Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

Tahun Anggaran 2017

NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAMBI


PROGRAM : Peningkatan Produksi dan Teknologi Budidaya
Perkebunan
KEGIATAN : Demplot Peremajaan Kelapa Sawit
INDIKATOR KINERJA : Terlaksananya Pembangunan Kebun Kelapa
Sawit Swadaya yang tidak produktif lagi
SATUAN UKUR/JENIS KELUARAN : Terlaksananya Replanting/ Peremajaan
Kelapa Sawit seluas 75 Ha
LOKASI : Kabupaten Muaro Jambi

1. Latar Belakang

a. Dasar Hukum

o Undang- undang No.12 Tahun 1992 tentang Sistim Budidaya Tanaman


(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3478);

o Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas


tanaman (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 241, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4043);
o Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan lembaran Negara Nomor 5613);
o Peraturan Pemerintah No 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman;
o Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 50/Permentan/KB.020/9/2015 tentang
Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan Pengawasan Benih Tanaman
Perkebunan.
o Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 321/Kpts/KB.020/10/2015 Tentang
Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan Pengawasan Benih Tanaman
Kelapa Sawit;
o Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Retribusi
Jasa Usaha.

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 1


b. Gambaran Umum

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi unggulan di Provinsi Jambi.


Sampai dengan tahun 2016, luas tanaman kelapa sawit seluas 689.966 dengan
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 141.352 Ha, Tanaman Menghasilkan (TM)
532.119 Ha dan Tanaman Tua/Rusak 16.495 Ha, produksi 1.619.896 Ton dan
produktifitas 3.044 kg/ha dengan jumlah petani 206.787 KK. Secara umum
komoditi kelapa sawit telah memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan petani
dan juga Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jambi. Saat ini kelapa sawit telah
melampaui umur ekonomisnya. Tanaman kelapa sawit yang melewati umur
ekonomis harus segera diremajakan untuk memperbaiki produktivitas yang
menurun tajam. Disamping tanaman kelapa sawit milik pekebun yang umurnya
sudah melampaui umur ekonomis terdapat tanaman pekebun swadaya yang
produktivtasnya rendah, sehingga perlu dilakukan peremajaan. Selain masalah
produktivitas, mutu hasil serta pengembangan produk yang belum optimal,
kemampuan SDM pelaku usaha dalam mengadopsi teknologi masih sangat
terbatas, terutama disebabkan lemahnya kelembagaan pekebun. Terkait dengan
hal itu perlu dilakukan kegiatan Demplot Peremajaan Kelapa Sawit sumber dana
APBD Provinsi Jambi .
Di Provinsi Jambi pada saat ini tanaman kelapa sawit telah banyak yang
harus diremajakan khususnya tanaman yang telah berumur 30 tahun ke atas.
Pemerintah Daerah dan Pusat sangat memperhatikan untuk melakukan
peremajaan kelapa sawit ini, khususnya areal kebun rakyat/plasma. Sebenarnya
petani yang berkeinginan melakukan peremajaan kelapa sawit telah direspon
melalui dana BPDPKS, yaitu pungutan dari simpanan penjualan kelapa sawit yang
dikelola oleh Badan tersebut. Namun sampai saat ini belum berjalan sebagaimana
mestinya, karena persyaratan yang diinginkan terlalu berat oleh petani kelapa
sawit. Animo petani sawit saat ini cukup besar untuk meremajakan kelapa sawit
yang mereka miliki, apalagi kehidupan mereka tergantung dari tanaman tersebut

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 2


Peremajaan kebun plasma kelapa sawit di Provinsi Jambi telah dilakukan
baik oleh Pemerintah Pusat, perbankan dan Pemerintah Daerah sejak tahun 2011
yang keseluruhan lokasi berada di Kabupaten Muara Jambi. Tahun 2017 melalui
kegiatan Demplot Peremajaan Kelapa Sawit sumber dana APBD berada di
Kecamatan Bahar Utara Desa Talang Bukit dengan 2 (dua) kelompok tani, yaitu
kelompok tani Sejahtera dan kelompok tani Rukun Makmur dengan luasan areal
75 Ha dan jumlah 38 KK.

