sebagai alat komunikasi. Tradisi lisan tersebut
dituturkan melalui lagu yang berupa nyanyian rakyat. Nyanyian rakyat
dalam kegiatan tersebut ada yang berasal dari ungkapan adat, dari mantra,
dari pantun, dan syair. Teks lisan mengandung norma-norma adat dan nilai-
nilai luhur yang patut dilestarikan dan diwarisi ke generasi berikutnya.
Namun dalam hal ini, terdapat beberapa persoalan untuk mewariskan nilai-
nilai luhur dan norma-norma adat yang terdapat dalam tradisi lisan tersebut.
Pertama, upacara adat dan tradisi tersebut sudah hampir tidak digunakan
lagi, seperti upacara adat menyambut tamu sudah jarang dilakukan karena
kunjungnan adat secara resmi sudah hampir tidak dilakukan. Jika ada tamu
resmi dari pemerintahan penyambutannya tidak melalui upacara adat.
Kemudian, ritual mengagah harimau juga sudah hampir tidak dilakukan
karena ritual ini adalah mengagah harimau yang mati supaya kawanan
harimau yang lain tidak mengamuk ke perkampungan. Ritual menyambut
Rabu Safar adalah ritual bertolak dari pandangan Islam, yaitu bulan Safar
merupakan bulan yang sering terjadi malapetaka. Jadi, ritual adat
menyambut Rabu Safar adalah sejenis ritual tolak bala yang dilakukan oleh
masyarakat Pulau Tengah Kerinci yang dipimpin eleh pemimpin adat.
Selanjutnya, ritual pengobatan luka bakar, ritual ini juga sudah jarang
dilakukan karena jika ada orang menderita luka bakar langsung di rumah
sakit atau melalui pengobatan medis. Jadi, pengobatan luka bakar melalui
ritual adat hampir tidak lagi dilakukan. Ritual adat yang masih rutin
dilakukan sampai saat ini adalah mariwok, yaitu pidato adat pada upacara
peergantian dan pengangkatan pemimpin adat pada struktur adat di
wilayah adat Pulau Tengah.
Selain masalah pelaksanaan upacara adat yang sudah tidak lagi
digunakan, juga terdapat masalah penggunaan teks lisan dan penutur,
antara lain, pertama, tradisi lisan merupakan teks lisan atau tidak ada
bentuk teks tertulis yang bisa diwariskan kepada generasi muda sebagai
penerus budaya. Kedua, teks lisan tersebut merupakan teks yang
menggunakan bahasa Pulau Tengah yang kuno dan menggunakan bahasa
yang bermakna konotatif, bahkan ada bahasa yang digunakan masih
bahasa simbol yang sulit dipahami maknanya, sehingga teks lisan tersebut
sulit untuk dimengerti.
248
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Ketiga, para penutur dan pelaksana ritual adat tersebut pada umumnya
sudah berusia empat puluh tahun ke atas bahkan ada yang lewat tujuh
puluh tahun. Artinya, tidak ada alih generasi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penelitian tentang
revitalisasi tradisi lisan dalam upacara adat dalam upaya pembudayaan
literasi dan transformasi serta inovasi budaya daerah perlu dilaksanakan.
Penelitian ini berupaya untuk menuliskan kembali teks lisan yang berupa
naskah pidato adat (mariwok) pergantian /pengangkatan pemimpin adat di
wilayat adat Pulau tengah Kerinci.
Bertolak dari latar belakang, masalah penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Bagaimana peningkatan budaya literasi tradisi lisan melalui penulisan teks
lisan menjadi teks tulis ?
b. Bagaimana penerjemahan naskah pidato adat (mariwok) dari bahasa
Kerinci ke Bahasa Indonesia?
c. Bagaimana penafsiran pidato adat (mariwok) dalam upacara adat
pengangkatan Depati Ninik di wilayah adat Pulau Tengah Kereinci?
KAJIAN TEORI
Pengertian dan Fungsi Tradisi Lisan
Kebudayaan kolektif yang diwariskan secara turun-temurun dalam
bentuk lisan disebut tradisi lisan. Tradisi lisan dapat pula disebut foklor
atau budaya lisan (Dananjaya, 2002:2). Tradisi lisan mempunyai dimensi
kelisanan, kebahasan, kesastraan, dan nilai budaya (Sukatman, 2009: 4).
Salah satu bentuk tradisi lisan adalah sastra lisan. Sastra dalam pengertian
hasil ciptaan bahasa yang indah yang dapat menggetarkan sukma yang
menimbulkan keharuan, kemesraan, kebencian, gemas, dan dendam,
(Pradopo, 2007:32). Sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh
dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, sastra
lisan merupakan bagian dari sistem kebudayaan, maka dalam sastra lisan
akan terekam pengalaman hidup masyarakat pemiliknya. Berbagai cara
digunakan untuk menyebarluaskan informasi budaya suatu masyarakat,
misalnya pendidikan formal dan informal. Khususnya bagi mereka yang
masih berpegang teguh pada tradisi lama terdapat cara tersendiri untuk
menyampaikan nilai dan norma-norma yang berlaku, seperti tradisi lisan
yakni sastra lisan. Tradisi lisan dapat dinyatakan sebagai sastra lisan apabila
tradisi lisan tersebut mengandung unsur-unsur estetik (keindahan) (Ratna,
2007). Di dalam sebuah karya sastra terungkap proses karya budaya yang
panjang dan berisi pengalaman yang intens dari pemilik atau pendukung
sastra tersebut.
249
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
250
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
251
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
252
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
253
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
254
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Pertama
Oooi ... Dengar-dengar rakyat yang ribu dan ratus !
Yang tinggal di parit/lahan yang bersudut empat
Lawang yang berpintu dua - larik yang berjajar
Halaman yang bersapu - Lurah yang berpenghulu
Alam yang sekata raja – Negeri yang berpagar adat
Tepian yang berpagar bahasa rumah yang berteganai
Bersanak bersaudara berkaum berkeluarga
Berdatuk berpenghulu berdepati berninik mamak
Berlayar bernakhoda berjalan yang bertuan
255
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Ungkapan adat baris pertama dan baris kedua pada bait di atas
menunjukkan makna menyerukan seluruh rakyat dalam satu wilayah/
negeri. Ungkapan , “Oooi ... Dengar-dengar rakyat yang ribu dan ratus !
Yang tinggal di parit/lahan yang bersudut empat” artinya menyerukan
suatu perintah kepada rakyat dalam wilayahnya. Ungkapan , “Lawang yang
berpintu dua - larik yang berjajar, halaman yang bersapu - Lurah yang
berpenghulu”, mempunyai makna, negeri yang mempunyai batas wilayah ,
daerah yang aman dan nyaman serta mempunyai pemimpin. Ungkapan,
“Alam yang sekata raja – Negeri yang berpagar adat. Lurah yang
berpenghulu”, bermakna negeri yang di mana rakyatnya harus tunduk
kepada pemimpinnya dan mempunyai undang-undang yang berupa norma
adat yang harus ditaati. Ungkapan, “Tepian yang berpagar bahasa rumah
yang berteganai. Bersanak bersaudara berkaum berkeluarga”,
menunjukkan makna tatanan kehidupan sosial dalam masyarakat.
Ungkapan, “Berdatuk berpenghulu berdepati berninik mamak. Berlayar
bernakhoda berjalan yang bertuan”, bermakna dalam tatanan kehidupan
sosial bermasyarakat juga harus ada pemimpin yang mengatur dan harus
ditaati. Kesimpulannya, ungkapan pidato adat pada bait di atas
menunjukkan makna suatu negeri yang memiliki batas wilayah yang jelas.
Negeri yang mempunyai norma-norma dan pemimpin yang harus ditaati.
Negeri yang ditata kehidupannya secara adat dan mempunyai tatanan
kehidupan sosial yang aman dan damai.
Bait Kedua
Cupok penuh gantang meleleh
Dahulu kata dicerai kemudian kata ditepati
Ke atas ke embun jantan ke bawah ke pasir bulan
Disentuh kena miyang digoyang kena petaka
Dipindah layu - dicabut mati
Ungkapan pada bait di atas mempunyai makna kekuatan norma adat yang
tidak boleh goyah. Artinya, norma adat tidak dapat berubah dan diubah oleh
siapapun.
Bait Ketiga
Ke hilir serengkuh dayung - ke mudik serentak satang
Tiba di kaki jangan disepak - tiba di kening jangan dielak
Tiba di duri jangan menjinjit - tiba di papan jangan berentak
Tiba di mata jangan dipejam
256
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Keempat
Anak dipangku - kemenakan dibimbing
Menimbang sama berat - mengukur sama panjang
Memakan habis - memenggal putus
Rebung tidak boleh menolak miyang
Jangan ada duri dalam daging
Membunuh tidak boleh dua kali
257
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Keenam
Sia-sia menjalankan adat - Sia-sia menjalankan syarak
Ke atas tidak berpucuk - Ke bawah tidak berurat
Ditengah-tengah dilubangi kumbang
Anak dipangku menjadi batu
Padi ditanam tumbuh ilalang
Kunyit ditanam putih isinya
Bagai kerakap di atas batu
Dia kena sumpah
Tidak selamat hidupnya di dunia dan di akhirat
Bait Ketujuh
Adat bersendi syarak – syarak bersendi Kitabullah
Syarak mengatakan – adat memakai
Selama gagak masih hitam – dia tidak boleh putih
Itulah adat yang kita pakai dari dulu sampai sekarang
Yang tidak lapuk kena hujan – tidak lekang kena panas
Bait Kedelapan
Oooi ... dengar – dengar rakyat yang beribu dan beratus!
Pada hari ini!
Kami atas nama Depati yang bertiga;
Depati Citam, Depati Gento Manggalo, dan Depati Suko Berajo
Orang yang berumah gedang – bertikar cabik – berlantai patah
Berperiuk besar – bertungku jarang
Orang yang duduk di atas tikar permadani - di bawah payung yang sekaki –
bersandar di tiang tengah
Menerima surat yang berlipat – surat yang bergulung
258
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Kesembilan
Orang yang tahu ranting yang melanting
Orang yang tahu onak yang mengait
Orang yang tahu duri yang menujah
Berkata dulu sepatah - berjalan dulu selangkah
Depati berkata mati
Pancang tidak boleh goyah – cermin tidak boleh kabur
Terbujur lalu – melintang patah
259
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Kesepuluh
Beserta dengan Pemangku yang tiga puluh;
Rajo Pati - Parano Manti
Orang yang memangku kata raja bertiga
Berumah gedang - bertikar cabik – berlantai patoh
Berperiuk besar – bertungku jarang
Orang yang melepas pagi - memasuk petang
Orang yang tahu mengukur - tahu memilah – tahu membedah - tahu
mengatur – tahu mengarah dan tahu mendenda.
Ungkapan adat dalam bait di atas mencerminkan tugas dan peran serta
kebesaran Pemangku, yaitu Rajo Pati – Parano Manti. Tugas Rajo Pati –
Parano Manti adalah bertanggung jawab kepada Depati yang bertiga, yaitu
Depati Citam, Depati Gento Menggalo, dan Depati Suko Berajo, seperti yang
diungkapkan, “Orang yang memangku kata raja bertiga”. Kemudian , Rajo
Pati – Parano Manti juga bertugas sebagai orang yang tahu dengan situasi
rakyatnya. Kalau dibaratkan dengan administrasi pemerintahan , yaitu
orang yang tahu jumlah penduduknya dan bertanggung jawab terhadap
keluar masuknya penduduk di wilayahnya. Hal ini diungkapkan, “Orang
yang melepas pagi - memasuk petang”. Selanjutnya ungkapan, “Berumah
gedang - bertikar cabik – berlantai patoh - Berperiuk besar – bertungku
jarang”, mencerminkan perilaku pemimpin yang menunjukkan
kebesarannya. Maksudnya, sebagai pemimpin dia harus bersedia membuka
lebar rumahnya untuk menerima rakyat. Selain itu, dia juga bersedia
memasak lebih banyak untuk menjamu tamu atau rakyatnya.
Bait Kesebelas
Pada hari ini!
Kami telah mengundang kembang dengan rekan
Dari Koto Dian; Depati Sarago, Depato Cayo, dan Depati Mudo
Hulubalang Besar dengan Hulubalang Sutan
Beserta pula dengan Pemangku yang tiga puluh
Telah diundang pula kembang dengan rekan dari Dusun Baru; Depati Gayo,
Depati Mudo, Rio Tino, dan Rio Jenang
Beserta seluruh rakyat yang beribu dan yang beratus
Serentak hilir – serenrak mudik
Yang lumpuh penunggu rumah – yang bisu penyimpan rahasia
Yang pekak penembak bedil – yang buta datang dibimbing
Tidak boleh memecah ke hilir – memecah ke mudik
260
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Keduabelas
Pada hari ini!
Kami telah kehilangan depati yang bertiga;
Depati Citam, Depati Gento menggalo, dan Depati Suko Berajo
Pada upacara adat ini ada tiga Depati yang akan diganti, yaitu Depati
Citam, Depati Gento menggalo, dan Depati Suko Berajo. Pada bait berikut ini
digambarkan tugas, peran, kedudukan, dan kebesaran masing-masing
Depati tersebut.
Bait Ketigabelas
Depati Citam
Orang yang duduk di atas tikar permadani
Di bawah payung yang sekaki – bersandar di tiang tengah
Menerima surat berlipat – surat bergulung
Menerima nasi masak - gulai masak
Dari hilir serta dari mudik
Bait Keempatbelas
Depati Gento Menggalo
Orang yang arif dan bijaksana
Orang yang tahu orang yang masuk dengan orang yang keluar
Orang yang tahu ranting yang melanting
Tahu pula onak yang mengait dan duri yang menujah
Depati Gento Menggalo orang yang berperilaku arif dan bijaksana. Orang
yang sangat mengerti segala sesuatu tentang rakyatnya. Orang yang cermat
261
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Kelimabelas
Depati Suko Berajo
Orang yang berkepala dingin – berdada lapang
Tahu menyelesaikan silang selisih
Menjernihkan air yang keruh
Tahu pula mengukur dan menimbang
Depati Suko Berajo orang yang berkepala dingin dan berlapang dada. Sikap
yang dimilikinya ini sesuai dengan tugas dan perannya sebagai orang
menyelesaikan perselisihan dan menjernihkan persoalan. Dia adalah orang
berperilaku adil terhadap persoalan rakyatnya.
Bait Keenambelas
Kami juga telah kehilangan
Pemangku yang tiga puluh
Orang yang memangku kata Raja yang bertiga
Orang yang melepas pagi – memasuk petang
Bait Ketujuhbelas
Kami juga telah kehilangan Rajo Pati, Parano Menti
Orang yang berumah gedang – bertikar cabik – berlantai patah
Berperiuk besar – bertungku jarang
Orang yang menata rakyat yang beribu dengan beratus
Orang yang terjun siang – terjun malam
Orang yang jauh didatangi – orang yang dekat dilindungi
Orang tahu mengukur - tahu memilah - tahu membedah
Tahu pula mengatur, mengarah, dan mendenda
Orang yang membujur lalu - melintang patah
Ungkapan, “Kami juga telah kehilangan Rajo Pati, Parano Menti. Orang
yang berumah gedang – bertikar cabik – berlantai patah. Berperiuk besar –
262
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Kedelapanbelas
Kami juga telah kehilangan Orangtuo Cerdik Pandai;
Orang yang arif bijaksana
Orang yang tahu memilih kayu di rimba
Tahu memilih pasir di pantai – tahu memilih batu di pulau
Orang berjalan di dalam air – berkata di dalam tanah
Belum dilihat sudah tahu dengan rupa
Belum dimakan sudah tahu dengan rasa
Berkilat ikan di dalam lubuk sudah tahu jantan dan betinanya
263
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Kesembilanbelas
Kami telah kehilangan Qadhi dan Qadhidat;
Orang yang tahu membaca dan menafsirkan Kitabullah
Tahu waktu yang lima – hari yang tujuh – bulan yang dua belas
Tahu mana yang sah dan yang batal
Tahu mana yang halal – mana yang haram
Dalam upacara Kenduri Sko ini juga dilantik Qadhi dan Qadhidat. Tugas,
peran, kompetensi, dan kemampuan serta kebesaran Qadhi dan Qadhidat
diungkapkan dalam bait ungkapan pidato adat di atas. Ungkapan, “Kami
telah kehilangan Qadhi dan Qadhidat. Orang yang tahu membaca dan
menafsirkan Kitabullah”, menggambarkan bahwa Qadhi dan Qadhidat ini
berperan sebagai hakim dalam masyarakat. Oleh sebab itu, Qadhi dan
Qadhidat harus mahir dalam membaca dan menafsirkan Alquran dan Hadist
sebagai sumber hukum Islam. Qadhi dan Qadhidat juga digambarkan dalam
ungkapan adat pada bait di atas sebagai orang yang taat menjalankan ibadah
baik yang ibadah wajib maupun yang sunat, seperti Shalat lima waktu sehari
semalam, Shalat Jumat setiap hari Jumat, Shalat sunat Idhul Fitri dan Shalat
sunat Idhul Adha. Hal ini digambarkan dengan ungkapat, “Tahu waktu
yang lima – hari yang tujuh – bulan yang dua belas”. Selanjutnya, Qadhi dan
Qadhida sebagi hakim juga harus tahu mana yang benar dan mana yang
salah. Artinya, sebagai seorang hakim dia harus dan selalu berpihak kepada
kebenaran dalam menetapkan hukum, seperti ungkapan, “Tahu mana yang
sah dan yang batal. Tahu mana yang halal – mana yang haram”.
Bait Keduapuluh
Pada hari ini!
Kami juga kehilangan Pegawai Masjid;
Tuan Imam, Tuan Khatib, Tuan Bilal, dan Tuan Syeh
Orang yang menjaga puncak yang satu
Menerangkan kelam menyudut - kelam menepi
Orang yang menjaga waktu yang lima – hari yang tujuh – bulan yang
dua belas
Orang yang menjalankan syariat dalam negeri
Menyeru ke jalan yang benar – melarang ke jalan yang salah
Suluh bindang dalam negeri
Pada hari ini juga akan dilantik pegawai mesjid, yaitu Tuan Imam, Tuan
Khatib, Tuan Bilal, dan Tuan Syeh. Mereka ini berperan sebagai petugas
dalam Masjid sesuai dengan perannya masing-masing. Masjid di Pulau
Tengah secara tradisi selalu dilaksanakan sembahyang berjemaah lima
264
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Keduapuluhsatu
Juga kami telah kehilangan bidan
Orang yang terjun siang - terjun malam
Tidak hirau hujan dengan panas – guntur dengan petir
Orang yang mengurus tumpuan dan keluaran
Menjaga bulan yang sembilan
Orang yang berkatup mulut – berorang banyak
Pada hari ini juga dilantik bidan dusun. Bidan dusun yang dimaksud di sini
adalah seorang perempuan yang punya keahlian tentang kehamilan dan
dapat membantu kelahiran bayi. Bidan dusun ini tidak memiliki ijazah atau
sertifikat sekolah bidan tetapi hanya kemampuan tentang kehamilan dan
proses kelahiran bayi. Bidan ini hanya belajar secara otodidak saja. Tugas
dan peran bidan dusun diungkapkan, “Orang yang mengurus tumpuan dan
keluaran. Menjaga bulan yang sembilan”. Maksudnya, bidan bertugas dan
berperan mengurus segala proses persalinan ibu dan bayi sebagai mana
tugas bidan medis dalam dunia kesehatan. Bidan dusun harus tahu umur
kandungan, letak kandungan, dan merawat ibu yang hamil. Seorang bidan
dusun harus cerdas, ringkas, siap melayani semua masyarakat, dan bisa
menjaga rahasia. Artinya, tidak membuka aib keluarga yang dilayaninya,
seperti ungkapan, “Orang yang terjun siang - terjun malam. Tidak hirau
hujan dengan panas – guntur dengan petir. Orang yang berkatup mulut –
berorang banyak“.
Bait Keduapuluhdua
Kami juga telah kehilangan Hulu Balang
Orang yang cepat kaki ringan tangan
Pergi dilepas – balik dinanti
Disuruh cepat pergi – dipanggil cepat datang
Bak elang beranak muda
Belum tampak pungguk belum boleh balek
265
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Ungkapan pidato adat di atas menggambarkan pada hari ini juga akan
dilantik Hulu Balang. Tugasa, peran, dan perilaku Hulu Balang dalam
menjalankan tugasnya digambarkan seperti ungkapan, “Orang yang cepat
kaki ringan tangan “. Artinya, Hulu Balang adalah orang yang bertugas
dan berperan menjalan hubungan Depati dengan rakyat. Hulu Balang
bertugas menyampaikan segala sesuatu perintah Depati untuk rakyat. Hulu
Balang juga bertugas menjemput para Depati Ninik Mamak jika ada kenduri
atau kegiatan yang dilaksanakan oleh rakyat. Untuk menjemput para Depati
Ninik Mamak ini harus jemput terbawa, digambarkan dengan ungkapan,
“Pergi dilepas – balik dinanti. Bak elang beranak muda. Belum tampak
pungguk belum boleh balek”. Maksudnya ungkapan ini tugas Hulu Balang
dianalogikan, seperti seekor elang yang sedang beranak kecil dia terbang
mencari makan sebelum dapat pungguk elang tersebut tidak akan kembali
ke sarang menemui anak-anaknya.
Bait Keduapuluhtiga
Ooooi .... dengar-dengar rakyat yang beribu dan beratus!
Telah dilepas pandang jauh – telah ditukik pandang dekat
Tinggi bukit telah kami daki – lurah dalam telah turuni
Hanyut telah kami turuti – hilang telah kami cari
Telah kami undang para orang tua
Orang yang tahu memilih kayu di rimba
Orang tahu memilih pasir di pantai - batu di pulau
Telah berunding - telah bainok
Bulat air dek pembuluh – bulat kata dek mufakat
Bulat telah dapat kami gulir – pipih telah dapat kami layangkan
Ruas telah bertemu dengan buku
266
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
seperti ungkapan, “Telah berunding - telah bainok. Bulat air dek pembuluh
– bulat kata dek mufakat. Bulat telah dapat kami gulir – pipih telah dapat
kami layangkan. Ruas telah bertemu dengan buku”.
Bait Keduapuluhempat
Ooooi .... dengar – dengar rakyat yang beribu dan beratus
Orang dipilih untuk menjadi pemimpin pada hari ini;
Badannya gemuk – rimbun ekornya – nyarik kukuknya
Orang dipilih untuk menjadi pemimpin pada hari ini;
Sudah gilirannya menjadi pengganti – sudah ditilik dengan teliti
Tersorong baju – Terpasang tanduk – Terlahir Gelar
Ungkapan adat dalam bait pidato adat di atas menggambarkan ciri- ciri
calon pemimpin adat yang terpilih dan akan dilantik pada hari ini, seperti
ungkapan, “Orang dipilih untuk menjadi pemimpin pada hari ini.
Badannya gemuk – rimbun ekornya – nyarik kukuknya”. Artinya, orang
yang terpilih menjadi pemimpin adat adalah orang yang gagah dipandang
dari segi penampilannya, makmur dan sejahtera dipandang dari segi
ekonominya. Kemudian, bagus pembicaraannya dan didengar oleh seluruh
rakyat diumpamakan sebagai orang yang “nyaring kukuknya” . Selain itu,
orang yang terpilih pada hari ini sudah menjadi gilirannya dan sudah ditilik
dan diteliti makanyua dia dilantik, seperti ungkapan, “Orang dipilih untuk
menjadi pemimpin pada hari ini; Sudah gilirannya menjadi pengganti –
sudah ditilik dengan teliti. Tersorong baju – Terpasang tanduk – Terlahir
Gelar”.
Bait Keduapuluhlima
Kalau dia tidak mau dilantik
Dia mengatakan bukan dia yang dipilih – dia mengatakan bukan gilirannya
Dia ingin menyingsing lengan - menghantam paha
Dia mengatakan tulangnya keras – kulitnya liyat
Dia akan didenda seberat-berat denda
Beras seratus, kerbau seekor, mas setail sepaung
Namun dia jadi, tetap jadi juga
Ungkapan adat dalam bait pidato adat di atas menggambarkan tentang tidak
boleh menolak bagi yang terpilih. Kalau dia tidak mau dilantik maka dia
akan didenda, seperti ungkapan, “Dia mengatakan bukan dia yang dipilih –
dia mengatakan bukan gilirannya. Dia akan didenda seberat-berat denda.
Namun dia jadi, tetap jadi juga”.
267
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Keduapuluhenam
Orang yang tidak terpilih hari ini !
Dia akan menyingsing lengan – menghantam paha
Dia yang mengatakan tulangnya keras – kulitnya liyat
Dia didenda dengan seberat-berat denda
Beras seratus – kerbau seekor – mas setail sepaung
Namun kalau dia tidak terpilih tetap tidak terpilih
Sebaliknya, jika dia tidak terpilih tetapi memaksa untuk dilantik , dia juga
akan didenda dan tetap tidak tidak dilantik. Gambaran norma adat ini
dinyatakan dalam ungkapan, “Orang yang tidak terpilih hari ini! Dia akan
menyingsing lengan – menghantam paha. Dia yang mengatakan tulangnya
keras – kulitnya liyat. Dia didenda dengan seberat-berat denda . Namun
kalau dia tidak terpilih tetap tidak terpilih”. Dari ungkapan ini tercermin
bahwa norma dan aturan adat sangat teguh dan kuat serta tidak bisa
dipermainkan.
Bait Keduapuluhtujuh
Ooooi .... dengar-dengar rakyat yang beribu dan beratus
Orang yang terpilih pada hari ini
Terasa besar dia hendak memukul
Terasa panjang dia akan melilit
Terasa rimbun dia hendak berteduh
Dia didenda dengan seberat-berat denda
Beras seratus – kerbau seekor – mas setail sepaung
Ungkapan adat dalam teks di atas mencerminkan bahwa bagi yang terpilih
pada hari ini harus berakhlak baik . Maksudnya, berperilaku rendah hati
atau tidak sombong, seperti pada ungkapan, “Orang yang terpilih pada hari
ini. Terasa besar dia hendak memukul. Terasa panjang dia akan melilit.
Terasa rimbun dia hendak berteduh. Dia didenda dengan seberat-berat
denda”. Ungkapan ini mencerminkan bagi pemimpin adat yang berperilaku
sombong dan tinggi hati maka dia akan didenda.
Bait keduapuluhdelapan
Ooooi ... dengar-dengar rakyat yang beribu dan beratus
Pepatah orang tua – tua mengatakan;
Ayam putih terbang siang
Terang di alam telah nyata kepada orang banyak
Buruk laai jalipuk laai buruk puwoo jalipuk tumbuh
Patah terletak - hilang berganti
268
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bait Keduapuluhsembilan
Orang yang jadi pada hari ini;
Telah ditilik dengan teliti
Pancang tidak boleh goyah - cermin tidak boleh kabur
Putih kapas boleh dilihat - putih hati dengan keadaan
Inilah keadaannya
Ungkapan adat dalam bait pidato adat di atas menggambarkan bahwa orang
yang terpilih dan dilantik pada upacara adat Kenduri Sko hari ini, sudah
dilihat dengan teliti. Hal ini tercermin pada ungkapan , “Orang yang jadi
pada hari ini. Telah ditilik dengan teliti. Putih kapas boleh dilihat - putih
hati dengan keadaan”.
KESIMPULAN
Bertolak dari hasil penelitian dan pembahasan maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Upacara adat Kenduri Sko adalah upacara pergantian dan pelantikan
pemimpin adat dalam tradisi dan budaya Pulau Tengah Kerinci yang
dilaksanakan sekali dalam tiga tahun.
2. Dalam pelaksanaan upacara adat Kenduri Sko pidato adat yang dibacakan
menggunakan teks lisan. Sedangkan, isi pidato adat mengandung nilai-
nilai dan norma adat yang yang berguna buat masa lalu, masa sekarang ,
dan masa yang akan datang. Untuk melestarikan budaya daerah, teks
lisan pidato adat tersebut harus diubah menjadi teks tulis dalam rangka
meningkatkan budaya literasi.
269
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Danandjaja, J. 2002. Foklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra Epstemologi, Model,
Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Servis
(CAPS).
Karim, Maizar. 2015. Menyelisik Sastra Melayu. Yogyakarta:Histokultura.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2007. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis.
Jakarta: Bumi Aksara.
Ratna, Nyoman Kutha. 2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sukardi. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sukatman. 2009. Butir-butir Tradisi Lisan Indonesia Pengantar Teori dan
Pembelajarannya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
270
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Nazurty1, Aripudin2
Universitas Jambi
Email: nazurtysuhaimi@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media
audio visual terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan di kelas
I SD Negeri 105/IV Kota Jambi dan apakah penggunaan Media Audio Visual
dapat meningkatkan pemahaman membaca permulaan kelas I SDN 105/IV
Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom
action research) dengan menggunakan desain model dari Kemmis &
McTaggart. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif yang terdiri dari
dua siklus. Partisipan penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I SD Negeri
105/IV Kota Jambi yang berjumlah 13 orang siswa, terdiri dari 03 orang siswa
laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Metode pengumpulan data melalui
data : lembar observasi guru, catatan siswa, observasi dengan audio visual
dan hasil observasi siswa selanjutnya data hasil tindakan direfleksi untuk
menentukan tindakan siklus berikutnya dan kesimpulan akhir penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran membaca permulaan di kelas I SD Negeri 105/IV Kota Jambi
dapat meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa dalam
pelajaran membaca permulaan. Peningkatan minat dan kemampuan
membaca permulaan pada siswa kelas I Sekolah dasar tersebut telihat pada
antusiasnya siswa dalam proses pembelajaran. Siswa tertarik dengan
penggunaan media audio visual dan siswa merasa nyaman selain itu siswa
terlihat fokus pada saat guru menjelaskan pelajaran di kelas. Penggunaan
media audio visual pada pembelajaran membaca permulaan Sekolah dasar
membuat siswa lebih mudah dalam menghafal, memahami, melafalkan
huruf , suku kata dan kalimat pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Data
juga menunjukan dari 13 orang siswa 10 orang siswa telah dapat membaca
dengan intonasi yang tepat dan lancar. Hal tersebut menunjukan bahwa
penerapan media audio visual dapat meningkatkan motivasi dan minat
belajar siswa khususnya pada pelajaran membaca permulaan di sekolah
dasar.
Kata Kunci: Kemampuan membaca permulaan, media audio visual
271
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama. Manusia berinteraksi
melalui bahasa, mereka dapat saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, saling berbagi pengalaman, dan saling belajar dengan yang lain.
Setiap Negara tentu menggunakan bahasa nasionalnya seperti bahasa
Indonesia. Seperti halnya bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi
dan sebagai bahasa pengantar di setiap pelajaran dan semua jenjang
pendidikan. belajar bahasa merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan khususnya pada tingkat sekolah dasar. Pada
tingkat dasar atau permulaan siswa diajarkan untuk calistung ( baca, tulis
dan berhitung). Salah satu aspek pada calistung yaitu membaca.
Pembelajaran membaca merupakan dasar bagi seseorang untuk mengenyam
pendidikan dan sangat menentukan keberhasilan anak untuk belajar pada
jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan merupakan usaha untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
latihan bagi perannya dimasa mendatang. Berbagai inovasi dalam
pembelajaran terus diupayakan agar hasil belajar dapat meningkat seperti
penemuan berbagai metode dan media pembelajaran yang dulu dilakukan
secara konvensional saat ini diupayakan untuk menggunakan metode dan
media pembelajaran yang sesuai dengan Perkembangan siswa.
Pada tingkat sekolah dasar kemampuan dasar yang harus dimiliki
peserta didik dan menjadi tujuan utama dalam pembelajaran di sekolah
adalah Kemampuan Membaca. Membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu
kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata
secara individual akan dapat diketahui. Membaca permulaan merupakan
tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa
belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik
membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu, guru
perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu
menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.
Suasana belajar harus dapat diciptakan melalui kegiatan permainan bahasa
dalam pembelajaran membaca.
Kemampuan membaca merupakan bekal dan kunci keberhasilan
seseorang siswa dalam menjalani proses pendidikan. Sebagian besar
pemerolehan ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas membaca, menurut
(Burhan, 2001) membaca adalah Ilmu yang diperoleh siswa tidak hanya
didapat dari proses belajar mengajar di sekolah, tetapi juga melalui kegiatan
membaca dalam kehidupan siswa sehari-hari. Oleh karena itu, kemauan -
272
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
274
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah classroom action
research atau penelitian tindakan kelas dengan menggunakan prosedur atau
desain yang dikemukakan oleh Kemmis Taggart. Dimana penelitian
tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari
yang terdiri dari empat momentum esensial yaitu penusunan rencana,
tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
SD N 105/IV Kecamatan Jelutung Kota Jambi yang berjumlah 13 orang siswa
yang terdiri dari 4 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 105/IV Kecamatan jelutung
Kota Jambi. Lokasi penelitian berada di Jalan Halmahera Rt 17 Kecamatan
Jelutung Kota jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 (Dua)
tahun ajaran 2018/2019. Rentang waktu peneltian dilaksanakan pada tahun
ajaran 2018/2019.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan
data-data yang telah dikumpulkan berdasarkan latar belakang penelitian ini.
Untuk mencapai tujuan penelitian tindakan kelas ini, yakni mengetahui
bagaimana penggunaan media audio visual dalam meningkatkan
kemampuan membaca permulaan siswa pada pembelajaran bahasa
Indonesia kelas 1 SD N 105/IV Kota Jambi. Beberapa cara metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Observasi
Observasi ialah pengamatan yang dilakukan secara langsung ke objek
penelitian. Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan pada objek penelitian. Objek penelitian yang
diamati dengan menggunakan teknik observasi ini secara umum difokuskan
pada aktivitas guru dan minat siswa dalam membaca permulaan pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas 1 di SD N 105/IV Kota jambi. Pada
penelitian ini melibatkan dua observer, yaitu guru (kolaborator) dan peneliti.
Tambahan apabila ada peristiwa atau sesuatu yang dianggap penting maka
peneliti bisa membuat catatan anekdot tanpa harus menuruti aturan tertentu.
Analisis Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto dan video
proses pembelajaran. Foto dan video tersebut menjelaskan tentang kegiatan
275
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
276
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pembahasan
Pembahasan Silkus I
Siklus 1 ini di lakukan dengan 2 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama
dilakukan hari Rabu tanggal 19 Juni 2019 dan pertemuan kedua hari Jumat
tanggal 21 Juni 2019.
Pada siklus ini standar kompetensi yang hendak dicapai adalah
memahami kalimat pendek, kata dan suku kata dengan menggunakan huruf
vocal dan konsonan. Pertemuan pertama silus I ini lebih banyak kepada
membimbing siswa untuk pemahaman dan pengenalan huruf vocal dan
konsonan, dengan mencoba memahami bahasa siswa dengan sebutan huruf
hidup dan huruf mati. Dari awal pembelajaran siswa di ajak untuk masuk
dalam kondisi siap belajar, karena media yang akan dilakukan dalam
pembelajaran ini baru bagi siswa.
Rencana pembelajaran pada siklus I ini, meliputi II kali pertemuan
yang merupakan tindakan yang dilakukan. Pada siklus I, guru lebih banyak
membimbing siswa dalam mengingat kembali tentang pengetahuan siswa
dalam mengenal huruf atau abjad dengan menampilkan kartu huruf melalui
media audio visual yang berupa huruf vocal dan konsonan, baru selanjutnya
mengenalkan suku kata, kata dan kalimat serta membacanya dengan
tampilan yang terlihat pada media audio visual di depan kelas.
Pada pertemuan pertama guru diajak mengingat kembali abjad dan
jumlahnya. Abjad atau huruf disebutkan ada dua, yaitu huruf vocal atau
huruf hidup dan huruf konsonan atau huruf mati. Penjelasan ini dilakukan
tentunya dengan menggunakan bahasa siswa agar mudah dipahami. Setelah
membaca huruf yang di tampilkan berulang-ulang, barulah siswa di ajak
untuk membuat kata dari huruf-huruf tersebut. Kata tersebut tentunya di
awali dengan menampilkan video pembelajaran yang bermuatan materi
kegiatan membaca permulaan.
Dari pengamatan observasi terlihat siswa masih banyak yang belum
memahami apa itu huruf vocal, konsonan, suku kata, kata dan kalimat dan
masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mengeja dan
membaca terutama dalam membaca dengan benar dan lancar dengan lafal
dan intonasi yang tepat. Hanya sebagian kecil siswa yang dapat memahami
huruf vocal, konsonan, suku kata, kata dan kalimat serta benar dan lancar
menyebut lafal dan intonasinya.
Pada pertemuan kedua, kembali guru melakukan pembimbingan
terhadap siswa agar lebih termotovasi dan focus mengikuti pembelajaran.
Guru kembali mengingatkan siswa pada pengenalan abjad atau huruf baik
277
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pembahasan Siklus II
Siklus II ini di lakukan dengan 2 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama
dilakukan hari Senin tanggal 24 Juni 2019 dan pertemuan kedua hari rabu
tanggal 26 Juni 2019. Pada siklus ini standar kompetensi yang hendak
dicapai yaitu memahami kalimat pendek, kata dan suku kata dengan
menggunakan huruf vocal dan konsonan.
Rencana pembelajaran pada siklus II ini, meliputi 2 kali pertemuan
yang merupakan tindakan yang dilakukan. Pada siklus II, guru sedikit
mengulang dan membimbing siswa dalam mengingat kembali tentang
pengetahuan siswa dalam mengenal dan memahami huruf atau abjad
dengan menampilkan video pembelajaran yang berupa, kartu huruf, huruf
vocal dan konsonan, suku kata, kata dan kalimat serta membacanya. Pada
siklus II ini guru menekankan pada pemahaman dan kemampuan membaca
278
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
1-3 kata. Dilanjutkan dengan membuat satu kalimat dengan 2 kata “baju
baru”. Kemudian dilanjutkan pada kalimat kedua “ini bunga mawar”
dengan jumlah kata lebih dari 3 kata untuk satu kalimatnya. Guru mencoba
memotivasi siswa dengan membaca secara bersama dan menuliskan kata
ataupun kalimat di papan tulis secara bergantian sesuai dengan suara dari
video yang di tampilkan.
Dari pengamatan observasi pertemuan pertama dan kedua pada
siklus II terlihat siswa sudah mulai banyak yang memahami apa itu huruf
vocal, konsonan, suku kata, kalimat dan cara membacanya dengan benar
dengan intonasi yang tepat. Dari pengamatan observasi tes membaca terlihat
mulai bertambahnya jumlah siswa yang mampu memahami struktur kalimat
yang terdiri dari kata, suku kata dan huruf. Hal tersebut terlihat dari minat
siswa dalam kegiatan membaca di kelas. Dari hasil pengamatan ini siswa
merasa sudah beradaptasi atau mulai terbiasa dengan metode belajar yang di
ajarkan. Hal ini dikarenakan anak mulai nyaman dan senang dengan
penggunaan media audio visual yang ditampilkan guru di kelas. Menurut
J.E Kemp (1985) dalam (Sukiman,2012) mengatakan bahwa video dapat
menyajikan informasi, menggambarkan suatu proses dan tepat mengajarkan
keterampilan, menyingkat, dan mengembangkan waktu serta dapat
mempengaruhi sikap. Media audio visual dapat merangsang dan
menstimulus seseorang untuk menyimak lebih dalam setiap materi yang
disajikan. Selain itu menurut Edgar Dale dalam Sukiman (2012) media audio
visual memiliki efektivitas yang tinggi.
Hasil penelitian dari kedua siklus yang dilakukan, yaitu pada siklus II
pertemuan terakhir dan kesimpulan akhir penelitian ini adalah siswa sudah
mulai menyukai cara belajar membaca dengan menggunakan media audio
visual, data juga menyebutkan bahwa siswa sudah focus menyimak saat guru
menjelaskan materi pada pembelajaran membaca permulaan. Siswa sudah
mulai mengerti uraian pembentukan kalimat yang di mulai dari huruf-huruf
dan mulai mengetahui mana huruf, suku kata, kata dan kalimat. Dengan
demikian penggunaan media audio visual dalam meningkatkan kemampuan
membaca permulaan kelas I SD Negeri 105/IV Kota Jambi telah dapat
meningkatkan kemampuan membaca permualaan siswa Kelas 1 SD dalam
kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.
279
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Saran
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini beberapa saran yang dapat peneliti
sampaikan terkait hasil penelitian ini, sebagai berikut :
1. Pemahaman dan penerapan media pembelajaran yang tepat dapat
menunjang dan berpengaruh pada tercapainya tujuan dan proses
pembelajaran yang aktif, guru hendaknya kreatif dalam menentukan
strategi pembelajaran dan model pembelajaran dikelas demi perbaikan
kualitas pembelajaran.
2. Pemilihan dan penerapan model dan media pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan perkembangan anak dapat menciptakan iklim
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.
3. Upaya perbaikan kualitas pembelajaran menjadi tanggung jawab
bersama, mulai dari pemerintah sampai ke level terbawah. Guru sebagai
ujung tombak penentu kualitas pembelajaran hendaknya melakukan
perubahan dan inovasi dengan diawali niat yang tulus dan kemauan
untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
4. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian sejenis
selanjutnya demi peningkatkan kualitas pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Arief. Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Annurrahman. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
280
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Amri, S., & Ahmadi, I. K. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalm
Kelas. Jakarta: PT. Prestasi Pustakakarya.
Darmiyati Zuchdi & Budiasih.(2002). Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di
kelas rendah.Yogyakarta.PAS.
Darmiyati, Zuchdi dan Budiasih. 1997. Pembelajaran dengan Alat Peraga pias-
pias Huruf.Jakarta: UI Press.
Fujiyanto, A., Jayadinata, A. K., & Kunia, D. (2016). Penggunaan Media
Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Hubungan Antar Makhluk Hidup. Jurnal Pena Ilmiah, 841-850.
Hanafiah, N., & Suhana, C. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT
Refika Aditama.
Herlinda Fatma (2014). Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Melalui
Media Audio Visual Bagi Anak slow Learner. ejournal.UNP.ac.id, 53-
63
Khanifatul. (2013). Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
kawurya Fajar. (2012). Pengaruh Stimulasi Visual Untuk Meningkatkan
kemampuan Membaca Pada Anak Disleksia. ejournal pitutur 9-20.
Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
pengembang Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Mubadi, Y., & Syaf, A. H. (2010). Media pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Pres.
Riduwan, & Alma, B. (2013). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan
dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Sleman Yogyakarta: PT
Pustaka Insan Madani.
Tarigan. Hendry Guntur (2015). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Bandung.Angkasa.
Tariani, N. K., & Sumantri, M. (2018). Penerapan Pembelajaran Group
Investigation Berbantu Media Audio Visual Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Ips. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru, 104-113.
Uno, H. B., Lamatenggo, N., & Satria. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang
Profesional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
281
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Salah satu yang penting dari keanekaragaman hayati adalah sumber daya
genetic. Penelitian-penelitian di Perguruan Tinggi diupayakan menghasilkan
kemajuan dan kemanfaatan sumber daya yang dimiliki Indonesia. Tujuan
penelitian ini adalah mengkaji bagaimana Kebijakan pengaturan mengenai
riset berkenaan dengan Sumber Daya Gentik, menganalisis Potensi
Penelitian dan pengelolaan hasil penelitian yang berkenaan dengan Sumber
Daya Genetik di Universitas Jambi. Metode penelitian ini dilakukan dengan
metode kualitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa kebijakan berkaitan
dengan riset mengenai Sumber Daya Genetik Lokal belum mendapat
perhatian yang serius, dibuktikan dengan peraturan ataupun kebijakan
yang mendukungnya. Penelitian yang berhubungan dengan sumber daya
genetic local Jambi di Universitas Jambi belum signifikan.
Kata kunci : Kebijakan riset, Sumber Daya Genetik, pengelolaan hasil penelitian
PENDAHULUAN
Negara Indonesia yang tersusun dari 17.504 dengan luas keseluruhan
wilayah 1.905 million km² didukung dengan Dengan populasi penduduk
Hampir 270.054.853 juta merupakan suatu kekayaan yang cukup untuk
mengembangkan dan meningkatkan inovasi dari segala lini. Negara
khatulistiwa dengan iklim tropis ini memiliki kebragaman sumber daya
genetic yang cukup besar. Kesemuanya itu mampu menopang kondisi dan
kebutuhan manusia Indonesia. Sebagai Negara yang berdaulat sangat
penting untk memelihara dalam artian konservasi akan sumber daya
alamnya. Salah satu yang penting dari keanekaragaman hayati adalah
sumber daya genetic.
Indonesia memiliki Kekayaan sumber daya genetika, pengetahuan
tradisional dan ekspresi budaya yang cukup besar. Semuanya belum
dipetakan dengan baik. Di sisi lain, Pemetaan berdampak pada pemebrian
manfaat seperti yang dimanatkan dalam Protokol Nagoya. Sebagai contoh ”
Di Jambi misalnya dari hasil penelitian hutan sekunder di
282
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Jambi, pada area 1 hektar saja teridentifikasi 300 jenis tumbuhan berdiameter
batang lebih dari 2 sentimeter. Ini berpeluang terhadap pembagian
keuntungan dan pemanfaatannya.1
Propinsi Jambi yang terletak di tengah pulau Sumatera memiliki
karakteristik alam yang spesifik. Berpengaruh pula terhadap
keanekaragaman hayatinya. Berdasarkan hasil pengembangan dan riset-
riset. Sudah banyak ditemukan bahwa terdapat Sumber Daya genetic local
yang potensial. Saeperti Padi saja telah melalui proses pengembangan
hingga menghasilkan beberapa Varietas. Menurut hasil monitoring dan
evaluasi kegiatan Sumber Daya Genetik BPTP Jambi oleh Tim Monev SDG
dari BBP2TP. Pada evaluasi Tim SDG BPTP Jambi menyampaikan hasil
inventarisasi dan karakterisasi yang telah dilakukan di Kabupaten
Sarolangun, Merangin, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Tebo
dan Muaro Jambi. Inventarisasi padi lokal yang telah diperoleh hingga bulan
November tahun 2014 sebanyak 116 asesi dan telah dikarakterisasi sebanyak
66 asesi yang merupakan hasil inventrisasi tahun 2013. Hasil tim Monev
sendiri ternyata menemukan banyak sekali tanaman langka yang terdapat
disini seperti tanaman hias (80 aksesi anggrek alam, 7 asesi anggrek tanah
dan 1 asesi bunga tanjung). Berbagai jenis buah langka juga ditemui disini,
seperti buah buni, matoa, kepel, kecapi, sawo kecik, rukam, enam-enam,
rambe, cincau, mundu, jambu mawar, ketapang, lobi-lobi, cermai cina,
durian selat, sirsak ratu masing-masing 1 asesi, dan duku serta jeruk pamelo
masing-masing 2 aksesi. Tanaman hutan atau jenis kayu-kayuan juga
terdapat disini, antara lain ketapang, kari, kayu putih, bulian, tembesu,
surian, trembesi dan gaharu, masing-masing 1 asesi. Tanaman-tanaman
langka tersebut, sebagian belum dikarakterisasi dan dimanfaatkan, serta
dikembangkan. Ini merupakan tugas BPTP kedepan agar tanaman tersebut
dapat dilestarikan sehingga tidak punah.2 Contoh lain adalah tanaman kopi
misalnya. Kopi Robusta di Desa Sungai Jernih Kota Sungai Penuh Jambi
tumbuh subur sampai saat ini. Ada 4 jenis kopi Robusta yang dikenal oleh
petani kopi di daerah ini yaitu kopi Robusta lama, Manak, Glodok dan Ciari.
Dari keempat jenis kopi tersebut yang paling disukai oleh masyarakat adalah
Robusta Lamo yang telah ditanam secara turun temurun lebih kurang 40
tahun yang lalu.
1
Kekayaan Sumber Daya Genetika Belum Terpetakan", https://sains. kompas. com/read/
2012/12/07/18374871/Kekayaan.Sumber.Daya.Genetika.Belum.Terpetakan.
2
jambi.litbang.pertanian.go.id/eng/index.php/berita/4-info-aktual/326-pengelolaan-sumber-daya-
genetik-spesifik-jambi
283
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Menururt peneliti SDG BPTP Jambi keunggulan Kopi Robusta lamo ini lebih
tahan terhadap penyakit dan memilki cita rasa yang excellent dibandingkan
kopi robusta lainnya.3
Universitas Jambi adalah Perguruan Tinggi yang cukup besar dengan
jumlah Program Studi Tidak Kurang dari 84 Program Studi. Penelitian
adalah salah satu tugas tridharma yang wajib dilakukan. Banyak penelitian
yang dilakukan berkaitan dengan Sumber Daya Genetik. Maka penelitian ini
berguna untuk melakukan pemetaan dan sinkronisasi terhadap hasil
penelitian yang berkaitan dengan Sumber daya genetic local dan
pengelolaan hasil penelitiannya. Riset atau penelitian adalah kegiatan
intelektual. Merupakan bagian dari dinamisasi peradaban manusia.
Penelitian menjadi penggerak pertumbuhan segala aspek kehidupan.
Penelitian memerlukan dukungan baik dari segi materil maupun non materil
seperti kebijakan dan system. Pengelolaan penelitian di suatu perguruan
tinggi sangat penting. Alah satunya dengan komersialiasasi. Proses menuju
komersialisasi hasil penelitian memerlukan system dan skema yang
terintegrasi. Satu bagian dari proses komersialiasasi yang harus dilewati
terlebih dahulu adalah perlindungan hukumnya.
Untuk dapat dikomersialisasi tentu industri adalah satu cara yang
tepat. Industri membutuhkan inovasi, yang tentunya terlahir dari sebuah
penelitian. Hasil penelitian harus sudah terlindungi haknya secara hukum.
The extent to which universities actively manage their research activity varies
substantially from country to country. Even in more advanced systems,
however, there is recognition that robust systems and procedures have only
developed with any force during the last 20 years, and that the process is by
no means complete.4
3
https://pilarpertanian.com/kopi-robusta-lamo-sumber-daya-genetik-sdg-lokal-kota-sungai-
penuh-jambi
4
John Kirkland , University research management: an emerging profession in the developing world ,
Technology Analysis & Strategic Management Vol. 20, No. 6, November 2008, 717–726 University
research management: an emerging profession in the developing world John Kirkland∗Technology
Analysis & Strategic Management Vol. 20, No. 6, November 2008, 717–726 , p. 718
284
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
baik untuk mengalihkan hak tersebut (consent to transfer) dan penerima hak
transferee mempunyai niat untk memperoleh hak izin.5
Perguruan Tinggi harus mampu membuat system pengelolaan dan
pemanfaatan hasil penelitian. Menurut Yuan-Chieh dkk, pekerjaan
penelitian banyak melibatkan pihak-pihak dan staf terlibat untuk bekerja di
atasnya, kerangka kerja keuangan dasar menempatkan dan hasilnya ditulis.
Namun secara historis, sebagian besar dari ini telah didelegasikan kepada
Peneliti perorangan, dengan asumsi bahwa peran lembaga terbatas pada
keterlibatan staf berkualitas tinggi, dan menyediakan kerangka kerja dasar di
mana mereka dapat melakukan yang terbaik dari mereka kemampuan. 6
Kampus yang mampu membuat system pengelolaan dan
pemanfaatan hasil peelitiannya akan mampu berdiri tegak dalam
menghadapai berbagai tantangan. Namun kesemuanya itu tidak dapat
terlepas dari bagaimana kebijakan pengaturan Hak Kekayaan Intelektual di
sebuah Negara.