c. Batasan Kegiatan

Kegiatan Peremajaan/Replanting kelapa sawit baru pertama kali


dilaksanakan di Provinsi Jambi pada Tahun Anggaran 2017, yang pembiayaannya
bersumber dari APBD Provinsi Jambi Tahun 2017 dengan luasan areal 75 Ha
berlokasi di Kabupaten Muara Jambi Desa Talang Bukit. Kegiatan
peremajaan/replanting ini berupa pembukaan lahan menggunakan eskavator,
pemberian paket benih unggul dan pupuk lengkap.

d. Indikator Kegiatan

Indikator yang diharapkan dari Kegiatan Peremajaan/Replanting kelapa sawit

adalah yaitu :

1. Terwujudnya peningkatan produktivitas kelapa sawit melalui pembukaan


lahan, pemberian paket benih, pupuk lengkap dengan luasan 75 Ha di
Kabupaten Muara Jambi.
2. Meningkatnya penggunaan benih unggul bagi petani kelapa sawit
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan Peremajaan Perkebunan
Kelapa Sawit untuk mencapai peningkatan produksi, produktivitas,
pendapatan dan kesejahteraan Pekebun Kelapa Sawit.

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 3


e. Keluaran/Output

1. Terlaksananya peremajaan kebun plasma kelapa sawit seluas 75 Ha melalui


kegiatan peremajaan;
2. Terlaksananya pemberdayaan petani/kelompok tani peserta peremajaan
kelapa sawit;
3. Meningkatnya penggunaan benih kelapa sawit yang berkualitas dan unggul
4. Meningkatnya motivasi petani kelapa sawit untuk melaksanakan peremajaan
kelapa sawit.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud Kegiatan
Maksud dari kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit adalah untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani kelapa sawit di Provinsi Jambi melalui
kegiatan peremajaan demplot kelapa sawit.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan peremajaan perkebunan kelapa sawit bertujuan :
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan Peremajaan Perkebunan
Kelapa Sawit untuk mencapai peningkatan produksi, produktivitas,
pendapatan dan kesejahteraan Pekebun Kelapa Sawit.
b. Meningkatkan pemahaman para pihak terkait dalam menjalankan tugasnya
mengawal keberhasilan pelaksanaan kegiatan Peremajaan Perkebunan
Kelapa Sawit.
c. Meningkatkan kemampuan pekebun dalam aspek usaha maupun kemitraan
usahanya,

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 4


3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode Pelaksanaan kegiatan demplot peremajaan kelapa sawit meliputi:
1. Benih kelapa sawit
Penyiapan benih kelapa sawit sangat penting dalam kegiatan peremajaan untuk
menyediakan benih unggul yang sehat dan dalam jumlah yang cukup.
Pembenihan yang umum yang digunakan saat ini adalah pembenihan tahap
ganda atau doublestage, dimana pembenihan ini terdiri dari pembenihan tahap
awal/ prenursey (PN) selama 3 (tiga) bulan, kemudian dilanjutkan pembenihan
utama/main nursery (MN) selama 9 bulan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembenihan, yaitu :
sumber benih yang jelas, pelaksanaan kultur teknis (penyemaian, penanaman,
pemupukan, pengendalian hama penyakit tanaman, pengendalian gyulma dan
transplanting yang tepat, penggunaan media tanam dengan menggunakan
topsoil, penyiraman yang teratur dengan volume air yang cukup, seleksi benih
abnormal pada saat pemindahan dari pembibitan awal/prenursery (PN) ke
pembibitan utama/main nursery (MN) dan dari MN ke areal yang ditanam,
penggelompokan benih siap salur berdasarkan varietasnya dan perlu
pengawasan dan manajemen yang baik selama kegiatan pembenihan.
Pemilihan lokasi perlu diperhatikan untuk kemudahan pelaksanaan pembenihan
dan keberhasilan perawatan benih serta menekan biaya transplanting ke
lapangan. Dalam penentuan lokasi perbenihan sebaiknya perlu
mempertimbangkan kemudahan penggunaan air dan pengawasan dan
kemudahan untuk memperoleh tanah isian polibag.