Banyak sekali aspek yang berhubungan dengan pengelolaan dan
komersialiasai terhadap hasil riset. Ini ada hubungannya dengan budaya
penelitian yang terjadi di luar kampus yaitu pada budaya riset Industri yang
cukup cepat pergerakannya. Budaya penelitian di Perguruan Tinggi berbeda
dengan budaya penelitian di Industri. Penelitian-penelitian kebanyakan
tidak mendapatkan manfaat pada bagi industri. Hal ini seolah menjadi
percuma walau berapapun pemerintah mengalokasikan dana untuk riset
dan pengembangan.
Dalam dunia industri Persyaratan Utama adalah Hak Kekayaan
Intelektual. Di sinilah kebijakan riset perguruan tigggi yang sifatnya
Nasional hingga local perlu sinergi. Dunia Industri tidak akan mengambil
resiko terhadap hasil penelitian yang tidak aman. Seperti Jepang misalnya
industrinya sangat maju, ternyata Jepang memang membukukan paten
produknya dengan pertumbuhan yang kuat pada 2017. Di Jepang dalam 3
tahun terakhir sumber pendaftar paten terbesar yang diajukan lewat sistem
Perjanjian Kerjasama Paten WIPO (PCT). PCT adalah sebuah sistem yang
membantu menyebarkan inovasi di seluruh dunia sejak mulai beroperasi 40
tahun yang lalu. Menurut berita Tempo, pendaftar paten untuk
kepentingan industri pada Tahun 2017 dari empat belas ribu, hanya 15 %
saja dari industri lokal.7 Artinya ide-ide yang diperoleh dari penelitian
5
Suyud Margono, Aspek Hukum Komersialisasi Aset Intelektual, Bandung: Nuansa Aulia, cet.1,
2010, hal.86
6
Yuan-Chieh Chang, Ming-Huei Chen, Mingshu Hua & Phil Y. Yang (2005) Industrializing
Academic Knowledge In Taiwan, Research-Technology Management, 48:4, 45-50 To link to this
article: http://dx.doi.org/10.1080/08956308.2005.11657324, p. 719
7
https://bisnis.tempo.co/read/1127898/perusahaan-asing-paling-banyak-ciptakan-hak-paten-di-
indonesia
285
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
286
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
oleh user, juga belum dirasa manfaat ekonominya oleh inventor sebagai
bentuk hilirisasi hasil penelitian. Jumlah riset tidak sejalan juga dengan
pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual. Dari latar belakang di atas,
permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimanakah Kebijakan dan
pengaturan mengenai pengelolaan riset berkenaan dengan Sumber Daya
Gentik local di Universitas Jambi ?, Bagaimana Potensi Penelitian dan
Pengelolaan hasil penelitian berkenaan dengan Sumber Daya Genetik local
di Universitas Jambi?
METODE PENELITIAN
Metode kualitatif digunakan untuk penelitian ini. Lokasi penelitian di
Universitas Jambi, dengan data bersumber pada data sekunder yaitu bahan
hukum primer dan sekunder. Berupa data hasil penelitian dari Tahun 2015
sampai dengan Tahun 2018 yang di dapat dari lembaga penelitian
universitas Jambi. Data hasil penelitian kemudian diklasifikasikan menjadi
dua yaitu penelitian berhubungan dengan sumber daya genetic dan
penelitian tidak mengenai sumber daya genetic. Data yang digunakan
adalah data yang berhubungan dengan penelitian sumber daya genetic
(local). Teknik pengumpulan datanya denga teknik triangulasi. teknik
pengumpulan data participant observation (observasi berperan serta) dan in
depth interview (wawancara mendalam), interview, dan analissi dokumen.
Data disajikan dalam bentuk deskriptif analitis.11
PEMBAHASAN
Sumber daya Genetik dan Kebijakan Riset Perguruan Tinggi
Sumber daya genetik
Sumber Daya Genetik Menurut Palerono adalah kandungan kima bernilai,
enzim atau gen yang potensial yang terdapat dalam mikroba, tanaman,
serangga, hewan mematikan dan organisme laut.12 Putterman
mendefinisikan SUmber Daya genetic adalah sebagai deskripsi tentang
keanekaragaman hayati yang terdiri dari berbagai informasi genetic dan
terbentuk dalam senyawa kimia dalam sepesies secara alamiah. Menurut
undang-undang Nomor 5 Tahun 1994tentang pengesahan Konvensi PBB
mengenai ekanekaragaman hayati pada Pasal 2 menetapkan bahwa Sumber
Daya genetik adalah bahan genetic yang memiliki nilai guna, baik secara
nyata maupun yang masih berpotensi. Bahan genetic dimaksud adalah unit
fungsional hereditas yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau
mikrobiologi.
11
Bahder Johan Nasution, 2008. Metode Penelitian Hukum. Mandar Maju, Bandung, hal. 91
12
Efridani Lubis, Loc. Cit, hal. 44
287
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
13
Ibid, hal.46
14
Publikasi World International Property Organization (WIPO) 2015.
15
Ening Ariningsih, Optimalisasi Pemanfaatan SDG Padi Melalui Valuasi ekonomi, Forum Penelitian
Agro Ekonomi, Vol. 33 No. 2, Agustus 2016, Hal. 117,
288
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
290
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
291
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
292
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
18
Ana Dias Daniel & Liliana Alves, University-industry technology transfer: the
commercialization of university’s patents, Knowledge Management Research &
Practice, https://doi.org/10.1080/14778238.2019.1638741, p.1
293
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
The government also enacted the Guidelines for Ownership and Utilization of
S&T Research and Development Results in 2000. The Guidelines stipulate that
universities need to pay only 20 percent of any licensing income to government
funding agencies. Specifically, they call for distributing 40, 40 and 20 percent
respectively of licensing income and royalties to implementing institutions
(e.g., universities), inventors and government funding agencies.19
19
Loc.cit., Yuan-Chieh Chang etc, p. 45
295
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
296
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
The government also enacted the Guidelines for Ownership and Utilization of
S&T Research and Development Results in 2000. The Guidelines stipulate that
universities need to pay only 20 percent of any licensing income to government
funding agencies. Specifically, they call for distributing 40, 40 and 20 percent
respectively of licensing income and royalties to implementing institutions
(e.g., universities), inventors and government funding agencies.20
800
600
TOTAL
400
SDG
200
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Dari grafik di atas terlihat bahwa penelitian yang berobjek sumber daya
genetic baik local maupun Nasional tidaklah signifikan dibandingkan
dengan jumlah judul penelitian yang terkumpul dari Tahun 2014-2019. Focus
penelitian tentang sumber daya gnetik dari tahun ke tahun mengalami grafik
yang tidak teratur.jumlah judul penelitian diterima tidak berbaning lurus -
20
Loc.cit., Yuan-Chieh Chang etc, p. 45
21
Sumber LPPM UNiversitas Jambi, data akan diupdate pada laporan akhir.
297
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
dengan jumlah penelitian mengenai SDG. Di sisi lain potensi Sumber daya
genetic sangatlah tinggi. Hasilnya pun dapat dimanfaatkan dan dihilirisasi
dengan baik.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM)
Universitas Jambi sebagai pusat data riset di Jambi banyak melakukan
kerjasama dengan berbagai lembaga baik swasta maupun pemerintah alam
mengembangkan penelitian di bidang sumber daya genetic. Universitas
Jambi memiliki Kebijakan mutu penelitian, fokus dalam riset telahdibagi ke
dalam beberapa kluster berdasarkan Roadmap penelitian Fakultas dan
Program studi.
22
Dede Mia Yusanti, Perlindungan SDG memalui Sistem HKI, Lokakarya Nasional engelolaan dan
Perlindungan SDG : Manfaat Ekonomi untuk meweujudkan Ketahahan nasional. Hal. 54
23
Efridani Lubis, Perlindungan dan pemenfaatan Sumber daya Genetik Berdasarkan Penerapan
KOnsep Sovereign Right dan Hak Kekayaan Intelektual, Bandung : Alumni, 2009, hal. 32.
298
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Dalam konteks ini Lock menjelaskan bahwa segala potensi yang dimiliki
alam pada dasarnya adalah benda bebeasa (common). Namun ketika ada
unsur partisipasi dalam pemanfaatan benda common tersebut maka
seseorang yang terlibat dalam benda itulah yang menjadi pemiliknya.
Selanjutnya diterangkan bahwa ada proses transformasi benda yang dalam
kondisi common menjadi milik pribadai ataupun milik bersama disertai
dengan empat syarat yaitu ;benda tersebut berada di ruang common, benda
tersebut dibutuhkan untukmempertahanan kelangsungan Hidup, ada usaha
pribadi (kelompok. Pen) yang melekat pada benda tersebut sehingga benda
tersebut dapat dimanfaatkan baik secara pribadi ataupun kepentingan
kolektif, da nada pula jaminan bahwa benda tersebut tersedia cukup.
Konsep kepemilikan menurut Locke, setidaknya dapat
diinterpretasikan dari empat perpektif menurut pollac yaitu dari perspektif
pembatasan (limited), prolaterian, akuisisid dan perwilayahan.24 Sementara
teori keadilan milik Rawls dipilih sebagai landasan dalam pemikiran ini
adalah bahwa gagasan utama dari teori keadilan ini adalah bahwa prinsip
keadilan keadilan bagi struktur dasar masyarakat merupakan tujuan dan
kesepakatan. Dimana Rawls menyebutkannya dengan fairness. Dengan dasar
tersebut dapat dilihat bahwa mereka yang terlibat dalam kerjasama social
memilih bersama prinsip prinsip yang akan memberikan hak dan kewajiban
dasar serta menentukan pembagian keuntungan social.25 Kedua teori yaitu
teori hukum alam dan teori keadilan ini sangat relevan bagi pembahsan
mengenai Hak Kekaaan Intelaktual. Karena dalam kekayaan intelaktual hak
milik yang dimaksud dapat berupa hak milik yang berwujud dan hasil dari
hak milik intelektual (royalty).
299
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
26
Loc.Cit, Yuan-Chieh Chang, Ming-Huei Chen, Mingshu Hua, and Phil Y. Yang.
300
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
27
Loc.Cit., Ana Dias Daniel & Liliana Alves
28
Dwi Suryahartati, dkk, penelitian terhadap hasil-hasil riset di Universiats Jambi Tahun 2019.
301
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
29
Loc.ct. Ana Dias Daniel & Liliana Alves, p.11
302
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
namun di sisi lain masih kurang perhatian terhadap elemen pendukung hasil
penelitian tersebut.
Untuk mengoptimalkan pendapatan/royalty atas hasil penelitian di
Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0 diperlukan perlakukan khusus bagi
hasil penelitian dari Perguruan Tinggi untuk dapat bersaing dengan pasar
industri. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan dan pengelolaan hasil
penelitian di Perguruan Tinggi tidak melulu independen. Factor pebiayaan
dan penganggaran menjadi tantangan besar bagi hasil penelitian yang akan
masuk ke pasar. System penganggaran, dan pelaporan juga menjadi
tantangan besar bagi para peneliti di Perguruan Tinggi. Saat ini regulasi
yang ada masih bersifat umum. Memang begigtu sulit mengejar budaya riset
industri. Karena factor pendukung riset industri sangat signifikan dan
langsung oreintasinya adalah pasar. Pada penelitian di perguruan tinggi,
pasar dan keuntungan bukanlah orientasi utama dalam riset. Sementara sifat
dari Kekayaan intelaktual adalah salah satunya pemanfaatan hak ekonomi.
Di sisi lain kementerian memberikan kebijakan untuk peningkatan inovasi,
namun di sisi lain masih kurang perhatian terhadap elemen pendukung hasil
penelitian tersebut
KESIMPULAN
Pengaturan dan Kebijakan mengenai HKI dan KI sudah baik. Namun masih
hanya terfokus pada KI Konvensional untuk KI Komunal Pemerintah belum
serius membuat kebijakan yang berorientasi pada Sumber daya genetic
Indonesia. Secara kuantitas jumlah judul penelitian di Universitas Jambi
mengalami peningkatan dari tahun ketahun selama 5 tahun terakhir. Secara
tematik, Sumber daya Genetik masih menjadi unggulan, namun belum
sebanding dengan jumlah penelitian. Potensi dan arah Penelitian yang
berkenaan dengan Sumber Daya Genetik lokal di Universitas Jambi cukup
besar. Diperlukan arah dan road map penelitian yang berkarakter dan
mendukung pelestarian Sumber daya genetic. Diperlukan kebijakan yang
tegas dan limitative berkenaan dengan riset mengenai Sumber Daya Genetik
di Indonesia. Tentunya dengan mensinergikan antara system HKI dengan
system Riset di Indonesia. Pimpinan dan pemangku kebijakan di Univesitas
Jambi perlu membuat suatu kebijakan dan Road Map penelitian yang
mendukung penelitian mengenai Sumber daya genetic Lokal. Tentunya
dengan membuat skema penelitian yang berorentasi pada pelestarian dan
pemanfaatan hasil penelitian. Disamping itu juga perlu mempernaiki dan
mengembangkan pengaturan pengaturan mengenai kebijakn riset dan
kebijakan pengelolaan KI di Tingkat Perguruan Tinggi/Universitas Jambi.
303
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Agus Puji Prasetyono, 2016 Staf Ahli Menteri bidang Relevansi dan
Produktivitas, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia.
Agus Sradjono, Upaya perlindungan HKI yang terkait dengan Genetic
Resources, Raditional Knowledge, and Folklore (GRTKF) di Tingkat
Nasional dan InternasionalL Upaya yang belum sebanding., Indonesia
Journal of International Law (IJIL), Volume 3 Nomor 1 Oktober 2015,
hal 80-82, Jakrta, 2005.
Amik Krisnamawati dan M. Sabran, 2014, Pengelolaan SDG Obat Sepesifik
Kalimantan Tengah, Buletin Plasma Nutfah Vol. 12 No. 1, Tahun 2014
Ana Dias Daniel & Liliana Alves, 2019, University-industry technology transfer:
the commercialization of university’s patents, Knowledge Management
Research & Practice, https://doi.org/10.1080/14778238.2019.1638741
Andriansjah, Lokakarya Nasional Pengeloaan dan, Perlindungan SDG di
Indoensia : Manfaat Ekonomi untuk mewujudkan Ketahanan
Nasional, DJHKI.
Aunur Rohim dkk, 2010, HKI, Hukum Islam dan Fatwa MUI, Yogyakarta:
Graha Ilm.
Bahder Johan Nasution, 2008. Metode Penelitian Hukum. Mandar Maju,
Bandung, hal. 91
Budi Agus Riswandi dan Shabhi Mahmashani. 2009.Dinamika Hak
Kekayaan Intelaktual Dalam Masyarakat Kreatif, Yogyakarta : Total
Media, Cet. 1, Oktober
Budi Agus Riswandi, 2019 Pengelolaan Dan kelembagaan Sentra Ki dalam
Pelatihan HKI di UPGRIS, Agustus 2019, Semarang
Dede Mia Yusanti, perlindungan SDG melalui system HKI, Lokakarya
Nasional Pengeloaan dan pPerlindungan SDG di Indoensia : Manfaat
Ekonomi untuk mewujudkan Ketahanan Nasional, DJHKI.
Efridani Lubis, 2009, Perlindungan dan pemenfaatan Sumber daya Genetik
Berdasarkan Penerapan KOnsep Sovereign Right dan Hak Kekayaan
Intelektual, Bandung : Alumni, 2009
Ening Ariningsih, Optimalisasi Pemanfaatan SDG Padi Melalui Valuasi
ekonomi, Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol. 33 No. 2, Agustus
2016, Hal. 117,
304
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
305
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
1
Kekayaan Sumber Daya Genetika Belum Terpetakan", https://sains.
kompas. com/read/
2012/12/07/18374871/Kekayaan.Sumber.Daya.Genetika.Belum.Terpetakan.
https://sains. kompas. com/read/
2012/12/07/18374871/Kekayaan.Sumber.Daya.Genetika.Belum.Terpeta
kan.
jambi.litbang.pertanian.go.id/eng/index.php/berita/4-info-aktual/326-
pengelolaan-sumber-daya-genetik-spesifik-jambi
1
https://pilarpertanian.com/kopi-robusta-lamo-sumber-daya-genetik-sdg-
lokal-kota-sungai-penuh-jambi
Publikasi World International Property Organization (WIPO) 2015.
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-penelitian.html
Republika.co.id/berita/koran/teraju/16/02/26/o35fsa4-sumber-daya-genetik-
indonesia-siapa-peduli
Sri Mulyani Indarwati saat di Soehana Hall The Energy Building, Jakarta, Rabu
(31/7/2019).
https://bisnis.tempo.co/read/1127898/perusahaan-asing-paling-banyak-
ciptakan-hak-paten-di-indonesia
https://kabar24.bisnis.com/read/20180403/20/779523/10-negara-pemasok-
paten-global- terbanyak-china-geser-posisi-jepang
https://ristekdikti.go.id/kolom-opini/sepak-terjang-hilirisasi-hasil
riset/#4ERj6s6el4HAgs1V.99
Lihat www.berita satu.co, Dirjen penguatan Riset dan Pengembangan ,
Muhammad Dimyati, 5 Masalah yang bikin riset di Indonesia
mandek, diakses 11 september 2019.
306
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Elita Rahmi
Fakultas Hukum, Universitas Jambi, Indonesia
Email: elitarahmi72@gmail.com
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ide penulis judul di atas setidak-tidaknya ada 2 (dua) alasan penting dan
mendesak: Pertama alasan subtantif : yakni bermula ketika dalam suatu
kesempatan pada persidangan Pengadilan Tata Usaha Negara (TUN), dimana
penulis berkesempatan menjadi saksi ahli pihak tergugat Intervensi 1 (satu)
(turut terlibat atau masuk sebagai salah satu tergugat). Sebagai guru di
Fakultas Hukum Unja yang mengabdi di Bagian Hukum Administrasi Negara
(HAN), menjadi saksi ahli adalah wujud pengabdian masyarakat yang riil
dan bertanggung jawab dalam menjalankan Dharma (III) ketiga dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, pengabdian). Pada suatu
gugatan prihal Pemilu 2019 khususnya kasus pengangkatan anggota DPRD
Sarolangun. Pertayaan terakhir yang menutup pertayaan penggugat setelah
pertayaan tergugat kepada saksi ahli adalah: apa itu pemerintahan yang baik itu
menurut saksi ahli?. Sungguh suatu pertayaan yang urgen dan menyentuh
untuk membahas secara akademik.
Terima kasih penggugat atas pertayaan genius tersebut, semoga
tulisan ini dapat dikembangkan oleh ,mahasiswa,dosen, advokad, konsultan
hukum, penyelenggara negara dan tata kelola perusahaan serta masyarakat
luas untuk selalu menangkap makna dalam setiap perjalanan kesempatan
baik yang datang pada kita sebagai masyarakat maupun penyelenggaran
Negara dan penyelenggara pemerintahan agar pemerintahan yang baik (
Good Governance) menjadi cara kita untuk mencerdaskan pemerintahan,
membangun suatu peradaban melalui hukum, bukan ikut ikutan membuat
hiruk pikuk dunia media sosial melalui berita hoax dan ujaran kebencian
kepada pemerintahan, kita bersama berkewajiban berkontribusi untuk suatu
solusi agar hubungan pemerintah, swasta dan masyarakat bersinergi dalam
suatu ikatan emosional yang sama yakni mewujudkan suatu masyarakat yang
adil dan makmur sebagai tujuan Negara yang diatur tegas dalam konstitusi
yakni UUD 1945. Pemerintahan yang baik adalah alat plus metoda untuk
pencapaian itu semua.
Kedua Alasan Praktis :dalam era digital, hoax dan ujaran kebencian
kian sulit terbendung, karena ada pihak-pihak yang mendapat keuntungan
besar dari persoalan hoax dan ujaran kebencian tersebut, bahkan tidak jarang
307
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
dunia akademik juga berbaur di dalamnya. Ikut menyebar hoax dan ujaran
kebencian, tanpa menyaring kebenaran berita, padahal tugas akademik
memberi solusi terbaik untuk bangsa dan negara, bila merasa ada gangguan
dalam penyelenggaraan pemerintahan , solusi terdekatnya adalah
menjadikan atikel jurnal atau melakukan aksi gugatan kepada pemerintah
baik lewat gugatan class action atau gugatan citiven lawsuite. Generasi sadar
hukum tersebut yang menjadi impian suatu negara hukum.
Berdasarkan dua alasan di atas tulisan ini penting untuk memaknai
pemerintahan yang baik (good Governance ) hanya akan lahir dari suatu
pemerintahan yang bersih ( clean governance) (Setiawan 2017,59).
Pemerintahan yang baik (Good Governance) adalah bangunan
peradaban bangsa dan negara Indonesia sekaligus merupakan alat dan
method bahkan harapan plus norma hukum dalam menjalankan
pemerintahan, karena dalam asas-asas pemerintahan yang baik juga menjadi
ikatan moral bagi penyelenggara pemerintahan di Indonesia dalam
menjalankan pemerintahan berdasarkan Recmatigheid dan doelmatigheid
(keseimbangan antara hukum dengan nilai tujuan hukum) guna
pembangunan Indonesia, karena peradaban hukum tidak boleh terganggu
hanya persoalan semata-mata prosedur sebagai hal yang tehniks, namun hal
penting tujuan negara tidak boleh pula menghalalkan semua cara ( the end may
not justify the means), dengan demikian keseimbangan antara hukum dan
kemanfaatan hukum menjadi penting dalam kajian pemerintahan yang baik
(good government).
Kecenderungan kekuasaan untuk korup harus diimbangi dengan
penerapan pemerintahan yang baik. Kepentingan masyarakat dan pemerintah
yang terus meningkat menuntut partisipasi masyarakat dan keprofesionalan
penyelenggara negara melalui keterbukaan sistem pemerintahan dalam
segala bidang kehidupan.
Hadirnya UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Bersih dan Bebas Korupsi dan Nepotisme menginisiasi
bahwa pemerintah dapat dikontrol secara terbuka oleh masyarakat, bahkan
dalam penegakan hukum di Indonesia menunjukkan bentuk- bentuk baru
dalam legal standing melalui gugatan Class Action dan Citizen Lawsuit
(gugatan kelompok, gugatan masyarakat luas) (Ali Abdullah:2017,23) artinya
arah terhadap pemerintahan yang baik menjadi tuntutan sekaligus harapan,
ketika pemerintah selaku eksekutif plus eksekutor pembangunan ketika
menetapkan suatu keputusan maupun kebijakan pembangunan harus
berdasarkan kepada hukum dan pembangunan itu sendiri.
Keputusan yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara (TUN)
yang seringkali menimbulkan kerugian bagi orang, selompok atau warga -
308
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Permasalahan
Permasalahan dalam persoalan pemerintahan yang baik adalah:
1. Bagaimana arti penting makna asas umum pemerintahan yang baik
dalam menjalankan pemerintahan?
2. Bagaimana perkembangan menggunakan asas-asas pemerintahan yang
baik dalam mengawasi pemerintahan di Indonesia?
PEMBAHASAN
Makna Pemerintahan Yang Baik
Pemerintahan yang baik (Good Governance) dimaknai beragam dalam praktik
penyelenggaraan pemerintahan diantaranya adalah mengembangkan dan
menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparasi,
pelayanan prima, demokrasi, efisien, efektifitas, supremasi hukum dan dapat
diterima seluruh masyarakat.
Dari pengertian di atas dapat dimaknai bahwa pemerintahan yang
baik adalah pemaknaan prinsip-prinsip dasar Negara untuk melaksanakan
keadilan bagi masyarakat luas. World Bank memaknai pemerintahann yang
baik adalah penyelenggaraan manajemen pemerintahan yang solid dan
bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi, pasar yang efisien,
309
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
310
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
311
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
312
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
313
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
314
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Saran
1. Rekomendasi kepada pemerintah mulai dari Presiden sebagai kepala
Pemerinatahan hingga lurah sebagai perpanjangan tangan Bupati/
Walikota bahkan kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan eksekutif
untuk selalu mendasari setiap putusan atas pertimbangan hukum dan
tujuan hukum.
2. Kepada Majelis Hakim sebagai penemu hukum dalam memutus
perkara khususnya kasus-kasus Tata usaha Negara mampu menggali
secara mendalam tentang asas asas pemerintahan yang baik sebagai
suatu pertimbangan dalam mencari keadilan, kepastian hukum plus
kemanfaatan hukum.
3. Kepada masyarakat, mari kita uji kinerja pemerintahan dengan hukum
yakni melakukan gugatan-gugatan agar epmerintahan semakin arif
dna bijaksana bukan dengan mencemar hoak kesana kemari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Latif, 2014, Hukum Administrasi Dalam Praktik Tindak Pidana
Korupsi ,prenada Media Group, Jakarta
Ali Abdullah, Teori & Praktik Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara
Pasca-Amandemen (Edisi revisi),2015. Penerbit Kencana Jakarta
Imamulhadi, 2017. Ikhtisar Ilmu Hukum, K-Media Yogyakarta.
Indra Perwira (Editor), 2019, Hukum, Hak Asasi, Dan Demokrasi. Pusat
Studi Kebijakan Negara Fakultas Hukum Unpad (PSKN FH Unpad),
Bandung
Juniarso Ridwan,2010, Hukum Administrasi Negara Dan kebijakan
Pelayanan Publik,Penerbit Nuansa bandung
Khudzaifah, 2005.Teorisasi Hukum (Studi Tentang Perkembangan Pemikiran
Hukum Di Indonesia 1945-1990), Muhammadiyah University Press
Philipus M. Hadjon. 1994. Pengantar Hukum Administrasi Negara,
Yogyakarta
Wiyono, Hukum Acara peradilan Tata Usaha Negara,2007, Hukum Acara
Perdilan Tata Usaha Negara, Sinar Grafika, Jakarta
Yudhi Setiawan,2017. dkk. Hukum Administrasi Pemerintahan (Teori dan
Praktik), Rajawali Pers, Depok
315
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Permasalahan yang terjadi adalah pada setiap instansi pemerintah di daerah-
daerah masih belum mampu memanfaatkan teknologi tersebut. Hal ini
dikarenakan banyak faktor, mulai dari infrastuktur IT yang kurang
mendukung, medium komunikasi (internet) yang tidak memadai, masalah
sumber daya manusia, dan faktor luar seperti masalah pembiayaan, masalah
kebiasaan, dan lain-lain. Tujuan dari pengambdian ini adalah untuk
mengetahui proses dan tantangan yang dihadapi dalam menerapakan
digitalisasi berkas secara online di instansi pemerinta daerah. Metode
penelitian dilakukan dengan kualitatif dengan teknik penarikan data
menggunakan teknik wawancara dan observasi mendalam kepada subjek
penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknologi yang dibuat untuk
membantu instanasi pemerintah daerah agar bisa bekerja secara efektif dan
efisien tidak bisa dipenuhi. Hal ini dikarenakan oleh faktor Sumber Daya
Manusia yang masih sangat terbatas di setiap daerah. Permasalahan kedua
adalah sarana dan prasaran yang mendukung untuk menjalankan aplikasi
yang dibuat terbatas dan belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh
pegawai di instanasi pemerintah daerah tersebut.
PENDAHULUAN
Kegiatan dalam administrasi meliputi kegiatan catat mencatat, surat
menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda, dan sebagianya yang
bersifat teknis ketatausahaan atau disebut dengan crucial work. Jadi, tata
usaha adalah bagian kecil dari kegiatan administrasi dalam arti luas. Dalam
penelitian ini yang akan diungkapkan adalah pada bagian Tata Usaha. Tata
usaha dalam sebuah perusahaan atau organisasi adalah bagian dari unit
pelaksana teknis penyelenggaraan sistem administrasi dan informasi
organisasi (Masry, 2003).
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan kepemerintahan yang
baik (good governance) dan reformasi birokrasi di lingkungan pemerintahan
perlu suatu upaya diantaranya dengan menerapkan sistem yang terintegrasi
dengan memanfaatkan teknologi komputer untuk mendukung -
316
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Peneliti telah merancang penelitian sebagai studi kasus (Benbasat et al.,
2002). Tujuan adalah untuk menggambarkan dan menganalisis "sudut
pandang penduduk asli" dan untuk mendiskusikan fenomena yang sedang
dipelajari dalam konteks tertentu dalam penggunaan Digitalisasi Berkas. Di
antara konteks yang relevan dengan pemahaman implementasi alat TIK
adalah hubungan kekuasaan, budaya organisasi spesifik dan budaya lokal.
Wawancara
Sampel wawancara. Kami melakukan wawancara dengan 5 karyawan
yang memegang posisi profesional dan manajerial yang berbeda dalam
organisasi. rosedur. Wawancara semi-terstruktur yang mendalam dilakukan
secara individual dengan setiap subjek sampel wawancara (Saunders et al.,
2003).
317
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kurang pengetahuan
Banyak aplikasi pemerintah daerah yang dibuat tidak dilengkapi dengan
baik secara internal untuk mendukung dan memelihara eksploitasi TIK yang
efektif untuk memberi manfaat bagi pembangunan. Mereka sama sekali
tidak memiliki pengetahuan, keahlian, atau kapasitas organisasi yang -
318
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kecepatan perubahan
Struktur, kepegawaian, dan cara operasi saat ini memiliki momentum kuat
yang tidak mudah dihentikan atau dialihkan. Relatif mudah untuk
menggunakan TIK untuk mempertahankan dan meningkatkan konstruksi
dan pendekatan organisasi saat ini, membuat kemajuan yang bermanfaat
tetapi secara bertahap. Sangat sulit untuk membayangkan cara-cara baru
untuk bekerja dengan konstruksi organisasi yang secara fundamental
berbeda dan memerlukan perubahan dalam hal strategi, kompetensi,
keterampilan, dan struktur organisasi.
Pendanaan
Ada juga tantangan yang signifikan dalam merencanakan dan membiayai
penggunaan TIK secara memadai dalam program-program pembangunan.
Dengan pendanaan dan tekanan siklus untuk meminimalkan biaya
administrasi dan manajemen, seringkali sulit untuk merencanakan dan
menginvestasikan sumber daya keuangan dan investasi manusia dalam TIK
dengan benar. kapasitas inti untuk program pembangunan.
Budaya Penggunaan IT
Sistem sosial adalah parameter penting dalam proses difusi inovasi (Rogers,
1995). Martinez (1999) menemukan bahwa salah satu tantangan utama yang
dihadapi negara berkembang adalah menjadikan teknologi sebagai bagian
penting dari budaya masyarakat. Menurut Hodas (1993), difusi teknologi
dapat dihambat oleh budaya mikro dari institusi atau organisasi tertentu.
Oleh karena itu, penerimaan teknologi baru dalam masyarakat tergantung
pada seberapa baik inovasi yang diusulkan cocok dengan budaya yang ada.
Karena itu, harus ada kecocokan antara budaya organisasi dan teknologi
baru menjadi sebuah organisasi. Dalam organisasi kantor kecamatan, budaya
merupakan pertimbangan penting dalam hal integrasi TIK (Tearle, 2003).
Budaya di dalam perkantoran dapat didefinisikan sebagai asumsi dasar,
norma dan nilai, dan artefak budaya yang dimiliki oleh anggota karaywan di
kantor tersebut. Makna dan persepsi ini secara tidak langsung
mempengaruhi sikap dan perilaku dalam organisasi (Devos et al., 2007).
Oleh karena itu, jika teknologi tidak diterima dengan baik oleh karaywan, -
319
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa budaya organisasi adalah faktor
penting dalam memahami proses implementasi TIK. Lebih khusus lagi,
dalam kasus kami, memperoleh penerimaan awal tergantung pada tekanan
oleh penggagas yang memiliki kekuatan formal, sumber daya kritis dan
legitimasi untuk memaksa implementasi. Selain itu, aktor dalam siklus
dalam lingkup organisasi, kami menemukan bahwa salah satu aktor utama
dalam proses implementasi adalah pelanggan utama (masyarakat dan
karyawan kantor kecamatan) yang dapat dianggap sebagai bagian dari siklus
eksternal lingkup organisasi. Aktor di posisi yang sama mungkin berdampak
pada implementasi TIK di organisasi lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Maskur. 2013. Pengertian Internet dan Sejarah Internet. Kanisius.
Yogyakarta
Machfoedz, Mahmud. 2015. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Cakra Ilmu.
Pratama IPAE. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung:
Informatika.
Rogers, E. M. (1995). Diffusion of Innovations (4th Ed.). New York: The Free
Press
O’Brien & Marakas. 2016. Management Information Systems. Sixteenth
Edition. New York: McGraw-Hill.
Mulyanto A. 2015. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
320
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Tujuan dari artikel ini adalah untuk melaporkan dampak instruksional digital
storytelling (DST) terhadap peningkatan keterampilan bertutur dalam bahasa
Inggris sebagai hasil dari proyek pengembangan DST dalam perkuliahan
Speaking. Artikel ini adalah bagian dari penelitian dan pengembangan di
kelas Speaking pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris dalam konteks
Bahasa Inggris sebagai Asing di salah satu universitas negeri di Jambi.
Sebanyak 30 mahasiswa berpartisipasi dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini, partisipan di kelas ini diberi tugas oleh dosen untuk membuat
video pendek untuk menceritakan masa kecil mereka, masalah sehari-hari,
pendidikan, dan pengalaman-pengalaman tertentu dalam situasi khusus.
Dalam mengembangkan DST, partisipan sekaligus melatih penggunaan
bahasa Inggris berulang kali untuk mengkomunikasikan kisah mereka
dengan lancar, pengucapan, diksi, dan kelengkapan saat mereka mengedit
video. Temuan penelitian ini menunjukkan ada peningkatan yang signifikan
dalam keterampilan berbahasa Inggris setelah siswa menyelesaikan proyek
DST di kelas Speaking.
PENDAHULUAN
Perkuliahan Speaking pada program studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris di
menitikberatkan pada pencapaian kompetensi oral mahasiswa dalam
menggunakan bahasa Inggris secara produktif untuk kepentingan
komunikasi akademik. Kompetensi oral berbahasa Inggris, beriringan
dengan kompetensi penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)--
merupakan keterampilan dasar abad ke-21 yang sangat diperlukan dalam
komunikasi global.
Namun, kondisi empirik memperlihatkan bahwa kompetensi dalam
menggunakan bahasa Inggris secara produktif untuk berkomunikasi masih
sangat terbatas. Bahkan, kompetensi reseptif pun, yang terindikasikan dari
keterampilan dalam memahami teks berbahasa Inggris masih jauh dari
memuaskan (Harjono & Wachyunni, 2011; Wachyunni, 2015).
321
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa mahasiswa belajar bahasa Inggris
sebagai bahasa asing di lingkungan penutur bahasa Indonesia dan bahasa
daerah, sehingga sangat sedikit input dan kesempatan untuk menggunakan
bahasa Inggris dalam komunikasi.
Selain rendahnya kompetensi berbahasa Inggris, pengamatan
terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris dalam konteks penelitian ini
juga memperlihatkan kurangnya penguasaan literasi teknologi digital dalam
pembelajaran (Wachyunni, Harjono, & Alarif, 2017). Sebagian pengajar
masih mengandalkan cara-cara tradisional dalam proses pembelajaran.
Misalnya dengan memberikan ceramah dan tanya jawab.
Kondisi tidak ideal tersebut dapat diatasi dengan aplikasi teknologi
yang sederhana penggunaannya. Untuk itu diperlukan pengembangan
perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
multimedia yang dapat dijadikan scaffolding untuk mahasiswa dalam
meningkatkan kompetensinya dalam mengemukakan gagasan, perasaan,
dan pemikirannya secara oral dalam bahasa Inggris. Pengembangan DST
dengan melibatkan mahasiswa dalam proses pengembangannya dalam
konteks ini dapat memenuhi tuntutan kebutuhan perlunya perangkat
pembelajaran yang memfasilitasi pembelajar untuk melatih pronunciation,
menggunakan kosa kata tertentu secara tepat, dan kelancaran bertutur
dalam bahasa Inggris akademik. Dalam kaitan itu, artikel ini
mengetengahkan bagian dari hasil penellitian tentang pengembangan DST
dalam pembelajaran Speaking. Secara khusus ditelusuri apakah keterlibatan
mahasiswa dalam pengembangan DST berkontribusi terhadap penguatan
keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris akademik?
Digital Storytelling
DST merupakan tuturan dalam bentuk cerita pendek dengan durasi sekitar 2
sampai 3 menit yang dinarasikan dengan suara sendiri oleh pencerita
(Lambert, 2007). DST bertolak dari konsep yang berfokus pada upaya
berkreasi dan berbagi cerita yang didasarkan pada pengalaman pribadi yang
disuguhkan dalam bentuk digital (Normann, 2011). Merujuk pada Robin
(2006), DST merupakan perpaduan seni bercerita dengan pelbagai tipe
multimedia yang berbentuk gambar, suara, serta gambar bergerak (video).
Singkatnya, DST mengkombinasikan berbagai bentuk multimedia,
umumnya gambar, video, teks, musik, dan narasi yang diproses menjadi
video pendek yang dimanfaatkan untuk menceritakan sesuatu.
Sejalan dengan perkembangan TIK yang pesat, pengembangan DST
menjadi lebih mudah karena didukung oleh ketersedian piranti lunak yang
memudahkan proses perekaman, penyimpanan, dan pengeditan file-file
gambar, suara, dan video, baik secara offline, maupun online. Oleh karena -
322
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
323
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan dengan
menerapkan desain pengembangan multimedia DDD-E (Decide, Design,
Develop-Evaluation) yang diketengahkan oleh Ivers & Barron (2006). Model
pengembangan ini secara khusus menitikberatkan pada keterlibatan dosen
dan mahasiswa dalam kolaborasi kreatif untuk mengembangkan
multimedia, yang dalam konteks penelitian ini berupa video pendek digital
storytelling dengan durasi sekitar 2 sampai 5 menit.
Prosedur Pengembangan
Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini akan menghasilkan
produk video DST yang berpotensi menguatkan kompetensi mahasiswa
Pendidikan Bahasa Inggris dalam Speaking untuk kepentingan akademik.
Secara spesifik, DST yang dikembangkan memenuhi karakteristik berikut:
(1) produk yang dihasilkan dari pengembangan multimedia DST disimpan
dalam format file video; (2) durasi penayangan DST antara 2 sampai dengan
5 menit; (3) produk DST yang dikembangkan dapat diaplikasikan pada
platform Windows maupun Android.
Pengembangan DST untuk keperluan pembelajaran Speaking
dilakukan dengan mengikuti prosedur berikut. Pada tahap Decide, dosen
dan mahasiswa dalam perkuliahan Speaking merencanakan produk
pengembangan DST dengan (1) mengidentifikasi standar menentukan
tujuan pembelajaran; (2) menentukan aktivitas/proyek multimedia;
Mahasiswa dapat melakukan ramu pendapat untuk menentukan
multimedia yang akan dikembangkannya (3)menilai dan
mempertimbangkan prasyarat keterampilan yang harus dimiliki oleh -
324
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Partisipan
Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris yang mengikuti
perkuliahan Speaking ditentukan sebagai subjek untuk melakukan
pengujian. Uji coba dilakukan setelah produk DST divalidasi dan melalui
proses revisi dari ahli materi dan ahli media.
325
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Sebelum Sesudah
326
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Sebelum Sesudah
327
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
kesalahan dalam sederhana mengkomunikasik
bertutur sering sehingga an gagasan secara
terjadi sehingga tututran sulit oral.
menyulitkan untuk • Partisipan sedikit
pendengar untuk dipahami. melakukan
memahami tuturan • Partisipan kesalahan dalam
secara tepat. melakukan bertutur.
banyak
kesalahan
dalam
bertutur.
Pembahasan
Hasil analisis dalam penelitian ini mendukung penelitian-penelitian
terdahulu yang menunjukkan bahwa penggunaan dalam pembelajaran DST
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguatan hasil belajar.
Dengan kata lain, pemanfaatan DST untuk pembelajaran memperlihatkan
bahwa DST efektif untuk digunakan dalam peningkatan kompetensi oral
mahasiswa dalam berbicara dalam bahasa Inggris. Hasil observasi dalam
penelitian ini mendukung hasil eksperimen yang memperlihatkan bahwa
kelompok eksperimen yang menerapkan pemahaman materi kuliah
menggunakan DST memperoleh capaian rata-rata skor yang lebih baik
dibandingkan dengan kelompok control. Hal ini mengisyaratkan DST
memberikan dampak instruksional yang positif terhadap pemahaman materi
kuliah.
Demikianlah, hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan
konteks ini mendukung kesimpulan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan DST dapat meningkatkan capaian akademik pembelajar serta
partisipasi aktif dalam proses belajar melalaui pengalaman langsung
(Burmark, 2004; Barret, 2005; Robin, 2006; Jenkins & Lonsdale, 2007; Ohler,
2008; Figg & McCartney, 2010; Yang&Wu, 2012; Hung, Hwang & Huangi
2012; Yoon, 2013; Demirer, 2013). Lebih lanjut, hasil penelitian Burmark
(2004) menunjukkan bahwa DST efektif untuk memperoleh informasi,
memperluas dan memperdalam pemahaman materi kuliah secara lebih baik.
328
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Lebih jauh, Wang & Zhan (2010) menemukan bahwa DST membantu
pembelajar untuk dapat memahami materi perkuliahan secara lebih baik.
DST memberikan dampak instruksional yang signifikan terhadap
peningkatan tidak saja pada capaian pembelajaran, melainkan juga motivasi
dan minat pembelajar dalam mengikuti proses belajar (Yang & Wu, 2012;
Wang & Zhan, 2010; Dogan&Robin, 2008;Wu & Yang, 2008; Hung, Hwang &
Huang 2012).
Pada konteks lain, hasil penelitian Normann (2011), misalnya, yang
berfokus pada aplikasi DST dalam konteks pembelajaran bahasa kedua,
mengisyaratkan bahwa DST dapat digunakan sebagai piranti belajar yang
efektif untuk menguasai berbagai subjek dan keterampilan dalam
menggunakan bahasa kedua, baik secara lisan maupun tulis.
Secara spesifik, penggunaan DST berkaitan juga dengan peningkatan
motivasi belajar dan hasil belajar seperti yang diketengahkan oleh Michalski,
Hodges, dan Banister (2005). Dalam konteks pendidikan bahasa dan seni
dapat diperlihatkan bahwa DST dapat meningkatkan antusiasme dan
aktivitas siswa dalam menulis dan berkomunikasi verbal menggunakan
bahasa. Selain itu, kberkaitan dengan penelitian ini, secara khusus dapat
dikemukakan bahwa pengembangan DST yang dilakukan oleh mahasiswa
memberikan dampak instruksional dalam peningkatan keterampilan
berbicara dalam bahasa Inggris untuk kepentingan akademik.
329
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Abdelmageed, M.A, & El-Naggar, Z.A. (2018). “Digital Storytelling Enhances
Students’ Speaking Skills at Zewail University of Science and Technology”.
Aktas, E. and Yurt, S.E. (2017). “Effects of Digital Story on Academic Achievement,
Learning Motivation, and Retention among University Students”.
International Journal of Higher Education. Vol 6 No.1, 2017.
Fisher, W. (1985). “The narrative paradigm: An Elaboration”. Communication
Monograph, 52,55-58. DOI: 10.1080/03637758509376117.
Gregori-Signes, C. (2008). “Integrating the Old and the New: Digital Storytelling in
the EFL Language Classroom”. GRETA, 16(1), 29-35.
Lambert, J. (2007). Digital Story Telling Cookbook and Traveling Companion. Berkeley:
Digital Dinner Press.
Michalski, P., Hodges, D., & Banister, S. (2005). “Digital Story Telling in the Middle
Childhood Special Education Classroom”. Teaching Exceptional Children
Plus, 1(4), Article 3.
Normann, A. (2011). Digital Story Telling in Second Language Learning. Norwegian
University of Science and Technology. Master Thesis in Didactics for
English and Foreign Language.
Robin, B. (2006). “The Educational Uses of Digital Story Telling.” Technology and
Teacher Education Annual 1, 709.
Robin, B. (2008). DST: A Powerful Technology Tool for the 21st Century Classroom.
Theory into Practice, 47(3), 220-228.
Smeda, N., Dakich, E., dan Sharda, N. (2014). “The Effectiveness of Digital Story
Telling in the Classrooms: A Comprehensive Study”. Smart Learning
Environments, (2014) 1:6, DOI: 10.11.1186/s40561-014-0006-3.
Wachyunni, S., Harjono, H.S. dan Alarif, T.Z. (2017). Dampak Instruksional Digital
Storyelling terhadap Pemahaman Teks. Laporan penelitian LP2M
Universitas Jambi.
Wang, S. dan Zhan, H. (2010).” Enhancing Teaching and Learning with Digital
Storytelling”. International Journal of Informationand
CommunicationTechnology Education, 6(2), 76-77, April-June 2010.
Yang, Y.T. dan Wu, W.C.I. (2012). “Digital Story Telling for Enhancing Student
Academic Achievement, Critical Thinking, and Learning Motivation: A
Year-Long Experimental Study”. Computers & Education, 59 (2012), 339-
352.
330
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa arus cabaran
globalisasi. Hal ini berpengaruh pada keberlangsungan budaya Melayu hari
ini. Sedikit banyaknya akan mengalami pergeseran. Seharusnya budaya itu
dipelihara sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya Melayu Jambi sebagai
identitas jati diri masyarakat Jambi. Bilamana budaya Melayu telah menjadi
pola cerminan sikap dan tingkah laku masyarakat Jambi, maka ini tidak lain
adalah penangkalan terhadap cabaran globalisasi. Dengan demikian budaya
Melayu sebagai aset daerah perlu dijaga agar tidak rusak. Apalagi mulai
melupakan budaya melayu dalam usaha hendak menjadi bangsa yang maju.
Bahwa proses globalisasi pada dasarnya adalah cabaran yang utama, tetapi
cabaran yang lebih serius adalah datang dari masyarakat budaya Melayu itu
sendiri. Oleh karena itu optimalisasi budaya Melayu menjadi penting
dilakukan agar kekuatan identitas daerah dapat terpelihara dengan baik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis, yaitu mencari,
menemukan, mengumpulkan, sumber-sumber dan mengujinya sehingga
mendapatkan fakta sejarah otentik yang dapat dipercaya. Melalui metode ini
bahwa budaya Malayu Jambi bukan hanya bersifat abstrak, yang terwujud
dalam ide, gagasan, tetapi mampu dituangkan dalam tingkah laku yang
tercermin dari pemeluk budayanya atau masyarakat Jambi. Luaran
penelitian ini dapat dipublikasikan pada jurnal nasional dan atau bereputasi
Internasional, juga dapat dijadikan sebagai pengembangan bahan ajar dalam
matakuliah Sejarah Melayu.
PENDAHULUAN
Salah satu sisi kebhinekaan wilayah Nusantara terlihat memiliki rumpun
suku yang berbeda-beda. Salah satu rumpun itu adalah rumpun Melayu.
Rumpun Melayutersebar di seluruh pelosok Nusantara, dan Melayu Jambi
adalah salah satu dari banyak rumpun Melayu yang ada di Nusantara.
331
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
332
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
333
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode historis, yaitu mencari, menemukan,
mengumpulkan, sumber-sumber dan mengujinya sehingga mendapatkan
fakta sejarah yang otentik yang dapat dipercaya. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam metode penelitian sejarah meliputi heuristik, kritik,
interpretasi dan penulisan sejarah (Historiografi
334
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
335
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
336
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Tantangan era globalisasi dan memfilter pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai Budaya Melayu Jambi, perlu adanya upaya
memperkokoh pndasi nilai-nilai budaya yang telah dimiliki yang hamper
punah. Salah satu bentuk yang dilakukan adalah melaksanakan
pendokumentasian dalam bentuk tertulis yang kemudian disosialisasikan
kepada masyarakat. Bentuk sosialisasi yang dapat dilakukan adalah
penyuluhan, pelatihan, pendokumentasian, pergelaran, dan workshop.
DAFTAR PUSTAKA
Eri Argawa, Wawancara, Kasi Tradisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jambi, 24 Juli 2017
Fachruddin Saudagar, Jambi di Antara Melayu dan Sriwijaya, yang
disampaikan dalam seminar tanggal 19-20 Semptember 1997.
Mahyudin al-Mudra, Budaya Melayu, Media Melayu Online, Yogyakarta :
Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu,
http://melayuonline.com/ind/culture, Sabtu 22 Oktober 2016
TIM. 2003. Budaya Tradisional Bengkalis. Riau : UNRI Press.
Sastera,Nadwah. 1991. Dinamika Budaya. Singapura : Majelis Pusat
Pertubuhan.
Konferensi International Budaya Melayu Jambi di gedung LPMP Jambi
tanggal 26-27 Oktober
337
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Mauladi., Reni Aryan., Indra Weni., Pradita Eko Prasetyo Utomo., Zainil
Abidin
Fakultas Sains dan Teknologi, Univeristas Jambi, Indonesia
Email: mauladi@unja.ac.id
Abstrak
PENDAHULUAN
Situs web fakultas di perguruan tinggi (universitas) pada dasarnya adalah
pintu gerbang informasi mengenai lembaga pendidikan dan akademisi
kepada publik. Menurut penelitian Ruffalo Noel Levitz tentang perilaku
konsumen (Parush, 2004), situs web memainkan peran penting dalam
memberikan informasi bagi calon siswa (baik yang baru dan yang pindah),
siswa saat ini, orang tua, dan alumni. Selain itu, website pada lembaga
pendidikan memberikan informasi kepada stakholder lainnya untuk
mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh lembaga tersebut.
Pihak fakultas dan Universitas haruslah terus berupaya untuk
memaksimalkan utilitas dan kedalaman informasi di situs web sambil
menawarkan estetika yang menyenangkan dan kuat untuk menarik minat
calon mahasiswa dan stakholder lain untuk bekerja sama. Beberapa
universitas memiliki situs web yang luar biasa, yang telah memasukkan gaya
338
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
339
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
340
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Navigasi adalah kunci untuk situs web yang bagus. Mengunjungi situs web
harus menjadi pengalaman yang sederhana dan menyenangkan sehingga
jika pelanggan atau pengunjun tidak dapat menemukan apa yang pengguna
cari dengan cepat dan efisien, pengguna kemungkinan besar akan pergi dan
menemukannya di tempat lain. Beberapa cara untuk navigasi situs web yang
baik adalah:
• Gunakan ikon, karena penguna menyukai gambar
• Kelompokkan tautan serupa bersama-sama.
• Gunakan navigasi breadcrumb. Ini adalah jejak pergi dari satu
halaman di situs ke yang lain sehingga pengguna dapat dengan
mudah menavigasi berbagai tingkat situs.
341
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
• Memiliki tujuan utama yang jelas. Jika memiliki lebih dari satu
halaman, itu bisa membingungkan. Jangan membuat
pengunjung berpikir terlalu lama ketika menggunakan website
fakultas.
Skema warna
Pada kenyataannya tidak semua orang memiliki penglihatan yang bagus
sehingga semakin mudah untuk membaca konten di situs dan semakin
menyenangkan visualnya, semakin besar kemungkinan pengunjung akan
menghabiskan lebih banyak waktu di halaman . Warna memiliki cara yang
menarik untuk menanamkan perasaan dalam diri orang. Biru dan hijau,
misalnya adalah warna-warna dingin dan cenderung menciptakan perasaan
tenang, sedangkan merah adalah warna yang lebih edgy.