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 5


2.Sistem Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit
Sistem peremajaan tanaman kelapa sawit secara umum ada empat macam, yaitu:
No Sistem Peremajaan Keunggulan Kelemahan
1 Tumbang Serempak Persiapan lahan lebih Pendapatan petani
intensif, tanaman terputus selama masa
(TBM lebih Seragam) replanting (peremajaan)
2 Underplanting Petani masih Pertumbuhan TBM tidak
memperoleh seragam, rawan
pendapatan walaupun serangan penyakit
berkurang secara (oryctes rhinoceros,
bertahap ganoderma dan tanaman
baru tertimpa dll.
3 Tumbang Bertahap Petani masih Sistem ini kurang efektif
memperoleh apabila ditempatkan pada
penghasilan walaupun luasan lahan yang kecil
dalam jumlah yang seperti pada kebun
kecil plasma dan kebun
swadaya

4 Intercropping TBM lebih seragam, Membutuhkan biaya


petani masih maupun tenaga yang
memeproleh lebih. Persaingan cahaya
pendapatan dari serta unsure hara dari
tanaman sela tanaman sela

Peremajaan kelapa sawit harus mempertimbangkan performa terbaik


tanaman baru dan kelangsungan pendapatan. System yang dianggap sesuai dan
direkomendasikan adalah system tumbang serempak yang dikombinasi dengan
system intercropping dengan tanaman pangan. Intercropping dilakukan TBM 1
dan TBM 2.

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 6


Sistem peremajaan dengan tumbang serempak memiliki beberapa
keunggulan diantaranya : persiapan lahan dan pengolahan tanah lebih intensif,
pengolahan tanah sekaligus untuk membersihkan semua bagian tanaman pada
daerah endemic gandoderma sp, mengurangi tingkat serangan hama orcytes dan
penyakit gandoderma sp, pengolahan tanah dengan tujuan memperbaiki sifat fisik
tanah dan pertumbuhan TBM lebih standar.
b. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan yang harus dilakukan dalam Peremajaan Kelapa Sawit dengan system
tumbang serempak adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Rencana Peremajaan
Hal ini perlu dilakukan agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan baik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
a. Pendataan luas lahan dan pemetaan blok blok yang akan diremajakan.
Pemilihan blok didasarkan pada produksi tanaman, kerapatan tanaman,
serangan hama/penyakit tanaman, tinggi tanaman dan efektivitas kegiatan
pemanenan. Aspek aspek tersebut menjadi pertimbangan dalam
menentukan umur ekonomis tanaman.
b. Waktu mulai kegiatan disesuaikan dengan masa tanam,
c. Waktu pemesanan benih disesuaikan dengan rencana waktu
d. penanaman agar pada saat penanaman benih siap tanam sudah tersedia.
e. Pemilihan lokasi pembenihan harus memenuhi persyaratan lokasi
pembenihan yaitu memiliki topografi yang relative datar.
f. Persiapan sarana/prasarana peremajaan kelapa sawit.
Sebelum memulai pelaksanaan peremajaan/replanting kelapa sawit
persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan tenaga kerja
(personil) yang professional yang diperlukan dalam melaksanakan
pekerjaan dilapangan. Adapun personil yang diperlukan untuk peremajaan
kelapa sawit :
• Operator Excavator TM 006 JMK
• Juru ukur/teknisi survey pemetaan T5 004 SMK
• Mandor Tanah TL 008 SMK

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 7


Spesifikasi teknis pengadaan barang jasa sewa eskavator :
• Eskavator 2 unit type ZAXIP 210 MF; 1 hari = 12 jam
• Alat chipping 2 unit type ZAXIP 210 MF
• Alat bajak 1 unit eskavator ZAXIP 110 MF
g. Waktu penanaman disesuaikan dengan musim hujan
2. Menumbang dan Mencacah
a. Penumbangan tanaman umumnya dilakukan dengan menggunakan alat
berat dengan cara mendorong pohon kelapa sawit yang sudah tua sampai
roboh.
b. Penumbangan dilakukan searah jalur tanam.
c. Setelah ditumbang dan dirumpuk di areal bekas jalan kontrol, maka
batang kelapa sawit langsung di cacah (chipping).
d. Pencacahan dilakukan pada saat tanaman masih segar. Jika batang
sudah kering akan sulit dicacah.
e. Pencacahan batang/pelepah dilakukan menggunakan excavator dengan
bucket khusus untuk chipping.
f. Pencacahan pohon disusun pada bekas jalan panen satu lapis,
pencacahan batang dilakukan dengan dimensi tebal 5-20 cm denga arah
potongan membentuk sudut 450 – 600. Pencacahan batang dimaksudkan
agar mempercepat proses dekomposisi.
3. Membangun dan Merehabilitasi bangunan dan infrastruktur konservasi tanah
dan air.
4. Pengendalian Gulma
5. Pancang titik tanam
Pola pertanaman menggunakan pola segititga sama sisi dengan jarak antar
tanaman tergantung pada kondisi lahan, bahan tanaman dan iklim. Populasi
tanaman pada berbagai jarak tanam antara lain :
Jarak antar pohon Jarak antar barisan Populasi
(m) (m) (pohon)
9,00 7,80 143
9,30 8,05 133
9,40 8,14 130
9,50 8,22 128