Presentasi
342
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Relevansi
Ini sejalan dengan presentasi. Pastikan tidak membanjiri halaman dengan
berantakan. Terlalu banyak gambar bisa mengganggu dan terlalu banyak
kata membosankan. Jika memiliki paragraf yang agak panjang, pisahkan
dengan gambar yang menggambarkan sesuatu yang ingin sampaikan
daripada membacanya, pengunjung dapat melihat gambar dan membuat
interpretasinya sendiri. Itu akan lebih menyenangkan bagi pengguna juga.
Berikut beberapa cara:
• Hanya cantumkan apa yang mutlak diperlukan.
• Tanyakan pada diri apakah setiap item di situs web memiliki
tujuan
• Atur konten untuk pengunjung sehingga pengguna tidak
perlu melakukannya. Ingat, semakin mudah pengalaman itu
bagi pengguna, semakin menyenangkan, dan semakin besar
kemungkinan pengguna akan kembali.
KESIMPULAN
Temuan dari penelitian ini jelas menunjukkan bahwa situs web Fakultas
Sains dan Teknologi mengkomunikasikan tujuan mobilitas sosial kepada
calon mahasiswa dan stakholder website lainnya. Hasil penelitian
menunjukan bahwa website dibuat guna membantu para pengguna untuk
mencari perguruan tinggi atau universitas yang dapat memberi mereka
pengalaman kredensial dan perguruan tinggi yang akan memiliki nilai tukar
yang signifikan pada penggunannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hite, R. E., & Yearwood, A. A. (2001). A content analysis of college and
university viewbooks (brochures). College & University, 76(3), 17–21.
Hossler, D. (1999). Using the Internet in college admissions: Strategic choices.
Journal of College Admissions, 162, 12–19.
343
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
344
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Hari Wiki Utama, Yulia Morsa Said, Magdalena Ritonga, Bagus Adhitya,
Eko Kurniantoro, Anggi Deliana Siregar
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Indonesia
Email: h.wikiutama@unja.ac.id
Abstrak
Sungai Mengkarang-Bedeng Rejo merupakan lokasi bagian dari Geopark
Merangin. Tersingkapnya Formasi Mengkarang Permian menjadikan daerah
ini sebagai laboratorium alam untuk memahami jejak geologi purba. Secara
posisi geologi daerah ini berada pada batas barat dari Blok Sibumasu terhadap
bagian paling timur Blok Sumatra Barat, sehingga sangat memungkinkan
bercampurnya stratigrafi batuan tua hingga muda secara tidak selaras dengan
kompleksitas struktur geologi. Perekaman data stratigrafi di Sungai
Mengkarang-Bedeng Rejo merupakan suatu metode lapangan yang
digunakan, dengan tujuan untuk memahami batuan penyusun stratigrafi
Formasi Mengkarang Permian. Representatif conto batuan untuk pengamatan
petrografi digunakan untuk mengetahui mineral penyusun batuan, sehingga
dapat memahami genesa batuan penyusun. Pengamatan lapangan
didapatkan batuan penyusun formasi ini dari batas bawah hingga atas
meliputi batulempung, batupasir, sisipan batuabara, konglomerat, metapelit,
dan metapsamit. Analisis petrografi menunjukkan pada batulempung dengan
kehadiran mineral klorit, sehingga membentuk serpih sedangkan pada
batupasir memiliki karakteristik kehadiran matrik lempung >10% ataupun
(mud supported) yaitu berupa batupasir wake dengan dominasi mineral
kuarsa (quartz wacke). Konglomerat disusun oleh fragmen dengan kuarsa
yang berukuran kerikil-kerakal, matrik berupa batupasir. Adanya metapelit
dan metapsamit sebagai petunjuk adanya kontrol strukur dari sesar
Mengkarang dan perlipatan dari antiklin Mengkarang serta sinklin Air
belango dari rezim tektonik Karbon Akhir -Permian Awal (purba).
Berdasarkan rekaman stratigrafi dapat disimpulkan bahwa fasies
pengendapan Formasi Mengkarang berada di fasies rawa ataupun danau.
345
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Tektonik Permian Akhir sebagai suatu indikasi berakhirnya kolisi antara Blok
Sibumasu terhadap Blok Malaya Timur, dan awal dari terjadinya fase sistem
transisional di Pulau Sumatra yang menyertakan Blok Sibumasu dengan Blok
Sumatra Barat, Metcalfe (2011); Hall (2014, 2002, 1997). Hal ini merupakan
cikal bakal dari pembentukan struktur tengah Sumatra dan stratifgrafi batuan
dasar Perbukitan Barisan saat ini, termasuk kondisi geologi Mengkarang
sebagai batas barat dari Blok Sibumasu. Mengkarang purba secara stratigrafi
disusun oleh Formasi Mengkarang dan Formasi Pelepat berumur Permian,
Intrusi Granit Tantan berumur Trias, dan Formasi Kasai berumur Plio-
Plistosen, Suwarna dkk (1992) dan Hamilton (1979). Kompleksitas geologi
Mengkarang ini tentunya memberikan suatu informasi mengenai batuan,
struktur geologi, sumber daya, keunikan, sehingga sangat memungkin untuk
dilestarikan sebagai Cagar Geologi bahkan Geopark. Menyusun ataupun
merokonstruksi Geologi Mengkarang dari rekaman stratigrafi merupakan
salah satu yang harus dilakukan untuk mengetahui urutan stratigrafi
pembentukannya.
Tersingkapnya Formasi Mengkarang Permian dari rekaman stratigrafi
di Sungai Mengkarang-Bedeng Rejo, Kabupaten Merangin, Jambi menjadikan
daerah ini sebagai laboratorium alam untuk memahami jejak geologi purba
(Gambar 1). Kompleksitas struktur geologi yang terbentuk sejak Karbon-
Permian umumnya berupa sesar naik dan sesar mendatar sebagai akibat dari
proses kolisi Blok Sibumasu dan Blok Malaya Timur, Metcalfe (2011).
Pengangkatan tersebut memungkinkan terjadinya deformasi secara fisik pada
stratigrafi penyusun. Deformasi lentur (ductile) pada batuan penyusunnya
umumnya memiliki kompleksitas stratigrafi, dikarenakan karakteristik
deformasi seperti ini, metamorfisme secara keseluruhan atau sebagian
(palimsest).
Sungai Mengkarang-Bedeng Rejo secara geologi dari penyebaran
berada di bagian tenggara Formasi Mengkarang, Suwarna dkk (1992).
Metcalfe (2011 dan 2013) mejelaskan bahwa Blok Sibumasu merupakan
pecahan dari Blok Gondwana yang terjadi pada akhir dari Permian Awal
(Gambar 2). Pecahan dari blok benua tersebut dan umur dari Formasi
Mengkarang Permian (Purba) merupakan suatu hal yang sangat menarik
untuk dikaji susunan dari stratigrafi yang terekam, sehingga dapat
merekonstruksi Geologi Mengkarang dengan runtutan awal dari proses
geologi yang menyertai dalam pembentukannya.
346
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
347
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Gambar 2. Penyebaran dari Blok Benua Gondwana pada Blok Sibumasu yang
terjadi pada akhir dari Permian Awal, Metcalfe (2011). Blok ini membentuk
orientasi selatan-tengagara – utara-baratlaut, sehingga Formasi Mengkarang
Permian memiliki korelasi yang sama ataupun beda fasies pada lokasi yang berbeda
Tinjauan Geologi
Evolusi tektonik Sumatra sebagai hasil subduksi dari batas lempeng
Samudera Hindia yang menunjam di bawah lempeng Benua Eurasia pada
Masa Kenozoikum yang diperkirakan telah menyebakan terjadinya rotasi dari
Pulau Sumatera dengan orientasi arah perputaran searah jarum jam (Hall,
1997; Hamilton, 1979; Natawidjaja (2017)). Perubahan posisi Pulau Sumatra ini
yang pada awalnya berarah barat-timur menjadi baratlaut-tenggara
(Hamilton, 1979). Perubahan deformasi Pulau Sumatera yang mengalami
rotasi terjadi pada Kala Oligo-Miosen (Sidi, 2000 dalam Barber, dkk., 2005).
Deformasi ini menyebabkan terjadinya pergerakan sesar Sumatera yang mulai
aktif pada kala tersebut.
Mengkarang merupakan kompleksitas struktur geologi yang terbentuk
sejak Karbon Akhir - Jura Awal di anataranya sesar mendatar, sesar naik, dan
perlipatan, Suwarna, dkk (2005) dan Barber, dkk (2005). Metcalfe (2011) fase
tektonik Mengkarang diawali dari fase besar dari Blok Gondwana pada
Karbon Akhir - Permian Awal yang merupakan akhir dari zaman es (Glacial
Epoch), sehingga Blok Gondwana mengalami pemisahan di bagian timurnya
dan membentuk Blok Sibumasu.
348
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Fase tektonik dari evolusi yang membentuk Blok Sibumasu dari Permian
Awal - Permian Tengah yang membentuk ruang terbuka ataupun cekungan
yang diisi oleh sistem fluida dari air laut yang terjebak di antara kedua blok
benua tersebut “Meso-Tethys”, Metcalfe (2011) dan Barber dkk (2005).
Pemekaran yang membentuk cekungan, sehingga posisi Geologi Mengkarang
yang diyakini berada di bagian barat dari Blok Sibumasu sebagian kecilnya
berada pada lingkungan laut dangkal dan lebih dari sebagiannya berada pada
lokasi ataupu fasies pengendapan yang berasosiasi dengan kenaikan dan
penurunan muka air laut ataupun pada lingkungan darat dengan fasies rawa
hingga sistem delta. Secara tektonik dari kerangka Geologi Mengkarang
berada pada tepian benua. Fase di saat terjadinya transisional sistem dari Blok
Sumatra barat yang bergerak dari arah utara-baratlaut - selatan-tenggara
memberikan pengaruh pada deformasi batuan dari Formasi Mengkarang.
Deformasi ini diyakini akan membentuk rangkaian perlipatan, pensesaran,
serta metamorfisme pada batuan dari Formasi Mengkarang.
349
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan pemetaan geologi permukaan di Sungai
Mengkarang-Bedeng Rejo, pengenalan terhadap objek geologi yang
tersingkap di permukaan, pendeskripsian setiap litologi dari stratigrafi
penyusun Formasi Mengkarang. Pengukuran penampang stratigrafi ataupun
profil stratigrafi dilakukan untuk mengetahui batas bawah ataupun dari
litologi batuan penyusun formasi ini. Pengambilan conto batuan di setiap
bidang perlapisan dari stratigrafi penyusun dilakukan untuk analisis
mikroskopis petrografi batuan. Pada pengamatan petrografi akan didapatkan
mineral utama penyusun batuan, mineral yang diakibatkan proses
metamorfisme hingga alterasi hidrotermal, tekstur batuan, hingga media
untuk menginterpretasi diagenesis pembentukan batuan.
Perekaman data stratigrafi dengan metode profil di setiap singkapan
kemenerusan dari Formasi Mengkarang diyakini sebagai metode yang
representatif untuk mengetahui litologi penyusun dari stratigrafi formasi ini.
Penebalan, penipisan,kedudukan bidang perlapisan diamati secara menerus,
shingga akan didapatkan bentukan distribusi ataupun penyebaran dari
formasi ini. Metode seperti ini dilakukan dengan ketelitian, sehingga nantinya
dapat memahami dan menginterpretasi fasies pengendapan di saat
pembentukannya.
Pengukuran pada objek struktur geologi seperti sesar dan lipatan, serta
penyebaran kekar, digunakan untuk mengetahui peranannya terhadp
keterdapatan dari stratigrafi Formasi Mengkarang. Orientasi struktur sebagai
media untuk mengetahui rezim tektonik yang bekerja terhadap deformasi
batuan yang terjadi hingga proses geologi yang terjadi pada saat ini.
350
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
351
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
352
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Analisis
Analisis dari petrografi sayatan tipis batuan pada tiap karakter litologi hanya
dilakukan pada batulempung, batupasir, metapelit, dan metapsamit.
Konglomerat dan batubara hanya dilakukan pengamatan ataupun analisis
megaskopis di lapangan. Pada karakteristik batulempung umum
memperlihatkan dominasi lempung dengan sedikit terdaptanya kuarsa, dan
mineral opak (Gambar 7). Berwarna kecokelatan pada batulempung
merupakan oksidasi atau oksida besi. Metapsepit ditandai dengan kehadiran
klorit (Gambar 8).
353
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Gambar 8. Fotomikrografi metapsepit ppl (kiri) dan xpl (kanan). Komposisi utama
mineral lempung (Cly) dengan sedikit keterdapatan mineral kuarsa (Qz), k.feldspar
(kfs), klorit (chl) serta opak (Opq)
Gambar 9. Fotomikrografi batupasir ppl (kiri) dan xpl (kanan). Komposisi utama
mineral mineral kuarsa (Qz), kalsit (cly), matrik lempung sebagai didukung lumpur
(cly), dan opak (Opq)
354
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Gambar 10. Fotomikrografi metapsamit ppl (kiri) dan xpl (kanan). Komposisi
utama mineral mineral kuarsa (Qz), hornblenda (Hbl), matrik lempung sebagai
didukung lumpur (cly), dan opak (Opq). Tekstur dengan kerapatan antara mineral
sangat jelas teramati pada metapsamit ini
PEMBAHASAN
Batulempung yang mnjadi alas Formasi Mengkarang yang terbentuk pada
Zaman Permian sebagai indikasi ketika terjadinya pemisahan pada Blok
Gondwana yaitu Blok Sibumasu, daerah penelitian terjadinya kenaikan muka
air transgresif, sehingga terjadinya genangan air pada suatu daerah di daratan
(Blok Sibumasu), genangan air ini umumnya membentuk suatu sistem
sedimen daerah rawa ataupun danau. Pada mekanisme ini maka yang
pengontrol utamanya adalah fluida dengan suspen load, sehingga yang
terbentuk lebih awal merupakan sedimen berukuran butir halus seperti
lempung. Adanya batupasir sebagai indikasi adanya fase regresif dengan
energi tinggi sehingga membentuk butiran yang relatif sedang seperti pasir.
Pembentukan batubara di daerah penelitian sebagai indikasi adanya
fase transgresif dan reresif yang terjadi secara perulangan. Pada pembentukan
batubara ini sebagai petunjuk adanya material organik yang mengalami
pembusukan atau sebagai sumber dari pembatubaraan. Hal ini senada
dengan adanya metapelit di Sungai Muara Karing, Utama dkk (2018). Data ini
cukup menjadi bukti fase pengendapan dari keterdapatan batubara adanya
material orgnik.
Konglomerat yang terdapat setempat dengan lapisan atasnya batupasir
sebagai suatu indikasi terjadinya fase energi tinggi hingga sedang pada suatu
cekungan sedimen dari proses pembentukannya. Konglomerat yang
didominasi oleh mineral kuarsa diyakini dari batuan tua yang menandung
komposisi kuarsa yan besar, diinterpretasi berasal dari pelapukan dan
sedimentasi dari kerak benua.
355
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil, analisis data,dan diskusi dari data lapangan perekaman
stratigrafi Formasi Mengkarang Permian dapat disimpulkan bahwa batuan
penyusun dari lapisan bawah yang diendapkan pada fasies rawa ataupun
danau yaitu berupa batulempung, semakin ke atas batupasir dengan terdapat
sisapan batubara. Keberadaan dari konglomerat dengan batupasir di atasnya
sebagai suatu petunjuk adanya perulangan fase transgresif dan regresif,
tentunya berhubungan dengan pembentukan struktur sesar dan lipatan di
Sungai Mengkarang, Bedeng Rejo.
Fasies pengendapan rawa dengan sikuen batulempung, batupasir,
sisipan batubara, dan konglomerat di bagian atasnya, serta metapelit,
metapsamit diayakini sebagai akibat proses tektonik secara regional dari
pemisahan Blok Gondwana terhadap Blok Sibumasu yang diikuti dengan
kolisi Blok Sibumasu terhadap lok Malaya Timur di bagian timur Sumatra,
dan fase transisional sistem dari Blok Sibumasu dan Blok Sumatra Barat pada
batas dari Mengkarang
356
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGEMENT
Ucapan terima kasih kepada Fakultas Sains dan teknologi Universitas Jambi
dari Dana Penelitian tahun 2019. Terima kasih juga disampaikan kepada
panitia penyelenggara seminar nasional LPPM Universitas Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
Barber, A.J., Crow M.J., Milsom, J.S. (2005) Sumatera, Geology, resources and
tectonics evolution, London: Geological Society Memoir No. 31. 290 hal.
Hall, R. (2014) Indonesia tectonics: subduction, extention, provenance, and
more, Indonesian Petroleum Association, Proceedings 38th Annual
Exhibition and Convention, Jakarta, Indonesia, IPA14-G-360.
Hall, R. (2002) Cenozoic Geological and Plate tectonic Evolution of SE Asia
and the SW Pasific: Computer Based Reconstruction, Model and
Animation, Journal of Asian Earth Sciences, 20, 353-356.
Hall, R. (1997) Cenozoic Plate Tectonic Reconstruction of SE Asia, Geological
Society of London, Special Publication, 126, 11-23.
Hamilton, W.B. (1979) Tectonic of the Indonesian Region, Professional Paper
1078, U.S. Geological Survey, Washington, D.C.
Metcalfe, I., 2011b. Tectonic framework and Phanerozoic evolution of
Sundaland. Gondwana Research 19. Hal 3-21.
Metcalfe, I. 2013. Gondwana dispersion and Asian accretion: Tectonic and
palaeogeographic evolution of eastern Tethys. Journal of Asian Earth
Sciences. 66. 1-33.
Suwarna, N., Suharsono., Gafoer, S., Amin, T.C., Kusnama., Hermanto, B.
(1992) Geological Map of Sarolangun Quadrange Sumateral, Scale
1:250.000, Geological research and Development Centre, Bandung.
Utama, H.W., Kurniantoro, E., Said, Y.M., Kurniawan, A., Mulyasari, R. 2018.
Genetic of joint system Mengkarang metapellite: implication to characteristic
deformation on the Muara Karing Geopark Merangin, Jambi. Prosiding
Semnas SINTA FT UNILA, Vol.1. hal. 168-172.
357
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstract
The objectives of this research are: 1) to identify the creative economy
subsector which is based on local potential and has prospects to be
developed in Jambi City. 2) to formulate development models of the creative
economy subsector based on local potential. 3) to analyze the impact of
developing a creative economy based on local potential on people's income;
and 4) to formulate a policy strategy in the framework of developing a
creative economy based on local potential in the City of Jambi. Scoring
analysis technique is used to analyze the first problem. The second and third
problems are analyzed using the Multiple Regression model. The fourth
problem was analyzed using the Quantitative SWOT analysis model. The
results of this research indicate that the potential for creative economy to be
developed in the city of Jambi are the advertising, architecture, craft, film
and television industries. The formulation of the creative economy subsector
development model in Jambi City is strongly influenced by government
support factors in the form of coaching, events, the number of workers
related to the creative economy and the amount of capital. Furthermore, it is
necessary to diversify policy strategies in the development of the creative
economy in the City of Jambi. The development of the creative economy has
a positive and significant impact on people's income in the city of Jambi.
PENDAHULUAN
Studi pengembangan sector ekonomi kreatif berbasis kompetensi lokal
sejalan dengan Arah Kebijakan Umum Bidang Ekonomi di Kota Jambi,
khususnya yang berkenaan dengan penyediaan dan pengembangan fasilitas.
Disamping itu juga searah dengan Arah Kebijakan Umum Bidang sector
ekonomi kreatif berbasis kompetensi lokal dalam rangka meningkatkan
kegiatan ekonomi dengan mendorong aktivitas perekonomian yang terkait
dengan sector ekonomi kreatif berbasis kompetensi lokal.
Melalui Studi pengembangan sector ekonomi kreatif berbasis
kompetensi lokal di Kota Jambi, diharapkan pemerintah daerah menjadi
358
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
RumusanMasalah
359
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah analisis
data sekunder dan dilengkapi pula dengan metode observasi. Yang
dimaksud dengan analisis data sekunder adalah analisis data yang telah
tersedia. Analisis ini mencakup interpretasi, kesimpulan atau tambahan
pengetahuan dalam bentuk lain. Sedangkan yang dimaksud dengan metode
360
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Model Analisis
HASIL PENELITIAN
Subsektor Ekonomi Kreatif Prospektif
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan tekhnik skoring
terhadap ekonomi kreatif yang ada di Kota Jambi maka teridentifikasi 5 jenis
ekonomi kreatif yang prospektif untuk dikembangkan. Adapun ekonomi
kreatif yang prospektif tersebut adalah : Subsektor Industri Periklanan,
Subsektor Industri Arsitektur, Industri Kerajinan, Industri Film, Video, Dan
Fotografi, Industri Televisi Dan Radio.
361
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
R-squared 0.992058
Adjusted R-
squared 0.988616 Durbin-Watson stat 1.628204
F-statistic 288.2606
Prob(F-statistic) 0.000000
Uji F
Dari perhitungan diperoleh hasil F hitung = 288,2606 sedang F-tabel = 2,165.
Hal ini menunjukkan nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian maka variabel pembinaan pemerintah, event
daerah, jumlah tenaga kerja dan jumlah modal secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel perkembangan ekonomi kreatif di Kota
Jambi pada tingkat kepercayaan 95%.
362
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Uji t
Uji t-statistik dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), secara individual. Untuk lebih
jelasnya mengenai hasil estimasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
363
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kerja (PDT)
KESIMPULAN
Beranjak dari analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Ekonomi kreatif yang potensial untuk dikembangkan di Kota Jambi
adalah industry kreatif periklanan, arsitektur, kerajinan, perfilman
dan pertelevisian.
2. Rumusan model pengembangan subsector ekonomi kreatif di Kota
Jambi sangat dipengaruhi oleh factor pembinaan oleh pemerintah,
event, jumlah tenaga kerja yang terkait pada ekonomi kreatif dan
jumlah modal. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan statistic
dimana R2 sebesar 98,86%.
3. Perlu dilakukan perndiversifikasian strategi kebijakan dalam
pengembangan ekonomi kreatif di Kota Jambi.
4. Pengembangan ekonomi kreatif memberi dampak positif dan
significant terhadap pendapatan masyarakat di Kota Jambi.
364
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Saran
Atas dasar hasil analisis dan kesimpulan di atas maka dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Peranan pemerintah Kota Jambi masih berpengaruh secara
significant dalam pengembangan ekonomi kreatif, terutama yang
terkait dengan pembinaan, penyelenggaraan event dan bantuan
modal. Oleh sebab itu, diperlukan program yang lebih sistimatis
dan terstruktur terhadap ekonomi kreatif di Kota Jambi. Sehingga
benar benar memberi dampak positif terhadap pendapatan
masyarakat,
2. Dikarenakan adanya keterbatasan program dan pendanaan yang
dimiliki pemerintah Kota Jambi maka memfasilitasi program
kemitraan dengan pihak swasta besar perlu dilakukan. Sehingga
program percepatan pengembangan ekonomi kreatif berjalan lebih
cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Erwan, Bambang.2016. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Wisata Kerinci. Tesis
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Unja, Jambi.
Wahab, Abdul.2015. Determinasi Perkembangan Objek Wisata di Pulau Bali.
Jurnal Ekonomi Terapan Vol.3 No.2. UDAYANA, Bali
Soewantor.2014. Dampak Wisata Terhadap Perekonomian Kota Medan. Jurnal
Ekonomi Wisata Vol.1 No.1 UNM, Medan.
Yoet, Hariadi.2013. Dampak Sektor Pariwisata Di Sumatera Barat. Jurnal
Ekonomi Wisata, Vol.1 No.5 UNES,Padang.
Kodyat.2013. Identifikasi Objek Wisata Kawasan Gunung Kerinci,. Tesis Magister
Ilmu Ekonomi Pascasarjana Unja, Jambi.
Soebagyo.2012. Strategi Pengembangan Wisata Indonesia,.Jurnal Ekonomi
Kwuntitatif Vol.2 No.2. Univ.Jember. Jember
Devunawati.2011. Strategi Optimalsiasi Aset Daerah Di Sektor Pariwisata
Kabupaten Kerinci Dalam Peningkatan PAD,. Tesis Magister Ilmu
Ekonomi Pascasarjana Unja, Jambi.
Neny, Indriana. 2010. Identifikasi Potensi dan Pengembangan Klaster
Industri Kreatif di Kabupaten Rembang. Jurnal Penelitian Pendidikan
Lembaga Penelitian Unnes Vol 18 No 1 tahun 2010.
Yasri. 2009. Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil Kreatif. Bandung :
Penerbit Akatiga.
Rosyadi, Imron. 2015. Kinerja pengelola UMKM Industri Kreatif.
Universitas Airlangga, Surabaya ,2015
365
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Sumarno. 2010. Etos Kerja Wanita UMKM Industri Kreatif Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga ”. Studi kaus pada Kerajinan Bambu, Yogyakarta
: Kopertis V.
Prasetyo, 2010. Analisis Pendapatan Industri Kreatif. Tesis, S2, STIE
Kerjasama, Yogyakarta.
Waskito, 2010. Pengembangan Industri Kraetif Sebagi Usaha Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat”, Tesis, S2, Pasca Sarjana, UGM, Yogyakarta
Surya, 2012, Perilaku Industri Kreatif dalam Meningkatkan Kinerja Pasar,
Laporan Penelitian Dasar, DP2M, Dirjen Dikti, Jakarta.
Wiwin, 2014, Peningkatan Produksi Kerajinan Sebagai Upaya Mendukung
Program Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Bantul Yogyakarta,
Laporan Penelitian Dosen Muda, DP2M, Dirjen Dikti, Jakarta.
Syamsudin. 2011. Studi Kemitraan UKM di Kota Semarang. Jurnal Dinamika
Vol 15 No.1 Tahun 2011 hal 1-20
Rahmad, Abdul. 2009. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa
Isu Penting, Jakarta: Penerbit Salemba Empat
366
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstract
The objectives of this research are: First, to identify the creative industries
which have export competitiveness. Second, to identify the factors that
influence the development of creative industries which are identified as
leading industries. Third, to formulate a creative industry development
model that is identified as a leading industry and has export
competitiveness. Fourth, to design policy strategies for developing creative
industries that are identified as leading industries and have export
competitiveness in Jambi Province. Several analytical models were used to
answer the research objectives: 1) Production Instability Index, Location
Quotient and Specialization Index models. 2) Multiple Regression model. 3)
Simultaneous Equation Model. 4) SWOT Quantitative analysis model. The
results of the research concluded that the creative industries which identified
as leading industry and having export competitiveness to be developed in
Jambi Province are the handicraft, advertising and television industries.
Internal factors that influence the development of the creative industries are
access to capital, entrepreneurship, local human resources, marketing,
business plans, financial knowledge, local raw materials and local product
design. While external factors that influence are government support,
legality, social networks, access to information, technology and coaching.
The leading creative industry development model in Jambi Province should
be more concerned with two main factors; labor productivity and raw
material support.
PENDAHULUAN
Provinsi Jambi merupakan daerah yang saat ini tumbuh berkembang pesat,
dimana pertumbuhan ekonomi mencapai 4,71% pada tahun 2018 dan 4,6%
pada tahun 2017. Pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari kontribusi sektor
Industri Kreatif yang lebih dari 60% dan kemampuan Industri Kreatif dalam
menyerap tenaga kerja sebesar 69%. Besarnya kontribusi Industri Kreatif tidak
terlepas dari berkembangnya berbagai kelompok industri kreatif. Walaupun
367
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Industri kreatif manakah yang teridentifikasi memiliki keunggulan
berdayasaing ekspor untuk dikembangkan di Provinsi Jambi.
2. Faktor faktor apakah yang mempengaruhi pengembangan industri
kreatif yang teridentifikasi memiliki keunggulan berdaya saing
ekspor di Provinsi Jambi.
3. Bagaimanakah model pengembangan industri kreatif yang
teridentifikasi memiliki keunggulan berdayasaing ekspor di Provinsi
Jambi.
4. Bagaimanakah strategi kebijakan pengembangan industri kreatif
yang teridentifikasi memiliki keunggulan berdaya saing ekspor di
Provinsi Jambi
368
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu
metode penelitian deskriptif kuantitatif dan metode penelitian survai.
Metode penelitian deskriptif kuantitatif digunakan dalam upaya
mengidentifikasi profil industri kreatif unggulan berdayasaing ekspor dan
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Melengkapi metode
penelitian deskriptif kuantitatif maka digunakan pula metode penelitian
survai. Metode penelitian survai digunakan untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi pengembangan usaha industri kreatif unggulan
369
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
HASIL ANALISIS
Industri Kreatif Unggulan Berdayasaing Ekspor
Pengidentifikasian terhadap tingkat kestabilan produksi dari industry kreatif
yang berorientasi ekspor dengan menggunakan the Indexes of Production
Instability menghasil indeks untuk setiap industry kreatif. Tabel
1memperlihatkan indeks tingkat kestabilan produksi industry kreatif yang
terpilih.
370
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
371
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
faktor akses modal, mempunyai pengaruh nyata dalam keberhasilan
pengembangan industry kreatif di Provinsi Jambi. Dari pernyataan tersebut
didiskripsikan bahwa apabila terjadi penambahan akses modal terhadap
pengembangan industry kreatif, maka akan memberikan kontribusi yang
nyata terhadap pengembangan industry kreatif di Provinsi Jambi.
Dari hasil uji menyatakan bahwa faktor kewirausahaan mempunyai
pengaruh yang siqnificant terhadap keberhasilan pengembangan industry
kreatif di Provinsi Jambi, dengan nilai P = 0.0809. Berdasarkan hasil uji
tersebut membuktikan bahwa faktor kewirausahaan mempunyai pengaruh
yang siqnificant. Koefisien positif untuk kewirausahaan memperlihatkan
bahwa adanya pengaruh positif variabel. Ini berarti semakin tinggi tingkat
variabel kewirausahaan maka akan mempengaruhi tingkat keberhasilan
pengembangan industry kreatif di Provinsi Jambi.
372
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
373
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
dan desain produk local sebagai factor internal. Sedangkan factor
dukungan pemerintah, legalitas, jaringan sosial, akses informasi,
tekhnologi dan pembinaan sebagai factor eksternal.
3. Model pengembangan industri kreatif yang teridentifikasi memiliki
keunggulan berdayasaing ekspor di Provinsi Jambi harus
memperhatikan 2 faktor utama yaitu produktivitas tenaga kerja dan
dukungan bahan baku.
4. Strategi kebijakan pengembangan industri kreatif yang teridentifikasi
memiliki keunggulan berdaya saing ekspor di Provinsi Jambi harus
menekankan pada spek internal dan eksternal, disamping factor
kualitas SDM dan dukungan bahan baku.
Saran
Beranjak dari hasil analisis dan kesimpulan di atas maka dapat disarankan
beberap hal sebagai berikut :
1. Dalam rangka pengembangan industry kreatif unggulan yang
berorientasi ekspor maka guna memenuhi kualifikasi SDM yang
sangat berdampak positif maka diperlukan lembaga pendidikan
setara Politekhnik. Lembaga ini pada dasarnya berorientasi pada
kebutuhan pasar tenaga kerja.
2. Pemerintah harus berperan aktif dalam memberikan pembinaan dan
memfasilitasi timbulnya kemitraan danjejaringan antar industry
kreatif. Hal ini bertujuan untuk mengeliminir ketergantungan bahan
baku industry kreatif unggulan berorientasi ekspor.
DAFTAR PUSTAKA
lves, Juvenal, dkk. 2015.Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah Dalam Upaya Penguatan Modal Usaha Di Timor Leste.
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-6962 Vol. 4, No. 2
(2015) 167. Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
Hamid, Edy Suandi dan Susili, Y Sri, 2011. Strategi Pengembangan Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 12, Nomor 1, Juni 2011.
Hamid, Edy Suandi dan Y. Sri Susilo. 2011. Strategi Pengembangan Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 12, Nomor 1, Juni 2011, hlm.45-
55. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Kusdiana, Dikdik dan Ardi Gunardi. 2014. Pengembangan Produk Unggulan
UMKM Kabupaten Sukabumi. Trikonomika Volume 13, Nomor 2,
Desember 2014. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.
374
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
375
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstract
The objectives of this research are: First, to determine the amount of financial
capability of local districts in Jambi Province after regional autonomy.
Second, to analyze the factors that influence the performance of regional
finances. Third, to analyze the effect of regional financial performance on
regional budget based on fiscal decentralization and regional economic
growth. The first research objective was analyzed using the regional financial
capability index (IKK) analysis model through the calculation of the PAD
(Local Government Revenue) growth index, the index of direct expenditure
elasticity to the PAD and the PAD share index to the APBD (Regional
Expenditure Budget). The second research objective was analyzed using
multiple regression analysis models. The third research objective was
analyzed using a simple regression analysis model. The results of this
research indicate that the level of financial performance of regencies / cities in
Jambi Province after regional autonomy, which is reflected in the PAD
growth index, the direct expenditure elasticity index and the PAD
contribution index in financing the APBD show a positive index
development. Then, investment factors, per capita income and direct
expenditure also affect the financial performance of the city district in Jambi
Province after regional autonomy. The capability of regional financial
performance also affects the regional budget based on fiscal decentralization
and regional economic growth.
PENDAHULUAN
Jika penerimaan PAD dapat ditingkatkan, maka kemampuan keuangan
daerah juga akan meningkat. Sedangkan kemampuan keuangan akan
menstimulisasi pembiayaan yang berasal dari APBD murni untuk
pembangunan daerah. Bila ini berjalan dengan baik maka kemandirian
376
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat kinerja keuangan daerah kabupaten kota di
Provinsi Jambi pasca otonomi daerah, yang tergambar dari indeks
pertumbuhan PAD, Indeks Elastisitas belanja langsung dan Indeks
kontribusi PAD dalam membiayai APBD.
2. Factor factor apakah yang mempengaruhi kinerja keuangan daerah
kabupaten kota di Provinsi Jambi pasca otonomi daerah.
3. Bagaimana pengaruh kemampuan kinerja keuangan daerah terhadap
APBD berbasis desentralisasi fiskal dan pertumbuhan ekonomi daerah.
377
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data sekunder dan dilengkapi pula dengan metode observasi. Yang
dimaksud dengan analisis data sekunder adalah data yang telah dilaporkan
suatu badan, organisasi dimana badan atau organisasi itu sendiri tidak
langsung mengumpulkan data, melainkan diperoleh dari pihak-pihak lain
yang telah mengumpulkan terlebih dahulu dan menerbitkannya (Masri
Singarimbun:1989).
Sedangkan yang dimaksud dengan metode observasi adalah
penelitian yang melakukan pengamatan terhadap objek dan daerah
penelitian dan menggunakan kuesioner sebagai alat. Metode ini digunakan
untuk melengkapi analisis kontribusi dan retribusi daerah, laba BUMD dan
Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebagai bagian dari perhitungan PAD
(Pendapatan Asli Daerah).
378
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
𝑋𝐺 + 𝑋𝐸 + 𝑋𝑆
𝐼𝐾𝐾 =
3
Dimana:
IKK = Indeks Kemampuan Keuangan
XG = Indeks Pertumbuhan PAD (Growth)
XE = Indeks Elastisitas Belanja Langsung terhadap PAD
XS = Indeks Share (kontribusi) PAD terhadap APBD
Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Kemampuan Keuangan Daerah
𝐺𝑃𝐴𝐷𝑖 − 𝐺𝑃𝐴𝐷𝑚𝑖𝑛
𝑋𝐺 =
𝐺𝑃𝐴𝐷𝑚𝑎𝑥 − 𝐺𝑃𝐴𝐷𝑚𝑖𝑛
Dimana:
XG = Indeks pertumbuhan
GPADi = Besaran pertumbuhan PAD tahun observasi ke i
GPADmin = Besaran pertumbuhan PAD yang hasilnya terkecil dari
keseluruhan tahun observasi ke i
GPADmax = Besaran pertumbuhan PAD yang hasilnya terbesar dari
keseluruhan tahun observasi ke i
379
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
2) Indeks Elastisitas
𝐸𝐵𝐿𝑖 − 𝐸𝐵𝐿𝑚𝑖𝑛
𝑋𝐸 =
𝐸𝐵𝐿𝑚𝑎𝑥 − 𝐸𝐵𝐿𝑚𝑖𝑛
Dimana:
XE = Indeks elastisitas Belanja Langsung terhadap PAD
EBLi = Besaran elastisitas belanja langsung terhadap PAD tahun
observasi ke i
EBLmin = Besaran elastisitas belanja langsung terhadap PAD yang
hasilnya terkecil dan keseluruhan tahun observasi
EBLmax = Besaran elastisitas belanja langsung terhadap PAD yang
hasilnya terbesar dan keseluruhan tahun observasi
3) Indeks Share
𝑆𝑃𝐴𝐷𝑖 − 𝑆𝑃𝐴𝐷𝑚𝑖𝑛
𝑋𝑆 =
𝑆𝑃𝐴𝐷𝑚𝑎𝑥 − 𝑆𝑃𝐴𝐷𝑚𝑖𝑛
Dimana:
XS = Indeks Share (kontribusi) PAD terhadap APBD
SPADi = Besaran Share (kontribusi) PAD terhadap APBD tahun
observasi ke i
SPADmin = Besaran Share (kontribusi) PAD terhadap APBD yang hasilnya
terkecil dan keseluruhan tahun observasi
SPADmax = Besaran Share (kontribusi) PAD terhadap terhadap APBD yang
hasilnya terbesar dan keseluruhan tahun observasi
𝐾𝐾 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑖𝑛𝑣 + 𝑎2 𝑃𝑐𝑎𝑝 + 𝑎3 𝐵𝐿 + 𝑒
Dimana:
KK = kemampuan keuangan daerah
Inv = Investasi Daerah
Pcap = Pendapatan Perkapita Daerah
BL = Belanja Langsung Daerah
e = error term
a0 = Intercept
a1 a2 a3 = Koefisien Regresi
380
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
𝑌𝐷𝐹 = 𝑏0 + 𝑏1 𝐾𝐾
𝑃𝐸 = 𝑐0 + 𝑐1 𝐾𝐾
Dimana
KK = kemampuan keuangan daerah
YDF = APBD berbasis desentralisasi fiskal
Pendapatan data rasio antara PAD dengan TPD berupa RPAD selama tahun
2014-2018 memperlihatkan bahwa angkanya masih relatif kecil atau berada
dibawah 5% dengan rata-rata sebesar 4,24%. Mengacu kepada hasil RPAD
selama 5 tahun tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan fiskal
381
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
daerah Provinsi Jambi adalah rendah sekali. Ini berarti Pemerintah Provinsi
Jambi harus bekerja keras meningkatkan kemampuan fiskal daerah tersebut.
Bila RPAD yang termuat pada tabel diatas dimana rata-ratanya adalah
sebesar 4,24% dapat pula diartikan bahwa kinerja anggaran buruk sekali
atau rendah sekali. Diperlukan upaya meningkatkan PAD dari non-pajak &
retribusi daerah karena Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
pajak daerah dan retribusi daerah telah membatasi objek pajak dan retribusi
daerah.
Tabel diatas menyajikan selama tahun 2014 hingga 2016, kemandirian fiskal
Provinsi Jambi dikategorikan sudah mandiri. Sedangkan tahun 2017 dan
2018 menjadi kurang mandiri karena munculnya hutang jangka pendek yang
382
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
383
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Dari data analisis terlihat bahwa tabel belanja langsung untuk tahun 2015
mengalami penurunan tetapi diikuti pula oleh penurunan total belanja
daerah. Kemudian belanja langsung juga naik sejalan dengan kenaikan
belanja daerah. Ini berarti belanja langsung dapat ditingkatkan bila belanja
daerah meningkat karena pendapatan daerah yang meningkatkan. Berarti
upaya meningkatkan belanja langsung juga berkaitan dengan upaya
meningkatkan pendapatan daerah Provinsi Jambi.
384
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Tingkat kinerja keuangan daerah kabupaten kota di Provinsi Jambi
pasca otonomi daerah, yang tergambar dari indeks pertumbuhan PAD,
Indeks Elastisitas belanja langsung dan Indeks kontribusi PAD dalam
membiayai APBD menunjukkan perkembangan indeks yang positif.
385
Luaran Hasil Penelitian dan PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
386
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilatarbelakangi adanya
permasalahan mitra berkaitan dengan pemahaman terhadap Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Dari
pengamatan di lapangan dan berdasarkan data yang di peroleh menunjukkan
bahwa pelanggaran terhadap hak-hak anak sering terjadi di dalam
masyarakat dan tidak jarang terjadi kekerasan fisik terhadap anak yang
dilakukan oleh orang terdekat. Pada umumnya pelanggaran terhadap hak-
hak anak merupakan awal terjadinya suatu tindak pidana yang berujung pada
proses hukum. Salah satu penyebab dari hal tersebut yakni kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Kegiatan pengabdian
ini dilakukan dengan cara sosialisasi tentang hak-hak anak dalam peradilan
anak, perlindungan hukum terhadap anak dan proses penyelesaian perkara
anak terhadap masyarakat agar lebih memahami hak-hak anak dalam
peradilan. Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini adalah untuk
meningkatkan peran aktif masyarakat, berpartisipasi, dan peduli terhadap
hak-hak anak. Untuk menjawab permasalahan, solusi yang ditawarkan adalah
dilakukan berupa penyampaian informasi dari narasumber, tanya jawab dan
diskusi, berkaitan dengan hak-hak anak dalam peradilan anak. Aspek yang
perlu dipertimbangkan dalam kegiatan ini adalah kelayakan perguruan
tinggi, tim pelaksana/instruktur, materi kegiatan dan sarana prasarana. Hasil
kegiatan menunjukkan, bertambahnya ilmu pengetahuan masyarakat tentang
hak-hak anak dalam sistem peradilan pidana, tumbuhnya sikap waspada,
peduli, berpartisipasi dan berperan aktif dalam memberikan hak-hak anak
sehingga tercipta lingkungan ramah anak di dalam masyarakat.
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Perlindungan hukum bagi anak dapat diartikan sebagai upaya perlindungan
hukum terhadap berbagai kebebasan dan hak asasi anak (fundamental rights
1
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
1
Waluyadi, HukumPerlindunganAnak, MandarMaju, Bandung, 2009, hlm. 1
2
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pemasalahan Mitra
Kekerasan terhadap anak yang terjadi dilingkungan keluarga, masyarakat,
lingkungan kerja bahkan di lingkungan pendidikansering kali dilakukan
dengan alasan mendisiplinkan anak. Bahkan kekerasan terhadap anak sering
”dibungkus” dengan alasan mendidik anak, banyaknya kasus kekerasan
terhadap anak menimbulkan keprihatinan tersendiri mengingat anak adalah
generasi penerus bangsa yang harus mendapatkan perhatian serius terhadap
tumbuh kembang anak.
Dalam pengamatan ternyata keberadaan peraturan perundang-
undangan yang menjamin perlindungan anak masih belum diterapkan secara
maksimal. Salah satu indikator penyebabnya adalah tingkat pemahaman
tentang hak-hak anak baik oleh penegak hukum maupun masyarakat yang
masih kurang, belum berfungsinya hukum dengan baik bisa jadi disebabkan
oleh belum sampainya berbagai peraturan yang menjamin perlindungan anak
sampai pada tingkat masyarakat.
Selain masyarakat (orang tua) sebagai khalayak sasaran yang strategis
dalam kegiatan perlindungan hukum terhadap anak serta penyadaran hak-
hak anak, maka lingkungan masyarakat sercara umum juga relevan sebagai
khalayak sasaran, dengan alasan perlunya menyamakan persepsi oleh semua
pihaktentang kekerasan anak. Selama ini memang masih ada perbedaan
persepsi tentang kekerasan terhadap anak di masyarakat. Untuk mewujudkan
masyarakat yang ramah anak dan terhindar dari kekerasan, maka harus ada
persamaan persepsi tentang kekerasan terhadap anak oleh semua pihak,
sehingga kegiatan ini diusulkan dan layak untuk ditindaklanjuti.
METODE PELAKSANAAN
Dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat tentang tentang Hak-
Hak Anak Dalam Peradilan Pidana Pada Masyarakat Di Desa Lopak Aur
Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Haridilakukan melalui pendekatan,
pengembangan dan peningkatan SDM dengan beberapa tahapan.
3
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kelompok sasaran
Kelompok sasaran yang strategis dalam kegiatan pelatihan ini adalah
masyarakat (orang tua) di Desa Lopak Aur Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batang Hariyang seluruhnya berjumlah 30 (tiga puluh) orang.
4
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Nara Sumber
Nara sumber yang ditetapkan sebagai instruktur pelatihan Hak-Hak Anak
Dalam Peradilan Pidana Pada Masyarakat Di Desa Lopak Aur Kecamatan
Pemayung Kabupaten Batang Haridisajikan dalam tabel berikut:
PEMBAHASAN
Pelaksanaan
Lokasi
Lokasi kegiatan penyuluhan tentang Hak-Hak Anak Dalam Peradilan Pidana
Pada Masyarakat Di Desa Lopak Aur Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batang Hari.
Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran yang strategis dalam kegiatan pelatihan ini adalah
masyarakat (orang tua) di Desa Lopak Aur Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batang Hariyang seluruhnya berjumlah 30 (tiga puluh) orang.
5
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Materi Kegiatan
Hak-Hak Anak Dalam Peradilan Pidana (Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2012)
PENUTUP
Dalam kegiatan penyuluhan menunjukkan para peserta sangat antusias
terhadap beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber. Peserta
penyuluhan mampu menyampaikan beberapa permasalahan yang
6
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
berkembang dalam masyarakat secara bervariatif.Peserta penyuluhan sangat
antusias, tertib dan aktif bertanya berkaitan dengan hak-hak anak dalam
proses peradilan. Selanjutnya kepada peserta penyuluhan agar menindak
lanjuti aspek pengetahuan dan dipedomani dalam menyelesaikan
permasalahan hukum yang terjadi di masyarakat, perlu dilakukan
penyuluhan lanjutan dengan materi yang berbeda disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Angger Sigit Pramukti dan Fuady Primaharsya, 2015, Sistem Peradilan Pidana
Anak, Pustaka Yustisia, Yogyakarta
Esmi Warassih Puji Rahayu, 2005, Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologis,
Semarang, Suryandaru Utama
Muladi dan Barda Nawawi Arief,1984, Teori-teori dan Kebijakan Pidana,Alumni,
Bandung.
Muladi.1995, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Semarang, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Rika Saraswati, 2009, HukumPerlindunganAnak di Indonesia, Citra Aditya
Bakti, Bandung.
R. Wiryono, 2016, Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Sinar Grafika,
Jakarta
Soerjono Soekanto, 1984, Metode Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta
----------, 2005, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta, Raja
Grafindo Persada.
Waluyadi, 2009, HukumPerlindunganAnak, MandarMaju, Bandung
B. Undang-Undang
7
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstract
Rumah tangga ber-PHBS di Provinsi Jambi masih sangat rendah, demikian
juga di daerah perdesaan seperti Desa Nyogan. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) merupakan indikator utama keberhasilan Kementerian
Kesehatan. Proporsi nasional rumah tangga ber-PHBS tahun 2007 adalah
38,7%. Angka tersebut menurun pada tahun 2013 dimana cakupan rumah
tangga ber-PHBS hanya 32,3%. Angka tersebut masih jauh dari target yang
diharapkan. Provinsi Jambi sendiri merupakan Provinsi ke-6 terendah
dengan proporsi rumah tangga (ruta) ber-PHBS di Indonesia yaitu sebesar
20%. Permasalahan kesehatan utama di Desa Nyogan adalah rendahnya
kepemilikan jamban keluarga serta rendahnya pengetahuan dan perilaku
penggunaan jamban keluarga. Masih terdapat 231 KK yang tercatat tidak
memiliki jamban keluarga di Desa Nyogan. Pelaksanaan PHBS dalam
tatanan rumah tangga, khususnya perubahan perilaku dan peningkatan
aksesibilitas terhadap jamban keluarga perlu dilakukan dengan melakukan
penyuluhan, pemicuan, diskusi terfokus dan pembinaan secara kontinyu
sehingga masyarakat merasakan bahwa jamban keluarga yang memenuhi
syarat minimal kesehatan perlu dimiliki di setiap rumah tangga dan diakses
oleh seluruh anggota rumah tangga. Kegiatan dilakukan berfokus pada dua
RT yang ada di Dusun Nyogan yaitu RT. 02 dan RT. 15 yang tercatat
memiliki permasalahan tertinggi pada pengetahuan dan aksesibilitas serta
kepemilikan jamban keluarga yang memenuhi syarat. Kegiatan ini memiliki
luaran berupa peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi masyarakat
untuk memiliki dan menggunakan jamban keluarga di setiap rumah tangga.
Hasil pemicuan, ada 28 rumah tangga yang ingin membangun jamban
keluarga dan telah dibangun 13 unit jamban percontohan di Dusun Nyogan
dengan sistem sharing antara Universitas Jambi dan masyarakat sendiri
(pemberian stimulan). Terbentuk satu komunitas arisan jamban keluarga dan
dua komunitas yang dapat membangun jamban keluarga dari pelatihan
yang diberikan oleh Narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro
Jambi. Diharapkan apa yang dicapai dapat terus dipertahankan dan
8
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Masih tingginya angka kejadian penyakit menular dan meningkatnya angka
kejadian penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Salah satu faktor yang berperan terhadap double burden diseases
adalah faktor lingkungan. Kondisi lingkungan yang buruk serta belum
membudayanya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat diduga
menjadi penyebab permasalahan tersebut. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) merupakan salah satu kebijakan nasional dalam promosi kesehatan
yang dituangkan dalam keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1193/MENKES/SK/X/2004.
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga,
atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat
(Depkes RI, 2006). Upaya PHBS memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
Advokasi, Bina Suasana dan Gerakan Masyarakat sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2002).
PHBS merupakan indikator utama keberhasilan Kementerian
Kesehatan. Proporsi nasional rumah tangga ber-PHBS tahun 2007 adalah
38,7%. Angka tersebut menurun pada tahun 2013 dimana cakupan rumah
tangga ber-PHBS hanya 32,3%. Angka tersebut masih jauh dari target yang
diharapkan. Provinsi Jambi sendiri merupakan Provinsi ke-6 terendah
dengan proporsi rumah tangga (ruta) ber-PHBS di Indonesia yaitu sebesar
20%.
Terdapat sepuluh indikator perilaku hidup bersih dan sehat yaitu
persalinan ditolong tenaga kesehatan, sumber air bersih yang baik, Buang
Air Besar (BAB) di jamban, tidak merokok di dalam rumah, perilaku cegah
jentik, menimbang balita, aktivitas fisik tiap hari, cuci tangan dengan sabun,
9
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
memberi ASI eksklusif serta mengkonsumsi sayur dan buah tiap hari.
Penilaian terhadap ruta ber-PHBS adalah jika dilakukan >= 5 indikator pada
ruta tanpa balita dan >= 6 indikator jika ruta mempunyai Balita. Cakupan
ruta ber-PHBS pada daerah perdesaan rata-rata nasional juga jauh lebih
rendah yaitu hanya 22,9% sedangkan di daerah perkotaan mencapai 42,3%.
Program Indonesia Sehat dilakukan dengan pendekatan keluarga
menggunakan 12 indikator yaitu keluarga mengikuti program Keluarga
Berencana, persalinan ditolong tenaga kesehatan, bayi mendapat imunisasi
dasar lengkap, bayi mendapat ASI eksklusif, balita mendapatkan
pemantauan pertumbuhan, penderita TB mendapat pengobatan sesuai
standar, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur,
penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan,
anggota keluarga tidak ada yang merokok, keluarga sudah menjadi anggota
JKN, keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai
akses atau menggunakan jamban sehat. Berdasarkan indikator tersebut
dilakukan penghitungan Indeks keluarga sehat dari setiap keluarga.
Rumah tangga ber-PHBS di Provinsi Jambi masih sangat rendah.
Demikian juga di daerah perdesaan seperti Desa Nyogan. Desa Nyogan
adalah salah satu desa binaan Universitas Jambi sejak tahun 2015. Desa ini
memiliki 4 dusun yang terdiri dari 18 Rukun Tetangga. Jumlah penduduk
desa ini adalah 3400 jiwa yang terdiri dari 1763 laki-laki dan 1637 perempuan
dengan 970 Kepala Keluarga. Karakteristik Desa ini adalah sebagian besar
(50%) merupakan Suku Anak Dalam dan sebagian lagi adalah pendatang.
Hasil wawancara dengan Bidan Desa Nyogan yang sekaligus
petugas Puskesmas Pembantu yang terletak di Desa Nyogan menyatakan
bahwa permasalahan kesehatan di Desa Nyogan meliputi masih rendahnya
persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, ibu hamil masih banyak yang
melakukan persalinan oleh dukun, sedangkan dukun belum terlatih dan
tidak bermitra dengan bidan. Kondisi kesehatan lingkungan dan sanitasi
lingkungan yang baik hanya sekitar 50%. Penimbangan bayi dan balita di
Posyandu akan menurun saat sudah berumur 9 bulan karena sudah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pemberian ASI ekslusif hanya
berkisar 30-40%. Masih ada warga yang mandi dan memanfaatkan
keperluan MCK di sungai sehingga banyak menderita penyakit kulit.
Permasalahan utama yang ditemukan, masih ada 231 rumah tangga
yang belum memiliki jamban keluarga (Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro
Jambi, 2017), masyarakat masih membuang hajat di belakang rumahnya, di
kebun dan di sungai. Fasilitas sanitasi dasar yang dimiliki juga masih banyak
yang belum memenuhi syarat kesehatan, khususnya yang ada di Dusun
Nyogan. Jumlah masyarakat yang memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan
10
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
BPJS hanya sekitar 100-150 orang saja. Sedangkan data peserta JKN mandiri
belum diketahui. Hasil penelitian tentang JKN di Kabupaten Muaro Jambi
tahun 2016 menemukan bahwa masyarakat yang menjadi peserta BPJS
hanya 50% saja. Diantara yang memiliki KIS dan menjadi peserta BPJS lebih
sedikit lagi yang memanfaatkan BPJS tersebut. Perilaku hidup bersih dan
sehat di Desa Nyogan masih sangat rendah, sehingga perlu ditingkatkan.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan
pembinaan PHBS dalam tatanan rumah tangga untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat sehingga perilaku kepemilikan dan penggunaan
jamban keluarga semakin meningkat dan pelaksanaan PHBS dapat
diterapkan sehari-hari secara optimal.
METODE PELAKSANAAN
Metode Pendekatan
1. Pendekatan yang dilakukan dengan mencari dukungan kebijakan
dari pemerintah setempat yaitu stakeholder di Dinas kesehatan
Kabupaten Mauro Jambi, Puskesmas Tempino dan juga Petugas
Kesehatan yang ada di desa, Kepala Desa, kepala Dusun, Ketua
11
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kegiatan
1. Melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
Muaro Jambi khususnya Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan
fasilitator Sanitati Tota Berbasis Masyarakat (STBM) Kabupaten
Muaro Jambi.
2. Melakukan pertemuan dengan pihak Desa, Puskesmas atau Bidan
Desa/kader kesehatan/kelompok pengajian yang ada di Desa
Nyogan sebagai salah satu bentuk analisis permasalahan yang
ada.
3. Membuat perencanaan kegiatan bersama-sama sesuai dengan
hasil analisis situasi.
4. Melakukan penyuluhan dan kegiatan pemicuan untuk
peningkatan pengetahuan dan keinginan untuk memiliki jamban
keluarga di setiap rumah tangga yang belum memiliki akses
terhadap jamban keluarga, khususnya di RT. 02 dan RT. 15 Dusun
Nyogan.
5. Membuat jamban percontohan yang dilakukan dengan sistem
stimulan (diberikan pemicuan dan pemberian sebagian bantuan
bahan-bahan untuk pembangunan jamban) dan melakukan
pelatihan pembuatan jamban keluarga yang ekonomis dan
memenuhi syarat kesehatan berjumlah 13 unit.
6. Membentuk kelompok arisan jamban keluarga bagi rumah tangga
yang belum memiliki jamban keluarga di Dusun Nyogan.
7. Memberikan pelatihan pembuatan jamban keluarga bagi
kelompok masyarakat di desa binaan, khususnya di RT. 02 dan RT
15 Dusun Nyogan.
8. Membuat media promosi (banner dan poster) yang diletakkan di
Desa Nyogan.
12
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
13
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
14
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Keterkaitan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendukung program Dinas
Kesehatan dalam meningkatkan PHBS dengan pendekatan keluarga sehat
untuk meningkatkan capaian 12 indikator, khususnya pada perilaku
penggunaan jamban keluarga. Mendukung tercapainya program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan upaya pencapaian Desa ODF pada
Desa Nyogan. Merealisasikan peningkatan program promosi kesehatan,
khususnya di Desa Nyogan. Mendukung dan meningkatkan Program PHBS
pada tatanan rumah tangga. Program peningkatan kesehatan secara mandiri
oleh masyarakat sendiri (Desa Siaga). Peningkatan pengetahuan, motivasi,
sikap dan perubahan perilaku masyarakat, khususnya terhadap penggunaan
jamban keluarga.
15
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Indikator Keberhasilan
Tolok ukur dari keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan, pemahamaan,
sikap dan perilaku masyarakat tentang PHBS dalam tatanan rumah tangga
dengan pendekatan keluarga menggunakan 12 indikator keluarga sehat,
khususnya tentang perilaku penggunaan jamban keluarga yang memenuhi
syarat kesehatan minimal.
Indikator input adalah adanya dukungan dan komitmen Stake holder,
tersedianya kelompok masyarakat, adanya media dan peralatan serta adanya
bantuan stimulan untuk pembuatan jamban keluarga percontohan dari Tim
Pengabdi. Pada indikator proses terdapat perencanaan bersama kegiatan
pembinaan PHBS kepada masyarakat dan kader kesehatan di Desa Nyogan.
Tersosialisasinya PHBS dengan pendekatan keluarga dan apa saja perilaku
sehat yang harus dilakukan oleh masyarakat, khususnya memicu
menggunakan dan memiliki jamban keluarga di setiap rumah tangga.
Melakukan praktek PHBS dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Melaksanakan
pembuatan jamban keluarga dan membentuk arisan jamban keluarga bagi
rumah tangga yang belum memiliki jamban keluarga.
Sedangkan indikator Output adalah peningkatan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan perilaku masyarakat juga kader kesehatan tentang
perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya meningkatkan status
kesehatan dan tercegah dari penyakit. Individu dapat menanamkan dan
membiasakan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari di
tatanan rumah tangga. Promotif dan preventif khususnya pada beberapa
permasalahan mitra diantaranya dapat meningkatkan perilaku hygiene serta
kondisi sanitasi dasar khususnya kepemilikan jamban keluarga, aksesibilitas
terhadap jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan minimal, air
bersih serta pemahaman dan meningkatkan akses masyarakat terhadap
Jaminan kesehatan (BPJS) yang layak. Output sasaran : 1 Puskesmas, 2 Bidan
Desa, 50 orang masyarakat, 5 orang kader kesehatan, 2 Rukun Tetangga dan
1 Dusun.
16
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
berkisar antara 3-8 orang, dimana yang terbanya adalah 3 orang mencapai
36,4% (tabel 1).
17
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tabel 4. Hasil analisis Tingkat Pengetahuan responden pre dan post test
tentang Jamban Keluarga di Desa Nyogan, 2017
Variabel Kategori n %
Baik 8 72,7
Pre Test
Buruk 3 27,3
Baik 9 81,8
Post Test
Buruk 2 18,2
Tabel 5. Hasil analisis Tingkat Pengetahuan responden pre dan post test
tentang Jamban Keluarga di Desa Nyogan, 2017
Variabel Rata-Rata SD P-Value
Nilai Pre-test 12,45 1,44
0,044
Nilai Post-test 13,81 1,66
Hasil analisis bivariate terhadap nilai total pre-test dan post-test terlihat bahwa
nilai rata-rata sebelum dan sesudah diberikan edukasi aatu pembinaan
menjadi meningkat (semakin baik) dan berbeda bermakna dengan nilai
P=0,044. Ada perubahan tingkat pengetahuan tentang jamban keluarga
menjadi lebih baik dan terbukti signifikan secara statistik (tabel 4).
Setiap manusia yang hidup di dunia ini memerlukan lingkungan yang
bersih dan sehat agar dapat memberikan kenyamanan hidup, sehingga,
manusia wajib peduli terhadap lingkungan dengan cara menjaga,
memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik. Kepedulian
manusia terhadap lingkungan bisa terlihat dari respons seseorang terhadap
lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapat ilmu dan
pengetahuan untuk hidup sehat, salah satunya melalui Pendidikan.
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain
terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri
bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka
menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan
yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah,
akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan,
informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan sangat
mempengaruhi pengetahuan. Pendidikan SMA termasuk pendidikan
menengah dan jenjangnya lebih tinggi dari pendidikan dasar (SD,SMP)
sehingga mudah untuk mendapatkan informasi tentang tentang perilaku
18
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
19
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
20
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
21
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
serta bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat
berpijak yang kuat dan sebaiknya.
Namun tidak harus dengan bahan-bahan yang mahal. Hal ini juga
disampaikan saat dilakukan pembinaan PHBS di Desa Nyogan. Syarat
minimal jamban sehat adalah mencegah kontaminasi tinja atau kotoran
manusia dengan serangga seperti lalat dan tikus atau serangga lainnya
sehingga dapat menjadi sumber penularan penyakit dengan WC leher angsa
dan juga membangun septic tank agar tidak mencemari tanah dan
lingkungan sekitarnya. Sedangkan bangunan pelindung dan atap dapat
dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti bekas spanduk atau kain-kain
pelindung yang mampu mencegah pandangan orang lain, karena atap dan
bangunan adalah persyaratan pendukung saja.
Dengan penjelasan yang diberikan serta percontohan pembangunan
jamban keluarga yang sehat menambah jumlah akses masyarakat Desa
Nyogan yang memiliki dan menggunakan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan minimal. Disarankan kepada ketua RT untuk membantu
menstimulasi warganya membangun jamban keluarga yang memenuhi
syarat minimal yaitu menggunakan closet leher angsa dan septic tank dan
berjarak minimal 10 meter dari sumur (sumber air minum).
Dalam menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat ini, secara umum
tim Pengabdi tidak mengalami hambatan yang berarti, selain bahwa
jaraknya cukup jauh untuk membawakan material dan alat-alat demo
percontohan (cetakan septic tank dan dudukan kloset yang membutuhkan
kendaraan khusus untuk mengangkut). Juga pembangunan jamban
keluarga, dua keluarga terpaksa harus menunda pembangunan jambannya
hingga akhir tahun 2017 karena sudah memasuki musim penghujan.
Masyarakat sangat berharap, bahwa kegiatan seperti ini dapat
dilanjutkan, hingga semua warga memiliki jamban sederhana namun
memenuhi syarat kesehatan minimal. Kepala Dusun dan Kepala Desa
menyambut baik kegiatan ini dan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal
oleh warga Desa Nyogan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program desa binaan harus
terus dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga warga atau
kelompok masyarakat yang dibina mendapatkan manfaat, khususnya untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang setingi-tingginya serta tercegah dari
penularan penyakit, terutama penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan
seperti Malaria, Diare, ISPA, DBD, penyakit kulit serta penyakit pada saluran
pencernaan lainnya .
Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat desa
Nyogan ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya Desa Nyogan
sebagai Desa Sejahtera Mandiri (DSM) pada tahun 2017/2018, dimana Desa
22
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ini memang merupakan salah satu Desa Binaan Universitas Jambi dengan
berbagai program yang dilaksanakan seperti mahasiswa KKN revolusi
mental dan tematik atau pengabdian Dosen Universitas Jambi yang
tergabung pada Pusat-pusat Studi dibawah binaan LPPM Universitas Jambi.
KESIMPULAN
Advocacy dan koordinasi yang dilakukan dari Tim Pengabdian masyarakat
LPPM UNJA berjalan dengan sangat baik. Masyarakat Desa Nyogan sangat
mendukung kegiatan dalam rangka peningkatan pengetahuan, perubahan
sikap dan perilaku tentang PHBS dan pentingnya jamban sehat pada
khususnya. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS dan
secara statistik bermakna nilai (p value = 0,044) yang berarti ada perbedaan
tingkat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS (jamban keluarga) sebelum
dan sesudah dilakukan intervensi berupa edukasi tentang PHBS (jamban
keluarga).
Adanya perubahan sikap dan perilaku masyarakat tentang PHBS
dibuktikan dengan adanya komitmen dari masyarakat dan praktek untuk
membangun jamban yang sehat sebanyak 15 unit jamban sehat yang sudah
dibangun. Kegiatan sosialisasi dan pemicuan kepada masyarakat merupakan
kegiatan yang baik dilaksanakan dalam rangka pemenuhan dan pencapaian
indikator keluarga sehat sejahtera mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas. Jakarta : Depkes RI. 2007.
Depkes RI. Panduan Pembinaan dan Penilaian PHBS di Rumah Tangga
Melalui PKK. Jakarta : Depkes RI. 2009.
Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2006 tentang Pedoman Pelakasanaan Promosi
Kesehatan di Daerah. Jakarta : Depkes RI. 2006.
Dewi, Erika Untari. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Pada Pemulung Di TPA Wonokromo-
Surabaya. 2013.
Kemenkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2013.
Jakarta: Badan Litbangkes Kemenkes RI. 2014.
Kemenkes RI. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004. Jakarta: Kemenkes RI.
2004.
23
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
24
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan pokok UUPA adalah meletakkan dasar-dasar untuk
memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi seluruh
rakyat. Dasar ini dicantumkan dalam Pasal 19, 23, 32, dan 38 UUPA. Pasal 19
UUPA mewajibkan kepada Pemerintah untuk menyelenggarakan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan Pasal 23, 32, dan 38 UUPA meletakkan kewajiban untuk
mendaftarkan tanah-tanah kepada para pemegang Hak Milik, Hak Guna
Usaha dan Hak Guna Bangunan. Apabila diperhatikan, permasalahan yang
utama masih rendahnya kesadaran Hukum Pemilik Hak atas tanah untuk
mendaftarkannya, dan kurang mengertinya arti penting sertifikat hak milik
atas tanah sebagai tanda bukti hak.
Pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan pendaftaran
tanah yang dilakukan terhadap objek pendaftaran tanah yang belum
didaftarakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961
maupun Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah.
25
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu:
1. Pendaftaran Tanah Secara Sistematik, adalah kegiatan pendaftaran
tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang
meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum didaftar
dalam wilayah atau bagian wilayah suatu Desa/Kelurahan.
2. Pendaftaran Tanah Secara Sporadik, adalah kegiatan pendaftaran
tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa objek
pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagia wilayah suatu
Desa/Kelurahan.
Dengan keluarnya Undang-Undang Pokok Agraria, maka dualisme hak-
hak atas tanah dihapuskan, dalam memori penjelasan dari UUPA dinyatakan
bahwa untuk pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud Pasal 19 UUPA, yang
ditujukan kepada pemerintah agar melaksanakan pendaftran tanah di seluruh
wilayah Indonesia yang bertujuan untuk menjamin kepastian hukum yang
bersifat Recht Kadaster, untuk menuju kearah pemberian kepastian hak atas
tanah telah diatur di dalam Pasal 19 UUPA yang menyebutkan :
1. Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan
pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut
ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah
2. Pendaftaran tersebut dalam ayat 1 pasal ini meliputi :
1) Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah.
2) Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak
tersebut.
3) Pemberian surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai
alat
4) pembuktian yang kuat.
3. Pendaftaran tanah diselenggarakan dengan mengingat keadaan
negara dan masyarakat, keperluan lalu lintas sosial ekonomi serta
kemungkinan penyelenggaraannya menurut pertimbangan
Menteri Agraria.
4. Dalam Peraturan Pemerintah di atas biaya-biaya yang
bersangkutan dengan pendaftaran termasuk dalam ayat 1 di atas,
dengan ketentuan bahwa rakyat yang tidak mampu dibebaskan
dari pembayaran biaya-biaya tersebut.
Kalau di atas ditujukan kepada pemerintah, sebaliknya pendaftaran
yang dimaksud Pasal 23, Pasal 32 dan Pasal 38 UUPA ditujukan kepada
Pemegang Hak Atas tanah, baik itu Hak Milik, Hak Guna Namgumnan dan
Hak Guna Usaha.
26
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE KEGIATAN
Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk penyuluhan
hukum dilakukan dengan metode penyampaian materi dengan metode
ceramah dengan materi tentang Peningkatan Pemahaman terhadap Produk
Unggulan yang dilindungi oleh perundang undangan di Kabupaten
Kerinci.Diskusi dan Tanya jawab antara pemateri dengan peserta
penyuluhan hukum.
27
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Fhoto kegiatan
28
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Dari kegiatan penyuluhan, maka kesimpulan yang dapat disampaikan adalah
bahwa lebih mengintensifkan penyuluhan tentang pendaftaran tanah dalam
rangka kepastian hukum kepemilikan hak atas tanah. Usaha yang baik dalam
rangka menghindari dari tidakan penipuan dalan transaksi jual beli tanah,
maka para pihak harus mematuhi ketentuan tentang pertanahan dan
pendaftaran tanah.
29
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGMENT
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Universitas Jambi yang telah
mendanai kegiatan pengabdian PPM ini melalui sumber Dana DIPA-PNBP
PPM-LPPM Nomor: SP DIPA-042.01.2.400950/2019 Tanggal 05 Desember 2018
dan Surat Perjanjian Penugasan dalam Rangka Pelaksanaan Pengabdian
Kepada Masyarakat Nomor: B/201/UN21.18/PM.01.01//2019, tanggal 7 Mei
2019.
DAFTAR PUTAKA
BUKU
Achmad Rubaie, Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum,
Bayumedia Publishing, Malang, 2007.
Abdurrahman, Pencabutan Hak-hak Atas Tanah dan Pembebasan Tanah Di
Indonesia, Bandung, 1983.
Adrian Sutedi, Implementasi Prisip Kepentingan Umum Dalam Pengadaan Tanah
Untuk Pembangunan, Sinar Grafika, Jakarta,2007
AP. Parlindungan, Pendaftaran Tanah di Indonesia, (Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, Madar Maju, Bandung, 1999.
A. P. Parlindungan. Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Mandar
Maju, Bandung, 1993.
Bachtiar Effendie, Pendaftaran Tanah di Indonesia dan peraturan peraturan
pelaksanaannya, Bandung, Alumni, 1993
Bernhard Limbong, Konflik Pertanahan, margaretha Pustaka, Jakarta, 2012
Bernhard Limbong, Konflik Pertanahan, margaretha Pustaka, Jakarta, 2012
Boedi harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang Undang
Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid, Edisi Revisi, Cet. Kesebelas,
Jakarta, Djambatan, 2007
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961 Tentang Pencabutan Hak-Hak atas
Tanah dan Benda- Benda yang Ada di Atasnya
Peraturan Presiden No 65 Tahun 2006 Tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 36 Tahun 2005 TentangPengadaan Tanah Untuk Kepentingan
Umum.
Keputusan presiden Nomor 55 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum.
30
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Masa anak-anak adalah masa yang sangat rawan dalam proses pertumbuhan, karena
dimasa inilah anak sering kali memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu hal yang
baru. Dalam masa pertumbuhan anak sering kali terpengaruh oleh lingkungan
dimana ia bergaul dan bersosialisasi. Lingkungan yang jahat membuat anak menjadi
jahat. Salah satu permasalahan anak adalah mengenai bullying. Bullying merupakan
suatu aksi atau serangkaian aksi negatif yang seringkali agresif dan manipulatif,
dilakukan oleh satu atau lebih orang terhadap orang lain atau beberapa orang selama
kurun waktu tertentu, bermuatan kekerasan, dan melibatkan ketidakseimbangan
kekuatan. Tujuan dari penyuluhan hukum ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman pelajar tentang dampak dari bullying dan upaya
penanggulangan, serta jerat hukum pelakunya. Sedangkan manfaat yang diharapkan
dalam penyuluhan ini adalah untuk memberikan masukan kepada guru dan pelajar
untuk bisa berperan aktif untuk memberikan pengetahuan tentang dampak yang
ditimbulkan dalam hal bullying kepada anak itu sendiri ditengah masyarakat.
Metode yang dilakukan adalah ceramah dan tanya jawab. Dengan harapan bahwa
siswa dapat memahami tentang tindak pidana bullying serta upaya penanggulangan.
PENDAHULUAN
Anak merupakan aset masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita
bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak
kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan. Proses
perkembangan dan pertumbuhan anak akan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan karakter dan kualifikasi anak di masa depan. Jika dalam proses
tumbuh kembangnya, anak sering mendapatkan perlakuan kasar atau bahkan
mendapat tindakan kekerasan, maka proses pembentukan kepribadiannya
akan terganggu. Anak adalah pemegang estafet kepemimpinan, sehingga
perlindungan terhadap anak merupakan masalah yang harus diperhatikan.
Proses perkembangan anak terdiri dari beberapa fase pertumbuhan
yang bisa digolongkan berdasarkan pada paralelitas perkembangan jasmani
31
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
anak dengan perkembangan jiwa anak. Penggolongan tersebut dibagi ke
dalam 3 (tiga) fase, yaitu:
1. Fase pertama adalah dimulainya pada usia anak 0 tahun sampai
dengan 7 (tujuh) tahun yang bisa disebut sebagai masa anak kecil
dan masa perkembangan kemampuan mental, pengembangan
fungsi-fungsi tubuh, perkembangan kehidupan emosional.
2. Fase kedua adalah dimulai pada usia 7 sampai 14 tahun disebut
sebagai masa kanak-kanak, di mana dapat digolongkan ke dalam 2
periode, yaitu masa anak sekolah dan masa remaja atau pubertas
awal.
3. Fase ketiga adalah dimulai pada usia 14 sampai 21 tahun, yang
dinamakan masa remaja, dalam arti sebenarnya yaitu fase pubertas
dan adolescent, di mana terdapat masa penghubung dan masa
peralihan dari anak menjadi orang dewasa.1
Seiring dengan perkembangan zaman, pembangunan disegala bidang
kehidupan baik bidang sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dan agama
dimana kesemuanya membawa dampak yang sangat besar di dalam
kehidupan masyarakat baik positif maupun dampak negatif. Dampak positif
tentu akan membawa kearah kemajuan sedangkan dampak negatif yang
sangat dirasakan yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas berbagai macam
kejahatan yang sangat merugikan.
Secara hakiki manusia merupakan makhluk sosial yang akan selau
berinteraksi satu dengan yang lain sehingga bukan tidak mungkin akan
timbul suatu masalah yang disebabkan oleh interaksi manusia didalam
masyarakat, salah satunya adalah masalah kekerasan terhadap anak
khususnya mengenai bullying. Dewasa ini banyak dijumpai perilaku agresif
dan menekan, baik dalam bentuk tindakan fisik secara langsung dan/atau
menyerang melalui kata-kata atau disebut bullying, terjadi di lingkungan
pendidikan mulai dari tingkat yang paling dasar hingga perguruan tinggi.
Pelakunya tidak hanya para senior, tetapi juga guru, orang tua, dan
lingkungan.2
Bullying merupakan suatu aksi atau serangkaian aksi negatif yang
seringkali agresif dan manipulatif, dilakukan oleh satu atau lebih orang
terhadap orang lain atau beberapa orang selama kurun waktu tertentu,
bermuatan kekerasan, dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan. Pelaku
biasanya mencuri-curi kesempatan dalam melakukan aksinya, dan
bermaksud membuat orang lain merasa tidak nyaman/terganggu, sedangkan
1
Soetodjo Wagiati, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung, 2006., hlm 7-8.
2
Sri Hartati Samhadi. Budaya Kekerasan di Lembaga Pendidikan.
http://www.kompas.co.id/kompas- cetak/0704/14/Fokus/3456065.htm. h. 1. Diakses pada tanggal 30
Agustus 2019
32
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
korban biasanya juga menyadari bahwa aksi ini akan berulang menimpanya.3
Terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan akibat bullying, dampak yang
dialami korban bullying tersebut bukan hanya dampak fisik tapi juga dampak
psikis.
Istilah bullying merupakan istilah yang masih baru dalam
perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia. Sampai saat ini belum ada
padanan kata yang tepat untuk kata bullying dalam bahasa Indonesia.
Menurut Ketua Yayasan Sejiwa Diena Haryana, secara sederhana bullying
diartikan sebagai penggunaan kekuasaan atau kekuat-an untuk menyakiti
seseorang atau kelompok sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tidak
berdaya. Bentuk bullying terbagi tiga, pertama: bersifat fisik seperti me-
mukul, menampar, memalak. Kedua, bersifat verbal seperti: memaki,
menggosip, mengejek dan ketiga bersifat psikologis, seperti: mengintimidasi,
mengucilkan, mengabaikan, mendiskriminasi.4
Pada praktiknya anak yang kerap terkena bullying terjadi di kalangan
pelajar yang ada dalam lingkungan sekolah, seperti yang dikatakan oleh
Psikolog Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. atau yang lebih kita kenal dengan Kak
Seto yang menyatakan bahwa “bullying seakan masih seperti menjadi tradisi,
Pelaku bullying biasanya mendapatkan perlakuan yang tidak pantas di
lingkup keluarga hingga sekolah dan kemudian ia melampiaskannya kepada
orang lain.”5
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan ekspose hasil
pengawasan kasus selama 2018, dalam hal ini hasil pengawasan di bidang
pendidikan. Berdasarkan data KPAI dari berbagai sumber, yaitu mulai dari
pengaduan langsung, investigasi dan pemantauan kasus di lapangan, tren
pelanggaran anak dalam pendidikan mengalami pasang surut. Data kasus
bidang pendidikan yang dikategorikan menjadi lima bentuk, yakni anak
korban tawuran, anak pelaku tawuran, anak korban kekerasan dan bullying,
anak pelaku kekerasan dan bullying, dan anak korban kebijakan (pungli,
dikeluarkan dari sekolah, tidak boleh ikut ujian, dan putus sekolah.
Seperti yang dikatakan oleh Komisioner KPAI Bidang Pendidikan yaitu
Retno Listyarti yang mengungkapkan bahwa: Kasus pendidikan per tanggal
30 Mei 2018 berjumlah 161 kasus. Rinciannya, yaitu anak korban tawuran
sebanyak 23 kasus (14,3%), anak pelaku tawuran sebanyak 31 kasus (19,3 %),
anak korban kekerasan dan bullying sebanyak 36 kasus (22,4 %)."Untuk kasus
anak pelaku kekerasan dan bullying sebanyak 41 (25,5%) kasus, dan anak
3
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt550264153eb3a/jerat-hukum-pelaku-bullying-
terhadap-anak/. Diakses pada tanggal 20 Februari 2019
4
Seijiwa, 2008, Bullying Mengatasi Kekerasan Di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak,
Jakarta: Grasindo, hlm. 2
5
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170718103632-277-228530/kak-seto-harus-
ada-tindakan-tegas-untuk-pelaku-bullying. Diakses pada tanggal 20 Februari 2019
33
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
korban kebijakan (pungli), dikeluarkan dari sekolah, tidak boleh ikut ujian,
dan putus sekolah) sebanyak 30 (18,7%) kasus.6 Dari data tersebut dapat kita
rinci bahwa kasus bullying memiliki persentase terbanyak dalam hal kasus di
dunia pendidikan yang dikemukakan oleh Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI).
Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan Anak memberikan pengertian mengenai anak itu sendiri yaitu
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan.” Beberapa peraturan
perundang-undangan lain juga memberikan batas usia anak, yaitu sebagai
berikut:
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan,
batas usia anak adalah belum berusia 18 tahun dan belum kawin.
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, batas
usia anak adalah 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk
laki-laki dan belum kawin.
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), batas usia
anak adalah 21 tahun dan belum kawin.
4. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak Asasi Manusia,
batas usia anak adalah 18 tahun dan belum kawin.7
Di wilayah provinsi Jambi khusunya Kekerasan terhadap anak masih kerap
terjadi bahkan angkanya masih terbilang tinggi. Pada 2019, belum genap dua
bulan, sudah ada 16 kasus kekerasan perempuan dan anak yang dilaporkan
di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan pengendalian
penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi.8 Dikatakan oleh Rika Oktavia selaku
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan anak, di ungkapkan bahwa:
“pada tahun 2018 lalu angka kekerasan terhadap perempuan dan anak se
Provinsi Jambi yang dilaporkan sebanyak 384 kasus, terbanyak selama lima
tahun terakhir.9 Jadi tidak menutup kemungkinan masih banyak kasus yang
lain yang tidak dilaporkan oleh pihak yang menjadi korban khususnya dalam
hal bullying.
Besarnya data yang menunjukan tentang praktek-praktek kekerasan
terhadap anak merupakan salah satu indikator dimana anak-anak sangat
memerlukan perlindungan dan menyadari bahwa mereka dilindungi oleh
negara dengan adanya pengatura tentang Undang-Undang perlindungan
anak.
6
https://nasional.sindonews.com/read/1324346/15/catatan-kpai-bidang-pendidikan-kasus-
bullying-paling banyak-153234633. Diakses pada tanggal 23 Februari 2019
7
Waluyadi, Hukum Perlindungan Anak, Mandar Maju, Bandung, 2009., hlm 3.
8
http://jambi.tribunnews.com/2019/02/22/belum-genap-dua-bulan-sudah-belasan-kasus-
kekerasan-perempuan-dan-anak-terjadi-di-jambi. Diakses pada tanggal 23 Februari 2019
9
Ibid.
34
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PEMBAHASAN
Pengertian Bullying
Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara
menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh
seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih
lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan
dengan tujuan membuat korban menderita.10 Istilah bullying berasal dari
bahasa Inggris, yaitu "bull" yang berarti banteng. Secara etimologi kata "bully"
berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Bullying dalam
bahasa Indonesia disebut "menyakat" yang artinya mengganggu, mengusik,
dan merintangi orang lain. Perilaku bullying melibatkan kekuatan dan
kekuasaan yang tidak seimbang, sehingga korbannya berada dalam keadaan
10
https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-unsur-jenis-ciri-ciri-dan-skenario-
bullying.html. Diakses pada tanggal 10 Juli 2019.
35
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
11
Muhammad. Aspek Perlindungan anak Dalam Tindak Kekerasan (Bullying) Terhadap Siswa
Korban Kekerasan di Sekolah.
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/download/234/198. Diakses pada
tanggal 30 Agustus 2019.
36
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
12
Op.Cit.
13
Coloroso, B., Penindas, Tertindas, dan Penonton, Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak
dari Prasekolah Hingga SMU, Serambi, Jakarta, 2006, hal. 6-7.
37
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
14
Ibid, hal. 11.
38
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
15
Sejiwa, Bullying:Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan sekitar Anak, Grasindo,
Jakarta, 2008, hal. 16.
16
Meliasta Aulia Nurdina. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindakan Penindasan
Atau Bullying di Sekolah dasar. file:///C:/Users/User/Downloads/1189-3849-1-PB.pdf. Diakses Pada
Tanggal 30 Agustus2019.
39
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
17
Ibid.
40
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
41
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
2. Perundang-Undangan:
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Anak.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan anak.
3. Rujukan Elektronik
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/download/234
/198.
http://jambi.tribunnews.com/2019/02/22/belum-genap-dua-bulan-sudah-
belasan-kasus-kekerasan-perempuan-dan-anak-terjadi-di-jambi.
https://nasional.sindonews.com/read/1324346/15/catatan-kpai-bidang-
pendidikan-kasus-bullying-paling banyak-153234633.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170718103632-277-228530/kak-
seto-harus-ada-tindakan-tegas-untuk-pelaku-bullying.
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt550264153eb3a/jerat-hukum-
pelaku-bullying-terhadap-anak/.
https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-unsur-jenis-ciri-ciri-dan-
skenario-bullying.html.
Meliasta Aulia Nurdina. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku
Tindakan Penindasan Atau Bullying di Sekolah dasar.
file:///C:/Users/User/Downloads/1189-3849-1-PB.pdf.
Sri Hartati Samhadi. Budaya Kekerasan di Lembaga Pendidikan.
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/ 0704/14/Fokus/3456065.htm. h.
1.
42
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Lili Naili Hidayah, Raffles, M. Amin Qodri, M Zulfa Aulia, Herlina Manik
Fakultas Hukum, Universitas Jambi, Indonesia
Email corresponding author: lilinailihidayah@unja.ac.id
Abstract
Kedepatian semerap jika dilihat geografis berada di tepian danau kerinci dan
berada di kaki bukit barisan. Kedepatian semerap merupakan kerapatan desa
yang berada di Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Pada awalnya
kedepatian semerap hanya terdiri atas satu desa yakni desa semerap, dalam
perkembangannya desa semerap mekar menjadi 3 (tiga) desa yakni Desa
Semerap, Desa Koto Baru, dan Desa Koto Patah. Dengan kondisi geografis
yang berada ditepian danau dan berada dikaki bukit barisan maka kedepatian
Semerap memiliki banyak diuntungkan oleh kondisi alamnya. Potensi alam
itu juga menciptakan produk unggulan daerah kadepatian semerap.
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra pengabdian yakni pemahaman
masyarakat masih belum begitu menyadari akan potensi daerahnya yang
memiliki potensi yang dapat mendapatkan perlindungan hukum atas hasil
yang dihasilka oleh potensi geografis setempat. Respon dari mitra sangat
positif, di mana mitra memberikan antusias dan mau menerima inovasi
teknologi yang diberikan serta memiliki minat yang tinggi dan bersedia untuk
menerapkan teknologi yang diberikan.
PENDAHULUAN
kedepatian semerap berada di tepian danau kerinci dan berada di kaki bukit
barisan. Kedepatian semerap merupakan kerapatan desa yang berada di
Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Pada awalnya kedepatian
semerap hanya terdiri atas satu desa yakni desa semerap, dalam
perkembangannya desa semerap mekar menjadi 3 (tiga) desa yakni Desa
Semerap, Desa Koto Baru, dan Desa Koto Patah.
Dengan kondisi geografis yang berada ditepian danau dan berada dikaki
bukit barisan maka kedepatian Semerap memiliki banyak diuntungkan oleh
kondisi alamnya. Potensi alam itu juga menciptakan produk unggulan daerah
kadepatian semerap.
43
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE KEGIATAN
Metode Pendekatan
Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk penyuluhan
hukum dilakukan dengan metode penyampaian materi dengan metode
ceramah dengan materi tentang Peningkatan Pemahaman terhadap Produk
Unggulan yang dilindungi oleh perundang undangan di Kabupaten
Kerinci.Diskusi dan Tanya jawab antara pemateri dengan peserta penyuluhan
hukum.
Rencana Kegiatan
Sebelum kegiatan penyuluhan kerja dilakukan terlebih dahulu melakukan
penjajakan untuk menentukan permasalahan hukum apa yang dihadapi oleh
masyarakat di Kabupaten Kerinci. Dari penjajakan tersebut ditemukan
kurangnya pemahaman masyarakat mengenai Hak Kekayaan Intelektual
mengenai produk produk yang dihasilkan oleh masyarakat..
44
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Materi Kegiatan
Adapun materi kegiatan yang akan disampaikan oleh narasumber dan
instruktur dalam program ini meliputi meliputi:
1. Menjelaskan tentang arti pentingnya dilakukan pemahaman
produk unggulan daerah.
2. Menjelaskan arti penting dan manfaat pendaftaran Indikasi
Geografis terhadap produk unggulan daerah.
3. Menjelaskan bahwa produk unggulan daerah bisa
menyejahterakan mereka.
Rancangan Evaluasi
Evaluasi dilakukan sejak awal kegiatan, kriteria evaluasi adalah jumlah
kehadiran dan persentase keaktifan anggota Mitra pada waktu ceramah,
diskusi dilakukan penyebaran kuisoner guna mengukur kemampuan dan
pemahaman audiens dan masyarakat umum sehubungan dengan materi
sosialisasi guna mengetahui dan mengukur tercapainya sasaran sosialisasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan guna membadingkan pemahaman
sebelum dan setelah sosialisasi dilakukan.
45
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
46
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Respon dari mitra sangat positif, dimana dengan memberikan
sosialisasi dapat meningkatkan pengertahuan masyarakat tentang
produk unggulan daerah mereka yang dapat dilindungi Undang –
undang.
2. Mendorong aparatur desa untuk mengelompokkan produk
unggulan daerah.
ACKNOWLEDGMENT
DAFTAR PUSTAKA
Miranda Risang Ayu, Memperbincangkan Hak Kekayaan Intelektual,Indikasi
Geografis, Bandung: Alumni, 2000
OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Cet. 8, PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2004.
Suyud Margono, Aspek Hukum Komersialisasi Aset Intelektual, Nuansa Aulia,
Bandung, 2010.
Saky Septiono, Perlindungan Indikasi Geografis , Jakarta, 2012,
Laman Balitbangda Kota Jambi
Laman DJKI, Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Kementrian HUkum
dan Hak Asasi Manusia RI
47
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Koto Dian
Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh. dengan tujuan untuk
mendampingi pemerintah desa dalam peningkatkan pengetahuannya dalam
membentuk peraturan desa dan peraturan perundang-undang lainnya..
Sedangkan manfaat yang diharapkan dalam penyuluhan ini adalah untuk
memberikan masukan kepada pemerintah desa dalam pelaksanaan tugas,
kewajiban hak dan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah desa dan
juga menambah pengetahuan pemerintah desa dalam membentuk
perundangan-undangan yang berlaku untuk desa. Serta memberi
pemahaman bagi masyarakat dan aparatur pemerintah desa mengenai
aturan yang berlaku dan prateknya dilapangan khususnya mengenai
pembentukan peraturan desa, dengan metode yang dilakukan adalah
pendampingan , penyuluhan, sosialisasi, ceramah dan tanya jawab serta
tukar pendapat terhadap rencana pemerintah desa dalam pembentukan
peraturan desa. Adapun hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini agar
pemerintah desa dapat memahami dan , Meningkatkan pengetahuan
pemerintah desa tentang permasalahan desa sesuai yang diatur oleh
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, serta mampu
melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan asas-asas perundang-
undangan dan teknik perundang-undangan yang berlaku., Dengan adanya
pemerintah desa yang terampil dalam melakukan tugasnya, diharapkan
dapat membagi pengetahuannya dan ketrampilannya dalam
mengembangkan desanya. Sedangkan hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
menghasilkan 4 (empat) rancangan peraturan desa.
48
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Kecamatan Hamparan Rawang dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor
21 Tahun 2000 yang diubah dengan Peraturan Daerah Kota Sungai Penuh
Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Hamparan Rawang.
Secara Geografis luas wilayah Kecamatan Hamparan Rawang 20.525 ha yang
terdiri dari 13 desa. Dengan batas wilayah sebelah utara dengan Kecamatan
Air Hangat Kabupaten Kerinci, sebelah Selatan dengan Kecamatan Sungai
Penuh, sungai Bungkal dan Pesisir Bukit, Sebelah Barat dengan Kecamatan
Kota Baru dan sebelah Timur dengan Kecamatan Tanah Kampung.
Sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 menyatakan bahwa:
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi
dan daerah Provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten dan kota, yang tiap-
tiapprovinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang
diatur dengan UU”. Mengenai pemerintah desa diatur oleh Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 menyatakan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masayarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Kecamatan Hamparan Rawang memiliki warisan budaya yang masih
tetap dilestarikan hingga saat ini dan telah ditetapkan sebagai warisan
budaya nasional. Warisan budaya tersebut adalah tari rentak kudo dan
anyaman lapek (alas duduk yang lebih kecil dari tikar). Warisan budaya
tersebut telah dikenal secara turun temurun terutama masyarakat Provinsi
Jambi. Kecamatan Hamparan Rawang yang artinya adalah hamparan tanah
yang luas dan datar, hamparan tersebut ditumbuhi oleh tanaman pandan
berduri. Oleh masyarakat setempat tanaman pandan dimanfaatkan untuk
diolah menjadi anyaman untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari seperti
tikar dan lapik (alas duduk).
Salah satu desa yang ada di kecamatan Hamparan Rawang adalah Desa
Koto Dian merupakan salah satu desa yang menjadi sentra anyaman dari
tumbuhan pandan berduri. Pengrajin anyaman ini adalah ibu-ibu rumah
tangga yang memanfaatkan waktu luang untuk menghasilkan kerajinan.
Berbagai jenis anyaman telah diproduksi oleh Desa Koto Dian. Para
pengrajin anyaman awalnya berdiri sendiri-sendiri namun saat ini telah
berkelompok-kelompok dalam melaksanakan kegiatan anyaman sehingga
telah memiliki sentra anyaman setiap kelompoknya. Masing-masing
49
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Permasalahan Mitra
Berdasarkan latar belakang serta pendekatan awal dengan mitra maka
disusun prioritas permasalahan mitra yang dirumuskan secara bersama
yaitu:
1. Prioritas permasalahan mitra adalah sosialisasi dan penyuluhan
pentingnya peraturan desa..
2. Prioritas permasalahan mitra adalah pelatihan dan
pendampingan pembuatan peraturan desa
3. Prioritas permasalahan mitra adalah solusi dalam penataan dan
pembentukan peraturan desa.
METODE PELAKSANAAN
Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah pemerintah desa Koto Dian
Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh. Mengingat jumlah dan
sebaran populasi, maka sampel sasaran desa ditetapkan secara purposive
sampling yaitu kesediaan pemerintah desa tersebut dalam berpartisipasi
pada kegiatan ini. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pemerintah desa dan masyarakat desa dan
kuantitas kinerja pemerintah desa . Maka khalayak sasaran kegiatan ini
adalah pemerintah desa dan aparaturnya, badan perwakilan desa, dan
lembaga-lembaga yang ada di desa, terdiri dari : Pemerintah Desa dan BPD
Masyarakat Desa dan Organisasi Masyarakat (Kelompok Anyaman
Pandan).
50
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Metode Kegiatan
Berkaitan upaya untuk menerapkan ilmu pengetahuan terutama di bidang
hukum maka solusi yang ditawarkan dikemas dalam bentuk dan model
penyuluhan dengan metode sosialisasi an dPenyuluhan akan pentingnya
peraturan desa, dalam bentuk ceramah, diskusi dan tanya jawab dan
pendampingan seerta pelatihan terhadap permasalahan pemerintah desa
dalam pembentukan peraturan desa
Partisipasi Mitra
Permasalahan yang dikemukakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah
hasil pembicaraan bersama dengan pemerintah desa (kepala desa dan
aparat-aparatnya) dan Badan Perwakilan Desa serta lembaga desa lainnya.
Dimana selama ini memang menjadi kendala adalah tidak adanya peraturan
desa untuk mengatur permasalahan yang terjadi di desa. Tingkat partisipasi
mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat tinggi, hal terlihat dalam
semangat dan tingkat kepedulian yang tinggi untuk mencari dan mengali
ide dalam merancang peraturan desa dan mengajak BPD untuk berperan
dalam merancang peraturan desa
1
Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang
2
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang
51
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Saran
1. Perlu sosialisasi secara umum dari pihak terkait tentang tentang
pembentukan peraturan desa
2. Perlu kegiatan lebih lanjut tentang penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan pembentukan peraturan desa dan pelaksanaannya
kedepan demi majunya desa
DAFTAR PUSTAKA
52
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Perundang-undangan
Republik Indonesia, Undang-undang Tentang Pemerintahan Daerah, UU
Nomor 32 Tahun 2004.
-----------------------, Undang-undang Tentang Pemerintahan Daerah, UU
Nomor 12 Tahun 2008.
-----------------------, Undang-undang Tentang Pemerintahan Desa, UU Nomor
6 Tahun 2014
-----------------------, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Desa,
PP Nomor 72 Tahun 2005.
53
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Perlindungan terhadap hak-hak anak telah menjadi perhatian seluruh dunia
termasuk Indonesia. Penting bagi Bangsa dan Negara untuk melakukan
perlindungan karena anak adalah aset tidak ternilai bagi kelangsungan hidup
Bangsa Indonesia. Salah satu poin utama dalam perlindugan anak di
Indonesia adalah upaya perlindungan dan pemenuhan terhadap hak atas
identitas anak. Identitas bagi anak penting karena dengan identitas anak akan
mendapatkan status nama, tanggal lahir, domisili, hubungan keluarga, dan
status kewarganegaraannya. Pemberian identitas yang resmi dan diakui
secara nasional itulah yang diupayakan oleh Pemerintah Pusat dengan
memberikan kartu identitas bagi anak melalui Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak. Kartu Identitas
Anak atau KIA adalah kartu identitas resmi nasional bagi anak-anak di
seluruh Indonesia serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan anak. KIA
telah diberlakukan secara nasional termasuk di Pemerintah Kabupaten
Kerinci dan dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Kerinci. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra pengabdian
yakni pemahaman masyarakat masih belum begitu menyadari akan
pentingnya bukti identitas bagi anak. Respon dari mitra sangat positif, di
mana mitra memberikan antusias dan mau menerima informasi yang
diberikan, ke depannya berusaha untuk mengurus Kartu Identitas Anak.
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan yang ada, bukti dari identitas anak bukan hanya
terbatas pada akta kelahiran tetapi juga Kartu Identitas Anak. Kartu Identitas
Anak (selanjutnya disebut KIA) merupakan kebijakan baru dari Pemerintah
melalui Menteri Dalam Negeri melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak (selanjutnya disebut
Permendagri KIA). Melalui kebijakan KIA Pemerintah berharap adanya
peningkatan pendataan, perlindungan, dan pelayanan publik untuk
54
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
mewujudkan hak terbaik bagi anak.1 Bukan hanya untuk tujuan pendataan,
KIA bersama dengan akta kelahiran diharapkan mampu memberikan
kepastian hukum dan jaminan atas pengakuan hak berikut dengan
perlindungannya.
KIA ditujukan bagi setiap anak Indonesia yang berusia kurang dari 17
tahun. Terdapat dua kategori dalam penerbitan KIA, yaitu untuk anak
dibawah usia 0-5 tahun dan untuk anak usia 5 tahun-17 tahun kurang satu
hari. Syarat mendapatkan KIA pun cukup dengan melampirkan akta
kelahiran, kartu keluarga, dan identitas orang tua bagi anak dibawah usia 5
tahun dan ditambahkan pas foto anak warna ukuran 2x3 sebanyak dua lembar
bagi anak diatas 5 tahun.2 Mudahnya mendapatkan KIA ini diharapkan dapat
menimbulkan minat dan kesadaran orang tua untuk mendaftarkan anaknya.
Kebijakan KIA disebutkan dalam Permendagri KIA bersifat wajib meski tidak
ada sanksi yang ditimbulkannya jika ada orang tua yang tidak mendaftarkan
anaknya. Meskipun peraturan ini tidak menimbulkan sanksi tetapi manfaat
atau kegunaan KIA sangatlah besar bagi anak. Selain sebagai upaya
Pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak atas
identitas anak sesuai dengan amanah undang-undang, KIA juga akan
bermanfaat dalam pengurusan BPJS bagi anak, pembukaan rekening
tabungan bagi anak, mendaftar sekolah, dan pengurusan administrasi lainnya
bagi kepentingan anak.3
Meski tujuan KIA adalah untuk kepentingan anak, kenyataannya
kebijakan ini banyak mengalami pendapat pro dan kontra. Karena selain
dirasa kurang memberikan dampak besar bagi anak juga dianggap hanya
menambah urusan administrasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Bukan hanya masalah masyarakat yang belum cukup familiar dengan KIA,
juga terkait dengan kesiapan masing-masing Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil kota/ kabupaten di Indonesia dalam mengfasilitasi masyarakat
agar mendaftarkan anaknya untuk mendapatkan KIA. Contoh kasus yang
pernah terjadi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bandar Lampung
adanya kendala dalam pelaksanaan KIA karena beberapa faktor diantaranya,
belum tersedianya format baku KIA seperti dalam Permendagri KIA, belum
tersampaikannya aturan KIA secara merata kepada masyarakat lampung, dan
kendala anggaran dalam sosialisasi serta tenaga pendukung yang masih
rendah dan minim.4 Meski kebijakan KIA mengalami pro dan kontra,
1
Konsideran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas
Anak.
2
Ibid.
3
Penjelasan Menteri Dalam Negeri Djahyo Kumolo di depan anggota DPR RI
4
Chandy Afrizal, Nurmayani,Upik Hamidah, Pelaksanaan Kebijakan Pembuatan Kartu
Identitas Anak Di Kota Bandar Lampung, Jurnal Ilmiah, Fakultass Hukum Universitas Lampung,
Bandar Lampung, 2017, Hlm. 8.
55
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE KEGIATAN
Metode Kegiatan
Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk penyuluhan
hukum dilakukan dengan metode Penyampaian materi dengan metode
ceramah dengan materi tentang peningkatan pemahaman arti penting Kartu
Identitas Anak di Kabupaten Kerinci. Kemudian dilanjutkan dengan acara
diskusi dan tanya jawab antara pemateri dengan peserta penyuluhan hukum.
5
www.pm.data.kemedikbud.go.id
56
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Rencana Kegiatan
Persiapan sasaran mitra
Sebelum kegiatan penyuluhan kerja dilakukan terlebih dahulu melakukan
penjajakan untuk menentukan permasalahan hukum apa yang dihadapi oleh
masyarakat di Kabupaten Kerinci. Dari penjajakan tersebut ditemukan
kurangnya pemahaman masyarakat mengenai arti penting Kartu Identitas
Anak dan kurnag fahamnya masyarakat tentang cara mendapatkan atau
mengurus Kartu Identitas Anak.
Materi Kegiatan
Adapun materi kegiatan yang akan disampaikan oleh narasumber dan
instruktur dalam program ini meliputi:
1. Menjelaskan dan memberikan pemahaman tentang pengertian Kartru
Identitas Anak.
2. Menjelaskan fungsi dan pentingnya Kartu Identitas Anak.
3. Menjelaskan tentang cara mendapatkan dan megurus Kartu Identitas
Anak.
6
Knut D. Asplanud, Suparman Marzuki editor, Hukum Hak Asasi Manusia,Cetakan kedua,
PUSHAM UII, Yogyakarta, 2010, Hlm. 138
57
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Respon dari mitra sangat positif, dimana dengan memberikan sosialisasi
dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti penting dan
cara mengurus dalam rangka mendapatkan Kartu Identitas bagi Anak.
2. Mendorong aparatur desa maupun pada tingkatan yang lebih tinggi
untuk secara proaktif mendorong masyarakat khususnya di Kabupaten
Kerinci untuk untuk mendapatkan Kartu Identitas bagi anaknya.