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 8


6. Membangun dan Menanam Tanaman Penutup Tanah
a. Pada tahap ini, petani dapat memilih tanaman sela (Intercropping) atau
jagung penutup tanah sebagai tanaman penutup tanah. Bermanfaat untuk
menekan serangan hama penyakit (orcytes rhyconocheros) berfungsi
untuk konservasi tanah dan air serta sumber bahan organic.
b. Jenis tanaman jagung penutup tanah yang biasa digunakan adalah jenis
jagung hybrida. Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan
Provinsi Jambi memberikan bantuan bibit jagung kepada petani melalui
kegiatan menanam jagung di Kebun Kita.
7.Penananaman kelapa sawit
Langkah-langkah dalam penanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut:
a. Memancang dan melubang dengan ukuran (60 cm x 60 cm x 40 cm)
b. Lubang tanam dibuat 1 (satu) minggu sebelum tanam
c. Tanah top soil dipisahkan dengan sub soil.
d. Polibag dirobek dan dilepas sebelum bibit siap salur dimasukkan ke dalam
lubang tanam.
e. Penanaman umumnya disesuaikan dengan musim hujan, sehingga
tanaman yang baru ditanam bisa segera memperoleh air untuk
pertumbuhannya.
f. Bibit siap salur dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan posisi tegak
lurus (diatur sedemikian rupa agar tidak miring), kemudian memasukkan
tanah lapisan atas ke bagian bawah ke atas, kemudian tanah dipadatkan
dan dibuat piringan pohon dengan lebar 1 meter.
g. Polibag bekas digantung di anak pancang untuk menandakan penanaman
telah selesai pada lubang tersebut.
8. Konsolidasi Tanaman
a. Penyisipan pada tanaman yang mati, rusak, tumbang, terserang hama
dan abnormal (1 bulan setelah tanam)
b. Untuk mempermudah penyisipan (distribusi bibit) maka dibuat “patok
pancang” pada titik tanam dilokasi penyisipan.
c. Selama masa TBM, dilakukan inventarisasi sebanyak 2x per semester
d. Menegakkan kemabli dan memadatkan tanah pada tanaman yang miring/
doyong.

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 9


e. Menyediakan stok bibit untuk penyisipan sebanyak 5% dari total bibit yang
ditanam, dengan tata cara sebagai berikut : lubang tanam digali kembali
dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 40 cm, bibit disiram dahulu sebelum
dikirim ke lapangan dan cara penanaman sama dengan penanaman baru.

4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan peremajaan kelapa sawit dilaksanakan di Kabupaten Muara Jambi Desa
Talang Bukit Kecamatan Sungai Bahar seluas 75 Ha dengan 2 (dua) kelompok tani
yaitu kelompok tani Sejahtera dan kelompok tani Rukun Makmur.
5. Pelaksanaan dan Penanggungjawab Kegiatan
a. Penerima Manfaat
Meningkatkanya kesehateraan dan sekaligus pendapatan petani kelapa sawit di
Provinsi jambi, khususnya di Kabupaten Muara Jambi melalui Kegiatan
Peremajaan/replanting kelapa sawit.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan adalah Seksi Tanaman Tahunan Bidang Perbenihan dan
Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Jambi
c. Penanggung jawab Kegiatan
Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Bidang Perbenihan dan Produksi
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.
6. Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu kegiatan Demplot Peremajaan Kelapa sawit tahun 2017 pelaksanaannya
dimulai dari bulan Mei 2017 sampai dengan bulan Desember 2017.

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 10


b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan
Bulan
Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Verifikasi hasil CPCL oleh
1 tim Provinsi

2 Survey Harga
3 Koordinasi Sosialisasi
Proses Pelelangan dan
4 penandatangan kontrak
Persiapan lahan oleh pihak
5 penyedia
6 Penyaluran pupuk
7 Penanaman bibit oleh petani
8 Monitoring dan Evaluasi

KAK- DEMPLOT PEREMAJAAN KELAPA SAWIT APBD TAHUN 2017 11

Anda mungkin juga menyukai