58
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGMENT
DAFTAR PUSTAKA
59
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan
keahlian guru SDIT Cahaya Hati Jambi dalam menyusun rencana pembelajaran tematik
berdasarkan pengutan pendidikan karakter. Hal ini sejalan dengan peraturan presiden
Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pengutan Pendidikan Karakter (PPK). Pengetahuan
bagaimana menyusun dan memasukkan poin-poin berbasis pendidikan karakter ke
dalam RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran) adalah penting bagi guru-guru di sekolah
tersebut. Implikasi dari keakuratan poin-poin pendidikan karakter tersebut dapat
memandu guru-guru di sekolah tersebut dalam proses pembelajaran para siswa
berdasarkan jenjang kelasnya. Dengan adanya RPP tematik yang baik dapat membantu
guru mengembangkan pembentukan karakter siswa dan juga kemampuan menyusun
dan meramu nilai-nilai karakter yang tepat akan meningkantakan kompetensi dan
profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Kata kunci: Penguatan pendidikan karakter, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), nilai-
nilai karakter
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk anak-anak di
Indonesia. Sampai sekarang, masih banyak orang tua yang tidak mempedulikan
pendidikan anak-anaknya. Walaupun pemerintah telah memberikan fasilitas
yang cukup untuk anak mendapatkan pendidikan, tetap saja ada yang tidak
mengindahkannya. Oleh karena itulah, pemerintah menggunakannya sebagai
latar belakang pendidikan karakter di Indonesia sekarang ini. Selain karena
tingkat kesadaran terhadap pendidikan yang masih rendah, sebagian besar orang
di Indonesia juga kurang memberikan pendidikan moral dan etika terhadap
generasi bangsa ini. Pendidikan karakter yang diterapkan oleh pemerintah ini
bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak didik sehingga bisa
dikembangkan sifat-sifat dan karakternya secara tepat.
Dalam Undang-Undang yang membahas tentang pendidikan di
Indonesia, terdapat 1 undang-undang yang membahas tentang pendidikan
nasional sebagai salah satu latar belakang pendidikan karakter yang diterapkan
60
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
sekarang ini, yaitu Rumusan Tujuan Pendidikan Nasional Nomor 20 pasal 3 yang
membahas mengenai sistem pendidikan nasional. Dalam pasal ini yang
digunakan sebagai latar belakang pendidikan karakter dijelaskan bahwa
pendidikan nasional digunakan sebagai wadah mengembangkan kemampuan
serta membentuk watak dan peradaban yang bermartabat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kemudian juga bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik supaya menjadi anak yang berakhlak mulia, beriman, berilmu,
kreatif, mandiri, bertanggung jawab, dan demokratis.
Selain itu, pendidikan juga dipercaya sebagai wadah yang dapat
membangun kecerdasan peserta didik serta dapat menjadi wadah membangun
kepribadian peserta didik ke arah yang lebih baik. Jika dilihat, pada zaman dulu,
pendidikan karakter tidak terlalu diperhatikan karena pada zaman dahulu, anak-
anak telah mendapatkan pelajaran dan pemahaman tentang moral dan etika dari
orang tua atau yang dituakan di daerah tempat ia tinggal. Namun, karena
berkembangnya zaman, hal ini semakin tersingkir dan anak zaman sekarang
lebih diajari tentang kemajuan teknologi. Karena banyaknya informasi yang
masuk tanpa ada saringan terlebih dahulu, anak dengan mudah mencontoh apa
yang dilihat, contohnya pergaulan bebas dan narkoba. Oleh karena itu,
pemerintah menjadikan masalah ini sebagai latar belakang pendidikan karakter
pada sekolah-sekolah resmi.
62
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Membentuk Karakter
Jelas sekali bahwa pendidikan dapat membentuk karakter pada diri anak.
Dengan memberikan pendidikan maka kita bisa membentuk anak dengan
karakter yang positif. Anak akan tumbuh dengan karakter yang positif dan bisa
bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
64
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
65
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
67
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan
program pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk
berupa hasil melakukan observasi lapangan.
6.) Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang telah dituliskan di dalam silabus adalah perkiraan
waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk penguasaan KD oleh peserta didik yang
beragam. Karena itu, alokasi tersebut dapat dirinci dan disesuaikan kembali di
dalam RPP yang dikembangkan guru.
METODE
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakasanakan di SDIT Cahaya Hati
Jambi yang beralamat di Kenali Besar kecamatan Kota Baru Jambi 36361. Untuk
melaksankan kegiatan ini tim pengabdian FKIP UNJA menghubungi pihak
sekolah untuk mendapatkan izin dan pengurusan dokumen surat menyurat yang
akan diperlukan untuk pelaporan kegiatan ini nanti pada Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Pada Masyarakat di Universitas Jambi.
Selanjutnya adalah menetapkan jadwal untuk turun ke lapangan yakni
melaksanakan pengabdian dalam bentuk pelatihan penulisan rencana
pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan pengutan pendidikan karakter.
Tim pengabdian melaksanakan kegiatan ini sebanyak dua kali yakni: kegiatan
pertama dilakukan pada tanggal 13 April 2019 dan 20 April 2019. Pada kegiatan
pertama tim memberikan materi yang berkenaan dengan penulisan RPP tematika
berbasis pendidikan karakter selama kurang lebih dua jam. Sedangkan untuk
kegiatan kedua tim pengabdian meminta beberapa guru mengirimkam RPP
mereka yang telah jadi dan selanjutnya akan didiskusi bagian mana saja dari RPP
mereka itu yang harus diperbaiki dengan melihat bagian perbagian dari RPP
68
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
8) Buku-Buku Kurikulum
Pada kegiatan kali kedua yaitu tanggal 20 April 2019 tim mencoba melihat
sejauh mana guru-guru telah memahami konsep K-13 dan telah menyusun RPP
mereka berdasarkan muatan kurikulum tersebut. Diakhir pemberian materi yang
pertama tim pengabdian minta guru-guru mengirimkan softcopy RPP mereka
yang akan didiskusikan pada pertemuan kedua. Ada beberapa guru yang secara
suka rela mengirimkan RPP mereka untuk dibedah di pertemuan kedua.
Secara umum mereka telah mampu membuat RPP tetapi banyak bagian
dari RPP tersebut yang harus diperbaiki. Seperti membuat deskripsi tujuan
pembelajaran, menjabarkan KI (Kompetensi Inti), menjabarkan Kompetensi
Dasar (KD), membuat langkah-langkah: eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi,
membuat pentunjuk penilaian dan menggukan KKO (Kata Kerja Operasional)
berdasarkan taxanomy Bloom secara tepat untuk menjabarkan tujuan
pembelajaran.
Para guru antusias dengan pembahasan RPP tematik berbasis pendidikan
karakter dan banyak bertanya dalam sesi tanya jawab. Secara umum dapat
disimpulkan para guru mendapat banyak masukan yang berharga bagaimana
merancang sebuah RPP dan mendeskripsikan setiap bagian RPP itu dengan
benar dengan merujuk pada kurikulum K-13.
Dua hari pemberian materi tentang bagaimana merancang RPP yang
bermutan pendidikan karakter dapat dikatakan sukses. Beberapa guru
menyarakan untuk melaksanakan kegiatan serupa dilain waktu guna
mengupdate pengetahuan mereka tentang RPP dan mengikuti perkembangan
dinamika kurikulum K-13 yang sudah berapa kali mengalami revisi. Dua kali
pemberian materi tersebut berlangsung di hari Sabtu pada jam 09:00 sampai jam
01:00 siang.
70
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
71
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Masa anak-anak adalah masa yang sangat rawan dalam proses
pertumbuhan, karena dimasa inilah anak sering kali memiliki keinginan
untuk melakukan sesuatu hal yang baru. Dalam masa pertumbuhan anak
sering kali terpengaruh oleh lingkungan dimana ia bergaul dan
bersosialisasi. Lingkungan yang jahat membuat anak menjadi jahat. Salah
satu permasalahan anak adalah mengenai bullying. Bullying merupakan
suatu aksi atau serangkaian aksi negatif yang seringkali agresif dan
manipulatif, dilakukan oleh satu atau lebih orang terhadap orang lain atau
beberapa orang selama kurun waktu tertentu, bermuatan kekerasan, dan
melibatkan ketidakseimbangan kekuatan. Tujuan dari penyuluhan hukum
ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelajar
tentang dampak dari bullying dan upaya penanggulangan, serta jerat hukum
pelakunya. Sedangkan manfaat yang diharapkan dalam penyuluhan ini
adalah untuk memberikan masukan kepada guru dan pelajar untuk bisa
berperan aktif untuk memberikan pengetahuan tentang dampak yang
ditimbulkan dalam hal bullying kepada anak itu sendiri ditengah
masyarakat. Metode yang dilakukan adalah ceramah dan tanya jawab.
Dengan harapan bahwa siswa dapat memahami tentang tindak pidana
bullying serta upaya penanggulangan.
PENDAHULUAN
Anak merupakan aset masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita
bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak
kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan. Proses
perkembangan dan pertumbuhan anak akan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan karakter dan kualifikasi anak di masa depan. Jika dalam
proses tumbuh kembangnya, anak sering mendapatkan perlakuan kasar atau
bahkan mendapat tindakan kekerasan, maka proses pembentukan
kepribadiannya akan terganggu. Anak adalah pemegang estafet
72
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
1
Soetodjo Wagiati, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung, 2006., hlm 7-8.
2
Sri Hartati Samhadi. Budaya Kekerasan di Lembaga Pendidikan.
http://www.kompas.co.id/kompas- cetak/0704/14/Fokus/3456065.htm. h. 1. Diakses pada tanggal 30
Agustus 2019
73
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
74
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
sebanyak 23 kasus (14,3%), anak pelaku tawuran sebanyak 31 kasus (19,3 %),
anak korban kekerasan dan bullying sebanyak 36 kasus (22,4 %)."Untuk
kasus anak pelaku kekerasan dan bullying sebanyak 41 (25,5%) kasus, dan
anak korban kebijakan (pungli), dikeluarkan dari sekolah, tidak boleh ikut
ujian, dan putus sekolah) sebanyak 30 (18,7%) kasus. 6 Dari data tersebut
dapat kita rinci bahwa kasus bullying memiliki persentase terbanyak dalam
hal kasus di dunia pendidikan yang dikemukakan oleh Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI).
Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan Anak memberikan pengertian mengenai anak itu sendiri yaitu
“Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan.” Beberapa peraturan
perundang-undangan lain juga memberikan batas usia anak, yaitu sebagai
berikut :
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan, batas
usia anak adalah belum berusia 18 tahun dan belum kawin.
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, batas usia
anak adalah 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki
dan belum kawin.
3. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), batas usia anak
adalah 21 tahun dan belum kawin.
4. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak Asasi Manusia,
batas usia anak adalah 18 tahun dan belum kawin.7
Di wilayah provinsi Jambi khusunya Kekerasan terhadap anak masih
kerap terjadi bahkan angkanya masih terbilang tinggi. Pada 2019, belum
genap dua bulan, sudah ada 16 kasus kekerasan perempuan dan anak yang
dilaporkan di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan
pengendalian penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi.8 Dikatakan oleh Rika
Oktavia selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan anak, di
ungkapkan bahwa: “pada tahun 2018 lalu angka kekerasan terhadap
perempuan dan anak se Provinsi Jambi yang dilaporkan sebanyak 384 kasus,
terbanyak selama lima tahun terakhir.9 Jadi tidak menutup kemungkinan
masih banyak kasus yang lain yang tidak dilaporkan oleh pihak yang
menjadi korban khususnya dalam hal bullying.
Besarnya data yang menunjukan tentang praktek-praktek kekerasan
terhadap anak merupakan salah satu indikator dimana anak-anak sangat
6
https://nasional.sindonews.com/read/1324346/15/catatan-kpai-bidang-pendidikan-kasus-
bullying-paling banyak-153234633. Diakses pada tanggal 23 Februari 2019
7
Waluyadi, Hukum Perlindungan Anak, Mandar Maju, Bandung, 2009., hlm 3.
8
http://jambi.tribunnews.com/2019/02/22/belum-genap-dua-bulan-sudah-belasan-kasus-
kekerasan-perempuan-dan-anak-terjadi-di-jambi. Diakses pada tanggal 23 Februari 2019
9
Ibid.
75
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PEMBAHASAN
Pengertian Bullying
Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara
menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh
seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih
lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan
dengan tujuan membuat korban menderita.10 Istilah bullying berasal dari
bahasa Inggris, yaitu "bull" yang berarti banteng. Secara etimologi kata
"bully" berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Bullying
10
https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-unsur-jenis-ciri-ciri-dan-skenario-
bullying.html. Diakses pada tanggal 10 Juli 2019.
76
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
11
Muhammad. Aspek Perlindungan anak Dalam Tindak Kekerasan (Bullying) Terhadap
Siswa Korban Kekerasan di Sekolah.
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/download/234/198. Diakses pada
tanggal 30 Agustus 2019.
77
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
situasi di mana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau
membuat dia tertekan.
3) Menurut Rigby (1994), bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti
yang diperlihatkan ke dalam aksi secara langsung oleh seseorang atau
kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang,
dan dilakukan secara senang bertujuan untuk membuat korban
menderita.12
Dari beberapa pengertian diatas maka terdapat beberapa unsur-unsur
dalam prilaku bullying kepada seseorang yang di kemukakan oleh Coloroso
(2006), yaitu sebagai berikut:
1) Ketidakseimbangan kekuatan. Pelaku bullying dapat saja orang yang
lebih tua, lebih besar, lebih kuat, lebih mahir secara verbal, lebih tinggi
dalam status sosial, berasal dari ras yang berbeda, atau tidak berjenis
kelamin yang sama. Sejumlah besar kelompok anak yang melakukan
bullying dapat menciptakan ketidakseimbangan.
2) Niat untuk mencederai. Bullying berarti menyebabkan kepedihan
emosional dan/atau luka fisik, memerlukan tindakan untuk dapat
melukai, dan menimbulkan rasa senang di hati sang pelaku saat
menyaksikan luka tersebut.
3) Ancaman agresi lebih lanjut. Baik pihak pelaku maupun pihak korban
mengetahui bahwa bullying dapat dan kemungkinan akan terjadi
kembali. Bullying tidak dimaksudkan sebagai peristiwa yang terjadi
sekali saja.
4) Teror. Bullying adalah kekerasan sistematik yang digunakan untuk
mengintimidasi dan memelihara dominasi. Teror yang menusuk tepat di
jantung korban bukan hannya merupakan sebuah cara untuk mencapai
tujuan tindakan bullying, teror itulah yang merupakan tujuan dari
tindakan bullying tersebut. 13
Menurut Coloroso (2006), perilaku bullying dapat dikelompokkan
menjadi beberapa jenis atau bentuk dari bullying, yaitu sebagai berikut:
a. Bullying secara verbal
Bullying dalam bentuk verbal adalah bullying yang paling sering dan
mudah dilakukan. Bullying ini biasanya menjadi awal dari perilaku
bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada
kekerasan yang lebih lanjut. Contoh bullying secara verbal antara lain
yaitu: julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan,
pernyataan-pernyataan pelecehan seksual, teror, surat-surat yang
12
Op.Cit.
13
Coloroso, B., Penindas, Tertindas, dan Penonton, Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak
dari Prasekolah Hingga SMU, Serambi, Jakarta, 2006, hal. 6-7.
78
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
14
Ibid, hal. 11.
79
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
merusak anak serta generasi muda. Berikut adalah beberapa langkah yang
bisa orang tua/pendidik lakukan untuk mencegah tindakan bully:
1) Tanamkan nilai-nilai moral sejak dini.
2) Ajak anak untuk bersama-sama menilai dan membedakan perbuatan yang
baik dengan perbuatan yang tidak patut dilakukan pada sesama.
3) Bangun komunikasi yang baik dengan anak, serta dampingi ia dalam
proses tumbuh kembangnya.
4) Anda juga bisa menasihati anak Anda agar berani melaporkan kepada
pengajar di sekolah saat mengalami perilaku bully.
5) Jika anak Anda merasa tidak dapat berbicara langsung, mungkin dia bisa
menulis surat atau mengirim email kepada mereka.
6) Bila anak Anda adalah pelaku bullying, maka ajaklah anak berdiskusi dan
cari tahu penyebabnya. Beri ia penjelasan bahwa hal ini bukanlah
perilaku terpuji, dan tidak dapat diterima.
7) Orangtua bisa mengajak anak (baik pelaku maupun korban)
untuk menjalani konseling agar pola pikir dan tingkah lakunya bisa
lebih terarah dengan baik.
8) Yang tak kalah penting, jadilah contoh teladan yang baik bagi anak. Sebab
sadar atau tidak, anak akan mencontoh orang tua sebagai tolok ukur
dalam bersikap.15
Pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan
Anak juga mengatur bahwa setiap anak berhak mendapat perlindungan dari
tindak kekerasan di sekolah, sebagai berikut:
(1) Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan
perlindungan dari tindak Kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan
kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama
peserta didik, dan/atau pihak lain.
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik,
tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau Masyarakat.
15
Sejiwa, Bullying:Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan sekitar Anak,
Grasindo, Jakarta, 2008, hal. 16.
80
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
16
Meliasta Aulia Nurdina. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindakan Penindasan
Atau Bullying di Sekolah dasar. file:///C:/Users/User/Downloads/1189-3849-1-PB.pdf. Diakses
Pada Tanggal 30 Agustus2019.
17
Ibid.
81
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
(2) Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(3) Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mati, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
(4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan tersebut Orang
Tuanya.
Selain itu Perbuatan penindasan atau bullying yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak:
Pasal 54
Anak didalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan
kekersan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman temannya
di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.
Pasal 76A
Setiap orang dilarang:
a. Memperlakukan Anak secara diskriminatif yang mengakibatkan Anak
mengalami kerugian, baik materiil maupun moril sehingga menghambat
fungsi sosialnya; atau
b. Memperlakukan Anak Penyandang Disabilitas secara diskriminatif.
Pasal 76C
Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak.
Pasal 80
a. Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 76C, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6
(enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh
dua juta rupiah).
b. Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat, maka
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
c. Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mati, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
d. Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan
tersebut Orang Tuanya.
82
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
83
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku:
Coloroso, B. 2006. Penindas, Tertindas, dan Penonton, Resep Memutus Rantai
Kekerasan Anak dari Prasekolah Hingga SMU. Serambi, Jakarta.
Sejiwa. 2008. Bullying:Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan sekitar
Anak. Grasindo, Jakarta.
Soetodjo Wagiati. 2006. Hukum Pidana Anak. Refika Aditama, Bandung.
Waluyadi, 2009, Hukum Perlindungan Anak, Mandar Maju, Bandung.
2. Perundang-Undangan:
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Anak.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan anak.
3. Rujukan Elektronik
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/download/234/198.
http://jambi.tribunnews.com/2019/02/22/belum-genap-dua-bulan-sudah-belasan-
kasus-kekerasan-perempuan-dan-anak-terjadi-di-jambi.
https://nasional.sindonews.com/read/1324346/15/catatan-kpai-bidang-pendidikan-
kasus-bullying-paling banyak-153234633.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170718103632-277-228530/kak-seto-
harus-ada-tindakan-tegas-untuk-pelaku-bullying.
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt550264153eb3a/jerat-hukum-pelaku-
bullying-terhadap-anak/.
https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-unsur-jenis-ciri-ciri-dan-
skenario-bullying.html.
Meliasta Aulia Nurdina. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindakan
Penindasan Atau Bullying di Sekolah dasar.
file:///C:/Users/User/Downloads/1189-3849-1-PB.pdf.
Sri Hartati Samhadi. Budaya Kekerasan di Lembaga Pendidikan.
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/ 0704/14/Fokus/3456065.htm. h. 1.
84
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Damris M, Mauladi , Tri Suratno, Indra Weni, Pradita Eko Prasetyo Utomo
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Indonesia
Email corresponding author: damris@unja.ac.id
Abstrak
Pada era teknologi tinggi (high technology) perkembangan dan tranformasi
ilmu berjalan begitu cepat. Sehingga sistem Pendidikan konvensional tidak
akan mampu lagi mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Pendekatan
modern dalam proses pengajaran tidak akan banyak membantu untuk
mengejar perkembangan ilmu dan teknologi jika proses pembelajaran masih
dijalankan secara konvensional. Pembelajaran konvensional memiliki
keterbatasan ruang dan waktu dalam menjalankan prosesnya. Sedangkan
pada saat ini proses pembelajaran bisa dilakukan dimana, dengan, dan kapan
saja. Perkembangan teknologi multimedia membuka potensi besar dalam
perubahan cara belajar, memperoleh informasi, evaluasi, dan aktivitas
pembelajaran lainnya. Dengan perkembangan multimedia ini juga membuka
peluang bagi para pendidik untu dapat mengembangkan sistem pembelajaran
untuk menghasilkan hasil yang optimal, begitu juga dengan peserta didik,
mereka dapat menentukan cara yang efektif bagi mereka untuk memperoleh
informasi. Pemanfaatan teknologi informasi untuk proses pembelajaran dapat
memberikan berbagai cara baik itu melalui audio, animasi, gambar, video dan
sebagainya yang tidak monoton. Pembelajaran multimedia dapat dilakukan
secara langsung menggunakan media Presentasi PowerPoint yang
menggunakan bentuk presentasi visual dan verbal; Mengisi slide dengan
informasi akan dengan mudah membebani sistem kognitif orang; dan
Presentasi harus membantu peserta didik untuk memilih, mengatur, dan
mengintegrasikan informasi yang disajikan. Dapat pula dilakukan melalui
media internet dengan menggunakan aplikasi google classroom dengan fitur
Classwork yang digunakan oleh guru untuk membuat soal tes, pretest, quiz,
menggunggah materi dan mengadakan refleksi.
PENDAHULUAN
Komputer yang merupakan titik awal pengembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi, sekarang ini, digunakan bukan hanya untuk satu aspek atau
85
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi merupakan visualisasi
yang sering dilakukan dalam proses belajar mengajar.
Pada era informatika visualisasi berkembang dalam bentuk gambar
bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual
atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih
menarik. Dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat
menyajikan sebuah tampilan berupa teks yang tidak monoton dan lebih
menarik yang lebih interaktif. Tampilan tersebut akan membuat pengguna
lebih leluasa memilih, menyaring dan memahami pengetahuan yang ingin
diketahuinya. Hasilnya komputer dapat mengatasi pesertadidik yang lamban
menerima pelajaran, karena komputer tidak pernah bosan, sangat sabar
dalam menjalankan instruksi, seperti yang diinginkan.
LANDASAN TEORI
Pembelajaran Multimedia
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media
yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara
terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia
linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia
yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat
dioperasikan oleh penguna. Contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif
adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah:
multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain. Sedangkan
pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang
utama adalah bagaimana siswa belajar.
Multimedia oleh Ariesto Hadi Sutopo (2003:106), diartikan sebagai
kombinasi dari macam-macam objek multimedia, yaitu teks, image, animasi,
audio, video dan link interaktif untuk menyajikan informasi. Pembelajaran
berbasis multimedia yang diterapkan diintegrasikan dengan sarana
penunjang multimedia yaitu komputer, yang dimaksud dengan pembelajaran
multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam
penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, pengajar
menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran.
Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam
bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik.
Prinsip Dasar dalam pembelajaran multimedia menyatakan bahwa
orang belajar lebih dalam dari kata-kata dan gambar daripada dari kata-kata
saja”. Otak tidak menafsirkan presentasi multimedia dari kata-kata, gambar,
dan informasi pendengaran dengan cara yang saling eksklusif; melainkan
87
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
satu master slide. Slide master bermanfaat ketika kita ingin melakukan
perubahan pada slide master, maka perubahan tersebut berlaku pada seluruh
slide yang ada dalam presentasi. Sebagian besar presentasi Power Point
terlihat dengan cara tertentu karena alat Power Point memiliki fitur yang
memudahkan tugas tertentu. Sayangnya, banyak fiturdan teknik PowerPoint
bertentangan dengan penelitian saat ini dalam ilmu kognitif. Kita tidak dapat
lagi mengharapkan siswa beradaptasi dengan fiturPowerPoint kami; alih-alih,
kita harus mengubah pemikiran kita sendiri agar sesuai dengan prinsip yang
lebih relevan: Desain presentasi PowerPoint harus kompatibel dengan cara
orang belajar.
Presentasi PowerPoint harus menggunakan bentuk presentasi visual dan
verbal; Mengisi slidedengan informasi akan dengan mudah membebani
sistem kognitif orang; dan Presentasi harus membantu peserta didik untuk
memilih, mengatur, dan mengintegrasikan informasi yang disajikan.
Seperangkat prinsip berbasis penelitian untuk mengurangi muatan kognitif
dalam PowerPoint yaitu (1) Prinsip Signaling; (2) Prinsip Segmenting; (3)
Prinsip Modalitas; (4) Prinsip Multimedia; (5) Prinsip Koherensi.
89
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Pelaksaaan pengabdian masyarakat mengenai penerapan TIK sebagai
penunjang proses pembelajaran dilakukan di SMP Negeri 7 Muaro Jambi
dengan peserta adalah Guru. Metode penelitian yang dilakukan oleh tim PPM
bersama pihak SMP Negeri 7 Muaro Jambi dalam rangka kegiatan sosialisasi
dan pendampingan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan guru dalam
mengoptimalkan penggunaan komputer dan internet.
2. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan data dan media pembelajaran
yang akan diberikan kepada guru
3. Melakukan sosialisasi dan pendampingan dalam pemberian materi
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi melalui media
komputer dan internet
4. Memberikan motivasi kepada pihak guru di lingkungan SMP Negeri 7
Muaro Jambi untuk dapat mengoptimalkan penggunaan komputer dan
internet dengan baik sebagai penunjang dan inovasi proses pembelajaran
di sekolah.
90
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Berikut disampaikan pula dokumentasi kegiatan sosialisasi dan penyampaian
materi tentang pembelajaran berbasis multimedia di SMPN 7 Muaro Jambi.
91
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
92
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk memberikan
pengenalan alternatif inovasi pembelajaran menggunakan teknologi dan
aplikasi google classroom Secara umum kegiatan PPM telah berhasil
dilaksanakan dengan baik. Hal ini terbukti dari tercapainya luaran yang
diharapkan yaitu berupa sertifikat, penggunaan aplikasi oleh guru dan
publikasi artikel di media massa. Perlu konsisten dan senantiasa
mengactualisasi diri dalam pengembangan inovasi pembelajaran di sekolah
utamanya dalam era kemajuan teknologi saat ini.
93
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGEMENTS
DAFTAR PUSTAKA
Clark, R. & Mayer, R. E. (2008). E-learning and the science of instruction (2nd ed).
San Francisco: Jossey-Bass.
https://sites.google.com/site/gafebandung/google-classroom
https://classroom.google.com/u/1/c/NDE0Nzc0NjEzMjJa
https://id.wikipedia.org/wiki/Google_Classroom
https://www.kompasiana.com/mariaernawatimillatana/5c1e5a02c112fe3aa22
e0d37/media-pembelajaran-google-classroom
Mayer, R. E. (2009). Multimedia learning (2nd ed). New York: Cambridge
University Press.
Mayer, R. E. (2008). Learning and Instruction (2nd ed). Upper Saddle River, NJ:
Merrill Prentice-Hall.
Mayer, R. E. (Ed). (2005). Cambridge Handbook of Multimedia Learning. New
York: Cambridge University Press.
Mayer and Moreno, (2003) A Cognitive Theory of Multimedia Learning:
Implications for Design Principles at http://www.unm.edu/~moreno/
PDFS/chi.pdf
Blasius Sudarsono, 2006. Antologi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta:
Sagung Seto,
Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash, Yogyakarta:
Graha Ilmu
Suyanto, M. 2004. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan
Bersaing. Yogyakarta: ANDI.
J.D. Latuheru. 2006. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar Masa
Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Azhar Arsyad, M. A., Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2003
Junaidi, Modul Pengembangan ICT (Information Communication
Technology, (Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta,
2011
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Alfabeta, Bandung, 2009
94
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
95
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
96
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
tersebut beberapa kali. Selanjutnya ketua tim pengabdian datang untuk survei
dan mengurus perizinan melaksanakan pengabdian pada bulan Mei 2019.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan sebanyak tiga kali.
Selanjutnya tim pengabdian mengadakan kegiatan pengabdian
sebanyak dua kali di dua tempat yang berbeda. Kegiatan pertama
dilaksanakan di SMP N 1 Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Pada kegiatan pertama peserta yang hadir berjumlah 28 orang, yang
berasal dari beberapa sekolah SMP yang ada di kabupaten Tanjung Jabung
Timur. Kemudian, dari tanggal 5 Agustus 2019 peserta membuat tugas
mandiri yaitu mencari gambar-gambar yang bisa digunakan untuk peer
teaching yang akan berlangsung pada pertemuan kedua berdasarkan arahan
yang telah mereka terima saat proses pelatihan hari pertama berlangsung.
Pada hari pertama sosialisasi dan pelatihan, kegiatan yang dilakukan
oleh tim pengabdian adalah mensosialisasikan dan memaparkan materi
dalam bentuk power point presentation dan sesi tanya jawab. Pemaparan materi
dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berupa pemaparan mengenai
bagaimana model pembelajaran dengan menggunakan Describe-Pair-Describe
Pictures (DPDP) model untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa SMP
dilakukan. Tim pengabdian menjelaskan hal-hal terkait langkah-langkah yang
harus dilakukan di setiap fase kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
DPDP model tersebut beserta landasan teori yang mendukung. Sesi kedua
berupa tanya jawab antara pemateri dan para guru. Pada sesi ini beberapa
guru bertanya hal-hal terkait langkah-langkah dalam pelaksanaan DPDP
model dalam pengajaran kemampuan berbicara bahasa Inggris. Mereka
terlihat sangat antusias untuk bertanya dan mendiskusikan hal-hal terkait
DPDP model ini. Diakhir pertemuan, tim pengabdian meminta peserta untuk
mencari gambar-gambar yang bisa digunakan untuk peer teaching yang akan
dilaksanakan pada pertemuan kedua dan ketiga.
Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 6 Agustus 2019, dan pertemuan
ketiga dilaksanakan tanggal 7 Agustus 2019. Pada pertemuan kedua dan
ketiga dilaksanakan pelatihan dimana tim pengabdian meminta para guru
untuk praktek mengajar dengan menggunakan model yang sudah
disosialisasikan yaitu DPDP Model.
Semua rangkaian kegiatan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tanjung
Jabung Timur, pusat kegiatan MGMP Bahasa Inggris. Peserta yang hadir
berjumlah 28 orang, yang terdiri dari guru-guru SMP yang ada di kabupaten
Tanjung Jabung Timur.
Setelah melaksanakan pengabdian, tim pengabdian datang lagi untuk
melaporkan hasil pengabdian sekaligus mengurus administrasi telah
melaksanakan pengabdian di sekolah tersebut.
97
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
HASIL PELATIHAN
Guru peserta pelatihan secara umum masih mengalami banyak kesulitan
dalam mengajarkan kemampuan berbicara, khususnya untuk teks monolog.
Kegiatan yang biasa mereka lakukan dalam meningkatkan kemampuan
berbicara para siswa, khususnya untuk materi teks monolog tidak
mencerminkan kegiatan yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan berbicara siswa. Berdasarkan diskusi pada kegiatan hari pertama
pengabdian, tim pengabdian mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan
kegiatan yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris,
khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Kegiatan yang biasa mereka lakukan lebih terfokus pada kegiatan menulis,
bukan berbicara. Itulah sebabnya kemampuan berbicara siswa masih sangat
rendah.
Melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, guru mendapat informasi
penting tentang bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara siswa
khususnya untuk materi teks monolog. Yaitu dengan menggunakan DPDP
Model yang telah dikembangkan oleh ketua tim pengabdian yaitu Dr. Dra.
Yelia, M.Pd. Selain itu, dengan adanya praktek mengajar ini para guru
menjadi lebih mudah untuk menguasai langkah-langkah yang harus
dilakukan dengan menggunakan DPDP Model karena tim pengabdian
langsung mendiskusikan dengan para guru yang lain mengenai hasil praktek
mengajar tersebut. Sehingga kekurangan yang ada pada saat praktek
mengajar berlangsung bisa langsung dibahas. Dengan kata lain, para guru
bisa mendapatkan gambaran yang jelas bagaimana DPDP model ini
seharusnya dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
98
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA:
Musthafa. B. 2001.” Communicative Language Teaching in Indonesia: Issues
of Theoretical Assumptions and Challenges in the Classroom”. Journal
of Southeast Asian Education, 2 (2), 1-9.
Permendiknas No. 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Suyanto, Kasihani E.S. 2000. Senang Belajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar.
Penelitian di 10 Propinsi di Indonesia. Malang: Lemlit UM.
Yelia. 2015. “Pengembangan Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama Berbasis Cooperative
Learning Approach”. Disertasi. Program Doktor Ilmu Pendidikan.
Program Pascasarjana UNP Padang.
LPPM Universitas Jambi. 2019. Renstra LPPM Universitas Jambi Bidang
Pengabdian pada Masyarakat
99
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar: (a) petani jahe
memiliki pengetahuan tentang teknologi pascapanen yang baik, (b)
menguasai teknik pembuatan aneka kuliner jahe yang baik, (c) terampil
membuat aneka kuliner jahe. Juga dengan kegiatan ini diharapkan akan
diperoleh manfaat sebagai berikut: (a) sebagai upaya peningkatan teknologi
pascapanen jahe untuk memperoleh bahan baku yang baik, (b) memiliki
profesi dibidang agroindustri khususnya aneka kuliner jahe sehingga
memberikan peluang tambahan penghasilan, dan (c) penyebarluasan IPTEKS
sebagai produk yang perlu diketahui dan dimanfaatkan. Dalam melaksanakan
kegiatan ini, dibagi menjadi 4 bagian yaitu penyuluhan, kunjungan lapang,
praktek dan konsultasi lapang. Kegiatan direncanakan dilaksanakan di Desa
Simpang Tiga Rawang Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh
Jambi Tahun 2019. Khalayak sasaran kegiatan pengabdian ini adalah petani
jahe, ibu-ibu PKK Kelompok Tani Jahe Desa Simpang Tiga Rawang,
Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh, Jambi. Mengingat
keterbatasan ruang dan waktu yang tersedia, jumlah peserta yang ikut dalam
kegiatan ini sebanyak 60 orang. Dari hasil kegiatan memberikan hasil yang
menggembirakan, dimana antusias peserta mengikuti kegiatan meningkat
30%, terjadi peningkatan pemahaman mengenai pengolahan jahe sebesar 42%,
dan keinginan untuk mengikuti kegiatan lebih lanjut juga meningkat.
PENDAHULUAN
Aneka kuliner jahe memiliki potensi bisnis yang relatif besar karena
peminatnya sangat tinggi. Budidaya jahe umumnya dilakukan masyarakat
secara sederhana, sehingga banyak hasil jahe yang kurang tertata dengan baik
dan akibatnya tingkat produktivitasnya juga tidak sebesar produktivitas
nasional. Kondisi ini banyak ditemukan di Kecamatan Hamparan Rawang
Kota Sungai Penuh. Jadi diperlukan budidaya jahe yang baik dan dapat
menghasilkan hasil dengan tingkat produktivitas yang tinggi (Edison, 2017).
100
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
saprodi mahal, tengkulak membeli dengan harga murah, dan cuaca buruk.
Permasalahan utama dari usaha budidaya adalah bentuk buahnya yang kecil
sehingga hanya dihargai yang relative murah yaitu Rp 1.500,-/kg. Per kg yaitu
15 biji sehingga harga per biji hampir Rp 100,-/biji. Sementara itu bila dibuat
misalnya menjadi jus jahe dengan menggunakan 4 biji dijual dengan harga Rp.
3.000,-, sehingga dengan jumlah jahe 1 kg akan menghasilkan jus jahe senilai
sekitar Rp. 12.000,-.
Selain itu, para pengelola usaha ini membutuhkan pelatihan dalam
pengelolaan hasil panen jahe agar menambah pendapatan mereka. Selain itu,
mereka juga membutuhkan pelatihan pembuatan aneka kuliner lainnya dari
jahe, dikarenakan besarnya nilai tambah harga olahan jahe di daerah tersebut.
Para pengelola juga membutuhkan pelatihan tentang manajemen pemasaran
dan manajemen keuangan.
102
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PELAKSANAAN
Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat direncanakan akan dilakukan di
Desa Simpang Tiga Rawang Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai
Penuh. Penentuan lokasi dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra produksi
jahe di Kecamatan Hamparan Rawang dan di Kota Sungai Penuh khususnya.
Pengabdian direncanakan dilaksanakan pada tahun 2019.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaannya, kegiatan ini akan dilakukan
dengan beberapa cara yakni (a) Penyuluhan, (b) Kunjungan Lapang, (c)
Konsultasi, dan (d) Praktek.
1. Penyuluhan. Kegiatan penyuluhan meliputi ceramah dan diskusi didalam
balai pertemuan. Pada kegiatan ini terjadi alih pengetahuan dari penyuluh
kepada khalayak sasaran. Oleh karenanya dalam kegiatan ceramah dan
diskusi peserta dibekali modul dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
Apabila dari modul dan penjelasan lisan masih ada hal-hal yang belum
jelas dapat ditanyakan pada saat diskusi.
2. Kunjungan Lapang. Tim kecil bersama-sama dengan peserta kegiatan
meninjau lokasi pertanaman dan laboratorium manajemen pertanian
yang menjadi landasan untuk kegiatan usahatani dan pemasaran yang
efisien. Tim menjelaskan kepada peserta tentang berusahatani dan
pemasaran hasil yang efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan.
3. Konsultasi. Setelah kegiatan praktek dilakukan kunjungan lapang,
kembali untuk melihat kelanjutan kegiatan dan sekaligus untuk
mengatasi kesulitan para peserta tentang materi yang diberikan. Dalam
kegiatan ini khalayak sasaran dilibatkan secara langsung sehingga dapat
belajar sambil bekerja.
4. Praktek. Praktek kegiatan pengembangan pengelolaan usahatani dan
pemasaran jahe yang efisien dilaksanakan di Balai Desa dan Laboratorium
Ekonomi Pertanian. Pertemuan oleh tim kecil memperagakan pengelolaan
usahatani dan pemasaran hasil yang efisien berlandaskan pada spesifik
lokasi dan konsep nilai tambah. Dan selanjutnya memberikan kesempatan
kepada peserta untuk mendapatkan pengalaman untuk mengelola
usahatani dan memasarkan hasilnya se efisien mungkin.
Selanjutnya untuk melakukan kegiatan teknologi pascapanen dan
pengolahan jahe, Susanto dan Saneto (2003) dan Saragih (2013), digunakan
metode sebagai berikut peningkatan pendapatan petani jahe akan sangat
terbantu apabila dilakukan perbaikan teknologi pascapanen yang tepat.
103
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Selain itu hasil jahe yang melimpah tersebut harus diupayakan untuk tidak
dijual seluruhnya dalam bentuk segar tetapi diolah menjadi produk yang
bernilai ekonomis tinggi (Awang, 2013). Untuk itu kegiatan ditekankan pada
penanganan pascapanen dan pengolahannya (Edison dan Denmar, 2013).
Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah yang besar dari hasil jahe
tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi aneka kuliner jahe. Pembuatan
aneka kuliner jahe sangat sederhana, mudah dipelajari dan dilaksanakan.
Disamping itu teknologi pembuatan aneka kuliner jahe memerlukan biaya
yang relatif murah sehingga dapat dilakukan dan dicobakan dalam skala
industri kecil rumah tangga sebelum akhirnya menjadi produk ekspor (Eko,
2017)
Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan apabila ingin memulai
industri kecil adalah pemilihan varietas, budidaya, panen dan pascapanen
sampai pada tataniaga jahe (Susanti, 2013). Pascapanen merupakan kegiatan
seleksi mutu dan penyimpanan. Pascapanen berhubungan langsung dengan
kualitas bahan baku yang akan diolah. Dengan kata lain, bahan baku
merupakan penentu kualitas aneka kuliner jahe disamping metode
pembuatan yang baik (Edison dan Riri, 2013).
Kegiatan pengabdian yang akan dilakukan di lapangan, berupa kegiatan
yang dibagi menjadi 4 bagian yaitu penyuluhan, kunjungan lapang,
konsultasi lapang dan praktek keterampilan.
1. Penyuluhan. Para kelompok tani akan diberikan penyuluhan tentang
teknik pascapanen jahe dan teknik pengolahan aneka kuliner jahe.
Kegiatan penyuluhan meliputi ceramah dan diskusi di dalam Balai
Pertemuan. Pada kegiatan ini terjadi alih pengetahuan dari penyuluh
kepada kelompok sasaran. Oleh karenanya dalam kegiatan ceramah dan
diskusi peserta dibekali modul dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
Apabila dari model dan penjelasan lisan masih ada hal-hal yang belum
jelas dapat ditanyakan pada saat diskusi.
2. Kunjungan Lapang. Kunjungan ini akan dilakukan oleh Tim dari Unja
bersama-sama dengan para petani ke lokasi pertanaman jahe. Petani akan
dijelaskan tentang cara panen dan teknik penanganan jahe segar sebelum
diolah.
3. Konsultasi. Setelah kegiatan praktek dilakukan kunjungan kembali untuk
melihat kelanjutan kegiatan dan sekaligus untuk mengatasi kesulitan para
peserta tentang materi yang diberikan. Dalam kegiatan ini kelompok
sasaran dilibatkan secara langsung sehingga dapat belajar sambil bekerja.
4. Praktek Keterampilan. Praktek teknologi pengolahan aneka kuliner jahe
dilaksanakan di Balai Desa. Pertemuan oleh Tim Kegiatan memperagakan
cara pembuatan aneka kuliner jahe. Selanjutnya para peserta diminta
untuk mempraktekkan teori yang mereka dapatkan.
104
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
2. Kunjungan Lapang. Kunjungan ini akan dilakukan oleh Tim dari Unja
bersama-sama dengan para petani ke lokasi lahan jahe masyarakat.
Masyarakat akan dijelaskan tentang cara dan upaya budidaya jahe yang
baik.
105
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
106
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
107
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu upaya
perguruan tinggi untuk membantu masyarakat terutama yang masih
mengelola lahan jahe, hasil kegiatan ini memberikan wawasan dan
pemahaman yang lebih kepada masyarakat terhadap pengolahan jahe dan
bercocoktanam dan peningkatan penghasilan. Dari hasil pengabdian ini telah
memberikan hasil yang cukup menggembirakan bahwa terdapat perubahan
pemahaman pengetahuan, dan wawasan masyarakat untuk meningkatkan
pengolahan jahe sehingga nantinya dengan melakukan kegiatan yang lebih
baik yakni pada akhirnya bisa untuk mendapatkan nilai tambah terhadap
pengembangan tanaman mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Awang, 2013. Terong Virus Kajian Sosial Ekonomi. Penerbit Aditya Media,
Yogyakarta
Bappeda Tk.I Jambi, 2017. Membangunan Jambi menjadi Prototipe Provinsi
Otonom. Jambi
Bappeda Tk.II Kerinci, 2017. Laporan Tahunan Bappeda Tk. II Kerinci.
Sungai Penuh
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Tingkat I Jambi. 2017. Laporan
Tahunan Jambi
Edison dan Denmar, D, 2013. Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri
Keripik Kentang di Kerinci, Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Jambi.
Edison dan Riri O.U, 2017. IbM Terong Virus di Kecamatan Kayu Aro
Kabupaten Kerinci.
Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Jambi.
Eko, N, 2004. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya (Edisi Kedua). Guna
Widya. Jakarta
Firwan, T. 2014. Pengembangan Industri Berbasis Produksi Pertanian.
Makalah Disampaikan pada Seminar Pembangunan Daerah Kerinci,
Kerinci.
Helmi, 2012. Aspek Kelembagaan dalam Menciptakan Sinergi diantara
Pemerintah, Masyarakat dan Pasar. Makalah disampaikan pada Seminar
Nasional Ketahanan Pangan dan Agribisnis, di Padang. Sumatera Barat.
Renate, D. 2014. Pengolahan Keripik Kentang Rasa Asam. Laporan Penelitian
Unja. Jambi.
Saragih, B. 2013 Peranan Teknologi Tepat Guna dalam Pengembangan Sistim
Agribisnis Kerakyatan dan Berkelanjutan. Makalah dalam Seminar II
Teknologi Tepat Guna. Bandung.
108
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
109
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi besar
terhadap realisasi Program Peremajaan Perkebunan atau replanting kelapa
sawit rakyat yang dilakukan pemerintah, swasta dan masyarakat secara
perorangan. Selain akan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
peserta didik dalam kegiatan budidaya, kegiatan atau usaha pembibitan ini
akan menginisiasi dan mengasah jiwa wirausaha para peserta didik, dan
nantinya diharapkan pada saat kembali ke tengah masyarakat dapat bergerak
dan mengembangkan diri di dunia usaha dan menjadi entrepreneur muda.
Untuk itu telah dilakukan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan kelapa
sawit yang nantinya dapat digunakan sebagai kegiatan usaha meningkatkan
pendapatan masyarakat maupun peserta didik SMK Asy’ariyah melalui 1)
Penguatan Sumber Daya Masyarakat, antara lain dengan menambah
pengetahuan dengan penyuluhan, pembuatan demplot dan pendampingan,
dan 2) Penguatan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal yaitu dengan
memanfaatkan keong mas dan bonggol pisang serta limbah lainnya yang
tersedia di lokasi untuk dimanfaatkan sebagai sumber hara dan pestisida bibit
kelapa sawit. Melalui kegiatan ini didapatkan hasil 1) Masyarakat Desa Ibru
dan siswa SMK Asy’ariyah yang berada di Pondok Pesantren Al-Muttaqin
Ibru Desa Ibru telah memiliki kemampuan dan kemauan untuk memproduksi
POC-MOL, 2)POC-MOL yang dihasilkan akan disemprotkan ke tanaman
yang sedang dibudidayakan; 3) Bibit kelapa sawit yang diberi POC-MOL
secara visual memiliki pertumbuhan yang lebih baik dan 4) SMK Asy’ariyah
yang berada di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Ibru menyediakan suatu
bidang usaha untuk melatih siswanya sebagai seorang entrepreneur bibit
kelapa sawit.
110
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Desa Ibru merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mestong
Kabupaten Muaro Jambi, dengan jarak dari pusat ibukota provinsi sekitar 38
km. Bila diukur dari Universitas Jambi, maka jarak ke Desa Ibru sekitar 35
km. Secara geografis Desa Ibru memiliki luas wilayah + 1.828,57 ha, dengan
batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Timur dengan Desa Sungai Landai,
Sebelah Utara dengan Desa Sungai Landai, Sebelah Selatan dengan Desa Suka
damai dan Provinsi Sumatera Selatan serta Sebelah Barat dengan Desa
Nyogan.
Keadaan Topografi Desa ibru dilihat secara umum merupakan daerah
dataran. yang beriklim sebagaimana desa-desa lain di Kabupaten Muaro
Jambi dan mempunyai iklim kemarau, panca roba dan penghujan, hal
tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pertanian yang
ada di Desa Ibru.
Desa Ibru merupakan Desa yang tergolong kecil, dimana dalam wilayah
ini hanya terdapat 4 RT yang terdapat di dalam 2 dusun, dengan sebaran
penduduk seperti pada tabel berikut :
1. Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Ibru antara lain dapat
dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan
masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan
seperti meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian
bayi, angka dan status anak gizi buruk.
2. Kehidupan Beragama
Penduduk Desa Ibru 99% memeluk agama Islam. Dalam kehidupan
beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama
Islam berkembang dengan baik.
3. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan
pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa Ibru. Wanita dan
112
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
anak dari komposisi penduduk desa Ibru, pada tahun 2016 jumlah
penduduk wanita mencapai 337 jiwa atau sekitar 49,60 % dari total
penduduk berjumlah 692 jiwa, Masih tertinggalnya peran perempuan dan
kualitas hidup peremPpuan dan anak di berbagai bidang pembangunan
antara lain ditandai belum optimalnya partisipasi kaum perempuan dan
pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari prestasi pemuda dalam
bidang seni budaya dan olah raga masih sangat rendah.
4. Budaya
Pada bidang budaya ini masyarakat desa Ibru menjaga dan menjunjung
tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini
terbukti masi berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setiap
prosesi pernikahan, khitanan, panen raya serta prosesi cuci kampung jika
salah seorang dari warga masyarakat melanggar ketentuan hukum adat.
Lembaga yang paling berperan dalam melestarikan dan menjaga tatanan
adat istiadat dan budaya lokal ini adalah Lembaga Adat desa Ibru (LAD).
5. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Ibru secara umum juga
mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah
penduduk yang memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis
pendapatan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan bersumber
dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal
usaha dari pemerintah,seperti dana SPP dari program PNPM atau
Instansi lainnya.
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan 3 kegiatan, yaitu (1)
Pendidikan dan Latihan (Diklat) untuk peningkatan sumber daya manusia
sehingga menghasilkan individu yang kreatif inovatif, (2) Membuat Demplot,
dan (3) Melakukan pendampingan untuk dapat membantu mengatasi
permasalahan - permasalahan kecil yang muncul sehingga keberlanjutan
usaha dapat lebih terjamin.
Kesiapan mental mitra mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan kegiatan ini. Semangat yang
tinggi untuk dapat hidup lebih baik secara lahir dan bathin merupakan modal
dasar untuk dapat berkembang menjadi lebih sukses. Untuk dapat menjadi
sukses tidak cukup hanya dengan memiliki keinginan saja, melainkan juga
harus disertai dengan usaha dan semangat pantang menyerah.
Pelaksanaan pendidikan dan latihan dilakukan di SMK Asy’ariyah Desa
Ibru, selain peserta didik SMK, peserta kegiatan juga adalah warga desa yang
ditugaskan oleh kepala desa. Dengan demikian peranan Pemerintah Desa dan
Warga Desa sangatlah besar dalam mensukseskan kegiatan ini.
113
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tanpa peran serta secara aktif pemerintah desa, warga masyarakat dan
peserta didik SMK Asy’ariyah Desa Ibru yang berada di bawah Yayasan
Asy’ariyah , maka kegiatan ini sulit untuk dilaksanakan.
Peran pemerintah desa adalah dalam hal membantu penyediaan lokasi
pengarahan yang meliputi sebuah bangunan beserta meja kursi dan fasilitas
kegiatan lainnya. Selain di dalam ruangan, pelaksanaan kegiatan ini juga
dilakukan secara “out door”. Adanya perubahan suasana diklat diharapkan
dapat meningkatkan kenyamanan dan menghindari kebosanan selama
mengikuti kegiatan. Peran SMK Asy’ariyah Desa Ibru adalah sebagai lokasi
praktek pembuatan MOL dan pengaplikasian MOL pada demplot pembibitan
sawit.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan program pengabdian pada masyarakat yang
dilakukan di Desa Ibru adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat Desa Ibru dan siswa SMK Asy’ariyah yang berada di Pondok
Pesantren Al-Muttaqin Ibru Desa Ibru telah memiliki kemampuan dan
kemauan untuk memproduksi POC-MOL.
2. POC-MOL yang dihasilkan akan disemprotkan ke tanaman yang sedang
dan akan dibudidayakan, khususnya bibit kelapa sawit
3. Bibit kelapa sawit yang diberi POC-MOL secara visual memiliki
pertumbuhan yang lebih baik
4. SMK Asy’ariyah yang berada di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Ibru
menyediakan suatu bidang usaha untuk melatih siswanya sebagai
seorang entrepreneur bibit kelapa sawit.
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam kesempatan ini kami ingin menghaturkan ucapan terimakasih kepada
Dekan Faperta, Ketua LPPM UNJA, Kepala SMK Asy’ariyah , dan Ketua
Yayasan Pondok Pesantren Al-Muttaqien, serta Semua pihak yang telah
membantu terselenggaranya kegiatan pengabdian ini Semoga kegiatan ini
dapat memberikan manfaat serta dapat dijadikan amal ibadah di Hadapan
Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Cartwright, Roger. 2003. Pribadi Entrepreneur. Prestasi Pustaka, Jakarta.
Muhi, A.H., 2012. Fenomena Pembangunan Desa. Institut Pemerintahan
Dalam Negeri, Jatinangor
Ole, M.B.B. 2013. Penggunaan Mikroorganisme Bonggol Pisang (Musa
paradisiaca) Sebagai Dekomposer Sampah Organik. Jurnal. Universitas
Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknobiologi Program Studi Biologi.
Yogyakarta.
Purwasasmita M,. 2009. Mikroorganisme lokal sebagai pemicu siklus
kehidupan dalam bioreaktor tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia - SNTKI 2009. Bandung 19-20 Oktober 2009.
Reijntjes, C., Bartus, H., dan Water-Bayer. 1992. Pertanian Masa Depan.
Kanisius, Yogyakarta.
Sutari, N. W. S. 2010. Uji Berbagai Jenis Pupuk Cair Biourine terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.).
Agritrop : Jurnal Ilmu
117
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
118
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
119
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat saat ini,
telah menciptakan jenis dan peluang bisnis baru sehingga transaksi bisnis
pun dilakukan secara elektronik, dengan perkembangan yang terjadi maka
menuntut pelaku industri yang telah ada untuk dapat memperluas pangsa
pasar dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan
produk yang dihasilkannya karena dengan penjualan secara manual tidak
memungkinkan untuk menjangkau calon pembeli jarak jauh sehingga
pangsa pasar pun menjadi terbatas. Sehubungan dengan perkembangan
teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang untuk dapat
mengakses informasi melalui media internet.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada jelajah informasi saja
melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi
perdagangan secara online yaitu dengan pemanfaatan teknologi e-commerce.
E-commerce merupakan suatu transaksi perdagangan antara penjual dan
pembeli dengan menggunakan media internet, jadi proses pemesanan
barang dikomunikasikan melalui internet. Di Kecamatan Pelayangan banyak
terdapat pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang telah dikenal
masyarakat sekitar, akan tetapi belum memiliki pangsa pasar yang luas
hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
Dibutuhkan suatu wadah bagi pelaku IKM yang ada di Kecamatan
Pelayangan agar dapat dikenal oleh masyarakat luas hingga menjangkau
wilayah Indonesia bahkan ke luar negeri dalam memasarkan produk-
produk yang dihasilkan sehingga dengan pemanfaatan teknologi e-commerce
sangat diharapkan dapat membantu memperluas pangsa pasar pelaku IKM
yang ada di Kecamatan Pelayangan. Dengan teknologi e-commerce maka
dibangun suatu aplikasi yang berbasis web yang dapat diakses masyarakat
luas yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
120
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PELAKSANAAN
Metode yang dilakukan oleh tim PPM bersama Kecamatan Pelayangan Kota
Jambi guna meningkatkan penjualan produk-produk IKM yang ada di
Kecamatan Pelayangan melalui web sekoja.id adalah sebagai berikut:
1. Pengurusan izin pelaksanaan PPM oleh tim pelaksana kepada
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi selaku mitra 1 dan Forum
Komunikasi Mahasiswa Jambi Kota Seberang selaku mitra 2.
2. Pertemuan tim pelaksana dengan pihak Kecamatan Pelayangan Kota
Jambi dan Forum Komunikasi Mahasiswa Jambi Kota Seberang guna
membahas rencana, langkah-langkah kerja, dan jadwal kegiatan yang
akan dilakukan pada PPM.
3. Pengumpulan data produk IKM di Kecamatan Pelayangan.
4. Pelaksanaan kegiatan pembuatan website sekoja.id dan pendampingan
pemanfaatan sekoja.id untuk memperluas pangsa pasar produk-produk
IKM di Kecamatan Pelayangan.
5. Evaluasi mengenai kegiatan yang telah dilakukan pada PPM di
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi.
121
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pada kegiatan ini disampaikan materi e-commerce, fungsi dan manfaat bagi
pelaku IKM oleh ketua tim PPM Tri Suratno, S.Kom., M.Kom.,
pendampingan cara pengambilan foto produk yang baik kepada pelaku IKM
122
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
oleh anggota tim PPM Pradita Eko Prasetyo Utomo, S.Pd., M.Cs. dan
pemaparan tentang penggunaan website sekoja.id oleh Reni Aryani, S.Kom.,
M.S.I. selaku narasumber. Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini adalah
pemahaman dari para peserta mengenai materi yang disampaikan dan
munculnya motivasi yang tinggi terhadap pelaku IKM Kecamatan
Pelayangan dalam meningkatkan penjualan produknya. Setiap peserta
diberikan modul tentang materi e-commerce dan contoh pemasaran produk
yang baik bagi pelaku IKM Kecamatan Pelayangan. Peserta diajak untuk
mencoba langsung cara pengambilan foto produk yang baik untuk
mempromosikan produk-produknya.
Kegiatan Pendampingan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2019 bertempat di
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Kegiatan ini diikuti oleh 14 orang
peserta. Pada kegiatan ini dilakukan pendampingan kepada Forum
Komunikasi Mahasiswa Jambi Kota Seberang selaku mitra 2 yang akan
bertindak sebagai pengelola web sekoja.id, bagaimana menggunakan web
sekoja.id untuk memasarkan produk-produk IKM di Kecamatan Pelayangan.
123
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Pendampingan
Pemanfaatan Sistem E-Commerce Guna Memperluas Pangsa Pasar Dalam
Penjualan Produk Pada Industri Kecil Dan Menengah (IKM) Di
Kecamatan Pelayangan” bertujuan untuk membantu para pelaku IKM yang
ada di Kecamatan Pelayangan dalam meningkatkan penjualan produk-
produk yang dihasilkan, dimana pengelolaan website Sekoja.id diserahkan
kepada Forum Komunikasi Mahasiswa Jambi Kota Seberang.
Secara umum kegiatan PPM telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Hal
ini terbukti dari tercapainya luaran yang diharapkan, yaitu berupa
peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat, serta produk e-
commerce; serta website Sekoja.id.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-e-
commerce.html
https://www.hipwee.com/tips/10-trik-foto-produk-bermodalkan-hp-untuk-
jualan-online-nggak-perlu-bayar-fotografer-profesional/
124
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini, Tim telah
memberikan penyuluhan hukum dengan tema “Dampak Hukum Dalam
Menggunakan Media Sosial,” dalam penyuluhan ini akan di bahas mengenai
bahaya berita hoax dan juga dampak hukum akibat tidak dapat menggunakan
media sosial dengan bijak. Melalui kegiatan penyuluhan kepada siswa/i dan
guru dari SMA Negerei 5 Kabupaten Tebo dapat menyadari akan dampak
mengenai penyalahgunaan media sosial, dampak ITE dan juga sanksi yang
didapat apabila terjadi penyalahgunaan terhadap media sosial dan berita
hoax yang belum tentu kebenarannya. Dalam penggunaan media sosial
sebaiknya orang tua menjadi sosial kontrol dalam setiap kegiatan yang
dilakukan oleh siswa/i.
Pendahuluan
Pemanfaatan Teknologi Informasi, media dan komunikasi di dalam
masyarakat khususnya remaja siswa/siswi telah mengubah baik perilaku
masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan
dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial,
ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat.
Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena selain
memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan
peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan
hukum.
Saat ini telah lahir suatu rezim hukum baru yang dikenal dengan hukum
siber atau hukum telematika. Hukum siber atau cyber law, secara internasional
digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi. Demikian pula, hukum telematika yang
merupakan perwujudan dari konvergensi hukum telekomunikasi, hukum
media, dan hukum informatika. Istilah lain yang juga digunakan adalah
125
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
127
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PEMBAHASAN
Pada bab ini dilaporkan tentang hasil yang sudah dicapai dalam rangkaian
kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Dampak Hukum
Dalam Meggunaka Media Sosial,”.
Adapun tahapan yang telah dilakukan dalam penyusunan program
Pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut:
Tahap Perencanaan Pengabdian
Berdasarkan hasil social maping yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dari
Fakultas Hukum Politik Universitas Jambi pada kegiatan yang akan di
laksanakan pada pengabdian ini, pada mulanya tim menganalisis mengenai
kebutuan akan kekurangan pemahaman dari siswa/i Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Tebo mengenai bijak dalam menggunakan media sosial.
1
Mochammad Ali Maulidin, Syahirul Alim dan Viani Puspita Sari. “Cerdas dan Bijak Dalam
Memanfaatkan Media Sosial Di Tengah Era Literasi dan Informasi.” Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk
Masyarakat, Maret 2017: Vol 6, No 1, hlm. 1.
2
Pamela Felita, dkk. “Pemakaian Media Sosial dan Self Concept Pada Remaja.” Jurnal Ilmiah
Psikologi MANASA, Maret 2016: Vol 5, No 1, hlm. 31.
129
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
trending topic di media sosial atau viral (cepat menyebar dan populer) di situs
jejaring sosial lainnya. Menurut data We Are Social tentang statistik digital
dunia yang dirilis Januari 2016, Indonesia memiliki 88,1 juta pengguna
internet aktif, meningkat 15% dalam dua belas bulan terakhir. Survei Litbang
Kompas pada Juni 2015 di lima belas kota (di luar Jakarta) dengan 6.000
responden menunjukkan empat dari sepuluh responden mengaku memiliki
perangkat ponsel pintar. Sekitar 85% diantaranya aktif mengakses internet via
ponsel. Tak kurang dari 61% responden juga mengaku lebih banyak
mengakses media sosial. Fakta ini menunjukkan bahwa media sosial telah
menjadi ruang publik baru perbincangan sosial politik. Sejak munculnya
jejaring sosial di Indonesia menimbulkan dampak yang cukup signifikan
dalam kehidupan sosial masyarakat. Istilah jejaring sosial ini diperkenalkan
pertama kalinya oleh J.A. Barnes pada tahun 1954. Jejaring sosial adalah suatu
struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah
individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik
seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan dan lain-lain. Jejaring ini
menunjukkan jalan di mana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas,
mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.
Perkembangan teknologi membentuk pemanfaatan jejaring sosial yang saat
ini digunakan dengan istilah “media sosial” dan dikuti dengan berbagai situs
bermunculan, situs komunitas/jaringan sosial sebuah fenomena internet yang
mewakili generasi muda. Seperti yang populer pertama kalinya di Indonesia
adalah Friendster dan Myspace serta Facebook lalu diikuti pula dengan Youtube
dan Twitter dan lainnya.
Munculnya jejaring sosial versi maya ini, mempengaruhi relasi antar
manusia umumnya remaja. Situs komunitas di atas dibuat untuk memenuhi
keinginan individu untuk berkomunikasi tanpa ada batasan ruang dan waktu.
Tak jarang jejaring sosial kerap berpotensi mempengaruhi pola berpikir
seseorang dan membentuk kepribadian individu. Besarnya pengguna media
sosial di kalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas saat ini tidak luput pula penyebarannya sampai ke pelosok negeri.
Namun para pengguna media sosial tersebut sangat minim mendapat
informasi mengenai keberadaan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang merupakan salah satu
produk hukum yang membatasi kebebasan dari para pengguna media sosial
agar lebih bijak dalam penggunaannya khususnya pada kalangan remaja.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa remaja merupakan komunitas
terbesar dalam masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial secara
regular. Alasan awal mereka sangat aktif menggunakan media sosial adalah
untuk mencari perhatian, meminta pendapat dan menumbuhkan citra, namun
lama kelamaan akhirnya menjadi ketergantungan. Walaupun media sosial
131
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
memberikan dampak positif pada remaja, namun pada saat mereka sulit
melepaskan diri dari kegiatan yang berkaitan dengan media sosial maka akan
memberikan dampak yang kurang positif. Sejumlah studi menunjukkan
bahwa akibat penggunaan media sosial yang berlebihan, remaja ditemukan
mengalami inkongruensi pada konsep dirinya.3
Bagi masyarakat modern yang kini sudah sangat akrab dengan internet,
jejaring sosial, tentu bukan hal yang asing lagi. Ada banyak jenis jejaring sosial
yang digunakan masyarakat, terutama anak muda untuk menjalin
pertemanan atau fungsi lainnya. Meskipun awalnya jejaring sosial tidak
dimaksudkan untuk digunakan sangat sering, namun faktanya saat ini
jejaring sosial hampir menguasai hidup penggunanya, terutama anak muda.
Saat ini media sosial sudah banyak sekali jenisnya, bahkan sangking
banyaknya akan membuat para penggunanya bingung dalam memilih media
sosial apa yang cocok untuknya. Tapi pada intinya sosial media hanya
memiliki satu fungsi yaitu untuk menjalin komunikasi secara online.
Selanjutnya, teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media
sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses Facebook atau
Twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses
media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media
massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Sehingga, sebagai
pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,
memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis dan berbagai model content
lainnya.
Dalam menggunakan jejaring sosial, kita diberi kebebasan berbagi
informasi atau berkomunikasi dengan siapa saja. Kebebasan ini bukan berarti
tidak ada etika yang membatasi mana yang boleh atau mana yang tidak boleh.
Ada baiknya kita mengenal bagaimana etika yang harus diperhatikan dalam
menggunakan jejaring sosial. Hal ini dilakukan agar membuat pengguna
merasa nyaman dan mengurangi tindak kejahatan. Dalam melakukan
komunikasi antar sesama pada situs jejaring sosial, biasanya kita melupakan
etika dalam berkomunikasi. Sangat banyak kita temukan kata-kata kasar yang
muncul dalam percakapan antar sesama di jejaring sosial, baik itu secara
sengaja ataupun tidak sengaja. Sebaiknya dalam melakukan komunikasi kita
menggunakan kata-kata yang layak dan sopan pada akun-akun jejaring sosial
3
Ibid., hlm. 30.
132
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
yang kita miliki. Pergunakan bahasa yang tepat dengan siapa kita
berinteraksi.
Dalam etika berkomunikasi ada baiknya kita tidak menyebarkan
informasi yang berhubungan dengan SARA (Suku, Agama, dan Ras) dan
pornografi di jejaring sosial. Sebarkanlah hal-hal yang berguna yang tidak
menyebabkan konflik antar sesama pada situs jejaring tersebut. Begitu pula
dalam menerima berita ada baiknya dilakukan terlebih dahulu ditelusuri
terhadap berita yang menjelekkan orang lain sangat sering kita jumpai di
jejaring sosial. Hal tersebut kadang bertujuan untuk menjatuhkan nama
pesaing dengan berita-berita yang direkayasa. Oleh karena itu pengguna
jejaring sosial dituntut untuk cerdas dalam menangkap sebuah informasi, bila
ingin ikut menyebarkan informasi tersebut, ada baiknya kita melakukan
kroscek akan kebenaran informasi terlebih dahulu.
Saat menyebarkan informasi baik itu berupa tulisan, foto atau video
milik orang lain, ada baiknya kita mencantumkan sumber informasi sebagai
bentuk penghargaan untuk hasil karya seseorang. Tidak serta merta copy paste
tanpa memberikan sumber informasi tersebut, serta jangan terlalu
mengumbar informasi pribadi anda karena dalam menggunakan jejaring
sosial ada baiknya kita sebagai pengguna harus bijak dalam
menginformasikan privasi/kehidupan pribadi. Jangan terlalu mengumbar
hal-hal pribadi di jejaring sosial, apalagi sesuatu yang sensitif dan sangat
pribadi. Semisal mengenai keuangan, hubungan percintaan, tentang
kehidupan keluarga, tentang kejengkelan dengan seseorang, nomor telepon
alamat rumah atau keberadaan anda. Hal ini dapat mengganggu kontak lain
dalam daftar anda dan bisa menjadi informasi bagi mereka yang ingin berniat
jahat kepada kita.
Perkembangan media sosial secara langsung berdampak terhadap
tatanan dan perilaku dari manusia, baik sebagai sarana informasi maupun
sebagai sarana sosialisasi dan interaksi antar manusia. Sarana informasi untuk
berinteraksi tersebut saat ini cukup banyak diminati dan digunakan oleh
masyarakat dunia khususnya di Indonesia. Sarana teknologi informasi ini bisa
digunakan dan dapat di akses oleh seluruh masyarakat dengan tidak
membeda-bedakan kelas, ras, agama dan antar golongan.
Saat ini penggunaan media sosial telah menjadi bagian dari sebagian
besar masyarakat Indonesia. Selain itu media sosial saat ini juga telah di
jadikan sebagai tempat untuk saling mendapatkan dan menyebarkan
informasi. Namun, sayangnya akibat dari penyalahgunaan sosial media
dalam menyebarkan informasi juga berdampak pada banyaknya para
pengguna yang masuk ke ranah hukum akibat dari penyebaran informasi
pada sosial media yang tidak menggunakan etika. Internet World Stats pada
tahun 2012 menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara kedelapan yang
133
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
menggunakan internet terbanyak dari seluruh negara di dunia.4 Hal ini sejalan
dengan data dari Statistik Asosisasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) yang menyatakan bahwa “jumlah pengguna internet di Indonesia
terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sebagai contoh pada
tahun 1998 pengguna internet di Indonesia adalah 512.000, kemudian naik
menjadi 25 juta pada tahun 2007.5
Berdasarkan hasil riset yang dikeluarkan Google pada bulan Maret 2015,
Indonesia juga mengalami pertumbuhan dua kali lipat dalam mengadopsi
smartphone. Dalam hal ini, 62% pengguna smartphone menggunakan ponsel
mereka untuk mengakses internet. Oleh sebab itu, Indonesia mampu
menempati posisi pertama di Asia dan posisi ketiga di dunia terkait dengan
akses internet melalui smartphone.6
Penggunaan media sosial bisa menjadi nilai yang positif jika para
penggunanya menggunakan sarana tersebut untuk hal-hal yang bersifat
positif misalnya untuk menambah ilmu pengetahuan, untuk sarana
komunikasi dan promosi, untuk sarana mengeksploitasi kemampuan diri dan
juga sebagai sarana untuk membangun silaturahmi antar sesama pengguna.
Tetapi jika penggunaan media sosial ini digunakan untuk hal yang negatif dan
tidak produktif akan berdampak kurang baik terhadap tatanan kepribadian
pengguna maupun kepada tatanan budaya dasar masyarakat dan lingkungan.
Dalam upaya mengurangi permasalahan tersebut maka diperlukanlah
suatu etika dalam menggunakan media sosial agar tidak saling menghina
ataupun menuduh orang lain tanpa alasan yang jelas. Karena pada dasarnya
hal seperti itulah yang nantinya akan terjerat hukum karena kurang hati-hati
dalam menyebarkan informasi pada internet Dalam mengunakan media
sosial dampak negatif harus dapat kita hindari dan dampak positif yang harus
diberdayakan, mau tidak mau atau suka tidak suka, teknologi informasi
media sosial ini sudah hadir dan ada di tengah-tengah masyarakat pengguna,
hanya saja bagaimana kita bisa menyiasati dan memanfaatkan untuk kebaikan
pengguna dalam memaanfaatkan teknologi informasi dalam bermedia sosial.
Dengan demikian keberadaan teknologi informasi media sosial secara
langsung maupun tidak langsung sudah bisa merubah tatanan perilaku
budaya, baik perilaku budaya pribadi maupun perilaku budaya masyarakat
4
Hendra. Fenomena Internet Pada Anak-Anak dan Remaja”
<http://hendra.room318online.com/FenomenaInternetPadaAnak-AnakdanRemaja> diakses
pada tanggal 23 Agustus 2018.
5
Qomariah, A.N. “Perilaku Penggunaan Internet Pada Kalangan Remaja di Perkotaan”
<http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/PerilakuPenggunaanInternetPadaKalanganRemajadiPerkot
aan > diakses pada tanggal 23 Mei 2018.
6
Erwin, Z. “Indonesia Juara Akses Internet Melalui Smartphone”
<http://tekno.tempo.co/IndonesiaJuaraAksesInternetMelaluiSmartphone> diakses pada tanggal
25 Mei 2018
134
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
7
Elkind, D, Egocentrism In Adolescence. Child Development, 1967, hlm 1025.
136
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
1. Angka 6 dan angka 7 Pasal 1 disisipkan satu (satu) angka, yakni angka 6a;
2. Ketentuan Pasal 5 tetap dengan perubahan penjelasan ayat (1) dan ayat
(2);
3. Ketentuan Pasal 26 ditambah 3 (tiga) ayat, yakni ayat (3), ayat (4), dan ayat
(5);
4. Ketentuan Pasal 27 tetap dengan perubahan penjelasan ayat (1), ayat (3),
dan ayat (4);
5. Ketentuan ayat (3) dan ayat (4) Pasal 31;
6. Ayat (2) dan ayat (3) Pasal 40 disisipkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (2a) dan
ayat (2b); ketentuan ayat (6) Pasal 40 diubah; serta penjelasan ayat (1) Pasal
40 diubah;
7. Ketentuan ayat (2), ayat (3), ayat (5), ayat (6), ayat (7), dan ayat (8) Pasal 43
diubah; di antara ayat (7) dan ayat (8) Pasal 43 disisipkan 1 (satu) ayat,
yakni ayat (7a); serta penjelasan ayat (1) Pasal 43 diubah; dan
8. Ketentuan Pasal 45 diubah serta di antara Pasal 45 dan Pasal 46 disisipkan
2 (dua) pasal, yakni Pasal 45A dan Pasal 45B.
Terjadinya perubahan terhadap undang-undang tersebut menunjukkan
bahwa pemberlakuan undang-undang sebelumnya masih terdapat
kekurangan dan terdapat ketidak sesuaian setekah 8 (delapan) tahun
pemberlakuan undang-undang sebelumnya. Pemberlakuan tentang kejahatan
pada dunia maya yang mana memiliki payung hukum yang kuat dan
memiliki akibat pidana dan/atau memperoleh denda dari kegiatan yang dapat
menimbulkan kegaduhan dalam informasi dan pemalsuan dari transaksi
elektonik.
Mengenai perbuatan yang dilarang diatur dalam Pasal 27 sampai
dengan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 dan terdapat
beberapa penambahan sesuai dengan perubahan yang telah diterbitkan
melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan
Transaksi Elektonik. Hendaknya setiap lapisan masyarakat menaati peraturan
yang berlaku yang telag diundangkan dalam lembaran negara dikarenakan
hanya akan menimbulkan kerugian baik secara materil maupu formil.
Dampak positif dalam menggunakan media sosial, yaitu sebagai berikut:
1. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media sosial ini anak
menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia.
Meskipun sebagian besar di antaranya tidak pernah mereka temui secara
langsung;
137
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
138
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Burhan Ashofa. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Elkind D. Egocentrism In Adolescence. Child Development. 1967.
Setiono. Pemahaman Terhadap Metodologi Penelitian Hukum. Surakarta: Program
Studi Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret (UNS),
2010.
Artikel
Mochammad Ali Maulidin, Syahirul Alim dan Viani Puspita Sari. “Cerdas dan
Bijak Dalam Memanfaatkan Media Sosial Di Tengah Era Literasi dan
Informasi.” Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat. Maret 2017: Volume
6. Nomor 1.
Pamela Felita, dkk. “Pemakaian Media Sosial dan Self Concept Pada Remaja.”
Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA. Mei 2016: Volume 5. Nomor 1.
Data Internet
Erwin, Z. “Indonesia juara akses internet melalui smartphone.” lihat dalam:
http://tekno.tempo.co/ IndonesiaJuaraAksesInternetMelaluiSmartphone,
diakses pada 25 Mei 2018
139
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
140
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Menulis artikel ilmiah adalah salah satu cara untuk mengembangkan
profesionalisme guru. Untuk itu guru perlu berlatih. Pelatihan penulisan
artikel ilmiah telah dilakukan pada Juli 2019 sebagai pengabdian masyarakat
oleh Tim Pengabdian FKIP Universitas Jambi. Pelatihan ini bertujuan untuk
membantu para guru Madrasah Tsanawiyah di kota Jambi untuk
mempelajari apa dan bagaimana menulis artikel ilmiah. Presentasi dan
diskusi serta penulisan outline adalah metode yang digunakan. Hasil
pelatihan menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang menjadi peserta
pelatihan mengalami kesulitan dalam tahap awal penulisan yaitu dalam
mengeksplorasi ide-ide untuk menulis dan dalam menulis artikel itu sendiri.
Menyemangati dan membangun atmosfir yang mendukung perlu dilakukan
agar mereka bersemangat untuk menulis. Peserta pelatihan meminta
pelatihan penulisan ilmiah yang lebih lama dan terstruktur agar bisa lebih
banyak berlatih untuk pengembangan profesi mereka.
PENDAHULUAN
Diperlukan bentuk pengajaran yang canggih untuk mengembangkan
kompetensi siswa abad ke-21 seperti berpikir kritis, pemecahan masalah
yang rumit, komunikasi dan kolaborasi yang efektif, dan pembelajaran
mandiri. Untuk memenuhi tuntutan ini, guru harus meningkatkan
kompetensi mereka dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa dan
siapapun yang terlibat dalam pembelajaran. Artinya, guru perlu belajar
memperbaiki pedagogi yang diperlukan. Guru dapat membuat literasi baru
secara eksplisit kepada siswa dengan secara sadar dan sistematis
menggabungkannya dalam pelajaran dan melalui pedagogi kelas yang
terampil dan fleksibel. Pengembangan profesional guru berperan penting
dalam meningkatkan kemampuan tersebut.
Salah satu kesulitan yang dihadapi guru dalam mengembangkan
profesionalitas mereka adalah menulis artikel ilmiah dan
mempublikasikannya. Masih banyak guru yang belum bisa dipromosikan
141
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
karena belum ada karya ilmiah yang mereka buat. Untuk membuat karya
ilmiah sendiri, para guru terkendala oleh kurangnya pengetahuan mereka
tentang cara menulis artikel ilmiah dan bagaimana menerbitkan artikel
dalam jurnal ilmiah.
Situasi ini dihadapi oleh sebagian besar guru. Beban kerja, sikap
terhadap suatu hal, atmosfir yang mendukung dan peluang yang ada
merupakan beberapa faktor yang menjadi kendala tambahan. Permasalahan
ini juga dihadapi para guru di salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri di
Kota Jambi.
Berhubungan dengan itu, pelatihan penulisan artikel ilmiah telah
diadakan oleh tim pengabdian FKIP Universitas Jambi sebagai kolaborator
untuk guru madrasah tersebut pada Juli 2019. Artikel ini menjelaskan proses
pelatihan dan masalah dalam penulisan dan penerbitan yang dihadapi oleh
guru-guru yang bersangkutan .
TINJAUAN LITERATUR
Pengembangan Profesional
Darling-Hammond (2017) mendefinisikan pengembangan profesional yang
efektif sebagai pembelajaran profesional terstruktur yang menghasilkan
perubahan dalam praktik guru dan peningkatan hasil belajar siswa.
Sebelumnya, Marcelo (2009) menyatakan bahwa konsep "pengembangan"
memiliki konotasi yang berhubungan dengan evolusi dan kontinuitas yang
melampaui tumpang tindih antara pendidikan guru yang mendasar dan
berkelanjutan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen yang tercantum dalam Pedoman Pengelolaan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (2010), pengembangan
profesional guru mencakup tiga hal; yaitu pengembangan diri, publikasi
ilmiah, dan karya inovatif (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). Dalam
pengembangan diri termasuk meningkatkan kompetensi guru melalui
pelatihan fungsional dan kegiatan kolektif guru seperti melanjutkan
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, terlibat dalam pelatihan, dalam
seminar dan konferensi, dan berkolaborasi dengan para ahli. Publikasi
ilmiah adalah karya ilmiah yang telah diterbitkan sebagai bentuk kontribusi
guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan
umumnya di dunia pendidikan. Sedangkan karya inovatif adalah karya yang
dihasilkan guru yang bersifat pengembangan, atau modifikasi yang lebih
baik dari yang sudah ada, atau membuat sesuatu yang sama sekali baru, dan
semuanya itu bertujuan untuk peningkatan kualitas pembelajaran
Sistem pendidikan di mana pengembangan profesional terjadi memiliki
implikasi untuk keefektifannya. Menurut Darling-Hammond (2017) kondisi
142
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE
Metode deskriptif digunakan dalam penulisan artikel ini karena tujuannya
adalah untuk menggambarkan proses pelatihan penulisan artikel ilmiah
untuk pengembangan profesional guru madrasah Tsanawiyah. Pelatihan ini
dilakukan oleh Tim Pengabdian masyarakat FKIP Universitas Jambi. Seluruh
guru dari Madrasah Tsanawiyah negeri di Jambi Seberang Kota dilibatkan
sebagai peserta. Pelatihan dilakukan pada 20 Juli 2019.
Sebelum pelatihan, survei dilakukan ke sekolah berkenaan dengan
administrasi. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan persyaratan
pelatihan seperti kit pelatihan, dan alat presentasi. Presentasi dari tim
tentang bagaimana menulis artikel ilmiah dan bagaimana
mempublikasikannya diikuti oleh diskusi kelompok fokus yang membahas
topik tersebut. Diskusi berakhir dengan kuis tentang menulis outline artikel.
Proses pelatihan
Berdasarkan perbincangan dengan kepala sekolah, Tim Pengabdian
menyadari bahwa para guru yang menjadi peserta memerlukan pelatihan
144
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
dalam menulis artikel ilmiah. Belum adanya artikel ilmiah yang dibuat oleh
para peserta menyiratkan tidak adanya publikasi. Berdasarkan data awal
tersebut, Tim Pengabdian memutuskan bahwa sesi pertama pelatihan adalah
memperkaya guru dengan konsep penulisan ilmiah yang mendorong
mereka untuk menulis. Sesi kedua adalah diskusi dan latihan diikuti oleh
kuis.
Beberapa hari sebelum pelatihan, wakil kepala sekolah mengatakan
bahwa ruangan yang akan digunakan adalah ruang TIK di lantai dua.
Namun, karena ada peserta yang memiliki masalah dengan kaki mereka,
ruang untuk pelatihan berubah menjadi ruang guru di lantai pertama. Ruang
tersebut berisi meja guru yang penuh dengan buku dan materi pengajaran
mereka. Meskipun tidak di ruang yang khusus, para guru peserta dengan
antusias mengikuti pelatihan. Seluruh 47 orang guru sekolah dari sekolah
tersebut, dikurangi beberapa guru yang mengikuti kegiatan pramuka pada
hari yang sama, berada di ruangan itu sampai akhir sesi pelatihan.
Sesi presentasi dari tim tentang penulisan artikel ilmiah berjalan dengan
lancar. Pada awalnya, tim mempresentasikan tentang penulisan ilmiah dan
strukturnya. Para peserta mengatakan bahwa mereka sudah tahu tentang
struktur artikel ilmiah. Yang tidak mereka ketahui adalah apa yang harus
dilakukan dan mengapa sulit untuk menuliskan gagasan secara koheren.
145
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Sebuah tantangan diberikan pada para peserta. Bila berhasil, sebuah buku
tentang pendidikan akan diberikan kepada peserta yang mampu menulis
garis besar artikel ilmiah dalam satu hari. Sayangnya, tidak ada peserta yang
mengikuti tantangan tersebut.
Pada akhir sesi pelatihan, peserta mengatakan bahwa mereka
membutuhkan lebih banyak pelatihan dalam menulis. Pelatihan satu hari
tidak cukup.
146
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Para peserta pelatihan secara umum masih mengalami banyak kesulitan
dalam memahami konsep penulisan artikel ilmiah, terutama dalam
mengekspresikan ide dan melaporkan hasil penelitian mereka dalam sebuah
artikel ilmiah. Selain itu, para guru tersebut masih berpikir bahwa artikel
148
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ilmiah terlalu sulit karena mereka tidak terbiasa dengan penulisan ilmiah.
Melalui pelatihan yang dilakukan bersama Tim Peneliti FKIP UNJA, para
guru yang menjadi peserta mendapatkan informasi penting tentang cara
menulis artikel ilmiah yang sesuai dengan bidang dan tugas profesional
mereka. Pelatihan lebih lanjut perlu dilakukan sehingga kesulitan tidak
hanya menjadi masalah tetapi berubah menjadi cara untuk mengembangkan
keprofesian.
DAFTAR PUSTAKA
Borja, Angel. (2019). 11 Steps to structuring a science paper editor will take
seriously. Elsevier.com
Darling-Hammond, Hyler, and Gardner. (2017). Effective Teacher
Professional Development. Palo Alto, Learning Policy Institute
Fulwiler, Toby. (2002). Academic Writing. College Writing. USA: Heinemann
Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Pengelolaan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Klauser, Henriette Anne. (1986). Writing on Both Sides of Brain. New York
Harper Collins, Marcelo, Carlos. (2009). Professional Development of
Teachers: past and future. s í s i f o / e d u c a t i o n a l s c i e n c e s j o u
rnal·no.8·jan/apr09
Marshbank, Andrea. (2018). How Teachers Benefit from Writing.
https://www.edutopia.org/article/how-teachers-benefit-writing
Postholm, May Britt. (December 2012). Teachers’ Professional development.
Educational Research, 54 (4)
Stark, Rachael. (2002). Research and Writing Skills: Success in 20 Minutes a
Day. New York: Learning Express LLC
149
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Program Pascasarjana Ilmu Hukum
Universitas Jambi ini dilakukan pada Desa Sungai Duren Kecamatan Jambi
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, pada pelaksanaan kegiatan PPM ini tim
peneliti melakukan kegiatan dengan melakukan tatap muka dan menjelaskan
seluruh alur mengenai penataan asset yang baik dan benar dalam tata kelola
pemerintahan desa yang baik. Pada kegiatan PPM ini dihadiri kurang lebih 40
masyarakat desa yang terdiri dari Pemerintah Desa Sungai Duren, Ketua RT,
Ketua Lembaga Adat Desa, Ketua Pemuda, Unsur PKK Desa dan beberapa
masyarakat desa yang turut hadir untuk mengikuti kegiatan ini. Berdasarkan
materi yang telah dipaparkan oleh TIM daoat ditarik kesimpulan bahda Desa
Sungai Duren belum memiliki Peraturan Desa Mengenai pengelolaan asset
dan kedepannya Tim berharap LPPM Universitas Jambi memiliki anggaran
danma lebih dalam hal pembinaan apparat desa di semua desa yang
membutuhkan di Provinsi Jambi.
PENDAHULUAN
Otonomi daerah memiliki peran penting dalam pembangunan suatu bangsa,
dimana daerah provinsi, kabupaten/kota merupakan parameter dari
kesejahteraan suatu bangsa. Kesuksesan pemerintah pusat dalam
menjalankan sistem pemerintahan tidak terlepas dari peran pemerintah
daerah, dan juga pemerintah desa, karena desa merupakan bagian penting
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk meningkatkan
manajemen pemerintahan desa perlu dilakukan penataan administrasi agar
lebih efektif dan efisien, penataan administrasi merupakan pencatatan data
dan informasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa, yang
bertujuan di gunakan sebagai pedoman bagi pemerintah desa dalam
melakukan kegiatan pencatatan penyelenggaraan pemerintahan desa.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Republik
150
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tetang Desa, Aset Desa adalah barang milik
Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) atau perolehan hak lainnya
yang sah. Pasal 2 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Bhinneka Tunggal Ika.
Pelaksanakan Pasal 113 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik
IndonesiaNomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, ditetapkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pengelolaan Aset Desa.
Hal ini senada dengan Nawa Cita Presiden saat ini membangun
Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara Kesatuan. Namun dalam pengelolaan aset desa masih
memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu khususnya pada organisasi
pemerintahannya. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk melaksanaan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2016
Tentang Aset Desa dalam mewujudkan akuntabilitas pengelolaan asset desa
dari sisi perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan,
pembinaan dan pengawasan asset desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 tahun
2016 memberikan kewenangan bagi pemerintahan desa untuk mengelola dan
memanfaatkan aset desa. Sedangkan, yang dimaksud dengan aset desa dalam
Pasal 1 ayat 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri ini adalah barang milik desa
yang berasal dari kekayaan asli milik desa, dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) atau perolehan hak
lainnya yang sah.
Lebih lanjut, dalam peraturan menteri tersebut dijelaskan bahwa,
pengelolaan aset desa oleh pemerintah desa merupakan rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan,
penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian aset desa. Pemanfaatan asset desa tersebut dalam arti
mendayagunakan aset desa secara tidak langsung dan dipergunakan dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan.
151
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
1
Thomas, Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan di Desa
Sebawang Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung, E-Journal Pemerintahan Integratif, ISSN
0000-0000, 2013, Halaman 53.
2
Sri Palupi dkk, Buku Panduan Pelaksanaan Undang-Undang Desa Berbasis Hak, Lakpesdam
PBNU, Jakarta Selatan, 2016, Halaman 71-72.
152
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PEMBAHASAN
Tahap Perencanaan Pengabdian
Berdasarkan hasil social maping yang dilakukan oleh Tim Pengabdian, pada
mulanya tim menganalisis mengenai kebutuan akan kekurangan pemahaman
dari apparat desa mengenai penyusunan asset desa yang baik dan benar. Pada
tanggal 6 Agustus 2019 Tim Pengabdian melalukan rapat internal untuk
membicarakan persiapan keberangkatan beserta seluruh kelengkapan yang
harus dibawa dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat pada tanggal 13
Agustus 2019. Selanjutya pada tanggal 13 Agustis 2019 Tim Pengabdian
Kepada Masyarakat berangkat menuju lokasi pengabdian, yaitu Desa Sungai
Duren pada pukul 13.30 Wib.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Sri Palupi dkk. 2016. Buku Panduan Pelaksanaan Undang-Undang Desa Berbasis
Hak. Lakpesdam PBNU. Jakarta Selatan.
Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tetang Desa.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2016
Tentang Aset Desa.
Jurnal
Thomas. 2013. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan
Pembangunan di Desa Sebawang Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana
Tidung. E-Journal Pemerintahan Integratif. ISSN 0000-0000.
156
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar: (a) masyarakat
memiliki pengetahuan tentang teknologi tepat guna tentang pencegahan
kebakaran, (b) menguasai teknik pengelolaan pencegahan kebakaran hutan,
(c) terampil mengelola lahan menjadi hutan kemasyarakatan. Juga dengan
kegiatan ini diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut: (a) sebagai
upaya peningkatan teknologi tepat guna pencegahan kebakaran untuk
mendapatkan daerah untuk berusaha yang baik, (b) memiliki profesi dibidang
hutan masyarakat khususnya aneka pencegahan kebakaran sehingga
memberikan peluang tambahan penghasilan, dan (c) penyebarluasan IPTEKS
sebagai produk yang perlu diketahui dan dimanfaatkan. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, dibagi menjadi 4 bagian yaitu penyuluhan,
kunjungan lapang, praktek dan konsultasi lapang. Kegiatan direncanakan
dilaksanakan di Desa Seponjen dan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten
Muaro Jambi Tahun 2018. Khalayak sasaran kegiatan pengabdian ini adalah
masyarakat disekitar hutan, Kelompok Masyarakat Desa Seponjen dan
Tanjung, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi. Mengingat
keterbatasan ruang dan waktu yang tersedia, jumlah peserta yang ikut dalam
kegiatan ini diperkirakan sebanyak 80 orang. Dari hasil kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini sementara dapat disimpulkan sebagai berikut: (a)
Upaya peningkatan pendapatan petani dapat dilakukan diseminasi upaya
pencegahan kebakaran lahan gambut. (b) Memotivasi peserta kegiatan untuk
mengetahui cara dan metoda pencegahan kebakaran hutan sehingga mereka
bisa mendapatkan manfaat nilai tambah.
PENDAHULUAN
Kebakaran yang terjadi pada tahun 2015 memasuki tahun kelam indeks mutu
udara di enam Provinsi. Keenam Provinsi itu diantaranya adalah Provinsi
Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan
157
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Jambi disebabkan oleh
pembukaan lahan baru untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) dan
perkebunan, kanalisasi kawasan gambut serta pembukaan areal perladangan
oleh kelompok masyarakat. Pembukaan lahan ini biasanya dilakukan oleh
masyarakat maupun perusahaan. Pada tahun 2015, sebanyak 9 perusahaan
perkebunan kelapa sawit dan kehutanan di Provinsi Jambi dan 14 perorangan
yang diperiksa terkait kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Empat
dari sembilan perusahaan tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka pelaku
pembakaran. Keempat perusahaan tersebut, yakni perusahaan kehutanan, PT
Dyera Hutani Lestari (DHL), perusahaan perkebunan sawit, PT Tebo Alam
Lestari (TAL), PT Ricky Kurniawan Kartapersada (RKK) dan PT Agro
Tunggul Gemilang Abadi (ATGA) (Dinas Kehutanan dan Perkebunan Muaro
Jambi, 2017).
Kebakaran yang terjadi di Provinsi Jambi pada tahun 2015 sebagian
besar terjadi di lahan gambut. Semenjak awal Agustus 2015, peristiwa
kebakaran tersebut telah menghanguskan ribuan hektar areal perkebunan
kelapa sawit, Hutan Tanaman Industri (HTI) milik swasta, dan lahan
pertanian warga. Kebakaran hutan dan lahan tersebut juga telah merambat ke
Taman Nasional Berbak (TNB) serta ribuan hektar kawasan Hutan Lindung
Gambut dan TamanHutan Raya yang tersebar di Kabupaten Muaro Jambi dan
158
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
159
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
160
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
161
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PELAKSANAAN
Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat dilakukan di Desa Seponjen dan
Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Penentuan lokasi
dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi
tersebut merupakan salah satu sentra kebakaran lahan gambut di Jambi dan
di Kabupaten Muaro Jambi khususnya. Pengabdian dilaksanakan pada tahun
2018.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaannya, kegiatan ini akan dilakukan
dengan beberapa cara yakni (a) Penyuluhan, (b) Kunjungan Lapang, (c)
Konsultasi, dan (d) Praktek.
1. Penyuluhan. Kegiatan penyuluhan meliputi ceramah dan diskusi didalam
balai pertemuan. Pada kegiatan ini terjadi alih pengetahuan dari penyuluh
kepada khalayak sasaran. Oleh karenanya dalam kegiatan ceramah dan
diskusi peserta dibekali modul dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
Apabila dari modul dan penjelasan lisan masih ada hal-hal yang belum
jelas dapat ditanyakan pada saat diskusi.
2. Kunjungan Lapang. Tim kecil bersama-sama dengan peserta kegiatan
meninjau lokasi kegiatan dan laboratorium manajemen pertanian yang
menjadi landasan untuk kegiatan pencegahan kebakaran dan teknik yang
efisien. Tim menjelaskan kepada peserta tentang pencegahan kebakaran
dan teknik yang efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
3. Konsultasi. Setelah kegiatan praktek dilakukan kunjungan lapang,
kembali untuk melihat kelanjutan kegiatan dan sekaligus untuk
mengatasi kesulitan para peserta tentang materi yang diberikan. Dalam
kegiatan ini khalayak sasaran dilibatkan secara langsung sehingga dapat
belajar sambil bekerja.
4. Praktek. Praktek kegiatan pengelolaan kebakaran hutan dan teknik yang
efisien dilaksanakan di Hutan Kemasyarakatan. Pertemuan oleh tim kecil
memperagakan teknik pengelolaan dan upaya lain yang efisien
berlandaskan pada spesifik lokasi dan konsep nilai tambah. Dan
selanjutnya memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan
pengalaman untuk mengelola hutan kemasyarakatan dan memasarkan
hasilnya se efisien mungkin.
162
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
163
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
yang akan dilaksanakan. Apabila dari modul dan penjelasan lisan masih
ada hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan pada saat diskusi.
2. Kunjungan Lapang. Kunjungan ini akan dilakukan oleh Tim dari Unja
bersama-sama dengan masyarakat ke lokasi lahan gambut masyarakat.
Masyarakat akan dijelaskan tentang cara dan upaya pencegahan kebakaran.
164
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Sejauh ini kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah mencapai 65%, yang
ditandai dengan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan
kebakaran di lahan gambut.
KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu upaya
perguruan tinggi untuk membantu masyarakat terutama yang masih
mengelola lahan gambut, sehingga diharapkan hasil kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini akan memberikan wawasan dan pemahaman yang
lebih terhadap bercocoktanam di lahan gambut dan peningkatan penghasilan.
Dari hasil pengabdian ini sementara memberikan hasil bahwa terdapat
perubahan pemahaman dan wawasan masyarakat untuk meningkatkan
pencegahan kebakaran dengan melakukan kegiatan yang lebih baik yakni
untuk mendapatkan nilai tambah terhadap pengembangan tanaman mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Bappeda Tk.I Jambi, 2017. Membangunan Jambi menjadi Prototipe Provinsi
Otonom. Jambi Cassel, D.K.1997. Aquic Conditions and Hydric Soils:
The Problem Soils. SSSA Special
Publication Number 50. McGraw-Hill New York.
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2016. Laporan Tahunan. Dinas
Perkebunan Jambi. Jambi. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Muaro
Jambi. 2017. Laporan Tahunan. Muaro Jambi. Sengeti.
Edison, Suandi, Fuad, M. dan Elwamendri, 2017. Kajian Pengembangan
Komoditi Lokal Potensial di Lahan Gambut Kabupaten Muaro Jambi,
Kabupaten Tanjab Timur dan Kabupaten Tanjab Barat. Badan Restorasi
Gambut Jakarta.
165
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
166
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Lili Naili Hidayah, Raffles, M. Amin Qodri, M Zulfa Aulia, Herlina Manik
Fakultas Hukum, Universitas Jambi, Indonesia
Email corresponding author: lilinailihidayah@unja.ac.id
Abstract
Kedepatian semerap jika dilihat geografis berada di tepian danau kerinci dan
berada di kaki bukit barisan. Kedepatian semerap merupakan kerapatan
desa yang berada di Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Pada
awalnya kedepatian semerap hanya terdiri atas satu desa yakni desa
semerap, dalam perkembangannya desa semerap mekar menjadi 3 (tiga)
desa yakni Desa Semerap, Desa Koto Baru, dan Desa Koto Patah. Dengan
kondisi geografis yang berada ditepian danau dan berada dikaki bukit
barisan maka kedepatian Semerap memiliki banyak diuntungkan oleh
kondisi alamnya. Potensi alam itu juga menciptakan produk unggulan
daerah kadepatian semerap. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra
pengabdian yakni pemahaman masyarakat masih belum begitu menyadari
akan potensi daerahnya yang memiliki potensi yang dapat mendapatkan
perlindungan hukum atas hasil yang dihasilka oleh potensi geografis
setempat. Respon dari mitra sangat positif, di mana mitra memberikan
antusias dan mau menerima inovasi teknologi yang diberikan serta memiliki
minat yang tinggi dan bersedia untuk menerapkan teknologi yang diberikan.
PENDAHULUAN
kedepatian semerap berada di tepian danau kerinci dan berada di kaki bukit
barisan. Kedepatian semerap merupakan kerapatan desa yang berada di
Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Pada awalnya kedepatian
semerap hanya terdiri atas satu desa yakni desa semerap, dalam
perkembangannya desa semerap mekar menjadi 3 (tiga) desa yakni Desa
Semerap, Desa Koto Baru, dan Desa Koto Patah.
Dengan kondisi geografis yang berada ditepian danau dan berada
dikaki bukit barisan maka kedepatian Semerap memiliki banyak
diuntungkan oleh kondisi alamnya. Potensi alam itu juga menciptakan
produk unggulan daerah kadepatian semerap.
167
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE KEGIATAN
Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk penyuluhan
hukum dilakukan dengan metode penyampaian materi dengan metode
ceramah dengan materi tentang Peningkatan Pemahaman terhadap Produk
Unggulan yang dilindungi oleh perundang undangan di Kabupaten
Kerinci.Diskusi dan Tanya jawab antara pemateri dengan peserta
penyuluhan hukum.
168
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Materi Kegiatan
Adapun materi kegiatan yang akan disampaikan oleh narasumber dan
instruktur dalam program ini meliputi meliputi:
1. Menjelaskan tentang arti pentingnya dilakukan pemahaman produk
unggulan daerah.
2. Menjelaskan arti penting dan manfaat pendaftaran Indikasi Geografis
terhadap produk unggulan daerah.
3. Menjelaskan bahwa produk unggulan daerah bisa menyejahterakan
mereka.
169
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Respon dari mitra sangat positif, dimana dengan memberikan sosialisasi
dapat meningkatkan pengertahuan masyarakat tentang produk
unggulan daerah mereka yang dapat dilindungi Undang –undang.
2. Mendorong aparatur desa untuk mengelompokkan produk unggulan
daerah.
ACKNOWLEDGMENT
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Universitas Jambi yang telah
mendanai kegiatan pengabdian PPM ini melalui sumber Dana DIPA-PNBP
PPM-LPPM pada Fakultas Hukum, Nomor : SP DIPA-042.01.2.400950/2019
Tanggal 05 Desember 2018 dan Surat Perjanjian Penugasan dalam Rangka
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor:
B/206/UN21.18/PM.01.01/2019
DAFTAR PUSTAKA
170
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kegiatan PPM ini bertujuan memberikan penyadaran kepada masyarakat
agar mengurangi pupuk kimia dan kembali ke pupuk organik seperti
biochar dan kompos, dan mengenalkan kepada masyarakat tani cara
memproduksi biochar, cara memberikannya ke lahan pertanian, dan cara
pembuatan POC limbah rumah tangga. Mitra kegiatan adalah kelompk tani
“Tani Jaya” dan kelompok tani “ Tunas Harapan Jaya”. Kegiatan PPM ini
dilaksanakan selama 6 bulan mulai bulan May 2019 hinggga November 2019,
di Desa Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar Kota. Metode pelaksanaan
kegiatan berupa pendidikan dengan metode penyuluhan, pendampingan
dan pelatihan serta evaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan yang dicapai
adalah : Pemberdayaan masyarakat berupa penerapan introduksi teknologi
biochar berbasis optimalisasi lahan untuk tanaman hortikultura berlangsung
dengan baik. Indikator capaian adalah tingkat partisipasi dan pemahaman
peserta mencapai > 90 %. Teknologi introduksi dapat meningkatkan
produktivitas lahan pertanian dan lahan pekarangan, indikatornya adalah
produktivitas lahan pekarangan meningkat, khusus nya tanaman buah di
pekarangan. Introduksi teknologi biochar dan POC dari limbah rumah
tangga berhasil. Yang ditunjukkan melalui produk akhir berupa biochar dan
POC dari limbah dapur anggota Mitra PPM. Perbaikan teknologi budidaya
buah-buahan perlu dilakukan, untuk peningkatan produktivitas lahan dan
pendapatan petani. Kehadiran Dosen Universitas Jambi pada masyarakat
kelompok tani mendapat respon positif masyarakat Desa Pematang Gajah,
dan diharapkan keberlanjutan program dalam upaya mencerdaskan
masyarakat tani sekitar kampus Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi
yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 sebagai
171
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
172
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
semua hasil pertanian yang berasal dari Kecamatan Jaluko akan dipasok ke
Kota Jambi.
Kabupaten Muaro Jambi yang memiliki luas lahan tertinggi yaitu di
Kecamatan Jaluko sebesar 37,41% serta jumlah produksi sayuran sebesar
31,32% (BPS Muaro Jambi, 2013). Hal ini menunjukkan bahwa usahatani
pangan dan sayuran di Kecamatan Jaluko memiliki potensi untuk
dikembangkan. Kecamatan Jaluko memiliki berbagai tanaman pangan dan
sayuran yang diusahakan. Komoditi yang memiliki luas lahan tertinggi
adalah komiditi jagung manis (21,73%) dengan jumlah produksi 31,04% dari
produksi sayuran di Kecamatan Jaluko (BPS Provinsi Jambi, 2016). Hal ini
karena sifat produk sayuran yang mudah rusak dan tidak tahan lama akan
menimbulkan kerugian jika tidak habis terjual. Selain itu, jika tanaman
sayuran ditanam secara monokultur maka akan terjadi ledakan jumlah
komoditi sayuran yang akan berdampak pada penurunan harga komoditi
sayuran tersebut.
Tanaman sayuran yang diusahakan di Kecamatan Jaluko minimal
terdiri dari tiga jenis komoditi sayuran disetiap lahan petani. Dalam sebuah
usahatani, umumnya petani dihadapkan pada keterbatasan sumberdaya
pertanian, lahan garapan yang relatif sempit, modal untuk sarana produksi
yang terbatas, dan tenaga kerja dalam keluarga yang juga terbatas.
Beranekaragam komoditi yang diusahakan dan luas lahan yang terbatas
mengakibatkan petani harus memiliki keputusan dalam berusahatani agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Produksi pertanian dipengaruhi
oleh faktor produksi diantaranya yaitu lahan, tenaga kerja, modal dan
kemampuan manajemen.Sumbangan lahan berupa unsur tanah dan sifat-
sifat tanah yang tidak dapat dirusakkan, dengan mana hasil pertanian dapat
diolah sehingga sangat diperlukan dalam usahatani (Mubyarto, 1995).
Berdasarkan analisis situasi yang dijelaskan di atas, maka perlu usaha
untuk menjaga kelestarian tanah dan meningkatkan produksi pangan
palawija agar dapat mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan
(Sustainable agriculture development), meningkatkan peluang usaha melalui
diversivikasi buah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani yang
pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah
satunya melalui kegiatan Program PPM dari Perguruan Tinggi.
Di Kabupaten Muaro Jambi hampir setiap Kecamatan mengusahakan
tanaman palawija dan sayuran. Kabupaten Muaro Jambi yang memiliki luas
lahan tertinggi yaitu di Kecamatan Sungai Gelam sebesar 37,41% serta
jumlah produksi buah dan sayuran sebesar 31,32% (BPS Muaro Jambi, 2013).
Hal ini menunjukkan bahwa usahatani hortikultura di Kecamatan Sungai
Gelam memiliki potensi untuk dikembangkan.
173
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PELAKSANAAN
Metode Kegiatan
Metode kegiatan berupa penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
akan dilaksanakan meliputi :
1. Pelatihan atau kursus, tujuannya untuk menambah pengetahuan petani
tentang lahan kering marginal, masalahnya dan pengelolaannya secara
ramah lingkungan.
2. Pelaksanaan pengenalan biochar, peran dan cara produsinya,
demonstrasi pembuatan biochar, pelatihan pembuatan pupuk organic
cair
3. Melaksanakan percontohan (demplot) penerapan teknologi
pemeliharaan tanaman sayuran bersifat ramah lingkungan dengan
melibatkan seluruh anggota kursus, yang mencakup kegiatan
pembuatan pupuk biochars, POC. penyemprotan tanaman dengan
larutan pestisida organik, penentuan bidang olah dan pemberian pupuk
organik
4. Melaksanakan pembinaan terhadap petani-petani yang akan
menerapkan teknologi usaha tani ramah lingkungan bebas pupuk kimia
dan pestisida di lahan pekarangan milik petani itu sendiri.
5. Melaksanakan pemeliharaan tanaman sayuran dan tanaman
pangan/palawija secara tepat guna untuk mendapat hasil yang
menguntungkan
Rancangan Evaluasi
Evaluasi yang akan dilaksanakan pada kegiatan PPM ini yaitu :
1. Tanya jawab/diskusi mengenai hasil pelatihan/kursus, guna mengetahui
tingkat pemahaman petani peserta kursus tentang materi yang
disampaikan.
2. Penilaian pelaksanaan penerapan teknologi budidaya hortikultura
berbasis teknologi biochar, POC dan biopestisida pada masyarakat
mitra, dengan indikator pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman
sayuran dan pertumbuhan tanaman hortikultura, serta hasil analisis
usaha tani.
174
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
175
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
di antara palawija yang diusahakan seperti jagung, kacang tanah dan
kedelai, sedang tanaman sayuran yang sering ditanam adalah mentimun,
kacang panjang, kesek, kangkung dan bayam cabut, pare, gambas dll.
Permasalahan yang sering ditemui petani dalam budidaya palawija adalah
serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), sehingga secara rutin
dilakukan penyemprotan pestisida setiap empat hari. Namun sebagian besar
petani belum paham bahwa sebelum pemanenan tidak boleh dilakukan
adalah tanah yang marginal, miskin unsur hara dan sfat fisik yang jelek.
Aplikasi pupuk organik masih terbatas dan lahannya nampak miskin hara.
176
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan dilakukan di kelompok tani “Jaya” dan “Tunas
Harapan Jaya” warga RT 03 dan RT 04 Desa Pematang Gajah. Kegiatan
penyuluhan di kelompok tani mengenai program introduksi teknologi
biochar dan optimalisasi lahan dengan tanaman hortikultura berupa buah-
buahan dan sayur-sayuran. Introduksi teknologi biochar pada lahan
pertanian dan lahan pekarangan ini hanyalah sebagai pokok materi
penyuluhan, namun dalam diskusi antara pakar Perguruan Tinggi dan
anggota kelompok tani materi diskusi berkembang ke topik yang lebih luas.
Hal ini dikarenakan di kelompok tani memiliki kegiatan yang dianggap lebih
besar dan lebih membutuhkan perhatian lebih untuk peningkatan
produktivitas lahan pertanian mereka, misalnya SLPTT, PUAP, pelatihan
pupuk organik dan bokasi, pembagian benih padi dan jagung hibrida, lomba
kelompok tani, perbaikan saluran irigasi dan lain sebagainya. Namun jika
petani membutuhkan penyuluhan mengenai pekarangan terpadu ini PPL
selalu membantu. Karena beberapa petani yang antusias melakukan
kegiatan intensifikasi pertanian ini juga mengikuti pelatihan yang dilakukan
PPL bersama dengan pelaksana dari kelompok wanita tani. Penyuluhan
yang dilakukan pada kelompok tani dilakukan setiap bulan sekali yang
bertempat di rumah ketua gapoktan.
Penyuluhan yang dilaksanakan di ikuti oleh sebagian besar anggota
dari tiap kelompok tani dan kelompok wanita tani. Manfaat dari penyuluhan
ini sendiri dirasa penting bagi anggota karena petani merasa memperoleh
pengetahuan dan pengalaman baru setelah mengikuti kegiatan penyuluhan.
Kegiatan penyuluhan juga sering kali dilakukan secara demplot di lahan
secara langsung agar materi yang disampaikan mudah diterima melalui
kegiatan praktek langsung. Demplot yang dilakukan antara lain pembuatan
pupuk biochar dan pupuk cair langsung di lahan milik Ketua kelompok
Tani.
177
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Oksigen untuk menghasilkan arang hayati atau biochar. Biochar yang sudah
jadi diaplikasikan pada lahan pertaanian, maupun lahan pekarangan yang
ditanami. Sampah organik yang mudah lapuk dikumpulkan kemudian
diproses menjadi kompos. Kompos yang dihasilkan ini diaplikasikan pada
tanaman buah-buahan dan sayuran di pekarangan
warga. Pelatihan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan
pemahaman petani mengenai upaya mengelola sampah rumah tangga dan
membuat pupuk kompos dan pupuk organic cair (POC).
Penerapan optimasi lahan secara ini dimaksudkan agar lahan usaha
tani dapat ditanami bai pada musim kemarau maupun musim penghujan
dengan berbagai jenis tanaman yang meliputi tanaman buah, tanaman hias,
tanaman sayuran, dan tanaman obat. Tim PPM Fakultas Pertanian
memberikan bimbingan dalam kegiatan dan selanjutnya dilakukan sendiri
oleh petani sesuai kemampuan dan kemauannya masing-masing.
178
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Aktivitas peserta
Selama mengikuti kegiatan pelatihan dan demonstrasi teknologi melalui
program PPM ini peserta pelatihan secara umum sangat menikmati.
Memiliki motivasi yang tinggi dan mempunyai pengharapan yang sangat
positif atas kegiatan PPM yang dilakukan.. Dalam proses pelatihan sering
terjadi diskusi dan tanya jawab, saling memberikan pandangan dan harapan
ke depan yang lebih baik. Disamping itu para petani di lokasi pengabdian
(anggota kelompok tani Jaya dan Tunas Harapan Jaya) juga bersedia dan
179
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
180
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
181
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
182
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
183
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Rina D. 2015. Manfaat Unsur N, P, dan K bagi Tanaman. BPTP Kaltim (Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur) diakses Tanggal 16
Oktober 2017.
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_
Roidah, I. A. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Kesuburan
Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo Vol. 1. No.1
Sentana, S. 2010. Pupuk Organik, Peluang dan Kendalanya Prosiding
Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan
Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia.
Yogyakarta. ISSN 1693–4393
Setawan, E. 2009. Pengaruh Empat Macam Pupuk Organik terhadap
Pertumbuhan Sawi. Jurnal Embryo Vol. 6 No.1. ISSN 0216-0188.
Winardi. 2013. Profil Pertanian Terpadu Lahan Pekarangan di Kota Padang:
Tinjauan Budidaya Pertanian. Jurnal Online Pertanian Tropik
Pascasarjana FP USU Volume 1 Nomor 1, Juni 2013
Yulida, R. 2012. Kontribusi Usahatani Lahan Pekarangan terhadap Ekonomi
Rumah Tangga Petani di Kecamatan Kerinci Kabupaten Pelalawan.
Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) Volume 3 Nomor
2, Desember 2012.
184
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
Abstrak
Tingginya aktivitas rumah tangga dalam kegiatan konsumsi barang dan jasa
sejalan dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah atau yang kita kenal
dengan istilah sampah seringkali menjadi permasalahan lingkungan yang
tidak pernah terselesaikan. Jika permasalahan sampah tidak dapat
diselesaikan di tingkat RT, dan Kelurahan, maka permasalahan ini akan
menjadi semakin besar. Adapun jenis sampah yang dihasilkan rumah tangga
dapat dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Untuk
sampah organik mudah untuk diuraikan, sedangkan untuk limbah anorganik
sangat sulit terurai. Untuk menanggulangi permasalahan limbah anorganik
adalah dengan cara daur ulang. Saat ini mayoritas sampah yang menjadi
permasalahan di Kota Jambi terutama di Kelurahan Arab Melayu adalah
sampah anorganik yang berbahan plastik, aqua, dan alat rumah tangga. Untuk
mengatasi permasalahan sampah anorganik ini yaitu dengan cara
menggubahnya menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai tambah dan
nilai jual. Dalam lingkup keluarga peran perempuan sangat penting dalam
menjada kebersihan lingkungan. Selain itu, perempuan juga memiliki
aktivitas konsumsi paling besar. Sehingga melalui pemberdayaan perempuan
berkaitan dengan limbah anorganik masing-masing rumah tangga dapat
berkurang, karena sebagian sampah telah diolah menjadi kerajinan tangan
seperti bunga, dan tas yang unik dan tidak kalah menarik dengan model tas-
tas masa kini.
PENDAHULUAN
Kenaikkan jumlah penduduk setiap tahunnya membuat aktivitas masyarakat
menjadi semakin tinggi. Sisa-sisa dari aktivitas masyarakat ini berupa limbah
rumah tangga yang memberikan dampak yang negatif seperti dampak
lingkungan, kesehatan, dan dampak secara social ekonomi jika tidak langsung
185
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
187
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
METODE
Kegiatan Pengabdian
Pelaksanaan kegiatan pengabdian perlu dilakukan perencanaan dalam
mempersiapkan persiapan pelaksanaan pengabdian di Kelurahan Arab
Melayu Kecamatan Pelayangan Kota Jambi yang akan dilaksanakan pada
tahun anggaran 2019-2020.Adapun tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:
Survei Lokasi
Penetapan Lokasi
Pembuatan Laporan
Pembekalan/Pelatihan
Monitoring Evaluasi
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk
merumuskan agenda pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat pada
semester Genap Tahun 2019/2020. Berdasarkan hasil rapat disepakati bahwa
189
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
Tahap Pendekatan
Pada Tahap ini ketua tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Jambi,
yang akan dilakukan pada Kelurahan Binaan Program Studi Ekonomi
Pembangunan yang berada di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan
Pelayangan Kota Jambi. Penelitian ini diketuai oleh Dr.Siti Hodijah,S.E.,M.Si,
yang beranggotakan Dr.Dra.Hj.Heriberta.,ME, H.Parmadi,ME dan Dwi
Hastuti,SE.,M.Sc akan melakukan pertemuan dengan Kepala Kelurahan dan
Jajarannya dan masyarakat yang berada di Kelurahan Arab Melayu untuk
menyampaikan draft proposal rencana kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Langkah ini dilakukan supaya masyarakat dan aparat Kelurahan
dapat menentukan tanggal pelaksanaan kegiatan tersebut agar berjalan
dengan lancar.
190
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
Kegiatan. Pelatihan ini akan diadakan selama dua hari dengan durasi 480
menit. Lokasi pengabdian masyarakat berada di Kantor Kelurahan Arab
Melayu Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Sasaran program pengabdian
masyarakat ini ditujukan di Kelurahan Pudak sebagai Kelurahan Binaan
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lanjutan. Tahapan pelaksanaan program yaitu sebagai berikut :
Evaluasi
Evalusi ini dilakukan untuk melihat perkembangan program yang
dilaksanakan, untuk mengetahui kendala yang ada, cara menanganinya
sehingga program pengabdian yang dilakukan benar-benar efektif dan
maksimal. Evaluasi yang terakhir yaitu berupa sesi tanya jawab dan
mendengarkan permasalahan atau masukan dari peserta karena mengingat
tidak semua peserta memiliki tingkat pendidikan yang tinggi jadi lebih efektif
jika dilakukan dengan tanya jawab lisan.
Pembuatan Laporan
Setelah dilakukan sosialisai pengabdian yang berjudul strategi dalam rangka
pemberdayaan masayrakat terkait dengan limbah organic rumah tangga ,
selanjutnya akan disampaikan laporan pelaksanaan kegiatan sebagai tugas
akhir pengabdian.Walupun pengabdian telah selesai, tetapi pembinaan di
Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Pelayangan Kota Jambi
192
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
sebagai pakan ternak dan kerajinan tangan bagi masyarkat di Kelurahan Arab
Melayu Kecamatan Pelayangan Kota Jambi maka akan memberikan nilai
ekonomi bagi masyarakat itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
limbah organik dapat menjadi tambahan pakan hewan dan dapat mengurangi
pengeluaran dari peternak hewan.
Padahal limbah atau sampah pelastik memiliki nilai manfaat ekonomi
yang tinggi dengan nilai jual di masyarakat. Sedangkan pada kenyataanya
sampah seringkali berantakan dan banyak ditemukan di lingkungan sekitar
dan sangat sulit terurai di tanah. Bahkan akan membuat tanah menjadi rusak.
Menjaga lingkungan dengan cara memilah dan melakukan daur ulang
sampah menjadi barang yang dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan
untuk bahan plastic dan sejenisnya jika diolah menjadi bahan kerajinan tangan
akan bertahan sekitar 3 sampai 5 tahun.
Sejauh ini upaya pemanfaatan limbah anorganik sebagai bahan kerajinan
tangan yang ada di masyarakat kurang diberdayakan dengan baik khusnya di
Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Analisis
permasalahan yang yang terdapat di Kelurahan Arab Melayu adalah: 1).
Bagaimana cara mendayagunakan limbah anorganik menjadi bahan kerajinan
untuk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. 2). Kegiatan daur ulang dari
limbah anorganik menjadi kerajinan tangan apakah sudah diterapkan di
Kelurahan Pudak sebelumnya?. 3). Apakah usaha pemanfaatan limbah rumah
tangga menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual dapat menjadikan
lapangan pekerjaan bagi kaum wanita yang hanya bekerja sebagai ibu rumah
tangga?
Melihat permasalahan tersebut maka yang harus dilakukan adalah
memberikan sentuhan ilmu atau teknologi untuk pemanfaatan limbah
anorganik yang berbahan plastik, karet, dan alumunium kepada masyarakat
khususnya yang berada di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Pelayangan
Kota Jambi. Selain pelatihan keterampilan membuat bahan kerajinan tangan
kelompok-kelompok tersebut diberikan pengetahuan tentang pengelolaan
manajemen untuk usaha berbasis masyarakat. Kelompok dapat bermitra
dengan Lembaga-lembaga lain misalnya koperasi, bank dan pengusaha demi
kelangsungan usaha.
Perkembangan sampah yang semakin menumpuk menjadi persoalan
bagi masyarakat sehingga persoalan ini perlu di selesaikan secara cepat. maka
dibutuhkan target. Begitu halnya dengan pengabdian kepada masyakat juga
memiliki target yang ingin dicapai pada kegiatan pelatihan dan pemanfaatan
limbah anorganik sebagai kerajinan tangan yang berbahan plastic menjadi
barang yang memiliki nilai ekonomi di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan
Pelayangan Kota Jambi. Berdasarkan program pengabdian kepada
193
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
194
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
Saran
Berdasarkan survei dan pengabdian yang dilakukan, terkait dengan
keberlanjutan program pada Kelurahan Desa Arab Melayu maka beberapa
saran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan Limbah Anorganik Rumah Tangga di Kelurahan Arab
Melayu Kecamatan Pelayangan perlu dilakukan kerjasama sebagai
Kelurahan binaan atau dampingan dari Prodi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Jambi yang akan di Bina menjadi
Kelurahan yang mandiri.
2. Perempuan Masyarakat Kelurahan Arab Melayu perlu diberdayakan
lebih kreatif dan inovatif dalam pembangunan atau berpartisipasi aktif
dalam program pembangunan dan kebersihan lingkungan dari anorganik
yang ada di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Budiani,S.R, Widiadi,W, Dellamanda,Y,Eline, K, Hendra,S.P, Heny,M,
Heru,T.N.I, Mika, A, Novela,M, Rizka,F.F, dan Yanti,K.(2018). Analisis
Potensi dan Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas di
Kelurahan Sembungan, Wonosobo Jawa Tengah. Majalah Geografi
Indonesia, 32(2), 170-176
Sharpey,R.(2000).Tourism and Sustainable Development: Exploring and
Theoretical Divice. Jounal of Sustainable Tourism, VIII(1),1-9
Yoeti, Oka A.(1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa: Bandung
Zofani, Sedaghat, Maknoon,R, dan Zavadskas,E.K.(2015). Sustainable
Tourism: A Comprehansive Literature Review on Framework and
195
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
196
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Sanitasi lingkungan merupakan faktor penting untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat. Kondisi Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini mempunyai kualitas yang kurang
baik di bidang sanitasi lingkungan. Beberapa hal yang perlu diperbaiki
adalah aspek pengelolaan air bersih, pengelolaan sampah, serta drainase dan
pembuangan air limbah rumah tangga. Kesadaran masyarakat terkait hal
tersebut perlu dibina agar dapat meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan.
Kegiatan yang telah diakukan adalah melakukan sosialisasi di Balai
Kelurahan dan Sekolah SD yang berada di Mekar Jaya akan pentingnya
pemahaman mengenai sanitasi lingkungan yang baik. Untuk mempermudah
masyarakat memahami materi yang di sampaikan diberikan Poster dan
digunakan slide power point dan Video tentang sanitasi. Respon masyarakat
cukup baik yang ditunjukkan dengan jumlah partisipasi mencapai 30 orang
yang menghadiri kegiatan.
PENDAHULUAN
Usaha dalam sanitasi lingkungan di Indonesia, meliputi: penyediaan air
rumah tangga yang baik, cukup untuk kualitas maupun kuantitasnya;
adanya pengelolaan dalam pembuangan kotoran, sampah dan air limbah;
membangun rumah yang sehat; membasmi binatang-binatang penyebar
penyakit seperti lalat dan nyamuk. Untuk sanitasi lingkungan pemukiman,
kesehatan perumahan dan pemukiman harus mengikuti ketentuan teknis
untuk melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim di sekitarnya.
Ketersediaan sarana air bersih juga menjadi salah satu syarat sanitasi. Air
yang bersih dan layak untuk dikonsumsi harus memnuhi syarat fisik dan
kimia serta bebas bakteriologis.
197
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
satu TPA yang ada tidak jauh dari sekolah tersebut. SDN 60/V Mekar Jaya
terdiri dari kelas satu (I) sampai kelas enam (VI), masing-masing terdiri dari
1 kelas.
Berdasarkan analisis situasi dan diskusi dengan warga yang ada di
Mekar Jaya, kualitas sanitasi lingkungan yang kurang baik di antaranya,
adalah sarana air bersih, sarana pembuangan smapah, sanitasi lingkungan
sekitar perumahan, seperti saluran pembuangan limbah rumah tangga dan
pengelolaan sampah yang belum memadai.
Dalam program ini, terdapat dua kegiatan besar yang dilakukan
yaitu:
198
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
199
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N., Hussain, T., Awan, A.N., Sattar, A., Arslan, C., Tusief, M.Q.,
Mariam, Z. 2017.Efficient and Eco-friendly Management of
biodegradable Municipal Solid Waste (MSW) using naturally aerated
Windrow Composting Technique in District Lahore Pakistan. Earth
Science Pakistan Vol. 1, No. 1. Hal. 01-04.
Damanhuri dan Padmi. 2010. Diktat Kuliah TL-3104 Pengelolaan Sampah.
Jurusan Teknik Lingkungan ITB: Bandung.
Standar Nasional Indonesia. 1994. SNI 19-3964-1994Metode Pengambilan Dan
Pengukuran ContohTimbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan
Yogiesti, dkk. 2010. Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kota
Kediri. Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 2. Nomor 2. Hal 95-102.
Yudistirani, dkk. 2015. Desain Sistem Pengelolaan Sampah Melalui
Pemilahan Sampah Organik Dan AnorganikBerdasarkan Persepsi Ibu
- Ibu Rumah Tangga. Konversi VolumE 4 No. 2 . Hal 29-42.
.
200
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
SMK Muhammadiyah Kota Jambi adalah sebuah sekolah menengah kejuruan
swasta yang berdiri pada tanggal 27 Maret 2014. SMK ini berlokasi di Jl,
Guntur No.2 Rt.8, Kelurahan Kasang, Kec. Jambi Timur, Kota Jambi. Status
SMK Muhammadiyah Kota Jambi saat ini belum terakreditasi dan sedang
dalam tahap pengajuan. Sedangkan kurikulum pembelajaran yang dipakai
yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). SMK memiliki dua
jurusan utama yakni perbankan syariah dan geologi pertambangan.
Permasalahan yang di hadapi SMK Muhammadiyah yakni belum
terakreditasinya sekolah, Sarana dan prasarana yang belum memadai,
terutama yang berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar,
diantaranya: laboratorium, sampel batuan dan mineral, alat ukur dan gps, dll,
Kurangnya jumlah guru yang memiliki kompetensi di bidang pertambangan
. Belum adanya kerjasama dengan stakeholder terkait, misalnya SMK Geologi/
Pertambangan lain, universitas, maupun instansi dan perusahaan yang
berkaitan dengan Pertambangan, Kurangnya kegiatan kunjungan lapangan.
Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Jambi dalam kapasitasnya
sebagai institusi pendidikan tinggi yang bergerak di bidang pertambangan
berniat untuk berkontribusi dan bekerjasama dengan pihak SMK
Muhammadiyah Jambi untuk menjawab permasalahan rendahnya kualitas
proses belajar mengajar, khususnya pada jurusan Geologi Pertambangan,
dengan program pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Pembekalan
Materi Pembelajaran Pemberaian Batuan (Rock Excavation) di SMK
Muhammadiyah Jurusan Geologi Pertambangan”. dengan hasil akhir
kegiatan pengabdian yakni buku ajar dan jurnal ilmiah.
201
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
SMK Muhammadiyah Kota Jambi adalah sebuah sekolah menengah kejuruan
swasta yang berdiri pada tanggal 27 Maret 2014. SMK ini berlokasi di Jl,
Guntur No.2 Rt.8, kelurahan Kasang, Kec. Jambi Timur, Kota Jambi dengan
koordinat lintang -1.5984570 dan bujur 103.6708180. Ada dua jurusan di SMK
Muhammadiyah Kota Jambi, yaitu Perbankan dan Geologi Pertambangan
dengan total jumlah siswa 52 orang yang dibagi ke dalam 6 kelas, dan total
jumlah guru 9 orang. Dari 9 orang guru ini, hanya 2 orang yang memiliki latar
belakang pendidikan dan pekerjaan di bidang pertambangan.
Status SMK Muhammadiyah Kota Jambi saat ini belum terakreditasi dan
sedang dalam tahap pengajuan. Sedangkan kurikulum pembelajaran yang
dipakai yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
METODE PELAKSANAAN
Kunjungan Awal
Kegiatan ini dilakukan sebagai survei awal tim pelaksana terhadap lokasi
sekolah dan kondisi kegiatan belajar mengajar di SMK Muhammadiyah Kota
Jambi sekaligus diskusi dengan para guru untuk mempersiapkan pelaksanaan
pembekalan pembelajaran. Pada kunjungan awal ini juga akan dilakukan
sosialisasi program pembekalan pembelajaran ini kepada para siswa jurusan
Geologi Pertambangan.
202
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Preliminary Test
Setelah dilakukan kegiatan sosialisasi program pembekalan pembelajaran
kepada kepada para siswa jurusan Geologi Pertambangan SMK
Muhammadiyah, kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah studi
pendahuluan. Studi pendahuluan adalah proses mengumpulkan berbagai
informasi (data) awal terkait dengan rencana pembekalan pembelajaran
tentang materi Pemberaian Batuan (Rock Excavation), yang dilakukan dalam
rangka mengukur menemukan dan mendalami masalah secara lebih
sistematis dan intensif. Studi pendahuluan juga disebut pilot studi atau
preliminary study. Tujuan lain dilakukannya preliminary study ini juga dapat
digunakan sebagai output perbandingan keberhasilan Pembekalan Materi
Pembelajaran Pemberaian Batuan (Rock Excavation) di SMK Muhammadiyah
Jurusan Geologi Pertambangan.
Penyampaian Materi
Materi dalam Pemberaian Batuan (Rock Excavation) adalah materi pendukung
dari mata pelajaran Ilmu Batuan dan mata pelajaran lain yang terkait. Diantara
materi-materi yang akan diajarkan kepada para siswa adalah: Dasar Mekanika
Batuan, Dasar Mekanika Tanah, Pemindahan Tanah Mekanis, Teknik
Peledakan. Metode pembelajaran yang akan dipakai adalah ceramah, diskusi,
tanya jawab, dan tugas mandiri (individu).
203
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Evaluasi
Pada pertemuan terakhir, pelaksanaan pengabdian ini dievaluasi dengan
melibatkan seluruh pihak terkait, baik tim pelaksana, para guru, dan para
siswa. Evaluasi dilakukan dengan pengisian angket oleh mahasiswa dan
penyampaian umpan balik secara langsung dari masing-masing pihak
terhadap kontribusi masing-masing di dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian ini.
Hasil
Pada awal pembekalan materi mahasiswa diberikan ice breaking, dengan
memberikan pertanyaan – pertanyaan tentang materi yang berkaitan.
Pertanyaan – pertanyaan bertujuan untuk memberikan rangsangan untuk
berpikir dan mereview kembali pengetahuan yang mungkin telah mereka
dapat dari bangku sekolah . Tingkat penyampaian materi dari semua
narasumber pun diusahakan sesuai berdasarkan tingkat KKNI. Pada materi
Genesa Bahan Galian diberikan oleh Wahyudi Zahar, S.T, M.T. dan Jarot
Wiratama, S.T, M.T selaku dosen bidang keahlian eksplorasi sumber daya
bumi. Pada materi pertama oleh Wahyudi Zahar S.T,M.T. dijelaskan konsep
– konsep eksplorasi untuk menemukan bahan galian , tahapan – tahapan
eksplorasi, karakteristik kegiatan eksplorasi. Pada bagian ini juga dijelaskan
metode eksplorasi secara langsung dimana berhubungan dengan metode
yang kontak langsung dengan bahan galian, seperti trenching, tracing float,
tracing float, sumur uji. Dan juga dijelaskan metode sampling, dikarenakan
karakteristik bahan galian berbeda maka dibutuhkan metode sampling yang
berbeda.
Pada Pertemua kedua, siswa diberikan materi tentang mekanika
batuan/pemberaian batuan yang di ajarkan oleh Aditya Denny Prabawa S.T,
M.T. materi tersebut membahas mengenai proses pecahnya batuan dan
prasyarat batuan tersebut di ledakan dalam kegiatan penambangan. Siswa
diajarkan mengenai hubungan antara gaya, tekanan dan prosec pecahnya
batuan. Pemebraian siswa diajarkan mengenai geometri lubang ledak dan
proses kegiatan peledakan pada tambang terbuka.
Pada pertemuan ketiga, siswa diberikan materi mengenai pemindahan
tanah mekanis. Materi tersebut diajarkan oleh Yosa Megasukma S.T, M.T dan
Luthi Wahyudi S.T, M.T. Materi membahas mengenai proses pemilihan alat
mekanis yang digunakan pada kegiatan penambangan, prasyarat pemilhan
alat mekanis, dan keserasian alat mekanis yang mesti tercapai pada saat
proses penambangan.
204
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pada pertemua keempat, tim pengabdian yang terdiri dari dosen dan
mahasiswa teknik pertambangan mengadakan simulasi praktikum peledakan
pada tambang terbuka. Materi ini membahas mengenai proses terjadinya
ledakan, perhitungan geometri lubang ledak, serta menunjukan mengenai
rangkaian peledakan, pada simulasi ini siswa dilihatkan bentuk dinamit,
kabel yang digunkan di peledakan, rangkaian peledakan, dan ANFO.
Pada pertemua kelima, siswa diajarkan mengenai proses peremukan dan
pengolahan bahan galian yang diperoloh dari kegiatan penambangan. Materi
ini diajarkan oleh Muhammad Ikrar Lagowa, S.T, M.Eng, Sc. Materi
membahas mengenai proses pengolahan bahan galian agar sesuai dengan
ukuran dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh konsumen. Dimulai dari proses
pemilihan Crusher, Material Balance, dan proses perancangan pabrik peremuk.
205
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGEMENTS
Diucapkan terima kasih kepada Universitas Jambi melaluai LPPM yang telah
mennyediakan dana pengabdian dan SMK Muhammadiyah Kota Jambi yang
bersedia sebagai tempat untuk dilakasanakannya pengabdian ini.
206
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
207
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Pengabdian kepada masyarakat ini berlokasi di desa Pematang ganjah
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi dimana sebagai mitra
adalah Kelompok Tani Jaya dan Kelompok Tani Tunas Harapan Jaya.
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar Kelompok Tani Jaya dan
Kelompok Tani Tunas Harapan Jaya sebagai mitra dapat membuat dan
memanfaatkan kompos untuk untuk meningkatkan hasil sayuran dan
palawija serta kesuburan dan sifat fisik tanah tetap terpelihara dengan baik.
Dalam memecahkan masalah yang ditemui dihadapi oleh mitra yaitu
ketergantungan akan pupuk kimia buatan pabrik dengan penggunaan dosis
tinggi, sehingga akan memerlukan biaya yang banyak untuk pembelian
pupuk. Semetara itu dengan seringnya penggunaan pupuk kimia tanpa
disertai dengan penggunaan pupuk organic akan mempercepat terjadinya
kerusakan tanah yaitu tanah lebih cepat memdat sehingga akan
mengganggu perkembangan perakaran tanaman. Solusi yang dapat dapat
ditawarkan guna mencapai tujuan/sasaran pengaabdian pada masyarakat
ini adalah: (1) Melaksanakan penyuluhan kepada kelompok tani Jaya dan
Tunas Harapan Jaya sebagai mitra tentang pentingnya memelihara sifat fisik
dan kimia tanah agar hasil tanaman selalu meningkat, (2) Melaksanakan
penyuluha kepada kelompok tani tentang manfaat kompos bagi perbaikan
sifat fisik dan kimia tanah (3) Melaksanakan demontrasi pembuatan kompos
dari bahan pupuk kandang yang dicampur dengan bahan hijauan yang ada
di lokasi mitra , (3) Membuat percontohan pada lahan mitra tentang cara
penggunaan kompos yang baik.
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Desa Pematang Gajah terletak di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi yang merupakan desa yang terletak di pinggiran kota Jambi.
208
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
209
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Permasalahan Mitra
Kelompok tani Jaya dan Tunas Harapan Jaya di Desa Pematang Gajah
berdasarkan survey dan wawancara dengan petani diperoleh bahwa mereka
sekarang jarang sekali menggunakan pupuk organic untuk usaha tani
mereka. Hal ini disebabkan karena sulitnya mendapatkan pupuk kandang
karena pupuk kandang yang tersedia semakin berkurang dan susah didapat
dikarenakan petani sudah jarang memelihara ternak terutama sapi. Oleh
sebab itu mereka sering tergantung kepada pupuk kimia buatan pabrik yang
harganya semakin mahal. Pada hal dengan pemakian pupuk kimia secara
berlebihan akan mempercepat kerusakan tanah dimana tanah semakin
mudah memadat dan tidak gembur lagi sehingga akan mengganggu
pertumbuhan tanaman.
Upaya mengurangi pemakaian pupuk kimia (meningkatkan efisiensi
pemupukan) dan menjaga kesuburan dan sifat fisik tanah agar tetap gembur
maka perlu dilakukan dengan penambahan pupuk kompos ke dalam tanah
yang bisa dibuat sendiri oleh petani. Penelitian yang telah dilakukan oleh
Zurhalena dan Endriani (2018) bahwa pemberian pupuk organic biokompos
dapat meningkatkan kandungan bahan organic tanah, memperbaiki sifat
fisik tanah dan meningkatkan hasil jagung.
Pengabdian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Zurhalena, et al
(2009) di Desa Kebun Baru Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci,
didapatkan hasil ternyata petani sangat respon sekali dengan apa yang telah
tim pengabdian lakukan yaitu pemberian pupuk organic berupa Bio
Organic Soil Tgreatment (BIOST) untuk tanaman kentang. Berdasarkan
demplot yang telah dilakukan ternyata pemberian BIOST dapat
meningkatkan hasil tanaman kentang yang dicobakan.
210
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PELAKSANAAN
Lahan pertanian yang terdapat di Desa Pematang Gajah Kecamatan Jambi
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi mempunyai permasalahan yaitu
tanahnya yang mudah memadat dan mudah kekeringan di musim panas
sehingga hasil sayuran yang diusahakan oleh petani terutama kelompok tani
Sumber Tani dan Suka Jadi hasilnya kurang memuaskan disebabkan karena
kurangnya penggunaan bahan organik pada lahan tersebut.
Oleh sebab itu kami dari tim pengabdian merasa perlu untuk
melakukan pengabdian di Desa Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar
Kota Kabupaten Muaro Jambi agar permasalahan yang mereka hadapi dapat
diatasi.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan oleh tim pengabdian adalah :
1. Melaksanakan penyuluhan kepada kelompok tani Jaya dan Tunas
Harapan Jaya sebagai mitra tentang pentingnya memelihara kesuburan
tanah agar hasil tanaman selalu meningkat. 2. Memberikan penyuluhan
kepada kelompok tani Jaya dan Tunas Harapan Jaya tentang manfaat
pemberian pupuk organik dan cara pemberian pupuk organik yang
tepat untuk meningkatkan hasil tanaman.
2. Memberikan penyuluhan kepada petani tentang cara pembuatan
kompos dari limbah pertanian dan bahan in situ.
3. Melaksanakan demontrasi tentang pembuatan kompos dari pupuk
kandang yang dicampur dengan limbah pertanian.
211
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Berhubung karena musim kemarau yang sangat panjang dan tidak ada turun
hujan sama sekali sehingga hasil yang didapat oleh petani kurang maksimal.
212
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Anggota kelompok tani banyak yang tidak mengusakahan lahannya dan
beralih pada pekerjaan lain dikarenakan musim kemarau dan sulit
mendapatkan air untuk menyiram tanaman mereka.
213
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Saran
Perlu pengabdian selanjutnya di lokasi kedua mitra agar tanaman cabe dan
sayur yang diusahakan betul-betul dikelola dengan baik dengan cara
pertanian organik sehingga hasil meningkat dan dapat menanmbah
pendapatan petani.
DAFTAR PUSTAKA
214
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
215
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 15 Muaro Jambi merupakan sekolah
yang berlokasi di pondok meja. Sekolah ini berdekatan dengan kampus
Universitas Jambi Pondok Meja. SMAN 15 Muaro Jambi senantiasa
memegang satya untuk mengoptimalkan kemampuan setiap siswa melalui
kegiatan pendidikan yang mengarah pada pengembangan potensi akademik,
bakat, dan minat siwa. SMAN 15 Muaro Jambi meyakini bahwa pada
hakikatnya setiap anak memiliki beragam kecerdasan (multiple intelligences)
yang menunggu untuk diungkap, digali, dilatih dan dikembangkan. SMAN
15 Muaro Jambi mengupayakan sebaik-baiknya dan menyediakan beragam
kegiatan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kecerdasan
majemuk yang ada pada anak didik. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang
dapat mencapai tujuan itu yaitu robotika. SMAN 15 Muaro Jambi ingin
mendapatkan teknologi robotika untuk memperkaya proses
pembelajarannya. Selama ini kegiatan ekstrakurikuler mempunyai
keterbatasan, pembelajarannya masih sangat sederhana. Kegiatan Workshop
robotika ini dapat memberikan kesempatan belajar yang lebih dalam
mengenai desain, pemrograman dasar dan pengaturan robot. Metode
pembelajaran yang akan kami terapkan merupakan metode belajar aktif
Eksperimental, dengan kata lain, siswa selalu diajak untuk aktif melihat,
mendengarkan, serta mencobakan secara langsung, dan dikemas dengan
suasana yang menyenangkan.Luaran (Output) dari kegiatan ini adalah:
produk robot hasil rancangan. Sedangkan luaran (Outcome) dari kegiatan ini
adalah laporan berupa sebuah karya tulis dan dokumentasi kegiatan. Setalah
melakukan wokshop siswa menjadi lebih paham mengenai dasar-dasar
robotik dan siswa juga dapat merancang dan membuat robot line follower.
Terbuatnya robot ini menunjukkan pengetahuan dan pemahaman mereka
mengenai robotik bertambah.
216
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik
menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, menggunakan program
yang telah didefinisikan (kecerdasan buatan) yang beroperasi secara
otomatis, ataupun penggabungan antara keduanya (Seng Chia, 2017).
Teknologi Robotik saat ini telah banyak digunakan dihampir semua
tempat yang memerlukan sebuah kinerja secara otomatis seperti palang
parkir otomatis, pintu otomatis, sistem keamanan otomatis, dan dipabrik-
pabrik yang hampir seluruhnya menggunakan teknologi terkendali otomatis
dan sebagainya (Febry Valentino, 2017), (Seng Chia, 2017). Seiring
perkembangannya yang semakin pesat dan terus berkembang, Teknologi
Robot dengan bidang keilmuannya yang disebut Robotik saat ini tidak
hanya dipelajari di Kampus-kampus saja, namun juga telah merambah pada
dunia pendidikan bahkan mulai dari usia TK, SD, SMP, sampai SMA / SMK
(Fatah Fatchurrohman, 2014).
Perkembangan dunia Robotik di Indonesia dari tahun ke tahun
semakin meningkat, ini bisa dilihat dari semakin banyaknya sekolah dan
lembaga pendidikan lainnya mulai dari jenjang TK sampai SMA / SMK yang
mengadakan Ekstrakulikuler Robotik, dan bahkan tak sedikit sekolah atau
lembaga pendidikan yang mewajibkan siswanya untuk mempelajari ilmu
Robot tersebut (Agung Nugroho, Chandra Dewi Kurnianingtyas, & Kusumo
Pamosoaji, 2016). Perkembangan yang siknifikan terlihat adalah di
Indonesia bagian tengah, khususnya di pulau Jawa. Tak hanya itu,
perkembangan dunia robotik usia sekolah di Indonesia juga terlihat dari
semakin banyaknya kompetisi Robot antar sekolah mulai dari tingkat
regional Kota, Provinsi, sampai Nasional dengan peserta yang semakin
banyak.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semkin pesat saat ini
dan dimasa yang akan datang, maka tak dipungkiri bahwa dunia Robotik
merupakan sebuah kebutuhan pengetahuan yang harus dipenuhi agar para
penerus bangsa dalam hal ini siswa usia sekolah dapat mengikuti
perkembangan teknologi dan bahkan dapat mengembangkan teknologi itu
sendiri dimasa yang akan datang. Sehingga ini merupakan andil besar
untuk terciptanya Indonesia sebagai negara maju dan berkembang.
217
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Bagi Sekolah
1. Meningkatkan Eksistensi, daya saing serta predikat sekolah SMA
Negeri 15 Muaro Jambi.
2. Menunjang pencapaian kurikulum dibidang Iptek
3. Mengadakan kompetisi Robotik yang juga dapat meningkatkan
Eksistensi sekolah serta menjalin silaturahmi antar sekolah.
4. Meningkatkan prestasi sekolah.
Bagi Guru
1. Meningkatkan Kompetensi guru, serta dapat mengarahkan dan
menuntun siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya.
2. Dapat menggunakan teknologi Robotik sebagai media pembelajaran
kreatif untuk siswa.
218
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Semua manfaat yang diperoleh bagi siswa melalui Workshop Robotik ini
mencakup semua ranah kemampuan siswa baik dibidang Kognitif (ilmu
pengetahuan), Afektif (karakter perilaku), dan Psikomotorik (keterampilan).
Oleh sebab itu kegiatan Workshop Robotik ini sangat tepat untuk
dikembangkan demi menunjang para siswa dan lulusan dapat menjadi
siswa yang mampu bersaing secara global.
METODE PELAKSAAN
Metode pembelajaran Workshop yang akan di terapkan merupakan metode
belajar aktif Eksperimental, dengan kata lain, siswa selalu diajak untuk
aktif melihat, mendengarkan, serta mencobakan secara langsung, dan
dikemas dengan suasana yang menyenangkan.
Setiap pertemuan satu Project, siswa akan diberikan Job Sheet
ataupun lembaran materi pendukung.
219
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
220
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Tahapan pada Pengabdian ini yaitu pembuatan rancangan robot line tracer,
pembautan lintasan ujicoba line tracer dan pembuatan modul pembelajaran
perakitan robot line tracer, serta terlaksananya kegiatan workshop.
Motor DC Gearbox
Kotak baterai
221
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
222
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Setelah pemberian materi selesai tahap berikutnya adalah perakitan robot line
follower. Pada tahap ini siswa dibagi menjadi 3 kelompok (Gambar 7). Setiap
kelompok diberikan satu paket robot line follower yang belum terangkai dan
modul pembelajaran. Setiap kelompok di bimbing oleh satu atau dua orang
mahasiswa.
223
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
(c) Kelompok 3
Gambar 7. Anggota kelompok workshop
Akhir dari Workshop ini siswa dapat membuat robot line follower analog. Hasil
kerja peserta ditunjukkan pada Gambar 9. Setelah robot mereka selesai
dilakukan pengujian pada robot. Pengujian tersebut dilakukan pada lintasan
yang sudah dibuat (Gambar 10).
224
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
225
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGEMENTS
Fakultas Teknik Universitas Jambi merupakan wadah pencipta sarjana di
bidang teknologi, sudah sepantasnya memberikan pendidikan di bidang
teknologi. Terimakasih kepada Fakultas Teknik Universitas Jambi yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis sehingga pengabdian ini bisa
terlaksana. Semoga tahun-tahun selanjutnya banyak sekolah-sekolah di Jambi
yang bisa mendapatkan pendidikan dalam bidang teknologi, khususnya
robotika.
DAFTAR PUSTAKA
226
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh semakin
terpojoknya posisi hukum adat yang pada dasarnya sudah hidup dan
mengakar dalam kehidupan masyarakat adat. Lemahnya sosialisasi dan
pemahaman masyarakat akan arti penting hukum adat dan kelestariannya.
Hal ini disebabkan oleh salah satunya pandangan masyarakat lemahnya
posisi hukum adat di dalam system hukum di Indonesia, sehingga
masyarakat lebih memilih menggunakan hukum positif dibandingkan
hukum adat. Sehingga pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk (1)
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan kedudukan
hukum adat dalam sistem hukum Indonesia. Hal ini bertujuan agar dalam
aplikasinya masyarakat tidak lagi memandang hukum adat sebagai suatu
sistem yang terpisah dalam sistem huykum di Indonesia, dalam artian dalam
hal-hal yang tertentu hukum adat dapat diambil sebagai langkah konkrit
dalam mencapai tujuan keadilan dalam setiap permasalahan dan sengketa
hukum yang dihadapi masyarakat; (2) Mendorong aparatur desa bersama
unsur 4 (empat) jenis yang dalam hal ini terdiri atas, Depati, Ninik Mamak,
Alim Ulama dan Cerdik Pandai kedepatian semerap untuk menggalakkan
pemahaman masyarakat tentang materi muatan hukum adat yang hidup
dan berkembang dalam masyarakat kedepatian semerap. Kesimpulan:
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa sosialisasi ini mendapatkan
sambutan positif dari masyarakat. Di samping itu kesadaran dan
pemahaman masyarakat terhadap eksistensi hukum adat meningkat terlihat
dari kesimpulan sosialisasi dimana ada komitmen untuk menjaga kelestarian
dan menerapkan hukum adat dalam kehidupan bermasyarakat Saran:
kegiatan seperti ini hendaknya dilakukan secara berkala mengingat ancaman
tergerusnya hukum adat di tengah arus globalisasi saat ini tentu sangat
disayangkan, apalagi mengingat kedudukan hukum adat sebagai bagian dari
sejarah panjang kebudayaan dan peradaban nusantara.
227
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Keberadaan istilah adat bersendi syara’, syara’ bersendi kitabullah dipegang erat
oleh masyarakat kedepatian semerap. Dan dalam hal ini hubungan antara
syara’ dan adat dikenal dengan syara’ mengato, adat memakai. Dalam catatan
Darussami Ghazali ditulis: Pepatah adat mengatakan sepucuk arah ke atas
(satu pimpinan), Seakar arah ke bawah (satu rakyat yang bersatu), banyak
tukang biduk menjadi balin (oleng), banyak takuk kayu tidak rebah. Jadi kita
hanya mengenal satu pimpinan yang dipatuhi. Tidak banyak pimpinan.
Kalau ada perintah yang melanggar adat dan agama angkat ke rumah adat
untuk dimusyawarahkan.1
Hukum adat merupakan hukum yang hidup dan berkembang kepada
masyarakat yang menundukkan diri kepada sistem adat yang biasanya
hidup dalam waktu yang telah lama dalam kehidupan suatu masyarakat.
Merujuk kepada pendapat Hilman Hadikusuma: “Hukum adat merupakan
salah satu sumber yang penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi
pembangunan hukum nasional yang menuju kea rah unifikasi hukum yang
terutama akan dilaksanakan melalui perbuatan perundang-undangan”2.
Keberadaan hukum adat sendiri merupakan jiwa dari bangsa itu
sendiri. “unsur kejiwaan hukum adat berintikan kepribadian bangsa
Indonesia perlu dimasukkan ke dalam lembaga-lembaga hukum baru, agar
supaya hukum yang baru itu sesuai dengan rasa keadilan dan kesadaran
hukum masyarakat bangsa Indonesia salah satu inti dari unsur-unsur
hukum adat guna pembinaan hukum waris nasional adalah hukum adat
waris”3.
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra pengabdian yakni keberadaan
hukum adat sudah mulai mengalami degradasi sebagai salah satu dampak
dari globalisasi. Dan dalam hal ini masyarakat mulai perlahan tidak lagi
menjadikan penyelesaian perselisihan ataupun sengketa hukum antar
masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak merasa adanya kepastian
hukum dari hukum adat yang padahal notabene hukum adat justru menjadi
solusi utama dalam mencapai tujuan-tujuan keadilan yang sebenarnya
mengingat hukum adat lebih mengutamakan prinsip win-win solution.
Di samping itu pemahaman masyarakat khususnya generasi muda
memudar karena minimnya sosialisasi baik oleh pihak eksternal maupun
internal masyarakat adat itu sendiri. Hal ini tentu harus segera dilakukan
pembenahan agar keberadaan hukum adat tidak menjadi luntur dan bahkan
menghilang di tengah masyarakat. Pemahaman dimaksudkan tidak hanya
terbatas diketahuinya materi hukum adat tersebut saja, tetapi juga
diterapkan dan digunakannya hukum adat tersebut oleh masyarakat. Selain
itu yang menjadi permasalahan juga adalah tidak terdokumentasinya hukum
228
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
adat tersebut dengan baik. Sehingga otentifikasi hukum adat tersebut juga
mendapat imbas dari hal tersebut. Tentu bukan hal yang tidak mungkin
menjadikan hukum adat menjadi hukum tertulis, hanya saja sudah barang
tentu masyarakat memerlukan dorongan dan sosialisasi agar kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap hukum adat meningkat.
Maka sehubungan dengan hal tersebut sebagai insan akademis tim
merasa sangat perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat kedepatian
semerap yang terdiri dari unsur perangkat desa, depati ninik mamak, alim
ulama, cerdik pandai, pemuda, dan Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT)
dalam kawasan kedepatian semerap sehubungan dengan pentingnya
menjaga kelestarian hukum adat dan penerapan hukum adat melalui
peningkatan pemahaman masyarakat terhadap eksistensi hukum adat dalam
sistem hukum Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas, dan diskusi langsung antara tim sosialisasi
dengan Kepala Desa Koto Patah Semerap dan Desa Pasar Semerap, untuk
mengadakan:
1. Sosialisasi kedudukan hukum adat dalam sistem hukum di Indonesia
pada masyarakat adat kedepatian semerap.
2. Memberikan pemahaman serta peningkatkan kesadaran hukum Desa
Koto Patah Semerap dan Desa Pasar Semerap sebagai bagian dari
masayarakat adat kedepatian semerap akan pentingnya kedudukan
hukum adat khususnya dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam
sistem hukum Indonesia.
METODE PELAKSANAAN
Adapun metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah dalam bentuk sosialisasi hukum yang dilakukan dengan beberapa
tahapan.
Persiapan
Pada tahapan persiapan Tim melakukan survey terhadap calon mitra dan
menginventarisir permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan
masyarakatnya. Setelah masalah diinventarisir maka dalam hal ini tim
menentukan satu permasalahan yang diangkat menjadi topik pengabdian
kepada masyarakat. Langkah persiapan selanjutnya dilakukan untuk
menentukan lokasi kegiatan, jumlah peserta, hari dan tanggal kegiatan.
Tahap berikutnya menyebarkan undangan dan konfirmasi kehadiran peserta
dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat.
229
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Materi kegiatan
Penyampaian materi yang dalam hal ini disampaikan oleh ketua tim
Pengabdian yakni Dr. Hj. Muskibah, SH., M.Hum. dalam hal ini sehubungan
dengan kedudukan hukum adat bahwa Negara mengakui keberadaan
kesatuan masyarakat hukum adat di Indonesia secara konstitusional haknya.
Dan tentu dalam hal ini termasuk pula hukum yang hidup di dalamnya
yakni hukum adat itu sendiri. Pengakuan hak tersebut dapat dimaknakan
sebagai pengakuan hak bagi masyarakat hukum adat terkait mengenai
eksistensinya. Dalam artian masyarakat hukum adat dilindungi konstitusi
eksistensi masyarakat dan segala hal yang hidup di dalam kehidupan
masyarakat itu sendiri, termasuk di dalam hal ini adalah hukum adat itu
sendiri yang menjadi bagian dari masyarakat hukum adat. Di samping itu,
pengakuan dan penghormatan hukum Negara itu berlaku sepanjang hukum
adat dan masyarakatnya sendiri masih hidup hingga saat ini. Dalam arti
bahwa pengakuan Negara tersebut patut menjadi catatan bagi bangsa
Indonesia untuk senantiasa menjaga kelestarian masyarakat adat dan
instrumennya sebagai warisan luhur bangsa Indonesia yang telah melalui
sejarah panjang ditambah lagi ancaman degradasi masyarakat adat itu
sendiri saat ini di tengah terjangan dan terpaan globalisasi. Catatan penting
pula sehubungan dengan landasan konstitusi tersebut adalah pengakuan
tersebut berlaku sepanjang hal-hal tersebut sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip NKRI itu sendiri. Maka dalam hal ini agaknya tidak
berlebihan jika disebutkan pengakuan Negara terhadap masyarakat hukum
adat dan hukum adatnya sendiri adalah pengakuan bersyarat (sekalipun
dalam konsep Negara hukum syarat-syarat tersebut merupakan bentuk
control bingkai Negara hukum).
Jika ditelisik lebih jauh, sebagaimana diatur pada Pasal 4 Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 52 Tahun 2014 tentang pengakuan dan
perlindungan masyarakat hukum adat yang dalam hal ini mengatur
sehubungan tentang tahapan dan syarat yang harus dipenuhi oleh
Masyarakat Hukum Adat untuk memperoleh kepastian hukum atas hak-hak
tradisionalnya. Di dalam ketentuannya tersebut masyarakat adat harus
melalui tahapan-tahapan yang dilakukan secara berjenjang untuk
mendapatkan legalisasi pengakuan atas masyarakat hukum adat itu sendiri
dimana dalam hal ini tahapan-tahapan tersebut meliputi tahapan identifikasi
masyarakat hukum adat, verifikasi dan validasi masyarakat hukum adat
serta kemudian setelah 3 (tiga) tahapan tersebut dilalui maka dalam hal ini
dilakukan penetapan masyarakat hukum adat sebagai output dari tahapan-
tahapan tersebut.
Lebih lanjut diatur bahwa dalam tahapan identifikasi masyarakat
hukum adat, hal-hal yang menjadi objek adalah sejarah masyarakat hukum
230
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
adat, hukum adat, wilayah adat, harta kekayaan dan/atau benda-benda adat,
kelembagaan/sistem pemerintahan adat. Lebih lanjut sehubungan dengan
wilayah adat dan kelembagaan/sistem pemerintahan adat secara substansial
pada ketentuan hukum ini belum diatur secara jelas teknis penentuan cara
menentukan wilayah adat yang dikuasai oleh masyarakat hukum adat dan
atau pun kelembagaan/sistem pemerintahan adat apakah diatur secara
stuktural.
Dalam fokus kedudukan hukum adat dalam sistem hukum Indonesia,
kembali konstitusi dimana Pengakuan terhadap hukum tidak tertulis dahulu
hanya dijelaskan atau dicantumkan dalam Penjelasan Umum UUD 1945
yang dalam hal ini mengatur ”... Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar
yang tertulis, sedang di sampingnya Undang-undang Dasar itu berlakunya
juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-atauran dasar yang
timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara meskipun
tidak tertulis”. Dalam artian hukum adat yang pada umumya tidak tertulis
memiliki kedudukan yang sama dengan hukum lainnya yang berlaku di
Indonesia mengingat pengakuan terhadap hukum tidak tertulis di samping
Undang-Undang Dasar itu sendiri.
Maka dalam hal ini dapat dipahami bahwa kedudukan hukum adat di
dalam sistem hukum di Indonesia memiliki kedudukan secara konstitusional
bersifat sama dengan kedudukan hukum pada umumnya berlaku dalam
kehidupan bernegara di Indonesia, namun yang patut digaris bawahi juga
terdapat perbedaan antara hukum adat dengan hukum yang berlaku pada
umumnya yakni dari aspek keberlakuan dan bentuknya. Dimana dalam hal
ini keberlakuan hukum adat hanya berlaku untuk orang Indonesia dan dari
aspek bentuknya hukum adat pada umumnya tidak tertulis. Oleh karena itu,
tentu sebagaimana syarat pengakuan tersebut adalah kewajiban bersama
untuk senantiasa melestarikan hukum adat dan masyarakat hukum adat itu
sendiri, sehingga nilai-nilai luhur bangsa tersebut dapat selamat dari
terjangan degradasi akibat globalisasi.
Kegiatan Pokok
Tabel 1. Rancangan kegiatan
231
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
2 Penjelasan mengenai mekanisme Peserta pengabdian memahami bagaimana
pemberlakuan hukum adat. memberlakukan hukum adat dalam penyelesaian
masalah hukum dan sengketa agar tidak
bertentangan dengan eksistensi hukum positif
Indonesia.
RANCANGAN EVALUASI
232
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Evaluasi Kegiatan
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara bersamaan selama
kegiatan sosialisasi berlangsung. Instrumen yang digunakan meliputi
pengamatan secara langsung mengenai sikap dan melalui daftar pertanyaan
atau kuis yang diberikan langsung oleh Tim Sosialisasi. Berdasarkan hasil
evaluasi yang dilakukan melalui wawancara yang dilakukan sebelum
maupun setelah kegiatan dilaksanakan serta pengamatan selama kegiatan
sosialisasi maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. 85% peserta sosialisasi mengetahui dan memahami materi yang
disampaikan yakni sehubungan dengan kedudukan hukum adat dalam
sistem hukum Indonesia;
2. 85% peserta sosialisasi berpartisipasi secara aktif selama kegiatan
berlangsung dengan ditandai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan materi sosialisasi serta menunjukkan kedisiplinan dan
tata tertib selama mengikuti kegiatan;
3. 100% peserta sosialisasi sepakat untuk menerapkan dan menjaga
kelestarian hukum adat, khususnya hukum adat yang hidup pada
masyarakat adat kedepatian semerap.
Selama kegiatan sosialisasi, peserta menunjukkan sikap antusias
dengan ditandai banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para peserta
kepada Tim Sosialisasi. Dari hasil evaluasi secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi, menunjukkan peningkatan
pengetahuan dan pemahaman tentang isi materi materi sosialisasi yakni
Sejarah hukum adat, Kedudukan hukum adat dalam konstitusi, Urgensi
pelestarian dan penerapan hukum adat dan Kelebihan penyelesaian masalah
hukum melalui hukum adat
KESIMPULAN
Pengabdian kepada masyarakat sehubungan dengan sosialisasi eksistensi
hukum adat dalam sistem hukum di Indonesia di Desa Pasar Semerap dan
Desa Koto Patah Semerap Kabupaten Kerinci telah dapat dijalankan dengan
baik dan tanpa halangan yang berarti. Dengan kerjasama tim pengabdian
yang baik dan peran serta aktif dari penyuluh/narasumber dalam kegiatan
pengabdian ini maka semuanya telah berjalan sesuai yang diharapkan dan
233
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGMENT
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Universitas Jambi yang telah
mendanai kegiatan pengabdian PPM ini melalui sumber Dana DIPA-PNBP
pada Pascasarjana Universitas Jambi Tahun 2019 Nomor: SP DIPA
042.01.2.400950/2019, Tanggal 05 Desember 2018, sesuai Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor:
B/129/UN21.18/PM.01.01/2019 Tanggal 7 Mei 2019 dan Surat Perjanjian
Penugasan dalam Rangka Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Nomor: 2279/UN21.18/PM.01.01/2019, tanggal 7 Mei 2019.
DAFTAR PUSTAKA
234
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Anggaran dana desa merupakan dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang dibagikan secara proporsional kepada setiap desa. Dana desa
ditujukan untuk penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan
masyarakat. Kendala yang dihadapi oleh mitra bahwa masyarakat Desa
Tanjung Lanjut Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi secara
substantif belum memiliki inisiatif untuk berkontribusi dalam pengelolaan
anggaran dana desa dan pengembangan potensi desa. Budaya paternalistik
masyarakat desa menyebabkan masyarakat bersikap acuh dan memberikan
kepercayaan sepenuhnya kepada kepala desa terhadap pengelolaan alokasi
anggaran dana desa. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu
dengan melakukan sosialisasi, monitoring serta controlling terhadap mitra
pengabdian yakni Desa Tanjung Lanjut Kecamatan Sekernan Kabupaten
Muaro Jambi. Berdasarkan hasil pengabdian yang dilakukan menunjukkan
adanya peningkatan pengetahuan dan tingkat partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan anggaran dana desa yang berdampak pada keikutsertaan
masyarakat terhadap pengembangan potensi desa sehingga pembangunan
desa berlangsung secara partisipatif dan mensejahterahkan.
PENDAHULUAN
Salah satu visi besar kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada periode
tahun 2014 – 2019 ialah meletakkan program pemerintah yang tertuang dalam
Nawa Cita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Salah satu wujud rekognisi negara kepada desa adalah
penyediaan dan penyaluran dana desa yang bersumber pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara. Ditetapkannya UU Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa merupakan wewenang Pemerintah Pusat dalam memberikan
235
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
236
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
4. Pembinaan organisasi Pembina/pendukung, yang menyambungkan
usaha pembangunan yang dilakukan oleh individu-individu
masyarakat pedesaan dengan lembaga lain atau tingkat yang lebih tinggi
(Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional).
5. Pembinaan kebijakan pendukung, yaitu yang mencakup input, biaya,
kredit, pasaran, dan lain-lain yang member iklim yang serasi untuk
pembangunan (M. Slamet : 2013).
Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh tim Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Jambi berlokasi di Desa Tanjung Lanjut,
Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. Lokasi tersebut dipilih
berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa desa tersebut belum dapat
melaksanakan kegiatan pengelolaan anggaran dana desa secara partisipatif. 2
(dua) faktor utama rendahnya tingkat partisipasi masyarakat desa yaitu (1)
Budaya paternalistik masyarakat desa menyebabkan masyarakat bersikap
acuh dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada kepala desa terhadap
pengelolaan alokasi anggaran dana desa. (2) Tingkat pemahaman masyarakat
Desa Tanjung Lanjut masih dalam skala rendah sehingga masyarakat desa
lebih banyak diam dan menerima hasil yang tidak mampu memberikan
kesejahteraan yang meningkat.
Dampak dari perencanaan dan pengelolaan anggaran dana desa serta
pembangunan yang belum partisipatif di Desa Tanjung Lanjut, Kecamatan
Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi adalah manfaat pembangunan belum
dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat desa, padahal pelaksanaan
pembangunan desa belum dapat disebut berhasil apabila masih ada sebagian
warga masyarakat yang belum merasakan manfaat dari proses pelaksanaan
pembangunan tersebut.
Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan pengelolaan anggaran
dana desa yang berdampak pada kemajuan pembangunan desa yang
partisipatif, Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Jambi mengajak masyarakat desa di Desa Tanjung
Lanjut beserta pemerintah desa untuk belajar bersama-sama tentang
pentingnya pengelolaan anggaran dana desa yang partisipatif melalui
tahapan kegiatan sosialisasi, monitoring dan controlling yang
diselenggarakan. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan Desa Tanjung Lanjut
kedepan benar-benar menjadi desa yang mandiri, otonom dan
mensejahterahkan masyarakatnya.
MASALAH
Masalah dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan
di Desa Tanjung Lanjut, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi adalah
pengelolaan perencanaan anggaran dana desa yang masih bersifat elitis dan
237
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PENERAPAN
Kegiatan penguatan partisipasi masyarakat desa dalam tahapan sosialisasi,
monitoring, dan controlling hasil pengeloaan potensi anggaran dana desa
dilaksanakan dengan metode partisipatif, yaitu melibatkan masyarakat dalam
setiap rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan. Adapun beberapa bentuk
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelatihan peningkatan pemahaman tentang undang-undang desa dan
pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
2. Pelatihan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang
pentingnya pemetaan sumber daya potensial desa dalam meningkatkan
perekonomian warga.
3. Pelatihan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang
pentingnya tata cara pengeloaan, perencanaan, pelaksanaan serta
penatausahaan keuangan desa.
4. Pelatihan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang tata cara
pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan desa.
5. Simulasi atau praktik penyusunan perencanaan pembangunan desa
yang lebih bersifat partisipatif melalui pengelolaan anggaran dana desa
Dalam rangkaian tahapan metode pengabdian kepada masyarakat
tersebut, tim pelaksana mengundang para narasumber yang memiliki
kompetensi di bidang pembangunan desa baik dalam meningkatkan
238
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
239
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
240
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
241
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Tim Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi dengan tema partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan anggaran dana desa di Desa Tanjung Lanjut, Kecamatan
Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi berjalan baik. Kegiatan tersebut
memberikan pemahaman dan pengetahuan baru terhadap masyarakat desa
dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan sosialisasi,
monitoring dan controlling pelatihan, praktik simulasi serta pendampingan
yang dilakukan berpengaruh terhadap peningkatan komitmen aparatur desa
dan masyarakat desa serta kelompok organisasi kemasyarakatan guna
berpartisipasi aktif dalam membangun desa melalui pengelolaan anggaran
dana desa. Ke depan, dengan anggaran dana desa yang terus meningkat
diharapkan Desa Tanjung Lanjut dapat menjadi desa yang berkemajuan dan
memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya melalui rencana program
pembangunan desa yang partisipatif.
DAFTAR PUSTAKA
Susetiawan, D. C. Mulyono, and Roniardian M.Y. 2018. “Penguatan Peran
Warga Masyarakat Dalam Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Hasil
Pembangunan Desa”. Dalam Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4 (1) :
109-118. http://doi.org/10.22146/jpkm.27512
242
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
243
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Provinsi Jambi merupakan provinsi yang memiliki lahan gambut ketiga
terluas di pulau Sumatera. Luas area lahan gambut di Provinsi Jambi
mencapai 736.227,20 ha atau sekitar 14% dari luas Provinsi Jambi yang
tersebar di 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas
311.992,10 ha, Kabupaten Muaro Jambi seluas 229.703,90 ha, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat seluas 154.598 ha, Kabupaten Sarolangun seluas
33.294,20 ha, Kabupaten Merangin seluas 5.809,80 ha dan Kabupaten Tebo
seluas 829,20 ha (BPS, 2010).
Ketersediaan air di lahan gambut sangat banyak dan melimpah
sepanjang tahun, akan tetapi karena karakteristik yang dimilikinya menjadi
hambatan ketersediaan air bersih yang memadai pada daerah tersebut.
Sehingga jumlah air yang banyak dan melimpah belum dapat diiringi dengan
pemanfaatan secara maksimal oleh masyarakat, disebabkan sampai saat ini
masyarakat masih belum mampu mengolah air gambut menjadi air bersih
yang memenuhi standar baku mutu air bersih yang telah ditetapkan oleh
244
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Permenkes No 429 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Hal
ini menyebabkan terjadinya krisis air minum di daerah-daerah yang memiliki
lahan gambut. Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan air minum
masyarakat biasanya menggunakan air hujan atau membeli air galon dengan
biaya yang cukup tinggi yakni Rp 5000 – 7.500/galon (dengan isi 18 Liter).
Beberapa metoda yang sudah digunakan untuk memperbaiki kualitas
air gambut ada berbagai macam antara lain dengan teknik penyulingan,
reverse osmosis, penyerapan warna dengan lumpur dilanjutkan dengan
saringan pasir lambat, pengolahan dengan bahan kimia menggunakan NaOH
dan FeClSO4 (Aqua Peat 95), pengolahan menggunakan bahan kimia dengan
pembantu koagulan dilanjutkan dengan flokulasi dan sedimentasi (ASTM,
1982), serta teknologi flokukasi dan sedimentasi, namun sampai sekarang
metode-metode tersebut masih belum bisa diaplikasikan di lapangan karena
keterbatasan biaya dan pengadaan bahan-bahan kimia tertentu, sehingga
diperlukan metode lain yang praktis dan murah biayanya, salah satu metode
yang diajukan pada proposal pengabdian ini adalah dengan teknologi
menggunakan teknologi powder CCBN dan adsorben pasir yang sederhana,
murah dan praktis (Iswono, 2001), (Dewi & Notodarmojo, 2007), (Rochayati,
2011a), (M Naswir., 2003), (M Naswir. & Lestari, 2003), (M Naswir. & Haviz,
2008), (Eri & Hadi, 2008), (M Naswir., Arita., Marsi, & Salni, 2012) serta
(Naswir., Arita, Marsi, & Salni, 2013).
Kelurahan Mekar Jaya terletak di Kecamatan Betara, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi dengan luas area 19,67 km2. Kelurahan
Mekar Jaya di sebelah utara berbatasan dengan Desa Bunga Tanjung, sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Mandala Jaya, sebelah timur berbatasan
dengan Desa Teluk Kulbi dan sebelah barat berbatasan dengan Sungai Bram
Itam. Jarak kelurahan Mekar Jaya dengan Kota Jambi sekitar 120 km dengan
jumlah penduduk 2685 jiwa dan kepadatan penduduk 113,09 penduduk per
km2. Daerah ini merupakan daerah gambut dimana pengelolaan air bersih
masih terbatas. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan air bersih untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam pengabdian kepada masyarakat
ini akan dilakukan pengolahan air bersih dari sumber air gambut
menggunakan adsorben CCBN dan pasir di Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan
Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Instalasi pengolahan air bersih ini
diletakkan di Majlis Ijtihad yang difungsikan sebagai tempat pengajian dan
belajar oleh masyarakat. Instalasi pengolahan air bersih diharapkan mampu
menyediakan air untuk kebutuhan majlis, terutama untuk minum, berwudhu
dan kegiatan lainnya. Jarak antara sumber air gambut dengan instalasi
pengolahan air bersih sekitar 40 m.
245
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
246
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
247
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Kegiatan 2
Pada kegiatan ini, tim pengabdian sedang memasang instalasi pengolahan air
bersih dari air gambut dengan bergotong royong bersama masyarakat Kel.
Mekar Jaya Kec.Betara Kab. Tanjung Jabung Barat (ditampilkan pada Gambar
2) Hal ini bertujuan sebagai pengenalan pendahuluan terhadap masyarakat
mengenai mekanisme pengolahan air yang akan diterapkan.
Kegiatan 3
Tim pengabdian menunjukkan kepada masyarakat perbandingan produk air
yang telah melewati proses pengolahan kualitasnya lebih baik sehingga dapat
digunakan untuk keperluan masyarakat. Perbandingan kualitas air terlihat
pada Gambar 3.
248
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
ACKNOWLEDGEMENTS:
Pengabdian ini didanai oleh dana PNBP Fakultas Teknik Tahun 2019
DAFTAR PUSTAKA
ASTM. (1982). Standard Test Method for Volatile Matter in the Analysis of
Coal and Coke. ASTM D-3175-3182. .
BPS. (2010). Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, Badan
Pengkajian dan Pengembangan Daerah. Jambi. .
Dewi, F., & Notodarmojo. (2007). Penurunan Warna dan Kandungan Zat
Organik Air Gambut dengan Cara Two Stage Coagulation. Journal Teknik
Lingkungan ITB, 13(1), 17-26.
Eri, I. R., & Hadi, W. (2008). Kajian Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih
dengan Kombinasi Proses Upflow Anaerobik Filter dan Slow Sand Filter.
Tesis Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya, 1-8.
Iswono. (2001). Efektivitas Poly Aluminium Chlorida Terhadap Penurunan
Intensitas Warna Air Gambut di Siantan Hulu Kota Pontianak. Tesis.
Universitas Diponegoro, 1-9.
Naswir., Arita, S., Marsi, & Salni. (2013). Characterization of Bentonite by XRD
and SEMEDS and Usege to Increase pH and Color Removal, Fe and
Organic Substance in Peat Water. Journal of Clean Energy Technologies,
1(4), 315-317 doi: DOI: 10.7763/JOCET.2013
Naswir., M. (2003). Bentonit usage to decrease colour concentration and Fe
metal in Peat Moss water. Proceeding National Seminar XI Chemical
Industry and Environment of Yogyakarta.
Naswir., M., Arita., S., Marsi, & Salni. (2012). The Regional Of Water Quality
Distrbution Of Peat Swamp Lowlands in Jambi. Proceeding International
Workshop on Sustainable Management of Lowland for Rice Production.
Banjarmasin, 27-28 September 2012 ISBN 978-602-8977(350 -349 ).
Naswir., M., Arita., S., Marsi, & Salni. (2013). Activation of bentonite and
application for reduction pH, color, organic substance, and Iron (Fe) in
the peat water. Science Journal of Chemistry, 1(5), 74-82. doi: doi:
10.11648/j.sjc.20130105.14
249
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Naswir., M., Arita., S., Marsi, & Salni. (2014). Optimalisasi Pengolahan Air
Gambut Menjadi Air Bersih Di Daerah Lahan basah (Lowlands) Dengan
Teknologi Formulasi Bahan Baku Lokal. Disertasi . Pasca Sarjana
Universitas Sriwijaya.
Naswir., M., & Haviz, A. (2008). Study of Peat Moss water for consume water
with CCBNRO Technology. Proceeding Seminar International to UNSOED
Jawa Tengah.
Naswir., M., & Lestari, I. (2003). Efektivitas penggunaan Bentonit dan Arang
aktif Cangking Sawit untuk Penjernihan dan Penurunan Kadar Ion Besi
pada Air Gambut. Laporan penelitian FKIP Universitas Jambi.
Rochayati, S. (2011a). Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai
Penelitian Tanah, . Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Kementerian Pertanian, 1-89
250
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Artikel ilmiah sebagai salah satu komponen penting dalam proses perkuliahan, saat ini
artikel ilmiah masih dianggap sulit oleh sebagian mahasiswa. Hal tersebut disebabkan
karena banyaknya komponen penting yang harus diperhatikan oleh mahasiswa dalam
tata cara penulisan artikel. Artikel ilmiah seharusnya dibuat dengan aturan-aturan
baku tertentu, tetapi tidak diperhatikan oleh mahasiswa. Selain itu dosen pembimbing
skripsi kadang-kadang masih tidak memperhatikan tata cara penulisan artikel ilmiah
tetapi hanya fokus terhadap hasil penelitiannya saja serta tidak memberikan koreksi
atau pembenaran terhadap karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa. Oleh karena itu,
mahasiswa terkadang harus belajar secara mandiri untuk mengetahui cara membuat
karya ilmiah yang baik dan benar. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan suatu
kegiatan pelatihan penulisan artikel/karya ilmiah bagi mahasiswa tugas akhir program
studi farmasi dan kimia FST Universitas Jambi. Pelatihan ini bertujuan untuk
meningkatan kemauan dan kemampuan (motivasi) mahasiswa menulis karya tulis
ilmiah berjenis makalah, diktat, modul dan PKM, sehingga mahasiswa menjadi
produktif dalam menghasilkan karya tulis ilmiah. Kegiatan PPM ini diharapkan dapat
membekali mahasiswa TA kedua mitra tersebut mempunyai kemauan dan
keterampilan untuk membuat artikel ilmiah sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan serta dapat menulis artikel ilmiah dari hasil data magang
dan skripsi. Hasil dari kegiatan sosialiasi kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah
mahasiswa tugas akhir prodi farmasi dan prodi kimia Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi telah dilaksanakan dengan hasil baik. Khalayak sasaran antara yang
dipilih dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai semangat
yang tinggi untuk mengikuti semua kegiatan sampai selesai dan dinilai mampu untuk
menularkan pengetahuannya pada orang lain.
251
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
PENDAHULUAN
Adanya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2011 tentang
Terbitan Berkala Ilmiah, dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendi- dikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 152/E/T/ bulan
Januari 2012 tentang kewajiban publikasi karya ilmiah diantaranya adalah kewajiban
mahasiswa S1 untuk membuat artikel dan menerbitkannya di jurnal ilmiah. Selama ini
artikel yang ditulis oleh mahasiswa dengan dibimbing oleh dosen pembimbing skripsi
atau penguji skripsi belum secara utuh memenuhi standar yang ada. Banyak terjadi
ketidaksesuaian penulisan yang ditulis mahasiswa. Hal ini pun akan lebih
menyusahkan dan terjadinya proses panjang baik bagi mahasiswa maupun pihak
pengelola jurnal ilmiah prodi (E-Journal prodi).
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
ialah agar: (1). Peserta pelatihan mahasiswa tugas akhir dapat memahami tata cara
penulisan artikel ilmiah, (2). Peserta pelatihan mahasiswa tugas akhir mampu
melakukan penulisan karya ilmiah, (3). Peserta pelatihan mahasiswa tugas akhir dapat
memahami kaidah selingkung e-journal program studi dilingkungan fakultas Sains dan
Teknologi. Khalayak sasaran antara yang dipilih dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini mempunyai semangat yang tinggi untuk mengikuti semua kegiatan
sampai selesai dan dinilai mampu untuk menularkan pengetahuannya pada
mahasiswa tugas akhir yang tidak mengikuti pelatihan ini.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah
terlaksananya sosialisasi atau pelatihan tentang penulisan artikel ilmiah kepada
mahasiwa Tugas akhir di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi. Kegiatan ini
dibagi menjadi 2 tahap yaitu, tahap 1 dilakukan untuk seluruh mahasiswa farmasi yang
sedang melaksanakan Tugas Akhir dan tahap 2 dilakukan untuk seluruh mahasiswa
kimia yang sedang melaksanakan Tugas Akhir.
METODE PENGABDIAN
Kegiatan ini diawali dengan melakukan koordinasi tim Pengabdian Pada Masyarakat
(PPM) dengan Ketua HIMAFA (Himpunan Mahasiswa Farmasi) Ketua HIMKI
(Himpunan Mahasiswa Kimia) dalam bentuk surat pernyataan mitra yang ditanda
tangani oleh ketua himpunan masing-masing.
Sasaran dari pelatihan ini adalah Mahasiwa Tugas Akhit dengan tujuan agar
mereka dapat mengembangkan keterampilan dengan membiasakan diri untuk dapat
membaca efektif, menyaring informasi, memilah berita yang perlu dan tidak serta
memperkaya wawasan atau cakrala mahasiswa itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut
diatas diharapkan kedepannya mahasiswa mampu membuat aritikel ilmiah yang dapat
252
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
diterbitkan pada jurnal nasional yang terakreditasi ataupun jurnal internasional yang
bereputasi.
253
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
254
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
akan lepas juga dengan penulisan artikel ilmiah yang menyertainya. Tentunya hal ini
menjadi langkah dasar dan utama secara umum dalam bentuk karya ilmiah yang
dipublikasi dalam bentuk jurnal online ataupun jurnal buku.
Metoda yang digunakan dalam pelatihan ini adalah dalam bentuk ceramah,
diskusi, Tanya jawab, demonstrasi dan praktek. Sebelum dimulai pelatihan, mahasiswa
dianjurkan mendownload mendeley dan mengisi queisoner melalui format google
form. Tujuan pengisian quesioner ini adalah untuk melihat pengetahuan mahasiswa
dalam penulisan artikel ilmiah sebelum pemberian materi dengan setelah pemberian
materi.
255
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
256
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Dengan adanya pretest dan post test yang dilaksanakan pada pelatihan ini, dapat
ditunjukkan adanya tingginya minat peserta untuk ikut kegiatan pelatihan. Adanya
peningkatan pengetahuan tentang artikel ilmiah diukur melalui pretest pada saat
pertemuan pertama dan dan post test pada saat pertemuan akhir diperoleh kenaikan
rata-rata sebesar 20%. Hal ini menuunjukkan bahwa mahasiwa berminat untuk
mngikuti dari pemateri.
Adanya pemahaman yang benar tentang artikel ilmiah, terutama yang berkaitan
dengan kajian teori penulisan artikel ilmiah, diharapkan peserta lebih paham dan
mengambil langkah-langkah dan tata cara penulisan yang benar seperti yang sudah
disampaikan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Adanya pemahaman
yang benar tentang e-journal, baik di tingkat Prodi, ditingkat fakultas, Universitas
maupun pada e-journal lembaga lain baik yang sudah terakreditasi maupun yang
belum.
257
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
tinggi untuk mengikuti semua kegiatan sampai selesai dan dinilai mampu untuk
menularkan pengetahuannya pada orang lain.
Disarankan agar Kegiatan semacam ini diharapkan dapat dilaksanakan pada
khalayak sasaran antara yang lain misalnya untuk para mahasiswa satu angkatan,
baik mahasiswa TA prodi farmasi maupun para mahasiswa TA prodi kimia yang
memerlukan pengetahuan tentang penulisan artikel ilmiah, agar peserta dapat
menyebarluaskan pengetahuan ini pada warga mahasiswa dilingkungannya sehingga
penyebaran pengetahuan oleh tim pengabdian masyarakat oleh tim dosen Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Sy. B., Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.
Nasution, S. 2003. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Pudak Scientific, 2010. Catalog Kit Percobaan Fisika SMA/MA, Bandung.
Siburian, Drs. Jodion dan Dr. rer. Nat. Asrial M.Si, 2010. Model Pembelajaran Sains,
FKIP Universitas Jambi
Tim Fisika Dasar I, 2006. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I, FKIP Universitas Jambi
Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2012. Buku Panduan Pengelolaan
JurnalTerbitan Berkala Ilmiah Elektronik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraturan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 49/Dikti/ Kep/2011 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan
Berkala Ilmiah.
258
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan selama enam bulan, yang
terbagi menjadi satu bulan masa persiapan termasuk sosialisasi dan administrasi,
tiga bulan masa penyuluhan dan percontohan , satu bulan masa evaluasi
keberhasilan kegiatan pengabdian dan satu bulan pembuatan laporan
pengabdian. Umumnya kegiatan pengabdian yang akan dilakukan ini lebih
bersifat partisipatif dan kooperatif, sehingga petani pepaya sebagai kelompok
sasaran dapat saling membantu dan bekerjasama, memiliki rasa tanggung
jawab terhadap kelangsungan dan kontinuitas kegiatan, baik selama maupun
setelah kegiatan pengabdian ini berlangsung. Sehingga luaran yang diharapkan
adalah: meningkatnya pengetahuan kelompok petani tentang diversivikasi
tanaman sayuran diantara tanaman papaya; semakin beragam diversivikasi
diharapkan semakin meningkat penerimaan petani khususnya dan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya.
PENDAHULUAN
Pepaya (Carica pepaya l) memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena
memiliki daya terima yang luas. Menurut Khairiyakh (2009) Selain dikonsumsi
langsung, pepaya juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan dan
minuman yang diminati pasar luar negeri seperti olahan puree, pasta pepaya,
manisan basah, saus pepaya dan jus pepaya, selain itu pepaya juga sering dipakai
sebagai bahan pencampur dan pengental dalam industri saus cabe dan saus
tomat. Kesadaran masyarakat yang semakin peduli akan kebutuhan gizi
membuat permintaan buah pepaya semakin meningkat, sehingga kebutuhan akan
buah pepaya juga meningkat, dimana dalam kurun waktu 2010-2015 meningkat
sebesar 20.91% (Direktorat Jendral Hortikultura, 2016).
Kota Jambi memiliki beberapa komoditas tanaman hortikultura yang saat ini
sedang dikembangkan, hal ini dapat dilihat dari besarnya potensi produksi pada
tahun 2015 yang dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
259
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
260
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian pada masyarakat dilakukan selama enam bulan, yang
terbagi menjadi satu bulan masa persiapan termasuk sosialisasi dan administrasi,
tiga bulan masa penyuluhan dan percontohan , satu bulan masa evaluasi
keberhasilan kegiatan pengabdian dan satu bulan pembuatan laporan
pengabdian.
Umumnya kegiatan pengabdian yang dilakukan ini lebih bersifat
partisipatif dan kooperatif, sehingga petani pepaya sebagai kelompok sasaran
dapat saling membantu dan bekerjasama, memiliki rasa tanggung jawab
terhadap kelangsungan dan kontinuitas kegiatan, baik selama maupun setelah
kegiatan pengabdian ini berlangsung.
Prosedur Kerja
Secara umum prosedur kerja dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
merupakan hasil kesepakatan antara tim pelaksana dengan mitra yang ada di
Kelurahan Bagan Pete kecamatan Alam Barajo Kota Jambi (Gambar 1).
Dari Gambar 1 dapat terlihat bahwa antara tim pelaksanan kegiatan, yaitu
PPL, tim pengabdian Universitas Jambi dan perangkat desa saling bersinergis
dalam mensukseskan kegiatan pengabdian ini pada kelompok tani pepaya di
Kelurahan Bagan Pete.
TIM PENGABDIAN
UNJA
KEGIATAN :
-SOSIALISASI KEGIATAN
- PENYULUHAN DAN PEMBUATAN
DEMPLOT
- EVALUASI KEGIATAN
PETANII
262
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Jambi. 2016. Kota Jambi dalam angka 2011. Badan Pusat
Statistik Kota Jambi. Jambi
Balai Penelitian Buah Tropika. 2008. Pengelolaan Buah Pepaya Sehat. Balai Penelitian
Buah Tropika. Sumatera Barat
Hernanto,1996. Ilmu Usahatani.Jakarta, Penebar Swadaya
263
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
264
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
Abstrak
Tingginya aktivitas rumah tangga dalam kegiatan konsumsi barang dan jasa sejalan
dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah atau yang kita kenal dengan istilah
sampah seringkali menjadi permasalahan lingkungan yang tidak pernah
terselesaikan. Jika permasalahan sampah tidak dapat diselesaikan di tingkat RT,
dan Kelurahan, maka permasalahan ini akan menjadi semakin besar. Adapun jenis
sampah yang dihasilkan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua yaitu sampah
organik dan anorganik. Untuk sampah organik mudah untuk diuraikan, sedangkan
untuk limbah anorganik sangat sulit terurai. Untuk menanggulangi permasalahan
limbah anorganik adalah dengan cara daur ulang. Saat ini mayoritas sampah yang
menjadi permasalahan di Kota Jambi terutama di Kelurahan Arab Melayu adalah
sampah anorganik yang berbahan plastik, aqua, dan alat rumah tangga. Untuk
mengatasi permasalahan sampah anorganik ini yaitu dengan cara menggubahnya
menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai tambah dan nilai jual. Dalam lingkup
keluarga peran perempuan sangat penting dalam menjada kebersihan lingkungan.
Selain itu, perempuan juga memiliki aktivitas konsumsi paling besar. Sehingga
melalui pemberdayaan perempuan berkaitan dengan limbah anorganik masing-
masing rumah tangga dapat berkurang, karena sebagian sampah telah diolah
menjadi kerajinan tangan seperti bunga, dan tas yang unik dan tidak kalah menarik
dengan model tas-tas masa kini.
PENDAHULUAN
Kenaikkan jumlah penduduk setiap tahunnya membuat aktivitas masyarakat
menjadi semakin tinggi. Sisa-sisa dari aktivitas masyarakat ini berupa limbah
rumah tangga yang memberikan dampak yang negatif seperti dampak lingkungan,
kesehatan, dan dampak secara social ekonomi jika tidak langsung ditangani dengan
baik (Gelbert,dkk.1996). Andanya penumpukan sampah atau yang dikenal sebagai
limbah rumah tangga. Pengelolaan limah rumah tangga menjadi kerajinan tangan
dapat memanfaatkan sampah anorganik seperti botol bekas yang berbahan plastic.
Pengolahan kerajinan tangan ini dapat meningkatkan nilai tambah suatu barang
sehingga memiliki nilai guna atau value add yang lebih tinggi dari barang tersebut
265
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
266
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
Umumnya yang terjadi masalah sampah akan menjadi momok menjijikkan bagi
sebagian orang sehingga kurang peduli tentang kebersihan lingkungan.
Selanjutnya ketidaktahuan masyarakat membuat sampah yang dibuang itu tidak
memiliki manfaat apa-apa. Meraka hanya tahu bagaimana mengelola sampah,
membuang ketempat yang benar dan mingkatkan kreatifitasnya. Ini adalah fakta
yang mengapa permasalahan sampah tidak tuntas di Indonesia.
Pemanfaatan sampah anorganik dapat menjadi sesuatu yang berharga dan
memiliki nilai tambah berupa pendapatan rumah tangga. Pemberdayaan
perempuan di Kelurahan dapat menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja
baru yang menjadikan sampah anorganik menjadi kerajinan tangan. Hal ini sejalan
dengan penelitian Saleh,M (2014) yang menyatakan bahwa peran perempuan
sangat penting dalam pengelolaan sumber daya alam dan melestarikanya.
Sedangkan menurut Rahma, A,dkk (2014) menyatakan bahwa peran gender tidak
berpenngaruh signifikan terhadap kesejahteraan subjektif keluarga. Kodrat seorang
perempuan berkaitan dengan bagaiaman keahliannya mengurus rumah, dan
menjaga lingkungannya Dalam hal ini perempuan mempunyai peran yang besar
terhadap kebersihan lingkungan berkaitan dengan limbah rumah tangga yang di
guankan setiap harinya. Berdasarkan latarbelakang tersebut maka penulis tertarik
untuk melakukan pengabdian tentang pemberdayaan perempuan di Masyarakat
melalui pemanfaatan limbah Rumah Tangga menjadi kerajinan tangan dalam
meningkatkan pendapatan pendapatan di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan
Pelayangan Kota Jambi. Adapun proses pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan
tergambar sebagai berikut:
267
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
METODE
Kegiatan Pengabdian
Pelaksanaan kegiatan pengabdian perlu dilakukan perencanaan dalam
mempersiapkan persiapan pelaksanaan pengabdian di Kelurahan Arab Melayu
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran
2019-2020.Adapun tahapan-tahapan adalah sebagai berikut:
268
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk
merumuskan agenda pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat pada semester
Genap Tahun 2019/2020. Berdasarkan hasil rapat disepakati bahwa tema dan
anggenda pengabdian kepada masyarakat tahun ini adalah Pembinaan Masyarakat
di Kelurahan Arab Melayu melalui pemberdayaan wanita melalui pengelolaan
limbah sampah menjadi kerajinan tangan dengan jangka waktu pelaksanaan ±6
bulan.
Tahap Pendekatan
Pada Tahap ini ketua tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Jambi, yang
akan dilakukan pada Kelurahan Binaan Program Studi Ekonomi Pembangunan
yang berada di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Pelayangan Kota Jambi.
Penelitian ini diketuai oleh Dr.Siti Hodijah,S.E.,M.Si, yang beranggotakan
Dr.Dra.Hj.Heriberta.,ME, H.Parmadi,ME dan Dwi Hastuti,SE.,M.Sc akan
melakukan pertemuan dengan Kepala Kelurahan dan Jajarannya dan masyarakat
yang berada di Kelurahan Arab Melayu untuk menyampaikan draft proposal
rencana kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Langkah ini dilakukan supaya
masyarakat dan aparat Kelurahan dapat menentukan tanggal pelaksanaan kegiatan
tersebut agar berjalan dengan lancar.
Jadwal pelaksanaan
Kegiatan pengabdaian pada mayarakat diperkirakan akan berlangsung selama ±4
bulan. yang dimulai dari penyusunan proposal pengabdian sampai dengan
penyelesaian kegiatan pengabdian berupa penyusunan laporan Kegiatan. Pelatihan
ini akan diadakan selama dua hari dengan durasi 480 menit. Lokasi pengabdian
masyarakat berada di Kantor Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Pelayangan Kota
Jambi. Sasaran program pengabdian masyarakat ini ditujukan di Kelurahan Pudak
269
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
270
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
Sejauh ini upaya pemanfaatan limbah anorganik sebagai bahan kerajinan tangan
yang ada di masyarakat kurang diberdayakan dengan baik khusnya di Kelurahan
Arab Melayu Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Analisis permasalahan yang yang
terdapat di Kelurahan Arab Melayu adalah: 1).Bagaimana cara mendayagunakan
limbah anorganik menjadi bahan kerajinan untuk kerajinan tangan yang bernilai
ekonomis. 2).Kegiatan daur ulang dari limbah anorganik menjadi kerajinan tangan
apakah sudah diterapkan di Kelurahan Pudak sebelumnya?. 3).Apakah usaha
pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual
dapat menjadikan lapangan pekerjaan bagi kaum wanita yang hanya bekerja
sebagai ibu rumah tangga?
Melihat permasalahan tersebut maka yang harus dilakukan adalah
memberikan sentuhan ilmu atau teknologi untuk pemanfaatan limbah anorganik
yang berbahan plastik, karet, dan alumunium kepada masyarakat khususnya yang
berada di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Selain
pelatihan keterampilan membuat bahan kerajinan tangan kelompok-kelompok
tersebut diberikan pengetahuan tentang pengelolaan manajemen untuk usaha
berbasis masyarakat. Kelompok dapat bermitra dengan Lembaga-lembaga lain
misalnya koperasi, bank dan pengusaha demi kelangsungan usaha.
Perkembangan sampah yang semakin menumpuk menjadi persoalan bagi
masyarakat sehingga persoalan ini perlu di selesaikan secara cepat.maka
dibutuhkan target. Begitu halnya dengan pengabdian kepada masyakat juga
memiliki target yang ingin dicapai pada kegiatan pelatihan dan pemanfaatan
limbah anorganik sebagai kerajinan tangan yang berbahan plastic menjadi barang
yang memiliki nilai ekonomi di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Pelayangan
Kota Jambi. Berdasarkan program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh tim dari Universitas Jambi memiliki beberapa target yang akan diperoleh
dalam pelaksanaan pemberdayaan wanita melalui pemanfaatan limbah rumah
tangga menjadi kerajinan tangan dalam meningkatkan pendapatan di Kelurahan
Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi . Sebagai bentuk tridarama
perguruan tinggi Universitas Jambi dalam membangun dan meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarkat di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan
Pelayangan Kota Jambi
Membantu masyarakat Kelurahanan khususnya untuk wirausaha mandiri
yang mampu mengatasi masalah kebutuhan ekonomi sehari-hari. Sebagai suatu
bagian dari tridarma perguruan tinggi Universitas Negeri Jambi khususnya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam membangun dan meningkatkan taraf hidup
kesejahteraan masyarakat. Mengajak berbagai pihak (stakeholder) untuk
mempromosikan limbah anorganik sebagai sumber kerajinan tangan. Serta
memberikan pengetahuan baru pada masyarakat akan nilai dan manfaat yang
masih terdapat dalam sampah yang dihasilkan dari aktifitas masyarakat.
271
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
272
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
kondisi ini terjadi secara terus menerus maka akan terjadi penumpukan limbah
rumah tangga yang akan meninggalkan bau tidak sedap yang akhirnya akan
menganggu kenyamanan masyarakat.
6. Limbah yang sering kita hasilkan sebut sampah yang kadangkala memiliki
dampak negatif dan positif tergantung dari cara penangananya. Limbah yang
memiliki dampak negatif Jika dibiarkan begitu saja tanpa ada
pengelolahan.Sedangkan limbah organik akan berdampak positif jika limbah
organic diolah menjadi pupuk dan dimanfaatkan kembali untuk kesuburan
tanaman. Melaui pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan petani yang dapat memanfaatkan pupuk sebagai salah satu solusi
karena mahalnya harga pupuk kimia saat ini.
Saran
Berdasarkan survei dan pengabdian yang dilakukan,terkait dengan keberlanjutan
program pada Kelurahan Desa Arab Melayu maka beberapa saran yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Supaya keberlanjutan program pengabdian pada masyarakat Fakultas
Ekonomi Universitas Jambi berkaitan dengan Pengolahan Limbah Anorganik
Rumah Tangga di Kelurahan Arab Melayu Kecamatan Jangkat Kabupaten
Merangin maka perlu dilakukan kerjasama sebagai salah satu Kelurahan
binaan atau dampingan dari Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Jambi yang akan di Bina menjadi Kelurahan yang mendiri.
2. Perlunya bekerjasama dengan pemuda,dan pemerintah dalam melaksanakan
kebijakan-kebijakan yang telah disepakati bersama. Dengan cara bekerjasama
dengan baik maka target pembangunan akan lebih cepat tercapai dibandingkan
jika hanya sebagian kelompok yang bekerja.
3. Masyarakat Kelurahan Arab Melayu di Kecamatan Jangkat Kabupaten
Merangin perlu lebih meningkatkan kerjasamanya dan aktif dalam
pembangunan atau berpartisipasi aktif dalam program pembangunan.
4. Pemerintah daerah khusunya Kepala Kelurahan Arab Melayu dan Pemerintah
Kota Jambi harus terus memantau dan mendorong pengembangan Potensi
Jangkat dengan pembangunan-pembangunan yang memperhatikan
kebersihan lingkungan demi kenyamanan pengunjung.
273
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas JambiIJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5
DAFTAR PUSTAKA
274
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Abstrak
Pengabdian telah dilaksanakan di Kelompok Tani Anggrek Desa Selat dan
Kelompok Tani Yatim Mandiri Desa Lopak Aur Kecamatan Pemayung
Kabupaten Batang Hari.. Pelaksanaan pengabdian selama 6 bulan dari bulan
Mei sampai Oktober 2019. Tujuan untuk pemberdayaan anggota kelompok
dalam mendukung program konservasi lebah (Apis cerena) ramah
lingkungan dalam mendukung ekonomi masyarakat. Hasil dari kegiatan
pengabdian menunjukkan bahwa animo masyarakat yang tinggi untuk
budidaya lebah madu sebagai bahan pangan yang bergizi dan bernilai
ekonomi tinggi. Hal ini disebabkan belum ada pola integrasi yang optimal
antara tanaman pertanian dan perkebunan dengan budidaya lebah madu.
Pemanfaatan tanaman pertanian dan perkebunan sebagai nektar yang
dibutuhkan lebah untuk dijadikan madu mudah didapat, mudah dilakukan
dan harganya relatif murah, sehingga dengan penggunaannya akan
memberikan keuntungan bagi kelompok tani. Prospek pemanfataan lahan
dan konservasi lebah dapat diaplikasikan untuk mendukung ekonomi
masyarakat.
PENDAHULUAN
Lebah merupakan serangga penghasil madu yang telah lama dikenal
manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di
lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya.
Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia
kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya
manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada
saat ini dengan sistem stup (kotak kayu).
Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa
disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang,
gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di
Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon
Odeng.
275
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
276
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
madu dapat digunakan sebagai obat dan penyerap racun serta menghindari
efek sekunder. Scaptotrigona sp propolis sebagai agen yang efisien dalam
melawan Escherichia coli [1].
Permasalahan Mitra
Umumnya masyarakat mengambil madu yang berasal dari lebah yang
bersarang diatas pohon yang tinggi seperti pohon sialang. Untuk mengambil
madu dibutuhkan suatu keterampilan khusus. Disisi lain sudah mulai banyak
masyarakat yang membudidayakan lebah madu di sekitar pemukiman
penduduk dan ladang yang dimiliki petani. Tingginya permintaan
konsumen terhadap madu asli juga akan mendorong masyarakat untuk
berusaha dalam budidaya lebah.Namun demikian untuk budidaya lebah
madu yang dilakukan oleh Kelompok Tani Anggrek dan Kelompok Yatim
Mandiri masih menghadapi kendala, yaitu;.
1. Belum mampu menyediakan bibit lebah untuk dibudidayakan sebagai
penghasil madu.
2. Keterbatasan modal yang dimiliki petani dan belum adanya bantuan
kredit dari pihak lain untuk petani.
3. Masih kurang sarana dan prasarana teknologi dalam budidaya lebah.
4. Keterampilan sumberdaya manusia (petani yang masih rendah)
dalam budidaya lebah.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dari Kelompok Tani Anggrek
dan Kelompok Tani Yatim Mandiri maka prioritas utama adalah
peningkatan keterampilan dan pengetahuan (SDM) anggota kelompok,
penyediaan bibit lebah, menanam berbagai jenis tanaman sebagai sumber
nektar, pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil dengan melakukan
kerjasama pada berbagai stakeholders seperti perguruan tinggi, dinas
pertanian, dinas perindustrian dan perdagangan, dinas lingkungan (DLH),
pemerintah daerah dan pihak swasta agar menjadi usaha mandiri yang
berkelanjutan.
Adapun mata pencaharian penduduk sebagian besar sebagai petani
yang bekerja di lahan pertanian maupun perkebunan [3]. Salah satu upaya
yang akan dilakukan untuk mendukung perekonomian masyarakat adalah
dengan budidaya lebah madu.
METODE
Pengabdian kepada masyarakat akan dilaksanakan pada Kelompok Tani
Angrek dan Kelompok Tani Yatim Mandiri Desa Selat dan Desa Lopak Aur
Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Jambi. Teknologi yang akan
digunakan adalah pemberdayaan anggota kelompok dalam melakukan
konservasi lebah (Apis cerena) ramah lingkungan dalam mendukung ekonomi
277
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Pengambilan Data
Kegiatan ini dilakukan dengan penekanan pada metode partisipasi
aktif kelompok sasaran [10]. Kelompok sasaran yang terlibat dalam kegiatan
ini adalah kelompok tani Anggrek dan kelompok tani Yatim Mandiri.
Pendekatan pada metode ini diharapkan kelompok sasaran dapat menguasai
cara budidaya lebah madu sebagai usaha industri rumah tangga. Teknologi
yang akan digunakan adalah pemberdayaan [4] anggota kelompok dalam
pengolahan dan pemanfaatan tanaman pertanian dan perkebunan sebagai
sumber nektar dan memanfaatkan sumberdaya (nature resource) yang selama
ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Mekanisme kegiatan ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahap
yaitu: penetapan kelompok sasaran, penyuluhan, kegiatan lapangan,
pembinaan dan monitoring serta evaluasi kemajuan program.
Dampak perubahan dalam budidaya lebah sangat terasa terutama yang
berkaitan dengan semakin aktif masyarakat untuk menambah koleksi
278
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Prosedur Kerja
1. Pemilihan tempat budidaya lebah madu
2. Menempatkan stup lebah di atas tiang kayu
3. Pemeliharaan lebah madu dari serangga dan penyediaan nektar
4. Perawatan stup lebah
5. Pemanenan madu lebah.
279
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Madu
Di olah
Dikonsumsi dan di
jual
280
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
281
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
Gambar 8. Stup dan sisir lebah Gambar 9. Sarang dari Stup lebah
282
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
283
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
284
Luaran PPM Universitas Jambi Tahun 2019
LPPM Universitas Jambi
DAFTAR PUSTAKA
285